GAMEFINITY.ID, PATI – Seperti Biasa, Genshin Impact tidak pernah gagal dalam membuat playernya hype akan kedatangan character baru di game. Pada update 2.6, Genshin Impact meluncurkan playable character baru yaitu Kamisato Ayato. Disini kita akan membahas mulai dari Lore hingga Skill Kamisato Ayato.
Lore
Kamisato Ayato adalah seorang kepala klan Kamisato sekaligus pemimpin dari Yashiro Comission. Dengan posisinya itu membuat Kamisato Ayato cukup terkenal di Inazuma. Berbeda dengan adiknya, Kamisato Ayaka yang dikenal anggun, baik hati, dan sopan, tidak banyak orang yang mengetahui seperti apa sifat asli dari Kamisato Ayato. Masyarakat inazuma hanya bisa menebak – nebak sifat pasti dari Kepala Klan Kamisato ini.
Character dan Skill
Kamisato Ayato adalah karakter bintang 5 dengan tipe senjata sword dan berelemen Hydro. Kamisato Ayato juga dilengkapi dengan beberapa skill yang cukup powerful dalam segi gameplay. Mari kita bahas satu – satu. Berikut skill Kamisato Ayato berdasarkan penjelasan in-game genshin impact
Elemental Skill : Kamisato Art : Kyouka
Kamisato ayato menggeser posisinya dan memasuki kondisi Takimeguri Kanka. Setelah menggeser dirinya, Kamisato Ayato menciptakan ilusi air yang akan meledak saat ada musuh atau durasinya habis.
Dalam posisi Takimeguri Kanka Kamisato Ayato akan menggunakan Shunsuiken sebagai normal attack. Kamisato Ayato melakukan serangan super cepat secara berulang ulang, mengakibatkan Hydro Damage area. Shunsuiken juga memiliki damage bonus berdasarkan dari max HPKamisato Ayato.
Elemental Burst : Kamisato Art: Suiyuu
Kamisato Ayato menciptakan hujan air di area sekitar yang akan memberikan hydro damage kepada musuh, dan juga meningkatkan damage normal attack karakter lain yang berada di area elemental burst Ayato.
Review
Dengan skill yang sudah dijelaskan diatas, Kamisato Ayato dapat menjadi DPS yang memberikan damage konstan secara cepat. Tidak lupa vision Hydro yang dapat menciptakan bermacam reaksi yang cukup kuat membuat Kamisato Ayato cocok berada diberbagai team, seperti Vaporize team, Electro-Charge team, atau Freeze team.
Mekanisme simple ketika menggunakan elemental skill ( Hanya cukup menekan tombol atk untuk menyerang secara terus – menerus ) menjadikan gameplayKamisato Ayato terbilang cukup mudah dengan cooldown skill yang tidak begitu lama. Selain itu, Kamisato Ayato juga mampu memberikan buff Normal Attack karakter lain, membuat Kamisato Ayato menjadi support yang cukup bagus.
Kamisato Ayato merupakan karakter yang flexible. Dapat menjadi support off-field yang memberikan buff normal attack kepada tim, sekaligus elemental burst yang dapat digunakan sebagai aplikator hydro untuk menciptakan beragam reaksi guna meningkatkan damage serangan tim.
Sebagai DPS yang mengandalkan elemental skill, Kamisato Ayato tidak boleh diremehkan. Damage area konstan super cepat membuat ayato dapat menghabisi musuh dalam waktu yang singkat. Damage bonus berdasarkan max HP juga memberikan keunggulan lebih dari segi damage, serta memudahkan player dalam mem-buildKamisato Ayato.
Sekian pembahasan Kamisato Ayato dari Genshin Impact. Bagaimana menurut kalian? Apakah Kamisato Ayato mampu bersaing dengan karakter – karakter lain di Genshin Impact?
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Far Cry 2, kembali ke tahun 2008, tahun yang indah untuk industri game secara keseluruhan. Call of Duty: World at War rilis untuk pertama kali, GTA IV dengan grafis yang memukau pada zamannya juga rilis, Fallout 3 yang untuk pertama kalinya mengusung ide First-Person untuk pertama kalinya dalam sejarah franchise-nya, Mirror’s Edge yang merevolusi parkour dalam dunia game, hingga pertama kalinya Left4Dead rilis.
Terlepas dari semua itu, ada salah satu game yang juga mengalami perubahan yang signifikan pada masa. Yap, game tersebut merupakan Far Cry 2. Setelah Far Cry Franchise diambil alih Ubisoft dari Crytek yang lebih memilih untuk mengembangkan Crysis yang rilis pada tahun 2007.
Far Cry 2 sendiri dibangun dengan Dunia Engine yang merupakan turunan dari Cryengine yang dikembangkan oleh Crytek yang juga digunakan sebagai dasar game Far Cry pertama.
Far Cry 2 dikenal sebagai titik balik dari franchise Far Cry dan menjadi cikal bakal Far Cry yang kita kenal saat ini.
Nah, gimana sih Far Cry 2 itu, dan sampai saat ini ada prestasi yang bahkan belum dapat dicapai oleh berbagai game modern baru-baru ini lho, langsung ke review!
Interface
Interface dalam game ini dapat dikatakan biasa dan sederhana. Saat berada di dalam menu utama, kalian hanya akan disuguhkan list apa saja yang dapat kalian akses. TIdak ada tambahan animasi ataupun art untuk menambah estetika tampilan menu.
Admin Rating: 6/10
Story
Cerita dalam Far Cry 2 terbilang cukup simpel, bukan menyelamatkan seseorang seperti pada game Far Cry pertama, maupun cerita mendalam yang dibawa seri Far Cry setelah Far Cry 2. Cerita dalam Far Cry 2 hanya berisikan tentang seorang pembunuh bayaran yang terinfeksi malaria, dimainkan oleh para pemain, yang disewa untuk membunuh seorang makelar senjata yang menyenjatai konflik di sebuah negara di Afrika, The Jackal.
Kalau dibandingkan dengan cerita di seri Far Cry lain sih memang sederhana, tapi memahami isi dari cerita di Far Cry 2 ini sedikit lebih rumit karena terbatasnya story dan character development. Bahkan kalian akan langsung diberi tugas untuk membunuh seseorang yang kalian bahkan belum tahu siapa dia. Meskipun pada akhirnya ada plot mengejutkan, namun akan tetap berasa hambar.
Gameplay dalam Far Cry 2 dapat dikatakan tidak terlalu bagus atau tidak terlalu buruk. Dalam Far Cry 2, kalian diwajibkan menyisihkan sebagian besar waktu kalian untuk berada di jalanan karena minimnya akses quick-travel hampir ke seluruh map.
Satu-satunya jalan untuk quick-travcl adalah dengan menaiki bis di terminal bisa yang lokasinya tidak dapat dikatakan strategis hingga pemain harus berkendara jauh lagi untuk mencapai tempat misi. Ditambah lagi waktu perjalanan yang dibutuhkan hanya untuk mendapatkan obat malaria yang biasanya jauh dari terminal bis.
Hal ini diperburuk dengan sistem outpost yang membuat frustasi. Biasanya dalam game far Cry yang lebih baru, ketika kalian menaklukkan sebuah outpost, maka outpost tersebut telah aman dari bahaya musuh.
Namun, berbeda di Far Cry 2, outpost akan terisi oleh musuh yang akan selalu menembak pemain saat ada di pandangan mereka. Hal ini kadang membuat frustasi karena amunisi dan obat-0batan yang kita bawa malah berkurang bukan untuk misi melainkan hanya untuk melewati jalanan yang ada outpost tersebut.
Namun, hal baiknya, bagaimana game ini dapat membawa tema realistis dalam game-nya. Ya, ini menjadi nilai plus yang dimiliki oleh game ini, dan bahkan beberapa game Far Cry selanjutnya tidak mampu meniru kerealistisan Far Cry 2.
Mulai dari sistem senjata yang bila digunakan terus-menerus seiring waktu dapat menjadi rentan mengalami gun jam bahkan rusak bila dipaksa terus digunakan. Api dapat menjalar lewat tanaman dan tumbuhan di sekitarnya, bahkan menembakkan guided missile di rerumputan dapat menyebabkan api dan menyebarkannya. Hingga saat ini mekanisme penyebaran api dan ledakan dalam Far Cry 2 masih menjadi salah satu yang terbaik.
Dan yang paling saya suka adalah, kita dapat memantulkan tembakan RPG bila kita menembakkannya dalam sudut tumupul ke tanah.
Lalu ekosistem alam dan lingkungan di Far Cry 2 yang terkesan hidup juga membuat saya dan mungkin pemain lainnya terkesan. Kalian tidak akan menyadari bahwa kalian sudah berpindah lingkungan dari perhutanan lebat sampai ke gurun gersang, ya begitulah bagaimana lembutnya transisi lingkungan di game ini.
Day and night cycle juga terasa nyaman dan sangat baik, dan juga membawa pengaruh ke gameplay yang cukup berarti karena terbatasnya pandangan kita. Dan juga adanya rotasi awan yang bahkan ketika dibandingkan dengan awan statis di Far Cry 5 masih jauh lebih baik awan dinamis pada Far Cry 2.
Juga tidak bisa dikesampingkan bagaimana NPC berinteraksi satu sama lain dan juga aksi individual mereka. Saat terluka, yang lain akan berusaha untuk membawa NPC terluka tersebut ke perlindungan dengan menggendongnya. Saat sekarat, mereka juga dapat mengangkat senjata untuk menembaki pemain.
Saat ditembak sniper seluruh NPC akan berlindung sepenuhnya dan hilang dari hadapan kita entah bergerak secara diam-diam dari belakang bangunan, ataupun berlindung sampai pemain ditemukan. Kerealistisan ini yang membawa Far Cry 2 masih dikenang hingga sekarang.
Admin Rating: 8.5/10
Grafis
Untuk game yang rilis pada 2008, saya dapat mengatakan bahwa grafis yang ditawarkan game ini sangatlah bagus. Jika kita bandingkan dengan Crysis, yang merupakan alasan mengapa game ini dibuat untuk menjadi rivalnya, game ini memang terlihat lebih inferior dalam urusan grafis.
Namun, ya, gimana ya mengatakannya, jangan Crysis lah yang jadi perbandingan, game itu sudah tidak masuk akal grafisnya untuk tahun 2007.
Namun, Ubisoft sudah mencoba yang terbaik untuk mengangkat grafis di game ini semaksimal mungkin.
Mulai dari dynamic shadows yang ditata dengan sangat baik. Kualitas texture yang juga dapat dibilang lebih baik namun bukan yang terbaik pada masanya. Penggambaran lingkungan dan ekosistem yang baik, cukup untuk membawa grafis game ini ke level di atas rata-rata pada zamannya.
Admin Rating: 8/10
Audio
Tidak banyak yang dapat saya sampaikan untuk kualitas suara pada game ini. Mungkin terkesan biasa bagi sebagian orang, namun menurut saya lumayan bagus dan lebih enak didengar dalam urusan gun sound di telinga saya daripada game lain.
Yang menjadi nilai tambah adalah suara alamnya tidak berasa monoton, suara angin, rumput yang bergoyang, api yang menyebar, ranting pohon yang bergerak semuanya dapat dikatakan diproduksi dengan baik. Yang kurang hanya dialog NPC yang berasa hambar ketika berbicara dengan pemain, namun berasa lebih thrilling saat melakukan koordinasi satu sama lain.
Kalau kalian ingin mencoba dan berniat untuk menamatkan game ini untuk pertama kalinya, pengalama sendiri sih bakal minat terus untuk bermain. Namun, setelah sekali tamat, minat untuk bermain ini berasa hilang, apalagi setelah bermain Far Cry 3, admin jarang berminat untuk main Far Cry 2 lagi.
Untuk urusan multiplayer yang harusnya dapat mengangkat replay ability, sudah mati dan jarang sekali menemukan seseorang bermain multiplayer pada game ini meskipun servernya sepertinya masih ada.
Admin Rating: 6/10
Worthiness
Karena game ini berbayar, maka saya selalu memasukkan kateogori ini pada game berbayar. Untuk harganya, saat artikel ini dibuat pada 5 April 2022, sedang ada promo di Ubisoft Store dari $10 menjadi hanya $3. DI Epic Games Store pun juga ada promo menjadi hanya Rp. 30.000 dari asalnya Rp.100.000.
Untuk Steam, masih belum ada promo, tapi admin dulu beli di harga Rp. 30.000 saat Ubisoft Developer Sale.
Intinya, kalau mau beli mending nunggu promo aja, karena termasuk murah dan fully worth it.
Admin Rating: 7/10
Kesimpulan
Game Far Cry 2 ini memiliki cerita yang membosankan, dibarengi dengan sistem travel yang menguras banyak waktu dan outpost yang mengganggu. Namun, sisi grafis dan gameplay dari game ini mempunyai kesan realistis yang membuat game ini dapat menjadi salah satu game terbaik dan berkesan dalam perkembangan industri game.
Total Admin Rating: 6.8/10
Bagus dan worth untuk dibeli saat promo dan penasaran dengan cikal bakal franchise Far Cry.
GAMEFINITY.ID, YOGYAKARTA – Game-game horror RPG tampaknya selalu berhasil membawa cerita yang kelam dan membekas dihati para pemainnya. Sebut saja game Horror RPG legendaris buatan GrisGris, Corpse Party, yang membawa trauma besar untuk yang pernah memainkan gamenya. Lalu ada Ib, mad father, Ao Oni, dan masih banyak lagi.
Omori sendiri juga adalah game Horror RPG yang dibuat oleh developer Bernama OMOCAT dan dirilis pada 25 Desember 2020 untuk PC, PS4, Xbox One, Nintendo 3DS, dan Nintendo Switch. Game ini mempunyai inti cerita yang cukup klise sebenarnya, tetapi karena eksekusinya yang luar biasa, kita bisa memahami dan merasakan apa yang karakter kita ini sedang hadapi.
Disepanjang game, kita akan memainkan dua peran, yaitu Omori dan Sunny. Kita akan memainkan Omori saat berada di dunia nyata dan Omori saat di dunia mimpi. Kebenaran tentang siapa itu Omori juga akan dijelaskan seiring berjalannya cerita. Ending yang bisa kita dapat pun ada 4 Ending yang dimana hanya ada 1 Ending saja yang berakhir bahagia.
Sinopsis Omori
Ketika kita memulai gamenya, akan langsung diberikan peringatan kalau game ini mengandung hal-hal yang mungkin untuk kebanyakan orang mengandung topik yang sangat sensitif. Pada bagian awal game, kita akan dibawa ke ruangan putih kosong Bernama White Space dengan karakter kita yang baru bangun dari tidurnya. Semua terlihat kosong dan hampa di ruangan ini.
Lalu kita akan menemukan sebuah pisau yang kita gunakan sebagai objektif untuk masuk ke dunia baru, dunia warna-warni nan indah dengan music yang gembira dan karakter yang lucu. Dari sini saja kita sudah mempunyai gambaran tentang apa yang sebenarnya karakter kita hadapi, tapi itu hanyalah permulaan saja, karena cerita keseluruhan yang game ini bawakan jauh lebih kelam dan cukup membuat saya depresi setelah memainkannya.
Gameplay Omori (10/10)
Game Omori ini juga mempunyai mekanisme gameplay yang cukup simple namun unik. Dimana kita menggunakan rumus segitiga layaknya game rpg pada umumnya, tetapi alih-alih menggunakan elemen, kita akan menggunakan menggunakan perasaan sedih, senang, dan marah sebagai weakness pointnya. Untuk menyimpan progress ceritanya, game ini menggunakan kotak makanan ala-ala piknik dengan ada karakter bernama Mari yang tersebar di beberapa tempat dalam game. Mari ini nantinya akan menjadi karakter yang mempunyai peran sangat penting dalam keseluruhan cerita game ini.
Grafik Omori(10/10)
Dengan menggunakan style handrawn, game Omori ini menampilkan grafik yang indah dan unik dari kebanyakan game Horror RPG lainnya. Semua karakter, aset, bahkan menu dibuat dengan style seperti sebuah sketsa gambar, cutscene yang diberikan pun menggunakan style yang sama dengan animasi layaknya gambar stop motion.
Adiktif(9.0/10)
Untuk kalian yang tidak terbiasa memainkan game dengan genre ini, mungkin akan membosankan untuk playtime 2-3 jam pertama. Tapi untuk yang menyukai game seperti ini, kalian pasti akan sangat betah memainkan game Omori, apalagi jika sudah memasuki pertengahan cerita, kalian akan dibuat lebih penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada karakter kita. Ending serta plot twist di sepanjang cerita yang disajikan dalam game ini juga sangat memuaskan untuk kita nikmati.
Kesimpulan
Menurut saya, Omori adalah salah satu game terbaik yang pernah saya mainkan. Game ini mempunyai konflik cerita yang cukup serius membuat trauma. Terlebih lagi, dunia mimpi yang digambarkan warna-warni dan indah juga membuat saya lebih memahami trauma dan depresi yang karakter kita ini sedang hadapi. dengan tingkat review pemain di steam “Overwhelmingly Positive”, penulis memberikan rating 9.7 untuk game ini.
GAMEFINITY.ID, Denpasar – Acer baru saja merilis monitor baru mereka yang memiliki refresh rate sangat tinggi yakni di angka 390Hz, monitor tersebut adalah Acer Nitro XV252QF. Monitor ini diperuntukan bagi kalian hardcore gamer. Namun dengan angka yang fantastis tersebut, apakah monitor dengan refresh rate 390Hz itu relevan dan penting?
Seperti yang kalian ketahui bahwa semakin tinggi refresh rate maka gambar yang dihasilkan itu semakin mulus bukan? Tapi apakah kalian dapat membedakan monitor dengan refresh rate 300Hz dengan 390Hz? Kalian memang dapat dengan mudah membedakan monitor 60Hz dengan 120Hz tapi kalian akan sulit menilai perbedaan monitor dengan refresh rate 144hz dan monitor dengan refresh rate sebesar 244Hz, jikalau kalian agak telitli maka kalian dapat membedakannya namun perbedaannya tidak sebesar dari 60Hz ke 120Hz bukan? Nah, itu saja sudah susah apalagi kalian disuruh untuk membedakan monitor dengan refresh rate diatas 300Hz misal 300Hz dengan 390Hz. Nah apa yang menyebabkan hal ini?
Sebelum itu kalian harus mengetahui apa itu Frame Time. Frame Time adalah delay frame ke frame selanjutnya, atau kasarnya adalah waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan frame ke selanjutnya, semakin kecil nilai ini maka kalian akan melihat pergerakan video yang lebih mulus dan akan berasa lebih responsif. Sekarang, kalian lihat tabel yang dibawah ini.
Kita asumsikan bahwa kalian mendapatkan FPS = Refresh Rate monitor kalian dapat dengan mudah melihat perbedaan antara 30FPS, 60FPS dan 120FPS karena delay-nya sangat jauh tapi jikalau dilihat dari 144FPS ke 240FPS kalian akan sulit melihat perbedannya karena delaynya hanya 2,7ms saja dan bagi kalian kebanyakan tidak akan bisa membedakan 300FPS keatas karena lihat saja tabelnya, perbedaan antara 300FPS dengan 390FPS hanya 0,5ms saja.
Kenapa saya sebutkan “kebanyakan” orang? Jikalau kalian memang hardcore esport player dan sudah melatih mata kalian, maka kalian dapat membedakan sekecil ini namun bagi kalian player esport atau casual sepertinya kalian akan sangat sulit melihat delay 2,7ms.
Jadi, apakah monitor dengan 390Hz ini inovasinya penting? Sepertinya tidak terlalu penting apalagi kebanyakan orang sudah tidak bisa membedakan 300FPS keatas, lebih penting untuk melakukan inovasi terhadap monitor mini-LED dengan local dimming zone nya yang mencapai puluh ribuan dibandingkan ini.
Apakah monitor dengan refresh rate ini relevan? Maka jawabannya ya dan tidak. Ya, jikalau kalian hardcore esport player yang dapat merasakan perbedaan 1ms kebawah, namun untuk kebanyakan orang tidak akan terlalu merasakan perbedannya sehingga monitor tersebut tidaklah terlalu relevan.
Jadi apa gunanya produsen merilis monitor dengan refresh rate yang super duper kencang ini? Ada dua alasan saja yang saya dapat temui, yang pertama untuk harcore esport player dan yang kedua adalah untuk menyandangkan gelar sebagai monitor tercepat di dunia hanya karena mereka bisa.
GAMEFINITY.ID, Salatiga– Ketika kamu harus menjadi pemimpin dari sebuah peradaban manusia terakhir, apa yang akan kamu lakukan dalam menghadapi bencana musim dingin tiada akhir? Bagaimana caramu agar umat manusia tidak musnah dari muka bumi ini? Apakah dengan menjadi seorang pemimpin yang adil? Ataukah dengan menjadi sosok diktator?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa kalian temukan di Frostpunk. Frostpunk adalah sebuah game strategy city building besutan 11 Bit Studio yang rilis pada tahun 2018. Namun berbeda dengan game city building biasa, Frostpunk mengkombinasi genre city building dengan bumbu survival dan society simulation. Disini kamu akan bermain sebagai pemimpin yang harus menuntun manusia bertahan dari musim dingin tiada akhir.
Frostpunk sendiri sukses menuai banyak pujian dari kalangan Gamers dan jurnalis. Bahkan Frostpunk juga berhasil menyabet berbagai penghargaan seperti Best Simulator Game oleh PCGamer.com.
Lalu seperti apa gameplay dan plot dari Frostpunk? Yuk langsung saja simak reviewnya.
Gameplay (9.5/10)
Frostpunk mengambil setting di tahun 1886 dimana letusan Gunung Krakatau dan Gunung Tambora menutupi sinar matahari dan menyebabkan musim dingin yang panjang. Untuk mengatasi ini, Kerajaan Inggris dan Amerika Serikat menciptakan kota dan generator di tambang-tambang batu bara agar manusia mampu bertahan dari kejamnya musim dingin. Disini pemain akan ditunjuk sebagai pemimpin atas kota dan generator tersebut.
Frostpunk menyajikan delapan scenario yang bisa dipilih. Dalam bermain setiap scenario, pemain akan dihadapkan dengan berbagai event. Di dalam event akan ada pilihan yang sangat menentukan ending dari scenario. Pilihan-pilihan yang diberikan kepada pemain akan terasa sangat dilematis, dan pemain akan merasa bahwa setiap pilihan adalah pilihan yang buruk. Disinilah nilai moral dan hati nurani pemain akan diuji habis-habisan.
Dalam memanajemen kota, banyak hal yang harus diperhitungkan. Seperti tingkat kepuasan penduduk dan pekerja, stok pangan, penelitian teknologi baru, dan lain-lain. Pemain harus cermat memaksimalkan kinerja para pekerja dalam mengumpulkan resource sekaligus memperhatikan tingkat kebahagiaan para pekerja. Apabila tingkat kebahagiaan pekerja rendah, maka para pekerja akan memberontak.
Secara keseluruhan, gameplay Frostpunk memang harus menuntut pemain memutar otak dalam bagaimana mengatur kota dan menentukan pilihan terbaik untuk umat manusia.
Kontrol (8.0/10)
Kontrol dan mekanik dari Frostpunk bisa dibilang cukup rumit dibandingkan game city building lainnya. Tingkat kesulitan dari game ini juga sangat sulit. Tak jarang dalam beberapa jam pemain sudah kehabisan resource dan mati. Namun mekanik yang rumit dan kesulitan yang tinggi bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pemain.
Grafik (8.5/10)
Grafik dari Frostpunk sendiri cukup baik. Beberapa aspek detail dari bangunan, penduduk dan environment sangat memukau. User Interface cukup simpel dan mudah dipahami. Hal ini sangat membantu mengingat mekanik Frostpunk sendiri sudah sangat rumit.
Adiktif (9.0/10)
Dengan tingkat kesulitan yang tinggi dan storyline yang seru, Frostpunk dapat membuat pemain betah bermain selama berjam-jam. Pemain akan dibuat kecanduan mencari ending yang berbeda-beda dalam tiap scenario. Mempelajari mekanik yang rumit sekaligus mencari cara mengatur resource secara efisien dan menjaga para pekerja senang juga menjadi daya tarik dari bermain Frostpunk.
Kesimpulan
Frostpunk menyajikan pengalaman bermain city building dalam level yang berbeda. Dengan plot dan storyline yang menegangkan, mekanik yang rumit dan grafik yang memukau menjadikan Frostpunk sebagai game city building yang lebih Hardcore dibandingkan game city building yang lain.
Atas berbagai pertimbangan tersebut penulis memberikan nilai 9.0 untuk Frostpunk. Jika kalian tertarik mencoba Frostpunk, kalian bisa bermain di platform PC lewat Steam atau di platform mobile yang akan rilis pada akhir tahun nanti.
GAMEFINITY.ID, Salatiga – Game bergenre Bike Downhill memang tidak sepopuler extreme sports game lainnya. Mungkin satu-satunya game Bike Downhill yang terlintas di pikiran yaitu Downhill Domination saja.
Namun tenang, jika kamu mencari game Bike Downhill dengan grafik yang memukau dan suasana yang jauh berbeda dengan Downhill Domination, Descenders mungkin menjadi pilihan terbaik buat kamu.
Descenders merupakan game asal Belanda yang dibuat oleh studio RageSquid dan dirilis oleh No More Robots. Game ini rilis pada 7 Mei 2019 dan menuai kritik positif dari berbagai reviewer.
Pada review kali ini penulis akan mengulik bagaimana Descenders menjadi salah satu game yang wajib kalian masukkan ke dalam wishlist Steam Summer Sale nanti. Tanpa basa-basi lagi langsung saja kita simak reviewnya, enjoy.
Gameplay (9.0/10)
Kebebasan bisa dibilang menjadi senjata utama dalam Descenders. Berbeda dengan extreme sports lainnya dimana kamu bersaing untuk merebut posisi pertama dalam balapan atau time trial, Descenders lebih mengutamakan kebebasan dalam bermain, survival dan extreme freestyle pada gameplaynya.
Di dalam setiap stage Descenders tujuan kamu hanyalah mencapai finish dengan selamat. Dalam menyelesaikan setiap stage, kamu bebas memilih bagaimana menyelesaikan stage yang disediakan. Tidak ada rute linear yang mengikat di setiap stage Descenders sehingga kamu bebas mengeksplorasi map yang luas dan memukau.
Setiap stage dalam Descenders tercipta secara random, sehingga setiap kali bermain kamu tidak akan menemukan rute atau layout yang sama. Sistem random generated map ini dapat membuatmu tidak akan merasa bosan.
Setelah kalian menyelesaikan berbagai macam stage, kalian akan menemukan “Boss Jump”. Di stage ini kalian harus menyelesaikan lompatan raksasa yang ekstrim dan sangat sulit. Apabila kalian berhasil menyelesaikan “Boss Jump”, kalian akan membuka World dengan tema yang baru.
Kontrol (8.0/10)
Mudah dipelajari, namun sulit dikuasai, itulah bagaimana RageSquid sendiri mendeskripsikan kontrol Descenders. Dan pernyataan tersebut memang benar adanya.
Kontrol Descenders memang cukup simpel dan mudah dipahami sehingga kamu dapat melakukan berbagai macam aksi freestyle dengan mudah. Namun di sisi lain, sangat sulit menguasai kontrol Descenders dalam stage dengan tingkat kesulitan tinggi. Butuh kelincahan dan presisi yang baik untuk dapat menguasai kontrol Descenders secara maksimal.
Grafik (8.5/10)
Salah satu poin plus dalam Descenders adalah grafik yang menakjubkan. RageSquid berhasil menyajikan grafik dan detail yang memukau ditengah map yang sangat luas.
Kamu dapat merasakan adrenalinmu terpacu ketika melaju pada kecepatan tinggi berkat motion graphic yang realistis.
Sayangnya, ketika kalian berganti dari kamera third-person ke first person, motion graphic yang realistis dapat membuat kalian merasa mual dan pusing ketika melaju di kecepatan tinggi atau saat melakukan freestyle.
Adiktif (9.5/10)
RageSquid berhasil menciptakan dua formula yang membuat Descenders menjadi game yang adiktif. Random generated map dan Soft-EDM Soundtrack
Berkat sistem random generated map, kamu dapat mengeksplorasi berbagai macam map yang berbeda satu sama lain. Mencoba berbagai macam freestyle di map yang berbeda tentunya menimbulkan rasa adiktif.
Ketika kamu bermain Descenders, kamu juga akan disuguhkan soundtrack bergenre Soft-EDM dari Liquicity yang sangat enak dan dapat membuatmu merasa sedikit rileks di game ekstrim ini. Tak jarang beberapa pemain kembali memainkan Descenders hanya untuk mendengarkan soundtracknya berulang-ulang kali.
Kesimpulan
RageSquid menyuguhkan sensasi Bike Downhill yang fresh dan berbeda pada Descenders. Gameplay yang bebas dan menantang, sistem random generated map yang adiktif dan grafik yang memukau menjadi resep kunci kesuksesan Descenders. Atas berbagai pertimbangan dari poin-poin tersebut, penulis memberikan rating 8.7 untuk Descenders.
Apabila kamu tertarik mencoba Descenders, game ini dibanderol dengan harga Rp. 120 ribu di platform Steam.