Category Archives: Review Game

ROG Strix SCAR 17 SE, Laptop Laptop Gaming Super Powerful dengan Performa Sekelas Desktop

ASUS ROG merupakan merek gaming yang dikenal tidak hanya slealu menghadirkan sesuatu yang berbeda, tetapi juga selalu memberikan performa terbaik. Khususnya pada produk laptop, ROG selalu menghadirkan laptop gaming dengan kombinasi CPU, GPU, serta hardware berteknologi terkini dan terbaik di kelasnya. Lalu bagaimana jika ROG menghadirkan laptop dengan kombinasi hardware terkini dan paling powerful saat ini? Itulah kira-kira yang bisa digambarkan dari ROG Strix SCAR 17 SE (Special Edition), laptop gaming paling powerful di dunia saat ini.

ROG Strix SCAR sudah cukup lama dikenal sebagai seri laptop gaming yang mengedepankan performa. Seri laptop tersebut juga sejak awal dirancang untuk para gamer hardcore yang mengutamakan performa. ROG Strix SCAR 17 SE berada di kasta tertinggi dari keluarga laptop ROG Strix SCAR. Laptop ini tidak hanya dilengkapi dengan CPU dan GPU paling kencang, tetapi ASUS juga menyematkan memori, sistem penyimpanan, hingga sistem pendinginan terbaik di laptop ini.

Desain Spesial

ROG Strix SCAR 17 SE kembali mengusung desain yang sangat kental dengan nuansa gaming. Selain dilengkapi keyboard dengan per-key RGB LED, kedua laptop ini juga hadir dengan RGB bezel glow di bagian bawah bodi. Keduanya membuat ROG Strix SCAR 17 SE tampil berbeda sekaligus menegaskan keduanya adalah laptop yang dirancang khusus untuk gaming. Tidak hanya itu, fitur khas dari seri ROG Strix juga kembali hadir untuk ROG Strix SCAR 17 SE seperti Keystone II dan Armor Cap yang dapat dikustomasi.

Memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan laptop gaming, ASUS sangat mengerti bahwa gamer sangat membutuhkan fasilitas konektivitas yang lengkap di laptopnya. Untuk itulah ROG Strix SCAR 15 hadir dengan sederet fitur konektivitas, seperti ragam jenis port modern yang sangat lengkap hingga opsi konektivitas nirkabel berteknologi terkini.

Dimulai dari port, ROG Strix SCAR 17 SE dilengkapi dengan port mulai dari USB 3.2 Type-A, HDMI, dan 3.5mm combo audio jack. ASUS bahkan menyediakan port gigabit ethernet bagi gamer yang membutuhkan opsi koneksi internet yang lebih stabil.

Sementara bagi gamer yang lebih suka menggunakan koneksi internet nirkabel, ROG Strix SCAR 17 SE telah dilengkapi dengan modul WiFi 6E terbaru. Berbeda dengan WiFi 6, WiFi 6E hadir dengan opsi koneksi melalui frekuensi 6GHz yang lebih kencang dan stabil. Frekuensi 6GHz sangat cocok untuk aktivitas gaming karena dapat menghadirkan latency yang lebih rendah dari frekuensi 5GHz dan 2,4GHz.

ROG Strix SCAR 17 SE merupakan laptop edisi khusus yang dirancang sangat unik dan spesial. Meski masih menggunakan basis desain bodi yang sama dengan saudaranya, yaitu ROG Strix SCAR 17, laptop gaming ini dilengkapi fitur berupa “invisible ink” yang diukir pada bodinya. Invisible ink tersebut hanya dapat terlihat ketika bodi ROG Strix SCAR 17 SE terpapar sinar UV. Tampilan invisible ink di bodi ROG Strix SCAR 17 Special Edition juga didesain secara khusus dan memiliki petunjuk bagi gamer untuk menyelesaikan tantangan SCAR Runner yang ada di dalam game ROG Citadel XV yang tersedia secara gratis di Steam.

Paling Powerful

ROG Strix SCAR 17 Special Edition merupakan laptop gaming yang dirancang khusus untuk para gamer yang membutuhkan mesin gaming dengan performa terbaik tanpa kompromi serta siap untuk digunakan dalam setiap pertandingan e-sports. Untuk menunjang kebutuhan tersebut, ROG Strix SCAR 17 Special Edition dibekali dengan hardware khusus yang powerful.

Dimulai dari CPU, ROG Strix SCAR 17 Special Edition ditenagai oleh 12th Gen Intel® Core™ i9-12950HX processor yang merupakan prosesor (CPU) laptop paling powerful di dunia. Khusus di ROG Strix SCAR 17 Special Edition, CPU yang menggunakan konfigurasi 16 core (8 P-core dan 8 E-core) serta 24 thread tersebut juga telah ditingkatkan performanya. 12th Gen Intel® Core™ i9-12950HX yang digunakan di ROG Strix SCAR 17 Special Edition memiliki base power 65W serta Performance-core yang dapat berjalan di frekuensi hingga 5,2GHz. Spesifikasi tersebut memastikan ROG Strix SCAR 17 Special Edition dapat menghadirkan performa CPU single-thread terbaik di setiap skenario, khususnya saat bermain game.

Tidak sampai di situ, CPU 12th Gen Intel® Core™ i9-12950HX di ROG Strix SCAR 17 Special Edition juga dapat ditingkatkan performanya melalui Manual Mode di aplikasi Armoury Crate yang membuat CPU dapat berjalan di daya 175W. Performa tersebut membuat ROG Strix SCAR 17 Special Edition tampil dengan performa yang menyerupai PC desktop.

ROG Strix SCAR 17 Special Edition juga dibekali dengan GPU yang sangat powerful yaitu hingga NVIDIA® GeForce RTX™ 3080Ti. Berbeda dengan laptop gaming lainnya, GeForce RTX™ 3080Ti di ROG Strix SCAR 17 Special Edition juga telah ditingkatkan performanya dengan TGP maksimal di angka 175W melalui Dynamic Boost. Berkat spesifikasi tersebut, ROG Strix SCAR 17 Special Edition dipastikan dapat menjalankan semua game PC dengan sangat baik bahkan pada resolusi tinggi.

Berbicara soal resolusi, ROG Strix SCAR 17 Special Edition telah dibekali dengan layar beresolusi QHD (2560 x 1440) yang memiliki refresh rate 240Hz serta response time 3ms. Layar tersebut juga didukung oleh teknologi Dolby Vision serta Adaptive Sync sehingga memastikan pengalaman bermain game yang nyaman tanpa efek stuttering dan tearing.

Laptop powerful harus didukung oleh memori dan penyimpanan terbaik. Untuk itulah ASUS ROG membekali ROG Strix SCAR 17 Special Edition dengan memori DDR5 4800MHz dengan kapasitas yang dapat di-upgrade hingga 64GB. Sementara penyimpanannya mengandalkan NVMe PCIe Gen4 SSD yang dapat dikonfigurasikan secara RAID 0 untuk performa maksimal. Sama seperti laptop ROG 2022 lainnya, ROG Strix SCAR 17 Special Edition juga telah dibekali dengan MUX Switch sehingga dapat menghadirkan performa gaming secara maksimal.

Berikut adalah hasil benchmark sintetis ROG Strix SCAR 17 SE (i9-12950HX + RTX 3080Ti):

Berikut adalah benchmark game menggunakan ROG Strix SCAR 17 SE (i9-12950HX + RTX 3080Ti):

Sistem Pendingin Khusus untuk Laptop Paling Powerful

Untuk menghadirkan performa yang sangat powerful ROG Strix SCAR 17 Special Edition membutuhkan sistem pendingin khusus agar semua komponennya dapat berjalan secara optimal. ROG Strix SCAR 17 Special Edition hadir dengan seluruh fitur terbaik yang ditwarkan oleh sistem pendingin ROG Intelligent Cooling, salah satunya adalah penggunaan liquid metal sebagai thermal compound pada CPU dan GPU. Bukan sembarang liquid metal, ROG Strix SCAR 17 Special Edition menggunakan Thermal Grizzly Conductonaut Extreme yang dapat menghadirkan suhu operasional hingga 15⁰C dibandingkan dengan thermal compound standar berbahan silikon.

Sistem pendingin ROG Strix SCAR 17 Special Edition juga dilengkapi dengan Vapor Chamber yang dirancang khusus untuk membantu mendinginkan semua komponen di dalam laptop gaming ini. Vapor Chamber tersebut melapisi 48,8% bagian mainboard ROG Strix SCAR 17 Special Edition sehingga memungkinkan proses pendinginan untuk setiap komponen mulai dari CPU, GPU, VRM, VRAM, dapat berjalan secara optimal.

Terhubung langsung dengan Vapor Champber khusus adalah heatsink berbahan tembaga yang dirancang secara presisi agar dapat melepaskan panas secara optimal. Pelepasan panas juga dibantu oleh dua kipas Arc Flow yang mampu menghadirkan aliran udara lebih baik serta memiliki tingkat kebisingan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi kipas di laptop ROG generasi sebelumnya.

Main Spec. ROG Strix SCAR 17 Special Edition (G733C)
CPU 12th Gen Intel® Core™ i9-12950HX Processor 2.3 GHz (30M Cache, up to 5.0 GHz, 16 cores: 8 P-cores and 8 E-cores)
Operating System Windows 11 Home
Memory 2x16GB DDR5
Storage 1TB M.2 2230 NVMe™ PCIe®4.0 SSD

2TB M.2 2230 NVMe™ PCIe®4.0 SSD

Display 17.3”, WQHD (2560 x 1440) 16:9, 100% DCI-P3, 240Hz 3ms, Adaptive Sync, Mux Switch, Dolby Vision
Graphics NVIDIA® GeForce RTX™ 3070Ti (150W)

NVIDIA® GeForce RTX™ 3080Ti (175W)

Input/Output 1x 3.5mm Combo Audio Jack, 1x HDMI 2.1, 2x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 2 Type-C support DisplayPort™ + power delivery + G-SYNC, 1x RJ45 LAN port, 1x Thunderbolt™ 4 support DisplayPort™
Connectivity Wi-Fi 6E(802.11ax)+Bluetooth 5.2 (Dual band) 2*2
Audio Dolby Atmos, AI noise-canceling technology, Hi-Res certification, Built-in array microphone, 4-speaker system with Smart Amplifier Technology
Battery 90WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion
Dimension 39.5 x 28.2 x 2.34 ~ 2.83 cm
Weight 3.10 Kg
Colors Off Black
Price Rp48.999.000 (Core i9 / RTX 3070Ti / 2x16GB RAM / 1TB SSD / QHD 240Hz) Rp66.999.000 (Core i9 / RTX 3080Ti / 2x16GB RAM / 2TB SSD / QHD 240Hz)
Warranty 2 tahun garansi global dan 1 tahun ASUS VIP Perfect Warranty

The Fruit of Grisaia, Visual Novel Sebagai Sumber Cerita Utama

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – The Fruit of Grisaia atau Grisaia no Kajitsu merupakan salah satu Visual Novel yang menjadi titik terang lanjutan bagi para penikmat serial Grisaia.

The Fruit of Grisaia dirilis pada Februari 2011 oleh Frontwing. Game ini dapat dimainkan di platform Windows, PlayStation Portable, dan PlayStation Vita.

Sinopsis The Fruit of Grisaia, Visual Novel Sebagai Sumber Cerita Utama

Bercerita tentang seorang remaja asal Jepang yang memiliki masa lalu cuku menarik yang masuk atau direkrut untuk menjadi siswa di sekolah pribadi di Mihama Academy.

Sekolah yang hanya terdiri atas 6 murid perempuan dan satu murid laki-laki yaitu Yuuji sendiri. Mereka ini adalah anak-anak yang memiliki kenangan masa lalu yang mengekang diri mereka di masa depan dan sekarang. Yuuji, yang tidak ingin terlibat pada akhirnya turut terlibat ke dalam masalah mereka berenam.

Baca Juga : Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Gameplay (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Gameplay – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

The Fruit of Grisaia atau bahasa Jepangnya Grisaia no Kajitsu merupakan game Visual Novel yang menjadi rujukan cerita selengkapnya dari serial animasi Jepang dengan judul yang sama. Sebagai alternatif rute untuk tiap karakter ataupun main chatacter.

The Fruit of Grisaia memiliki mekanisme gameplay layaknya game Visual Novel pada umumnya. Hadir dengan pembawaan yang baik walau tidak terlalu cukup interaktif serta aktivitas main character yang terbilang minim. Hal ini didasarkan dari personal sang main character yang memang pada dasarnya begitu.

Seperti kebanayakan Visual Novel lainnya, The Fruit of Grisaia hadirkan beberapa rute alternatif untuk para pemain yang ingin melihat heroine kesayangannya bisa menang. Terdiri atas Yuuji Kazami sebagai main character, Amane Suou, Yumiko Sakaki, Michiru Matsushima, dan Makina Irisu sebagai Main Heroine yang miliki rute masing-masing serta beberapa karakter lainnya seperti Tachibana Chizuru hingga Yuria Harudera.

Pemain akan dibawa kesebuah sekolah elit pribadi milik salah satu heroine di sini. Sekolah yang hanya terdiri atas 1 guru dan 6 murid termasuk Yuuji. Seiring perjalanan waktu, Yuuji akan dihadapi dengan problematik ringan seputar sekolah hingga menyelesaikan masalah-masalah berat pribadi dari para heroine, tidak menutup fakta bahwa Mihama Academy merupakan sekolah para siswi yang bermasalah dengan masa lalu.

Graphic (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Graphic – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

The Fruit of Grisaia memiliki visual yang terbilang cukup baik tanpa harus membuang eksistensi gaya visual pada serialnya ataupun yang disesuaikan oleh serialnya.

Memiliki penggambaran karakter yang bagus lagi proporsional serta penyajian latar yang apik, mengingat bahwa ini Visual Novel, bukan berarti tidak seharusnya tidak mendapatkan penekanan atau pemantapan visual yang dibawakan.

Dalam The Fruit of Grisaia terkadang ada beberapa clip mini yang menampilakn serangkaian scene lucu dari para karakter yang diluki dengan sangat baik dan ramah, terbilang memiliki kesan chibi dalam gambar yang dibawakan dalam scene ini. Untuk mini clip pertama akan ditemukan pada saat Yuuji Kazami berada di gerbang Mihama Academy bersama Chizuru.

Control (9/10)

The Fruit of Grisaia pada umumnya memiliki mekanisme kontrol yang biasa dan hampir sama dengan Visual Novel lainnya. Hal ini menjadi seperti sebuah standar tersendiri untuk game-game sejenisnya.

Untuk kontrol terdiri atas beberapa tipe yang umum dan hampir sama untuk tiap platform berbeda. Kontrol-kontrol tersebut antara lain seperti Skip, Auto, Next, Previous, Quick Save, dan Quick Load. Tanpa harus dijelaskan sudah pasti para pemain tahu fungsi dari masing-masing kontrol tersebut.

Addictive (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Addictive – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

Sebagai Visual Novel, The Fruit of Grisaia atau Grisaia no Kajitsu memiliki tingkat adiktif yang tinggi dalam satuan jangka waktu atau jam terbang dari game ini. Pemain dapat berlama-lama hingga menyelesaikan salah satu rute pilihan mereka tanpa arus jeda sekalipun.

Pada kesempatan lainnya juga, terkadang ada pemain tipikal speedrunner yang sebelumnya telah mengetahui sebagian besar isi dari The Fruit of Grisaia ini, jadi jangan heran mengaa banyak yang skip diawal permainan atau prolog.

Music (7/10)

The Fruit of Grisaia menghadirkan tiga aspek atau sub aspek untuk musik di game ini. Setidaknya ada latar musik, sound effect, dan voice action. Latar musik sendiri tampil ataupun hadir bergantung dari kondisi sekitar dalam game, terkadang game berjalan tanpa adanya latar musik untuk beberapa saat.

Sound effect sendiri berasa dari kontak fisik atau pun hal yang mempengaruhi jalan permaianan di dalamya. Namun sangat jarang sekali menemukan sound effect dalam game ini.

Kelebihan

Hadir dengan visual yang dikemas dengan cukup bak serta memiliki perbedaan mendasar yang umum antara latar dengan karakter. Kemudian ada alur cerita yang disusun sedemikian rupa agar masih nyambung dan masuk ke alur cerita utama walaupun pemain memilih rute yang berbeda.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan pada ulasan The Fruit of Grisaia kali ini. Hadir dengan voice action yang cukup baik lagi menarik serta tidak membuat para pemain gampang bosan dengan gaya permainan yang dibawakan. Hanya saja untuk karakter utama disini, Yuuji Kazami sangatlah dikit mendapatkan voice untuk dialog bagian dirinya sendiri, terkadang hanya ada sub yang menunjukan respon dari Yuuji kepada lawan bicara.

Untuk The Fruit of Grisaia, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review The Fruit of Grisaia yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

ROG Flow Z13, Laptop Buas yang Cocok Untuk Mobilitas Tinggi!

Perkembangan teknologi telah memunculkan beragam desain laptop baru. Selain desain clamshell tradisional yang masih mendominasi, ada pula desain laptop 2-in-1 yang membuat laptop dapat berubah fungsinya menjadi tablet. Laptop 2-in-1 pun punya beberapa form factor, salah satunya adalah laptop detachable. Berbeda dengan laptop tradisional, laptop detachable memiliki desain yang memungkinkan bagian keyboard-nya untuk dilepas sehingga penggunanya bisa memakai bagian layarnya sebagai komputer tablet.

Meski tidak sepopuler desain clamshell tradisional bahkan 2-in-1 convertible (desain dengan layar 360 derajat), laptop detachable masih cukup digemari karena fleksibilitasnya. Ketika digunakan sebagai tablet, laptop detachable memiliki desain yang lebih ramping ketimbang laptop convertible karena bagian keyboard-nya dapat dipisahkan dari bagian layar yang juga menampung komponen utamanya.

Sayangnya, laptop detachable juga memiliki kelemahan. Karena layar dan komponen utamanya digabung dalam satu bodi, laptop detachable tidak memiliki ruang yang luas untuk menampung komponen yang kompleks. Hal tersebut pula yang membuat hampir semua laptop detachable hanya mengusung spesifikasi yang tergolong standar dan didesain hanya untuk menunjang kebutuhan komputasi kantoran serta sehari-hari. Dengan kata lain, sebagian besar laptop detachable memiliki spesifikasi yang setara dengan ultrabook.

Tidak hanya soal ruang untuk menampung komponen, laptop detachable juga biasanya memiliki port I/O yang sangat terbatas. Hal tersebut juga dikarenakan ruang yang sangat minim pada desain laptop detachable, sehingga port yang dapat dihadirkan pun menjadi sangat terbatas.

Lalu bagaimana jika terdapat sebuah laptop gaming detachable yang tetap ringkas seperti laptop detachable pada umumnya, namun memiliki peforma kelas gaming yang sangat powerful? Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut hampir mustahil dihadirkan mengingat sifat desain detachable sendiri yang penuh keterbatasan meski sangat fleksibel. Namun bagi tim riset dan pengembangan ASUS ROG, hal tersebut sepertinya merupakan tantangn tersendiri.

Setelah melewati proses riset dan pengembangan yang cukup panjang, ASUS ROG memperkenalkan ROG Flow Z13 (GZ301), sebuah laptop gaming dengan desain detachable terbaru. Berkat desain detachable yang diusungnya, ROG Flow Z13 (GZ301) juga menyandang gelar sebagai tablet gaming paling powerful di dunia.

Bagaimana ASUS ROG dapat membuat sebuah laptop detachable sekaligus tablet dengan komponen serta fitur standar gaming yang sangat powerful? Mari kita bahas.

Ringkas Seperti Laptop Detachable Pada Umumnya

Sebagai sebuah laptop detachable, bodi utama ROG Flow Z13 (GZ301) terdiri dari tidak hanya komponen utama seperti motherboard, CPU, GPU, SSD, dan memori saja, tetapi juga layar. Sementara itu, keyboard laptop ini didesain terpisah seperti sebuah aksesori tambahan. Itulah mengapa ROG Flow Z13 (GZ301) menyandang gelar sebagai tablet gaming paling powerful, karena memang pada dasarnya ia bisa dikategorikan sebagai tablet.

Hadir dengan layar berukuran 13-inci, ROG Flow Z13 (GZ301) juga memiliki ketebalan 12mm dan bobot 1,1kg. Meski ketebalan dan bobotnya bisa dibilang sedikit lebih tebal dan berat ketimbang laptop detachable pada umumnya, namun mengingat ini adalah sebuah laptop gaming yang mengusung CPU dan GPU high performance yang belum pernah ada di dalam sebuah laptop detachable berukuran ringkas sebelumnya.

Mirip dengan lini produk detachable pada umumnya, seperti halnya Microsoft Surface, ROG Flow Z13 (GZ301) juga memiliki “kickstand” di bagian belakang bodi utamanya. Kickstand tersebut berfungsi agar bodi utama laptop tersebut diposisikan secara berdiri dan memudahkan penggunanya.

Jika ingin digunakan sebagai laptop, Anda dapat menghubungkan keyboard ROG Flow Z13 (GZ301) ke bagian bawah bodinya. Proses pemasangannya sangat mudah karena menggunakan sistem magnetik dengan koneksi melalui pogo pin sehingga sangat durable.

Sebagai sebuah laptop gaming yang merupakan bagian dari keluarga ROG, ROG Flow Z13 (GZ301) hadir dengan warna hitam dengan desain khas gaming. Di bagian belakang bodi utamanya, ROG Flow Z13 (GZ301) bahkan dilengkapi dengan “jendela” untuk mengintip sebagian komponen yang ada di dalam bodi utamanya. Untuk memperkuat desain khas gaming-nya, jendela tersebut pun dilengkapi dengan lampu RGB LED yang dapat dikustomasi lewat aplikasi Armoury Crate.

Pertanyaannya, bagaimana ROG Flow Z13 (GZ301) mampu tampil dengan desain yang sangat ringkas? Selain mengusung bezel layar yang sangat tipis, ROG Flow Z13 (GZ301) juga tidak memiliki engsel karena menggunakan desain detachable. Ruang untuk mengakomodasi engsel tersebut dimanfaatkan secara penuh untuk menampung berbagai komponen lainnya. Pada akhirnya, tim riset dan pengembangan di ASUS ROG berhasil mendesain motherboard yang sangat ringkas lengkap dengan sistem pendingin khusus. Luar biasa!

Powerful Layaknya Laptop Gaming

Konsep yang diusung oleh ROG Flow Z13 (GZ301) pada dasarnya adalah memungkinkan Anda untuk dapat bermain game di manapun dan kapanpun. Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, laptop gaming ini tentu harus ditenagai oleh hardware yang powerful. Tidak heran jika ROG Flow Z13 (GZ301) ditenagai oleh CPU dan GPU generasi terbaru.

ROG Flow Z13 (GZ301) mengusung CPU High Performance 12th Gen Intel® Core™, tepatnya hingga Intel Core i9-12900H. CPU yang menggunakan konfigurasi baru dengan total 12 core dan 20 thread tersebut terdiri dari 8 efficient core (E-Core) serta 4 performance core (P-Core). Konfigurasi tersebut memungkinkan setiap perintah dapat diekseskusi secara lebih efisien melalui pembagian pemrosesan yang lebih canggih dan diatur oleh Intel Thread Director. Konfigurasi baru tersebut juga dapat berjalan secara lebih baik di Windows 11 yang juga merupakan sistem operasi yang digunakan di ROG Flow Z13 (GZ301).

High Performance 12th Gen Intel® Core™ sendiri merupakan lini CPU terbaru dengan peningkatan performa yang signifikan dibanding generasi sebelumnya. Varian tertingginya, yaitu Intel® Core™ i9-12900HK mampu berjalan pada clock speed hingga 5GHz dan mengusung configurasi 14 core (6 P-Core dan 8 E-Core) serta 20 thread, sehingga dinobatkan sebagai CPU mobile paling kencang di dunia. CPU High Performance 12th Gen Intel® Core™ juga menawarkan performa tinggi di berbagai skenario penggunaan, seperti gaming yang memiliki peningkatan performa hingga 28%, serta hingga 43% untuk aktivitas content creation jika dibandingkan dengan CPU generasi sebelumnya.

Sebagai lini CPU modern, High Performance 12th Gen Intel® Core™ tentu saja telah dilengkapi serta mendukung teknologi terkini. CPU terbaru tersebut telah mendukung penggunaan memori DDR5 yang menawarkan performa lebih kencang, serta telah dilengkapi dengan dukungan WiFi 6E yang memungkinkan laptop untuk terkoneksi ke jaringan nirkabel secara lebih cepat dan stabil. Selain itu, CPU High Performance 12th Gen Intel® Core™ juga mendukung penggunaan Thunderbolt™ 4 sebagai port serba guna berperforma tinggi dan menawarkan konektivitas terbaik.

Performa CPU 12th Gen Intel® Core™ yang tertanam di ROG Flow Z13 (GZ301) secara mengejutkan sangat kencang, bahkan lebih unggul dari laptop-laptop yang memiliki bodi dan ruang pendinginan lebih besar yang mengusung CPU Intel Core generasi sebelumnya. Padahal ROG Flow Z13 (GZ301) mengusung desain bodi seperti tablet yang jauh lebih ringkas dan tidak memiliki banyak ruang pendinginan.

Berikut performa CPU Intel® Core™ i7-12800H yang di ROG Flow Z13 (GZ301), diuji menggunakan Cinebench R15 dan R23:

Sebagai sebuah laptop (dan juga tablet) untuk bermain game, ROG Flow Z13 (GZ301) tentu wajib dibekali dengan GPU yang powerful. Kali ini ASUS ROG berhasil menyematkan GPU NVIDIA® GeForce RTX™ 3050 ke dalam perangkat detachable ini. Meski bukan merupakan GPU kelas gaming paling bertenaga, namun keberadaannya tetap sangat luar biasa mengingat desain ROG Flow Z13 (GZ301) yang sangat ringkas. Biasanya, RTX™ 3050 disematkan di laptop dengan ukuran bodi lebih besar dari ROG Flow Z13 (GZ301).

Lalu bagaimana performanya? Unit pengujian kami yaitu ROG Flow Z13 (GZ301) dengan CPU Intel® Core™ i7-12800H dan GeForce RTX™ 3050 ternyata cukup mampu menjalankan berbagai game modern dengan sangat baik meski pengaturan grafisnya tidak bisa maksimal.

Berikut adalah hasil uji performa grafis menggunakan 3DMark dan uji dengan berbagai game modern:

Merasa performa grafisnya masih kurang kencang? ROG Flow Z13 (GZ301) juga merupakan laptop kedua yang kompatibel dan dapat dihubungkan dengan solusi GPU eksternal terbaik di dunia, yaitu ROG XG Mobile. Ketika dihubungkan dengan ROG XG Mobile yang ditenagai oleh GPU GeForce RTX™ 3080, seketika unit ROG Flow Z13 (GZ301) yang kami uji menjadi sistem gaming yang sangat powerful.

Game modern yang sebelumnya tidak mampu berjalan dengan lancar jika pengaturan grafisnya tidak diturunkan, kini menjadi sangat lancar menggunakan pengaturan grafis dan resolusi maksimal. Tidak hanya itu, fitur seperti NVIDIA DLSS 2.0 dan RTX Real-Time Ray-Tracing juga dapat dinikmati dengan sangat baik saat menggunakan ROG XG Mobile.

Karena desainnya yang sangat ringkas dan minimalis, ROG Flow Z13 (GZ301) tidak menyediakan opsi upgrade sebanyak laptop gaming pada umumnya. Meski demikian, ASUS ROG masih memberikan opsi upgrade pada sisi penyimpanan. ROG Flow Z13 (GZ301) memiliki “pintu khusus” di belakang kickstand-nya sehingga Anda dapat dengan mudah mengakses SSD yang terpasang. Selain itu, Anda juga dapat memasang MicroSD untuk menambah kapasitas penyimpanan.

Penyimpanan ROG Flow Z13 (GZ301) sendiri menggunakan M.2 NVMe PCIe 4.0 x4 SSD 2230 yang ukurannya lebih pendek dari PCIe SSD yang digunakan di laptop gaming pada umumnya. SSD yang digunakan di ROG Flow Z13 (GZ301) cukup kencang dengan hasil pengujian sebagai berikut:

ROG Flow Z13 (GZ301) telah dibekali oleh memori LPDDR5 berkapasitas 16GB. Kapasitas memori tersebut juga lebih dari cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan komputasi harian, hingga kebutuhan gaming. Hal tersebut terbukti dari hasil pengujian komputasi sehari-hari menggunakan PCMark 10. Skornya membuktikan bahwa ROG Flow Z13 (GZ301) juga sangat andal untuk kegiatan selain gaming, seperti bekerja, dan produksi konten.

Sistem Pendingin Inovatif

Kembali lagi pertanyaan paling awal, bagaimana ASUS ROG bisa menyematkan komponen powerful tersebut ke dalam ROG Flow Z13 (GZ301) yang bodinya jauh lebih ringkas dibandingkan dengan laptop gaming pada umumnya? Jawabannya ada pada form factor serta bagaimana ROG Flow Z13 (GZ301) digunakan.

Berkat form factor detachable yang diusungnya, motherboard yang mengusung CPU, GPU, serta komponen utama lain di ROG Flow Z13 (GZ301) berada di bagian bodi yang sama dengan layar. Dengan demikian, posisi motherboard laptop ini pun akan selalu “berdiri” seperti layarnya. Ini membuat sistem pendingin juga berada di posisi yang sama dengan layar sehingga kipasnya bisa mengalirkan udara secara jauh lebih leluasa ketimbang laptop tradisional yang komponen utama bersama pendinginnya harus berhadapan langsung dengan permukaan alas laptop.

Tidak hanya sistem pendingin yang dapat mengalirkan udara secara lebih baik berkat form factor-nya, ROG Flow Z13 (GZ301) juga tidak dibekali dengan sistem pendingin yang biasa ditemukan di laptop pada umumnya. ROG Flow Z13 (GZ301) menggunakan vapor chamber khusus pada sistem pendinginnya. Berbeda dengan heatpipe yang hanya dapat mengalirkan panas dari komponen utama ke heatsink, vapor chamber memiliki fungsi ekstra yaitu melepas panas secara langsung. Berkat penggunaan vapor chamber, proses pendinginan komponen utama di ROG Flow Z13 (GZ301) dapat dilakukan secara aktif maupun pasif.

Hanya itu? Tentu saja tidak. ROG Flow Z13 (GZ301) juga menggunakan kipas Arc Flow Fan terbaru yang memiliki 84 bilah khusus. ASUS juga menggunakan rancangan Variable Blade Thicknes yang membuat setiap bilah kipasnya memiliki ketebalan yang bervariasi. Rancangan tersebut meminimalisir turbulensi sehingga udara dapat mengalir lebih baik dan pendinginan menjadi lebih optimal. Pada pengujian 3DMArk Stress Test tanpa menggunakan ROG XG Mobile, ROG Flow Z13 (GZ301) dapat menahan suhu operasional GPU pada rata-rata 71,44⁰C. Sementara suhu operasional CPU berada di rata-rata 64,97⁰C atau tergolong sangat rendah untuk sebuah laptop detachable berlayar 13-inci yang sangat ringkas.

Sistem pendingin di ROG Flow Z13 (GZ301) juga dilengkapi dengan anti-resonance design yang membuat kipas dapat berputar jauh lebih senyap. Tidak sampai di situ, modul kipas ROG Flow Z13 (GZ301) juga dilengkapi sistem Self Cleaning 2.0. Sesuai dengan namanya, sistem tersebut memungkinkan debu dan partikel untuk dihempaskan ke luar dan tidak tersangkut di dalam sistem pendingin ROG Flow Z13 (GZ301). Self Cleaning 2.0 membuat sistem pendingin dapat selalu bekerja secara optimal tanpa terganggu oleh debu dan partikel kecil lainnya.

Sistem pendingin khusus dan inovatif di ROG Flow Z13 (GZ301) membuat laptop 2-in-1 detachable ini memiliki performa yang tidak hanya powerful, tetapi juga sangat stabil untuk bermain game dalam jangka panjang. Sistem pendingin ini juga yang memungkinkan ROG Flow Z13 (GZ301) tampil sebagai mesin konsol portabel.

Konsol Portabel atau Tablet Powerful?

ASUS ROG Flow Z13 (GZ301) memang bukan sekadar laptop gaming biasa. Ia memang memiliki fungsi dan komponen layaknya sebuah laptop gaming, namun penggunaannya lebih dari sekadar laptop. Karena ROG Flow Z13 (GZ301) adalah laptop 2-in-1 detachable, laptop ini juga dapat difusngsikan sebagai tablet, bahkan menjadi sebuah konsol portabel.

Performanya yang sangat kencang untuk sebuah laptop detachable, membuat berbagai game modern dapat dimainkan di ROG Flow Z13 (GZ301) dengan sangat baik. Bahkan di beberapa skenario performanya bisa mengalahkan laptop yang mengusung bodi lebih besar. Semua itu berkat kombinasi sistem pendingin yang powerful serta keseluruhan rancang bangun ROG Flow Z13 (GZ301) yang sangat inovatif.

Meski ROG Flow Z13 (GZ301) tidak dapat mengusung baterai dengan kapasitas sebesar laptop gaming lain karena keterbatasan ruang. Meski demikian, ROG Flow Z13 (GZ301) tetap mampu bertahan hingga lebih dari 5 jam 30 menit dalam pengujian menggunakan PCMark 10 Battery pada mode modern office. Anda tidak perlu khawatir karena ROG Flow Z13 (GZ301) sudah mendukung fitur USB Power Delivery hingga 100W melalui port USB Type-C yang disediakan. Fitur tersebut juga membuat ROG Flow Z13 (GZ301) dapat diisi dayanya menggunakan power bank.

Port yang diusung di ROG Flow Z13 (GZ301) juga tergolong sangat lengkap, apalagi jika dibandingkan dengan laptop ultrathin atau laptop detachable pada umumnya. ROG Flow Z13 (GZ301) masih dibekali dengan USB Type-A sehingga Anda masih bisa menghubungkan keyboard atau mouse tambahan dengan mudah tanpa dongle. Sementara itu, port USB Thunderbolt™ 4 USB Type-C di laptop ini telah mendukung fitur USB Power delivery, serta dapat digunakan sebagai display output ke monitor eksternal. ROG Flow Z13 (GZ301) juga masih memiliki 3.5mm combo audio jack dan jika masih dirasa kurang Anda juga dapat menghubungkan ROG XG Mobile yang telah dilengkapi banyak sekali port termasukSD Card Reader, HDMI, dan DisplayPort.

Akhir kata, memang hingga detik ini tidak ada laptop gaming seperti ROG Flow Z13 (GZ301).

Main Spec. ROG Flow Z13 (GZ301)
CPU Up to 12th Gen Intel® Core™ i9-12900H Processor 2.5 GHz (24M Cache, up to 5.0 GHz, 14 cores: 6 P-cores and 8 E-cores)
Operating System Windows 11 Home
Memory 8x2GB LPDDR5
Storage Up to 1TB M.2 2230 NVMe™ PCIe®4.0 SSD
Display 13.4”, Up to WQUXGA (3840 x 2400) 16:10, Touchscreen, 85% DCI-P3, 60Hz 3ms, Adaptive Sync, Mux Switch, Stylus-compatible, Dolby Vision, PANTONE Validated
Graphics Up to NVIDIA® GeForce RTX™ 3050Ti
Input/Output 1x 3.5mm Combo Audio Jack, 1x ROG XG Mobile Interface, 1x USB 2.0 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 2 Type-C support DisplayPort™ / power delivery / G-SYNC, 1x Thunderbolt™ 4 support DisplayPort™ / power delivery, 1x card reader (microSD)
Camera 8MP camera (rear) and 720P HD camera (front)
Connectivity Wi-Fi 6E(802.11ax)+Bluetooth 5.2 (Dual band) 2*2
Audio Built-in array microphone qith AI noise-cancelling, harman/kardon certified audio
Battery 56WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion
Dimension 30.2 x 20.4 x 1.20 ~ 1.20 cm
Weight 1.18 Kg
Colors Black
Price TBD
Warranty 2 tahun garansi global

 

TUF Dash F15, Laptop Gaming Ringkas dan Ramah di Kantong

Seri laptop TUF Dash memang bisa dikatakan sangat unik. Pertama kali hadir di tahun 2021 silam, laptop gaming ini tampil dengan desain yang jauh lebih premium ketimbang “saudara sedarahnya” yaitu seri TUF Gaming. Hal tersebut pun membuat banyak yang bertanya-tanya karena nama TUF seringkali diasosiasikan bukan dengan desain premium, tetapi lebih ke performa dan harga yang bersahabat di kantong.

Meski mengusung desain yang lebih premium, TUF Dash sebenarnya masih tetap mengedepankan performa serta harga yang bersahabat seperti saudaranya. Perbedaannya adalah seri laptop gaming ini hadir tidak hanya untuk gamer, tetapi juga untuk pengguna yang ingin mencari laptop “all-round” yang memiliki desain bodi ringkas namun tetap mengusung performa yang powerful. Sebagai bonus, seri TUF Dash juga hadir dengan durabilitas ekstra dan telah lolos uji ketahanan ekstrem berstandar militer AS (MIL-STD 810H).

Di tahun 2022 TUF Dash F15 kembali hadir dengan serangkaian perubahan, salah satunya adalah upgrade pada sisi CPU dengan mengadopsi CPU yang memiliki base TDP 45W, bukan lagi 35W seperti sebelumnya. Selain itu, desain bodi TUF Dash F15 terbaru juga diperbarui agar sistem pendinginnya dapat mengalirkan udara dengan lebih baik namun tetap mempertahankan bentuknya yang ringkas dan ringan. Dengan kata lain, TUF Dash F15 (FX517) kali ini tampil sebagai laptop gaming yang ringkas dan powerful. Namun apakah tetap terjangkau untuk fitur yang ditawarkan? Mari kita bahas.

Minimalis dan Lebih Ringkas

TUF Dash F15 (FX517) mengusung desain bodi yang sangat berbeda dari saudaranya, yaitu seri TUF Gaming. TUF Dash F15 (FX517) tampil lebih minimalis bahkan tidak tampak seperti laptop gaming pada umumnya. Bagian belakang layarnya hanya terdapat satu logo TUF yang disematkan di pojok sebelah kanan atas. Sementara sisa ruang yang ada hanya diisi oleh warna Off Black atau Moonlight White, dua warna yang tersedia untuk TUF Dash F15 (FX517).

Jika diperhatikan lebih jauh, TUF Dash F15 (FX517) mengambil berbagai elemen desain yang pernah digunakan di laptop gaming ROG Zephyrus. Salah satu elemen yang digunakan adalah V-Cut Design pada layar yang secara praktis dapat membuat lampu indikator di TUF Dash F15 (FX517) dapat tetap terlihat saat layar laptop dalam keadaan tertutup. Tidak hanya itu, V-Cut Design juga membuat lubang udara yang berada di bagian belakang laptop tidak tertahan oleh layar saat digunakan.

Secara dimensi, TUF Dash F15 (FX517) juga lebih ringkas dari pendahulunya. Layarnya kini tampil dengan bezel yang lebih tipis, yaitu 4,52mm di bagian samping dan 7,6mm di bagian atas. Bezel yang lebih tipis membuat dimensi bodi secara keseluruhan dapat dipangkas sekaligus membuat rasio layar terhadap bodi yang semakin besar.

TUF Dash F15 (FX517) juga tergolong sebagai laptop gaming yang ringkas dan ringan. bobotnya hanya 2Kg dan ketebalannya berada di kisaran 2cm. Profilnya yang minimalis tersebut telah membuat TUF Dash F15 (FX517) nyaman untuk digunakan kapan saja serta di mana saja. Ditambah dengan sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS (MIL-STD 810H), TUF Dash F15 (FX517) sangat pas untuk para pengguna yang membutuhkan laptop all-round dengan spesifikasi sekelas laptop gaming namun memiliki desain ringkas dan ringan, terlebih dengan banderol harganya yang mulai dari Rp16.799.000.

Andal untuk Berbagai Aktivitas

TUF Dash F15 (FX517) merupakan laptop gaming dan tentu saja harus dilengkapi dengan konektivitas yang mumpuni agar gamers dapat menghubungkan semua perangkat gaming mereka. Konektivitas yang lengkap juga merupakan nilai plus untuk TUF Dash F15 (FX517) karena pada dasarnya laptop ini dirancang sebagai laptop all-round sehingga pengguna non-gamers pun dapat lebih nyaman saat menggunakan laptop ini.

TUF Dash F15 (FX517) hadir dengan port fisik mulai dari USB Type-A, HDMI, 3.5mm combo audio jack, serta port gigabit ethernet bagi pengguna yang membutuhkan koneksi ke jaringan komputer melalui LAN. Sebagai laptop gaming modern yang ditenagai oleh prosesor 12th Gen Intel Core, TUF Dash F15 (FX517) tentu telah dibekali dengan port Thunderbolt 4 yang menggunakan interface USB Type-C. Keberadaan port tersebut memungkinkan para profesional untuk menghubungkan berbagai perangkat khusus yang membutuhkan bandwidth tinggi seperti penyimpanan eksternal berkecepatan tinggi, kartu grafis eksternal, hingga perangkat networking berkecepatan tinggi.

Sementara untuk konektivitas nirkabel, TUF Dash F15 (FX517) mengandalkan modul WiFi 6 (802.11ax). Modul WiFi generasi terbaru tersebut dapat menghadirkan konektivitas nirkabel yang lebih stabil dengan kecepatan transfer data lebih baik dibandingkan WiFi generasi sebelumnya. TUF Dash F15 (FX517) juga dibekali dengan Bluetooth 5.1 yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat seperti mouse atau headphone wireless.

Sebagai laptop all-round, TUF Dash F15 (FX517) juga dituntut untuk dapat mengakomodasi kebutuhan non gaming seperti conference call. Selain telah dibekali dengan HD webcam untuk kebutuhan video conference, TUF Dash F15 (FX517) juga hadir dengan fitur Two-Way AI Noise-Cancelling. Fitur tersebut memungkinkan suara bising di sekitar pengguna laptop gaming ini untuk dapat diredam oleh sistem kecerdasan buatan sehingga suara dapat terdengar lebih jernih. Tidak hanya itu, Two-Way AI Noise-Cancelling juga dapat menyaring suara bising dari lawan bicara dan membuat komunikasi dua arah semakin lancar.

TUF Dash F15 (FX517) memang sebuah laptop gaming, namun fitur konektivitasnya memperkuat posisinya sebagai laptop all-round yang nyaman digunakan oleh siapa saja.

Powerful untuk Berbagai Skenario Penggunaan

TUF Dash F15 (FX517) tentu hadir dengan performa yang lebih baik dibandingkan dengan laptop kelas consumer pada umumnya karena pada dasarnya ia meruapakan laptop gaming. TUF Dash F15 (FX517) dibekali dengan CPU 12th Gen Intel Core H Series serta GPU NVIDIA GeForce RTX 30 Series. Kombinasi CPU dan GPU generasi terbaru tersebut memastikan performa terbaik pada TUF Dash F15 (FX517) di berbagai skeanriao penggunaan.

TUF Dash F15 (FX517) juga dirancang sebagai laptop “future proof” dan telah menggunakan DDR5 4800MHz sebagai memorinya. DDR5 merupakan memori generasi terbaru yang memiliki kecepatan lebih tinggi dibandingkan DDR4. Penggunaan DDR5 berpengaruh langsung pada performa multitasking secara keseluruhan. Sementara di dalam game, DDR5 yang memiliki kecepatan lebih tinggi dapat meningkatkan minimum framerate sehingga game dapat berjalan lebih lancar tanpa stuttering.

Berikut adalah hasil benchmark performa TUF Dash F15 (FX517) yang ditenagai oleh CPU Intel Core i7-12650H dan GPU NVIDIA GeForce RTX 3060:

Mudah di-Upgrade

ASUS sepertinya sangat paham dengan para gamers yang suka melakukan upgrade secara mandiri. Hal tersebut terlihat dari desain TUF Dash F15 (FX517) yang sangat mudah untuk di-upgrade. Berkat sistem pop-up screw, bagian penutup bawah bodi TUF Dash F15 (FX517) sangat mudah untuk dilepas dan dari sana penggunanya bisa langsung mengakses slot upgrade yang tersedia.

Di TUF Dash F15 (FX517), ASUS menyediakan dua slot SO-DIMM DDR5 4800MHz yang dapat menampung memori hingga 32GB. Selain itu, terdapat juga dua slot M.2 PCIe 4.0 SSD sehingga TUF Dash F15 (FX517) dapat memiliki penyimpanan kencang dengan kapasitas total hingga 4TB. ASUS bahkan mempersilahkan penggunanya untuk melakukan upgrade dan menjamin garansi tidak akan hangus jika pengguna membuka penutup bodi bagian bawah dan melakukan upgrade. Tentunya syarat dan ketentuan terhadap status garansi tetap berlaku.

Sistem Pendingin yang Lebih Baik

TUF Dash F15 (FX517) yang ditenagai oleh hardware kelas gaming generasi terkini tentunya membutuhkan sistem pendingin khusus, apalagi laptop gaming ini hadir dengan bodi yang lebih ringkas dibandingkan kompetitornya. Untuk itulah ASUS menghadirkan sistem pendingin khusus yang bahkan beberapa teknologinya mengadopsi dari laptop-laptop ROG.

Dimulai dari “tulang punggung” sistem pendingin yaitu heatpipe, TUF Dash F15 (FX517) menggunakan total lima heatpipe yang terbuat dari tembaga. Berbeda dengan pendahulunya, kelima heatpipe tersebut kini terhubung langsung ke berbagai komponen penting di dalam TUF Dash F15 (FX517), seperti CPU, GPU, hingga VRM dan VRAM. Dengan demikian, TUF Dash F15 (FX517) dapat didinginkan secara optimal.

Terhubung langsung dengan heatpipe adalah heatsink khusus dan dua kipas Arc Flow yang memiliki 84 bilah. Tidak hanya memiliki bilah yang lebih banyak dibandingkan dengan sistem pendingin generasi sebelumnya, kipas Arc Flow yang digunakan di TUF Dash F15 (FX517) juga mampu mengalirkan udara secara lebih baik berkat desain bilah yang dapat meminimalisir turbulensi. Agar aliran udaranya lebih optimal, ASUS memberikan lubang udara khusus tepat di atas keyboard laptop ini.

Pengujian “stress test” pada TUF Dash F15 (FX517) juga menunjukkan bahwa sistem pendingin yang diusungnya bekerja dengan sangat baik. Berdasarkan grafis di atas, sistem pendingin TUF Dash F15 (FX517) mampu mempertahankan suhu operasional rata-rata untuk CPU di angka 80,44 derajat Celcius dan 75,84 derajat Celcius untuk GPU.

Laptop Gaming Ringkas Paling Terjangkau

Jika hanya melihat dari sisi spesifikasi dan performa di atas kertas, TUF Dash F15 (FX517) mungkin tidak banyak berbeda dari kompetitornya. Namun perlu diingat bahwa laptop gaming ini tampil dengan bodi yang tergolong ringkas dan ringan untuk sebuah laptop gaming. Biasanya desain tersebut hadir di laptop gaming premium yang harganya mahal, namun TUF Dash F15 (FX517) dibanderol dengan harga mulai dari Rp16.799.000. Bisa dikatakan ia adalah lapytop gaming dengan desain ringkas yang paling terjangkau saat ini.

Main Spec. TUF Dash F15 (FX517)
CPU 12th Gen Intel® Core™ i5-12450H Processor / i7-12650H Processor 2.3 GHz (24M Cache, up to 4.7 GHz, 10 cores: 6 P-cores and 4 E-cores)
Operating System Windows 11 Home
Memory 8GB / 2x8GB DDR5 4800MHz
Storage 512GB M.2 NVMe™ PCIe®3.0 SSD

1TB M.2 NVMe™ PCIe®3.0 SSD

Display 15.6”, FHD (1920 x 1080) 16:9, IPS-level, 144Hz, 3ms, Adaptive Sync, MUX Switch
Graphics NVIDIA® GeForce® RTX™ 3050

NVIDIA® GeForce® RTX™ 3050Ti

NVIDIA® GeForce® RTX™ 3060

Input/Output 1x RJ45 LAN port, 1x Thunderbolt™ 4 support DisplayPort™, 1x USB 3.2 Gen 2 Type-C support DisplayPort™ + power delivery + G-SYNC, 2x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 1x HDMI 2.0b, 1x 3.5mm Combo Audio Jack
Camera 720P HD camera
Connectivity Wi-Fi 6E (802.11ax) + Bluetooth 5.1 (Dual band) 2*2
Audio AI noise-canceling technology, Dolby Atmos, Hi-Res certification, Built-in array microphone, 2-speaker system
Battery 76WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion
Dimension 35.4 x 25.1 x 1.99 ~ 2.07 cm
Weight 2 Kg
Colors Off Black, Moonlight White
Price Rp16.799.000 (Core™ i5/RTX 3050/FHD 144Hz/8GB RAM/512GB SSD)

Rp20.299.000 (Core™ i7/RTX 3050/FHD 144Hz/2x8GB RAM/1TB SSD)

Rp21.999.000 (Core™ i7/RTX 3050Ti/FHD 144Hz/2x8GB RAM/1TB SSD)

Rp24.499.000 (Core™ i7/RTX 3060/FHD 144Hz/2x8GB RAM/1TB SSD)

Warranty 2 tahun garansi global dan 1 tahun ASUS Perfect Warranty

 

Shadow of Death, Fight Side-Scrolling Full VFX di Mobile

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Shadow of Death : Dark Knightmerupakan salah satu game RPG Side-Scrolling bergaya Hack and Slaish di Mobile. Memiliki fitur dan gaya permainan yang memukau.

Shadow of Death: Dark Knight dirilis pada April2018 oleh Bravestars Games. Game ini dapat dimainkan di platform seluler seperti Android dan IOS.

Sinopsis Shadow of Death, Fight Side-Scrolling Full VFX di Mobile

Bercerita tentang seorang pendekar pedang luar biasa hebat yang mengidap amnesia retrogade. Cerita yang dimulai dari beberapa waktu setelah kejadian misterius yang menghancurkan negeri Aurora, Maximus terbangun atas panggilan dari salah satu roh suci.

Membimbing Maximus untuk memulai perjalanan demi mengingat siapa dirinya serta mengakhiri sumber dari masalah didunia manusia saat itu.

Baca Juga : Darkrise, RPG Interaktif Penuh Balutan Retro Side-Scrolling

Gameplay (8/10)

Review Shadow of Death: Dark Knight
Gameplay – Shadow of Death, Fight Side-Scrolling Full VFX di Mobile

Shadow of Death merupakan salah satu game Action RPG bergaya Hack and Slash yang dapat dimainkan di Mobile. Game ini dibawakan dengan gaya layaknya game berlabel Shadow lainnya. Game ini juga dapat dimainkan di secara Offline.

Selain gaya permainan yang condong ke Hack and Slash yang menjadi daya utama dari game ini, Shadow of Death hadir dengan kompleks tanpa batas. Banyak fitur yang dapat di eksplor oleh pemain, seperti Rune, Technique, Inventaris, dan banyak lagi.

Selain tampil dengan kompleks yang terpusat pada fitur dan fungsi, Shadow of Death juga hadirkan 2 mode yang dapat dimainkan. Hadir dengan 2 mode permainan yaitu, Challenge dan Adventure. Pada mode Adventure pemain bermain secara dengan menyelesaikan tipe level seperti stage, tapi di Shadow of Death disebut dengan Node. Kalau untuk mode Challenge, setidaknya hadir dengan beberapa sub-mode didalamnya, salah satunya seperti mode bertarung online.

Hadir dengan karakter yang cukup baik dengan tanpa tidak mengindahkan alur cerita yang udah ada sebelumnya. Maksudnya adalah tanpa harus mengulang semua permainan dari awal. Beberapa karakternya seperti Max, Quinn, Mount, dan Lunae. Diawal permainan, pemain akan menggunakan Max yang merupakan seorang ksatria bergelar guardian yang mengalami amnesia retrogade.

Graphic (9/10)

Review Shadow of Death: Dark Knight
Graphic – Shadow of Death, Fight Side-Scrolling Full VFX di Mobile

Untuk grafis ataupun visual Shadow of Death menghadirkan grafis yang cukup memukau. Tampil dengan visual yang cenderung sesuai dengan game berembel Shadow lainnya. Walaupun cenderung bberwarna hitam untuk visualnya, Shadow of Death turuthadirkan pergerakan yang halus serta merta VFX yang ramai lagi memukau.

Mode lobby yang terbilang cukup baik, pergerakan dan reaksi karaker yang tidak sepasif game lainnya. Bahkan untuk penggambaran latar yang relate dan sesuai dengan cerita maupun isual pendukung lainnya.

Control (9/10)

Shadow of Fight sebagai game Hack and Slash tentunya hadir dengan mekanisme kontrol yang dapat dibilang rumit tapi tidak serumit yang dibayangkan, setidaknya masih bisa dikendalikan dimudah. Shadow Death hadir dengan kontrol yang cukup banyak dan variatif.

Hadir dengan kontrol yang cukup banyak, tergantung dari karakter yang digunakan sendiri. Jika pemain menggunakan Max, setidaknya ada 3 jenis skill yang diantaranya merupakan serangan Mid-Range.

Addictive (9/10)

Review Shadow of Death: Dark Knight
Addictive – Shadow of Death, Fight Side-Scrolling Full VFX di Mobile

Shadow of Death merupakan Hack and Sliash bergaya SideScrolling yang hadir dengan cukup kompleks dan menarik, setidaknya untuk beberapa alasan tertentu.

Hadir dengan alur cerita yang menarik dan karakter yang banyak. Berpusat pada seorang pendekar yang mengidap amnesia retrogade, mencari jalan keluar untuk menyelamatkan dunia dan umat manusia.

Game ini mengusung metode stage level atau node adalah pada dasarnya Shadow of Death berlatar di dalam sebuah Dungeon. Siapa yang menyangka jika permainan ini berlatar disebuah reruntuhan.

Music (9/10)

Hadir dengan aspek musikal yang baik, tapi cenderung minim. Keminiman ini bukan menjadi sebab kenapa game ini terasa kurang, melainkan menjadi nilai tambah dari Shadow of Death yang hadir dengan latar dan alur cerita yang cukup baik.

Setidaknya hadir dengan latar musk dan sound effect, serta merta voice dari tiap karakter yang berbeda-beda. Shadow of Fight memiliki latar musik yang cenderung pasif dan jarang, ataupun hanya muncul pada kondisi tertentu. Untuk sound effect di Shadow of Fight terbilang cukup ramai dan berbeda-beda di tiap karakter maupun situasi.

Kelebihan

Hadir dengan gameplay dan cerita yang baik. Menghadirkan visual effect atau VFX yang ramai namun tidak terlalu memberatkan perangkat. Selain itu juga tampil dengan karakter yang berbeda, serta latar karakter yang berbeda tanpa adanya perbedaan tujuan.

Kekurangan

Dibalik kelebihan yang cukup banyak dan efektivitas permainan yang lama, Shadow of Death masih memberikan sedikit kekurangan yang cukup mudah ditemukan. Sistem grinding yang tidak sesuai dengan harga item didalam game.

Harga item ini terbilang cukup offensive untuk jumlah jarahan yang didapatkan ketika menyelesaikan level node tertentu ataupun sebanyak itu.

Untuk Shadow of Death: Dark Knight, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Shadow of Death: Dark Knight yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Rune Factory Series merupakan salah satu game besutan Marvelous. Rune Factory sendiri merupakan Spin-Off dari Harvest Moon. Rune Factory pertama kali dirilis pada Agustus 2006 oleh Marvelous. Game ini kini dapat dimainkan di Windows, Nintendo DS, Nintendo Switch, Nintendo 3DS, PlayStation 3, PlayStation 4, Wii, dan XBOX One.

Sinopsis Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory 3 membawakan alur cerita yang bermula dari suatu hari dimana jatuhnya seorang anak halfhuman dari atas langit atau langit dan apapun itu. Jatuh didepan pekarangan toko bunga milik seorang gadis bernama Shara. Shara kemudain membantu sang anak itu untuk terus hidup dan bahkan memberikannya tempat tinggal di kota Sharancee.

Pada kesempatannya tersebut, Micah ingin membalas perbuatan baik Shara dan turut serta mengusut masalah yang sedang dialami Sharancee Town.

Baca Juga : Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Gameplay (10/10)

Review Rune factory
Gameplay – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory Series memiliki mekanisme gameplay seperti game simulasi Slice of Life. Rune Factory ini mirip seperti Harvest Moon, mengingat terinspirasi dari Harvest Moon. Hal ini didasarkan atas judul serta penerbitnya, Marvelous yang merupakan penerbit dari Harvest Moon.

Rune Factory Series memiliki beberapa judul atau seri yang telah hadir cukup lama. Beberapa seri dari Rune Factory seperti Rune Factory: A Fantasy Harvest Moon, Rune Factory 2, Rune Factory 3, dan banyak lagi.

Hadir dengan mekanisme dan konsep seperti Harvest Moon, hanya saja Rune Factory Series ini adalah Harvest Moon yang berlatar didunia fantasi. Pada kali penulis akan membahas Rune Factory 3: A Fantasy Harvest Moon yang merupakan seri ketiga dan dapat dimainkan di Nintendo DS.

Pada Rune Factory 3, pemain dapat bertani/berkebun, bersosialisai, bertarung, hingga menikah dan memiliki anak, setidaknya pada seri ini pemain dapat memiliki maksimal 3 anak. Hal yang membuat Rune Factory memiliki perbedaan yang cukup jauh dengan Harvest Moon terletak pada sistem Battle yang diusung oleh Rune Factory, serta merta sistem statistik karakter layaknya game ActionRPG.

Rune Factory 3 hadir dengan cukup kompleks, mengingat pada seri pertamanya yang terbilang punya alur yang sedikit singkat karena hanya tersedia beberapa karakter penduduk saja. Rune Factory setidaknya memiliki karakter penduduk yang cukup banyak dan hampir 80% karakter wanita disini dapat dinikahi.

Jika di Harvest Moon, karakter NPC atau penduduk terkesan pasif, tapi tidak dengan Rune Factory 3. Terkadang pemain akan melihat penduduk yang berlarian kesana kemari serta terkadang membawa item ditangannya. Karena Rune Factory 3 berlatar didunia fantasi, jadi tidak heran jika ada karakter setengah monster, bahkan karakter sendiri adalah setengah monster.

Graphic (9/10)

Review Rune factory
Graphic – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory 3 setidaknya hadir dengan visual yang lebih baik dari seri pendahulunya. Memiliki visual yang cukup menarik dengan sentuhan vibes dan pewarnaan yang juga menarik. Setidaknya Rune Factory series sendiri memiliki tingkat detail latar bahkan environment yang sangat baik.

Selain itu juga, Rune Factory 3 tampil dengan sudut pandang 3/4 views dengan jangkauan pandangan yang cukup baik. Penggambaran karakter yang terbilang cukup baik juga, walau hadir dengan gaya semi-pixel.

Control (9/10)

Memiliki kontrol yang mungkin cukup membingungkan untuk pertama kali memainkannya, terlebih jika bermain menggunakan emulator di PC. Walaupun begitu, Rune Factory 3 tetap membawa mekanisme kontrol yang tidak jauh berbeda dengan Harvest Moon.

Pemain dapat menggunakan D-Pad untuk menggerakan karakter dan kontrol sebelah kanan yang memiliki fungsi utama dalam kegiatan sehari-hari. Intinya tidak jauh berbeda dengan Harvest Moon.

Addictive (9/10)

Review Rune factory
Addictive – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory series sendiri terkenal akan alur cerita yang dibawakan dengan cukup baik. Walau kebanyakan alur cerita di beberapa series-nya merupakan hasil milking dari series sebelumnya, tetapi alur cerita tersebut dikemas dengan cukup baik dan terasa fresh.

Rune Factory 3 sendiri menjadi salah satu series dari Rune Factory yang punya alur dan konsep yang cukup kompleks, hal ini didasarkan dari banyaknya karakter serta cut-scene tiap karakter itu. Rune Factory 3 mengusung cerita dimana ada seorang half-human yang jatuh dari langit, sebut saja Micah.

Music (8/10)

Rune Factory Series sendiri hadir dengan konsp musik atau suara yang cukup unik dan terbilang jarang, teidak terkecuali dengan Rune Factory 3. Memiliki konsep musik yang cukup lengkap dan jadi satu kesatuan dalam Rune Factory.

Memiliki latar musik yang keren dengan nuansa dunia fantasi abad pertengahan. Turut hadirkan sound effect yang keren dan menacing, bahkan ketika tidak bertarung sekalipun.

Selain itu, game ini menghadirkan voice action ketika pemain sedang berdialog dengan NPC. Walau voice-nya terkesan cringe dan aneh, namun ini jadi nilai lebih juga untuk Rune Factory.

Kelebihan

Memiliki visual dengan detail yang cukup baik dan memukau. Rune Factory 3 juag terkesan ringan jika ingin memainkan di emulator, apabila tidak memiliki konsol Nintendo DS.

Tampil dengan alur cerita yang kompleks dan sangat menunjukan arti dari game RPG itu sendiri. Karakter yang melimpah, serta event yang terbilang cukup menjengkelkan karena terkadang tidak dapat di skip.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Rune Factory 3 yang dapat penulis sampaikan kali ini. Pada segi voice karakternya, terbilang cukup mengganggu dan aneh untuk beberapa pemain. Namun hal ini mungkin ditujukan agar pemain dapat mengetahui bagaimana voice dari seseorang yang berkarakter seperti ini, misalnya Raven yang merupakan gadis pendiam, dengan nada suara yang cukup ketus.

Untuk Rune Factory Series, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.

Sekian Review Rune Factory Series yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.