Category Archives: Review Mobile Game

Temukan Review Mobile Game Favoritmu di Sini !

Review Bullet Angel : X Shot Mission M

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bertarung dalam tim dengan High Quality Battlefield yang dirancang sebagai game FPS Mobile Modern dan Stylish, Bullet Angel kini hadir dari Pengembang X Shot. Diluncurkan khusus server Asia Tenggara, game ini sekarang memiliki lebih dari 60 juta pemain terdaftar termasuk dengan versi PC.

Bullet Angel Mobile tidak hanya membuat ulang elemen klasik dari X Shot. Juga meneruskan mimpi heroik dan persahabatan dari 60 juta pemain terdaftar dari PC hingga Mobile, tim pengembangan juga merancang serangkaian map baru dan mode berkualitas tinggi yang akan hadir di masa mendatang.

Mengobati rasa nostalgia setelah sekian lama hilang dari peradapan esports di Indonesia, mari simak Review Bullet Angel : X Shot Mission M!

Gameplay (9.5/10)

Mengadopsi dari sistem X Shot, tentunya bagi para pemain lama sangat tidak asing dengan gameplay dari beberapa mode dalam Bullet Angel, dalam game berbasik FPS sendiri tentunya sangat mengandalkan strategi serta dibarengi dengan skill individual yg disiplin untuk mencapai target ranking tertinggi.

Di dalam game Bullet Angel, sistem ranked sendiri memiliki 2 mode yang hanya dapat dipertandingkan yaitu Bomb Mode dan Team Deadmatch.

1. Bomb Mode (9.0/10)

Dalam pertempuran Bomb Mode, untuk sebutan bagi team yang memasang Bomb di area A dan B adalah SLC. Sebaliknya bagi tim yang mencegah terjadinya pemasangan Bomb di area tersebut adalah CSG.

2. Team Deadmatch Mode (10/10)

Pertarungan antara tim dengan tim dengan membantai musuh dengan batas skor maupun waktu yang ditentukan secara maksimal. Tim yang telah mencapai target jumlah kill akan menjadi pemenang.

Kontrol (9.0/10)

Adaptasi antara penggunaan senjata sangat penting, dan juga mengetahui kecepatan dan damage peluru ya masuk supaya musuh dapat dibunuh dengan cepat. Penting pula mengatur beberapa settingan seperti gyro dan ads, serta sesuaikan sensivitas dengan kebutuhan dalam pola permainan sendiri.

Grafik (9.0/10)

Dengan tampilan Modern dan Stylish dipadukan dengan Unreal Engine 4, membuat grafik dari game ini sudah tidak bisa diragukan lagi. Tampilan ini sangat memanjakan mata anda dengan pilihan grafis maupun fps yang dapat mencapai kualitas ekstrim. Detail serta ornamen tambahan dari setiap map dan mode juga sangat memukau.

Adiktif (10/10)

Bullet Angel sendiri memberikan sebuah penghargaan kepada pemain yang berhasil setiap peringkatnya. Selain itu juga yang menjadi daya tarik tersendiri dari game ini adalah banyaknya pilihan mode maupun map, adapula dengan fitur Regen HP.

Kesimpulan

Mengadaptasi keseluruhan, Bullet Angel sukses membuat sebagian besar pemain X Shot kembali bergairah untuk bermain. Banyaknya Mode dan Map menjadikan game ini candu bagi sebagian besar pemainnya, dengan kontrol dan grafik yang dapat diubah sesuai kapasitas yang tentunya juga joget-joget dalam battlefield ini yang sangat digemari banyaknya pemain.

Cobalah bermain Bullet Angel karena game ini sangat cocok bagi kalian pemain game FPS Mobile dengan grafik serta fitur yang sangat unik. Sebagai pertimbangan setelah rilisnya Bullet Angel, keseluruhan penilaian pribadi adalah 9.5.

 

Review Citampi Stories : Kisah Terlilit Hutang dengan Plot Cinta Ala Sinetron

GAMEFINITY.ID, Tanjung Balai Karimun – Bulan Ramadhan tahun ini kalian main game aja guys? PUBG? Free Fire? Mobile Legend?. Di tahun 2021 ini rata-rata orang lebih sering bermain game online dan juga konsol ataupun PC. Pernah kangen ga sih kalian sama game offline seperti yang kita mainkan beberapa tahun lalu sebelum game online di smartphone tenar?

Pada tahun 2019 Ikan Asin Production mengembangkan game dengan genre RPG di perangkat seluler, game ini bernama Citampi Stories : RPG Offline Cinta & Kehidupan, mengusung visual pixel layaknya game-game playstation 1, game ini memberikan pengalaman bermain seperti saat kita masih sd dan sering ke warnet. Citampi Stories ini hadir untuk perangkat android dan juga ios. Yuk langsung saja cek reviewnya ya guys.

Gameplay (7.5/10)

Seperti yang sudah penulis singgung diawal bahwa, game ini mengusung tema game retro pixel seperti game mario bros, harverst moon dan game jadul lainnya. Game yang dirilis pada tahun 2018 ini berkisah tentang seorang pria yang tinggal disebuah desa dan pergi merantau ke kota karena tidak ingin dijodohkan.

Diawal game kalian akan diperintahkan untuk mengisi nama, namun digame ini kalian tidak bisa mengkustom karakter kalian, untuk grafik yang diberikan juga sama seperti game pixel lainnya, tidak ada yang istimewa dari grafik yang disajikan, objektif dari game ini adalah, pemain akan mendapatkan tugas yaitu mencari uang untuk melunasi hutang kepada jurangan desa agar tidak dijodohkan, dengan tenggang waktu sekitar 10 minggu.

Didalam game ini tersedia banyak pekerjaan yang bisa kalian pilih untuk mendapatkan uang, ada lebih dari 10 macam pekerjaan yang dapat kalian coba didalam game ini. Dan untuk bisa bekerja, kalian harus memenuhi kriteria di setiap jobdesk nya, seperti fisik yang kuat, komunikasi yang baik dan kecerdasan dan juga seragam untuk bekerja.

Sama halnya seperti didunia nyata, didalam game ini setiap pekerjaan memiliki jam buka dan tutup, dan akan memangkas stamina karakter yang kalian mainkan, dan untuk gajipun berbeda-beda tiap pekerjaannya, ambil contoh pekerjaan sebagi tukang sapu, dimana kalian akan dibayar rp.10/jam dan akan memangkas sekitar 10% stamina milik kalian.

Kontrol (8/10)

Kontrol yang dimiliki oleh game Citampi Stories ini juga terbilang cukup simple, kalian bisa menggerakan karakter hanya dengan klik pada tempat yang ingin dituju, namun kalian juga bisa menggunakan analog yang akan muncul jika kalian menggerakan jari layaknya analog di game lainnya.

Karena konsep game ini adalah game retro, tentu saja developer tidak ingin mempersulit kontrol dan ini merupakan point plus dari sebuah game, dimana konsep yang diusung benar-benar all out.

Grafik (8/10)

Karena game ini mengusung tema retro dengan visual pixels 2 dimensi, grafik yang disajikan pun tidak bisa dibilang sangat bagus, atau bahkan jelek, grafik yang diberikan bisa dibilang seperti game pixel pada umumnya. Dengan pemilihan warna yang benar-benar membuat kalian akan bernostalgia dengan game jadul pada saat kecil.

Adiktif (9/10)

Meskipun game ini tidak mempunyai grafik yang wah seperti game AAA pada zaman saat ini, namun penulis tidak bisa pungkiri game ini benar-benar bisa membuat kecanduan, mungkin hal ini juga dikarenakan faktor nostalgia yang penulis rasakan saat bermain, tapi jalan cerita dan keseruan dalam mengumpulkan uang benar-benar membuat penulis bisa berlama-lama bermain game ini.

Game ini memang tidak seperti game Pubg ataupun mobile legend, yang memberikan grafis yang oke, dan keseruan bermain bersama teman, namun game ini bisa memberikan kesan nostalgia yang cukup kental dibalut dengan konsep yang Indonesia banget.

Kesimpulan

Kalian anak perantauan? datang dari desa dan pergi ke kota untuk mengadu nasib? game ini cocok sekali untuk kalian, konsep yang diusung benar-benar relate dengan yang terjadi di masyarakat umum, dimana banyak perjodohan terjadi dan memilih untuk pergi dari kampong demi mengadu nasib.

Game ini cocok buat kalian bernostalgia dan mengisi waktu luang, apalagi saat kalian kehabisan kuota, game ini pas sekali mengisi hari kalian yang kosong karena tidak bisa online medsos. Penulis memberikan skor untuk game ini 8.1 point.

Review The Bonfire Forsaken Lands

GAMEFINITY.ID, Denpasar – Dua hari yang lalu saya membuat preview dari The Bonfire: Forsaken Lands, dan pada artikel ini saya akan melakukan review the bonfire forsaken lands

Bagi yang malas membaca atau tidak punya waktu untuk membaca

Dengan harga yang diberikan termasuk sangat murah (setidaknya di regional Indonesia) cukup layak dibeli, tapi ini game bugnya banyak, repetitive, optimalisasi tidak terlalu bagus. Penulis menilai game ini 5.5/10 (buruk).

Gameplay

Game ini bertipe RPG Survival, dimana kalian diharuskan untuk bertahan selama mungkin atau bisa dikatakan hingga kalian mengalahkan bos utamanya. Kalian disini akan memanajemen para pengembara untuk melakukan tugasnya masing-masing seperti ada yang untuk mencari kayu, jadi prajurit, penjaga, dan lain sebagainya. Di game ini juga kalian harus memanajemen bahan-bahan seperti kayu, besi, kulit, makanan untuk membangun bangunan, membuat alat-alat, dan tentu saja untuk makan para pekerja kalian.

Sejujurnya tidak ada yang spesial dari gameplaynya, termasuk biasa aja. Cuma, menerut penulis ada rasa kurang dari gameplaynya. Misal, kita tidak bisa sesuka hati memberikan istirahat/tidur ke pekerja yang kelelahan ataupun memberi makan sebanyak atau semau kita ke suatu pekerja, jadi di awal bermain akan sedikit kebingungan dalam memanajemen energi (istirahat dan makan) pekerja.

Disamping itu, saya menemukan celah digame ini. Dimana jika kalian beberapa menit sebelum pergantian jam malam dan siang kalian bisa mengganti pekerja siang kalian ke pekerja malam kalian dan tiba tiba energi langsung balik lagi (istirahat cukup, makan cukup). Sehingga kalian tidak perlu menunggu jam siang lagi agar energi pekerja kalian balik.

Grafis yang okay

Karena ini termasuk 2D Platformer sehingga saya rasa grafis dimilikinya termasuk cukup, dengan artstyle minimalist landscape (yang penulis suka) membuat nilai lebih dari game ini walaupun sebenarnya menurut penulis tidak ada yg mencirikhas dari artstyle game ini. Penulis tidak bisa bilang grafis dari game ini memukau, namun tidak bisa juga bilang jelek, Cukup lah.

Astaga, Ini Sound Design Gimana?

Jelek. Maaf, separah itukah? ya!. Yang paling tidak saya suka adalah antara volume secara overal kecil tiba-tiba saja suara teriakan gembira dari pekerja yang ketika telah mengalahkan monster terdengar sangat keras dan suara teriakannya pun kurang “kedalamannya” atau bisa dibilang terlalu “buatan” suranya, kurang natural seandainya saja ada tombol untuk mematikan suara teriakan ini sudah pasti suara ini penulis matikan!.

Lalu secara overal kualitas music background, sound effect sentuhan, kurang rapih menurut penulis. Yang paling buruk nya, tidak ada opsi in-game untuk memperbesar atau memperkecil suara entah itu sound effect sentuhan, background music, ataupun suara teriakan pekerja tersebut. Dengan artstyle yang dibawa dan genre yang dibawa, sudah pasti sound effect di game ini sangat penting, dan sayangnya eksekusi mereka kurang bagus, dan secara overal jelek.

Bug Disana dan Disini

Seandainya game ini masih early access munkin saya tidak akan menilai terlalu keras game ini dari segi bug dan kestabilannya. Tapi sayang tidak, penulis mencoba kontak salah satu developer untuk menanyakan apakah game ini masih di kembangkan atau tidak namun belum dijawab. Berikut list bug yang penulis temui:

  • Pertama, tombol kembali di submenu pekerja tidak bekerja, sejujurnya ini sangat menjengkelkan dikarenakan untuk balik ke submenu sebelumnya penulis harus ke menu lainnya (bukan sub menu).
  • Kedua, Tombol Mute (sound effect ataupun background music) tidak bekerja. Tombul mute ini berada di resume game.
  • Ketiga menu 30FPS dan 60FPS tidak bekerja juga, tetap saja di lock di 30FPS (setidaknya di Xiaomi Redmi Note 5 Pro).
  • Keempat, tulisan terkadang keluar dari area tombol dan terkadang menjadi sulit dibaca.
  • Kelima, bukan bug sebenarnya ini tapi optimalisasi game ini termasuk buruk. Karena apa yang ada di tampilkan di layar tidak sekompleks dari game lain, sebut saja PUBGM ataupun Alto’s Oddesey.

Yang membuat nilai yang saya berikan untuk game ini anjlok ya sebagian besar dikarenakan bug ini. Bahkan beberapa bug tersebut bisa dikatakan sangat menyebalkan dan mengganggu ketika bermain!.

Story?

Tidak terlalu layak untuk ditulis, bahkan bisa saja saya anggap tidak ada story di game ini dikarenakan terlalu biasa saja. Begini, Kalian datang ke suatu tanah tanpa penghuni, membuat koloni, lalu pergi kesuatu tempat (penulis tidak ingin spoiler ini), lawan bos, selesa.

Kesimpulan

Menurut saya game ini masih layak untuk dibeli dikarenakan harganya, dan game ini lebih cocok untuk dimainkan bagi yang punya waktu luang yang sedikit (sekitar 10 menit) dan mengisi waktu luang tersebut dengan bermain game mobile, maka game ini cocok bagi mereka.

Bagi mereka yang mengharapkan bermain game ini layaknya game survival yang propper dan cerita yang menarik, kalian agak kecewa disini. Dikarenakan terlalu repetitive ditambah bug yang ada yang membuat memperburuk keadaan. oh dan mode Hardcorenya merupakan sentuhan yang manis.

Review : Lokapala, Moba Lokal Rasa Internasional

GAMEFINITY.ID, Tanjung Balai Karimun – Mungkin sebagian dari kalian sudah mengetahui tentang game satu ini, ya game MOBA yang dikembangkan oleh developer game asal Indonesia Anantarupa Studios ini, bernama Lokapala : Saga of The Six Realms, game satu ini mengusung tema yang sama seperti game Moba pada umumnya, namun tentunya dengan kultur yang Indonesia banget.

Memulai debut dengan merilis tahap beta pada 20 Mei tahun lalu, game Lokapala ini memberikan warna baru pada industri game MOBA, Lokapala berhasil membawa budaya Indonesia kedalam game dengan menghadirkan karakter yang berdasarkan pada mitos dan budaya yang berkembang di Nusantara.

Sejak awal perilisan tahap betanya, game ini terus mendapatkan update-update yang tentunya semakin baik, lalu apa saja yang berkembang dari game ini setelah kurang lebih 1 tahun rilis di pasar game global? Gamefinity sudah membuat ulasannya, langsung simak saja, enjoy!

Fitur (9/10)  

Untuk game dengan tema MOBA, Lokapala ini sudah mempunyai fitur yang terbilang cukup lengkap. Hal ini membuktikan bahwa game satu ini di develop dengan sangat baik oleh Anantarupa. Untuk bahasa yang bisa dipilih, saat ini baru hanya tersedia dua bahasa yang dapat digunakan, yaitu bahasa Indonesia dan juga bahasa inggris.

Kita akan sedikit lebih dalam lagi membahas tentang fitur yang ada didalam game Lokapala ini,

  1. Lobby

Sama seperti MOBA lainnya, disaat kita login pertama kali di game ini, kita akan diberikan beberapa Ksatriya (hero) gratis. Disini penulis mendapatkan Ksatriya bernama Sena dan juga Jinno, kemungkinan besar ksatriya yang diberikan untuk semua pemain baru akan sama saja.

Ksatriya Gratis | Sena
Ksatriya Gratis | Jinno

Tampilan lobby dari game Lokapala ini bisa dibilang 98% sama seperti game MOBA lain, seperti Mobile Legend/AOV, dan menurut penulis menu yang ada pada halaman lobby sudah cukup lengkap ya, mulai dari menu untuk ke profiles pemain, menu untuk ke shop, skill, inventori dan juga event yang ada.

Lobby In Game

Dan tentunya tampilan pada lobby ini tidak membuat para pemain pusing dengan interface yang ada, penempatan menu yang tidak acak-acakan dan rapi benar-benar membuat pemain merasa nyaman dan tidak kebingungan untuk mencari menu yang diinginkan. Karena ada beberapa kasus game MOBA yang tidak memperhatikan tentang hal ini, hanya karna ingin memberikan segudang fitur sampai melupakan kenyamanan pemain. Dan Lokapala berhasil menghandle hal ini dengan baik.

  1. Pengaturan

Di menu pengaturan ini sendiri terdapat beberapa menu seperti pengaturan kontrol, grafik suara dan juga untuk mengulang video tutorial yang ada. tersedia menu untuk mengatur shadow, kualitas grafik, kecepatan jaringan, bahasa, suara dalam in game dan juga untuk bind dan unbind akun kalian.

Menu Setting

Dan di menu profil yang ada di kiri atas pada halaman lobby, terdapat beberapa menu lagi seperti, tinjauan untuk mengganti avatar, nama dan pencapaian kita didalam game. Dan di Lokapala ini juga mengenal sistem Merit seperti Moba pada umumnya, namun di game ini disebut sebagai Karma, wah nama yang Indonesia sekali ya.

Karma
  1. Ksatriya, Gerai, dan Yantra

Ada sekitar 25 Ksatriya/Hero yang ada didalam game Lokapala ini, dan cukup disayangkan, dari 25 hero ini ada banyak Ksatriya asal Indonesia yang tidak dimasukan untuk perilisan awal, dari 25 ksatriya, penulis hanya melihat tiga ksatriya yang mempunyai desain karakter yang Indonesia banget, yaitu Guning (Fighter), Nio ( Marksman), dan H’rtal(Mage).

Para karakter Ksatriya ini dikisahkan berasal dari 6 loka yang berbeda yang tergabung dalam satu Lokapala, yaitu Narakaloka, Pretaloka, Tiraccanaloka, Manusyaloka, Asuraloka, dan Svargaloka.

Ksatriya Nio
Ksatriya H’rtal
Ksatriya Guning

Skin didalam game ini pun masih terbatas,, dari 25 ksatriya, baru terdapat sekitar 13 skin saja dari 13 skin ini terbagi lagi dalam 3 macam skin, yaitu skin Seatma, Dvanda, New Year Special dan juga Back To School. Satu hal yang cukup unik dari game ini adalah, ada fitur untuk pemain dapat menyewa skin yang ada, untuk dapat menyewa skin tersebut para pemain diharuskan membayar dengan item bernama Citrine

Penyewaan Skin di Lokapala
Skin Back To School Ksatriya Sena
Skin New Year Special Ksatriya Haya
Skin Dvanda Ksatriya Sabara
Skin Seatma Ksatriya Sena

Lokapala juga mempunyai fitur untuk melakukan Build Item untuk para player sama seperti halnya game MOBA pada umumnya, di Lokapala fitur ini disebut dengan nama Yantra, ada berbagai macam atribut dan item yang bisa kalian buat secara kreatif untuk menunjang gameplay kalian.

Yantra
  1. Event, Misi Harian

Untuk di Event sendiri, pihak anantarupa nampaknya cukup rajin untuk menghadirkan event, hampir setiap bulan selalu ada event yang berlangsung didalam game Lokapala ini, dan untuk misi hariannya, terbilang cukup mudah untuk di selesaikan.

Misi Harian
Event di Lokapala
Event di Lokapala
  1. Tingkatan Peringkat Pemain

Sama halnya seperti game kompetitif pada umumnya, di game Lokapala ini juga terdapat sistem Ranked, ada sekitar 7 peringkat yang bisa pemain capai dengan cara meningkatkan point dalam permainan ranked, 7 peringkat ini mempunyai nama yang sepertinya menggunakan bahasa Sansekerta yaitu, Ardarathi, Rathi, Ekarathi, Arirathi, Maharathi, Atimaharati dan yang paling tinggi adalah Mahamaharathi.

Tingkatan Rank di Lokapala
Tingkatan Rank di Lokapala
Tingkatan Rank di Lokapala

Gameplay (8/10)

Halaman Login Lokapala

Untuk gameplay, kenapa penulis hanya memberikan nilai 8, karena menurut penulis tidak ada yang istimewa dari gameplay game Lokapala ini, semua element dan fitur didalam gameplay sama seperti game MOBA lainnya, yang membedakan hanya item dan buff yang ada didalam nya saja.

Untuk objektifnya tentunya sama seperti game MOBA lainnya, yaitu menghancurkan Turrent utama milik musuh. Yang cukup menganggu mata menurut penulis adalah, objek yang digunakan untuk bersembunyi adalah jamur, jika pada umumnya kita melihat objek tersebut adalah rumput tinggi, di game Lokapala ini menggunakan jamur.

Hal ini tentunya agak aneh untuk pemain yang sudah pernah memainkan MOBA lain seperti Mobile Legend. Penulis tidak tahu apa tujuan dari pihak developer memilih untuk menggunakan Jamur sebagai objek untuk bersembunyi ini, mungkin sebagai bentuk bahwa Lokapala ini “Berbeda” dari MOBA lain.

Grafik (7/10)

Dari awal perilisan beta game Lokapala ini, satu hal yang belum di perbaiki oleh developer adalah animasi dari karakter yang digunakan oleh para player, grafik 3D yang terkesan kaku dan model karakter yang kurang realistis membuat penulis memberikan nilai 7 untuk grafiknya.

Penggunaan warna untuk Map didalam game pun terlalu kaku dan objek seperti batu, rumput kecil dll, terkesan tidak menyatu dengan map itu sendiri. Untuk grafik ini penulis maklumi karena game ini masih baru, dan perlu pengembangan lebih lanjut dari pihak Developernya sendiri. Apresiasi yang sangat tinggi dari penulis untuk developer game Lokapala ini.

Kontrol (8/10)

In Game Lokapala

Lanjut ke bagian kontroling dalam game, menurut penulis kontrol yang dimiliki oleh game ini sudah sangat baik ya, analog dan tombol untuk melakukan Attacking cukup responsif, dan gerakan dari karakter yang ada juga tidak terasa terbatas.

Untuk peletakan shop untuk membeli item dalam game pun hampir sama seperti MOBA lainnya, yang cukup menggangu adalah delay yang terdapat didalam in game saat pemain mengeluarkan skill, awalnya penulis kira jaringan lemot yang menyebabkan hal ini, tapi ternyata delay ini sudah terjadi sejak awal peluncuran beta dari game ini.

Delay ini benar-benar mengganggu, karena setiap mengeluarkan skill, sering sekali skill yang dikeluarkan tidak mengenai musuh yang ada, padahal sudah di arahkan tepat ke arah musuh yang ada.

Adiktif (6/10)

Dari semua fitur, gameplay, grafik dan juga kontrol yang disajikan oleh Lokapala ini, game ini membuat penulis kurang bisa mendapatkan feel bermain di game ini, terutama untuk delay yang benar-benar menggangu jalannya permainan.

Hal ini benar-benar membuat game Lokapala ini menjadi game yang kurang cocok untuk dimainkan terus menerus, fitur yang diberikan memang sudah sangat nyaman untuk para pemain, namun gameplay dan kontrol yang kurang, tentunya membuat pemain enggan untuk bermain game ini terus menerus. Oleh sebab itu penulis memberikan nilai 6 untuk adiktifnya.

Namun, apabila developer memperbaiki permasalahan delay skill didalam in game dan kita melupakan soal delay tadi, penulis memberikan nilai 9 untuk game ini, dan karena kalian akan mendapatkan feel Indonesia yang kental didalam game ini, ditambah lagi dengan soundtrack yang benar-benar mendeskripsikan Indonesia sekali. Dan penulis sangat merekomendasikan game ini untuk masuk di game yang layak kalian mainkan untuk menemani ngabuburit kalian.

Kesimpulan

Keputusan Anantarupa untuk mengembangkan game ini merupakan keputusan yang tepat, game ini memberikan warna baru untuk perkembangan game saat ini, khususnya di Indonesia, semua fitur yang mengusung tema Indonesia ini benar-benar menjadikan nama Indonesia bisa dikenal oleh industri dan gamers dunia.

Ada harapan penulis untuk game ini dapat semakin berkembang, perbaikan server dan masalah yang terdapat didalam game bisa diatasi benar-benar ditunggu oleh para player setia game MOBA. Dan dari semua ulasan yang ada, penulis memberikan nilai 7.6 untuk game Lokapala : Saga of The Six Realms. Semoga kedepannya Pasar game Indonesia semakin berkembang lagi, dan nama Indonesia lebih harum lagi di dunia game internasional.

Review Final Fantasy VIII Remastered Mobile, JRPG Klasik Terbaru Dalam Genggaman Ponsel Anda

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Baru-baru ini, Square Enix mengejutkan para fans dengan meluncurkan Final Fantasy VIII Remastered di pasar mobile secara tiba-tiba. Pasalnya, Final Fantasy VIII sempat mengalami isu kehilangan source code program yang membuatnya tidak lanjut untuk diproduksi. Selain itu, sangat disayangkan bahwa sebelumnya instalasi seri utama ke-8 ini terlewatkan untuk mendapatkan portnya di pasar mobile.

Syukurnya, isu tersebut berlalu ketika Square Enix secara resmi meluncurkan versi remasterednya di platform konsol dan PC pada tanggal 3 September 2019 lalu. Hingga akhirnya kini, Final Fantasy VIII Remastered resmi meluncur pada platform mobile dengan harga $20.99 atau sekitar 350 ribu rupiah. Lalu apakah port ini layak untuk anda beli? Silahkan simak pembahasan berikut.

Gameplay (9/10)

Sama seperti judul Final Fantasy lawas lainnya, Final Fantasy VIII Remastered merupakan game RPG dengan ATB Battle System yang menantang. Anda tetap bisa memilih system ATB antara wait maupun active mode.

Dalam Final Fantasy VIII, anda tidak perlu grinding untuk menguatkan party anda. Sebaliknya, justru semakin tinggi level party anda, maka musuh akan menyeimbangi level party dan menjadi semakin sulit. Disamping hal tersebut, game ini menyediakan sistem junction yang akan membantu memperkuat stats party anda dengan bantuan Guardian Force (GF) dan magic.

Disisi lain, adanya sistem drawing yang berfungsi untuk mengekstraksi magic ketika anda sedang bertarung. Dengan adanya sistem ini, anda tidak perlu menggunakan MP, melainkan anda perlu menyimpan maupun melempar magic dari hasil ekstraksi lawan. Tiap lawan memiliki magic berbeda-beda yang dapat diektraksi, jadi pastikan anda selalu mengecek magic yang tersedia pada lawan.

Gameplay dari Final Fantasy VIII memang rumit dan kompleks, namun hal tersebut yang membuatnya seru dan spesial. Anda bisa menjadi sangat overpowered maupun tersiksa oleh sistem ini, tergantung bagaimana cara bermain anda. Bisa dibilang, game ini sukses dalam menyuguhkan pengalaman bermain yang berkesan dan memorable.

Grafik (8/10)

Pada versi remastered kali ini, tidak terlalu banyak perubahan dan masih tertinggal zaman apabila dibanding grafis pada game sekarang sehingga anda perlu menurunkan ekspektasi anda. Walaupun demikian, game ini masih nyaman dipandang mata, apalagi dipoles dengan upgrade remastered.

Beberapa perubahan grafis pada game ini diantaranya adalah adanya anti-aliasing, depth of view, dan juga remodel pada beberapa karakter. Sayangnya, pada versi mobile tidak tersedia pengaturan grafis, sehingga anda hanya mampu menggunakan aturan tertinggi secara default.

Soundtrack (9/10)

https://m.youtube.com/watch?v=PAQqxUsXWqQ

Seperti musik yang digarap Nobuo Uematsu lainnya, Final Fantasy VIII tetap menawarkan kualitas soundtrack yang tak kalah berkualitas dibanding judul Final Fantasy lainnya. Setiap musik baik tema utama maupun background music tentu siap mempermainkan emosi anda.

Beragam soundtrack akan sangat mudah untuk diingat ketika anda bermain game ini. Beberapa soundtrack terkenal dari seri ini diantaranya adalah Eyes on Me, Liberi Fatali, Balamb Garden, dan Julia.

Kontrol (7/10)

Secara garis besar, kontrol port ini berasa tidak terlalu nyaman, namun standar saja. Jika anda pernah menggunakan emulator pada device mobile, maka kurang lebih feel yang anda dapatkan sama seperti menggunakannya.

Port ini menyediakan 2 jenis movement pad yaitu 8-directional pad dan juga analog pad. Disisi lain untuk tombol interaksi tersedia 4 tombol dengan fitur umum seperti konfirmasi, kembali, menu, dan interaksi spesial. Sementara untuk tombol left dan right tersedia pada pojok atas layar. Menariknya, anda juga bisa mengatur opacity dan saturasi virtual controller in-gamenya.

Kemudian kabar baiknya, Square Enix mengatakan bahwa port ini akan mendapatkan fitur controller tambahan pada update mendatang. Hal tersebut akan jauh lebih memudahkan kontrol pemain dibanding harus menyentuh virtual controller yang tersedia di layar.

Adiktif (8/10)

Final Fantasy memiliki gameplay fenomenal yang bisa membuat ketagihan, terutama bagi anda yang menyukai RPG dengan combat turn-based. Disisi lain, anda pun akan dimanjakan dengan storyline yang membuat anda penasaran dan soundtrack yang emosional.

Satu hal lagi, game ini juga memiliki mini game terbaik dari seluruh franchise Final Fantasy, yaitu Triple Triad. Triple Triad merupakan mini game dimana anda mengajak NPC untuk bermain kartu. Dengan adanya mini game ini, anda bisa mengumpulkan rare cards dan mengubahnya menjadi item yang akan membantu progres anda selama bermain.

Kesimpulan

Hadirnya Final Fantasy VIII Remastered pada platform mobile merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para fans dan pecinta JRPG. Gameplay, storyline, dan soundtrack yang spesial membuat Final Fantasy VIII tetap menjadi salah satu game RPG terbaik dengan mekanisme yang unik dan storyline yang patut untuk diikuti.

Saya sangat merekomendasikan game ini bagi anda pecinta RPG yang membutuhkan mobilitas tinggi. Akhir kata, penulis memberi skor 8.5 untuk port Final Fantasy VIII Remastered kali ini.

Review Map Airship Among Us, Jauh Lebih Seru!

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah kita menunggu sejak pengumuman map terbaru Among Us di The Games Awards 2020, akhirnya update map The Airship telah tiba. Update Map The Airship kali ini merupakan major update pertama bagi Among Us dan para fans sangat antusias dalam menyambut update besar-besaran ini.

Dalam update The Airship ini, InnerSloth menambahkan berbagai macam fitur baru yang tentunya memberikan pengalaman yang lebih seru dalam bermain Among Us. Mulai dari animasi yang lebih lembut, grafik yang lebih rapi, dan tentunya, map keempat yaitu The Airship.

Lalu apa saja fitur baru dalam map The Airship kali ini? Yuk kita simak.

Map Yang Lebih Luas

Map The Airship merupakan map yang terbesar dalam game Among Us. The Airship memiliki total 20 lokasi yang jauh lebih besar dan luas dibandingkan map lainnya seperti Polus, yang hanya memiliki 14 lokasi.

Luasnya map The Airship memberikan tantangan yang lebih karena Impostor akan lebih leluasa dalam membunuh  tanpa terdeteksi pemain lain. Sehingga para Crewmates harus lebih siap siaga ketika sedang mengerjakan tasks.

Meskipun luas, lokasi-lokasi yang ada pada map The Airship ternyata cukup mudah untuk diingat. Desain yang unik pada setiap lokasi membuat para pemain lebih mudah untuk mengingat lokasi.

Desain The Airship sendiri terinspirasi dari game Henry Stickmin : Infiltrating the Airship. Selain desain map, beberapa kosmetik yang terinspirasi dari game Henry Stickmin juga ditambahkan ke dalam game.

Task yang Lebih Banyak dan Lebih Sulit

Jumlah lokasi yang banyak tentunya diiring juga dengan task yang lebih banyak pula. Total ada 23 task yang dapat kalian kerjakan pada map The Airship ini. Di dalam 23 task tersebut terdapat task baru seperti membuat hamburger, mendandani manequin, rewind tapes, dan lain-lain. Task-task baru ini juga cukup sulit dan menghabiskan waktu lebih dibandingkan task-task yang lama.

Memilih Lokasi Spawn

Salah satu fitur terbaru dalam map The Airship adalah pemain dapat memilih lokasi spawn setelah Emergency Meeting. Jika sebelumnya pemain akan respawn di lokasi tombol Emergency Meeting berada, kini pemain bisa respawn di beberapa lokasi yang disediakan. Fitur ini ditambahkan untuk memudahkan pemain dalam mengeksplorasi map mengingat map The Airship yang sangat luas.

Itu tadi fitur-fitur baru yang ada dalam Map The Airship. Bagaimana, apakah kalian tertarik untuk mencoba?