Category Archives: Review PC Game

Temukan Review PC Game Favoritmu di Sini !

Review Ikai, Game Horror Dengan Unsur Mitologi Jepang

GAMEFINITY.ID, Yogyakarta – Ikai adalah game Horror First Person besutan developer indie “Endflame”. Game ini pertama kali dirilis pada 22 September 2021 untuk PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, Nintendo Switch, dan juga PC. Untuk versi PCnya sendiri, game ini baru rilis pada 29 Maret 2022. Ikai sendiri mengambil tema kebudayaan Jepang tentang pendeta wanita yang berusaha mengembalikan para yokai atau hantu ke alam asalnya.

Ikai
Ikai
Genre Horror, Puzzle
Developer Endflame
Platform PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, Nintendo Switch, PC
Size 5 GB

Sinopsis Ikai

Di game Ikai, kita akan berperan sebagai seorang pendeta wanita bernama Naoko. Naoko mempunyai tugas untuk menjaga kuil karena pamannya, sang pendeta utama di kuil tersebut sedang pergi. Pamannya sendiri sedang pergi ke desa untuk memberikan perlindungan kepada desa tersebut, yang kabarnya sering diganggu oleh para yokai.

Waktu sedang bersih-bersih, Naoko teringat dengan kenangan masa kecilnya bersama saudari perempuannya, Haruka. Naoko lalu mulai menyadari bahwa ada yang mulai tidak beres di kuil tersebut. Hal tersebut diperkuat saat Naoko ingin mencuci baju di sungai, dia berakhir dengan tersesat di hutan dan pingsan setelah memegang sebuah pisau.

Ikai
ikai gameplay

Setelah kejadian itulah, petualangan Naoko untuk menyegel para yokai yang datang ke dunia manusia dimulai. Sepanjang perjalanan, kita akan mulai mengungkap misteri tentang alasan para yokai bisa datang ke dunia manusia. Serta mengetahui nasib sebenarnya dari saudari Naoko, yaitu Haruka.

Gameplay (6/10)

Ikai
Ikai gameplay

Sebagian besar gameplay dari Ikai adalah eksplorasi dan puzzle. Kita akan dituntut memecahkan puzzle dan berkeliling kuil untuk melawan para yokai. Game ini mempunyai tingkat keseraman yang luar biasa. Suasana yang dihadirkan di game ini tampak sangat mencekam dan tidak nyaman. Sejujurnya, bentuk dari para yokai di game ini tidaklah begitu seram. Namun, suasana dari game inilah yang membuat kita menjadi cukup tegang. Untungnya, game ini bisa ditamatkan dalam waktu 2-3 jam saja.

Visual dan Musik (9/10)

Game Ikai mempunyai visual yang lumayan bagus. Suasana mencekam yang dihadirkan cukup tersampaikan di game ini. Desain dari kuil tradisional Jepang yang dihadirkan dalam game ini juga cukup bagus dan mempunyai letak ruangan yang cukup mudah untuk dihafalkan.

ikai
ikai gameplay

Desain yokai yang dihadirkan juga cukup unik, walaupun desainnya tidak terlalu seram. Kita juga diberikan opsi graphic dari low, medium, high, dan ultra disetiap aspek visualnya. Membuat kita bisa dengan mudah mengatur optimisasi dari game ini.

Untuk musiknya sendiri, Ikai memberikan SFX yang cukup detail dan sangat membuat kita merasa tidak nyaman. Detail kecil seperti suara membuka pintu, membuka lemari, dll dibuat dengan cukup apik. Membuat kita cukup tegang hanya dengan mendengarkan suara pintu saja. Karakter kita juga mempunyai suara yang di dubbing dalam Bahasa Jepang.

Kontrol (8/10)

Sama seperti game horror pada umumnya, tidak ada kontrol yang rumit di game Ikai ini. Kita hanya perlu menggunakan keyboard WASD untuk bergerak dan mouse untuk berinteraksi layaknya game horror pada umumnya.

Baca Juga: Review Specimen Zero, Game Survival-Horror untuk Mobile

Addictive (7/10)

Tema dan visual dari game Ikai terbilang cukup bagus. Namun, gameplay dan cerita yang dihadirkan terlalu klise dan standar. Tidak ada elemen yang menarik dan berbeda yang membedakan game ini dengan game horror lainnya. Cerita yang dihadirkan juga cukup simple, pendek, dan klise.

Ikai
Ikai gameplay 4

Sama seperti game horror medioker lainnya, elemen jumpscare dan suara-suara aneh juga banyak ditemukan di game ini. Sejujurnya, tidak ada yang cukup menarik dari game Ikai ini. Hanya saja, dengan durasi game yang cukup pendek, tidak ada salahnya untuk kalian para pecinta game horror mencoba game yang satu ini.

Kesimpulan Untuk Game Ikai

Ikai adalah game yang mengambil tema Jepang. Mulai dari plot cerita, lingkungan, serta hantu yang dihadirkan sangat lekat dengan kebudayaan Jepang. Dari segi cerita, game ini menghadirkan cerita yang terbilang biasa saja. Tidak ada pendalaman karakter atau emosi yang diberikan dari segi ceritanya.

Untuk gameplaynya, game ini juga tidak memberikan hal yang cukup menarik. Gameplay puzzle dan elemen horror yang dihadirkan juga sangat medioker. Karena beberapa alasan itulah, saya selaku reviewer dari game ini memberikan score akhir untuk Ikai di 7.0 . Jika kalian adalah pecinta game horror dan ingin memainkan game horror baru, mungkin game ini bisa menjadi opsi.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Eiyuden Chronicle: Rising, Prekuel yang Menjanjikan

GAMEFINITY.ID, YOGYAKARTAEiyuden Chronicle: Rising adalah game yang cukup dinanti para pecinta game RPG terutama penggemar Suikoden. Game yang rilis pada 10 Mei kemarin ini dibuat oleh para kreator dari franchise besar Suikoden di era PS1-PS2. Para fans tentunya sangat antusias dengan game ini setelah sekian lama franchise Suikoden ditinggalkan oleh Konami.

Eiyuden Chronicle: Rising sendiri adalah prekuel dari Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes yang akan rilis tahun depan. Dengan style side-scrolling platformer RPG, game ini datang menghadirkan nostalgia namun dengan visual, cerita, dan gameplay yang lebih fresh.

Eiyuden Chronicle
Eiyuden Chronicle: Rising
Genre Action RPG
Developer Natsume Atari
Platform PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X & S, Nintendo Switch
Size 20 GB

Sinopsis Eiyuden Chronicle: Rising

Game ini bercerita tentang seorang protagonis bernama CJ yang berambisi untuk mencari harta karun terpendam di bawah kota “New Nevaeh”. Kota New Nevaeh diceritakan sedang dalam masa pemulihan pasca gempa besar yang terjadi.

CJ sendiri merupakan tipikal protagonis generik layaknya protagonis anime atau manga shounen dimana dia selalu berbaik hati membantu siapa saja yang membutuhkan bantuan. Jadi, alih-alih fokus mencari harta karun, CJ sepanjang game juga akan membantu para warga dalam memulihkan kotanya pasca gempa.

Eiyuden Chronicle
Eiyuden Chronicle Rising Character

CJ nantinya juga akan bertemu dengan Garoo, seorang mercenary berwujud kangguru yang mempunyai tujuan sama seperti CJ, yaitu mencari harta karun. Serta Isha, seorang Wanita yang menjadi walikota pengganti di kota New Nevaeh. Isha sendiri mempunyai tujuan yang berbeda, yaitu mencari walikota sebenarnya yang telah menghilang. Mereka bertiga lalu menjadi tim untuk berpetualang sesuai tujuannya masing-masing.

Misteri dan asal-usul dari reruntuhan New Nevaeh lama-kelamaan juga akan terungkap seiring dengan progress cerita yang kita jalankan. Eiyuden Chronicle: Rising sendiri adalah sebuah prolog atau pengantar untuk seri utamanya, yaitu Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes. Game ini mempunyai dialog dan cerita yang cukup solid untuk membangun lore dari seri utamanya nanti.

Baca Juga: Review The Wild Darkness, RPG Survival Bergaya Roguelike

Visual dan Musik (9/10)

Eiyuden Chronicle
Eiyuden Chronicle Rising Visual

Eiyuden Chronicle: Rising mempunyai visual yang cukup memanjakan mata. Meskipun bergaya side-scrolling, game ini mampu memberikan nuansa 2.5D yang cukup indah. Animasi yang ditampilkan juga cukup detail, dengan penggunaan foreground dan background yang cukup apik. Desain kotanya juga sangat hidup, ditambah dengan NPC yang akan semakin bertambah seiring berjalannya progress game.

Dari segi musik, game ini tidak menawarkan sesuatu yang cukup unik. Game Eiyuden Chronicle: Rising memberikan alunan musik santai layaknya game-game RPG pada umumnya. Serta background musik yang akan berganti sesuai dengan tempat atau dungeon yang sedang kita kunjungi. Tidak ada dubbing dari para karakternya, atau bahkan SFX suara karakter sekalipun.

Gameplay (8/10)

Eiyuden Chronicle
Eiyuden Chronicle Rising Gameplay

Untuk gameplay, Eiyuden Chronicle: Rising memberikan elemen menarik, yaitu town building. Jadi, kita akan menjalankan quest dari para warga untuk mencari resources. Lalu nantinya akan ada bangunan-bangunan baru yang dibangun seiring perkembangan dari quest yang kita jalankan.

Ini adalah salah satu hal terseru yang ada di game ini, karena kita akan melihat perkembangan kota New Nevaeh sedikit demi sedikit. Ditambah NPC juga akan semakin ramai dan beragam seiring banyaknya bangunan yang diperbaiki.

Untuk kombat mekaniknya, game ini memberikan gameplay yang sangat kasual. Tidak ada combo yang sulit atau mekanik rumit, kita hanya perlu menghadapi musuh dengan 3 karakter kita yang mempunyai style berbeda. CJ adalah karakter dengan kombat fast-phase jarak dekat. Garoo mempunyai style kombat yang lebih berdamage namun dengan kecepatan serangan yang lebih rendah. Sedangkan Isha adalah seorang pengguna magic yang mempunyai serangan jarak jauh.

Karakter tersebut juga bisa kita berikan elemen tertentu agar serangan yang dikeluarkan mempunyai damage lebih dan memiliki advantage saat melawan elemen tertentu.

Kontrol (8/10)

Eiyuden Chronicle
Eiyuden Chronicle Rising Gameplay

Analog kiri dan D-pad berguna untuk movement karakter kita. Tombol A (X untuk controller PS) digunakan untuk melompat. Lalu X (Square) untuk menggunakan serangan dari CJ, Y (Triangle) untuk serangan dari Garoo, dan B (Circle) untuk serangan dari Isha. Tombol RB (R1) untuk berinteraksi, seperti pada NPC. Serta tombol RT (R2) untuk menggunakan skill.

Dalam Eiyuden Chronicle: Rising, kita juga bisa menggunakan Link Attack untuk menggunakan serangan secara bergantian dari 3 karakter. Kita bisa menggunakan Link Attack secara manual dengan menekan tombol serangan dari karakter yang dikombinasikan, atau bisa dengan mode otomatis dimana Link Attack ini akan berjalanan dengan sendirinya.

Addictive (7/10)

Eiyuden Chronicle
Eiyuden Chronicle Rising Gameplay

Game Eiyuden Chronicle: Rising mempunyai style gameplay yang sangat kasual. Tidak ada tantangan tersendiri saat melawan musuh-musuh yang muncul, bahkan bossnya sekalipun. Game ini mungkin cocok untuk kalian yang suka RPG bergaya idle dan kasual. Namun, game ini terasa cukup membosankan bagi saya pribadi karena gameplay yang cukup repetitif.

Durasi permainan dari Eiyuden Chronicle: Rising juga cukup panjang. Kita bisa menamatkan main story dari game dengan waktu sekitar 15 jam. Namun, side quest yang dihadirkan sangat banyak, butuh waktu sekitar 50-60 jam untuk menyelesaikan game ini secara 100%.

Quest yang dihadirkan sebenarnya cukup rewarding dengan adanya perkembangan kota yang semakin hidup seiring banyaknya quest yang kita terima untuk memperbaiki kota. Namun, grainding di dungeon terasa sangat membosankan karena musuh yang mudah dan cukup repetitif. Untungnya, ada fitur fast travel yang memberikan kemudahan kita dalam menuju dungeon.

Dari segi ceritanya sendiri, Eiyuden Chronicle: Rising menghadirkan cerita yang cukup menarik. Namun, tidak serumit seri Suikoden yang kental akan drama dan unsur politik didalamnya.

Kesimpulan Untuk Game Eiyuden Chronicle: Rising

Game Eiyuden Chronicle: Rising mempunyai visual yanga cukup indah, membawa unsur nostalgia namun tetap memberikan hal-hal baru yang menarik. Cerita dalam game ini juga terbilang cukup bagus, meski bukan cerita yang bisa dibandingkan dengan seri Suikoden. Gameplay yang ditawarkan juga cukup menarik dengan adanya side quest yang sangat banyak. Namun, eksplorasi dungeon terasa sangat membosankan dan cukup repetitif. Game ini sepertinya memang ditujukan untuk gameplay yang lebih kasual.

Eiyuden Chronicle: Rising memberikan pengalaman yang cukup mengesankan. Mengingat game ini baru prekuel dari seri utamanya, kita bisa berharap lebih dari Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes yang akan muncul nanti pada tahun 2023. Saya pribadi sebagai reviewer dari Eiyuden Chronicle: Rising memberikan score akhir untuk game ini dengan 8.5 .

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Trek to Yomi, Game yang Indah di Visualnya Saja

GAMEFINITY.ID, YOGYAKARTA – Awal bulan ini, kita disambut dengan game yang cukup menakjubkan bernama Trek to Yomi. Game besutan developer indie bernama Flying Wild Hog ini rilis pada 5 Mei kemarin untuk PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X dan S, dan juga PC. Di steam sendiri, kalian bisa membeli game ini dengan harga 120 ribu. Game Trek to Yomi sendiri adalah game side-scrolling dengan genre action adventure yang mengambil tema samurai Jepang pada zaman edo.

Trek to Yomi
Trek to Yomi Gameplay

Sinopsis Trek to Yomi

Game Trek to Yomi bercerita tentang seorang samurai muda bernama Hiroki yang mempunyai janji kepada gurunya untuk melindungi desa. Scene lalu berganti dengan Hiroki yang sudah menjadi samurai dewasa. Hiroki yang kembali ke desa setelah mengejar bandit menyadari bahwa desanya telah hancur porak-poranda diserang oleh musuhnya.

Teman masa kecil dan pujaan hatinya yang bernama Aiko juga menghilang. Disinilah petualangan Hiroki dimulai untuk membalas dendam kepada orang-orang yang dia kenal dan cintai. Sesuai judulnya, Hiroki ini nantinya juga akan masuk kedalam tanah kematian atau Yomi, yang sering disebut juga sebagai neraka versi agama Shinto.

Visual (10/10)

Trek to Yomi mempunyai visual yang sangat menakjubkan. Meskipun mempunyai gaya side-scrolling, game ini mampu memberikan visual 2.5D yang sangat indah. Plot cerita digambarkan dengan sangat baik lewat visualnya yang hitam putih. Setiap angle yang dipakai juga terlihat megah dan tidak asal-asalan diambil dan mempunyai makna. Jika dalam istilah film, game ini bisa dikatakan mampu memberikan frame painting yang menakjubkan, membuat kita bisa menyadari hal yang sedang terjadi hanya dengan melihat visualnya saja.

Trek to Yomi
Trek to Yomi Gameplay

Musik (9/10)

Musik yang digunakan dalam game Trek to Yomi juga cukup bagus. Menggunakan gaya musik tradisional jepang Seperti shamisen dan koto, musik dalam game ini mampu mengimbangi visualnya yang indah. Pengisi suara karakter dalam game ini juga tidak asal-asalan dibuat. Pemakaian dialek Bahasa Jepang kuno yang terdengar lebih kaku dan sopan membuat feel samurai dalam game ini semakin terasa. Jika kalian tertarik dan suka dengan soundtrack game Trek To Yomi, kalian dapat membelinya di steam dengan harga 72 ribu. Kalian juga bisa membeli bundle game dan soundtracknya dengan harga 192 ribu rupiah.

Baca Juga: Game-Game Menarik yang Akan Rilis Bulan Mei Ini

Gameplay Trek to Yomi (6/10)

Sayangnya, kegagalan game Trek to Yomi disini adalah gameplaynya. Meskipun menampilkan cerita, visual, dan musik yang megah, game ini tidak mampu memberikan gameplay yang solid. Dalam game ini, ada 3 difficulty berbeda yang bisa kita pilih, yaitu Kabuki, Bushido, dan Ronin yang mewakili easy, normal, dan hard. Banyak yang tidak menyadari, difficulty dalam game Trek to Yomi ini bisa diganti sesuka hati disepanjang permainan lewat settings.

Trek to Yomi
Trek to Yomi Gameplay

Meskipun dengan difficulty tertinggi yaitu Ronin, game ini masih terbilang cukup mudah. Musuh terkesan sangat repetitive dan mudah dikalahkan. Boss fight pun tidak terlalu epic karena move set bossnya cenderung mudah dihafalkan dan tidak memberikan tantangan yang berarti. Banyaknya combo yang bisa dipakai dalam game ini juga terasa tidak berguna karena musuh yang repetitive dan mudah. Adanya lag antara input controller kita juga menambah ketidakbergunaan combo di game ini yang susah untuk dipakai.

Game Trek to Yomi ini gameplaynya hanya seru diawal-awal saja karena kita masih belum mengenal musuh-musuhnya. Bagian pertengahan ke akhir game, kita akan sangat bosan dengan gameplaynya. Apalagi game ini menggunakan tema samurai yang lebih berfokus pada pertarungan 1vs1, yang sayangnya tidak dibarengi dengan mekanik yang baik.

Untuk memenangkan game Trek to Yomi, kita hanya perlu spam combo X,X,Y saja.

Kontrol (7/10)

Trek to Yomi memberikan control yang terbilang cukup sederhana. Serangan hanya dibagi menjadi heavy attack yang bisa kita pakai dengan menekan X (Square untuk controller PS). Serta light attack yang bisa dipakai dengan menekan Y (Triangle untuk controller PS). Kita juga bisa menggunakan LT (L2) dan RT (R2) untuk senjata jarak jauh jika kita memakainya. Tombol LB (L1) dipakai untuk block dan RB (R1) untuk finisher.

Sayangnya, adanya lag antara input yang kita berikan dengan karakternya membuat combo dalam game ini terkadang susah untuk dilakukan.

Addictive (7/10)

Game Trek to Yomi ini hanya seru dimainkan diawal-awal saja. Bagian pertengahan ke akhir terasa sangat membosankan. Untungnya visual dan cerita dalam game ini cukup menarik untuk kita lihat dan ikuti. Boss yang mempunyai tema Yurei juga lumayan memberikan tema yang menarik, meskipun untuk segi boss fightnya, lagi-lagi sangat membosankan dan mudah ditebak.

Game ini bisa kita tamatkan dengan durasi 3-5 jam saja tergantung style kita dalam memainkannya.

Kesimpulan Untuk Game Trek to Yomi

Trek to Yomi hanya mengedepankan estetika dan seni saja layaknya film. Namun, melewatkan hal terpenting dari sebuah video game, yaitu mekanik dan gameplay. Jika saja game ini hanya dilihat dari perspektif gameplay saja, Trek to Yomi tentu merupakan game yang biasa saja. Namun adanya visual dan cerita dalam game ini yang cukup menarik mampu meningkatkan kualitas game tersebut.

Berdasarkan ulasan yang sudah saya uraikan diatas, saya pribadi memberikan score akhir untuk game ini dengan 7.0/10.Trek to Yomi sangat recommended untuk kalian beli dengan harga 120 ribu saja, mengingat visual game ini yang sangat menakjubkan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Tiny Room Stories, Game Riddle Bergaya Isometric

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Tiny Room Stories: Town Mystery adalah game Riddle-Adventure yang dirilis pada 19 Juni 2019. Game yang menceritakan petualangan sang detektif dalam menguak misteri menghilangnya sang ayah.

Tiny Room Stories: Town Mystery dikembangkan dan diterbitkan oleh Kiary Games, perusahan game indie yang berlokasi di Rusia. Tiny Room Stories dapat dimainkan di platform NDS, Android, IOS, dan Windows.

Baca Juga : Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Sinopsis Tiny Room Stories, Game Riddle Bergaya Isometric

Tiny Room Stories bercerita tentang seorang detektif swasta yang menerima surat dari sang ayah untuk segera datang ke sebuah kota terdekat. Tidak di sangka bahwa kota yang sang detektif datangi tidak ada penduduknya atau bisa disebut dengan kota mati yang bernama Redcliff.

Sang karakter utama akan mengusut dan memecahkan kasus menghilangnya penduduk kota dan mengetahui keberadaan sang ayah.

Gameplay (9/10)

Review Tiny Room Stories
Gameplay – Review Tiny Room Stories, Game Riddle Bergaya Isometric

Tiny Room Stories memiliki mekanisme game yang unik. Game ini menyajikan gaya bermain yang sedikit berbeda dari game Riddle lainnnya yang kebanyakan hanya berbentuk teks. Dalam game ini, player dituntut untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan pada tiap chapter-nya, dan tiap chapter ini memiliki lokasi yang berbeda dan saling berhubungan.

Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, player akan melakukan eksekusi karakter dengan menggeser setiap sudut bangunan dan ruangan untuk menemukan sebuah petunjuk dan jalar keluar. Akan  ada banyak sekali Riddle yang harus dipecahkan. kebanyakan dari Riddle juga memerlukan kombinasi angka dan simbol yang variatif. Mengingat game ini adalah game Riddle, Tiny Room Stories memiliki alur cerita yang sangat menarik dan penuh dengan Plot Twist.

Graphic (9/10)

Review Tiny Room Stories
Graphic – Review Tiny Room Stories, Game Riddle Bergaya Isometric

Dalam pembawaan Visual-nya, Tiny Room Stories menggunakan Persfektif Isometrik yang kebanyakan ada pada game Sandbox. Tiny Room Stories menyajikan pewarnaan yang sesuai. Walaupun hanya menggunakan satu warna untuk satu objek tertentu seperti, aspal, bangunan, pohon, Tiny Room Stories dapat membawakannya dengan sempurna.

Tiny Room Stories sangat mengandalkan gaya bermain Slide. Dalam pergerakan kamera, Tiny Room Stories menyajikannya dengan gerakan yang cepat dan sehalus mungkin.

Control (8/10)

Review Tiny Room Stories
Control – Review Tiny Room Stories, Game Riddle Bergaya Isometric

Tidak ada kontrol khusus pada game ini. Mengingat Tiny Room Stories adalah game yang dapat dimainkan di Mobile, jadi tidak ada kontrol khusus pada game ini. Tiny Stories hanya mengandalkan Tap-tap dan Slide untuk menjalankan game-nya.

Addictive (8/10)

Review Tiny Room Stories
Addictive – Review Tiny Room Stories, Game Riddle Bergaya Isometric

Mungkin bagi yang pertama kali mencoba game Riddle akan merasa bingung ketika memainkannya. Bingung dalam eksekusi karakter, Kombinasi angka dan simbol, bahkan ceritanya sendiri. Tapi tenang, Player akan diberikan serangkaian tutorial yang ada dalam prolog game ini.

Tiny Room Stories dapat sangat membosankan dan menjengkelkan untuk mereka yang tidak terlalu suka dengan Riddle yang sulit. Ada 3 Acts pada game ini, yang masing-masing Acts-nya memiliki beberapa tingkatan chapter dengan kesulitan yang variatif.

Music (9/10)

Review Tiny Room Stories
Music – Review Tiny Room Stories, Game Riddle Bergaya Isometric

Tiny Room Stories memberikan Sound Effect dan Background Music pada game-nya. Sound Effect yang dapat berupa bunyi lonceng, suara engsel pintu, gangguan listrik yang membuat game ini semakin hidup.

Tidak lupa, game ini memberikan Background Music pada tiap lokasi, ruangan, dan chapter yang berbeda-beda. Background Music yang umum terdengar pada game Riddle Horror yang semakin membuat Tiny Room Stories cukup menegangkan.

Kesimpulan

Tiny Room Stories menjadi salah satu game Riddle yang wajib dicoba, terlebih untuk penikmat genre Riddle dan Puzzle. Berikut kelebihan dan kekurangan Tiny Room Stories yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Tiny Room Stories membawakan gaya bermain yang unik dan cukup berbeda dari kebanyakan game Riddle lainnya. Tiny Room Stories yang ditampilkan dalam wujud 3D Isometric yang menjadikan game ini sangat menarik dan alur cerita yang penuh dengan Plot Twist tidak terduga.

Kekurangan

Dibalik keunikannya, Tiny Room Stories memiliki kekurangan yang sedikit mengganggu yaitu, tingkat kesulitan yang tinggi pada chapter rendah. Hal ini sedikit mengganggu, mengingat bahwa game ini memiliki beberapa chapter pada tiap Acts-nya.

Untuk Tiny Room Stories: Town Mystery, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Pokemon merupakan salah satu serial animasi Jepang yang awal tayang pada Juli 1998 dengan judul Pokemon: The First Movie. Pokemon menjadi salah satu serial animasi Jepang yang mendapatkan adaptasi game salah satunya adalah Pokemon Emerald.

Pokemon Emerald adalah Pokemon Series yang dirilis pada September 2004 untuk Platform GBA. Pokemon Emerald menjadi salah satu series yang memiliki game serupa seperti Pokemon Ruby dan Pokemon Sapphire yang duluan rilis pada November 2002.

Baca Juga : Review SimpleMMO, MMORPG Ringan Dengan Gaya Pixel

Sinopsis Pokemon Emerald

Bermula dari seorang anak yang disambut oleh seorang Profesor yang diketahui bernama Profesor Birch. Profesor Birch merupakan seorang ilmuwan yang meneliti tentang pokemon. Tidak lama sang karakter berada langsung disebuah desa bernama, Littleroot Town. Dari sini petualangan sang karakter akan dimulai demi mengumpulkan kedelapan badges dan mendapatkan Pokemon Legendaris.

Gameplay (9/10)

Review Pokemon Emerald
Gameplay – Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Pokemon Emerald memiliki gameplay yang sama dengan seri Pokemon pada platform GBA seperti Pokemon Sapphire dan Pokemon Ruby. Player akan memainkan seorang karakter yang pergi ke Littleroot Town untuk berpetualang mencari Pokemon legendaris.

Pemain dituntut untuk berlatih, bertarung, mengumpulkan Pokemon, dan mendapatkan Badge yang jumlahnya ada 8, Badge ini didapatkan dari mengalahkan Gym Leader yang ada pada game.

Jangan lupa bahwa ada Side Quest dari para NPC. Selain harus menyelesaikan Main Story, Player dapat menyelesaikan Side Quest dari NPC yang entah datang dari mana. Umumnya, ketika berhasil membantu, player akan diberikan reward tertentu seperti, mendapatkan PokeNav.

Graphic (9/10)

Review Pokemon Emerald
Graphic – Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Untuk Visual pada Pokemon Emerald sudah cukup baik. Pokemon Emerald yang bergaya Pixel ini menjadi ciri khas dari game GBA lainnya.

Hampir semua aspek dalam game ini berbentuk Pixel, bahkan karakter saat Battle juga bergaya Pixel. Tapi tenang, walaupun bergaya Pixel, bukan berarti player tidak dapat melihat dengan jelas siapa dan bagaimana penampilan karakter yang ada pada series Pokemon ini.

Control (9/10)

Review Pokemon Emerald
Control – Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Tidak ada kontrol khusus untuk game ini. Jika Player memainkan game ini di platform GBA, kontrolnya sendiri tidak jauh berbeda dari Pokemon Series sebelumnya. Hanya saja, player dapat mengubah tipe kontrol yang berada di pengaturan.

Addictive (8/10)

Review Pokemon Emerald
Addictive – Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Jika Player bermain Pokemon Emerald hanya untuk sebatas mengumpulkan Pokemon dan bertarung, game ini akan terasa sangat membosankan. Membosankan baik dari segi Gameplay dan Battle Mode-nya.

Tetapi, game ini masih sangat Worth It untuk player yang ingin mencoba atau mengetahui cerita dari Pokemon Series. Tidak hanya itu, Pokemon Emerald memiliki Pokemon Legendaris didalamnya seperti, Regice, Regirock, Registeel, Latios, Groudon, Kyogre, Rayquaza, Deoxys dan banyak lagi lainnya yang bisa player dapatkan.

Music (9/10)

Review Pokemon Emerald
Music – Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Pokemon Emerald membawakan alunan musik instrumen Retro. Memiliki BGM yang berbeda di tiap kota dan tempat. Pokemon Emerald juga memiliki Sound Effect yang dapat didengar ketika berlari, berjalan dan Pokemon Battle.

Tidak hanya Series Emerald, Pokemon Sapphire dan Ruby juga menyajikan alunan instrumen Retro untuk Background Musik pada game-nya. Mengingat bahwa Pokemon Emerald, Ruby, dan Sapphire memiliki mekanisme dan gaya yang serupa.

Kesimpulan

Pokemon Emerald menjadi salah satu Pokemon Series yang wajib dimainkan dan sangat Playable dikala waktu luang. Mengingat game ini tidak memerlukan mekanik yang tinggi. Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Pokemon Emerald memiliki mekanisme game yang cukup simpel, tidak memerlukan mekanik tinggi untuk dapat memainkannya. Selain itu, game ini memberikan kesan nostalgia yang cukup dalam. Pokemon Emerald dapat dimainkan di Platform GBA, dan dapat dimainkan di Platform lain seperti Mobile dan Windows. Pokemon series ini terbilang ramah device, dapat dimainkan di Mobile tanpa harus berspesifikasi tinggi.

Kekurangan

Pokemon Emerald hanya memiliki satu gaya bertarung yaitu, Turn-Based. Pokemon Emerald dapat sangat membosankan yang dimana terlalu cepat dan sering sekali mendapatkan musuh seperti di semak ataupun dapat tantangan dari orang lain.

Untuk Pokemon Emerald, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Pokemon Emerald yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Game VN: Find Love or Die Trying

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – VN atau dapat disebut juga sebagai Visual Novel, merupakan sebuah genre game yang lebih memfokuskan pada aspek cerita yang disampaikan lewat teks yang dibarengi gambar dinamis maupun statis. Meskipun kurang diminati di Indonesia, VN sendiri sebenarnya cukup populer di kawasan Jepang, Eropa, dan Amerika.

Rata-rata game VN sendiri merupakan game VN berbayar yang mengharuskan pemain untuk membeli game terlebih dahulu. Hal ini juga dapat dimaklumi mengingat pembuatan game VN bukanlah merupakan hal yang murah.

Meski begitu, terdapat beberapa game VN yang tersedia secara gratis. Contohnya, adalah game berjudul Find Love or Die Trying yang dikembangkan oleh Auden Jim. Game ini tersedia secara gratis di platform Steam, sehingga game ini cocok bagi kalian yang ingin coba-coba rasanya bermain game VN.

Find Love or Die Trying VN Interface

FLDT VN INterface | Personal Archive
Tampilan Menu pada Game FLDT | Personal Archive

Tampilan dari game ini sebenarnya cukup sederhana dan mudah dipahami untuk para pemula yang ingin memulai bermain game VN. Hanya ada beberapa pilihan “New Game”, “Continue”, “Settings”, dan “Exit”.

Pengaturan dalam game ini pun juga sederhana dan terkesan to the point, hanya ada pilihan resolusi, mode layar, kecepatan teks, dll. Pengaturan ini terkesan simpel namun juga tidak terlalu kurang. Namun, memang ada beberapa pengaturan lanjutan yang tidak hadir di dalam pengaturan sehingga mengurangi kustomisasi permainan dari game VN biasanya.

Admin Rating: 8.5/10

Baca Juga: Qualcomm Nuvia Chipset Diumumkan akan Hadir pada 2023

Find Love or Die Trying VN Story

FLDT VN Gameplay | Personal Archive
Tampilan dalam Permainan | Personal Archive

Karena yang dijual oleh game VN merupakan ceritanya, maka di bagian ini tidak akan dijelaskan ceritanya secara detil agar pembaca dapat mencobanya sendiri. Cerita yang ditawarkan oleh game ini sebenarnya tidak terlalu mudah dipahami di awal, namun jawabannya cukup jelas ketika mencapai akhir.

Pemain akan berawal di sebuah pesawat bertemu seorang akuntan bernama Kat yang menyuruh pemain untuk berkencan dengan 5 gadis, yaitu Allie, Scarlet, Yui, Terra, dan Violet, lalu memilih salah satu dari mereka untuk dinikahi. Cerita tersebut memang terlihat sederhana di awal, namun ketika mencapai pertengahan hingga akhir cerita banyak hal yang sedikit kompleks mulai terjadi. Hal tersebut memberi berbagai unsur menarik ke dalam cerita yang awalnya terasa hambar.

Namun, yang sedikit disayangkan adalah jarangnya event yang meruncingkan ending dari ceritanya. Berbeda dari game VN lainnya dimana banyak sekali pilihan yang dapat menentukan akhir cerita. Dalam game ini, hal tersebut hanya ditemui di bagian akhir. Sementara di bagian awal dan pertengahan hanya diberikan pilihan yang tidak merubah cerita apapun. Tetapi, hal ini dapat dimaklumkan, secara ini game gratis jadi tetap worth untuk dicoba.

Admin Rating: 9/10

Find Love or Die Trying Gameplay

FLDT VN Gameplay 2 | Personal Archive
Cerita Awal di Game FLDT | Personal Archive

Seperti game VN pada umumnya, game ini hanya memiliki permainan dengan membaca teks yang dibawanya. Memang ada beberapa pilihan yang harus dipilih oleh pemain, namun seperti yang sudah dijelaskan, hanya beberapa pilihan yang dapat benar-benar merubah akhir cerita.

Bukan game VN seperti Danganronpa atau Ace Attorney yang mewajibkan pemain untuk berpikir, game ini lebih seperti dibuat santai agar pemain dapat menikmati ceritanya. Total, ada 7 ending yang dapat dicapai oleh seorang pemain. Dalam urusan ending, dengan jumlah 7 milik game ini, dapat dikatakan game ini mempunyai ending lebih banyak dari rata-rata game VN.

Art yang disuguhkan juga terkesan bagus dan menawan. Setiap karakter terlihat untuk memiliki karakternya masing-masing hanya dengan melihat art mereka. Hal tersebut juga dapat membuat pemain betah untuk bermain karena ingin melihat art lainnya.

Admin Rating: 9/10

Find Love or Die Trying Language

Bagi kalian yang ingin menikmati game ini, kalian diwajibkan untuk menguasai bahasa asing terlebih dahulu. Pasalnya game ini tidak mempunyai teks dalam Bahasa Indonesia. Game ini tersedia dalam 4 bahasa, yaitu Inggris, Jepang, Cina (Simplified), dan Spanyol. Hal ini memang dapat menjadi hal krusial untuk pemain Indonesia dapat bermain game ini, namun apa salahnya untuk memulai belajar bahasa asing. Untuk game VN, tersedia dalam bahasa Inggris saja sudah cukup, karena beberapa hanya tersedia dalam Bahasa Jepang dan Cina.

Admin Rating: 8/10

Find Love or Die Trying Audio

Audio dalam game ini dapat dibilang kurang karena tidak adanya suara dari masing-masing karakter. Sebagai game gratis, hal ini dapat dikatakan wajar karena menyewa voice actor dan actress bukanlah sebuah hal yang murah juga. Namun, berbagai audio lainnya seperti BGM dan beberapa SFX dapat dikatakan sudah bagus untuk ukuran game VN gratis.

Admin Rating: 8/10

Baca Juga: Hot News Game Minggu Ini, 24-29 April 2022

Find Love or Die Trying Addictivity

Game VN mempunyai tingkat addictivity tinggi adalah munculnya rasa penasaran pemain dalam meraih ending yang berbeda. Hal yang sama juga ada dalam Find Love or Die Trying. Game ini juga membuat pemain penasaran bagaimana cerita berakhir dengan ending lainnya. Dan hal tersebut dapat dikatakan dapat memuaskan hati pemain dan membuat game dapat dimainkan beberapa kali setelah pemain menyelesaikan game untuk pertama kali.

Admin Rating: 8.5/10

Kesimpulan

Game Find Love or Die Trying merupakan game VN gratis buatan Auden Jin yang ada di platform Steam. Meskipun gratis, game ini tetap menawarkan kualitas yang tidak seadanya, art yang bagus, gameplay yang menarik, dan cerita yang tidak terlalu sederhana. Meskipun kualitas audio dan kustomisasi terkesan kurang, hal tersebut tidak mengurangi nilai dari game ini secara signifikan.

Total Admin Rating: 8.5/10