Category Archives: Review Game

Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Fullmetal Alchemist Dual Sympathy merupakan salah satu game adaptasi dari anime dengan judul yang sama, Fullmetal Alchemist Brotherhood. Fullmetal Alchemist Dual Sympathy dirilis pada Juli 2005 oleh Bandai dan beberapa publisher lainnya. Game ini dapat dimainkan di platform Nintendo DS.

Baca Juga : Review NS: Ultimate Ninja Impact, Naruto Series Untuk PSP

Sinopsis Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Fullmetal Alchemist menceritakan tentang dua bersaudara dari keluarga alkemis, yaitu Edward dan Alphonse yang merupakan anggota intansi alkemis negara termuda berkat kemampuannya yang luar biasa.

Memiliki masa lalu yang cukup rumit. Melakukan kebodohan besar dalam hidup akibat kenaifan mereka dalam keinginan untuk membangkitkan sang ibu, hingga mengorbankan raga sang adik Alphonse dan salah satu tangan Edward.

Mereka memutuskan mencari cara untuk mengembalikan tubuh Alphonse dengan mempertaruhkan hidup dan mati mereka, serta menebus kebodohan mereka di masa lalu.

Gameplay (9/10)

Review Fullmetal Alchemist Dual Sympathy
Gameplay – Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Fullmetal Alchemist Dual Sympathy memiliki gameplay berupa mekanisme stage game, yang dimana tiap stage memiliki arc sendiri yang tidak jauh berbeda dengan anime-nya. Selain itu, Fullmetal Alchemist Dual Sympathy dibawakan dengan mengikuti alur anime-nya dengan judul yang sama, Fullmetal Alchemist Brotherhood.

Mengusung model permainan stage dengan gameplay side-scrolling. Karena Fullmetal Alchemist merupakan game Nintendo DS, ada sedikit puzzle yang dibawakan pada game ini, beberapa diantaranya seperti ketika ingin memasuki sebuah pintu atau menyelamatkan korban.

Fullmetal Alchemist Dual Sympathy dibawakan dengan mengikuti alur cerita pada anime-nya, hanya saja dengan sedikit perbedaan pada titik mulai dan ending. Fullmetal Alhemist Dual Sympathy dimulai pada saat bagian pertarungan melawan Cornello. Dalam battle ini, Elric bersaudara telah menjadi salah satu pasukan alkemis negara.

Graphic (9/10)

Review Fullmetal Alchemist Dual Sympathy
Graphic – Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Fullmetal Alchemist Dual Sympathy dibawakan dengan visual bergaya pixel walau hanya sedikit. Game ini menggunakan sudut pandang Side-scrolling, sedikt berbeda dengan game Fullmetal Alchemist seri lainnya yang kebanyakan menggunakan gaya 3D Battle.

Selain itu juga, pergerakan di game ini sudah lebih dari cukup baik untuk game Nintendo keluaran tahun 2005. Pergerakan yang tidak kaku, walau seni bertarung yang sedikit monoton dan diulang-ulang.

Turut menyajikan efek visual yang baik, baik dari segi pengeluaran teknik alkemis maupun martial arts. Hampir mirip seperti game platformer bergaya side-scrolling.

Control (8/10)

Review Fullmetal Alchemist Dual Sympathy
Control – Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Fullmetal Alhemist Dual Sympathy dibawakan dengan kontrol yang cukup simpel. Walaupun terbilang simpel, Fullmetal Alchemist Dual Sympathy masih menyisipkan combo-combo hasil kombinasi skill dan serangan yang ada.

Menggunakan penggerak umum berupa d-pad, dan kontrol eksekusi seperti melompat dan menyerang. Karena ini merupakan game Nintendo DS yang dasarnya memiliki dua buah layar yang punya fungsi tersendiri, terkadang pemain dapat mengaktifkan skill atau berganti karakter pada layar eksekusi satunya.

Game ini turut dibawakan dengan beberapa puzzle unik, yang tentunya eksekusinya menggunakan other display pada perangkat Nintendo DS milik player.

Addictive (9/10)

Memiliki tingkat adiktif yang cukup baik. Terkadang penulis sendiri sulit untuk menghentikan permainan pada stage tertentu dan memutuskan untuk terus lanjut hingga last stage.

Hal ini disebabkan oleh Fullmetal Alchemist Dual Sympathy yang dibawakan dengan metode stage battle. Walaupun game lebih ditekankan pada eksekusi battle, bagi para penikmat story, Fullmetal Alchemist Dual Sympathy memiliki alur cerita yang singkat dan lebih sedikit.

Untuk awal permainan, Fullmetal Alchemist Dual Sympathy akan terasa sangat asing dan membingunkan, terlebih lagi dengan alur cerita yang tiba-tiba dimulai dari pertarungan Elric dihari pertamanya. Cukup menyulitkan untuk pribadi yang dasarnya bukan penikmat game Dual-display.

Music (9/10)

Sebagai game action dengan menyisipkan hack and slash didalamnya, Fullmetal Alchemist  Dual Sympathy turut menghadirkan background music dan berbagai sound effect menarik.

Fullmetal Alchemist dibawakan dengan lagu opening berjudul Melissa yang dinyanyikan oleh band Pornografiti. Lagu ini ditampilkan dalam bentuk instrumental yang cukup keren dan menegangkan sebagai pelengkap permainan, dan juga Fullmetal Alchemist Dual Sympathy menggunakan voice action berbahasa inggris.

Kelebihan

Memiliki keunggulan dari beberapa seri lainnya. Fullmetal Alchemist Dual Sympathy terbilang cukup ringan untuk ukuran game yang dapat dimainkan di emulator. Penulis sendiri awalnya mencoba memainkan menggunakan perangkat Nintendo DS, namun cukup kesulitan dan berakhir dengan menggunakan emulator.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan pada ulasan Fullmetal Alchemist Dual Sympathy. Pada dasarnya, Fullmetal Alchemist Dual Sympathy memiliki kekurangan yang umum sebagai game Nintendo DS asil adaptasi.

Kekurangan tersebut berupa terlalu singkatnya alur cerita yang dibawakan, dan sedikit kekurangan sentuhan slice of life yang seharusnya dapat disisipkan layaknya sebuah RPG yang tidak monoton.

Untuk Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Fullmetal Alchemist Dual Sympathy yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – War Robots merupakan salah satu Action PVP bertema Non-Human yang dapat dimainkan di Mobile.

War Robots dirilis pada April 2014 oleh Pixonic. Game ini tersedia dan dapat dimainkan di platform seperti Android, iOS, GeForce Now, Microsoft Windows, Game Room, SteamOS, Fire OS.

Sinopsis War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

Bermula dimasa depan, dimana hampir semua aspek menggunakan AI sebagai penggerak. AI yang hampir digunakan diseluruh aspek, salah satunya berupa penggunaan AI sebagai pilot robot raksasa.

Robot raksasa yang menjadi mesin tempur, demi menggapai tujuan tiap negara masing-masing. Salah satu tujuan pertempuran ini adalah kemenangan sebagai pemilik pleton tempur terkuat.

Gameplay (8/10)

Review War Robots
Gameplay – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sendiri memiliki mekanisme gameplay yang cukup menarik. War Robots membawakan mekanisme gameplay Player Vs Player atau biasa dikenal dengan Multiplayer. Dibawakan dengan metode PVP Online yang terdiri atas 2 tim yang saling bertarung.

Hadir dengan gaya PVP bukan berarti permainan akan berjalan secara satu lawan satu atau biasa dikenal one-by-one. Dala game ini, pemain akan bertarung dalam sebuah tim yang melawan tim lainnya. Setidaknya, dalam satu tim terdiri atas 6 player pertim dan saling bertarung hingga penghabisan robot para player hingga waktu tertentu.

Baca juga: Acer Kembali Guncang Pasar Laptop Gaming

Memiliki mode umum diawal permainan yaitu Domination. Domination sendiri merupakan gamemode yang terdiri atas 12 player yang dibagi 2 tim untuk saling bertarung hingga penghabisan armada robot ataupun batas waktu telah habis.

War Robots memiliki banyak jenis robot petarung, salah satu robot yang sangat umum adalah Cossack yang memiliki kecepatan mumpuni, namun rentang terhadap launcher musuh. Setiap robot memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Beberapa robot dapat melompat, namun tidak memiliki launcher dan sebaliknya.

Dalam War Robots, pemain dapat membawa armada dalam pertempuran, yang dimana armada robot tersebut berisikan beberapa robot yang cukup variatif untuk dibawa bertempur. Ketika robot satu telah hancur, pemain dapat memilih robot yang tersisa.

Graphic (8/10)

Review War Robots
Graphic – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sebagai game PVP yang menarik, turut hadirkan visual yang menggugah. Sebagai game mecha, War Robots memiliki visual dan tingkat detail yang cukup tinggi. Tingkat detail dan visualisasi ini dapat disesuaikan di pengaturan.

Sangat disayangkan, War Robots pada updatean terbaru kini, memiliki visual yang cukup payah untuk ukuran pengaturan visual paling rendah, tidak seperti awal-awal rilisnya War Robots yang memiliki penyesuaian visual yang sangat lebih baik dari yang sekarang.

Untuk settingan terendah pada visual War Robots memang terlihat cukup buruk dan kaku, namun jika pemain merupakan penikmat game untuk mengoleksi item atau robot  dalam game, hal ini tidak terlalu berpengaruh dari visualisasi yang ampas dalam pengaturan.

Control (9/10)

Review War Robots
Control – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sebagai game action PVP turut menghadirkan kontrol yang beragam. Memiliki kontrol yang variatif dan berbeda-beda tergantung dari unit robot yang digunakan.

Beberapa kontrol umum yang selalu ada pada tiap jenis robot apapun itu seperti, analog penggerak dan kontrol tembak. Ada juga kontrol eksekusi khusus seperti jump, hingga menggunakan secondary weapon pada robot tertentu.

Addictive (7/10)

Sebagai game action PVP, sudah seharusnya War Robots memiliki tingkat keadiktifan yang cukup baik sebagai game multiplayer. Sayangnya hal ini tidak memungkinkan akibat beberapa hal yang mengurangi nilai tersebut.

War Robots sebagai game multiplayer kompetitif hanya menghadirkan single-mode pada awal permainan yaitu, Domination. Domination sendiri menjadi mode yang cukup monoton di akhir permainan dan untuk permainan selanjutnya dijangka waktu yang lama.

Music (8/10)

War Robots memiliki fungsi suara pada gamenya. Terdiri atas background music atau BGM dan sound effect sebagai pelengkap.

Sama dengan kebanyakan game action lainnya, aspek ini disesuaikan dengan tema, genre dan latar dalam permainan War Robots sendiri.

Kelebihan

War Robots memiliki mekanisme maupun gameplay yang cukup menarik sebagai game PVP. Selain itu hadir dengan beragam fitur dan fungsi yang cukup keren, bahkan mampu menjadi nilai tambah untuk game ini.

Hadir dengan berbagai macam fungsi yang salah satunya adalah jenis dan jumlah robot yang terbilang cukup banyak.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan untuk War Robots, dan berharap dapat menjadi acuan untuk update mendatang.

War Robots sebagai PVP yang cukup kompleks ini memiliki kekurangan yang cukup parah pada visualisasi pengaturan yang diberikan. Kustomisasi satu ini terasa semakin buruk daripada pertama kali War Robots rilis.

Untuk War Robots, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review War Robots yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Hot Lap League: Trackmania Versi Mobile

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Hot Lap League sebuah game yang dibuat oleh pengembang asal Australia, Ultimate Studio Pty Ltd. Meskipun tergolong sebagai sebuah game baru karena baru dirilis pada April 2022 kemarin, game ini membawa sebuah suasana yang sama dengan suatu game.

Dan game tersebut adalah Trackmania, sebuah game besutan Nadeo yang telah diakuisisi oleh Ubisoft. Karena sebelumnya Trackmania hanya terdapat pada platform konsol dan PC, keberadaan Hot Lap League dapat membuat game tersebut hadir dalam saku para pemain.

Yuk, langsung saja masuk ke review-nya!

Tampilan Interface Hot Lap League

Hot Lap League UI | Personal Archive
Tampilan UI di Main Menu Hot Lap League | Personal Archive

Pandangan pertama kali ketika melihat UI dari game ini, ungkapan yang pas adalah modern yang monoton. Tidak ada ciri khas satupun dari UI yang ada di game ini, semua seperti pernah dilihat di game lain dan tidak ada bedanya dengan game mobile lainnya.

Yang terkesan impresif adalah peletakan tombolnya yang dapat dibilang simple. Namun, hal tersebut masih dikurangi nilainya karena desain yang terlalu ramai dengan gambar dan animasi.

Terakhir adalah interface yang kita hadapi saat memilih sirkuit. Terlihat simpel tapi membingungkan saat kita mencoba memilih lintasan berjenis tertentu.

Admin Rating: 4/10, (Terlalu ramai, peletakan yang simpel dipersulit oleh desainnya.

Gameplay Hot Lap League

Hot Lap League Gameplay | Personal Archive
Tampilan Leaderboard In-Game di Hot Lap League | Personal Archive

Secara gameplay, Hot Lap League 11-12 dengan mekanik milik Trackmania. Intinya, pemain diharuskan untuk balapan dari awal hingga akhir dengan cara yang paling efisien untuk mendapatkan waktu terbaik.

Hanya beberapa poin yang menjadi perbedaan. Pertama, adalah adanya tutorial power slide untuk menjaga kecepatan tetap terjaga di tikungan. Sementara itu, di Trackmania hal tersebut tidak diajarkan di awal.

Kedua, adalah world record yang tersedia di dalam game, sementara itu di Trackmania, kalian harus mengumpulkan replay dan waktu di sebuah web yang tidak ada dalam game-nya.

Ketiga, merupakan kontrolnya yang lebih sulit. Kesan menggunakan gyro dalam bermain game ini dapat dibilang buruk. Dimulai dari adanya sedikit delay, kurang sensitif, dan juga terkesan kaku. Kontrol dengan touch screen pun malah akan mengorbankan presisi racing line yang kita ambil.

Namun, yang jelas cara game ini membawa gameplay seperti Trackmania patut diapresiasi. Hal ini dikarenakan keberhasilan mereka dalam membawa mekanis dari Trackmania ke port mobile.

Admin Rating: (7/10, meski dapat membawa otentisitas dari Trackmania, banyak yang masih perlu ditingkatkan)

Baca Juga: FIFA 23 Ultimate Edition Terjual Seharga 6 Sen, Kok Bisa?

Grafis

Hot Lap League Graphics | Personal Archive
Tampilan Grafis In-Game dalam Mode Ultra | Personal Archive

Untuk masalah grafis, game ini mempunyai pilihan setting yang luas. Mulai dari device kentang hingga flagship dapat memainkan game ini secara puas.

Grafis yang dibawa juga khas milik Trackmania generasi baru besutan Ubisoft Nadeo. Semua terlihat baik dari sisi lightning, shadow, hingga anti-aliasing yang bekerja sempurna dan terasa lebih ringan.

Meski begitu, masih banyak aspek yang selayaknya diperbaiki. Seperti birghtness yang kadang terlalu gelap saat bermain di map terang, dan juga detail arena dan mobil yang lebih dipertajam.

Admin Rating: 8/10 (Overall sudah baik, hanya ada sedikit yang perlu diperhatikan)

Audi0

Sisi audio di game ini juga menjadi kelemahannya. Mulai dari suara engine serta musik BGM terksan seperti Trackmania Nation yang dibuat belasan tahun lalu. Hanya ada sekitar 1 suara engine serta musik BGM yang monoton.

Sisi positifnya, ambience sound malah terdengar lebih menarik daripada kedua suara tadi, Bagusnya ambience sound ini dapat membuat suasana di arena menjadi lebih berasa.

Admin Rating: 6/10 (Tidak ada perkembangan di sisi audio, sama seperti Trackmania, ambience sound menjadi contoh yang baik.

Baca Juga: Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Addictivity

Game semacam Trackmania yang membutuhkan rasa perfeksionis tentu membuat kita berulang kali mencoba. Mencoba untuk menghafalkan trek dan mengalahkan rekor dunia bukanlah hal yang mudah. Diperlukan ratusan jam untuk mematahkan rekor tersebut.

Admin Rating 7/10 (Memang pada dasarnya game sejenis Trackmania mewajibkan pemain berlatih mekaniknya berulang kali, namun yang menjadi minus adalah tidak adanya inovasi baru)

Worthiness

Game ini berbayar sebesar Rp. 8.000,00 di Play Store. Dengan harga sekecil itu kalian bisa menikmati game ini secara penuh tanpa iklan. Dengan harga serendah itu, maka game Hot Lap League sangat worth untuk dibeli tanpa pikir panjang.

Admin Rating: 10/10 (Harga murah dengan kualitas yang tidak murahan)

Kesimpulan

Hot Lap League merupakan sebuah game yang cocok dengan para pemain Trackmania. Dengan gameplay yang mirip membuat seolah-olah Trackmania dibawa ke smartphone. Meski UI-nya terkesan terlalu ramai, gameplay dan grafis di game ini sudah cukup baik. Audio yang ada juga dirasa pas-pasan. Meskipun berbayar, game ini tetap worth it untuk dimainkan dalam jangka panjang.

Total Admin Rating: 7/10

Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Bad 2 Bad Series atau yang akan diulas kali ini Bad 2 Bad Extinction, merupakan Action-Tactical bertema Survival dengan kesan yang cukup dalam. Game ini atau tepatnya series Extinction dirilis pada Maret 2019 oleh DAWINSTONE yang merilis Milicola. Bad 2 Bad Extinction dapat dimainkan di Mobile.

Baca Juga : Review Milicola, Shooting Game dengan Sentuhan bergaya Chibi

Sinopsis Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Awal kisah bermula dari sekumpulan ras manusia yang di sebut dengan Tailless Legion yang meluncurkan satu rudal yang tentunya punya dampak lebih buruk daripada mengubah Suriah menjadi neraka. Efek lain dari ledakan nuklir ini adalah munculnya virus yang mengubah hewan biologis menjadi zombie yang disebut dengan Wilders.

Pasukan dari masing-masing negara bertempur demi menahan segerombolan pasukan Wilders yang telah menyebar ke pelosok negara. Salah satu pasukan tertentu mencari peluncur AABM (Anti-Animal Biologic Missile) guna menghentikan kebrutalan Tailless Legion.

Gameplay (8/10)

Review Bad 2 Bad Series
Gameplay – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Bad 2 Bad Series merupakan salah satu game Action-Tactial yang dapat dimainkan di Mobile. Karena Bad 2 Bad Series memiliki 2 series yaitu, Bad 2 Bad: Delta dan Bad 2 Bad: Extinction, maka penulis akan mengulas series kedua dari Bad 2 Bad yaitu, Bad 2 Bad Extinction.

Bad 2 Bad Extinction memiliki gameplay yang tidak jauh berbeda dari series sebelumnya, Bad 2 Bad Delta. Bad 2 Bad Delta yang merupakan sekuel dari Bad 2 Bad Extinction ini hadir sedikit lebih sederhana daripada Bad 2 Bad Extinction.

Bad 2 Bad Extinction dibawakan dengan mekanisme gameplay yang dimana pemain diharuskan memusnahkan para Wilders, pemberontak, dan sebagainya dari tiap Area. Masing-masing area memiliki tingkat persentase musnahnya  populasi Wilders atau semacamnya.

Setidaknya ada 8 area dengan fokus misi berbeda, dan beberapa diantaranya dapat dimainkan secara offline. Area yang dapat dimainkan secara offline seperti, zona hijau, zona biru, zona kuning, zona orange, dan zona merah, dan dibedakan dari level area dari hijau yang termudah hingga merah yang berlevel 5.

Dalam menjalankan misi tentunya pemain tidak akan sendiri, walaupun pada awalnya pemain hanya menjalankan operasi menggunakan satu personel yaitu half-race panda bernama Pan. Pemain dapat menambah personel hingga 5 beserta 1 Support non-human. Personel lain didapatkan dari membeli dengan gold, berlian, bahkan hanya dengan menyelesaikan persentase pemusnahan populasi suatu area tertentu.

Graphic (9/10)

Review bad 2 Bad Series
Graphic – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Bad 2 Bad Extinction memiliki visual yang setidaknya lebih baik dari Bad 2 Bad Delta, mengingat bahwa Bad 2 Bad Delta hadir menjadi series pertama dengan visual yang cukup simpel dan tidak terlalu menghadirkan detail objek, karakter, hingga latar.

Bad 2 Bad Extinction sendiri hadir dengan visual yang memiliki nuansa peperangan, dan salah satu nuansa tersebut diambil berdasarkan latar wilayah geografis Asia Tengah. Hal ini terbukti berdasarkan alur cerita hingga skenario yang menunjukkan tampilan beberapa karakter berbau Asia Tengah seperti, Khaled yang menolong Pan.

Kebanyakan game kembangan DAWINSTONE menggunakan sudut pandang 3/4 View sebagai persfektif yang digunakan, tanpa terkecuali dengan Bad 2 Bad Extincion.

Control (9/10)

Review Bad 2 Bad Series
Control – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Hadir dengan kontrol yang mudah dan tidak memnuhi area layar game. Bad 2 Bad Extinction didominasi dengan kontrol eksekusi bergerak dan menyerang dengan serangan spesial tertentu. Beberapa kontrol yang dihadirkan seperti rolling depan dan belakang, reload, granat leased, launcher, hingga Air drop call.

Untuk kontrol gerak sendiri, Bad 2Bad Extinction dibawakan bukan tanpa analog, melainkan dengan fungsi seret pada layar atau touchscreen untuk menggerakkan pasukan. Kontrol menembak sendiri dilakukan dengan otomatis, yang berarti tidak ada tombol menembak didalam game ini.

Addictive (7/10)

Review Bad 2 Bad Series
Addictive – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Bad 2 Bad Extinction sendiri yang merupakan game Action-Tactical sangat berfokus pada perlengkapan pasukan, senjata, supporter, dan pemusnahan para left side. Jadi bukan tidak mungkin kalau Bad 2 Bad Extinction sangat menekankan pada upgradde pasukan bersenjata yang sulitnya bukan main.

Selain grinding yang menyulitkan, Bad 2 Bad Extinction tetap worth dimainkan, namun sedikit sulit untuk mencapai persentase diatas 15%. 15% pemusnahan saja memakan waktu cukup lama, apalagi jika ingin mendapatkan anggota personel dengan persyaratan 50% pemusnahan tertentu.

Music (9/10)

Sebagai game Action-Tactical bertema peperangan, Bad 2 Bad Extinction tidaklah terlewati dari aspek musiknya. Mengusung unsur musik berupa latar musik dan sound effect yang keren.

Untuk latar musiknya sendiri, Bad 2 Bad Extinction hanya mengandalkan irama instrumental bergaya perang dunia atau mission operation. Hampir menggunakan latar musik sama dan merata di zona manapun.

Untuk sound effect sendiri, Bad 2 Bad sebagai Action-Tactical tentunya memiliki aspek suara satu ini. Menghadirkan dentuman, rentetan, ledakan, hingga sound effect dari beberapa sebab akibat lainnya.

Kelebihan

Memiliki tampilan berupa visual penggambaran dan environment yang dibawakan pad Bad 2 Bad Extinction dengan cukup baik. Hadir dengan alur cerita berupa skenario yang penuh dengan plot, serta kehadiran banyak karakter-karakter multi-race yang turut ikut bertarung dalam Bad 2 Bad Extinction.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang umumnya dikeluhkan oleh banyak para pemain. Ya benar, salah satu kekurangan yang terlihat diawal permainan ialah jam terbang permainan dan grinding yang cukup sulit.

Untuk karakter sendiri, pemain minimal memiliki 2000 gold untuk memiliki satu karakter yang paling murah. Kemudian jam permainan maupun pergerakan yang cukup lambat, kekurangan ini juga menjadi pendukung kenapa senjata di Bad 2 Bad Extinction hampir semuanya selalu mempunyai respon yang lambat dan jeda yang tidak seharusnya.

Untuk Bad 2 Bad Series, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4.

Sekian Review Bad 2 Bad Series yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Sixtar Gate: STARTRAIL, Rhythm Game dengan Sistem Buka Tutup

GAMEFINITY.ID, Bandung Sixtar Gate: STARTRAIL adalah rhythm game PC besutan Lyrebird Studio. Game ini pertama kali dirilis sebagai early access pada 6 November 2021 dan belum memasuki masa perilisan resmi. Game ini juga pertama kali rilis di mobile sebagai Sixtar Gate pada Januari 2021 dan tidak pernah mendapat update lagi setelah Mei 2021.

Lyrebird Studio sendiri merupakan studio milik Lyrebird Ferdinant, seorang illustrator yang sudah terkenal membuat BGA dan ilustrasi untuk beberapa rhythm game seperti Pump It Up, EZ2ON, dan Overrapid.

Pada April Mop 2022, Sixtar Gate: STARTRAIL juga sempat menarik perhatian menampilkan parodi gameplay berbagai rhythm game lain seperti Pump It Up, Dance Dance Revolution, DJMAX Respect, EZ2ON, dan Sound Voltex.

Sinopsis Sixtar Gate: STARTRAIL, Rhythm Game dengan Sistem Buka Tutup

Sixtar Gate: STARTRAIL merupakan rhythm game bertema perjalanan luar angkasa. Pemain nantinya akan didampingi oleh navigator Shii yang imut selama berada di dalam game untuk mengeksplorasi sistem Sixtar. Dalam adventure mode yang saat ini belum tersedia, pemain dapat menikmati cerita di balik Sixtar Gate: STARTRAIL.

Gameplay Sixtar Gate: STARTRAIL (9/10)

Sixtar Gate: STARTRAIL gameplay
Gameplay Sixtar Gate: STARTRAIL

Sixtar Gate: STARTRAIL menawarkan pengalaman bermain rhythm game seperti biasa, yaitu berbagai note berjatuhan dan pemain harus menekan tombol sesuai penempatan masing-masing. Namun, rhythm game ini memiliki twist, yaitu sistem buka tutup sesuai dengan irama lagu. Sistem buka tutup tersebut memicu perubahan lane dari hanya empat key hingga lima key, begitupun sebaliknya.

Terdapat tiga mode dalam game ini. Mode pertama, Travel Mode, yaitu mode di mana pemain dapat bebas bermain solo dengan memilih lagu. Kedua, License Test yang diibaratkan sebagai dan course di kebanyakan rhythm game lain, di mana pemain dapat menguji sejauh mana skill mereka selama ini. Ketiga, Unity Quest, mode co-op di mana pemain dapat bermain bersama pemain lainnya. Sebenarnya masih ada satu mode lagi bernama Orbital Travelling yang mungkin akan menjadi adventure mode, namun saat ini belum tersedia.

Sixtar Gate: STARTRAIL license test
License Test mode di Sixtar Gate: STARTRAIL

Judgement dalam Sixtar Gate: STARTRAIL ini juga terbilang tidak biasa. Terdapat empat judgement, yaitu Blue Star untuk Perfect, White Star untuk Great, Yellow Star untuk Good, dan Red Star untuk Miss. Terdapat empat difficulty dengan nama bertema luar angkasa, Comet, Nova, Supernova, dan Quasar.

Sayangnya, game ini wajib dimainkan secara online. Jika pemain membuka game secara offline, setelah title screen akan force close.

Control (8/10)

Terdapat dua mode control di Sixtar Gate: STARTRAIL, Lunar Mode dan Solar Mode. Lunar Mode dapat dikatakan sebagai mode yang mendekati pengalaman rhythm game klasik, tetapi dapat berganti dari 4 keys menjadi 5 keys saat pintu buka tutup. Solar Mode menambah dua key berwarna merah panjang (ditekan menggunakan shift kiri dan kanan secara default, kebanyakan pemain menggunakan A dan J untuk key ini).

Untuk pemula mungkin akan lebih nyaman menggunakan control Lunar Mode terlebih dahulu. Menggunakan control Solar Mode mungkin terasa tidak nyaman bagi sebagian pemain, apalagi jika bermain lagu ber-level tinggi.

Graphic (8/10)

Sixtar Gate: STARTRAIL main menu

UI Sixtar Gate: STARTRAIL ini dapat dikatakan penuh warna cerah. Ditambah lagi navigator Shii ditampilkan sebagai perempuan imut bergaya anime, sesuai dengan tema grafik pada game ini. Pada main menu juga, tentu akan mengingatkan dengan UI rhythm game di mobile.

Sixtar Gate: STARTRAIL juga memiliki kustomisasi visual yang bisa diubah oleh pemain sesuai selera. Mulai dari skin untuk note, gear, dan line hingga penempatan widget seperti combo dan high score target.

Beberapa lagu Sixtar Gate: STARTRAIL juga memiliki BGA atau MV. Sayangnya, BGA hanya tersedia pada beberapa lagu. Lagu original yang memiliki BGA hanya “Starting Point” karya LucaProject. Ini sangat disayangkan mengingat Lyrebird Ferdinant biasanya memproduksi BGA untuk beberapa lagu di rhythm game seperti Pump It Up.

Music (8/10)

Sixtar Gate: STARTRAIL music select
Sixtar Gate: STARTRAIL music select

Seperti biasa, musik menjadi perhatian utama jika berbicara tentang rhythm game. Sixtar Gate: STARTRAIL menghadirkan berbagai lagu yang sudah tidak asing bagi penggemar rhythm game seperti “Conflict” karya siromaru & cranky, “Life is PIANO” karya Junk, dan “Brain Power” karya NOMA. Lagu dari album musik doujin seperti “Strange Bar” karya Laur, “Shadow Call” karya WHITEFIST feat. Sennzai, dan “Crossing Delta” karya t+pazolite, ginkiha, dan Hommarju.

Sixtar Gate: STARTRAIL juga memiliki berbagai lagu original. Beberapa komposer yang sudah tidak asing bagi penggemar rhythm game juga menyumbangkan lagu untuk Sixtar Gate: STARTRAIL, di antaranya Sound Souler, KARUT, yomoha, dan Tatsh.

Namun, saat ini, lagu yang sudah familier seperti lagu dari kompetisi BMS (seperti kompetisi tahunan BMS of Fighters) dan album musik doujin justru paling menarik perhatian dibandingkan berbagai lagu original. Lagu original yang justru menjadi highlight adalah “Starting Point” (theme song dari Sixtar Gate: STARTRAIL) karya LucaProject, “Pasteloid” karya Sound Souler, dan “One Way Drive” karya KARUT. Sejauh ini, penulis merasa beberapa lagu original masih kalah menonjol jika dibandingkan dengan lagu lainnya.

Sixtar Gate: STARTRAIL juga berjanji akan menghadirkan lagu Vocaloid dan aransemen Touhou Project. Sejauh ini, mereka telah menambah enam lagu aransemen Touhou Project seperti “Cirno’s Perfect Math Class” karya ARM (IOSYS) dan “WARNINGxWARNINGxWARNING” karya Akatsuki Records.

Addictive (7/10)

Untuk sekarang, karena lagu yang bisa dikatakan relatif belum begitu banyak, apalagi banyak mengambil lagu yang sudah familier, penulis belum terlalu bisa mengatakan game ini sangat adiktif. Namun, bagi pemain yang sudah familier dengan berbagai lagu yang tersedia dan juga menyukai visual cerah dan imut, Sixtar Gate: STARTRAIL berpotensi untuk menjadi adiktif.

Baca juga: Review NOISZ, Bullet Hell Berbumbu Rhythm Game

Verdict untuk Sixtar Gate: STARTRAIL

Dengan visual-nya yang berwarna, ditambah beberapa lagu yang cukup menarik meski masih terbilang sedikit, Sixtar Gate: STARTRAIL memiliki potensi menjadi rhythm game yang dapat menarik perhatian. Meski begitu, control di Solar Mode mungkin terasa tidak nyaman bagi beberapa pemain, namun beberapa justru akan menganggapnya sebagai tantangan tersendiri.

Sixtar Gate: STARTRAIL result
Sixtar Gate: STARTRAIL result screen

Untuk Sixtar Gate: STARTRAIL, penulis memberi total score 8.0.

Sixtar Gate: STARTRAIL bisa pemain unduh di Steam dengan harga Rp119999, cukup terjangkau untuk rhythm game di PC. DLC Flower & Destiny berisi 10 lagu tambahan juga tersedia dengan harga Rp78999.

The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – The Way Home  atau The Way Home: Pixel Roguelike merupakan salah satu RPG Roguelike bergaya Hack and Slash yangg ada di Mobile. Game ini dirilis pada Desember 2021 oleh Concode Corp. The Way Home pernah mendapatkan penghargaan sebagai pemenang Indie Games Festival 2021. Game ini dapat dimainkan di Mobile, Android.

Baca Juga : Review Funny Fighters, Bomberman Tapi Ini Battle Royale

Sinopsis The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

Berkisah pada 2 dunia yang sama dan tumpang tindih tanpa adanya interaksi satu sama lainnya. Salah satu dunia yang mengalami tumpang tindih itu, ada 2 orang anak bernama Kevin dan Cheese.

Dalam petualangannya mencari jalan dan memecahkan misteri di dunia yang terlupakan ini, Cheese yang merupakan half-race antara manusia dengan kucing. Cheese memulai petualangannya disini demi mengembalikan dunia dari petaka ini.

Gameplay (9/10)

Review The Way Home
Gameplay – The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

The Way Home merupakan game RPG Roguelike bergaya Hack and Slash yang dapat dimainkan di Mobile. Game yang menekankan pada petualangan dua karakter, dengan 1 karakter inti sebagai pusat.

The Way Home menjadi salah satu game RPG yang diusung dengan gaya Roguelike. Sebuah game RPG yang berpusat pada petualangan 2 sahabat, dengan si kucing bernama Cheese. Dalam petualangannya di dunia yang terlupakan.

Mengusung gameplay dengan mekanisme game Roguelike bersistem level stage. Walaupun hadir dengan gaya Roguelike, The Way Home memiliki alur cerita yang menarik dan konsep maupun fitur fungsi dalam game yang tidak kalah menarik dengan game Roguelike lainnya.

Pemain akan berperan sebagai seekor kucing yang berpetualang didunia yang terlupakan. Lebih tepatnya lagi, pemain akan berpetualang didalam sebuah dungeon yang terdiri atas 7 lantai yang tentunya idaklah mudah, karena pemain diharuskan mengalahkan para monster yang terinfeksi karena efek sihir si yang terlupakan pada stage pertama, dan akan bertemu dengan salah satu Boss stage yang terlupakan juga.

Dalam The Way Home, pemain dapat menggunakan berbagai macam skill dan panah. Skill dan progress skill itu akan tereset ketika pemain mati, dan petualangan diulang dari stage terakhir dimainkan.

Selain bertarung, pemain juga dapat membangun dan menciptakan sebuah alat-alat yang nantinya akan menjadi pendukung petualangan sang kucing. Alat tersebut dapat ditemui di tempat pertama kali pemain respawn, dengan ada kevin disana.

Graphic (10/10)

The Way Home
Graphic – The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

The Way Home menjadi RPG Roguelike yang dibawakan dengan visual bergaya pixel, baik pada karakter, objek, bangunan, hingga latar tempat dalam permainan. Hampir semua aspek dalam game berbentuk pixel dengan resolusi bit yang lebih baik.

Game ini dibawakan dengan cara permainan portrait dan menggunakan sudut pandang kamera Top-Down yang cenderung mengarah ke 3/4 view. Jadi dapat dibayangkan bagaimana cara pandangan kamera pada The Way Home.

The Way Home sendiri punya kustomisasi visual yang tentunya dapat diubah tergantung keinginan pemain, salah satunya seperti shadow, ketinggian POV, bahkan set up resolusi lainnya.

Control (9/10)

Sebagai RPG Roguelike dan Hack and Slash, The Way Home memiliki mekanisme kontrol yang rumit, begitulah kata player yang berpikiran kalau game Roguelike punya kontrol yang rumit, tapi pemikiran ini akhirnya di pecahkan oleh The Way Home.

Pada dasarnya tidak seperti kebanyakan RPG Roguelike lainnya, The Way Home mengusung mekanisme kontrol yang cukup sederhana. Sebuah kontrol yang hanya mengeksekusi permainan dengan dua cara.

The Way Home menggunakan 2 tipe kontrol eksekusi dan kebanyakan hanya menggunakan 1 kontrol untuk garis besarnya. The Way Home menggunakan kontrol berupa analog dan tap, namun analog lebih dominan di dalam game ini daripada kontrol tap sendiri.

Untuk metode serangan akan dilakukan secara otomatis, selagi game dapat mendeteksi musuh dari jarak-jarak tertentu.

Addictive (10/10)

Review The Way Home
Addictive – The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

Menjadi salah satu RPG Mobile santai yang cukup menyenangkan. The Way Home sendiri memiliki lingkup kenyamanan bermain dan kesulitannya sendiri.

Untuk kali pertama bermain, mungkin pemain akan kalah saat di pertengahan lantai. Hingga pada saatnya pemain akan mengerti mekanisme dan pergerakan dari berbagai macam musuh, hingga tidak akan mengurangi nilai Health Point sama sekali sebelum bertemu Boss stage.

Terlihat mudah tapi tidak semudah yang diperkirakan. Sangatlah cukup sulit untuk mempertahankan bar Helath Point sampai Boss stage, terlebih lagi sangatlah sulit bahkan mustahil untuk me-restore Health Point.

Music (9/10)

The Way Home sendiri memiliki fungsi musik yang dibagi atas dua unsur yaitu, latar musik dan Sound effect. The Way Home sendiri memiliki latar musik atau yang akan kita sebut kedepannya dengan BGM dan Sound effect yang cukup menacing.

Hadir dengan BGM yang menarik dan variatif. The Way Home pada setiap lantai, stage, hingga medan iklim memiliki BGM yang berbeda-beda tergantung dari latar permainan dan kondisinya sendiri.

Selain BGM, ada juga Sound effect sebagai pelengkap yang turut meramaikan The Way Home. Sound effect yang cukup variatif juga. Sound effect yang bisa berasal dari arah pertarungan ataupun monster-monster terlupakan yang musnah dan akan bangkit lagi.

Kelebihan

Sebagai game RPG dengan mekanisme ganda yaitu Roguelike dan Hack and Slash, The Way Home cukuplah berbeda dari kebanyakan game lainnya. Dari hampir kebanyakan game Roguelike, mungkin The Way Home diusung dengan alur cerita yang kompleks namun straight.

Menghadirkan visual yang nyaman dimata dan ringan untuk perangkat. The Way Home sendiri cukup ringan untuk dimainkan di perangkat berkemampuan rendah, bahkan ada kustomisasi visual untuk lebih meringankan gameplay The Way Home.

Kekurangan

Sedikit sulit untuk menemukan kelemahan dari The Way Home sendiri, terkecuali dari tingkat kesulitan yang dialami penulis saat pertama kali memainkan dan melawan Boss stage.

The Way Home merupakan RPG yang memiliki alur ceritanya sendiri, tentunya game ini tidak luput dari konsep dialog interaktifnya. Sayangnya, terakdang pemain dapat merasa bosan dengan dialog yang tidak bisa di percepat, skip, ataupun ditiadakan. Jadi mau tidak mau pemain harus menunggu panjangnya dialog yang terkadang menjengkelkan dan tidak dapat di percepat.

Untuk The Way Home, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,4.

Sekian Review The Way Home yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.