Category Archives: Review Game

ASUS ROG Phone 6, HP Gaming Berkekuatan Monster yang Tiada Lawan!

Aktivitas dalam gaming bukan hanya harus dari console atau komputer saja, melainkan kini sudah bisa juga dari handphone. Bahkan faktanya, bermain game melalui handphone sudah menjadi tren di berbagai kalangan, baik itu dari kalangan anak-anak hingga orang-orang dewasa. Hal itu karena gaming dengan HP dinilai mudah dan pastinya murah dibandingkan console atau komputer, ditambah lagi game-gamenya juga tidak kalah bagus dari platform lain.

Namun meski begitu, gaming dengan HP pastinya akan membebani HP tersebut, sehingga dengan begitu maka bisa didapatkan kualitas gaming yang buruk, seperti lag, bug, hingga koneksi yang bermasalah. Oleh karena itu, penting sekali kalian yang ingin bermain game HP harus menggunakan HP yang berkualitas, terutama memang HP khusus gaming. Nah HP khusus gaming jelas itu adalah ROG 6, mengapa demikian? Untuk mengetahui alasannya, maka kalian bisa simak faktanya di bawah ini!

Desain ROG Phone 6

Layaknya banyak HP gaming yang ada saat ini, ROG Phone 6 ini juga memiliki desain yang menarik serta sangat futuristik. Dengan desain yang menarik, berupa motif, list, dan sebagainya, pastinya bisa membuat HP tersebut terlihat sangat futuristik, sehingga membuat penggunanya bisa berbangga diri mempunyai HP yang terlihat sangat keren dan berbeda dari yang lainnya.

Untuk ROG Phone 6, ia dibekali dengan layar AMOLED selebar 6,78 inci dengan rasio screen-to-body sebesar 20,4:9. Selain itu, layarnya juga memiliki refresh rate 165Hz dan sample rate 720Hz, yang mana itu bisa membuat performa yang diberikan untuk aktivitas gaming jadi lebih baik.

ROG ini juga sudah mendukung resolusi tinggi dengan kecerahan maksimal 1200 nits, ditambah teknologi HDR yang bisa bisa menampilkan warna secara akurat. Untuk proteksinya, ROG Phone 6 sudah menggunakan lapisan Corning Gorilla Glass Victus yang tangguh dan kuat, hingga adanya fitur Eye Care Display guna memberikan perlindungan mata.

Spesifikasi ROG Phone 6

Tentunya namanya saja sudah ROG Phone 6, maka pastinya chipset yang diberikan bukanlah abal-abal atau standar. ROG Phone 6 dibekali dengan chipset Snapdragon 8+ Gen 1 Octa-core yang clock speed-nya bisa mencapai 3,2 GHz. Untuk RAM sebesar 8GB dan 12GB serta media penyimpanan 128GB dan 256GB. Lalu sistem operasinya sudah menggunakan Android 12 dan mendukung jaringan 4G hingga 5G.

Gaming yang baik akan semakin baik dengan kualitas suara, begitu juga dengan ROG Phone 6. Nah ROG ini dibekali teknologi Audio Dirac, Snapdragon Sound, dan aptX Adaptive Codec. Selain itu, kehadiran fitur Armory Crate dan Edge Tool yang ada padanya dapat memudahkan penggunanya untuk multitasking dan melakukan aktivitas bermain game dengan sangat lancar.

Bermain game dengan banyak fitur akan sia-sia jika itu hanya dapat digunakan sementara, maka dari itu ROG Phone 6 yang menyadari itu telah menggunakan baterai yang berkapasitas 6000 mAh, sehingga dengan begitu maka daya tahannya akan jauh lebih lama. Tidak hanya itu selain ada bypass, baterai tersebut juga dilengkapi dengan fast charging 65W yang membutuhkan 42 menit saja untuk mengisi dayanya hingga penuh.

Pengalaman Gaming ROG Phone 6

Demi meningkatkan performa gaming, maka ROG Phone 6 ini memiliki fitur AirTrigger 6 dan Motion Control. Untuk fitur kedua ini, tentunya keduanya dapat mendukung kontrol gerakan dari game menjadi lebih baik. Lalu ditambah lagi adanya mode Dynamic dan X Mode yang bisa memanfaatkan daya agar bisa memberikan frame rate yang lebih kencang.

Untuk memaksimalkan gaming dan fiturnya, ROG Phone 6 dilengkapi dengan teknologi GameCool6 agar HP tidak cepat panas saat digunakan bermain game. Lalu ROG Phone 6 juga memiliki aksesoris tambahan berupa pendingin tambahan yang bernama AeroActive Cooling6, yang mana itu memang terbukti bisa menurunkan suhu permukaan handphone hingga mencapai 25˚ C.

Kamera ROG Phone 6

Semua HP android pastinya sudah memiliki kamera, begitu juga dengan HP super satu ini. HP gaming ROG Phone 6 memiliki kamera depan yang tidak kalah dari kamera-kamera HP lain, yang mana ia memiliki kamera depan dua tipe, yakni untuk bagian depan berupa tunggal yang beresolusi sekitar 12 MP, 28mm (wide). Lalu itu juga dibekali dengan beberapa pengaturan menarik seperti panorama dan juga HDR.

Untuk kamera belakang atau kamera utama ROG Phone 6, ia menggunakan tipe triple camera, yang mana masing-masing resolusinya adalah 50 MP, f/1.9, (wide), 1/1.56″, 1.0µm, PDAF, 13 MP, f/2.2, (ultrawide) dan 5 MP, (macro). Kamera itu juga dibekali dengan beberapa pengaturan seperti LED flash, HDR dan panorama, sehingga bisa membuat hasil jepretan atau video semakin terlihat jernih hingga lebih alami.

Kesimpulan dan Harga ROG Phone 6

Sayangnya juga, ROG Phone 6 tidak dilengkapi dengan radio, tetapi kalian bisa mengakalinya dengan mendownload aplikasi radio di Playstore atau dari Google. Namun tidak adanya radio sebenarnya tidak terlalu merugikan sekali, mengingat pastinya yang mempunyai HP super ini adalah orang yang lebih mementingkan kualitas yang hebat, dibandingkan radio yang sebenarnya kurang penting juga.

Namanya juga HP gaming apalagi ROG, pastinya kalian sadar dan tahu bahwa HP tersebut tidaklah murah, itu karena fitur dan sebagainya yang sangat mendukung sekali kalian dalam melakukan gaming. Nah harganya sebenarnya beragam, mulai dari 10 juta lebih hingga bisa mencapai 20 juta. Harga tersebut sebenarnya tergantung dari tipe apa yang kalian inginkan, karena memori hingga tipe yang pro memiliki harga yang berbeda.

Review House Designer, Dekorasi Rumah yang Cukup ‘Mencekik

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – House Designer: Fix and Flip merupakan salah satu Sandbox simulasi santai yang tidak jauh dari judulnya dan dapat dimainkan di Mobile.

House Designer dirilis pada Agustus 2018 oleh Karate Goose Studio. Game ini dapat dimainkan di platform Mobile.

Sinopsis House Designer, Dekorasi Rumah yang Cukup Mencekik

Berawal dari seorang designer rumah atau tepatnya seorang kreator rumahan yang baru saja pindah ke kota yang kini ditinggali. Tinggal disebuah rumah lama yang tidak terurus dan tugasmu adalam membersihkan rumah ini, mendekorasi, serta mengumpulkan uang dari mendekorasi rumah milik client yang ada.

Baca Juga : Review PC Creator, Emulasi Rakit PC yang Edukatif

Gameplay (9/10)

Review House Designer
Gameplay – Review House Designer, Dekorasi Rumah yang Cukup ‘Mencekik

House Designer memiliki gameplay yang kurang lebih sama dengan House Flipper. House Designer memiliki mekanisme dan gameplay layaknya game Sandbox simulasi yang cukup umum namun lebih kompleks dari kebanyakan game serupa, terlebih lagi ukuran yang lebih ramah penyimpanan.

House Designer sebagai game simulasi yang hadir di Mobile dengan ukuran yang cukup minimalis dengan fitur dan visual maupun konfigurasi yang cukup kompleks dari kebanyakan game lainnya. Dalam game ini, kamu akan berperan sebagai seorang designer rumah atau tepatnya seseorang yang merancang dan mengurus keperluan layanan perbaikan dan reparasi rumah.

Dalam House Designer, kamu akan berperan sebagai seorang designer yang kerjaan umumnya adalah mengurus segala keperluan, dekorasi, dan kebutuhan dalam hal fungsi dan estetika rumah milik para client. Umum atau kasarnya kamu akan membersihkan, memperbaiki, menambah, mengurangi isi perabotan rumah, tergantung dari permintaan client sekalian.

Dalam melakukan pekerjaan ini, pemain tidak perlu khawatir soal biaya, karena biaya furniture hingga reparasi akan ditanggung penuh oleh client, dan kamu hanya perlu kerja saja. Uang yang di dapatkan cukup bervariasi tergantung seberapa banyak dan sulitnya pekerjaan yang diberikan. Uang tersebut dapat digunakan untuk membeli rumah atau reparasi rumah milik pemain.

Graphic (10/10)

Review House Designer
Graphic – Review House Designer, Dekorasi Rumah yang Cukup ‘Mencekik

House Designer memiliki visual ataupun grafis yang lebih memukau dan kompleks daripada House Flipper sendiri. Visual yang tidak akan memberatkan untuk perangkat Mobile kentang sekalipun, bahkan hingga settingan High pada grafis sekalipun.

Memiliki pengaturan yang lebih kompleks dari kebanyakan game simulasi serupa. Setidaknya ada beberapa fungsi pengaturan antara lain seperti, pengaturan grafis yang terdiri atas Low, medium, High, dan Ultra. Lalu ada FPS Limiter juga yang terdiri atas 15 FPS, 20 FPS, 30, FPS, dan 60 FPS.

Untuk kualitas visual jangan diragukan lagi, House Designer memiliki kualitas visual yang cukup baik, bahkan dalam setingan Medium sekalipun. Selain itu juga ada pencahayaan otomatis yang menyesuaikan dan matching dengan visual luar atau dalam ruangan.

Control (7/10)

House Designer sendiri memiliki kontrol yang terbilang sudah lebih dari cukup baik, setidaknya untuk saat ini dan beberapa kontrol yang umum layaknya kebanyakan game lainnya. House Designer sendiri memiliki kekurangan pada kontrol yang terbilang cukup kaku dan akan dibahas lebih lanjut dalam paragraf berikutnya.

Pada dasarnya, kontrol eksekusi di House Designer sangat bergantung terhadap jenis peralatan yang digunakan. Setidaknya ada 5 tipe eksekusi berbeda antara lain seperti, Free Hand untuk memindahkan barang atau membuang sampah, sapu sikat untuk membersihkan kotoran yang jelas, scanner untuk menjual barang atau furniture, dan scanner untuk membuang permanen barang ataupun furniture.

Untuk eksekusinya sendiri masihlah sama secara keseluruhan, pemain dapat meng-klik ditengah layar atau dibagian sisi kiri yang ada logo alat tertentu sembari mengarahkan kursor ke barang atau furniture yang ingin di eksekusi.

Addictive (9/10)

Review House Designer
Addictive – Review House Designer, Dekorasi Rumah yang Cukup ‘Mencekik

House Designer memiliki beberapa keunggulan fitur yang lebih variatif dan kompleks dari game simulasi rumahan lainnya, salah satunya House Flipper. Setidaknya ada 5 menu fungsi yang berbeda dan masih ada submenu didalamnya.

Kelima menu fungsi tersebut antara lain seperti, Money, Shop, Permanent Item/Furniture yang masih ada menu lainnya, Work, dan Pet. Kelima menu tersebut memiliki fungsi yang sesuai dengan nama dari fungsi masing-masing.

Music (9/10)

Tidak berfokus pada aspek musik untuk penyampaiannya, melainkannya hanya sebagai pelengkap saja dan memang nyatanya hanya benar-benar sebagai pelengkap. House Designer menghadirkan latar musik dan sound effect dalam gamenya, dengan latar musik yang minim dan hanya ada di beberapa kondisi tertentu.

Menghadirkan latar musik yang dirasa tidak berguna sama sekali. Hanya hadir sebagai pelengkap ketika loading screen saja. Sound effect-nya sendiri dapat dirasakan dengan terasanya kicauan burung dan suara alam maupun kondisi lingkungan yang relatif menyesuaikan dengan waktu, bahkan ada suara kendaraan juga.

Kesimpulan

House Designer merupakan simulasi santai pengasah kreatifitas yang dapat dimainkan di Mobile. Berikut kelebihan dan kekurangan House Designer yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Memiliki visual yang baik dan ukuran penyimpanan yang terbilang lebih ramah untuk perangkat berspesifikasi minim. Hal ini menjadi nilai plus untuk House Designer daripada game sejenis rumah-rumahan lainnya.

Fitur yang lebih kompleks serta konfigurasi yang lebih banyak dan dapat dimodifikasi waktu maupun limiter yang ada sekalipun, dan kini tersedia dalam bahasa Indonesia.

Kekurangan

Sedikit kekurangan House Designer yang mungkin langsung terasa oleh para pemain ketika awal memainkan game simulasi satu ini.

House Designer tidak memberikan konfigurasi dalam setting GUI kontrol yang ada, jadi mungkin akan terasa sulit untuk beberapa pemain. Walaupun begitu, masih ada konfigurasi sensitifitas yang ada di settingan House Designer.

Untuk House Designer, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review House Designer yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Metal Slug X merupakan salah satu seri Spin-Off dari seri ke-3 dengan judul yang sama. Metal Slug X dirilis pada Maret 1999 oleh SNK Playmore. Game ini tersedia dan dapat dimainkan di Android, Nintendo Switch, PlayStation Portable, PlayStation, Windows, Arcade Machine, dan Amazon Luna.

Sinopsis Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Bercerita tentang 4 petarung dunia pertempuran yang diberikan misi untuk menghancurkan markas besar musuh di Timur Tengah, kelompok yang terdiri atas 2 laki-laki dan 2 perempuan handal. Petarung tersebut adalah Marco, Eri, Tarma, dan Fio.

Baca Juga : Cafe Racer, Touring Open-World dengan Balutan Sandbox

Gameplay (9/10)

Review Metal Slug X
Gameplay – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X merupakan salah satu game Run and Gun yang dapat dimainkan hampir diseluruh platform yang ada. Game ini awalnya hadir di PlayStation generasi pertama dengan judul Metal Slug X. Memiliki mekanisme yang umum seperti kebanyakan game Arcade Run and Gun yang ada.

Metal Slug X hadir secara umum dengan Run and Gun yang terkemas rapih dalam game Arcade, selain itu juga game ini tampil dalam wujud Run and Gun Side-Scrolling yang umum ada di game platformer di mesin Arcade atau konsol.

Pemain dituntut untuk terus maju dan mengalahkan musuh sebanyak mungkin dengan menggunakan senjata yang telah disediakan dan bisa didapatkan di pertempuran juga. Beperan dalam satu karakter yang sebelumnya dapat pemain pilih, dan bertarung di pertempuran yang berlatar dinegara timur Tengah atau padang pasir dan banyak lagi.

Karena Metal Slug X merupakan game Arcade, dapat dipastikan bahwa game ini mengusung mekanisme Endless Game yang tidak terlalu mencolok berkat mekanisme cerita yang berjalan maju dan perpindahan lokasi yang variatif.

Graphic (9/10)

Review Metal Slug X
Graphic – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X tampil dengan cukup baik terlebih dalma urusan visual. Visual-nya sendiri sudah lebih baik, mengingat mayoritas visual yang tersaji pada saat itu telah lebih baik dan Metal Slug X masuk dalam kategori visual yang baik tersebut.

Hadir dengan visual yang umum dengan gaya Retro serta Pixel yang mungkin tersusun atas susunan pixel 32 untuk tiap objek yang ada, dan juga turut hadirkan environtment serta latar yang matching dengan karakter ataupn kondisi permainan.

Control (9/10)

Secara garis besar, Metal Slug X menghadirkan kontrol yang menyesuaikan dengan controler pada konsol di masa itu. Hadir pada PlayStation generasi 1, Metal Slug X tampil dengan mekanisme kontrol yang sederhana.

Kontrol yang hadir pada Metal Slug X seperti X untuk melompat, Kotak untuk menembak, Bulat untuk melempar granat/bom, D-Pad untuk bergerak serta mengarahkan senjata, dan masih banyak lagi yang menyesuaikan.

Mungkin cukup sedikit sulit pada kebanyakan seri Metal Slug yang ada. Pemain diharuskan mengarahkan serangan kemusuh dengan 1 jenis kontrol yang berfungsi ganda, bergerak serta mengarahkan senjata.

Addictive (10/10)

Review Metal Slug X
Addictive – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X tampil dengan cukup baik dan disambut baik oleh fans SNK serta PlayStation. Kebanyakan series Metal Slug memiliki gameplay yang hampir sama dan perkembangan visual yang terus meningkat walau tidak secara signifikan.

Pada tiap serinya bahkan Metal Slug X hadirkan 4 karakter ikonik yang dapat pemain gunakan seperti Marco, Eri, Tarma, dan Fio. Beberapa yang membedakan dari keempat pejuang ini adalah ekspresi, visual, serta reaksi mereka saat bertempur.

Music (9/10)

Untuk aspek musik, Metal Slug X masih mengadaptasi secara keseluruhan musik yang telah ada sebelumnya, baik latar musik maupun sound effect. Walaupun begitu, latar musik dan sound effect yang dihadirkan ini sangat ikonik dan mungkin sulit diterima jika mengalami perubahan secara signifikan.

Untuk sound effect yang membuat menarik, voice action setiap kali mati ataupun menyelematakan prisioner hingga mendapatkan senjata yang berbeda, semua terasa menarik dan ikonik di telinga para penikmat dan pengguna PlayStation.

Kesimpulan

Metal Slug X menjadi salah satu Run and Gun Arcade yang ikonik pada masanya. Berikut kelebihan dan kekurangan Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Metal Slug X memiliki mekanisme kontrol yang selalu sama dan terasa nyaman di mekanik atau teknik tangan para pemain. Jika pemain menggunakan emulator seperti PSX, kontrol tersebut dapat dikustomisasi sesuka hati, bahkan visual-nya sekalipun.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan. Dari masa ke masa dan dari series ke series, ada satu hal yang membuat game ini dirasa sangat menyulitkan seperti ketidak bergunaannya bar Health Point. Jika karakter terkena serangan 1 kali, maka langsung mati, hal ini membuat Health Point bar tidak berguna sama sekali, kecuali jika pemain menaiki Tank.

Untuk Metal Slug X, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,2.

Sekian Review Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Cafe Racer, Touring Open-World dengan Balutan Sandbox

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Cafe Racer merupakan salah satu game Touring Open-World dengan gaya Sandbox yang hadir di Mobile. Game ini dirilis pada September 2016 oleh PiguinSoft. Cafe Racer dapat dimainkan di Platform Mobile, Android.

Sinopsis Cafe Racer, Touring Open-World dengan Balutan Sandbox

Berkisah dari seorang pengendara yang memiliki minat kepada dunia permotoran, lebih lagi motor-motor klasik dengan tanki bahan bakar didepan. Berkelana dengan motornya sembari berkeliling menikmati indahnya alam yang penuh dengan balutan Sandbox yang cukup Blocky.

Baca Juga: Review Dan The Man, Platformer dengan Konsep Cross-Universe

Gameplay (9/10)

Review Cafe Racer
Gameplay – Cafe Racer, Touring Open-World dengan Balutan Sandbox

Cafe Racer merupakan salah satu game Racing SingePlayer yang dapat dimainkan di Mobile. Memiliki mekanisme gameplay yang cukup santai dengan pemberian aware yang cukup baik dalam segi gameplay.

Cafe Racer memiliki gameplay yang kurang lebih sama dengan Traffic Rider, namun sedikit dibedakan dari visual, kendaraan, hingga mode yang ada. Cafe Racer cenderung menghadirkan motor-motor tipe Kopling ataupun motor dengan spesifikasi untuk Touring.

Jika diperhatikan, Cafe Racer memiliki mode sedikit lebih banyak dari Traffic Rider, namun dengan ketiadaan mode Adventure didalamnya. Cafe Racer hadir dengan setidaknya 4 Mode yaitu Endless, Endless Two Way, Time Trial, dan FreeRide. Untuk Endless mode masih ada pilihan beberapa Track didalamnya.

Mengingat Cafe Racer merupakan game Racer, setidaknya ada room bernama ShowRoom yang terdiri atas Customize, Tune, Paint Shop, hingga pemain dapat mengganti pilihan motor disini. Motor yang didominasi atau dipenuhi dengan motor tipe Athena.

Selain mode bermainnya, Cafe Racer juga memiliki mode Photo Studio. dalam menu satu ini, pemain dapat melakukan kustomisasi untuk melakukan sesi potret kendaraan dengan banyak fitur pendukung yang menyertai.

Memiliki 3 tingkat kesulitan seperti Toddler, Normal, dan Extreme. Setiap mode punya kesulitan yang ditonjolkan seperti dalam mode Normal dan Extreme, kendaraan NPC memungkinkan menabrak kendaraan pemain dari belakang.

Graphic (9/10)

Review Cafe Racer
Graphic – Cafe Racer, Touring Open-World dengan Balutan Sandbox

Cafe Racer terbilang memiliki visual yang baik namun cukup unik dari kebanyakan game sejenisnya. Tidak seperti Traffic Rider, Cafe Racer memiliki visual yang cukup unik. Visual yang cenderung  Blocky, seperti beberapa game di era PlayStation, namun dengan smooth yang lebih baik.

Pewarnaan pada Cafe Racer menyesuaikan dengan kondisi sekitar dan menyesuaikan juga dengan visual yang Blocky tersebut. warna tampil dengan vibes sedikit kelabu dengan sentuhan pemilihan warna yang lebih lembut dan tidak mencolok.

Control (8/10)

Cafe Racer merupakan game Racing yang sangat mengandalkan kontrol dalam eksekusi permainan. Setidaknya ada 3 tipe kontroler berdasarkan tipe kemudi. Kontrol tersebut antara lain seperti Tilt, Slide, dan Touch.

Touch merupakan tipe kontrol yang paling umum. Menggunakan D-Pad kanan kiri untuk mengendalikan motor. Tilt merupakan salah satu tipe kontrol yang sangat umum dan banyak digunakan dalam game Racing. Seperti mengandalkan sensor Gyro dalam bergerak. Untuk Slide sendiri memiliki bentuk seperti kemudi motor atau setir mobil.

Addictive (9/10)

Review Cafe Racer
Addictive – Cafe Racer, Touring Open-World dengan Balutan Sandbox

Cafe Racer memiliki tingkat adiktif yang cukup baik. Pemain sendiri mampu menghabiskan waktu banyak hanya untuk touring di Endless Mode sekalipun. Cafe Racer juga dapat menjadi sarana istirahat dan relaksasi yang baik, karena secara tidak langsung memberikan efek santai dan tenang kepada pemain.

Music (9/10)

Game ini hadirkan aspek musik yang cukup keren dan menarik. Cafe Racer hadir dengan latar musik atau BGM yang cukup baik dan menyenangkan. Dalam permainannya, pemain tidak akan mendapati alunan musik saat dijalanan, melainkan hanya ada Sound Effect seperti suara angin dan suara kendaraan saja.

Kelebihan

Cafe Racer menjadi Racing game yang cukup menarik walau masih Beta sekalipun. Game ini memiliki tingkat santai dan menegangkan yang cukup signifikan dalam pengaturan difficult. Hadir dengan Photo Mode yang menjadi daya tarik dari game satu ini.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Cafe Racer yang dapat penulis sampaikan. Game ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan diperparah dengan kontrol yang sangat minim akan kustomisasi. Terkadang beberapa kontrol terasa cukup memberatkan untuk dikendalikan, dan terkadang juga cukup licin saat digunakan.

Untuk Cafe Racer, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Cafe Racer yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Hungry Hearts Diner 2, Idle Dinner Dash Versi Masakan Jepang

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Hungry Hearts Diner 2 merupakan salah satu Idle game yang hadir di Mobile. Idle game yang hadir dengan tampilan dan alur cerita yang menarik. Hungry Hearts Diner 2 dirilis pada Juni 2021 oleh GAGEX Co.,Ltd. Game ini dapat dimainkan di Mobile, Android.

Sinopsis Hungry Hearts Diner 2, Idle Dinner Dash Versi Masakan Japanese

Bercerita tentang seorang nenek yang tinggal disebuah warung lama atau kuno yang cukup pelosok hanya bersama dengan seorang cucu bernama Mabo.

Menjalani hari tua dengan memberikan layanan makanan di rumah makan sederhana miliknya, dan banyak bertemu dengan teman lama ataupun orang baru dengan problematika yang cukup rumit dan variatif.

Baca Juga : Review Bistro Heroes, Game Memasak Berkedok Action-RPG

Gameplay (8/10)

Review Hungry Hearts Diner 2
Gameplay – Hungry Hearts Diner 2, Idle Dinner Dash Versi Masakan Jepang

Hungry Hearts Diner 2 merupakan series lanjutan dari Hungry Hearts pertama yang masih menceritakan cerita yang kurang lebih sama, dengan berlatar belakangan masakan Jepang. sebuah game yang berfokus kepada seorang nenek yang membuka sebuah rumah makanan khas Jepang. makanan yang didominasi dengan makanan khas Jepang, seperti Ramen, Natto, Karage, dan banyak lagi.

Untuk mekanisme gameplay-nya, Hungry Hearts Diner 2 akan menuntun pemain dalam mengelola tempat makan seorang nenek, dari memasak, menyiapkan makanan, dan me reparasi tempat makan tersebut. semua kegiatan dilakukan secara otomatis, seperti memasak, mencuci dan sebagainya, pemain hanya perlu melakukan eksekusi kecil dalam menu makanan yang ada dan pelayanan.

Selain itu, sepanjang membuka tempat makan ini pemain akan menghadapi serangkaian cerita yang dikemas dalam bentuk per chapter, dan akan menghadapi beberapa problematika sosial yang ada. Problematika yang dapat diselesaikan dengan memberikan sedikit sentuhan cerita rasa pada makanan yang disajikan.

Graphic (9/10)

Review Hungry Hearts Diner 2
Graphic – Hungry Hearts Diner 2, Idle Dinner Dash Versi Masakan Jepang

Hungry Hearts Diner 2 memiliki tampilan yang sama dengan seri sebelumnya, Hungry Hearts. Hadir dengan visual yang memukau. Visual yang tidak berkesan memberatkan sama sekali, baik di mata ataupun untuk perangkat.

Menggunakan pelukisan yang minim gradasi serta pewarnaan yang soft dengan sedikit kesan vintage yang tentunya halus, serta merta tampil dengan isometric persfective-nya yang memberikan pandangan yang lebih luas didalam ruangan. Memberikan kesan sejuk dan menenangkan secara visual yang nyata.

Control (9/10)

Sebagai game Mobile yang berorientasi pada eksekusi kontrol yang cukup ringan, atau tanpa adanya eksekusi khusus, Hungry Hearts Diner 2 memiliki mekanisme kontrol yang umum pada game Idle sejenisnya.

Hanya mengandalkan sebuah metode taptap pada perangkat. Metode yang umum ada pada game sejenisnya, metode kontrol yang mengambil alih sepenuhnya kontrol yang sudah ada. Kontrol tersebut seperti untuk memasak, mencuci, mengambil pesanan, dan sebagainya.

Addictive (10/10)

Review Hungry Hearts Diner 2
Addictive – Hungry Hearts Diner 2, Idle Dinner Dash Versi Masakan Jepang

Walau terkesan sedikit monoton, Hungry Hearts Diner 2 cukup memberikan kesan adiktif yang baik. Memberikan sebuah pengalaman santai dalam mengurus tempat makan tua sembari menyelesaikan problematika individu dalam bersosialisasi yang terlihat di tiap generasinya.

Jika diperhatikan lebih jauh, Hungry Hearts Diner 2kurang lebih punya gaya pembawaan interaktif yang serupa dengan Coffee Talk. Perpaduan aspek yang menjadi daya tarik tersendiri dalam game.

Music (9/10)

Hungry Hearts Diner 2 hadir dengan aspek musik yang nggak bisa dianggap sebelah mata. Memiliki latar musik yang menenangkan dan relax layaknya sebuah teh relaksasi dari dunia fantasi. Memiliki nuansa alunan alat musik yang kompleks dengan kesederhanaannya bagi sebagian besar pemain. Jadi disarankan memainkan game ini menggunakan Earphone atau Headset.

Kelebihan

Hungry Hearts Diner 2 sendiri memiliki daya tarik dari game Idle bergaya modern sekarang ini. Game ini sepenuhnya offline dengan hanya memberikan layanan yang tidak penting-penting sekali untuk ketika online-nya.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari Hungry Hearts Diner 2 yang dapat penulis sedikit jeleaskan di paragraf ini. Hungry Hearts Diner 2 terkesan memiliki mekanisme yang sedikit monoton sebagai game idle. Walau tidak ada batasan waktu, hanya terpatok pada energi yang boros, namun masih seimbang dengan charging seharusnya.

Game ini sedikit menjadi monoton karena hampir sepenuhnya dilakukan secara otomatis, jadi pemain hanya perlu melakukan perintah tap saja pada tool tertentu tanpa ada mekanisme yang lebih sedikitpun.

Untuk Hungry Hearts Diner 2, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.

Sekian Review Hungry Hearts Diner 2 yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Grid Autosport: Sim Wannabe di Mobile

GAMEFINITY.ID, Malang – Menderngar kata game racing di android, maka jawaban yang paling populer adalah Asphalt. Namun, ada salah satu game yang mampu mendekati level simcade dengan grafis memukau, game tersebut adalah Grid Autosport.

Grid Autosport merupakan sebuah game buatan Feral Interactive yang dulu sempat sering dibahas di Facebook. Banyak yang menanggapi tentang grafis memukau serta gameplay yang ditawarkan oleh Grid yang berbeda dengan game mobile biasanya.

Grid Autosport sendiri merupakan versi mobile dari game besutan Codemaster berjudul “Grid” yang hadir di platform PC dan lainnya. Sama seperti saudaranya, Grid mobile ini juga dibuat berdasarkan Ego Engine milik Codemaster yang memang dibuat untuk game racing simcade. Bedanya, versi PC-nya dipasarkan oleh EA sementara versi mobile dipasarkan sendiri oleh Feral Interactive.

Interface Grid Autosport

Menu Grid | Personal Archive
Tampilan Menu Utama dalam Game Grid Autosport Mobile | Personal Archive

Tampilan di menu utama Grid Autosport sangat jelas sangat sederhana. Tampilan menu geser seringkali membuat admin menunggu untuk mengganti opsi yang ingin dipilih.

Yang membuatnya masih terasa nyaman adalah proporsi antara logo, teks, dan desain 3D dari mobil yang dipajang di atas menu utama. Meskipun terkesan malas untuk dikembangkan, pengadaan 3D dari mobil yang terakhir kita pakai seperti membuat suasana hitam menu utama lebih hidup.

Admin Rating: 7/10 (Terkesan biasa, namun tampilan 3D model dari mobil membuatnya terlihat lebih baik)

Gameplay Grid Autosport

Grid Gameplay | Personal Archive
Tampilan saat di Paddock, Sesaat Sebelum Mulai Balapan | Personal Archive

Grid Autosport sendiri dapat dibilang sebagai salah satu game simcade dari sedikit game yang ada di anroid. Pengalaman berkendara dengan mobil dalam game ini cukup bervariasi. Setiap mobil mempunyai ciri khas dan gaya berkendaranya masing masing. Apalagi ada sekitar lebih dari 100 pilihan mobil yang tersedia dengan berbagai track dan layout masing-masing.

Game ini membagi permainannya dalam 5 kelas. Kelas tersebut adalah touring, endurance, open wheel, tuning, dan street. Setiap kelas memiliki gaya permainan yang berbeda.

Touring melibatkan balapan dengan mobil komersil yang telah dimodifikasi sekian rupa untuk balapan. Dalam kelas ini pemain dapat bermain lebih kasar karena sedikit benturan tidak akan berpengaruh terlalu besar.

Endurance akan memaksa pemain menjalankan mobil sehalus mungkin. Hal seperti tyre conservation akan menjadi penting karena hal tersebut vital untuk kemenangan.

Open Wheel merupakan kelas dimana pemain akan bermain dengan mobil sejenis formula yang bannya terbuka. Pemain diwajibkan bermain cepat dalam kondisi lurus maupun tikungan. Permainan rapi merupakan sebuah keharusan karena sedikit benturan saja dapat menimbulkan efek lebih besar.

Kelas Tuning adalah kelas dimana pemain akan memainkan mobil modifikasi dengan lomba seperti drift dan time attack.

Terakhir, kelas Street adalah kelas dimana pemain akan melakukan balapan di jalan sempit khas jalanan. Tidak ada run-off area sehingga pemain harus benar-benar presisi dalam gas dan rem agar tidak melebar dan menabrak dinding.

Selain beberapa kelas tersebut ada mode tambahan seperti destruction derby dimana tujuannya adalah untuk saling menabrak antar mobil.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kontrol dan fisik dari game ini yang terlalu berlebihan. Menggunakan metode tilt maka pemain akan kesusahan menstabilkan perangkat. Metode steering juga tidak terlalu responsif. Dan, metode paling terakhir touch akan membuat mobil spin setiap keluar tikungan. Semua serba salah tentang kontrolnya.

Admin Rating: 8/10 (Metode bervariasi sudah bagus, kontrol buruk merusak segalanya)

Baca Juga: Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Grafis Grid Autosport

Grafis Grid | Personal Archive
Tampilan Grafis dan Permainan Grid Mobile | Personal Archive

Untuk masalah grafis, game ini adalah yang terbaik dari yang lain.

Pengaturannya sendiri sudah pas berdasarkan spesifikasi perangkat agar dapat optimal mencapai 60fps secara stabil. Meski begitu ada beberapa mod yang memungkinkan pemain mengubah pengaturan grafis sesuai kemauan mereka.

Dalam permainan, keunggulan grafis Grid Autosport sudah berasa saat masih ada di paddock. Model dan detail dari mobil begitu jelas hingga tidak ada yang resolusinya direndahkan dalam bagian decal-nya.

Penggunaan lightning juga terkesan mewah. Hal ini dapat dirasakan khususnya saat balapan di malam hari. Pencahayaan dalam game ini terasa seperti dunia nyata meskipun hanya sekitar 80% mirip.

Penggunaan motion blur juga dapat dibilang efektif. Saat berada di gigi maksimal, pemain akan merasakan motion blur dan vibration yang cukup kencang. Hal ini dapat didasarkan dari dunia nyata dimana mesin akan bergetar dengan cukup kencang dan memberi efek getaran di kecepatan tertinggi.

Admin Rating: 10/10 (Sebuah tolak ukur bagaimana grafis dari game mobile dapat dibawa ke tingkat selanjutnya. Simply perfect)

Audio

Kembali membahas menu utama, lagu yang menemani para pemain dalam menu utama meskipun hanya satu tapi terkesan pas dan santai. Untuk masalah BGM, Grid telah menyelesaikannya dengan baik.

Kehadiran dari suara pit crea yang memandu kita saat balapan juga menjadi salah satu nilai plus. Hal ini dikarenakan suar kru dapat diubah dengan bahasa yang diinginkan seperti Jerman atau Prancis.

Namun, yang masih menjadi kelemahan game ini adalah suara mesin. Suara mobil yang melaju terkesan seperti itu saja dan tidak ada perubahan signifikan khususnya untuk berbagai mobil di kelas bawah.

Admin Rating: 7/10 (Suara mobil yang monoton membuat pengalaman bermain kurang)

Addictivity

Ketika admin mencoba untuk bermain game ini, sekali masuk maka keluarnya sekitar 2-3 jam setelahnya. Banyaknya aktivitas serta kesulitan permainan yang beragam dan menantang membuat game ini layak untuk dimainkan. Bahkan, ketika mode career sudah tamat, pemain dapat kembali mencoba beberapa konten dalam game ini untuk mengisi waktu luang.

Admin Rating: 8/10 (Replayability tinggi menjadikan nilai pada poin ini tinggi)

Worthiness

Grid Autosport sendiri tidak gratis. Game ini dapat dibeli oleh pemain dengan harga Rp. 40.000 di Play Store. Harga tersebut sudah termasuk biaya full dlc serta HD resources. Dengan harga tersebut game Grid Autosport ini dapat dikatakan game berkualitas hemat kantong bila dibandingkan dengan yang lain seperti GTA SA dan My Time at Portia.

Admin Rating: 10/10 (Fully worth it untuk dibeli, jangan ragu-ragu lagi)

Baca Juga: The Fruit of Grisaia, Visual Novel Sebagai Sumber Cerita Utama

Kesimpulan

Grid Autosport merupakan sebuah game racing yang mendekati level simcade dan tersedia untuk android. Game ini memiliki varian permainan yang banyak serta dapat dicoba berulang kali. Untuk grafis semua terasa sempurna untuk ukuran game mobile.

Kekurangannya terletak pada suara mesin mobil yang terkesan tidak terlalu berbeda di mobil tingkat awal serta kontrol yang masih kacau untuk diadaptasi ke port mobile.