Category Archives: Review Game

Review Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Man or Vampire merupakan game SRPG-Adventure bergaya Turn Based Tower Defense yang berlatar ditempat yang tidak diduga. Man or Vampire dirilis pada 12 September 2018 oleh HIDEA, perusahaan asal korea. Game ini dapat dimainkan di platform Mobile.

Baca Juga : Review Vampire’s Fall Origins, Open World yang Ramah Kentang

Sinopsis Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

Menceritakan tentang legenda yang terletak di luar alam kehidupan, lebih tepatnya di akhirat dan rahasia yang tersembunyi di dalamnya.

Legenda yang menceritakan tentang seorang juara dari alam kehidupan yang tidak tahu bagaimana dirinya bisa berada di dalam dunia yang disebut sebagai akhirat tersebut.

Seorang juara yang diberikan pilihan setelah dirinya bangun dari tidur panjang. Memilih akan hidup sebagai apa di dalam dunia tersebut. Vampire atau Manusia.

Gameplay (9/10)

Review Man or Vampire
Gameplay – Review Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

Man or Vampire memiliki mekanisme gameplay seperti RPG pada umumnya. Game ini mengusung mekanisme yang cocok untuk mereka yang menyukai RPG tanpa mekanik tinggi. RPG yang tidak melibatkan banyak kontrol bertarung.

Man or Vampire dibawakan dengan gaya bermain Chapter, yang dimana tiap chapter memiliki latar berbeda dan cerita yang menarik. Player akan bermain secara grup atau Party dalam berpetualang.

Player akan bermain dalam kelompok party dalam menempuh perjalanan yang berlatar di dataran curam. Dalam perjalanan, grup ini akan bertemu dengan beberapa musuh atau monster yang harus dikalahkan agar dapat melanjutkan ke region selanjutnya.

Man or Vampire memiliki 2 mode permainan yaitu, Adventure dan Story Mode. Dalam Adventure mode, player akan berpetualang bersama rekan tim. Dalam Story mode, ada beberapa syarat untuk meneruskan ke Chapter selanjutnya.

Game ini memiliki fitur PVP, yang di mana player dapat bertarung dengan player lainnya diselur dunia secara global.

Man or Vampire Graphic (9/10)

Review Man or Vampire
Graphic – Review Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

Man or Vampire mengusung gaya tampilan Isometrik dengan pergerakan dan karakter objek yang 3D. Tampilan sudut kamera yang dapat diubah, jarak dekat atau sedikit jauh.

Game ini memiliki gaya pertarungan gabungan antara Tower Defense dan Turn-Based. Semakin banyak anggota tim, semakin menguntungkan dalam permainan bergilir.

Disajikan dengan visual pewarnaan pas dan sesuai tema. Bentuk karakter yang masih dapat terlihat jelas, serta ilustrasi karakter yang cukup keren.

Control (9/10)

Tidak membutuhkan kontrol yang menyulitkan. Kontrol pada game hanya berbentuk tap pada point tertentu untuk bergerak dan menyerang. Karena hal ini, Man or Vampire menjadi game RPG yang mudah dan tidak perlu mekanik yang tinggi.

Addictive (8/10)

Review Man or Vampire
Addictive – Review Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

Man or Vampire menjadi salah satu RPG yang menyenangkan dan cocok dimainkan diwaktu luang atau santai. Hanya saja sedikit membosankan untuk mode tertentu.

Man or Vampire dapat sangat membosankan dalam jangka waktu bermain yang lama juga. Adventure mode memiliki gaya permainan yang cukup monoton dan hanya sebatas mengganti map di tiap chapter-nya.

Untuk mendapatkkan pengalaman bermain yang cukup menyenangkan lagi interaktif, player dapat bermain dalam Story mode yang biasanya ada beberapa quest interaktif di tiap karakter.

Music (9/10)

Review Man or Vampire
Music – Review Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

Memiliki Background Music yang cukup menarik dan variatif. Pada Lobby game, ditampilkan Background Music yang terasa horor dan deep. Ditandai dengan sound effect lolongan manusia.

Dalam arena ataupun map, disajikannya Background Music yang santai namun terasa gelap. Mengingat bahwa Man or Vampire merupakan game yang berlatar pada malam hari selalu.

Man or Vampire memberikan Sound Effect yang menarik seperti, langkah kaki yang khas, suara serangan senjata, hingga voice dari karakter yang kita gunakan disaat mereka menyerang.

Kesimpulan

Man or Vampire menjadi game RPG yang menarik dan dapat melatih otak untuk berfikir kritis. Sejatinya game ini merupakan game Strategy, Turn-Based, dan Tower Defense. Berikut kelebihan dan kekeurangan Vampire or Man yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Man or Vampire memiliki gameplay yang cukup unik dan visual yang keren. Menyampingkan hal barusan, game ini dapat dimainkan dengan lancar pada perangkat berspesifikasi rendah sekalipun.

Memiliki mode bermain yang variatif dan fitur gacha yan cukup ramah. Bisa dibilang kalau game ini cocok untuk player Free to Play.

Menghadirkan ilustrasi karakter pada scene interaktif yang cukup bagus dan menawan. Visual karakter bergaya Manhwa yang dibuat sempurna sedemikian rupa, menjadikan hal ini sebagai aspek yang dapat diunggulkan.

Kekurangan

Man or Vampire dihadirkan dengan permainan yang mengharuskan player-nya mempunyai koneksi internet. Alangkah baiknya jika Man or Vampire dapat dimainkan tanpa koneksi internet untuk Adventure Mode dan Story Mode.

Dan sedikit broken pada matching arena, yang dimana player level rendah dihadapi dengan musuh level tinggi. Jarak level antar player dan musuh cukuplah signifikan, misalnya jika anggota tim berada dikisaran level 50 ke bawah, kemudian dipertemukan dengan lawan berlevel 100 keatas.

Bisa dibayangkan bagaimana jalan pertempuran arena. Lebih parahnya lagi, anggota tim langsung mati ketika terkena one hit.

Untuk Man or Vampire, Total Score yang dapat penuli berikan adalah 8,8.

Sekian Review Man or Vampire yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Vampire’s Fall Origins, Open World yang Ramah Kentang

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Vampire’s Fall Origins adalah game RPG dengan gaya Turn-Based yang dihadirkan oleh studio Early Morning Studio. Game ini dirilis pada September 2018 dan dapat dimainkan di beberapa Platform seperti, Nintendo Switch, Android, Xbox One, IOS, Windows, dan banyak lagi.

Baca Juga : Review Night of Full Moon, RPG-Card dengan Latar Menarik

Sinopsis Vampire’s Fall Origins, Open World yang Ramah Kentang

Dahulu kala di  dunia fantasy, ada kerajaan yang memimpin dunia tersebut.kerajaan yang beberapa tahun telah mengalami kekosongan pemimpin, pemerintahan, desa, dan kota yang akhirnya membebaskan diri dari mahkota kerajaan ini untuk memenuhi kebutuhan individu mereka.

Bertahun-tahun lamanya, wilayah tersebut berlalu dalam tidur nyenyak, sepi, dan tenang. Hal ini menyebabkan munculnya bisikan kegelapan dengan sangat mudah dan membangkitkan kelompok penyihir yang menyebar keseluruh dunia.

Penduduk desa yang telah lama tertidur membutuhkan pasukan karena takut akan berita kebangkitan tersebut. Orang-orang desa memutuskan untuk bergabung dalam pasukan, dan salah satu pasukan itu adalah dirimu.

Gameplay (9/10)

Review Vampire's Fall Origins
Gameplay – Review Vampire’s Fall Origins, Open World yang Ramah Kentang

Vampire’s Fall Origins umumnya memiliki mekanisme gameplay yang sama seperti game RPG lainnya. Game ini mengusung genre Adventure dan Turn-Based untuk gaya bertarung yang dibawakan.

Game ini memungkinkan pemain untuk mengkustomisasi karakter secara fisik hingga jenis Class yang cukup Variatif. Setiap Class atau Human Lineage memiliki buff yang berbeda-beda. Setidaknya terdapat 4 Lineage yang dapat player pilih diawal seperti, Nosferatu, Magistrav, Ranjeni, dan Equides.

Vampire’s Fall Origins menceritakan tentang salah seorang manusia dari sebuah desa tua yang diberi nama Walter Town. Manusia ini akan berperan sebagai kelompok yang mempertahankan desa guna menahan serangan penyihir Selatan.

Graphic (9/10)

Review Vampire's Fall Origins
Gameplay – Review Vampire’s Fall Origins, Open World yang Ramah Kentang

Vampire’s Fall Origins mengusung gaya bermain Top-View Persfektive atau Eye Bird. Untuk gaya kamera, game ini cenderung lebih menekankan ke sudut Isometrik 3/4. Sudut 3/4 yang dapat player lihat dari karakter dan bangunan yang terlihat 3D, tetapi masih di usung dengan gaya 2D.

Game ini menyajikan visual yang cukup kelam, gelap, dan pekat keabu-abuan, seolah latar pada game ini hanya terjadi pada malam hari saja. Game ini menampilkan detail yang cukup rapih dan menarik untuk tipe Isometrik.

Control (9/10)

Review Vampire's Fall Origins
Control – Review Vampire’s Fall Origins, Open World yang Ramah Kentang

Vampire’s Fall Origins sebagai game RPG, cukup simpel dalam urusan kontrol yang dibawakan. Tidak seperti kebanyakan RPG lainnya yang penuh dengan kontrol aksi maupun menyerang.

Game ini hanya memberikan kontrol analog saja untuk bergerak, selebihnya hanya ada tombol tap untuk membuka map, menu, tas, dan sebagainya.

Walaupun mengusung Analog Only, Vampire’s Fall Origins memberikan beberapa kontrol tap untuk eksekusi ketika dalam pertarungan Turn-Based. Lebih dari cukup untuk game yang menekankan pemirsa kepada cerita yang dibabawakan.

Addictive (8/10)

Review Vampire's Fall Origins
Addictive – Review Vampire’s Fall Origins, Open World yang Ramah Kentang

Vampire’s Fall Origins membawakan gaya bermain Turn-Based yang di mana player dapat menantang atau menyelesaikan misi tertentu. Misi yang mengharuskan player untuk bertarung.

Player dapat bertarung untuk menyelesaikan Main Quest tertentu, dan player juga dapat menyelesaikan Side Quest untuk menambahkan reward tambahan guna membeli peralatan dan sebagainya.

Game ini terbilang cukup sulit, baik dari gameplay maupun grinding yang dibawakan. Beberapa pertarungan tidak bisa diselesaikan hanya dengan bermodalkan statistik pertarungan sebelumnya. Hal ini menuntut player untuk grinding terus-terusan.

Sistem grinding dan Micro-transaction yang cukup menyebalkan. Baik Micro-transaction dalam bentuk uang nyata ataupun mata uang game. Player dapat membeli item ataupun senjata yang dimana harganya cukup mahal untuk ukuran level pada game tersebut.

Music (10/10)

Review Vampire's Fall Origins
Music – Review Vampire’s Fall Origins, Open World yang Ramah Kentang

Mengingat bahwa game ini bercerita tentang dunia kegelapan pada abad pertengahan, jadi tidak mengherankan jika dibawakan dengan Background Music yang cukup terasa deep dan horor.

Instrumen yang diberikan cukup menenangkan dan tetap untuk mempertahankan unsur horor dalam game ini, walaupun game ini bukanlah game horor.

Selain Background Music, game ini membawakan Sound Effect yang cock. Sound Effect yang tidak lebih besar dari music yang dibawakan.

Background Music pada lobby juga lebih menekankan kepada horor dan nuansa jeritan maupun lolongan manusia. Intinya, BGM pada lobby game lebih terasa horor daripada yang lain.

Kesimpulan

Vampire’s Fall Origins merupakan Adventure-RPG yang dapat dimainkan dikala senggang dan cukup membuat player berfikir keras. Game ini juga dibawakan dengan alur cerita yang menarik. Berikut kelebihan dan kekurangan Vampire’s Fall Origins yang dapat penulis sampaikan

Kelebihan

Vampire’s Fall: Origins menjadi salah satu game RPG Turn-Based yang bersifat open world. Menampilkan map yang cukup luas dan didukung dengan story yang cukup kompleks.

Selain itu, game ini memberikan visual yang bagus dan pergerakan yang halus. Mengingat bahwa game ini berukuran kecil dan ringan, bahkan tidak memerlukan perangkat berspesifikasi tinggi untuk memainkan.

Kekurangan

Di balik kelebihan yang luar biasa, Vampire’s Fall Origins memiliki kelemahan yang tidak bisa diabaikan. Sistem battle yang monoton yang mampu membuat pemain merasa bosan dengan battle yang ada.

Selain itu, sistem Micro-Transaction In game yang cukup menyebalkan dan tidak fair. Mengingat bahwa ini game RPG, jadi tidak heran jika mengusung sistem transaksi seperti ini.

Untuk Vampire’s Fall Origins, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.

Sekian Review Vampire’s Fall Origins yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Night of Full Moon, RPG-Card dengan Latar Menarik

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Night of Full Moon merupakan game RPG Deck-Build Card yang disajikan dengan gaya Turn-Based. Game ini mengusung cerita lokal dari Prancis dengan judul Si Kerudung Merah yang mengalami sedikit perubahan sana sini guna menyesuaikan gaya permainan.

Night of The Full Moon hadir pada Juli 2019 yang diterbitkan oleh Giant Games. Game ini tersedia untuk Platform Android, IOS, dan Windows.

Baca Juga : Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Sinopsis Night of Full Moon, RPG-Card dengan Latar Menarik

Mengisahkan tentang seorang anak gadis yang selalu berpergian menggunakan jubah merah, sebut saja dirinya si kecil kerudung merah yang diadaptasi dari kisah rakyat Prancis tahun 1697 dengan judul yang sama.

Pada suatu waktu, dirinya mendapati neneknya telah tiada. Tiada yang dimaksudkan bahwa tidak ada ditempat biasanya. Si gadis memutuskan pergi keluar rumah untuk mencarinya.

Hari mulai larut dan sang gadis tidak menemukan neneknya atau jejaknya sekalipun. Dirinya berasumsi bahwa neneknya diculik oleh manusia serigala yang telah berevlousi pada bulan purnama.

Gameplay (9/10)

Review Night of The Full Moon
Gameplay – Review Night of The Full Moon, RPG-Card dengan Latar Menarik

Night of The Full Moon memiliki gameplay yang santai dan cukup menarik. Game ini dibawakan dengan gaya bermain Deck-Build Card, yang dimana tiap kartu memiliki fungsi sebagai item atau serangan.

Night of The Full Moon disajikan dengan pembawaan cerita rakyat didalamnya. Mengusung cerita tentang gadis berkerudung merah yang mencari neneknya dikala musim dingin, atau yang biasa dikenal dengan Little Red Riding Hood.

Dalam perjalanan menemukan sang nenek, gadis kecil ini akan mengembara berkeliling hutan, desa dan banyak tempat lainnya. Dalam perjalananny, gadis kecil ini akan bertemu lawan yang cukup variatif dan memiliki latar belakang yang unik. Beberapa karakter yang kalah dapat memicu scene dialog yang akan berpengaruh terhadap statistik sang gadis.

Game ini menghadirkan 9 class berbeda untuk si gadis yang dapat digunakan seperti, Knight, Witch, Ranger, Nun, Werewolf, Magician, Apothecary, Soul Hunter, dan Mechanic.

Graphic (9/10)

Review Night of The Full Moon
Graphic – Review Night of The Full Moon, RPG-Card dengan Latar Menarik

Night of The Full Moon memiliki visual 2D yang menarik dan karakter building yang unik. Dilihat-lihat, Night of The Full Moon menggunakan gaya kartun Barat untuk penggambaran karakter dan latar, serta gaya Portrait untuk Mobile.

Menampilkan efek attack pada battle yang sederhana. Night of The Full Moon memiliki penggayaan baik warna dan wujud karakter cukup menarik untuk ukuran game Turn-Based. Tidak terlalu menampilkan pewarnaan yang mencolok atau shading yang berlebihan.

Control (9/10)

Night of The Full Moon tidak memiliki kontrol khusus. Pada dasarnya bahwa game ini merupakan game Mobile, jadi tidak heran jika hanya mengandalkan tap dan drag untuk eksekusi dan menyerang.

Addictive (8/10)

Review Night of The Full Moon
Addictive – Review Night of The Full Moon, RPG-Card dengan Latar Menarik

Game ini cukup menyenangkan untuk mengisi waktu luang. Hanya mengisi waktu luang, dan hal ini tidak salah. Night of The Full Moon dapat secara bersamaan untuk menghadirkan rasa bosan dan penasaran.

Mengesampingkan alur cerita, game ini sangat dapat membosankan untuk mereka yang malas atau tidak suka membaca, dikarenakan Night of The Full Moon memiliki gaya bermain yang repetitif dan terkesan sangat teramat kasual untuk ukuran dari game ini.

Game akan terasa menarik jika sembari menyimak alur cerita dan dialog interaktif antar karakter pada game. Night of The Full Moon juga membutuhkan strategi yang baik dalam pemilihan dan penggunaan kartu untuk pertarungan.

Music (9/10)

Review Night of The Full Moon
Music – Review Night of The Full Moon, RPG-Card dengan Latar Menarik

Night of The Full Moon memiliki BGM yang menarik dan terasa Deep. Mengingat bahwa game ini merupakan game Adventure yang berlatar pada malam hari, dan didominasi oleh karakter malam seperti, Gambler, Makhluk Elemental dan banyak lagi.

Background Music yang cukup khas, dengan nuansa kota Inggris dan Prancis di malam hari. Background Music-nya lebih ke suasana mistis, tetapi masih tetap selaras dengan alur cerita dan dongeng yang dibawakan.

Sound Effect dihasilkan dari serangan dan efek Buff, Nerf, Debuff yang ada pada game. Sound Effect yang dimiliki cukup simple dan menyesuaikan dengan kartu battle yang digunakan.

Kesimpulan

Night of The Full Moon menjadi salah satu game Deck-Build Card bergaya Turn-Based yang cocok menemani waktu luang. Berikut kelebihan dan kekurangan Night of The Full Moon yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Night of The Full Moon dibawa dengan gaya yang menarik dan mampu menggugah rasa pensaran untuk menemukan True Ending dalam game ini.

Karakter si gadis kerudung merah juga cukup menarik. Menarik dari segi penampilan yang terkesan manis dan Kawaii. Game ini memberikan tambahan content menarik yaitu, puzzle.

Kekurangan

Mengingat kelebihan Night of The Full Moon, game ini cukup banyak kekurangannya. Game ini hadir untuk mobile dan memerlukan akses internet. Sedikit menjengkelkan untuk game repetitif yang mengharuskan penggunaan data.

Mengulas class yang disediakan pada game ini, bahwa class dapat diakses dengan top up dengan nominal tertentu. Hampir seluruh konten mengharuskan top up untuk dapatkan pengalaman bermain yang lebih bebas.

Tidak top up juga tidak masalah, hanya saja membutuhkan tenaga dan usaha ekstra untuk menyelesaikan game ini.

Untuk Night of The Full Moon, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Night of The Full Moon yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Ikai, Game Horror Dengan Unsur Mitologi Jepang

GAMEFINITY.ID, Yogyakarta – Ikai adalah game Horror First Person besutan developer indie “Endflame”. Game ini pertama kali dirilis pada 22 September 2021 untuk PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, Nintendo Switch, dan juga PC. Untuk versi PCnya sendiri, game ini baru rilis pada 29 Maret 2022. Ikai sendiri mengambil tema kebudayaan Jepang tentang pendeta wanita yang berusaha mengembalikan para yokai atau hantu ke alam asalnya.

Ikai
Ikai
Genre Horror, Puzzle
Developer Endflame
Platform PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, Nintendo Switch, PC
Size 5 GB

Sinopsis Ikai

Di game Ikai, kita akan berperan sebagai seorang pendeta wanita bernama Naoko. Naoko mempunyai tugas untuk menjaga kuil karena pamannya, sang pendeta utama di kuil tersebut sedang pergi. Pamannya sendiri sedang pergi ke desa untuk memberikan perlindungan kepada desa tersebut, yang kabarnya sering diganggu oleh para yokai.

Waktu sedang bersih-bersih, Naoko teringat dengan kenangan masa kecilnya bersama saudari perempuannya, Haruka. Naoko lalu mulai menyadari bahwa ada yang mulai tidak beres di kuil tersebut. Hal tersebut diperkuat saat Naoko ingin mencuci baju di sungai, dia berakhir dengan tersesat di hutan dan pingsan setelah memegang sebuah pisau.

Ikai
ikai gameplay

Setelah kejadian itulah, petualangan Naoko untuk menyegel para yokai yang datang ke dunia manusia dimulai. Sepanjang perjalanan, kita akan mulai mengungkap misteri tentang alasan para yokai bisa datang ke dunia manusia. Serta mengetahui nasib sebenarnya dari saudari Naoko, yaitu Haruka.

Gameplay (6/10)

Ikai
Ikai gameplay

Sebagian besar gameplay dari Ikai adalah eksplorasi dan puzzle. Kita akan dituntut memecahkan puzzle dan berkeliling kuil untuk melawan para yokai. Game ini mempunyai tingkat keseraman yang luar biasa. Suasana yang dihadirkan di game ini tampak sangat mencekam dan tidak nyaman. Sejujurnya, bentuk dari para yokai di game ini tidaklah begitu seram. Namun, suasana dari game inilah yang membuat kita menjadi cukup tegang. Untungnya, game ini bisa ditamatkan dalam waktu 2-3 jam saja.

Visual dan Musik (9/10)

Game Ikai mempunyai visual yang lumayan bagus. Suasana mencekam yang dihadirkan cukup tersampaikan di game ini. Desain dari kuil tradisional Jepang yang dihadirkan dalam game ini juga cukup bagus dan mempunyai letak ruangan yang cukup mudah untuk dihafalkan.

ikai
ikai gameplay

Desain yokai yang dihadirkan juga cukup unik, walaupun desainnya tidak terlalu seram. Kita juga diberikan opsi graphic dari low, medium, high, dan ultra disetiap aspek visualnya. Membuat kita bisa dengan mudah mengatur optimisasi dari game ini.

Untuk musiknya sendiri, Ikai memberikan SFX yang cukup detail dan sangat membuat kita merasa tidak nyaman. Detail kecil seperti suara membuka pintu, membuka lemari, dll dibuat dengan cukup apik. Membuat kita cukup tegang hanya dengan mendengarkan suara pintu saja. Karakter kita juga mempunyai suara yang di dubbing dalam Bahasa Jepang.

Kontrol (8/10)

Sama seperti game horror pada umumnya, tidak ada kontrol yang rumit di game Ikai ini. Kita hanya perlu menggunakan keyboard WASD untuk bergerak dan mouse untuk berinteraksi layaknya game horror pada umumnya.

Baca Juga: Review Specimen Zero, Game Survival-Horror untuk Mobile

Addictive (7/10)

Tema dan visual dari game Ikai terbilang cukup bagus. Namun, gameplay dan cerita yang dihadirkan terlalu klise dan standar. Tidak ada elemen yang menarik dan berbeda yang membedakan game ini dengan game horror lainnya. Cerita yang dihadirkan juga cukup simple, pendek, dan klise.

Ikai
Ikai gameplay 4

Sama seperti game horror medioker lainnya, elemen jumpscare dan suara-suara aneh juga banyak ditemukan di game ini. Sejujurnya, tidak ada yang cukup menarik dari game Ikai ini. Hanya saja, dengan durasi game yang cukup pendek, tidak ada salahnya untuk kalian para pecinta game horror mencoba game yang satu ini.

Kesimpulan Untuk Game Ikai

Ikai adalah game yang mengambil tema Jepang. Mulai dari plot cerita, lingkungan, serta hantu yang dihadirkan sangat lekat dengan kebudayaan Jepang. Dari segi cerita, game ini menghadirkan cerita yang terbilang biasa saja. Tidak ada pendalaman karakter atau emosi yang diberikan dari segi ceritanya.

Untuk gameplaynya, game ini juga tidak memberikan hal yang cukup menarik. Gameplay puzzle dan elemen horror yang dihadirkan juga sangat medioker. Karena beberapa alasan itulah, saya selaku reviewer dari game ini memberikan score akhir untuk Ikai di 7.0 . Jika kalian adalah pecinta game horror dan ingin memainkan game horror baru, mungkin game ini bisa menjadi opsi.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Phantom Rose Scarlet merupakan game Strategy bergaya Roguelike dengan pembawaan cerita yang cukup menarik. Game yang dikembangkan oleh developer indie dengan julukan Makaroll. Phantom Rose Scarlet hadir pada 3 Desember 2020 yang dapat dimainkan di Mobile.

Baca Juga : Review Final Destiny, RPG-Action Dengan Segala Keunggulannya

Sinopsis Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Menceritakan tentang sebuah mansion besar milik seorang putri yang cantik, mansion itu kini telah dirusak oleh sekumpulan makhluk jahat. Mansion itu hancur seketika tanpa menyisakan apapun, terkecuali mayat dari para pelayan mansion itu. Salah satu pelayan setia putri ialah Reina.

Dalam mansion itu juga, Reina kehilangan nyawanya berkat kerusakan oleh makhluk jahat. Tetapi siapa sangka bahwa Reina yang telah terbunuh, dihidupkan kembali oleh salah seorang Fairy yang tidak tahu dari mana.

Fairy tersebut membangkitkan kembali Reina seperti pada keadaan dirinya sebelum tewas. Dirinya dibangkitkan dengan cara memundurkan waktu pada Reina guna mendapatkan Reina dalam kondisi dirinya sebelum tewas. Reina terbangun, mendapati dirinya tanpa luka sedikitpun. Reina melihat sekeliling Mansion yang kacau dan berkeliling tempat itu untuk mencari pelayan lain dan menemukan tuannya.

Gameplay (9/10)

Review Phantom Rose Scarlet
Gameplay – Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Phantom Rose Scarlet membawa mekanisme game Roguelike yang bergaya deck-build dan Turn-Based yang dapat dimainkan di Mobile.

Game ini menyajikan gaya bermain level dan dungeon dengan gaya bertarung Turn-Based, dan juga player akan dibekali oleh kartu skill/attack untuk mendukung sang karakter dalam melakukan pencarian dan pertarungan. Game ini cukup menarik untuk dimainkan dikala senggang, dan juga game ini menggunakan gaya bermain Portrait.

Pemain akan berperan sebagai Reina, salah satu penghuni mansion besar, lebih tepatnya adalah salah seorang pelayan yang selamat dari kerusakan massal yang dilakukan oleh makhluk jahat.

Graphic (9/10)

Review Phantom Rose Scarlet
Graphics – Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Phantom Rose Scarlet memiliki visual grafis yang menarik, keren, suram, gelap dan bercampur jadi satu. Game yang hampir seluruh perwarnaannya di dominasi oleh warna merah.

Phantom Rose Scarlet disajikan dengan latar dan pelukisan grafis game yang gelap dan terkesan horror dengan penggambaran karakter yang terkesan Kawaii tanpa kehilangan kesan horor dari game.

Game ini tampilan animasi yang sangat simpel. Kalau dilihat kembali, game ini menyerupai sebuah game Light-Novel buta. Light-Novel yang hanya menyediakan gambar tanpa adanya teks dialog yang intens.

Control (9/10)

Review Phantom Rose Scarlet
Control – Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Membahas kontrol, tidak ada hal yang istimewa untuk kontrol game ini. Siapa yang akan menyangka akan ada serangkaian kontrol tingkat tinggi untuk ukuran game portrait semi-novel seperti Phantom Rose Scarlet.

Kontrol yang pasti hanyalah gerakan drag pada deck card dan tap-tap untuk memilih opsi petualangan dungeon selanjutnya. Wajar saja, Phantom Rose Scarlet merupakan game Mobile santai.

Addictive (8/10)

Addictive? Tidak ada hal yang menarik dari game ini selain daripada visual, karakter yang Kawaii, alur cerita yang umum, dan maid-maid yang bertebaran.

Phantom Rose Scarlet merupakan game Roguelike-Strategi yang menuntut player untuk memilih sebuah langkan dan menyusun deck kartu dalam pertarungan.

Phantom Rose Scarlet merupakan game Roguelike. Lebih tepatnya adalah bahwa game ini merupakan salah satu dari genre Rogue yaitu, Roguelite. Player akan tetap dapat menyimpan resource seperti mata uang pada game ini jika mereka mati di tengah stage atau chapter.

Music (9/10)

Phantom Rose Scarlet memberikan gaya musik yang dapat menggugah isi kepala dan memberitahu secara tidak langsung mengenai tentang apa game ini. Disajikan dengan alunan musik harmonis, alunan dari tuts pada piano yang penulis saja tidak tahu siapa yang memainkan pianonya.

Dalam Battle, Phantom Rose Scarlet tetap menyajikan lantunan piano yang megah dan Sound Effect yang menarik untuk tidak dilewatkan. Instrumen piano memberikan kesan terbaik kepada pemain, dan dibawakan berdasarkan kecocokan dengan latar dan alur game.

Kesimpulan

Phantom Rose Scarlet menjadi salah satu game Roguelike Deck-Build yang menarik untuk dicoba. Game yang disajikan dengan menggabungkan 2 hal yang tidak biasa digabungkan yaitu, Horor dan nuansa Kawaii di dalam Phantom Rose Scarlet sendiri. Berikut kekurangan dan kelebihan yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Phantom Rose Scarlet menjadi game Dungeon-Roguelike yang menarik. Game ini dikemas dengan cukup baik dan dibawakan dengan sempurna. Menggabungkan dua konsep yang menghasilkan kesan berbeda tentang game ini.

Phantom Rose Scarlet menyajikan alur cerita yang menarik dan semakin meningkatkan rasa penasaran pemain tentang bagaimana ending game ini.

Kekurangan

Musuh yang dibilang cukup Overpower dapat membuat karakter cantik Reina sedikit kewalahan. Ada beberapa musuh yang terkadang tidak bisa dimenangkan dari Deck-Card pemain. Game ini perlu perhitungan dan strategi yang baik.

Phantom Rose Scarlet tidak sepenuhnya dapat diikatakan game Pay-to-Win, walaupun beberapa skin menarik harus dibeli dengan mata uang asli. Tetapi tenang, masih ada skin-skin yang bisa dibeli dengan mata uang pada game ini. Walaupun terkesan sangat mendasar sekali untuk skin yang dapat dibeli di in game.

Untuk Phantom Rose Scarlet, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Phantom Rose Scarlet yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Project: Muse, Rythm Game dengan Visual yang Random

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Project: Muse merupakan game Rythm yang dapat dimainkan di Mobile, khusunya Android. Game ini dirilis pada September 2016. Project: Muse diterbitkan oleh perusahaan Rinzz Co. Ltd.

Sinopsis Project: Muse, Rythm Game dengan Visual yang Random

Project: Muse merupakan game Rythm Mobile yang memiliki visual dan musik bergaya EDM yang dapat dicoba oleh pemain.

Game ini memiliki beberapa karakter yang cukup banyak untuk game Rythm serupa. Salah satu karakternya ialah Claire. Hanya ada karakter perempuan saja dengan alat musik yang berbeda.

Baca Juga : Review Ares Virus, Game RPG-Survival yang Kaya Visual

Gameplay (9/10)

Review Project: Muse
Gameplay – Review Project: Muse, Rythm Game dengan Visual yang Random

Project: Muse memiliki mekanisme gameplay seperti game Rythm pada umumnya. Bisa dibilang bahwa, Project: Muse memiliki kedua gameplay seperti pada Bang Dream dan Piano Tiles yang dijadikan satu.

Project: Muse yang mengusung gaya Bang Dream walaupun hanya sedikit dapat dilihat dari permainan musik dan mengusung gaya Piano Tiles dapat dilihat juga dari tampilan susunan daftar lagu yang disediakan dan fitur Pay untuk lagu tertentu.

Mengingat gaya bermain layaknya Bang Dream, lebih tepatnya bahwa Project: Muse lebih condong ke Piano Tiles. Ada beberapa tambahan yang membuat gameplay dari Project: Muse ini menarik yaitu, penambahan line pada waktu dan kondisi tertentu.

Pada Project: Muse, terkadang pemain akan mendapati gameplay dari satu line yang pada not tertentu akan menambah dan mengurangi jumlah line. Game ini juga memberikan fitur tambahan untuk mengubah gaya bermain, bermain secara portrait ataupun landscape. Gaya bermain ini dapat mempermudah pemain dalam kondisi yang dihadapkan dengan 4 line sekaligus.

Graphic (9/10)

Review Project: Muse
Graphic – Review Project: Muse, Rythm Game dengan Visual yang Random

Project: Muse memilki tampilan yang cukup unik. Tampilan baik dari visual ataupun effect. Game ini memiliki tampilan UI yang cukup Friendly dimata tetapi Effect transisi yang luar biasa.

Project: Muse disajikan dengan visual Electrict Art dan pewarnaan yang menawan. Game yang membawakan pewarnaan gabungan dari warna terang dan gelap seperti, hitam, merah, oranye, kuning dan banyak lagi warna yang sangat variatif.

Game ini memiliki tampilan Effect yang cukup keren, mengingat game ini kebanyakan lagunya berupa EDM, Beat, Electric Music dan cover yang telah di remake jadi wajar saja. Effect yang diberikan saat menekan not pada tiap line yang akan alami perubahan tampilan dan transisi yang cukup mencolok.

Control (9/10)

Apa yang kalian harapkan dari game Rythm-Mobile untuk urusan Control? Tidak ada. Umumnya game Rythm sekarang lebih worth dimainkan di Mobile, walaupun tidak semua game Rythm tidak worth untuk main di Non-Mobile.

Project: Muse sedikit unik, game ini menyajikan gameplay tap untuk line yang sewaktu-waktu jumlahnya bisa berubah. Sedikit membuat jengkel jika sudah lebih dari 3 line, terlebih lagi hadirnya not panjang pada ketiga line.

Addictive (6/10)

Review Project: Muse
Addictive – Review Project: Muse, Rythm Game dengan Visual yang Random

Project: Muse memiliki gameplay yang cukup menarik dan sistem statistik permainan yang dapat membuat player tertantang dan semakin penasaran, kemudian berakhir dengan mencoba lagu tertentu dalam mode Hard.

Project: Muse cukup Project: Muse merupakan game dengan Pembayaran didalamnya. Daftar lagu yang dapat dimainkan dengan percuma terbilang sedikit. Untuk fitur skin dan lagu cover, pemain di haruskan membayar dengan uang nyata sebesar harga fitur tertentu.

Music (10/10)

Review Project: Muse
Music – Review Project: Muse, Rythm Game dengan Visual yang Random

Project: Muse merupakan game Rythm, sudah dipastikan game ini selalu dipenuhi dengan musik yang beragam dan dapat diakses dengan syarat tertentu.

Game ini cukup menarik karena membawakan musik dengan nyansa EDM, Beat, hingga musik Cover yang mantap karena diremake guna menyesuaikan dengan tema game. Project: Muse juga memberikan lagu-lagu pop terkenal didalamnya bahkan ada lagu dengan dubbing Indonesia juga.

Kesimpulan

Project: Muse menjadi salah satu game Rythm yang dapat dimainkan di Mobile tanpa koneksi internet untuk memainkannya. Berikut kelebihan dan kekurangan Project: Muse yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Project: Muse disajikan dengan sangat baik dan cukup keren. Musik EDM, dan Beat beserta cover yang diremake semakin membuat cita rasa Project: Muse meningkat. Project: Muse juga memberikan cover song untuk lagu cpver Dubbing dari Holo terkenal yaitu Miku Hatsune.

Selain pembawaan musik yang mantap, game ini juga memiliki tampilan visual yang keren dan dapat di kustomisasi dengan leluasa walaupun harus berbayar.

Kekurangan

Project: Muse memiliki sistem Pay-for-Play yang sedikit tidak sesuai untuk game Rythm seperti ini. Mengingat akses berbayar demi bermain musik yang lebih variatif. Project: Muse juga memberlakukan sistim VIP untuk beberapa Musik.  Musik VIP ini dapat di akses dengan membayar sejumlah uang tertentu. Mengesalkan bukan? Tapi biarlah.

Untuk Project: Muse, Total Score yang dapat penulis sampaikan adalah 8,6.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.