Category Archives: Review Mobile Game

Temukan Review Mobile Game Favoritmu di Sini !

Live or Die, LDOE Offline Version yang Ramah Perangkat

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Live or Die merupakan salah satu game action survival bertema apocalypse. Game yang serupa dengan Last Day On Earth ini dapat dimainkan secara Offline. Live or Die dirilis pada Oktober 2018 oleh Not Found Games. Live or Die dapat dimainkan di Mobile, Android.

Baca Juga : Review Rebel Inc, Invasi Game Berkedok Pemberontakan

Sinopsis Live or Die, LDOE Offline Version yang Ramah Perangkat

Menceritakan tentang dunia pasca kiamat. Bukan sebuah kiamat yang dikenal secara umum, melainkan sebuah kiamat wabah zombie yang mengancam kehidupan di bumi.

Kamu sebagai pemain akan menjadi salah satu orang yang mampu bertahan dari wabah ini bersama dengan perempuan cantik  yang sekaligus menjadi mentor, dirinya bernama Mia. Mia akan membantu dan berpetualang bersama dengan pemain.

Gameplay (8/10)

Review Live or Die
Gameplay – Live or Die, LDOE Offline Version yang Ramah Perangkat

Live or Die merupakan game action survival yang salah satu hebatnya adalah dapat dimainkan secara offline dan memiliki setting yang cukup simpel. Walaupun telah banyak game survival bertema apocalypse, salah satunya seperti Last Day On Earth yang dibawakan oleh Kefir.

Live or Die menjadi sebuah titik terang penikmat game survival yang dapat dimainkan secara fleksibel dalam genggaman mobile. Mengusung mekanisme dan sedikit gaya pengambilan latar dan sudut yang serupa dengan beberapa game Kefir bertema apocalypse.

Game ini dibawakan dengan genre survival berlatar apocalypse. Lebih tepatnya merupakan game survival bertema zombie. Dalam Live or Die hadirkan banyak jenis mayat hidup seperti, Dead Man dan ada juga hewan yang turut terinfeksi dan dapat menyerang pemain.

Live or Die sendiri menuntut pemain membawakan kemenangan mutlak umat  manusia dari gelapnya dunia pasca apocalypse zombie. Dalam petualangan ini, player akan di temani oleh seorang moderator atau pembimbing cantik bernama Mia. Mia akan memberikan banyak bantuan seperti quest, tutorial dan banyak lagi.

Karena hadir dengan fitur dan mekanisme yang nyaris serupa dengan Last Day On Earth, Live or Die menghadirkan berbagai macam tempat dan lokasi rahasia yang penuh plot sana sini.

Graphic (9/10)

Review Live or Die
Graphic – Live or Die, LDOE Offline Version yang Ramah Perangkat

Memiliki visual 3D layaknya game survival lainnya, Live or Die juga hadir dengan visual yang tidak jauh berbeda dengan Last Day On Earth. Sedikit yang membedakan hanya pada penggayaan visual saja.

Live or Die juga hadir dengan setup dalam aspek visual yang cukup simpel. Memiliki settingan visual yang hanya terdiri atas 3 jenis yaitu, Low, Medium, dan High. Walaupun di setting low, Live or Die tetap menyajikan visual yang cukup realistis.

Mengusung sudut pandang Eye Bird Views yang dipadu dengan sedikit latar yang dibentuk secara isometrik. Live or Die juga menghadirkan penggambaran karakter dalam bentuk fan art ataupun splash art yang melimpah.

Control (9/10)

Review Live or Die
Control – Live or Die, LDOE Offline Version yang Ramah Perangkat

Live or Die sebagai game action survival bertema apocalypse menghadirkan kontrol yang cukup baik, walau sedikit sulit bahkan tidak bisa di ubah settingan-nya. Memiliki kontrol perintah pada umumnya.

Menghadirkan kontrol yang minimalis dan tidak seribet beberapa game sejenisnya. Live or Die tersedia dengan kontrol penggerak analog, attack, stealth, dan beberapa kontrol eksekusi lainnya.

Addictive (8/10)

Review Live or Die
Addictive – Live or Die, LDOE Offline Version yang Ramah Perangkat

Live or Die yang merupakan game survival apocalypse zombie memiliki kemenarikan yang cukup tinggi, terlebih kepada para veteran game di Last Day On Earth. Selain itu juga hadir dengan tingkat adiktif yang cukup unik.

Live or Die sebagai survival pada hakikatnya cukup menyenangkan untuk jangka waktu tertentu, dan dapat sangat membosankan untuk jangka permainan lama, dan didukung akan monoton akibat versi offline game ini.

Walaupun begitu, grinding di game ini cukup ramah. Pemain tidak perlu untuk keliling map demi mencari resource dan item yang dibutuhkan, karena semua telah terpampang di dalam mini map hingga resource terkecil. Hanya satu masalah yang cukup mengganggu di game ini, yaitu fungsi energy yang cukup boros dan lambat.

Music (9/10)

Live or Die yang hadir dengan kesan semi horror-nya, game ini turut hadir dengan latar musik dan sound effect yang terkesan menarik.

Hadir dengan latar musik yang cukup minimalis, bahkan terkadang game hanya disajikan penuh tanpa latar musik, game hadir dengan sunyi dan memberikan kesan nuansa yang kuat sebagai game horror.

Sound effect juga menjadi pelengkap. Hadir dengan sound effect yang umum seperti ketika menambang, menebang, melancarkan serangan tergantung senjata, hingga suara npc lain yang terbunuh dan tergantung atas jenis ras nya.

Kelebihan

Hadir dengan visual yang menarik dan cukup realistis. Selain pada aspek visual, Live or Die terbilang cukup ringan sebagai game open world di mobile dan dapat dimainkan secara offline juga. Jarak perpindahan antar lokasi yang cukup cepat dan pergerakan objek hingga karakter yang cukup baik.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang bersinggungan dengan kelebihan dari Live or Die. Live or Die sebagai game open world dengan mekanisme yang serupa dengan Last Day On Earth memiliki fitur fungsi yang umum, yaitu energy.

Energy berfungsi sebagai daya ketika bepergian berpindah dari lokasi satu ke lokasi lainnya via map atau antar zona. Kekurangan Live or Die ada disini, cukup sulit untuk mengumpulkan energy tanpa membayar dan dirasa tidak seimbang dengan daya kuras untuk berpindah dari satu zona ke zona lainnya.

Untuk Live or Die, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4

Sekian Review Live or Die yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – War Robots merupakan salah satu Action PVP bertema Non-Human yang dapat dimainkan di Mobile.

War Robots dirilis pada April 2014 oleh Pixonic. Game ini tersedia dan dapat dimainkan di platform seperti Android, iOS, GeForce Now, Microsoft Windows, Game Room, SteamOS, Fire OS.

Sinopsis War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

Bermula dimasa depan, dimana hampir semua aspek menggunakan AI sebagai penggerak. AI yang hampir digunakan diseluruh aspek, salah satunya berupa penggunaan AI sebagai pilot robot raksasa.

Robot raksasa yang menjadi mesin tempur, demi menggapai tujuan tiap negara masing-masing. Salah satu tujuan pertempuran ini adalah kemenangan sebagai pemilik pleton tempur terkuat.

Gameplay (8/10)

Review War Robots
Gameplay – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sendiri memiliki mekanisme gameplay yang cukup menarik. War Robots membawakan mekanisme gameplay Player Vs Player atau biasa dikenal dengan Multiplayer. Dibawakan dengan metode PVP Online yang terdiri atas 2 tim yang saling bertarung.

Hadir dengan gaya PVP bukan berarti permainan akan berjalan secara satu lawan satu atau biasa dikenal one-by-one. Dala game ini, pemain akan bertarung dalam sebuah tim yang melawan tim lainnya. Setidaknya, dalam satu tim terdiri atas 6 player pertim dan saling bertarung hingga penghabisan robot para player hingga waktu tertentu.

Baca juga: Acer Kembali Guncang Pasar Laptop Gaming

Memiliki mode umum diawal permainan yaitu Domination. Domination sendiri merupakan gamemode yang terdiri atas 12 player yang dibagi 2 tim untuk saling bertarung hingga penghabisan armada robot ataupun batas waktu telah habis.

War Robots memiliki banyak jenis robot petarung, salah satu robot yang sangat umum adalah Cossack yang memiliki kecepatan mumpuni, namun rentang terhadap launcher musuh. Setiap robot memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Beberapa robot dapat melompat, namun tidak memiliki launcher dan sebaliknya.

Dalam War Robots, pemain dapat membawa armada dalam pertempuran, yang dimana armada robot tersebut berisikan beberapa robot yang cukup variatif untuk dibawa bertempur. Ketika robot satu telah hancur, pemain dapat memilih robot yang tersisa.

Graphic (8/10)

Review War Robots
Graphic – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sebagai game PVP yang menarik, turut hadirkan visual yang menggugah. Sebagai game mecha, War Robots memiliki visual dan tingkat detail yang cukup tinggi. Tingkat detail dan visualisasi ini dapat disesuaikan di pengaturan.

Sangat disayangkan, War Robots pada updatean terbaru kini, memiliki visual yang cukup payah untuk ukuran pengaturan visual paling rendah, tidak seperti awal-awal rilisnya War Robots yang memiliki penyesuaian visual yang sangat lebih baik dari yang sekarang.

Untuk settingan terendah pada visual War Robots memang terlihat cukup buruk dan kaku, namun jika pemain merupakan penikmat game untuk mengoleksi item atau robot  dalam game, hal ini tidak terlalu berpengaruh dari visualisasi yang ampas dalam pengaturan.

Control (9/10)

Review War Robots
Control – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sebagai game action PVP turut menghadirkan kontrol yang beragam. Memiliki kontrol yang variatif dan berbeda-beda tergantung dari unit robot yang digunakan.

Beberapa kontrol umum yang selalu ada pada tiap jenis robot apapun itu seperti, analog penggerak dan kontrol tembak. Ada juga kontrol eksekusi khusus seperti jump, hingga menggunakan secondary weapon pada robot tertentu.

Addictive (7/10)

Sebagai game action PVP, sudah seharusnya War Robots memiliki tingkat keadiktifan yang cukup baik sebagai game multiplayer. Sayangnya hal ini tidak memungkinkan akibat beberapa hal yang mengurangi nilai tersebut.

War Robots sebagai game multiplayer kompetitif hanya menghadirkan single-mode pada awal permainan yaitu, Domination. Domination sendiri menjadi mode yang cukup monoton di akhir permainan dan untuk permainan selanjutnya dijangka waktu yang lama.

Music (8/10)

War Robots memiliki fungsi suara pada gamenya. Terdiri atas background music atau BGM dan sound effect sebagai pelengkap.

Sama dengan kebanyakan game action lainnya, aspek ini disesuaikan dengan tema, genre dan latar dalam permainan War Robots sendiri.

Kelebihan

War Robots memiliki mekanisme maupun gameplay yang cukup menarik sebagai game PVP. Selain itu hadir dengan beragam fitur dan fungsi yang cukup keren, bahkan mampu menjadi nilai tambah untuk game ini.

Hadir dengan berbagai macam fungsi yang salah satunya adalah jenis dan jumlah robot yang terbilang cukup banyak.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan untuk War Robots, dan berharap dapat menjadi acuan untuk update mendatang.

War Robots sebagai PVP yang cukup kompleks ini memiliki kekurangan yang cukup parah pada visualisasi pengaturan yang diberikan. Kustomisasi satu ini terasa semakin buruk daripada pertama kali War Robots rilis.

Untuk War Robots, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review War Robots yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Hot Lap League: Trackmania Versi Mobile

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Hot Lap League sebuah game yang dibuat oleh pengembang asal Australia, Ultimate Studio Pty Ltd. Meskipun tergolong sebagai sebuah game baru karena baru dirilis pada April 2022 kemarin, game ini membawa sebuah suasana yang sama dengan suatu game.

Dan game tersebut adalah Trackmania, sebuah game besutan Nadeo yang telah diakuisisi oleh Ubisoft. Karena sebelumnya Trackmania hanya terdapat pada platform konsol dan PC, keberadaan Hot Lap League dapat membuat game tersebut hadir dalam saku para pemain.

Yuk, langsung saja masuk ke review-nya!

Tampilan Interface Hot Lap League

Hot Lap League UI | Personal Archive
Tampilan UI di Main Menu Hot Lap League | Personal Archive

Pandangan pertama kali ketika melihat UI dari game ini, ungkapan yang pas adalah modern yang monoton. Tidak ada ciri khas satupun dari UI yang ada di game ini, semua seperti pernah dilihat di game lain dan tidak ada bedanya dengan game mobile lainnya.

Yang terkesan impresif adalah peletakan tombolnya yang dapat dibilang simple. Namun, hal tersebut masih dikurangi nilainya karena desain yang terlalu ramai dengan gambar dan animasi.

Terakhir adalah interface yang kita hadapi saat memilih sirkuit. Terlihat simpel tapi membingungkan saat kita mencoba memilih lintasan berjenis tertentu.

Admin Rating: 4/10, (Terlalu ramai, peletakan yang simpel dipersulit oleh desainnya.

Gameplay Hot Lap League

Hot Lap League Gameplay | Personal Archive
Tampilan Leaderboard In-Game di Hot Lap League | Personal Archive

Secara gameplay, Hot Lap League 11-12 dengan mekanik milik Trackmania. Intinya, pemain diharuskan untuk balapan dari awal hingga akhir dengan cara yang paling efisien untuk mendapatkan waktu terbaik.

Hanya beberapa poin yang menjadi perbedaan. Pertama, adalah adanya tutorial power slide untuk menjaga kecepatan tetap terjaga di tikungan. Sementara itu, di Trackmania hal tersebut tidak diajarkan di awal.

Kedua, adalah world record yang tersedia di dalam game, sementara itu di Trackmania, kalian harus mengumpulkan replay dan waktu di sebuah web yang tidak ada dalam game-nya.

Ketiga, merupakan kontrolnya yang lebih sulit. Kesan menggunakan gyro dalam bermain game ini dapat dibilang buruk. Dimulai dari adanya sedikit delay, kurang sensitif, dan juga terkesan kaku. Kontrol dengan touch screen pun malah akan mengorbankan presisi racing line yang kita ambil.

Namun, yang jelas cara game ini membawa gameplay seperti Trackmania patut diapresiasi. Hal ini dikarenakan keberhasilan mereka dalam membawa mekanis dari Trackmania ke port mobile.

Admin Rating: (7/10, meski dapat membawa otentisitas dari Trackmania, banyak yang masih perlu ditingkatkan)

Baca Juga: FIFA 23 Ultimate Edition Terjual Seharga 6 Sen, Kok Bisa?

Grafis

Hot Lap League Graphics | Personal Archive
Tampilan Grafis In-Game dalam Mode Ultra | Personal Archive

Untuk masalah grafis, game ini mempunyai pilihan setting yang luas. Mulai dari device kentang hingga flagship dapat memainkan game ini secara puas.

Grafis yang dibawa juga khas milik Trackmania generasi baru besutan Ubisoft Nadeo. Semua terlihat baik dari sisi lightning, shadow, hingga anti-aliasing yang bekerja sempurna dan terasa lebih ringan.

Meski begitu, masih banyak aspek yang selayaknya diperbaiki. Seperti birghtness yang kadang terlalu gelap saat bermain di map terang, dan juga detail arena dan mobil yang lebih dipertajam.

Admin Rating: 8/10 (Overall sudah baik, hanya ada sedikit yang perlu diperhatikan)

Audi0

Sisi audio di game ini juga menjadi kelemahannya. Mulai dari suara engine serta musik BGM terksan seperti Trackmania Nation yang dibuat belasan tahun lalu. Hanya ada sekitar 1 suara engine serta musik BGM yang monoton.

Sisi positifnya, ambience sound malah terdengar lebih menarik daripada kedua suara tadi, Bagusnya ambience sound ini dapat membuat suasana di arena menjadi lebih berasa.

Admin Rating: 6/10 (Tidak ada perkembangan di sisi audio, sama seperti Trackmania, ambience sound menjadi contoh yang baik.

Baca Juga: Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Addictivity

Game semacam Trackmania yang membutuhkan rasa perfeksionis tentu membuat kita berulang kali mencoba. Mencoba untuk menghafalkan trek dan mengalahkan rekor dunia bukanlah hal yang mudah. Diperlukan ratusan jam untuk mematahkan rekor tersebut.

Admin Rating 7/10 (Memang pada dasarnya game sejenis Trackmania mewajibkan pemain berlatih mekaniknya berulang kali, namun yang menjadi minus adalah tidak adanya inovasi baru)

Worthiness

Game ini berbayar sebesar Rp. 8.000,00 di Play Store. Dengan harga sekecil itu kalian bisa menikmati game ini secara penuh tanpa iklan. Dengan harga serendah itu, maka game Hot Lap League sangat worth untuk dibeli tanpa pikir panjang.

Admin Rating: 10/10 (Harga murah dengan kualitas yang tidak murahan)

Kesimpulan

Hot Lap League merupakan sebuah game yang cocok dengan para pemain Trackmania. Dengan gameplay yang mirip membuat seolah-olah Trackmania dibawa ke smartphone. Meski UI-nya terkesan terlalu ramai, gameplay dan grafis di game ini sudah cukup baik. Audio yang ada juga dirasa pas-pasan. Meskipun berbayar, game ini tetap worth it untuk dimainkan dalam jangka panjang.

Total Admin Rating: 7/10

Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Bad 2 Bad Series atau yang akan diulas kali ini Bad 2 Bad Extinction, merupakan Action-Tactical bertema Survival dengan kesan yang cukup dalam. Game ini atau tepatnya series Extinction dirilis pada Maret 2019 oleh DAWINSTONE yang merilis Milicola. Bad 2 Bad Extinction dapat dimainkan di Mobile.

Baca Juga : Review Milicola, Shooting Game dengan Sentuhan bergaya Chibi

Sinopsis Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Awal kisah bermula dari sekumpulan ras manusia yang di sebut dengan Tailless Legion yang meluncurkan satu rudal yang tentunya punya dampak lebih buruk daripada mengubah Suriah menjadi neraka. Efek lain dari ledakan nuklir ini adalah munculnya virus yang mengubah hewan biologis menjadi zombie yang disebut dengan Wilders.

Pasukan dari masing-masing negara bertempur demi menahan segerombolan pasukan Wilders yang telah menyebar ke pelosok negara. Salah satu pasukan tertentu mencari peluncur AABM (Anti-Animal Biologic Missile) guna menghentikan kebrutalan Tailless Legion.

Gameplay (8/10)

Review Bad 2 Bad Series
Gameplay – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Bad 2 Bad Series merupakan salah satu game Action-Tactial yang dapat dimainkan di Mobile. Karena Bad 2 Bad Series memiliki 2 series yaitu, Bad 2 Bad: Delta dan Bad 2 Bad: Extinction, maka penulis akan mengulas series kedua dari Bad 2 Bad yaitu, Bad 2 Bad Extinction.

Bad 2 Bad Extinction memiliki gameplay yang tidak jauh berbeda dari series sebelumnya, Bad 2 Bad Delta. Bad 2 Bad Delta yang merupakan sekuel dari Bad 2 Bad Extinction ini hadir sedikit lebih sederhana daripada Bad 2 Bad Extinction.

Bad 2 Bad Extinction dibawakan dengan mekanisme gameplay yang dimana pemain diharuskan memusnahkan para Wilders, pemberontak, dan sebagainya dari tiap Area. Masing-masing area memiliki tingkat persentase musnahnya  populasi Wilders atau semacamnya.

Setidaknya ada 8 area dengan fokus misi berbeda, dan beberapa diantaranya dapat dimainkan secara offline. Area yang dapat dimainkan secara offline seperti, zona hijau, zona biru, zona kuning, zona orange, dan zona merah, dan dibedakan dari level area dari hijau yang termudah hingga merah yang berlevel 5.

Dalam menjalankan misi tentunya pemain tidak akan sendiri, walaupun pada awalnya pemain hanya menjalankan operasi menggunakan satu personel yaitu half-race panda bernama Pan. Pemain dapat menambah personel hingga 5 beserta 1 Support non-human. Personel lain didapatkan dari membeli dengan gold, berlian, bahkan hanya dengan menyelesaikan persentase pemusnahan populasi suatu area tertentu.

Graphic (9/10)

Review bad 2 Bad Series
Graphic – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Bad 2 Bad Extinction memiliki visual yang setidaknya lebih baik dari Bad 2 Bad Delta, mengingat bahwa Bad 2 Bad Delta hadir menjadi series pertama dengan visual yang cukup simpel dan tidak terlalu menghadirkan detail objek, karakter, hingga latar.

Bad 2 Bad Extinction sendiri hadir dengan visual yang memiliki nuansa peperangan, dan salah satu nuansa tersebut diambil berdasarkan latar wilayah geografis Asia Tengah. Hal ini terbukti berdasarkan alur cerita hingga skenario yang menunjukkan tampilan beberapa karakter berbau Asia Tengah seperti, Khaled yang menolong Pan.

Kebanyakan game kembangan DAWINSTONE menggunakan sudut pandang 3/4 View sebagai persfektif yang digunakan, tanpa terkecuali dengan Bad 2 Bad Extincion.

Control (9/10)

Review Bad 2 Bad Series
Control – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Hadir dengan kontrol yang mudah dan tidak memnuhi area layar game. Bad 2 Bad Extinction didominasi dengan kontrol eksekusi bergerak dan menyerang dengan serangan spesial tertentu. Beberapa kontrol yang dihadirkan seperti rolling depan dan belakang, reload, granat leased, launcher, hingga Air drop call.

Untuk kontrol gerak sendiri, Bad 2Bad Extinction dibawakan bukan tanpa analog, melainkan dengan fungsi seret pada layar atau touchscreen untuk menggerakkan pasukan. Kontrol menembak sendiri dilakukan dengan otomatis, yang berarti tidak ada tombol menembak didalam game ini.

Addictive (7/10)

Review Bad 2 Bad Series
Addictive – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Bad 2 Bad Extinction sendiri yang merupakan game Action-Tactical sangat berfokus pada perlengkapan pasukan, senjata, supporter, dan pemusnahan para left side. Jadi bukan tidak mungkin kalau Bad 2 Bad Extinction sangat menekankan pada upgradde pasukan bersenjata yang sulitnya bukan main.

Selain grinding yang menyulitkan, Bad 2 Bad Extinction tetap worth dimainkan, namun sedikit sulit untuk mencapai persentase diatas 15%. 15% pemusnahan saja memakan waktu cukup lama, apalagi jika ingin mendapatkan anggota personel dengan persyaratan 50% pemusnahan tertentu.

Music (9/10)

Sebagai game Action-Tactical bertema peperangan, Bad 2 Bad Extinction tidaklah terlewati dari aspek musiknya. Mengusung unsur musik berupa latar musik dan sound effect yang keren.

Untuk latar musiknya sendiri, Bad 2 Bad Extinction hanya mengandalkan irama instrumental bergaya perang dunia atau mission operation. Hampir menggunakan latar musik sama dan merata di zona manapun.

Untuk sound effect sendiri, Bad 2 Bad sebagai Action-Tactical tentunya memiliki aspek suara satu ini. Menghadirkan dentuman, rentetan, ledakan, hingga sound effect dari beberapa sebab akibat lainnya.

Kelebihan

Memiliki tampilan berupa visual penggambaran dan environment yang dibawakan pad Bad 2 Bad Extinction dengan cukup baik. Hadir dengan alur cerita berupa skenario yang penuh dengan plot, serta kehadiran banyak karakter-karakter multi-race yang turut ikut bertarung dalam Bad 2 Bad Extinction.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang umumnya dikeluhkan oleh banyak para pemain. Ya benar, salah satu kekurangan yang terlihat diawal permainan ialah jam terbang permainan dan grinding yang cukup sulit.

Untuk karakter sendiri, pemain minimal memiliki 2000 gold untuk memiliki satu karakter yang paling murah. Kemudian jam permainan maupun pergerakan yang cukup lambat, kekurangan ini juga menjadi pendukung kenapa senjata di Bad 2 Bad Extinction hampir semuanya selalu mempunyai respon yang lambat dan jeda yang tidak seharusnya.

Untuk Bad 2 Bad Series, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4.

Sekian Review Bad 2 Bad Series yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – The Way Home  atau The Way Home: Pixel Roguelike merupakan salah satu RPG Roguelike bergaya Hack and Slash yangg ada di Mobile. Game ini dirilis pada Desember 2021 oleh Concode Corp. The Way Home pernah mendapatkan penghargaan sebagai pemenang Indie Games Festival 2021. Game ini dapat dimainkan di Mobile, Android.

Baca Juga : Review Funny Fighters, Bomberman Tapi Ini Battle Royale

Sinopsis The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

Berkisah pada 2 dunia yang sama dan tumpang tindih tanpa adanya interaksi satu sama lainnya. Salah satu dunia yang mengalami tumpang tindih itu, ada 2 orang anak bernama Kevin dan Cheese.

Dalam petualangannya mencari jalan dan memecahkan misteri di dunia yang terlupakan ini, Cheese yang merupakan half-race antara manusia dengan kucing. Cheese memulai petualangannya disini demi mengembalikan dunia dari petaka ini.

Gameplay (9/10)

Review The Way Home
Gameplay – The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

The Way Home merupakan game RPG Roguelike bergaya Hack and Slash yang dapat dimainkan di Mobile. Game yang menekankan pada petualangan dua karakter, dengan 1 karakter inti sebagai pusat.

The Way Home menjadi salah satu game RPG yang diusung dengan gaya Roguelike. Sebuah game RPG yang berpusat pada petualangan 2 sahabat, dengan si kucing bernama Cheese. Dalam petualangannya di dunia yang terlupakan.

Mengusung gameplay dengan mekanisme game Roguelike bersistem level stage. Walaupun hadir dengan gaya Roguelike, The Way Home memiliki alur cerita yang menarik dan konsep maupun fitur fungsi dalam game yang tidak kalah menarik dengan game Roguelike lainnya.

Pemain akan berperan sebagai seekor kucing yang berpetualang didunia yang terlupakan. Lebih tepatnya lagi, pemain akan berpetualang didalam sebuah dungeon yang terdiri atas 7 lantai yang tentunya idaklah mudah, karena pemain diharuskan mengalahkan para monster yang terinfeksi karena efek sihir si yang terlupakan pada stage pertama, dan akan bertemu dengan salah satu Boss stage yang terlupakan juga.

Dalam The Way Home, pemain dapat menggunakan berbagai macam skill dan panah. Skill dan progress skill itu akan tereset ketika pemain mati, dan petualangan diulang dari stage terakhir dimainkan.

Selain bertarung, pemain juga dapat membangun dan menciptakan sebuah alat-alat yang nantinya akan menjadi pendukung petualangan sang kucing. Alat tersebut dapat ditemui di tempat pertama kali pemain respawn, dengan ada kevin disana.

Graphic (10/10)

The Way Home
Graphic – The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

The Way Home menjadi RPG Roguelike yang dibawakan dengan visual bergaya pixel, baik pada karakter, objek, bangunan, hingga latar tempat dalam permainan. Hampir semua aspek dalam game berbentuk pixel dengan resolusi bit yang lebih baik.

Game ini dibawakan dengan cara permainan portrait dan menggunakan sudut pandang kamera Top-Down yang cenderung mengarah ke 3/4 view. Jadi dapat dibayangkan bagaimana cara pandangan kamera pada The Way Home.

The Way Home sendiri punya kustomisasi visual yang tentunya dapat diubah tergantung keinginan pemain, salah satunya seperti shadow, ketinggian POV, bahkan set up resolusi lainnya.

Control (9/10)

Sebagai RPG Roguelike dan Hack and Slash, The Way Home memiliki mekanisme kontrol yang rumit, begitulah kata player yang berpikiran kalau game Roguelike punya kontrol yang rumit, tapi pemikiran ini akhirnya di pecahkan oleh The Way Home.

Pada dasarnya tidak seperti kebanyakan RPG Roguelike lainnya, The Way Home mengusung mekanisme kontrol yang cukup sederhana. Sebuah kontrol yang hanya mengeksekusi permainan dengan dua cara.

The Way Home menggunakan 2 tipe kontrol eksekusi dan kebanyakan hanya menggunakan 1 kontrol untuk garis besarnya. The Way Home menggunakan kontrol berupa analog dan tap, namun analog lebih dominan di dalam game ini daripada kontrol tap sendiri.

Untuk metode serangan akan dilakukan secara otomatis, selagi game dapat mendeteksi musuh dari jarak-jarak tertentu.

Addictive (10/10)

Review The Way Home
Addictive – The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

Menjadi salah satu RPG Mobile santai yang cukup menyenangkan. The Way Home sendiri memiliki lingkup kenyamanan bermain dan kesulitannya sendiri.

Untuk kali pertama bermain, mungkin pemain akan kalah saat di pertengahan lantai. Hingga pada saatnya pemain akan mengerti mekanisme dan pergerakan dari berbagai macam musuh, hingga tidak akan mengurangi nilai Health Point sama sekali sebelum bertemu Boss stage.

Terlihat mudah tapi tidak semudah yang diperkirakan. Sangatlah cukup sulit untuk mempertahankan bar Helath Point sampai Boss stage, terlebih lagi sangatlah sulit bahkan mustahil untuk me-restore Health Point.

Music (9/10)

The Way Home sendiri memiliki fungsi musik yang dibagi atas dua unsur yaitu, latar musik dan Sound effect. The Way Home sendiri memiliki latar musik atau yang akan kita sebut kedepannya dengan BGM dan Sound effect yang cukup menacing.

Hadir dengan BGM yang menarik dan variatif. The Way Home pada setiap lantai, stage, hingga medan iklim memiliki BGM yang berbeda-beda tergantung dari latar permainan dan kondisinya sendiri.

Selain BGM, ada juga Sound effect sebagai pelengkap yang turut meramaikan The Way Home. Sound effect yang cukup variatif juga. Sound effect yang bisa berasal dari arah pertarungan ataupun monster-monster terlupakan yang musnah dan akan bangkit lagi.

Kelebihan

Sebagai game RPG dengan mekanisme ganda yaitu Roguelike dan Hack and Slash, The Way Home cukuplah berbeda dari kebanyakan game lainnya. Dari hampir kebanyakan game Roguelike, mungkin The Way Home diusung dengan alur cerita yang kompleks namun straight.

Menghadirkan visual yang nyaman dimata dan ringan untuk perangkat. The Way Home sendiri cukup ringan untuk dimainkan di perangkat berkemampuan rendah, bahkan ada kustomisasi visual untuk lebih meringankan gameplay The Way Home.

Kekurangan

Sedikit sulit untuk menemukan kelemahan dari The Way Home sendiri, terkecuali dari tingkat kesulitan yang dialami penulis saat pertama kali memainkan dan melawan Boss stage.

The Way Home merupakan RPG yang memiliki alur ceritanya sendiri, tentunya game ini tidak luput dari konsep dialog interaktifnya. Sayangnya, terakdang pemain dapat merasa bosan dengan dialog yang tidak bisa di percepat, skip, ataupun ditiadakan. Jadi mau tidak mau pemain harus menunggu panjangnya dialog yang terkadang menjengkelkan dan tidak dapat di percepat.

Untuk The Way Home, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,4.

Sekian Review The Way Home yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Funny Fighters, Bomberman Tapi Ini Battle Royale

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Funny Fighters merupakan game Action dengan gaya yang cukup unik dan sedikit bumbu Battle Royale. Game dirilis pada tahun 2022 oleh JYSGames dan game ini masihlah Early Access yang dapatkan update pada Agustus 2022. Funny Fighters dapat dimainkan di Mobile, Android.

Baca Juga : Review PC Creator, Emulasi Rakit PC yang Edukatif

Sinopsis Funny Fighters, Bomberman Tapi Ini Battle Royale

Berkisah dari sebuah dunia yang damai. Dunia yang damai walau hanya sesaat, dikarenakan kehadiran beberapa orang yang menyebut dirinya penjahat.

Tidak berrlangsung lama penjahat mengacaukan dunia, disaat krisis populasi umat manusia, hadirlah pahlawan yang memiliki kemampuan menarik dan hampir kemampuan tersebut merupakan kemampuan unik hasil latihan.

Gameplay (8/10)

Review Funny Fighters
Gameplay – Review Funny Fighters, Bomberman Tapi Ini Battle Royale

Funny Fighters merupakan game Action-Battle berbasis online dan dapat dimainkan di Mobile, Android. Memiliki gameplay 5 VS 5 dengan mekanisme game Battle Deathmatch. Walaupun begitu, game ini juga mengusung beberapa mode yang dimana tiap mode punya perbedaannya masing-masing.

Memiliki mekanisme konsep yang diusung seperti game Brawl Stars, lebih tepatnya memiliki konsep permainan Battleground. Funny Fighters sebagai game Action menghadirkan beberapa mode yang cukup menarik dan tentunya familiar. Mode yang dibawakan salah satunya seperti Classic, Solo, Battle Royale, dan Arena.

Classic mode di Funny Fighters dibawakan dengan metode permainan 4 VS 4 dalam jangka permainan yang cepat. Dimainkan hanya dalam beberapa menit dan menargetkan 14 poin untuk dapat memenangkan pertandingan. Selain Classic, Funny Fighters juga membawakan mode Battle Royale.

Mengingat bahwa Funny Fighters yang juga merupakan game kompetitif mengusung mode Rank. Ranked yang dikemas dalam mode Arena. Arena Mode sendiri merupakan mode Deathmatch yang terdiri atas 3 VS 3 per sekali permainan.

Kebanyakan game sejenis dibawakan dengan gaya game Shooter, namun Funny Fighters dibawakan dengan gaya lain. Funny Fighters memberikan mekanisme yang cukup unik diantaranya seperti pertarungan dengan objek apapun sebagai senjata, bahkan rekan tim atau musuh sekalipun dapat dijadikan senjata untuk di lempar.

Graphic (9/10)

Review Funny Fighters
Graphic – Review Funny Fighters, Bomberman Tapi Ini Battle Royale

Funny Fighters memiliki visual yang cukup menarik dan membuat betah para pemain. Dibawakan dengan gaya visual maupun penggambaran karakter yang unik.

Funny Fightes memiliki sebuah penggambaran karakter bergaya chibi dan menghadirkan motion Interface yang tidak kaku. Selain itu juga, pergerakan yang dihasilkan dari game ini cukup lebih baik dari kebanyakan game Early Access lainnya.

Diusung dengan penggunaan sudut pandang Isometrik 3/4 View. Objek, latar, dan aspek benda di dalam game digambarkan dengan visual yang baik dan sudut pandang yang merata, bahkan karakter yang terkesan chibi ini memiliki pergerakan yang cukup leluasa.

Funny Fighters sendiri memiliki konfigurasi mengenai visual yang dibagi atas 3 aspek dan 3 tingkat untuk tiap aspek. Aspek tersebut antara lain seperti, grafis, FPS, dan Bayangan. Tiap aspek ini memiliki 3 tingkatan yaitu, rendah, sedang, dan tinggi.

Control (9/10)

Sebagai game Deathmath bernuansa battle royale, Funny Fighters memilki mekanisme dan tampilan kontrol yang tidak jauh berbeda dengan game FPS battle royale lainnya, namun hanya sedikit diberikan penyederhanaan dibagian kontrol.

Memiliki kontrol yang umum digunakan di game sejenis. Adapun kontrol yang diberikan seperti, kontrol menyerang, mengambil senjata, menukar senjata, mengeluarkan skill, berguling, dan kontrol gerak.

Addictive (8/10)

Review Funny Fighters
Addictive – Review Funny Fighters, Bomberman Tapi Ini Battle Royale

Funny Fighters menjadi salah satu game yang mengusung konsep battle royale di dalamnya, jadi dapat dipastikan tingkat keadiktifan dari game ini bagaimana.

Hadir dengan berbagai macam mode, yang bahkan pengembangnya sendiri menghadirkan banyak mode bukan karena lain agar pemain tidak merasa bosan dengan Funny Fighters. Funny Fighters sendiri masihlah berbentu Early Access, jadi dapat dipastikan kedepannya akan dapatkan update yang lebih baik.

Music (9/10)

Funny Fighters sendiri mebawakan musik yang sangat terasa menyenangkan. Latar musik yang cukup seru saat di lobby room dan sangat menegangkan ketika di mode permainan.

Game ini juga turut hadirkan Sound Effect yang keren dan voice action yang menarik juga. Menjadi salah satu aspek yang meramaikan Funny Fighters sebagia game battle royale berkedok action.

Kelebihan

Hadir sebagai game Action bergaya layaknya battle royale yang bebas. Kebanyakan game serupa hanya terpaut kepada aturan yang sama tentang apa itu battle royale, namun Funny Fighters sendiri menghadirkan gabungan dua unsur dan konsep yang cukup lain dari yang lain.

Walaupun Funny Fighters merupakan game Early Access, tetap saja tidak menutup fakta game ini hadir dengan kompatibilitas yang cukup baik, walaupun beberapa kendala hanya terdapat pada sinyal dan server yang disediaan.

Kekurangan

Funny Fighters sebagai salah satu game yang dapat berdiri sama dengan beberapa battle royale lainnya, namun game ini masihlah memiliki sedikit kekurangan yang dapat diperbaiki maupun dibenahi oleh pihak pengembang.

Funny Fighters memiliki durasi permainan yang sangat cepat, jumlah maksimal target poin untuk menang yang cukup rendah, dan mode battle royale yang terlalu cepat. Hal yang disebutkan cukup menjadi masalah yang jika hilang, game ini dapat berjalan dengan sangat baik.

Untuk Funny Fighters , Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review Funny Fighters yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.