Category Archives: Review Game

Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Pokemon merupakan salah satu serial animasi Jepang yang awal tayang pada Juli 1998 dengan judul Pokemon: The First Movie. Pokemon menjadi salah satu serial animasi Jepang yang mendapatkan adaptasi game salah satunya adalah Pokemon Emerald.

Pokemon Emerald adalah Pokemon Series yang dirilis pada September 2004 untuk Platform GBA. Pokemon Emerald menjadi salah satu series yang memiliki game serupa seperti Pokemon Ruby dan Pokemon Sapphire yang duluan rilis pada November 2002.

Baca Juga : Review SimpleMMO, MMORPG Ringan Dengan Gaya Pixel

Sinopsis Pokemon Emerald

Bermula dari seorang anak yang disambut oleh seorang Profesor yang diketahui bernama Profesor Birch. Profesor Birch merupakan seorang ilmuwan yang meneliti tentang pokemon. Tidak lama sang karakter berada langsung disebuah desa bernama, Littleroot Town. Dari sini petualangan sang karakter akan dimulai demi mengumpulkan kedelapan badges dan mendapatkan Pokemon Legendaris.

Gameplay (9/10)

Review Pokemon Emerald
Gameplay – Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Pokemon Emerald memiliki gameplay yang sama dengan seri Pokemon pada platform GBA seperti Pokemon Sapphire dan Pokemon Ruby. Player akan memainkan seorang karakter yang pergi ke Littleroot Town untuk berpetualang mencari Pokemon legendaris.

Pemain dituntut untuk berlatih, bertarung, mengumpulkan Pokemon, dan mendapatkan Badge yang jumlahnya ada 8, Badge ini didapatkan dari mengalahkan Gym Leader yang ada pada game.

Jangan lupa bahwa ada Side Quest dari para NPC. Selain harus menyelesaikan Main Story, Player dapat menyelesaikan Side Quest dari NPC yang entah datang dari mana. Umumnya, ketika berhasil membantu, player akan diberikan reward tertentu seperti, mendapatkan PokeNav.

Graphic (9/10)

Review Pokemon Emerald
Graphic – Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Untuk Visual pada Pokemon Emerald sudah cukup baik. Pokemon Emerald yang bergaya Pixel ini menjadi ciri khas dari game GBA lainnya.

Hampir semua aspek dalam game ini berbentuk Pixel, bahkan karakter saat Battle juga bergaya Pixel. Tapi tenang, walaupun bergaya Pixel, bukan berarti player tidak dapat melihat dengan jelas siapa dan bagaimana penampilan karakter yang ada pada series Pokemon ini.

Control (9/10)

Review Pokemon Emerald
Control – Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Tidak ada kontrol khusus untuk game ini. Jika Player memainkan game ini di platform GBA, kontrolnya sendiri tidak jauh berbeda dari Pokemon Series sebelumnya. Hanya saja, player dapat mengubah tipe kontrol yang berada di pengaturan.

Addictive (8/10)

Review Pokemon Emerald
Addictive – Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Jika Player bermain Pokemon Emerald hanya untuk sebatas mengumpulkan Pokemon dan bertarung, game ini akan terasa sangat membosankan. Membosankan baik dari segi Gameplay dan Battle Mode-nya.

Tetapi, game ini masih sangat Worth It untuk player yang ingin mencoba atau mengetahui cerita dari Pokemon Series. Tidak hanya itu, Pokemon Emerald memiliki Pokemon Legendaris didalamnya seperti, Regice, Regirock, Registeel, Latios, Groudon, Kyogre, Rayquaza, Deoxys dan banyak lagi lainnya yang bisa player dapatkan.

Music (9/10)

Review Pokemon Emerald
Music – Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Pokemon Emerald membawakan alunan musik instrumen Retro. Memiliki BGM yang berbeda di tiap kota dan tempat. Pokemon Emerald juga memiliki Sound Effect yang dapat didengar ketika berlari, berjalan dan Pokemon Battle.

Tidak hanya Series Emerald, Pokemon Sapphire dan Ruby juga menyajikan alunan instrumen Retro untuk Background Musik pada game-nya. Mengingat bahwa Pokemon Emerald, Ruby, dan Sapphire memiliki mekanisme dan gaya yang serupa.

Kesimpulan

Pokemon Emerald menjadi salah satu Pokemon Series yang wajib dimainkan dan sangat Playable dikala waktu luang. Mengingat game ini tidak memerlukan mekanik yang tinggi. Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Pokemon Emerald memiliki mekanisme game yang cukup simpel, tidak memerlukan mekanik tinggi untuk dapat memainkannya. Selain itu, game ini memberikan kesan nostalgia yang cukup dalam. Pokemon Emerald dapat dimainkan di Platform GBA, dan dapat dimainkan di Platform lain seperti Mobile dan Windows. Pokemon series ini terbilang ramah device, dapat dimainkan di Mobile tanpa harus berspesifikasi tinggi.

Kekurangan

Pokemon Emerald hanya memiliki satu gaya bertarung yaitu, Turn-Based. Pokemon Emerald dapat sangat membosankan yang dimana terlalu cepat dan sering sekali mendapatkan musuh seperti di semak ataupun dapat tantangan dari orang lain.

Untuk Pokemon Emerald, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Pokemon Emerald yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review SimpleMMO, MMORPG Ringan Dengan Gaya Pixel

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – SimpleMMO merupakan salah satu game MMORPG Light Weight-Text yang dapat dimainkan di Mobile maupun di web browser dan dirilis pada Februari 2018 yang dikembangkan oleh studio Galahad Creative.

Game ini memiliki mekanisme yang menarik, mekanisme yang berbeda dari MMORPG lainnya. SimpleMMO mengusung gaya berbasis Teks.

Baca Juga : Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Sinopsis SimpleMMO, MMORPG Ringan Dengan Gaya Pixel

Menceritakan tentang petualangan seseorang didunia fantasi yang dimana semua bermula dari sebuah kota bernama Simpletopia. Sebuah kota yang dihuni oleh ribuan pemain yang beragam dari seluruh dunia.

Gameplay (9/10)

Review SimpleMMO
Gameplay – Review SimpleMMO, MMORPG Ringan Dengan Gaya Pixel

SimpleMMO menjadi salah satu game MMORPG yang memiliki mekanisme sederhana. Baik dari mekanisme game ataupun mekanisme eksekusi pada game. SimpleMMO memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk mereka yang kerap kali ingin mencoba game MMORPG dan untuk mereka yang senang bernostalgia.

SimpleMMO mengusung gaya permainan yang serupa dengan CyberCode Online, hanya berbeda pada latar dan beberapa mekanisme SimpleMMO yang lebih sederhana dari CyberCode Online. Berjalan dan berpetualang, berdagang, bersosialisasi dengan banyak pemain, berpergian antar kota yang berlatar di Kerajaan Fantasi hingga bertarung dengan musuh ataupun PVP.

Dalam berpetualang, akan ada serangkaian cerita dan adegan yang akan terjadi sepanjang perjalanan seperti, bertemu musuh, Monster, Resource yang bisa diambil dan sebagainya.

Graphic (9/10)

Review SimpleMMO
Graphic – Review SimpleMMO, MMORPG Ringan Dengan Gaya Pixel

Tidak seperti kebanyakan game RPG lainnya yang hanya menyajikan 1 gaya penggambaran, SimpleMMO memadukan dua gaya penggambaran yaitu, Pixel dan Kartun. Secara umum, karakter hingga item dan resource pada SimpleMMO dibawakan dengan visual Pixel Art. Game ini juga membawakan gaya visual kartun untuk latar tempat, Background hingga event yang akan terjadi.

Dalam gaya Pixel yang ada pada SimpleMMO, menggunakan Pixel dengan ukuran 32×32. Hal ini membuat karakter Pixel yang kita mainkan dapat terlihat sangat jelas bagaimana wujud dan paras sang karakter.

Control (9/10)

Tidak banyak kontrol yang kompleks pada SimpleMMO, mengingat bahwa SimpleMMO merupakan game Mobile yang mengandalkan Tap-tap dalam bermain.

Addictive (8/10)

Review SimpleMMO
Addictive – Review SimpleMMO, MMORPG Ringan Dengan Gaya Pixel

SimpleMMO tidak jauh berbeda dengan game MMORPG lainnya. SimpleMMO mengusung konsep Grinding juga. Namun memiliki sistem Grinding resource maupun mata uang yang sedikit pelit. Bisa dilihat dari jumlah EXP atau Gold yang didapat ketika menyelesaikan Step dalam petualangan maupun pertarungan. Tetapi hal ini sedikit adil, mengingat harga dari item game yang relatif murah.

Music (6/10)

Review SimpleMMO
Music – Review SimpleMMO, MMORPG Ringan Dengan Gaya Pixel

Musik dalam game ini tidak begitu menarik. SimpleMMO tidak memiliki BGM ataupun Musik yang terdengar sepanjang permainan. SimpleMMO hanya memberikan sedikit Sound Effect pada pertarungan yaitu, ketika petarung menyerang secara bergiliran.

Kesimpulan

SimpleMMO menjadi salah satu game MMORPG yang dapat dimainkan di segala kalangan pengguna Mobile. Berikut Kelebihan dan Kekurangan SimpleMMO yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

SimpleMMO menjadi salah satu game MMORPG yang ringan, mengingat kebanyakan dari game MMORPG memiliki ukuran dan kebutuhan spesifikasi perangkat yang sangat besar. SimpleMMO hanyalah berukuran tidak lebih dari 100 MB, setiap pengguna perangkat Mid-End kebawah juga bisa memainkannya.

Kekurangan

SimpleMMO memiliki penyajian gaya bertarung yang terlalu sederhana, baik dalam Battle Arena ataupun PVP. SimpleMMO sangatlah minim dalam hal musik pada game-nya. Hanya memberikan Sound Effect yang dapat kita dengar saat bertarung. Mungkin hal ini akan sedikit membuat pemain merasa jenuh dan mengantuk.

Untuk SimpleMMO, Total Score yang dapat penulis sampaikan adalah 8,2.

Update informasi seputar game menarik lainnya hanya di Gamefinity.id

Review Shin Megami Tensei, Hardcorenya Game Turn-Base JRPG

GAMEFINITY.ID, Yogyakarta – Untuk kita para penggemar JRPG, pasti sudah sangat familiar dengan seri Shin Megami Tensei. Shin Megami Tensei sendiri adalah seri utama dari franchise Megami Tensei/ Megaten, yang saat ini sudah mempunyai 5 entri di seriesnya. Untuk yang belum familiar dengan franchise Megaten, Megaten adalah game Turn-Base JRPG yang pertama kali rilis oleh Atlus untuk NES/ Famicom 1987 dengan judul Digital Devil Story: Megami Tensei.

Shin Megami Tensei
Megami Tensei Franchise

Saat ini, franchise ini sudah mempunyai banyak sekali seri spin-off, contohnya saja seperti Majin Tensei, Devil Survivor, Last Bible, dan spin-off Megaten paling populer yaitu Persona. Keunikan dari franchise Megaten adalah ceritanya yang selalu mengarah pada konflik akhir dunia/ kiamat yang disebabkan oleh perseteruan antara Iblis dan Malaikat, serta tingkat kesulitan dari gamenya yang mengharuskan kita mempunyai tim yang tepat dalam melawan setiap bosnya.

Kali ini, saya akan mengulas tentang entri pertama dari seri Shin Megami Tensei, yang diliris untuk SNES/ Super Famicom pada 30 Oktober 1992. Game ini juga rilis untuk GBA, PS, Android, dan IOS.

Sinopsis dari Shin Megami Tensei

Game Shin Megami Tensei bercerita tentang seorang protagonis yang bernama Kazuya, seorang remaja yang tinggal di Tokyo yang mendapatkan kekuatan untuk mengendalikan Demon bernama “Devil Summoning Program” yang didapat dari seorang ilmuwan bernama Steven. Kazuya lalu terlempar ke 30 tahun di masa depan dimana dunia sudah hancur karena invasi demon.

Dalam dunia baru ini, Kazuya akan berpetualang Bersama 3 karakter lainnya, yang disebut Law Hero, Chaos Hero, dan Heroine. Konflik utama dari game ini adalah perseteruaan antara dua kultus bernama “Order of Messiah” dan “Ring of Gaia”. Player nantinya akan mempunyai pilihan untuk menjadi bagian dari kedua kultus tersebut, atau memilih untuk berada ditengah-tengah sesuai dengan tindakan yang kita lakukan disepanjang game. Pilihan ini juga akan mempunyai pengaruh pada jalannya cerita dan ending yang akan kita dapatkan.

Gameplay (9/10)

Seri Shin Megami Tensei mempunyai mekanisme yang menjadi ciri khasnya, yaitu talk, jadi selain bertarung dengan demon, kita juga bisa berbicara dengan mereka. Keputusan yang kita ambil saat berbicara dengan mereka akan mempengaruhi mood dari demon tersebut. Misalnya, jika kita memilih keputusan yang tepat saat berbicara dengan demon tertentu, dia bisa bergabung dengan kita untuk ikut menjadi bagian dari tim. Sebaliknya, jika kita salah memilih keputusan, demon ini bisa menjadi marah dan mempunyai advantage untuk menyerang kita terlebih dahulu.

Shin Megami Tensei
Shin Megami Tensei Gameplay

Selain mekanisme talk pada demon, ada mekanisme unik lainnya yang bernama alignment, sebuah sifat yang dipengaruhi dari tindakan kita disepanjang game. Jika tindakan kita lebih prefer kearah “Order of Messiah”, maka alignment dari karakter kita akan kearah Law, “Ring of Gaia” yang mereprentasikan Chaos Alignment, dan Neutral Alignment jika kita memilih untuk berada ditengah-tengah.

Alignment yang kita bangun disepanjang game, akan mempengaruhi ending yang kita dapatkan dan boss yang akan kita lawan. Misalnya, jika kita mengambil Law Alignment, maka kita akan melawan boss yang bersifat Chaos. Mekanisme ini sangat unik karena ending yang kita dapatkan bukan dipengaruhi oleh satu atau dua keputusan tertentu saja, melainkan keputusan kita disepanjang game.

Alignment ini selain mempengaruhi ending, juga akan mempengaruhi demon yang bisa kita rekrut menjadi bagian dari tim kita. Misalnya saja jika kita memilih untuk mengarah ke Law Alignment, maka kita akan dapat merekrut demon yang bersifat law seperti Angel, Vishnu, Baal, Thor, dll. Sebaliknya, demon yang beratribut Chaos akan menolak jika kita rekrut, dan akan cenderung lebih agresif saat kita ajak untuk berbicara.

Kontrol dan Menu(7/10)

Game Shin Megami Tensei mempunyai control yang kurang lebih sama dengan game Dungeon Crawler RPG lainnya. D-pad atas untuk maju, bawah untuk berputar 180 derajat, dan D-pad kiri kanan untuk berputar 90 derajat. Tombol A (O untuk playstation) untuk membuka menu, dan B (X) untuk keluar dari menu.

Shin Megami Tensei
Shin Megami Tensei Gameplay

Dalam menu, kita bisa menganalis demon yang sudah pernah kita lawan untuk melihat kekuatan dan kelemahan mereka, ini sangat penting untuk memaksimal penggunaan mana kita disepanjang game. Lalu ada Change Formation yang berguna untuk mengatur formasi tim kita yang terdiri dari 5 orang/ demon. Karakter yang kita pasang didepan akan lebih sering terkena serangan musuh daripada yang dibelakang.

Saat encounter battle, kita akan diberikan pilihan untuk Fight, Escape, Talk, dan Auto. Masing-masing dari pilihan ini bisa kita pilih dengan menekan tombol B.

Visual (8/10)

Shin Megami Tensei mungkin kurang mempunyai visual yang menawan jika dibandingkan dengan game-game lainnya di tahun ini. Tapi tema post-apocalyptic dan suasana horror yang disajikan cukup membuat kita untuk merinding membayangkannya. Game ini mengedepankan visual yang gelap dan mencekam, yang dapat menggambarkan bagaimana ngerinya suasana dari Tokyo saat invasi demon ini terjadi. Penggarap Visual dari game Shin Megami Tensei ini adalah “Kazuma Kaneko”.

Shin Megami Tensei
Shin Megami Tensei Gameplay

Selain menangani visual, Kaneko juga yang mendesain karakter dan demon untuk game ini. Desain dari protagonis kita dirancang dengan tema futuristik. Chaos Hero dirancang agar terlihat jadul, dengan postur tubuh yang buruk dan pakaian militer. Pakaian dan gaya rambut dari Chaos Hero ini juga dirancang agar mirip dengan karakter Piccolo dari serial manga Dragon Ball.

Selama proses pembuatan, semua karakter yang dibuat Kazuma Kaneko memiliki nama yang dilampirkan untuk membantu dalam identifikasinya. Karakter Louis Cyphre terinspirasi oleh karakter dengan nama yang sama dari film Angel Heart tahun 1987. Beberapa karakter seperti Stephen (Stephen Hawking) dan Jenderal Gotou, didasarkan pada orang-orang di kehidupan nyata. Karakter Persiden Thorman di game ini juga dibuat sangat mirip dengan Harry S. Truman, presiden Amerika yang menyetujui serangan atom terhadap Jepang.

Baca Juga: Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Musik (9/10)

Komposer dari game Shin Megami Tensei adalah “Tsukasa Masuko”, yang nantinya juga akan menggarap musik dari beberapa game SMT lainnya. Meskipun dengan keterbatasan hardware dari SNES, musik dari Shin Megami Tensei cukup bervariasi. Musik yang dibawakan kebanyakan mempunyai vibe horror jaman dulu yang lambat namun mencekam, tergantung dari tempat yang kita kunjungi, vibe dari horror yang dibawakan juga akan berbeda. Saat battle encounter terjadi, musik akan berganti menjadi lebih action yang mempunyai banyak beat.

Shin Megami Tensei
tsukasa masuko(kiri), kazuma kaneko(kanan)

Addictive (7/10)

Seperti tipikal dari game Dungeon Crawler RPG, Shin Megami Tensei mempunyai gamplay yang cukup repetitif, yang mengharuskan kita untuk mengeksplorasi dungeon dalam waktu yang lama. Selain itu, game ini juga mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi, kesalahan kecil kita dalam mengambil keputusan saat battle bisa berdampak sangat fatal. Jika kalian sudah terbiasa memainkan Hardcore Turn-Base RPG seperti “Etrian Oddysey”, maka game ini akan sangat cocok untuk kalian. Namun, jika kalian tidak terbiasa dengan tipikal game Turn-Base RPG yang mempunyai buff dan debuff yang kompleks, maka game ini akan membuat kalian sangat frustasi memainnya.

Shin Megami Tensei
Shin Megami Tensei Gameplay

Kelebihan Shin Megami Tensei

Game Shin Megami Tensei mempunyai keunggulan dari segi gameplay dan ceritanya. Cerita yang unik, rumit, sekaligus kompleks ini akan membuat kita yang pernah memainkannya tidak akan pernah bisa melupakan ceritanya. Banyak ironi juga yang terjadi disepanjang game, yang akan membuat kita semakin tenggelam dalam cerita dari game ini.

Komplektivitas dari gameplay game ini  juga membuat kita yang menyukai Hardcore Turn-Base RPG akan merasa tertantang untuk menaklukan game ini.

Kekurangan Shin Megami Tensei

Kekurangan dari game Shin Megami Tensei adalah visualnya yang cukup kuno dan membuat kita bingung. Kita kadang diharuskan mengecek map beberapa kali atau membaca walkthrough untuk bisa mengetahui jalan mana yang harus kita ambil selanjutnya.

Selain itu, gameplay dari game ini juga sangat rumit, yang membuat para pemain baru sulit untuk bisa menguasai game ini.

Kesimpulan

Game Shin Megami Tensei merupakan game Turn-Base RPG dengan segudang mekanisme dan cerita yang sangat unik. Tetapi, game ini kurang ramah untuk para pemain baru, karena butuh banyak waktu untuk benar-benar memahami game ini dari segi gameplaynya maupun ceritanya. Game ini bisa dibilang cukup segmented, dimana hanya beberapa orang saja yang mungkin akan menyukainya. Karena itulah, saya sebagai reviewer game Shin Megami Tensei memberikan score akhir untuk game ini dengan 7.5.

 

Untuk review game menarik lainnya dapat kunjungi langsung website, fanspage, atau komunitas  dari Gamefinity ID. Buat kalian yang bingung dapat uang THR untuk apa, kalian bisa banget langsung top up untuk games kesayangan langsung klik Gamefinity.id

Review Game VN: Find Love or Die Trying

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – VN atau dapat disebut juga sebagai Visual Novel, merupakan sebuah genre game yang lebih memfokuskan pada aspek cerita yang disampaikan lewat teks yang dibarengi gambar dinamis maupun statis. Meskipun kurang diminati di Indonesia, VN sendiri sebenarnya cukup populer di kawasan Jepang, Eropa, dan Amerika.

Rata-rata game VN sendiri merupakan game VN berbayar yang mengharuskan pemain untuk membeli game terlebih dahulu. Hal ini juga dapat dimaklumi mengingat pembuatan game VN bukanlah merupakan hal yang murah.

Meski begitu, terdapat beberapa game VN yang tersedia secara gratis. Contohnya, adalah game berjudul Find Love or Die Trying yang dikembangkan oleh Auden Jim. Game ini tersedia secara gratis di platform Steam, sehingga game ini cocok bagi kalian yang ingin coba-coba rasanya bermain game VN.

Find Love or Die Trying VN Interface

FLDT VN INterface | Personal Archive
Tampilan Menu pada Game FLDT | Personal Archive

Tampilan dari game ini sebenarnya cukup sederhana dan mudah dipahami untuk para pemula yang ingin memulai bermain game VN. Hanya ada beberapa pilihan “New Game”, “Continue”, “Settings”, dan “Exit”.

Pengaturan dalam game ini pun juga sederhana dan terkesan to the point, hanya ada pilihan resolusi, mode layar, kecepatan teks, dll. Pengaturan ini terkesan simpel namun juga tidak terlalu kurang. Namun, memang ada beberapa pengaturan lanjutan yang tidak hadir di dalam pengaturan sehingga mengurangi kustomisasi permainan dari game VN biasanya.

Admin Rating: 8.5/10

Baca Juga: Qualcomm Nuvia Chipset Diumumkan akan Hadir pada 2023

Find Love or Die Trying VN Story

FLDT VN Gameplay | Personal Archive
Tampilan dalam Permainan | Personal Archive

Karena yang dijual oleh game VN merupakan ceritanya, maka di bagian ini tidak akan dijelaskan ceritanya secara detil agar pembaca dapat mencobanya sendiri. Cerita yang ditawarkan oleh game ini sebenarnya tidak terlalu mudah dipahami di awal, namun jawabannya cukup jelas ketika mencapai akhir.

Pemain akan berawal di sebuah pesawat bertemu seorang akuntan bernama Kat yang menyuruh pemain untuk berkencan dengan 5 gadis, yaitu Allie, Scarlet, Yui, Terra, dan Violet, lalu memilih salah satu dari mereka untuk dinikahi. Cerita tersebut memang terlihat sederhana di awal, namun ketika mencapai pertengahan hingga akhir cerita banyak hal yang sedikit kompleks mulai terjadi. Hal tersebut memberi berbagai unsur menarik ke dalam cerita yang awalnya terasa hambar.

Namun, yang sedikit disayangkan adalah jarangnya event yang meruncingkan ending dari ceritanya. Berbeda dari game VN lainnya dimana banyak sekali pilihan yang dapat menentukan akhir cerita. Dalam game ini, hal tersebut hanya ditemui di bagian akhir. Sementara di bagian awal dan pertengahan hanya diberikan pilihan yang tidak merubah cerita apapun. Tetapi, hal ini dapat dimaklumkan, secara ini game gratis jadi tetap worth untuk dicoba.

Admin Rating: 9/10

Find Love or Die Trying Gameplay

FLDT VN Gameplay 2 | Personal Archive
Cerita Awal di Game FLDT | Personal Archive

Seperti game VN pada umumnya, game ini hanya memiliki permainan dengan membaca teks yang dibawanya. Memang ada beberapa pilihan yang harus dipilih oleh pemain, namun seperti yang sudah dijelaskan, hanya beberapa pilihan yang dapat benar-benar merubah akhir cerita.

Bukan game VN seperti Danganronpa atau Ace Attorney yang mewajibkan pemain untuk berpikir, game ini lebih seperti dibuat santai agar pemain dapat menikmati ceritanya. Total, ada 7 ending yang dapat dicapai oleh seorang pemain. Dalam urusan ending, dengan jumlah 7 milik game ini, dapat dikatakan game ini mempunyai ending lebih banyak dari rata-rata game VN.

Art yang disuguhkan juga terkesan bagus dan menawan. Setiap karakter terlihat untuk memiliki karakternya masing-masing hanya dengan melihat art mereka. Hal tersebut juga dapat membuat pemain betah untuk bermain karena ingin melihat art lainnya.

Admin Rating: 9/10

Find Love or Die Trying Language

Bagi kalian yang ingin menikmati game ini, kalian diwajibkan untuk menguasai bahasa asing terlebih dahulu. Pasalnya game ini tidak mempunyai teks dalam Bahasa Indonesia. Game ini tersedia dalam 4 bahasa, yaitu Inggris, Jepang, Cina (Simplified), dan Spanyol. Hal ini memang dapat menjadi hal krusial untuk pemain Indonesia dapat bermain game ini, namun apa salahnya untuk memulai belajar bahasa asing. Untuk game VN, tersedia dalam bahasa Inggris saja sudah cukup, karena beberapa hanya tersedia dalam Bahasa Jepang dan Cina.

Admin Rating: 8/10

Find Love or Die Trying Audio

Audio dalam game ini dapat dibilang kurang karena tidak adanya suara dari masing-masing karakter. Sebagai game gratis, hal ini dapat dikatakan wajar karena menyewa voice actor dan actress bukanlah sebuah hal yang murah juga. Namun, berbagai audio lainnya seperti BGM dan beberapa SFX dapat dikatakan sudah bagus untuk ukuran game VN gratis.

Admin Rating: 8/10

Baca Juga: Hot News Game Minggu Ini, 24-29 April 2022

Find Love or Die Trying Addictivity

Game VN mempunyai tingkat addictivity tinggi adalah munculnya rasa penasaran pemain dalam meraih ending yang berbeda. Hal yang sama juga ada dalam Find Love or Die Trying. Game ini juga membuat pemain penasaran bagaimana cerita berakhir dengan ending lainnya. Dan hal tersebut dapat dikatakan dapat memuaskan hati pemain dan membuat game dapat dimainkan beberapa kali setelah pemain menyelesaikan game untuk pertama kali.

Admin Rating: 8.5/10

Kesimpulan

Game Find Love or Die Trying merupakan game VN gratis buatan Auden Jin yang ada di platform Steam. Meskipun gratis, game ini tetap menawarkan kualitas yang tidak seadanya, art yang bagus, gameplay yang menarik, dan cerita yang tidak terlalu sederhana. Meskipun kualitas audio dan kustomisasi terkesan kurang, hal tersebut tidak mengurangi nilai dari game ini secara signifikan.

Total Admin Rating: 8.5/10

Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Steins;Gate adalah game Visual Novel Jepang yang di adaptasi dari judul yang sama. Steins;Gate dikembangkan oleh 5pb dan Nitroplus yang rilis pada Oktober 2009. Steins;Gate hadir untuk platform PlayStation 4, PSP, PlayStation 3, Android, PS Vita, IOS, Xbox 360, dan Windows.

Sinopsis Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Menceritakan tentang perjalanan seorang pemuda Chuunibyou, Okabe Rintaro. Okabe Rintaro atau yang biasa dikenal dengan Houoin Kyoma ini merupakan ketua laboratorium dengan nama Future Gadget Research Laboratory yang meneliti tentang segala hal yang berkaitan dengan fisika dan waktu seperti, meneliti mesin waktu.

Tidak disangka bahwa Okabe Rintaro merupakan salah satu pemilik kemampuan langka yaitu, Reading Steiner. Sebuah kemampuan dimana sang penggunanya dapat menjelajahi garis waktu dan mampu mempertahankan ingatan miliknya yang berada di garis waktu lain

Gameplay (10/10)

Review Steins;Gate
Gameplay – Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Pada dasarnya, Steins;Gate memiliki gameplay yang sama dengan game Visual Novel lainnya. Steins;Gate mengikuti alur cerita sesuai dengan serial animasi miliknya, Steins;Gate. Animasi yang menceritakan tentang pemuda Chuunibyou penggila ilmu fisika dan mesin waktu.

Steins;Gate yang mengusung konsep ruang dan waktu, kemudian diperlihatkan sang karakter utama sebagai sudut pandang utama. Okabe Rintarou yang menjalankan dan menentukan alur cerita menggunakan ponsel miliknya.

Baca Juga : Review Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Ada beberapa scene yang berbeda, seperti pada latar tempat yang digunakan. Steins;Gate memiliki beberapa Ending, tetapi masih memiliki satu True Ending jika mengikuti alur cerita yang sesuai. Player dapat berpindah-pindah garis waktu demi menyelesaikan masalah yang ada pada game.

Graphic (9/10)

Review Steins;Gate
Graphic – Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Untuk Visual pada Steins;Gate sendiri, game ini memiliki visual yang apik seperti, penggambaran karakter yang sesuai, pewarnaan yang sesuai dengan latar waktu kejadian, hingga penggambaran latar kota yang sinkron dengan penggambaran karakternya.

Hanya saja ada beberapa Cut Scene yang muncul tiba-tiba tanpa adanya gaya slide ataupun transisi yang dapat membuat player tersentak kaget. Hal ini sedikit wajar, mengingat game ini mengusung genre Psychological dan juga Thriller.

Control (10/10)

Untuk kontrol sendiri tidak ada perbedaan mencolok antara yang di PSP maupun Mobile. Hanya saja, ada beberapa tipe control pada seri PSP yang dapat mengubah model kontrol eksekusi pada game.

Addictive (9/10)

Review Steins;Gate
Addictive – Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Untuk awal permainan mungkin akan sedikit membingungkan. Pemain melihat karakter yang dimainkan berada pada kegiatan konferensi yang tidak tahu kenapa sang karakter bisa ada disana. Tetapi seiring jalannya permainan, player akan tahu mengapa sang karakter berada dalam kondisi tertentu.

Game ini akan sedikit terasa membosankan untuk mereka yang telah menonton serial animasinya, dan juga akan sedikit membuat pusing untuk player yang tidak tahu menahu tentang game ini ataupun untuk mereka yang tidak menonton serial animasinya.

Music (9/10)

Review Steins;Gate
Music – Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Seperti game visual novel lainnya, Steins;Gate hanya memiliki BGM dan musik opening dan ending pada game-nya. Ending song di Steins;Gate akan muncul tergantung dari rute yang kita pilih seperti rute True Ending, yaitu selamatnya sang Heroine utama. Pada True Ending, Ending song yang disajikan berjudul Another Heaven, karya Itou Kanako.

BGM atau Sound Effect yang diberikan dapat dikatakan sesuai dengan latar tempat yang ada yaitu, musim panas. Hanya saja, ada sedikit yang menganggu dari Sound Effect. Pada awal game, kita akan mendengar suara kicauan burung yang semakin lama dapat menganggu di telinga, tetapi hal ini dapat diatasi di pengaturan Sound pada game.

Kesimpulan

Steins;Gate merupakan game Visual Novel adaptasi yang menarik dan wajib dicoba untuk penikmat game Visual Novel. Terlebih untuk mereka yang menyukai genre Sci-Fi, game ini sangat direkomendasikan. Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan dari game Steins;Gate yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

  • Steins;Gate menyajikan alur cerita yang cukup rumit tetapi dapat membuat player semakin penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
  • Steins;Gate membawakan visual yang terasa nyaman dan soft tanpa adanya penekanan yang mencolok pada pewarnaan. Menjadikan Steins;Gate sebagai salah satu game Visual Novel yang patut dicoba.

Kekurangan

  • Steins;Gate memiliki alur yang sangat panjang, dan beberapa rute yang berbeda mengingat seberapa kompleks dan panjangnya durasi dari serial animasinya sendiri.
  • Mungkin akan terasa pusing untuk mereka yang sebelumnya belum menonton serial animasi Steins;Gate, tetapi akan terasa membosankan juga untuk mereka yang sudah selesai menonton serial animasinya.
  • Dan ada sedikit perbedaan yang signifikan antara Steins;Gate di Platform PSP dan Mobile. Steins;Gate untuk PSP sudah termuat update Patch untuk bahasa Inggris, tetapi untuk Mobile hanya tersedia dalam bahasa Jepang.

Untuk Steins;Gate, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,5.

Untuk informasi review game lainnya dapat kunjungi artikel-artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity. Buat kalian yang bingung dapat uang THR untuk apa, kalian bisa banget langsung top up untuk  games kesayangan langsung klik Gamefinity.id

PS VITA: Penerus PSP yang Gagal Sukses

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – PlayStation VITA atau lebih dikenal dengan nama PS VITA merupakan sebuah konsol handheld yang rilis sebagai penerus PSP di masa generasi kedelapan konsol game. Nama PS VITA mungkin masih berasa asing yang dibandingkan dengan nama PSP. Meskipun digadang-gadang dapat menjadi perubah pasar konsol handheld di eranya, namun nyatanya adalah kenyataan pahit yang diterima oleh Sony sendiri.

Dapat dikatakan, PS VITA merupakan salah satu kegagalan SONY yang berasal dari segi marketing yang dilakukannya. Keadaan PS VITA sendiri pada saat itu dapat dianalogikan seperti “ditusuk dari dalam dan luar di waktu yang bersamaan”.

Di generasi sebelumnya, PSP memiliki rival yang kuat yaitu NDS yang menjadi konsol handheld paling laris sepanjang sejarah. Kali ini, saingan PS VITA lebih kuat dan lebih ganas dengan potensi yang tidak terbatas, yaitu maraknya pasar mobile gaming serta hadirnya penerus NDS, yaitu 3DS, hingga di akhir masa produksinya, Nintendo Switch dirilis.

PS VITA Presentation | Youtube
Suasana Presentasi PS VITA saat Masih Bernama NGP | Youtube

PS VITA History

Berawal dari rumor yang dikemukakan oleh Eurogamer di bulan Juli tahun 2009 yang berisi bahwa penerus dari PSP telah direncanakan oleh Sony, keberadaan PS VITA yang saat itu belum dinamai demikian sudah muncul di ranah publik. Pada saat itu juga, Eurogamer memberikan laporan terkait penerus dari PSP yang akan menggunakan processor PowerVR SGX543MP, sebuah processor yang juga digunakan dalam mesin Xbox.

Pertengahan tahun 2010, rumor kembali berkembang terkait penerus PSP yang sudah hadir saat rapat internal eksklusif Sony. Sesaat setelahnya, prototip dari PS VITA dikirimkan kepada para developer untuk dijadikan sebagai dasar pengembangan. Rumor tersebut semakin mencuat karena informasi tersebut dikonfirmasi oleh Shaun Himmerick, executive producer dari Mortal Kombat dan Patrick Soderlund, vice president dari Electronic Arts.

Sony pada akhirnya mengumumkan keberadaan konsol handheld penerus PSP yang pada saat itu diberi nama “Next Generation Portable” atau disingkat NGP. Mereka mengklaim bahwa grafis yang ditawarkan oleh NGP ini akan hampir setara dengan PS3. Mereka juga mengumumkan bahwa NGP akan hadir dengan touchscreen agar para gamer mobile lebih terbiasa dengan kontrolnya,  layar yang sudah menggunakan OLED, serta kembalinya sistem kartrid memori.

Baca Juga: Riot Minta Tim Peserta MSI Untuk Lakukan Karantina Mandiri

PS VITA Launch

Di event E3 2011, 6 Juni 2011, Sony baru mengumumkan nama resmi dari NGP, yaitu PS VITA yang berasal dari bahasa latin yang berarti kehidupan. Jadwal rilis PS VITA mengalami pengunduran dikarenakan gempa dan tsunami yang melanda Jepang di tahun 2011. Meski begitu, Sony tetap menjanjikan bahwa perilisan PS VITA di Jepang akan hadir di akhir 2011 dan mulai dari awal 2012 untuk seluruh dunia.

Tanggal rilis resmi pada akhirnya diumumkan oleh Sony dan akan jatuh pada tanggal 17 Desember 2011 untuk kawasan Jepang dan 22 Februari 2022 untuk kawasan Amerika Serikat dan Eropa. Beberapa edisi terbatas dari PS VITA bahkan sudah hadir pada 15 Desember 2012, seminggu sebelum tanggal rilis resmi. Edisi terbatas tersebut merupakan bundle dari game Little Deviant beserta carry case edisi terbatas serta kartrid memori 4GB.

Penjualan PS VITA di Jepang berawal dari 300.000 unit terjual di minggu pertama, lalu turun drastis di angka 50.000 di minggu kedua, dan stabil di angka 12.000 unit terjual setiap minggu setelahnya. Hal yang sama juga terjadi di kawasan AS dimana PS VITA dapat terjual 200.000 unit di bulan pertama lalu turun drastis menjadi 50.000 unit terjual di bulan kedua.

Harga PS VITA sendiri saat perilisannya adalah $249 untuk versi Wi-fi only, dan $299 untuk versi 3G + Wifi. Namun, harga tersebut hanya bertahan satu tahun mengingat pasar yang tidak mendukung PS VITA. Harga tersebut turun menjadi $199 pada Agustus 2013.

Kondisi Pasar yang Tidak Mendukung

Keberadaan PS VITA sendiri pada saat perilisannya tidak mengarah untuk mendukung konsol tersebut. Meskipun memiliki mesin dengan performa unggulan dan kuat, PS VITA sendiri harus menghadapi gempuran dari rivalnya, 3DS yang membawa nama baik NDS sebagai konsol yang “lebih ramah” dimainkan oleh berbagai usia.

Hal ini diperburuk dengan muncul dan menguatnya pasar mobile gaming yang memiliki kemudahan akses lebih baik dan lebih multifungsi dari konsol handheld. Hal ini juga diakui oleh seorang mantan petinggi Sony, bahwa pasar PS VITA dihancurkan oleh keberadaan mobile gaming yang membuat keberadaan dari konsol handheld semakin menghilang.

Sony sendiri dapat dikatakan juga melakukan blunder yang parah dalam pembagian pasar konsol mereka dan PS VITA menjadi korban dari blunder tersebut. PS4 konsol generasi kedelapan milik Sony nantinya hadir dan akan jauh lebih sukses dari PS VITA. Meskipun memiliki perbedaan pasar, namun keberadaan PS4 membuat Sony banting setir dalam memberikan alasan hadirnya PS VITA.

Saat perilisan sendiri PS VITA ditujukan menjadi sebuah konsol handheld yang meneruskan PSP di pasarnya. Namun, saat PS4 rilis keberadaan PS VITA berubah menjadi sebuah alat pendukung dari PS4 dengan kemampuan remote play miliknya. Hadirnya PS VITA TV, sebuah alat agar PS VITA dapat dimainkan dengan layar TV, menjadi puncak dari ketidakjelasan Sony dalam membagi pasar PS VITA.

Game Terlalu Bagus yang Menjadi “Senjata Makan Tuan”

Saat perilisannya, PS VITA menjadi salah satu game yang menjanjikan dengan kapabilitasnya untuk mendukung grafis yang lebih baik dari konsol handheld lainnya. Nyatanya, hal ini adalah sebuah “senjata makan tuan” yang berikan mirisnya oleh Sony sendiri.

Membuat sebuah game dengan kualitas AAA yang mendukung grafis paling tinggi di PS VITA bukan sebuah hal yang murah. Para pengembang besar seperti enggan untuk bertaruh uang yang besar dengan game andalan mereka dalam konsol handheld seperti ini. Karena sejatinya, dari zaman pendahulunya di pasar konsol handheld, game handheld sendiri merupakan versi “lebih murah” dari game aslinya. Hal ini terbukti dengan lebih banyaknya game kualitas AA yang hadir pada konsol ini.

Banyaknya developer besar yang keluar dari persaingan PS VITA dan lebih memilih untuk bersaing dengan konsol seperti PS4 milik Sony, membuat PS VITA sendiri kekurangan game dengan nama tenar. Hal tersebut juga menjadi salah satu pendukung gagalnya penjualan PS VITA sendiri.

Di daerah luar Jepang, keberadaan game yang ada pada PS VITA sendiri sangat bergantung dari developer indie yang memiliki budget terbatas. Game seperti Hotline Miami mencapai kesuksesan pada pasar game PS VITA. Seperti memperburuk keadaan, game seri Monster Hunter yang terkenal di PSP, pada saat itu mengeluarkan serial terbarunya di konsol rival PS VITA yaitu Nintendo 3DS secara eksklusif.

Berbeda dengan keadaan di luar, keberadaan PS VITA di Jepang sendiri masih dapat diangkat karena developer game besar asal Jepang seperti Bandai Namco, Falcom, dan Koei Tecmo masih mendukung game di konsol ini. Game seperti Persona 4 Golden, Atelier series, dan Danganronpa telah menyelamatkan kondisi pasar PS VITA di Jepang. Bahkan, keberadaan game tersebut juga “sedikit” melegakan bagi pasar game PS VITA di luar Jepang setelah versi globalnya muncul.

Baca Juga: Update Pokemon Go Hadirkan Event Spesial Research Baru

Sebuah Akhir yang Tidak Diharapkan

Dukungan Sony untuk PS VITA berakhir pada tahun 2019 untuk global dan tahun 2020 untuk regional Jepang. Pada akhirnya, PS VITA sendiri harus mengakui superioritas dari perkembangan mobile gaming yang menawarkan game dengan kualitas setara yang dibanderol dengan harga lebih rendah. Rilisnya Nintendo Switch juga menjadi salah satu alasan mengapa Sony harus segera menutup dukungan untuk PS VITA.

SCH-2000 merupakan sebuah tipe lainnya dari SCH-1000 yang merupakan PS VITA dari awal perilisannya. SCH-2000 memiliki ukuran dan berat lebih kecil dibanding versi sebelumnya serta layar yang kembali menggunakan LCD. Keberadaan SCH-2000 sendiri sama sekali tidak membantu menaikkan penjualan PS VITA.

Pada tahun 2021, Christian Phillips, seorang mantan senior director Sony, mengakui bahwa mereka terlalu meremehkan keberadaan pasar mobile gaming. Mereka sudah diperingatkan oleh ahli teknologi yang bekerja di Sony bahwa potensi smartphone yang menjadi platform mobile gaming dapat mengungguli kekuatan komputasi konsol di tahun 2010-2011. Namun, mereka tetap merilisnya saat pasar mobile gaming sedang ada dalam masa berkembang pesatnya dan berakhir dengan keagagalan. Total hanya 10-15 juta unit terjual, jauh lebih kecil dari angka penjualan PSP.

Kesimpulan

PS VITA merupakan usaha Sony untuk melanjutkan tradisi PSP sebagai konsol handheld yang mampu bersaing di pasar. Hal tersebut berakhir tragis meskipun PS VITA sendiri memiliki mesin konsol handheld yang jauh mengungguli kompetitornya. Hal ini diperparah dengan kondisi pasar yang lebih mengarah ke pasar mobile gaming.

Kurangnya dukungan dari pengembang eksternal dan internal, adalah hal yang memperparah kondisi pasar PS VITA. Ditambah lagi Sony menerapkan kebijakan usaha yang malah memperburuk kondisi dari pemasaran PS VITA.

Dapat disimpulkan, bahwa PS VITA merupakan “Kegagalan yang Menawan”. Kegagalan Sony dalam memasarkan konsol ini yang dibarengi dengan spesifikasi menawan nan gahar yang berhasil diciptakan oleh Sony sendiri.