Category Archives: Review Game

Review Space Commander, Open World Bertema Kolonisasi Ruang Angkasa

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Space Commander merupakan salah satu game Open World yang sudah pastinya game petualangan yang dikemas dengan unsur ruang angkasa.

Space Commander dirilis pada Oktober 2020 oleh Home Net Games yang berbekal engine Unity. Game ini dapat dimainkan di platform Nintendo Switch, Android, Windows, Linux, dan Macintosh OS.

Baca Juga : Review Rebel Inc, Invasi Game Berkedok Pemberontakan

Sinopsis Space Commander, Open World Bertema Kolonisasi Ruang Angkasa

Berkisah tentang kehidupan ruang angkasa yang segera akan mendominasi oleh manusia dan teknologi. Terlebih lagi tentang peningkatan kolonisasi umat manusia di ruang angkasa.

Hanya saja tidaklah mudah membangun kolonisasi yang besar diruang angkasa, mengingat betapa banyak dan dibutuhkannya resource untuk kebutuhan hidup disana.

Gameplay (9/10)

Review Space Commander
Gameplay – Space Commander, Open World Bertema Kolonisasi Ruang Angkasa

Space Commander merupakan game spaceship, atau biasa dikenal dengan game pesawat ruang angkasa. Game ini memiliki mekanisme gameplay yang tidak hanya sebatas dengan game pesawat-pesawatan lainnya. Kebanyakan game serupa hanya hadir dengan mekanisme dan konsep yang tidak ada tujuan, lebih tepatnya hanya terpaku dengan leveling saja. Tetapi Space Commander berbeda.

Space Commander hadir sebagai game petualangan ruang angkasa yang dimana pemain akan memerankan seorang pilot kapal ruang angkasa yang menjelajahi sistem tata surya dan antar galaxy.

Dalam Space Commander, pemain akan menggerakan pesawat ruang angkasa yang berbeda-beda. Untuk kali pertama, pemain akan menggunakan pesawat tipe penyerang bernama COBRA. COBRA merupakan pesawat kecil, cepat tipe penyerang yang cukup baik di awal-awal permainan.

Pemain akan menerima sebuah misi atau pekerjaan, peerjaan yang diberikan oleh pihak stasiun antar labuhan ruang angkasa. Pekerjaan tersebut kebanyakan berupa pekerjaan yang mengantar barang dan perdagangan antar barang sesuai pesanan setiap pihak. Terkadang pemain akan mendapatkan misi atau pekerjaan berupa penyerangan, pengawalan, pembasmian yang dimana pemain diharuskan untuk bertarung.

Graphic (10/10)

Review Space Commander
Graphic – Space Commander, Open World Bertema Kolonisasi Ruang Angkasa

Space Commander hadir dengan realisasi visual yang sangat menarik. Memiliki visual yang realistis dan lebih baik dari kebanyakan game yang hanya berukuran tidak sampai dengan 500 MB.

Diusung dengan gameplay, beserta visual yang luar biasa mantap. Visual yang sangat menggambarkan suasana ruang angkasa yang identik dengan gelap, atmosfer, hingga bebatuan ruang angkasa yang terkadang sukar dihindari.

Pewarnaan yang menarik lagi tidak terlalu mencolok, menekankan layaknya game perang-perangan dengan penyesuaian dengan tema ruang angkasanya. Walau sedikit terasa gelap, hal ini menjadi nilai tambah tersendiri bagi Space Commander dimata para pemain.

Control (8/10)

Review Space Commander
Control – Space Commander, Open World Bertema Kolonisasi Ruang Angkasa

Hadir dengan kontrol kompleks yang dibuat sederhana. Space Commander memiliki mekanisme kontrol yang cukup kompleks namun dikemas dengan sangat baik dan memudahkan para pemain dalam memainkannya. Hanya saja ada sedikit kesulitan yang menjadi masalah dan kekurangan pada metode kontrol yang dibawakan. Penulis akan menyampaikannya dalam aspek ulasan kontrol ini.

Space Commander hadir dengn kontrol yang kompleks tetapi dibuat sederhana. Walau dibuat simpel, sebenarnya cukup sulit mngendalikan kontrol game ini. Setidaknya ada 5 kontrol pada awal permainan ketika menggunakan pesawat COBRA mode default.

Menghadirkan 5 kontrol awal yang akan bertambah seiring jalan permainan dan tipe pesawat yang digunakan. Kelima kontrol tersebut antara lain yaitu, bidikan, menembak, prioritas tenaga pesawat, kamera belakang, dan booster atau pendorong.

Seperti yang penulis sampaikan bahwa ada sedikit kesulitan dalam kontrol. Kesulitan itu ada pada bagian handling steer yang mengharuskan pemain mengendalikan pesawat dengan cukup sulit, dan menembak pesawat musuh dalam jarak yang sangat dekat.

Addictive (9/10)

Space Commander sebagai game petualangan ruang angkasa memiliki tingkat keseruan yang lebih baik dari beberapa game sejenisnya. Hadir dengan konsep story yang menjadikannya ada tujuan dari game ini sendiri.

Space Commander cukup menyenangkan untuk dimainkan dikala senggang. Selain itu, game ini cukup memiliki tingkat ketegangan yang tinggi berkat nuansa dan sound yang dihadirkan pada game ini. Menjadikan Space Commander sebagai game perang yang cukup menarik lagi menyenangkan.

Music (9/10)

Space Commander sebagai game yang dihadirkan dengan latar ruang angkasa, turut menghadirkan latar musik atau sound yang menarik pada game ini. Hadir dengan sound effect dan background music yang ditempatkan sesuai dengan kondisi pada permainan.

Hadir dengan sound effect yang umum ada pada game ruang angkasa bertema perang lainnya. Pemain dapat mendengarkan suara letupan dan laser maupun ledakan yang dipicu akibat kontra diruang angkasa.

Selain sound effect, background music turut dihadirkan dalam game ini. Hadir dengan background music yang cukup menarik dan disesuaikan dengan keadaan kondisi dalam game sendiri. Seperti perbedaan background music pada saat lepas landas biasa atau pertempuran antar pesawat.

Selain dua aspek di atas, Space Commander dilengkapi dengan kehadiran suara-suara para pilot dan perbincangan para commander ruang angkasa yang meramaikan isi game ini.

Kelebihan

Hadir dengan story yang melengkapi isi game. Spae Commander turut hadir dengan mekanisme yang lebih baik dari game serupa lainnya, dan menutupi sifat monoton pada beberapa game sejenis. Salah satu keunggulan lainnya dari Space Commander terletak pada alur cerita, mekanisme barter hingga perdagangan antar planet dan pangkalan ruang angkasa.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan sejauh penulis mainkan hingga pesawat tidak dapat di-recovery kembali. Space Commander hadir dengan kontrol yang sederhana, namun cukup menyulitkan pada bagian handling.

Walau hadir dengan dua tipe kontrol handling yaitu Gyro dan touch di layar, cukuplah sulit untuk mengendalikan pesawat dan manuver dengan sempurna dalam game ini. Jadi dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghancurkan pangkalan musuh, terlebih lagi jangkauan serangan yang berefek diharuskan cukup dekat dengan target.

Untuk Space Commander, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.

Sekian Review Space Commander yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

TerraGenesis, Sebuah Peradaban Besar yang Dimulai dari Nol

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – TerraGenesis menjadi salah satu game simulasi survival membangun peradaban dengan mekanisme dan detail yang menarik. TerraGenesis dirilis awal pada Juli 2016 oleh Edgeworks Entertainment. Game ini dapat dimainkan di platform Windows, Android, dan IOS.

Baca Juga : Review Rebel Inc, Invasi Game Berkedok Pemberontakan

Sinopsis TerraGenesis, Sebuah Peradaban Besar yang Dimulai dari Nol

Bermula dari perjalanan tim NASA dari bumi yang akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah peradaban baru di Bumi kedua, yaitu Mars.

Melalui proses yang tidaklah mudah, tim dari Bumi membutuhkan kesiapan dan kematangan serta daya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah peradaban baru. Peradaban yang berbeda dari peradaban sebelumnya di Bumi.

Gameplay (9/10)

Review TerraGenesis
Gameplay – TerraGenesis, Sebuah Peradaban Besar yang Dimulai dari Nol

Hadir dengan mekanisme yang sama seperti kebanyakan game membangun lainnya. TerraGenesis hadir sebagai jawaban dari banyaknya game bertema Space dengan konsep yang cukup logis dan sesuai dengan realita yang memungkinkan.

TerraGenesis menghadirkan gameplay seperti game simulasi dengan mekanisme memanejemen suatu wilayah dengan gaya Idle. Dikemas dengan metode permainan bernuansa survival dan penuh teknik Goverment Manage yang cukup baik.

TerraGenesis membawakan mekanisme game bergaya Idle dengan berdasarkan atas latar ruang angkasa yang berpusat pada planet Mars.

Jika dipikir lebih jauh, game ini menggambarkan sebuah rencana SpaceX untuk menjadikan planet Mars sebagai Bumi kedua atau tempat tinggal yang layak dihuni. Maka dari itu, game ini menuntut pemain untuk menjalankan dan memanajemen pergerakan dan pembangunan peradaban baru di planet Mars.

TerraGenesis hadir seperti sebuah game Interaktif yang condong ke gaya Idle didalamnya. Sebagai pemain, ada 6 aspek yang dapat dikembangan seperti, Research, Population, Culture, Satellites, Biosphere, dan Governors.

Research sendiri memungkinkan pemain untuk mengeksplore lebih jauh sumber daya dari planet yang akan ditempati seperti, ketersediaan oksigen, tambang, dan banyak lagi. Population yang berarti memiliki fungsi untuk meningkatkan jumlah populasi dan variasi tipe-tipe populasi yang akan berkembang di Mars.

Graphic (10/10)

Review TerraGenesis
Graphic – TerraGenesis, Sebuah Peradaban Besar yang Dimulai dari Nol

TerraGenesis hadir dengan pemampangan visual yang keren dan menacing. Sebagai game Mobile, TerraGenesis hadir dengan visual berupa penggambaran dan pewarnaan yang realistis, kemudia hadir dengan tingkat detail yang cukup tinggi.

Pada mode Cam atau bebas, pemain dapat mengeksekusi kontrol sudut pandang untuk melihat bentuk-bentuk permukaan planet dengan detail yang tinggi ketika di Zoom. Terlihat jelas dari bercak dan noda maupun kawah yang dapat dilihat dengan sangat jelas ketika di zoom.

Control (9/10)

TerraGenesis merupakan game simulasi bertema ruang angkasa yang dapat dimainkan di Mobile. Dapat dipastikan, TerraGenesis tidak menghadirkan eksekusi kontrol yang rumit. Umumnya hadir dengan kontrol touchscreen biasa untuk klik-klik menu yang ada.

Addictive (8/10)

Review TerraGenesis
Addictive – TerraGenesis, Sebuah Peradaban Besar yang Dimulai dari Nol

TerraGenesis menjadi game Simulasi yang cukup menyenangkan selain dari aspek visual yang dibawakannya. Hadir dengan mekanisme yang setara Idle game, namun dihadirkan dengan konsep Government Manage didalamnya.

Cukup menyenangkan memainkan game satu ini. Hanya saja, pemain dituntut untuk lebih teliti dalam mengatur pola hidup dan pembangunan yang ada pada planet Mars ini. Intinya, game ini lebih terfokuskan untuk menyeimbangkan suatu hal yang berlawanan seperti, jika meningkatkan daya oksigen, maka akan mengurangi daya tekanan.

Music (9/10)

Seperti game bertema ruang angkasa pada umumnya, TerraGenesis juga hadir dengan aspek musik yang cukup menarik dan relate dengan genre dan tema yang dibawakannya.

Hadir dengan Background Music dan Sound Effect. Background Music disini hanya sebatas seperti BGM yang ada pada film-film bertema ruang angkasa. BGM yang penuh dengan keheningan dan alunan yang terasa seperti kekosongan.

Sound Effect juga turut hadir meramaikan TerraGenesis. Walau hanya sebatas suara ketika eksekusi kontrol klik menu tertentu, hanya itu.

Kelebihan

TerraGenesis sebagai game simulasi kehidupan dan peradaban, hadir dengan cukup baik dan keren. Hadir dengan konsep yang futuristik turut melengkapi gaya permainan ini.

Selain itu, TerraGenesis juga menghadirkan visual yang luar biasa keren dan mantap. Baik dari detail, pewarnaan, pencahayaan, dan banyak lagi aspek visual yang diperhatikan. Membuat pemain betah untuk berlama-lama di game ini.

Kekurangan

Dibalik kelebihan yang sudah pasti jadi aspek unggulan, TerraGenesis juga memiliki sedikit kekurangan yang akan penulis sampaikan pada ulasan ini.

TerraGenesis sebagai game simulasi lebih menekankan ke gaya Idle, dan juga hadir dengan settingan waktu dalam bentuk Real-Time. Hal ini cukup menyulitkan, mengingat TerraGenesis memiliki waktu tunggu yang lumayan cukup panjang dan lama dalam hal durasi.

Selain itu juga cukup sulit membalikkan keadaan ekositem di TerraGenesis ketika pemain melakukan kesalahan yang cukup fatal.

Untuk TerraGenesis, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,0.

Sekian Review TerraGenesis yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Win 98 Simulator atau Windows 1998 merupakan Emulator penjalan Operasi Sistem Windows 98 yang berjalan di Mobile, Android. Win 98 Simulator dirilis pada Maret 2019 yang diluncurkan oleh LR-Soft. Hadir untuk platform Mobile, Android.

Baca Juga : Review Postknight, Pocket RPG dengan Desain yang Mewah

Sinopsis Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Windows 1998 atau Windows 98 merupakan salah satu operasi sistem keluaran Microsoft yang berorientasi kepada konsumen.

Merupakan satu dari banyaknya operasi sistem Close-Source. Tidak lama setelahnya, hadir Windows 2000 atau dikenal dengan Windows Me padaa tahun 2000 yang menandakan sebuah permulaan milenial yang baru.

Win 98 Simulator menjadi saatu dari sekian banyak Emulator Windows yang menghadirkan operasi sistem versi 1998 di Mobile, Android.

Gameplay (9/10)

Review Win 98 Simulator
Gameplay – Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Win 98 Simulator merupakan Emulator Win 98 atau Windows 1998. Sebuah sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft pada Mei 1998. Windows 98 kini dapat dijalankan tanpa harus instalasi sistem operasi tersebut kedalam perangkat kalian.

Sebenarnya Windows 98 Simulator bukanlah sebuah permainan yang pada umumnya memiliki genre dan gaya bermain yang hadir secara berbeda. Indows 98 hanyalah sebuah operasi sistem yang dikemas dalam bentuk program dengan mekanisme yang ringkas, namun teTap tidak menghilangkan citra dari operasi sistem itu sendiri.

Dalam Win 98 Simulator, pemain dapat merasakan sensasi menggunakan operasi sistem Windows 98 menggunakan perangkat Android, yang berarti operasi sistem ini berada pada perangkat dengan fisik yang dapat digenggam.

Walaupun bekerja sebagai Emulator Windows 98, aplikasi ini tidak mencakup segala akses dan fitur yang diberikan pada Windows 98 sepenuhnya. Hal ini dikarenakan bahwa perangkat genggam seperti Android cenderung sedikit sulit untuk kontrolisasi dan pemberian fitur full seperti pada operasi sistem aslinya.

Jadi itulah penyebab kenapa Win 98 Simulator hanya dapat menjalankan perintah-perintah umum saja. Beberapa perintah umum yang dapat diakses pengguna di Win 98 Simulator seperti, Browsing, Streaming, Painting, Wordpad, bermain game-game klasik, mengganti wallpaper desktop, dan banyak lagi.

Graphic (9/10)

Review Win 98 Simulator
Graphic – Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Sesuai dengan namanya, Win 98 Simulstor disajikan dengan visual ataupun interface yang cukup klasik. Lebih tepatnya, Win 98 Simulator hadir dengan user interface seperti pada operasi sistem Windows 98 bawaan Microsoft.

Tampil dengan user interface yang ramah, ringan, dan cukup comfortable. Walaupun begitu, hanya beberapa fungsi fitur yang dapat digunakan, dan beberapanya hanya berperan sebagai pelengkap ataupun hiasan.

Control (8/10)

Dalam pengoperasiannya, Win 98 Simulator memiliki mekanisme penggerak eksekusi maupun kontrol yang lebih baik dan sesuai dengan kondisi perangkat yang digunakan seperti Android.

Win 98 Simulator hadir di Mobile, lebih tepatnya hadir untuk Android. Mau tidak mau, Win 98 Simulator diadaptasi dengan menyesuaikan fungsi Touch Screen pada layar Android.

Pada pemanfaatannya, Win 98 Simulator hadir dengan 2 tipe kontrol, yaitu Cursor dan keyboard. Cursor sendiri hadir dengan model umumnya, berbentu arrow point. Dalam pengeksekusiannya, arrow tersebut dapat dikontrol sesuai dengan mekanisme kontrol pada mouse keras.

Hampir sama berfungsi sesuai dengan Mouse. Untuk melakukan Left-Click, pemain dapat dengan hanya melakukan Tap sekali saja, kemudia Double-Tap untuk melakukan pembukaan eksekusi suatu program.

Untuk Right-Click, dapat dilakukan dengan melakukan Tap pertama pada layar, kemudian disusul dengan Tap kedua dilayar, dan fungsi tersebut dapat bekerja sesuai perintah.

Hadir dengan logo keyboard di sudut kanan atas. Berfungsi sebagai pengaktif kontrol Keyboard untuk lakukan eksekusi seperti Shortcut ataupun mengetik lainnnya.

Addictive (9/10)

Review Win 98 Simulator
Addictive – Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Walaupun hanya berfungsi sebagai simulator penjalan operasi siste Windows 98, Win 98 Simulator memiliki daya dan tingkat adiktif yang cukup tinggi dan punya dampak positif lainnya.

Mungkin sedikit sulit untuk menggunakan fitur porgram My Computer pada simulator ini, teTapi untuk beberapa program lainnya cukuplah worth digunakan. Salah satu program yang sangat bermanfaat adalah Internet Explorer.

Internet Explorer sendiri merupakan program browsing bawaan Microsoft Windows. Dalam Win 98 Simulator, pemain dapat menjalankan fungsi streaming dan browsing sesuai mekanisme pada Win 98 yang disesuaikan.

Music (9/10)

Review Win 98 Simulator
Music – Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Hadir dengan Opening Sound yang cukup ikonik ketika membuka aplikasi Win 98 Simulator, selebihnya tidak ada yang diunggulkan dalam aspek Music.

Jika pemain ingin mendengarkan musik, Win 98 Simulator hadir dengan program bawaan didalamnya berupa WMP atau Windows Media Player.

Windows Media Player yang erupakan default program yang turut dihadirkan oleh Microsoft Windows selama beberapa generasi Windows. Memiliki fungsi untuk menjalankan file dengan format musik dan video.

Kesimpulan

Win 98 Simulator menjadi salah satu aplikasi Emulator yang cukup baik untuk bernostalgia dan kembali ke 24 tahun yang lalu. Berikut kelebihan dan kekurangan Win 98 Simulator yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Hadir dengan hampir sepenuhnya berfungsi dalam urusan interface dan program yang ada. Win 98 Simulator nyari mampu menjalankan semua program dan perintah eksekusi yang diberikan untuknya.

Salah satu keunggulan dalam menggunakan Win 98 Simulator terletak pada fungsi stream Youtube. Pemain dapat dengan nyaman dan tenang jika menggunakan Browser yang ada pada Win 98 Simulator untuk streaming Youtube.

Cukup berfungsi dengan sangat sempurna berkat adanya Internet Explorer. Karena user interface yang minimalis, membuat simulator ini bekerja dengan sangta baik dalam urusan perenderan. Iklan yang biasanya hadir di Youtube Mobile juga sedikit diminimalisir dan mudah dihindari.

Kekurangan

Setiap kelebihan pasti ada kekurangan, tidak terkecuali dengan Win 98 Simulator. Dibalik kelebihan yang cukup berguna sekali, Win 98 Simulator masih lah memiliki detail kecil yang kurang diperhatikan. Salah satu detail tersebut adalah tidak adanya fungsi Refresh hingga perubahan icon desktop.

Untuk Win 98 Simulator, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Win 98 Simulator yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Just Cause 2: Map Cantik di Game Lawas

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Just Cause 2 merupakan sebuah sekuel dari serial game yang memiliki konsep open world. Banyak orang membandingkan game Just Cause dengan seri Grand Theft Auto. Namun, perbandingan tersebut tidak setara karena Just Cause lebih mengusung gameplay yang menghibur dan tidak terkesan realistis.

Just Cause pertama kali diluncurkan pada tahun 2006 oleh Avalanche Game sebagai pengembang. Game pertama tersebut menerima tanggapan yang kurang baik dari para pemainnya.

Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2010, Avalanche Game merilis sekuel Just Cause terbarunya, yaitu Just Cause 2. Kali ini, Just Cause 2 dipasarkan oleh Square Enix.

Berbeda dengan game pertamanya, Just Cause 2 mendapat banyak pujian terkait dengan kualitas grafis yang ditawarkan. Menggunakan Havok Engine dan Avalanche Engine 2.0 membuat game ini memiliki grafis yang berkualitas.

Yuk, langsung saja ke pembahasannya!

Tampilan Interface Just Cause 2

Just Cause 2 Main Menu | Personal Archive
Tampilan Main Menu dari Just Cause 2 | Personal Archive

Ketika awal memasuki permainan, kita akan disuguhi oleh berbagai logo yang membangun game ini. Mulai dari Havox Engine, Nvidia PhysX, hingga penerbitnya yaitu Square Enix dan pengembangnya Avalanche Studio.

Memasuki main menu tampak tampilan dari menu tersebut terkesan rapi dan bergaya khas game AAA. Tampilan tersebut memudahkan para pemain untuk mengatur segala hal sebelum permainan dimulai.

Suara yang dihasilkan saat transisi pilihan juga terkesan enak didengar dan cocok dengan tema yang ada pada main menu.

Dalam permainan punya cerita yang berbeda. Tampilan data sang tokoh Rico terkesan lengkap namun kelihatannya terlalu kecil bahkan untuk layar sebesar 14 inci. Interface pada PDA juga terkesan ribet karena harus bergabung dengan peta dunia yang sangat luas.

Admin Rating: 7/10 (Tampilan menu bagus, namun masih kurang optimasi saat dalam permainan)

Story dalam Just Cause 2

Just Cause 2 Story | Personal Archive
Sebuah Cutscene di Sebuah Misi pada Game Just Cause 2 | Personal Archive

Ya, game ini memiliki sebuah cerita. Seorang agen organisasi rahasia bernama Rico Rodriguez dikirimkan oleh organisasinya untuk mengevakuasi seseorang dari pulau negara tropis bernama Panau. Negara Panau ini saat itu sedang mengalami masa-masa coup d’état atau biasa disebut kudeta oleh pihak militer.

Rico disini ditugaskan untuk menyelamatkan orang tersebut, mendapatkan informasi, dan menghancurkan rezim militer yang berkuasa. Uniknya, untuk melanjutkan cerita lebih jauh, para pemain diwajibkan untuk menyebabkan chaos dengan mensabotase camp militer. Setelah itu barulah terdapat misi yang dapat melanjutkan cerita di Just Cause 2.

Meski begitu, ketika bermain game ini, terkadang pemain akan lupa bila ada cerita tentang latar belakang Rico di game ini. Hal ini disebabkan oleh sistem eksplorasi unik yang terlalu mendominasi permainan ini. Selain itu, perkembangan cerita juga dapat terbilang lambat dan dibarengi dengan cutscene yang sama sekali tidak membuat tertarik.

Admin Rating: 5/10 (Saking membosankannya untuk mengikuti cerita, lebih asik melakukan eksplorasi)

Baca Juga: The IDOLM@STER Shiny Festa, Jadi Produser Agensi Bakat 765

Gameplay Just Cause 2

Just Cause 2 Map | Personal Archive
Tampilan Keseluruhan Peta pada Just Cause 2 | Personal Archive

Seperti yang dikatakan sebelumnya, sisi eksplorasi di game inilah yang membuat nama Just Cause dikenal. Para pemain akan diberikan map kosong di awal permainan dan ditugaskan untuk berkunjung ke beberapa tempat untuk memperlihatkan nama tempat tersebut.

Selain itu, sistem travel di game ini juga dapat dikatakan membuatnya seru. Mulai dari grappling hook, parasut, hingga ratusan jenis kendaraan yang dapat dikendarai.

Kepulauan Panau menjadi latar dari game ini. Kepulauan ini memiliki beberapa iklim berbeda, seperti pegunungan salju di tengah, hutang tropis di pinggiran, dan gurun pasir di sebuah pulau yang terletak pada barat daya.

Berbicara dengan map dan tempat eksplorasi, game ini menawarkan map berukuran lebih dari 1.000 kilometer persegi. Sebagai perbandingan, game GTA IV yang rilis di generasi yang sama hanya memiliki map seluas 16 kilometer persegi. Angka tersebut juga tidak dapat dibandingkan dengan map GTA: SA yang hanya punya luas 38,2 kilometer persegi. Namun tenang, dengan map yang luas game ini sudah punya sistem quick travel ke destinasi yang sudah dieksplorasi sebelumnya.

Dengan sisi eksplorasi yang menojol, sisi lainnya banyak yang masih dirasa kurang. Meskipun termasuk game action shooter, Just Cause 2 memiliki varian senjata yang sedikit. Ditambah lagi feels menembak yang agak kacau khususnya pada senjata SMG dan Revolver.

NPC juga menjadi masalah tersendiri. Pasalnya, NPC di game ini terkesan hanya diprogram untuk berjalan dan berlari. Bahkan, polisi dan tentara di game ini hanya punya kelebihan menembak senjata dengan sistem AI yang sama. Sementara pasukan elit sama seperti polisi namun dengan health yang lebih tebal.

Admin Rating: 8/10 (Sistem eksplorasinya patut diapresiasi, namun masalah AI dan gameplay lainnya masih kurang)

Grafis

Parachute Just Cause 2 | Personal Archive
Terbang Menggunakan Parasut Sambil Melihat Pemandangan | Personal Archive

Dapat dikatakan grafis game ini memukau untuk tahun 2010. Shader dapat di-render dengan baik, detail kecil seperti fisik pohon dan ledakan juga diperhatikan oleh sang pengembang. Tekstur dari game ini juga terkesan jelas meskipun dilihat dari jauh.

Dan yang paling penting adalah, optimalisasi dari game ini sudah di luar nalar. Dengan grafis yang memukau dan tingkat render lingkungan yang jauh, game ini mampu berjalan di perangkat low-end sekalipun dengan sangat baik. Hanya saja yang kurang adalah kendaraannya yang sekalinya pergi dari pandangan biasanya langsung hilang.

Admin Rating: 10/10 (Kelebihan grafis di game ini mampu menutupi kekurangannya di hal lain)

Audio

Musik terdengar bagus dan cocok untuk berbagai situasi. Suara lingkungan dan alam sudah dapat dikatakan pas. Namun, yang perlu diperhatikan adalah suara karakter.

Selain sang tokoh utama, Rico, seluruh suara dalam karakter ini terkesan garing dan tanpa penjiwaan. Khususnya bagi karakter dengan bahasa inggris aksen melayu. Suara mereka seperti datar dan tanpa penjiwaan sama sekali. Satu lagi, suara kendaraan di game ini monoton parah. Meski beragam, jarang kendaraan yang punya suara unik dalam game ini.

Admin Rating: 6/10 (Salah satu kelemahan dari Just Cause 2 adalah di aspek ini)

Baca Juga: Dark Souls 3 Kembali Mendapat Update baru

Addictivity

Berbicara tentang replayability, game ini dapat dibilang hanya worth untuk ditamatkan sekali. Akan tetapi, bila sebuah progress permainan belum 100%, maka game ini sepertinya masih layak dimainkan mengingat adanya Steam achievement di game ini.

Admin Rating: 6/10

Worthiness

Just Cause 2 merupakan sebuah game berbayar di Steam. Base price game ini berkisar di harga Rp. 107.299,00. Harga tersebut termasuk mahal untuk game berusia 12 tahun.

Namun, ketika ada sale, harga game ini bisa anjlok di harga Rp. 10.729,00. Kalau di harga promo, tentu game ini dapat dikatakan sangat worth untuk dibeli. Apalagi DLC milik game ini hanya berharga di sekitar Rp. 5.000,00 per item saat sale.

Admin Rating: 9/10 (Hanya saat sale, jangan beli di harga penuh)

Kesimpulan

Just Cause 2 merupakan sebuah game yang menonjol dari sisi grafis dan sistem eksplorasi. Meski punya 2 hal yang menjadi nilai jual, game ini masih banyak hal yang perlu dibenahi seperi di sisi audio, mekanisme shooting, dan AI di dalam game-nya. Di harga promo, game ini merupakan salah satu pilihan game ketika uang terbatas.

Admin Total Rating: 7.5/10

Review Postknight, Pocket RPG dengan Desain yang Mewah

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Postknight merupakan salah satu Action-RPG yang cukup menarik berdasarkan mekanisme dan konsep yang dibawakan. Game ini dirilis pada Februari 2017 oleh Kurechii. Postknight dapat dimainkan di platform Android dan IOS.

Baca Juga : Review Rebel Inc, Invasi Game Berkedok Pemberontakan

Sinopsis Postknight, Pocket RPG dengan Desain yang Mewah

Menceritakan tentang penerimaan seorang ksatria yang akan segera bekerja sebagai seorang ksatria post, atau Post Knight. Pekerjaan yang menuntut ksatria untuk mengantarkan surat dari desa Pompon kedesa lain atau sebaliknya.

Tentu saja bukan hal yang mudah dalam mengantarkan surat tersebut. Ksatria akan dihadapkan dengan beraneka ragam musuh yang akan menghambat pengiriman surat tersebut.

Gameplay (9/10)

Review Postknight
Gameplay – Review Postknight, Pocket RPG dengan Desain yang Mewah

Postknight merupakan salah satu Action-RPG yang dapat dimainkan di Mobile. Memiliki mekanisme gameplay yang menarik dan unik dari RPG lainnya, terlebih atas konsep yang dibawakan pada game ini. Postknight ialah game RPG yang hadirkan gaya permainan yang serupa dengan judulnya.

Dalam Postknight, pemain akan memerankan seorang ksatria muda yang akan berpetualang dari satu post antar post lainnya. Walaupun terlihat monoton, Postknight turut hadirkan alur cerita yang menarik untuk disimak.

Dalam pembawaannya, Postknight hadirkan gaya bermain portrait seperti game Hit and Run. Dalam memerankan sang ksatria muda, pemain akan bergerak sesuai alur cerita yang dimana tiap tittle akan tampilkan musuh dan NPC yang berbeda.

Permainan akan dimulai ketika sang ksatria mengambil sebuah surat dari post di suatu desa bernama Pompon. Pemain akan mengantarkan surat itu yang sepanjang perjalanan akan menghadapi musuh-musuh yang menarik dan cukup kuat. Dalam akir perjalanan mengantar surat, pemain akan bertemu dengan si penerima surat bersama item-item yang sebentar lagi akan menjadi milik pemain.

Item-item yang dikemas dalam peti kayu yang berbeda-beda tergantung dari seberapa sulit perjaalanan. Peti tersebut bisa berisi armour, weapon, clothes, resource, dan banyak lagi. Sepanjang perjalanan juga, pemain akan mendapatkan sebuah item drop tergantung dari jenis musuh yang dilawan.

Graphic (9/10)

Review Postknight
Graphic – Review Postknight, Pocket RPG dengan Desain yang Mewah

Hadir dengan visual yang nyaman dimata. Postknight menjadi salah satu RPG dengan kesimpelan yang sangat simpel dan sederhana.

Postknight tampil dengan gaya semi-interaktif, walau lebih tepatnya tidak ada unsur interaktif didalamnya. Sebuah game RPG yang hadir dengan desain karakter chibi yang sangat lucu.

Menghadirkan sudut pandang layaknya game platformer dan dimainkan secara portrait demi kenyamanan dalam bermain Postknight di Mobile.

Control (8/10)

Review Postknight
Control – Review Postknight, Pocket RPG dengan Desain yang Mewah

Kontrol yang hadir di Postknight terbilang cukup simpel, namun bisa sepenuhnya salah jika sedikit menimbang dari mekanisme dan gaya kontrol yang dibawakan pada Postknight itu sendiri.

Menimbang dari segi kontrol, Postknight hadirkan kontrol yang cukup sederhana, hanya saja sedikit rumit untuk moment tertentu.

Postknight hadir dengan beberapa kontrol utama. Setidaknya ada 3 kontrol eksekusi pada awal permainan yaitu, Attack, Deffense, dan Heal.

Sesuai dengan namanya, Attack berfungsi untuk menyerang, Defense berfungsi untuk bertahan, dan Heal berfungsi untuk mengisi Health Point.

Addictive (7/10)

Postknight hadir dengan gaya permainan yang menarik namun tidak lepas dari kata biasa saja. Penulis akan sedikit mengulas aspek ini mengenai Postknight.

Postknigt sendiri merupakan game RPG dengan sentuhan platformer di dalamnya. Dalam gameplay-nya sendiri, Postknight hadir dengan alur cerita yang umum, dan sedikit keunikan atas konsep yang diusung oleh Postknight sendiri.

Hanya saja, dalam jangka waktu permainan yang cukup panjang, Postknight dapat dirasa cukup mulai membosankan untuk sebagian orang. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa butuh waktu lama untuk memunculkan rasa bosan dari game ini.

Music (9/10)

Tampil dengan serangkaian latar alunan musik yang cukup santai dan menyejukkan, itulah aspek unggul yang ditampilkan pada Postknight. Postknight sendiri membawakan latar musik dan efek suara yang cukup menacing dan keren, terutama di bagian latar musik atau Background Music.

Hadir dengan Background Music yang khas dan terasa seperti berada pada zaman Medieval. Didukung dengan Sound Effect yang lebih keren dan bagus ketika pertarungan. Dentuman, ayunan dari senjata kstaria inilah yang turut meramaikan.

Kesimpulan

Postknight menjadi salah satu RPG yang hadir dengan konsep unik di Mobile. Berikut kelebihan dan kekurangan Postknight yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Hadir dengan gaya portrait sudah lebih dari cukup untuk hadirkan kenyaman bermain RPG pada perangkat Mobile, dan juga penulis akan menyampaikan kelebihan dari Postknight sendiri.

Hadir dengan visual, konsep, cerita, dan unsur musik yang cukup epik. Bagaimana tidak, kebanyakan RPG menghadirkan karakter pahlawan yang umumnya berasal dari seorang petualang atau bangsawan.

Postknight sendiri disajikan dengan gameplay yang menampilkan seorang Post Knight yang mengirim surat-surat keseluruh penjuru dunia.

Kekurangan

Dibalik kelebihan yang telah penulis sampaikan, Postknight juga memiliki sedikit kekurangan yang cukup fatal. Berikut kekurangan yang dapat penulis sampaikan.

Sedikit masalah pada kontrol yang disediakan. Kontrol dirasa cukup berpacu pada timing dan tidak selalu dapat melakukan attack secara tapping dengan tujuan memberikan Basic Attack. Hal ini juga berlaku pada kontrol lainnya. Hal ini cukup menyulitkan pemain dalam bertahan dari serangan musuh high level yang cukup brutal.

Untuk Postknight, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4.

Sekian Review Postknight yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – K-On! After School Live merupakan salah satu Rhythm game yang hadir di konsol dan berupa adaptasi dari serial animasi Jepang dengan judul yang sama, K-On.

K-On! After School Live dirilis pada September 2010 yang di kembangkan dan publikasikan oleh SEGA. Game ini hadir di plaform Playstation 3, dan Playstation Portable.

Baca Juga : The IDOLM@STER Shiny Festa, Jadi Produser Agensi Bakat 765

Sinopsis K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

Bercerita tentang sekelompok gadis SMA Sakuragaoka yang mengikuti sebuah ekskul disekolah tersebut. Sebuah ekskul musik ringan yang hampir ditutup yang disebut dengan  Keion-bu.

Ada seorang gadis dari salah satu anggota ekskul tersebut yang tidak memiliki pengetahuan tentang musik, namun pada akhirnya menjadi salah satu gitaris mahir di sekolah, sebut saja dirinya Yui Hirasawa.

Mereka berempat yang terdiri atas Yui Hirasawa, Mio Akiyama, Ritsu Tainaka, dan Tsumugi Kotobuki yang selalu menghabiskan waktu sepulang sekolah untuk berlatih musik dan ikut serta dalam pertunjukan sekolah.

Gameplay (8/10)

K-On! After School Live
Gameplay – K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

K-On! After School Live merupakan salah satu Rhythm game yang dapat dimainkan di salah satu platform, yaitu Playstation Portable. Hadir dengan mekanisme yang simpel, baik dari gaya permainan, mekanisme kontrol, dan banyak lagi lainnya.

K-On! After School Live hadir dengan sangat amat simpel. Dihadirkan dengan daftar menu yang menarik, dan juga hadir dengan bahasa Jepang. Walaupun berbahasa Jepang, dalam penggunaan bahasa, K-On! After School Live tidak menggunakan huruf Kanji pada tampilan bahasa yang diberikan.

Untuk mekanisme saat konser, K-On! After School Live disajikan dengan cukup berbeda dari Rhythm lainnya. Walaupun terbilang simpel, simpel disini hanya berlaku dalam permainan di mode Normal saja. Untuk mode diatas Normal dapat dibilang cukup rumit.

Hadir dengan papan eksekusi berbentuk balok nada yang berbeda tergantung dari not yang terpampang di layar. Sama seperti game Rhythm lainnya, K-On! After School Live juga dihadirkan dengan point seperti Perfect, Great, Normal, Bad, dan Miss.

Graphic (8/10)

K-On! After School Live
Graphic – K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

K-On! After School Live dihadirkan dengan visual yang pasaran namun cukup menarik. K-On! After School Live merupakan salah satu besutan dari SEGA. Game SEGA kebanyakan hadir dengan Chibi Style, jadi dapat dipastikan bahwa K-On! After School Live juga hadir dengan gaya visual Chibi Style.

Untuk visual pada saat konser, K-On! After School Live tetap hadir dengan gaya visual normal layak seperti Anime-nya. Bukan hadir juga dengan Chibi Style didalamnya. Kalau dilihat kembali, K-On! After School Live hadir dengan pengambbaran layaknya game Harvest Moon, chibi dan sedikit terlihat jelas garis piksel pada outline karakter.

Control (9/10)

K-On! After School Live
Control – K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

K-On! After School Live hadir dengan kontrol yang sederhana. Kontrol yang tidak terlalu merumitkan, namun sulit. Kontrol hanya mengandalkan pad pada bagian kanan PSP saja, namun hal ini akan menjadi sebuah mimpi buruk ketika memasuki mode Hard.

Kontrol permainan dalam mode normal cukup ramah dan mudah, tidak seperti di mode Hard yang sedikit sulit dalam mengontrol Tap dan Hold secara bersamaan. Tetapi tidak ada salahnya mencoba mode Hard yang satu ini.

Addictive (7/10)

K-On! After School Live
Addictive – K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

Sebagai game Rhyhtm, K-On! After School Live hadir dengan tingkat adiktif yang cukup baik namun hanya sebentar. Beberapa lagu yang dihadirkan cukup menarik dan relate seperti di anime-nya. Hanya saja ada sedikit masalah dalam game ini perihal permainan yang dibawakan.

Hadir dengan lagu yang hampir bahkan seluruhnya original karya dari band musik Yui. Sayangnya cukup membosankan dikarenakan hanya hadir dengan lagu dan fitur fungsi yang minim dan apa adanya.

Music (9/10)

K-On! After School Live sebagai game Rhythm turut menghadirkan banyak lagu-lagu original bawaan band musik yang diisi teman-teman Yui. Salah satu lagunya adalah Fuwa-Fuwa Time.

Sound Effect juga turut elengkapi game ini. Sound Effect seperti reaksi karakter dan akibat dari gagal atau miss not saat bermain konser.

Kesimpulan

K-On! After School Live menjadi salah satu Rhythm game yang cukup playable dimainkan di perangkat portable kesayangan kalian. Berikut kelebihan dan kekurangan K-On! After School Live yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

K-On! After School Live hadir dengan cukup menarik. Menarik dari desain karakter, musik, hingga aspek-aspek penting maupun pendukung lainnya. Selain itu, juga K-On! After School Live hadir dengan visual karakter yang lucu dan dapat dilihat saat mereka semua berada dalam ruang klub ekskul.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari banyaknya kelebihan dari K-On! After School Live yang dapat penulis sampaikan berikut ini. Mungkin kekurangan ini dirasa cukup banyak, jadi dilihat saja.

Sebagai game Rhythm, K-On! After School Live hadir dengan musik yang menarik dan seru. Walaupun begitu, musik yang hadir dirassa cukup minim, tidak ada musik selain versi original.

Selain itu juga, mekanisme konser yang dibawakan cukup tidak enak dimainkan. Sebuah mekanisme konser yang balok nada dijadikan sebagai objek permainan utama. Walaupun visual karakter pada konser cukup baik, tetap saja tidak menutup kemungkinan bahwa K-On! After School Live memiliki mekanisme gameplay konser yang kurang baik.

Untuk K-On! After School Live, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,2.

Sekian Review K-On! After School Live yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.