Category Archives: Review Game

Review God Hand, Beat Em Up Full SFX yang Ikonik

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – God Hand merupakan salah satu beat em up dengan balutan komedi untuk game action. Game ini dirilis pada September 2006 oleh Clover Studio dan diterbitka oleh CAPCOM. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation 2 dan PlayStation 3.

Sinopsis God Hand, Beat Em Up Full SFX yang Ikonik

Berkisah dari keluarga pelindung God Hand yang kehilangan salah satu God Hand, yaitu Left God Hand yang ternyata di curi Azel.

Olivia yang merupakan bagian dari keluarga God Hand Protector ini pergi berpetualang demi mencari Left God Hand bersama Gene yang telah ia percaya untuk menggunakan sisa God Hand yang ada.

Baca juga: Review Drifters, Serial Isekai Underated Anti Mainstream

Gameplay (8/10)

Review God Hand
Gameplay – Review God Hand, Beat Em Up Full SFX yang Ikonik

God Hand merupakan salah satu beat em up yang populer di konsol PlayStation 2. Game 3D Fighting ini disajikan dalam gaya permainan yang cukup unik, dengan sudut pandang orang ketiga sebagai penggunaanya.

Gameplay-nya juga cukup sederhana, dimana pemain hanya perlu pergi bertualang untuk mengalahkan musuh dan mengalahkan last boss yang punya kekuatan hampir sama dengan sang main character.

Sesuai dengan judul game-nya, pemain akan mengendalikan seorang karakter bernama Gene yang dimana dirinya merupakan petarung hebat sampai dirinya kehilangan tangan karena terkapak oleh musuhnya. Olivia sebagai keturunan pelindung God Hand ini mempercayakan Right God Hand kepada Gene yang melindungi dirinya dari bahaya sebelumnya.

Tujuan dari game ini adalah, menuntut Gene dan Olivia untuk mencari Left God Hand yang dicuri oleh Azel, Last Boss di God Hand. Ciri khas dari God Hand sendiri ialah memungkinkan penggunanya menembus batasan daripada anggota tubuh terlebih lagi dari tangan yang ditempeli god hand tersebut.

Graphic (9/10)

Review God Hand
Graphic – Review God Hand, Beat Em Up Full SFX yang Ikonik

Memiliki visual yang menarik dengan fog yang hampir selalu ada kapanpun. Game ini menghadirkan visual yang baik dengan memperhatikan kualitas visual pada masa itu. God Hand sendiri menggunakan sudut pandang orang ketiga dalam permainannya secara penuh.

Control (8/10)

Review God Hand
Control – Review God Hand, Beat Em Up Full SFX yang Ikonik

God Hand merupakan game PlayStation 2. Jadi sangatlah umum dan wajib dalam permainannya, God Hand dibawakan dengan menggunakan kontroler, kurang lebih sama dengan game beat em up kebanyakan.

Addictive (8/10)

Game ini sendiri cukup adiktif dan menarik dikalangan para penikmat beat em up. Game ini juga merupakan game yang disisipi komedi dengan action yang keren. Pemain dapat menemukan banyak cut scene yang membuat game ini jadi lebih menarik.

Music (9/10)

Aspek paling ikonik dair game ini adalah musik. Benar, musik dalam God Hand sendiri sangatlah ikonik dan keren. Setiap gerakan, serangan, scene memberika banyak latar musik dan sfx yang cukup memukau dan menyamankan para pemain.

Kesimpulan

God Hand menjadi salah satu beat em up dengan komedi yang menarik,, berikut kelebihan dan kekurangan God Hand yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

God Hand sebagai game beat em up tidak hanya sebatas hadir dengan gerakan dan koreografi bertarung saja. God Hand juga menghadirkan sfx yang menarik serta serangkaian komedi yang terbalut dalam cerita hingga gerakan serangan yang Gene atau musuh lancarkan.

Kekurangan

Sedikit kekurangan untuk God Hand terletak pada penguncian kamera saja, God Hand tidak memungkinkan pemain untuk mengganti sudut pandang kamera dari game ini. Jadi diharapkan pemain dapat cepat beradptasi dengan sudut kamera yang setidaknya sudah cukup baik.

Untuk God Hand, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4.

Sekian Review God Hand yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Kitty Death Room, Game Santai Berpersfektif Seekor Kucing

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Kitty Death Room merupakan salah satu game puzzle retro yang unik dan menarik dengan tampilan yang serba cepat. Kitty Death Room dirilis pada Oktober 2022 oleh Raiyumi. Game ini dapat dimainkan di Mobile, Android dan iOS.

Sinopsis Kitty Death Room, Game Santai dengan Persfektif Seekor Kucing

Bermula dari seekor kucing yang terjatuh kedalam underworld. Tujuan yang seharusnya langsung pulang kerumah, ini malahan membuat kucing harus melewati banyaknya labirin bertingat untuk menemukan jalan pulang.

Baca juga: Preview SRPG Girls Frontline: Neural Cloud yang Telah Global

Gameplay (8/10)

Review Kitty Death Room
Gameplay – Review Kitty Death Room, Game Santai dengan Persfektif Seekor Kucing

Kitty Death Room memiliki gameplay seperti game arcade dengan sistem level stage yang umum untuk game arcade side-scrolling. Secara umum, Kitty Death Room merupakan game puzzle yang dimana pemain membutuhkan sedikit pemikiran untuk memecahkannya.

Pemain akan disuguhkan dengan serangkaian level stage yang dibagi atas 3 zona, 17 level, dan 1 bosl room. Semakin tinggi level room, semakin beragam juga cara menyelesaikan pelarian dari room tersebut. setidaknya ada 2 tipe room dalam 1 level, yaitu room world dan void.

Graphic (8/10)

Review Kitty Death Room
Graphic – Review Kitty Death Room, Game Santai dengan Persfektif Seekor Kucing

Kitty Death Room memiliki visual ala pixel dengan karakter pixel berbentuk sprite base dengan kucing sebagai pemeran utamanya. Dibawakan dengan sudut pandang yang berpusat kepada seekor kucing dalam side-scrolling.

Kitty Death Room tersaji dalam visual bergaya retro yang modern. Karena game ini memiliki mekanisme yang cepat, dapa dipastikan pemain akan sedikit tercengang dengan gameplay yang objek sekitar nge-blink tiba-tiba.

Control (7/10)

Review Kitty Death Room
Control – Review Kitty Death Room, Game Santai dengan Persfektif Seekor Kucing

Dibalik gameplay-nya yang cukup cepat dan menuntut akurasi, Kitty Death Room memiliki kontrol yang terbilang simpel. Game ini hadir dengan 3 kontrol saja, seperti direct pad untuk maju dan mundur, melompat, dan clone. Clone sendiri merupakan kontrol dimana, sang kucing dapat mengeluarkan wujud fisik kucing lainnya dan dapat kembali ke tubuh semula.

Addictive (9/10)

Kitty Death Room sebagai game puzzle memiliki tingkat adiktif yang cenderung baik. Pemain dituntut untuk menemukan jalan keluar dari satu ruangan untuk lanjut keruangan lainnya. Tidak ada nyawa, yang ada hanya hitungan seberapa banyak pemain mati dalam satu kali permainan dan ini tidak terbatas.

Music (9/10)

Sebagai game retro, Kitty Death Room tentunya memiliki musik yang retroable. Tampil dengan aspek musik yang pecah disana sini, sfx yang memnuhi permainan dengan baik dan sesuai. Bahkan untuk pemilihan timing kemunculan sfx ini yang membuatnya lebih menarik.

Kesimpulan

Kitty Death Room menjadi salah satu puzzle game wajib buat kamu yang suka bersantai. Berikut kelebihan dan kekurangan Kitty Death Room yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Memiliki visual yang terpadu dengan VFX keren dan SFX yang mendominasi dengan baik. Cukup jarang game arcade santai yang berpadu dengan kedua aspek ini dengan cukup baik. Kitty Death Room serta merta tampil dengan transisi game yang sangat cepat.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari Kitty Death Room pada kali ini. Sedikit rumit untuk mempertahankan jarak dari objek yang berbahaya. Berkat kontrol yang over responsif, membuat game ini cukup menyulitkan, dan sedikit sentuhan shake yang mengagetkan menjadi alasan kenapa penulis sering jatuh ke lava.

Untuk Kitty Death Room, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,2.

Sekian Review Kitty Death Room yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Goose Goose Duck, Among Us Tapi dengan Unggas

GAMEFINITY.ID, Bandung – Semenjak Among Us menjadi viral dan populer, terdapat beberapa game yang meniru formula gameplay-nya. Salah satunya adalah Goose Goose Duck. Game ini sebenarnya mulai populer di kalangan streamer Twitch saat masih versi pre-access beta pada Agustus 2021. Banyak yang mengatakan Goose Goose Duck lebih baik dari Among Us.

Game besutan Gaggle Studios ini resmi rilis 4 Oktober 2021. Goose Goose Duck kembali viral berkat stream V BTS yang memainkannya di Weverse. Berkat V BTS, popularitas game ini meroket dan kembali hype. Apakah kualitas game ini sepadan dengan word of mouth akhir-akhir ini?

Sinopsis Goose Goose Duck, Among Us Tapi dengan Unggas

Goose Goose Duck merupakan game social deduction yang memakai formula kurang lebih sama dengan Among Us. Kali ini, pemain berperan sebagai goose (angsa) dan harus bekerja sama dalam mengerjakan misi, salah satunya menemukan duck (bebek) yang menyamar sebagai goose.

Duck di game ini merupakan impostor-nya. Mereka dapat membunuh para goose dan melakukan sabotase untuk menang. Mereka tidak boleh sampai ketahuan oleh para goose lain.

Gameplay Goose Goose Duck (8/10)

Goose Goose Duck gameplay
Gameplay Goose Goose Duck

Pada awalnya, game ini terlihat sekilas hanya clone Among Us, terutama dari mekanisme dan visualnya. Namun, jika mulai memainkannya, terdapat kejutan yang tidak disangka-sangka. Mulai dari mode yang bervariasi hingga sub-role yang sangat beragam. Fitur in-game voice chat turut melengkapi pengalaman bermain. Terdapat juga kustomisasi di mana pemain dapat mendandani goose-nya.

Terdapat 6 mode dalam game ini. Mulai dari Classic yang tidak jauh berbeda dengan Among Us, di mana pemain dapat role secara acak. Dalam mode Draft, pemain dapat memilih sendiri role-nya. Hanging Out menjadi mode di mana pemain dapat bersantai sambil chat dan bermain minigames.

3 mode selanjutnya adalah mode yang menantang bagi pemainnya. Goose Hunt menjadi mode di mana duck harus membunuh semua goose sebelum waktu habis. Dine and Dash menjadi mode tim duck melawan vulture dan satu falcon. Trick or Treat dapat diibaratkan sebagai zombie mode, di mana satu Duck berperan sebagai vampire.

Subrole di Goose Goose Duck juga sangat beragam dengan kemampuan masing-masing. Goose dapat menjadi mulai dari Detective, Sheriff, Celebrity, Mechanic, hingga Engineer. Duck memiliki subrole seperti Cannibal, Serial Killer, Spy, Assassin, dan Professional.

Baca juga: Goose Goose Duck, Game Plagiat Among Us Yang Tengah Naik Daun

Control (8/10)

Di PC, Goose Goose Duck memiliki kontrol yang sangat sederhana. Pemain dapat menggerakkan goose-nya menggunakan tombol WASD atau mouse. Action seperti membunuh atau melakukan report dapat dilakukan dengan mengklik tombol atau menekan tombol keyboard tertentu.

Graphics (8/10)

Goose Goose Duck murder scene
Adegan pembunuhan di Goose Goose Duck

Graphics Goose Goose Duck disajikan dengan gaya kartun 2D, tidak jauh berbeda dari Among Us. Game ini memiliki grafis yang berwarna dan cukup menawan bagi segala usia. Bahkan adegan duck membunuh goose ditampilkan lebih kreatif dan mengalir.

Music (6/10)

Musik di Goose Goose Duck hanya ditampilkan pada Main Menu. Sejauh ini, musik di main menu tidak menjadi hal memorable bagi pemainnya. Mungkin pemain dirujuk agar berfokus dalam gameplay. Sound effect-nya juga memicu rasa mencekam selama gameplay. Namun, hal itu masih belum cukup untuk mendampingi musik yang biasa saja.

Addictive (7/10)

Goose Goose Duck discussion
Sesi discussion di Goose Goose Duck untuk menebak siapa yang menjadi duck

Game ini dapat dikatakan cocok untuk dimainkan bersama teman-teman dalam sesi mabar. Selama bermain bersama pemain lain yang melakukan mabar sambil menyalakan fitur voice chat, dapat dikatakan cukup menghibur (meski ini bergantung dari bahasa yang digunakan pemain). Namun, bila dimainkan sendiri, game ini lama-lama dapat memicu kebosanan.

Verdict untuk Goose Goose Duck

Kualitas Goose Goose Duck dapat dikatakan cukup sepadan dengan word of mouth. Meski menjadi clone dari Among Us, buktinya game ini berhasil menghadirkan role dan mode lebih beragam.

Goose Goose Duck Result Screen
Goose Goose Duck Result Screen

Untuk Goose Goose Duck, penulis memberi total score 7,4.

Goose Goose Duck tersedia sebagai free-to-play di PC, Mac, Android, dan iOS.

Monster Hunter Freedom Unite, Open World Tanpa Scaling Level

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Monster Hunter Freedom Unite adalah game hack and slash RPG dan salah satu series Monster Hunter yang dapat pemain mainkan di konsol Handheld. Game ini dirilis pada Maret 2008 oleh Capcom. Monster Hunter Freedom Unite dapat dimainkan di platform PlayStation Portable, iOS, dan PlayStation Vita.

Sinopsis Monster Hunter Freedom Unite, Open World Tanpa Sistem Leveling

Bercerita tentang kehidupan didunia fantasi di bumi, dimana ada kehidupan lain selain daripada entitas manusia, tumbuhan, dan hewan yaitu monster. Beberapa monster sendiri kebanyakan berada disebuah pedalaman kecil dan merusak desa-desa di sana.

Baca juga: Review Manhunt 2, Sekuel Game Stealth Execution dari Rockstar

Gameplay (9/10)

Review Monster Hunter Freedom Unite
Gameplay – Review Monster Hunter Freedom Unite, Open World Tanpa Sistem Leveling

Monster Hunter Freedom Unite merupakan salah satu game RPG Hack and slash dari Capcom yang ikonik dan menjadi salah satu game hack and slash terbaik pada masanya. Game ini sendiri berfokus pada satu karakter berlatar di dunia fantasi penuh monster unik dan kuat.

Secara umum, Monster Hunter Freedom Unite memiliki gameplay yang tidak jauh berbeda dengan game seri Monster Hunter lainnya. Pemain dapat mengambil misi, upgrade senjata, meningkatkan kemampuan senjata, dan banyak lagi di dalam game ini. Game ini sendiri tidak memiliki fungsi leveling untuk karakternya, hanya saja pemain dapat memperkuat armor dan weapon untuk berburu atau mengalahkan monster.

Graphic (8/10)

Review Monster Hunter Freedom Unite
Graphic – Review Monster Hunter Freedom Unite, Open World Tanpa Sistem Leveling

Monster Hunter Freedom Unite memiliki visual yang memukau dan menjadi seri terbaik di PSP untuk game Monster Hunter dalam urusan visual. Daripada seri Monster Hunter 3rd Portable, visual Monster Hunter Freedom Unite lebih baik secara menyeluruh dan penggambaran yang lebih relate dan tidak terlalu kontras.

Disajikan dalam sudut pandang orang ketiga atau third person persfective. Angle kamera dapat diubah dan fokuskan kamera sesuai dengan harapan sebelumnya. Gerakan yang dihasilkan juga lebih baik dan smooth untuk ukuran game PSP sejenisnya.

Control (8/10)

Secara umum Monster Hunter Freedom Unite menyajikan kontrol yang terbilang tidak sulit dan tidak mudah juga. Beberapa kontrol memerlukan eksekusi yang cukup baik agar dapat akurat dan berguna ketika menjalankan quest.

Beberapa kontrol seperti ada 2 tipe serangan, serangan beruntun dan single-attack, tergantung dari senjata yang digunakan juga. Ada kontrol use item, dan sisanya dodge, ada juga block dan masih banyak lainnya.

Addictive (8/10)

Review Monster Hunter Freedom Unite
Addictive – Review Monster Hunter Freedom Unite, Open World Tanpa Sistem Leveling

Monster Hunter Freedom Unite memiliki gameplay yang menarik dan menyenangkan. Walau secara mendasar game ini seperti game semi open world yang membebaskan pemainnya untuk melakukan apapun dan mengambil quest apapun juga.

Music (8/10)

Memiliki aspek musik yang baik dan menarik, Monster Hunter Freedom Unite tampil dengan musik yang relate atau sesuai dengan gameplay dan latar belakang game sendiri. Hadir dengan latar musik dengan gaya fantasi dan sound effect untuk karakter yang juga dapat disesuaikan.

Kelebihan

Monster Hunter Freedom Unite memiliki hal yang menarik selain daripada visual-nya, beberapanya seperti kebebasan game untuk pemain ingin melakukan apapun itu, serta weapon yang variatif dan kompleks.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Monster Hunter Freedom Unite yang akan penulis sampaikan kali ini. Secara mendasar Monster Hunter Freedom Unite adalah game hack and slash, dan terkadang pemain baru dihadapkan dengan monster yang terlalu kuat seperti Dragon dan Tyrant.

Untuk Monster Hunter Freedom Unite, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,2.

Sekian Review Monster Hunter Freedom Unite yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Eternal Return, Battle Royale Rasa MOBA

GAMEFINITY.ID, Bandumg – Tidak dapat terbantahkan bahwa battle royale dan MOBA menjadi dua genre terpopuler saat ini. Namun, Nimble Neuron dan Kakao Games berupaya untuk menghadirkan dua genre itu menjadi satu game, yaitu Eternal Return.

Eternal Return pertama kali rilis sebagai early access pada 14 Oktober 2020 dan masih belum berupa full release. Nimble Neuron pernah menyebut bahwa mereka tengah mengerjakan versi Xbox dan mobile-nya. Saat ini, game ini hanya ada di PC.

Sinopsis Eternal Return, Battle Royale Rasa MOBA

Dalam Eterrnal Return, pemain harus berhadapan dengan 14-17 pemain lain. Mereka ditempatkan di Lumia Island untuk bertahan hidup dan saling bertarung sebagai bagian dari sebuah eksperimen. Seperti game battle royale pada umumnya, satu pemain yang bertahan akan menjadi pemenang.

Terdapat 5 mode yang berbeda, yaitu Practice Mode (untuk latihan), Custom Game, vs AI, Ranked Match, Normal Match, dan Cobalt Protocol. Pemain dapat bermain secara solo, duo, atau squad dalam Custom Game, Ranked Match, atau Normal Match. Cobalt Protocol merupakan mode 4v4 yang mendekati game MOBA biasanya, di mana pemain harus menghabiskan poin tim lawan hingga habis dengan membunuh lawan beberapa kali.

Gameplay Eternal Return (7/10)

Eternal Return menjadi sebuah game battle royale dengan elemen MOBA. Pemain terlebih dahulu akan memilih sebuah karakter. Terdapat total 61 karakter yang dapat dipilih per tulisan ini, masing-masing memiliki skill, ability, dan pilihan senjata yang berbeda-beda.

Eternal Return gameplay 3
Eternal Return gabungkan konsep battle royale dan MOBA

Dalam gameplay, pemain juga harus melakukan loot untuk mencari material untuk upgrade equipment dan berburu binatang selain membasmi pemain lain.

Oleh karena itu, mereka harus berkeliling map untuk mendapat experience demi level up dan mendapat equipment lebih kuat dari looting. Terlebih, terdapat 15 bagian dari map Lumia Island yang dapat dikunjungi, masing-masing memiliki koleksi item dengan jumlah yang berbeda.

Elemen berburu demi membuat equipment lebih kuat di game ini dapat membuat frustrasi, apalagi bagi pemain baru. Pasalnya, mereka harus mengumpulkan item untuk meng-upgrade equipment dan menemukan makanan untuk healing secepat mungkin, belum lagi harus naik level agar dapat upgrade skill dan mengalahkan musuh. Masing-masing pemain hanya mendapat 10 slot dalam storage. Jika penuh kecuali saat dapat melakukan upgrade item, pemain tidak bisa mendapat item yang ingin diambil.

Baca juga: Deretan Game Battle Royale yang Bukan Shooter

Control (8/10)

Untuk melangkah, pemain hanya bisa melakukan click menggunakan tombol kanan mouse. Pilihan untuk menggunakan tombol keyboard untuk melakukannya dapat menjadi pilihan tambahan yang seharusnya tersedia.

Pemain dapat menggunakan skill dengan tombol Q, W, E, R, dengan tombol R merupakan skill ultimate. Weapon skill (bisa diperoleh setelah mencapai level 7) dapat digunakan dengan menekan tombol D. Tombol angka 0-9 menjadi tombol untuk menggunakan item, baik untuk healing dan equip barang. Pemain dapat melakukan rest untuk healing di tempat aman dengan tombol X.

Graphics (9/10)

Eternal Return characters season 6
Terdapat berbagai karakter keren dengan art bergaya anime di Eternal Return

Eternal Return memiliki grafis bergaya anime. Hal tersebut terlihat dari semua karakternya. Ini menjadi angin segar untuk game ini mengingat banyak karakter keren yang dapat dijadikan favorit.

Map Lumia Island juga terlihat menawan dengan grafis tiga dimensi dan sudut pandang top down seperti game MOBA lainnya. Setiap elemen pada di map tersebut hampir terlihat realistis.

Music (8/10)

Musik di Eternal Return, baik di lobby atau selama gameplay, cocok dengan tema survival. Bisa dikatakan, musik di game tersebut mengundang ketegangan bagi pemain, begitu pula dengan sound effect-nya.

Addictive (7/10)

Seperti yang disebutkan dalam gameplay, Eternal Return dapat membuat pemainnya frustrasi karena mekanik yang cukup rumit. Meski begitu, game ini menjadi cukup adiktif ketika pertama kali memainkannya. Mekanik dalam game ini justru membuat penasaran, pemain jadi bisa tahu strategi untuk menaikkan level dan mengumpulkan item untuk melakukan upgrade equipment lebih cepat.

Semakin lama bermain, game ini sering membuat frustrasi saat matching. Sering kali, pemain bertemu dengan pemain veteran ber-skill sangat tinggi dan pengalaman mendalam tentang game ini. Ini berpotensi dapat menganggu pemain baru untuk melanjutkan bermain Eternal Return.

Verdict untuk Eternal Return

Meski menggabungkan dua genre game populer untuk menghasilkan konsep baru, Eternal Return nyatanya dapat membuat frustrasi pemainnya karena mekanik yang sangat kompleks dan sering matching bersama pemain veteran. Setidaknya, game ini memiliki berbagai karakter yang keren dengan art bergaya anime mengagumkan.

Untuk Eternal Return, penulis memberi total score 7,8.

Bagi yang ingin mencoba Eternal Return dan penasaran dengan kombinasi battle royale dengan MOBA, pemain dapat mengunduhnya gratis di Steam dan Microsoft Store.

Tap Dig My Museum, Idle Game Collectible Modal Ketuk-Ketuk

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – My Museum atau lengkapnya Tap! Dig! My Museum! merupakan idle game yang cukup edukatif dan menarik di mobile Game ini dirilis pada Mei 2019 oleh Oridio. Game ini hadir di platform mobile, Android dan iOS.

Sinopsis TAP! DIG! MY MUSEUM, Idle Game Collectible Modal Ketuk-Ketuk

Berawal dari sekelompok arkeolog yang menjadikan sebuah bangunan tua sebagai museum sejarah berisi fosil-fosil purba, seperti Dinosaurus. Penggalian menarik dan keluh kesah para arkeolog dimulai disini.

Baca juga: Review Manhunt 2, Sekuel Game Stealth Execution dari Rockstar

Gameplay (7/10)

Review My Museum
Gameplay – Review My Museum, Idle Game Collectible Modal Ketuk-ketuk

TAP DIG MY MUSEUM atau yang akan diperkenalkan oleh penulis sebagai My Museum untuk mempermudah pembaca. Game ini merupakan salah satu idle game yang cukup menarik penulis untuk melakukan review sembari menggali fosil purba dalam game ini.

My Museum sendiri cukup umum sebagai game idle di mobile. Game ini tampil dengan pembawaan yang cukup baik dan menarik, dengan sedikit gameplay manual yang diberikan dengan seiring permainan akan kembali dalam auto gameplay.

Pemain akan berperan sebagai pemilik museum sekaligus arkeolog yang menggali fosil-fosil diseluruh dunia untuk diabadikan dan dipamerkan di museum tersebut. Dalam pencariannya, pemain akan melakukan serangkaian kegiatan menggali dengan konsep yang unik. Pemain sendiri akan berhadapan dengan lokasi penggalian secara langsung dan menemukan fosil tulang setidaknya maksimal 2 potongan. Potongan ini akan disusun dan menambah persentase kelengkapan fosil dari dinosaurus sendiri.

Graphic (8/10)

Review My Museum
Graphic – Review My Museum, Idle Game Collectible Modal Ketuk-ketuk

My Museum menghadirkan visual yang menarik dengan balutan kartunis bergaya pixel yang kontras. Dibawakan dengan visual portrait dalam permainan secara penuh, baik dari saat collectible ataupun penggalian.

Standarnya kebanyakan idle game menggunakan pixel art sebagai rujukan visual, dengan sedikit tambahan ataupun metode semi-pixel yang dibawakan. Dimana hanya ada sebagian objek berbentuk pixel dan lainnya hanyalah kartun biasa, My Museum terapkan hal seperti ini.

Fosil dinosaurus dihadirkan dengan cukup baik, walau tampil dengn gaya pixel. Pemain masih dapat menemukan titik dan jelas untuk mengetahui fosil apa itu.

Control (9/10)

Tidak banyak yang dapat dibahas dalam aspek kontrol untuk game My Museum ini. Secara menyeluruh My Museum menggunakan kontrol atau eksekusi klik-klik atau taping. Cukup umum, pemain dapat melakukan serangkaian taping, seperti ketika menggali, mengambil koin, dan banyak lagi, sampai kondisi dimana pemain mendapatkan fungsi atau fitur otomatis.

Addictive (8/10)

Review My Museum
Addictive – Review My Museum, Idle Game Collectible Modal Ketuk-ketuk

Untuk awal-awal game ini cukuplah menyenangkan dan mudah sekali, walau akan sedikit menyulitkan ketika penggalian yang dilakukan tanpa upgrade skill menggali di game ini. Pada dasarnya, My Museum bergantung kepada jumlah maksimal tap untuk menggali, dan permainan menggali berakhir ketika count ini habis.

Cukup menarik di awal, dan pemain terpaksa try hard di akhiran. Hal ini sendiri dikarenakan memerlukan upaya payment koin in-game untuk melakukan eksplorasi fosil. Semakin tinggi level, semakin tinggi juga nilai payment yang dikeluarkan.

Music (8/10)

Musik yang dihadirkan disini cukup baik, menarik, dan nyaman didengar. Cukup umum untuk idle game sejenisnya. My Museum ditmpilkan dengan sound effect yang cukup kontras dan latar musik yang santai dan menyenangkan.

Kelebihan

Hadir dengan gameplay yang interaktif serta edukatif. My Museum bukan hanya sebatas game idle mentah yang hanya hadirkan gameplay idle semata, melainkan gameplay yang edukatif serta menarik.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan kali ini. My Museum memiliki kekurangan yang cukup jelas pada kali ini penulis ulas. Memiliki tingkat adiktif yang baik, namun kesulitan yang tidak sebanding dengan peningkatan payment dan rate menemukan pecahan fosil dari situs penggalian. Beberapa item dan payment game cukup tinggi.

Untuk My Museum, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review My Museum yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.