Category Archives: Review PC Game

Temukan Review PC Game Favoritmu di Sini !

Review Outriders, Game Shooter dengan Plot Cerita Yang Mempesona

GAMEFINITY.ID, Tanjung Balai Karimun – Developer game asal Ibu Kota Polandia, Warsaw, yaitu People Can Fly kembali mengeluarkan debut game terbaru. Jika sebelumnya mereka ikut mengembangkan game franchise Gears Of War. Kali ini mereka mengembangkan game bertema Third Person Shooter dengan tema Sci-Fi di tahun 2021.

People Can Fly berhasil mengajak studio sekaligus penerbit yang sudah dikenal untuk game tema JRPG yaitu Square Enix untuk ikut mengembangkan game berjudul Outriders ini. Outriders ini dirilis pada 1 april lalu untuk platform PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S, Google Stadia, dan juga PC.

Akan tetapi ada beberapa masalah yang timbul saat perilisan pertama full versi dari game ini. Banyak pemain yang mengeluhkan tentang server dan koneksi yang sering terputus dengan sendirinya. Pihak People Can Fly akhirnya menutup server Outriders untuk sementara, sayangnya tidak ada konfirmasi dari pihak pengembang tentang masalah ini.

Terlepas dari semua problematika yang ada di awal perilisan game ini, kita akan mengulik semua yang ada didalam game ini, untuk kalian yang tertarik memainkan game Outriders ini, kalian wajib sekali untuk membaca review yang sudah penulis buat, enjoy.

Sinopsis

Game Outriders ini berlatar di sebuah planet bernama Enoch, yang menceritakan tentang perjalanan dari sekelompok orang yang ada di planet ini. Di perjalanan, mereka menemukan banyak sekali manusia yang sudah bermutasi menjadi makhluk mengerikan yang mempunyai kemampuan supernatural. Para makhluk hasil mutasi ini bernama Altered, yang pada akhirnya memicu konflik di antara para manusia disana.

Gameplay (9.5/10)

Karena game ini mengusung tema Third Person Shooter yang mana tidak hanya fokus kepada genrenya saja, melainkan menitik beratkan alur cerita yang sangat menarik, game ini dapat kalian mainkan secara Solo ataupun Multiplayer. Jika kalian memainkan mode multiplayer, kalian dapat membawa tiga pemain lagi untuk bekerja sama.

Pada awal permainan, para pemain akan diminta untuk membuat karakter mereka sendiri, mulai dari memilih jenis kelamin, warna rambut, aksesoris, mata, dan juga warna kulit. Game ini menggunakan basic linear dan bukan open world, satu konsep yang dibawa oleh game ini adalah Looter-Shooter. Konsep ini juga dipakai oleh game shooter lainnya.

Outriders akan membawa kalian untuk menembaki musuh yang ada, dan juga melakukan looting pada musuh yang berhasil dikalahkan. Mekanisme game ini hampir sama seperti yang ada di Gears Of War, ya mengingat developer kedua game ini satu developer yang sama.

Nantinya, kalian akan difasilitasi oleh 3 slot tempat untuk senjata, yang bisa berganti dengan cepat, Dengan kontrol untuk berganti senjata yang mudah pula.  Dikarenakan musuh AI tidak diam, menjadikan kalian harus bisa lebih aktif bergerak dari pada musuh.

Satu hal yang membuat penulis sangat mengapresiasi developer dalam pengembangan gameplay game ini adalah, musuh AI yang dirancang dengan sangat unik, berbeda dengan game lain.

Musuh AI ini deprogram untuk menyesuaikan skill dengan pemainnya, jadi jika kalian semakin jago, musuh AI akan berkembang sesuai dengan skill yang kalian miliki, dan tentunya, item akan semakin sulit untuk ditemukan. Hal ini sangat menarik karena skill permainan akan terus berkembang dan pemain tidak akan cepat bosan.

Kontrol (9/10)

Game satu ini memang benar-benar bisa membuat para pemain sangat nyaman dengan kontrol gamenya. Fitur kontrol game yang sangat mudah, membuat game ini benar-benar memanjakan para pemainnya.

Mungkin karena gameplay yang memerlukan kelincahan pemain, oleh sebab itu developer juga memfokuskan untuk kontrol game yang lebih baik lagi, terutama kontrol dalam pergantian senjata yang sudah penulis bahas di atas.

Grafik (9.5/10)

Unreal Engine 4 benar-benar tidak bisa diremehkan, kualitas visual yang diberikan oleh Outriders sangat memukau dan patut untuk diapresiasi. Segi tekstur karakter sangat terlihat nyata sekali, sedikit saran untuk kalian, kalian bisa mencoba memainkan game ini dengan TV/Monitor yang beresolusi 4K, agar kalian dapat merasakan kualitas grafik dari game ini.

Grafik yang bagus ini dipadu dengan efek-efek gore yang cukup sadis namun memukau mata, sangat direkomendasikan sekali untuk kalian mencoba game ini, untuk yang tidak suka gore jangan dicoba ya.

Adiktif (9/10)

Tentu saja penulis berani menyatakan bahwa game ini sangat bisa membuat kalian kecanduan, kalian akan dimanjakan oleh grafik, efek, kontrol dan suara di dalam game yang benar-benar memukau. People Can Fly benar-benar memberikan pengalaman terbaik dalam game JRPG.

Apalagi jalan cerita yang penuh dengan plot-plot menarik untuk diikuti, jadi selain kita dimanjakan dengan gameplay yang menarik, kita juga akan dimanjakan dengan alur cerita yang akan membuat kita penasaran dengan akhir dari perjalanan mereka.

Kesimpulan

Walaupun game ini mempunyai kendala server diawal perilisannya, Outriders tetap memberikan pengalaman terbaik untuk para pemain. Untuk game genre Shooter Outriders sudah bisa dibilang menjadi yang terbaik untuk dimainkan.

Hanya satu hal saja yang disayangkan dari game ini, konsep linear yang diusung oleh game ini, membuat pemain tidak bebas untuk menembak, jika game ini mengusung konsep open world, game ini benar-benar menjadi game terbaik tahun ini. Sangat penulis rekomendasikan untuk kalian mencoba game ini, penulis memberi rating 9.2 untuk game Outriders ini.

Review Before Your Eyes : Main Game Dengan Cara Berkedip

GAMEFINITY.ID, Tanjung Balai Karimun – Jika menurut kalian, game bernama Scream Go sudah cukup aneh karena kalian harus bersuara untuk bisa menjalankan karakter didalam game, kalian salah, ada satu lagi game dengan sistem control yang bisa dibilang aneh namun seru untuk dicoba.

Ya, nama game ini adalah Before Your Eyes, game ini merupakan salah satu game interatif yang mengharuskan kalian mengedipkan mata untuk dapat memainkan game ini, terdengar cukup aneh ya, tapi itulah yang dipikirkan oleh GoodByeWorld Games selaku pengembang dari game unik ini.

Gameplay (7/10)

Game ini cocok untuk kalian yang mencari keunikan atau ingin sekedar mencoba hal baru, di dalam game Before Your Eyes ini kalian akan berperan sebagai Benjamin Brynn yang sedang berada didunia setelah kematian, dan pada saat awal bermain kalian akan dituntun oleh seorang manusia serigala bernama Ferryman dan akan dibawa menuju sebuah menara besar.

Setelah sampai di menara, Brynn ini akan diminta untuk menceritakan tentang kehidupannya, lalu kalian akan diberikan ingatan masa lalu Brynn, dan disaat kalian berkedip kalian akan langsung dipindahkan ke ingatan yang berikutnya.

Karena game ini bertema interaktif, tentunya setiap keputusan yang kalian ambil didalam game akan berpengaruh dengan jalan ceritanya nanti. Untuk grafis dari game ini sendiri terbilang cukup bagus di tahun 2021, yang mana untuk desain karakternya sendiri sedikit abstrak dan lumayan unik.

Game ini tidak cocok untuk kalian para gamers yang mencari game dengan jalan cerita yang kompleks ataupun grafik yang ciamik. Namun jika kalian adalah penikmat hal baru, game ini sangat cocok sekali buat kalian coba.

Kontrol (7/10)

Seperti yang penulis ungkapkan diatas, bahwa game ini cocok untuk kalian yang menyukai hal baru, dan tidak cocok untuk kalian yang benar-benar ingin merasakan masuk kedalam game melalui kontrol game yang nyaman. Pada saat penulis mencoba game ini, yang penulis rasakan pertama kali adalah, susahnya untuk beradaptasi dengan kontrol yang ada. Karena jelas, di game ini kita disarankan untuk bermain dengan mengedipkan mata.

Sebenarnya, kita bisa bermain dengan menggunakan mouse, akan tetapi kesan menarik dari game ini tentunya akan hilang dong. Pada saat awal memainkan game ini, kita diharuskan untuk mengkalibrasi wajah dan mata kita pada webcam, untuk awalnya memang cukup sulit dilakukan, namun setelah beberapa lama, masalah kedipan mata tidak terdeteksi bisa diatasi.

Yang membuat penulis memberikan nilai 7 untuk kontrolnya karena apresiasi penulis untuk developer dalam membuat game unik seperti ini, namun penulis benar-benar sangat kesulitan dalam bermain, karena penulis mempunyai sedikit masalah dengan mata, yang mengharuskan penulis untuk sering berkedip, dan hal ini benar-benar menyulitkan sekali.

Karena penulis harus menutup webcam setiap ingin berkedip untuk menormalkan kondisi mata. Dan juga sering sekali cerita penting penulis lewatkan karna tidak sengaja berkedip.

Adiktif (5/10)

Before Your Eyes bisa dibilang kurang cocok untuk dimainkan secara terus menerus, dikarenakan sistem kontroling game yang menggunakan mata tentunya akan membuat mata lebih cepat kelelahan. Dan juga game ini lebih cocok dimainkan untuk “sekali jalan”, dalam artian game ini tidak cocok untuk dimainkan secara berulang, kecuali jika kalian sudah terlalu gabut ya.

Karena keunikan game ini hanya berada pada cara memainkannya, dan penulis tidak melihat adanya keunikan lain, penulis kurang menikmati game ini untuk kedua kalinya.

Kesimpulan

Before Your Eyes memang memberikan pengalaman baru dalam dunia game, dan keberanian pihak GoodByeWorld Games dalam membuat game seperti ini sangat patut diapresiasi, namun sayangnya keistimewaan dari game ini hanya terletak pada kontrol permainan yang “fresh” di dunia gaming. Penulis tidak melihat adanya keistimewaan lain dalam game ini.

Grafis yang biasa saja, alur cerita yang juga biasa saja membuat game ini hanya manis di awal saja, namun game ini tetap penulis rekomendasikan untuk kalian coba, karena kalian akan mendapatkan pengalaman baru dalam bermain game pc. Disini penulis memberikan rating 6.5 untuk game Before Your Eyes ini.

Review Cyberpunk 2077, Dimenangkan oleh Narasi dan Rangkaian Misi yang Menantang

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Obsesi CD Projekt Red menciptakan game yang memiliki dunianya sendiri tercermin dari game action RPG terbarunya, Cyberpunk 2077. Melalui Cyberpunk 2077, CDPR mengajak para gamer masuk ke petualangan futuristik di Night City, dengan sejumlah aksi dan gameplay yang menarik untuk dijalankan.

Sebagai pengalaman naratif, 2077 tidak diragukan lagi adalah salah satu video game paling imersif, yang mengaburkan antara batasan dunia nyata dengan dunia digital. Dengan demikian para gamer bisa merasakan pengalaman yang mirip dengan dunia nyata. Game yang diklaim memiliki 50+ jam bermain itu memiliki cerita utama yang enak untuk dinikmati, begitu pula dengan sejumlah misi “sampingan” yang juga kuat layaknya cerita utamanya. Setiap misi menawarkan alternatif yang bercabang, melalui lanskap kota Night City yang futuristik.

GAMEFINITY.ID mendapatkan kesempatan untuk memainkan game ini untuk versi PC. Meski banyak memiliki kendala bug dan glitch, secara keseluruhan kami cukup puas dengan Cyberpunk 2077.  Perlu juga dicatat bahwa kami meninjau game ini dengan PC yang telah memenuhi requirement dari game (bukan minimum). Kami sendiri mengatur setting display sebagian besar di level high, dengan mematikan ray tracing guna menghilangkan bug “pohon rimba” di Night City.

Gameplay (9/10)

Cyberpunk 2077/PC/Thomas Rizal/Gamefinity.id

Misi kampanye game yang menantang, dimainkan sepenuhnya dalam tampilan orang pertama (first person) menawarkan perjalanan mengasyikkan melalui kisah fiksi ilmiah dengan tema menarik dan karakter yang menyenangkan. Latar sandbox Night City yang bergaya dan menawan, menghadirkan paket yang sangat mengesankan layaknya menyaksikan film blockbuster sinematik.

Saat pemain pertama kali memulai permainan, mereka ditugaskan untuk membuat karakter bernama “V”. Kemudian menyetel statistik karakter awal, sebelum memilih di antara salah satu dari tiga jalur kehidupan (life path): Nomad, Street Kid atau Corporate. Penjelasannya sudah sempat kami jabarkan pada tulisan sebelumnya.

Kisah latar yang gamer pilih akan menentukan misi prolog dan opsi dialog yang akan dimiliki setelahnya. Tetapi apapun pilihanmya, gamer akan berkenalan dengan Jackie Wells, yang menjadi sekutu utama dan memperkenalkan pemain ke dunia kriminal di Night City.

Cyberpunk 2077/PC/Thomas Rizal/Gamefinity.id

Dari sini, narasi akan lebih dalam terurai, melibatkan konspirasi perusahaan dan kekacauan moral. Disampaikan melalui set-piece spektakuler, lingkungan yang menakjubkan, dan beberapa pertunjukan yang benar-benar mengesankan dari pemeran karakter tambahan Cyberpunk 2077. Bisa dibilang, narasi yang mendalam dan mengalir dari gameplay Cyberpunk 2077 adalah poin keunggulan dari game ini.

Sejak awal permainan, pemain bebas untuk menjelajahi Night City, kota megalopolis futuristik yang didominasi oleh perusahaan besar. Sepanjang permainan, V akan mendapat panggilan telepon dan pesan teks yang sering, yang memberikan pemain pasokan misi untuk dijalani.

Prolog game ini berlangsung beberapa jam sebelum dunia benar-benar terbuka, dan “hantu” digital Johnny Silverhand (dibintangi aktor kenamaan Keanu Reeves) akan tertanam dalam kepala pemain. Terdapat satu misi pula dimana pemain menjalankan karakter Silverhand, yang harus diakui menjadi daya tarik dari game ini mengingat nama besar dari Keanu Reeves. Sebelum dan sesudahnya, misi Cyberpunk 2077 secara mengejutkan terasa hangat, dengan penampilan karakternya yang benar-benar meningkatkan kenikmatan di setiap misi.

Bisa dibilang 2077 adalah RPG berbasis cerita (story based) ketimbang game action (action based), yang tentunya akan lebih difavoritkan pemain yang memang menikmati game dari sisi naratif. Dibandingkan dengan game serupa seperti Fallout atau Deus Ex: Human Revolution, percakapan Cyberpunk terasa jauh lebih mengasyikkan dan hidup, dengan karakter yang menavigasi dan berinteraksi dengan pemandangan. Ada ketegangan, emosi, dan kehidupan yang membuat interaksi dengan NPC benar-benar menyenangkan meskipun biasanya berakhir dengan misi yang sulit.

Grafik (8/10)

Tiada gading yang tak retak. Meski CDPR jelas-jelas terobsesi dalam mengembangkan game ini, faktanya saat rilis game ini dipenuhi bug dan glitch yang hampir pasti akan ditemui jika gamer memilih untuk memainkannya sejak peluncuran game. Selama permainan, kami secara teratur menemukan pemandangan mengambang (seperti pohon yang seolah-olah menembus gedung), elemen UI yang macet, karakter teleportasi dan gangguan audio.

Apakah ini cukup untuk merusak pengalaman bermain kemungkinan akan berbeda dari sudut pandang masing-masing pemain. Kami sendiri merasa hal ini tidak merusak permainan pada umumnya, meski tentu saja kami berharap tidak berpapasan dengan bug maupun glitch. Toh belum tentu juga, apabila kemarin CDPR kembali menunda peluncuran Cyberpunk 2077 (yang sudah tertunda sebanyak tiga kali), game ini akan menjadi permainan yang lebih baik.

Walau demikian, harus diakui game ini memang menggunakan tekstur detail yang menyerupai realita. Menggunakan REDengine 4 yang merupakan pengembangan dari engine milik CD Red Projekt, Kota Night City berhasil digambarkan sebagai kota metropolis futuristik, dengan jalan-jalan yang ramai, siaran televisi, dan distrik yang berbeda menciptakan ilusi tempat yang nyata. Meskipun tidak sekuat game open world lainnya, peta 2077 masih memiliki ukuran yang signifikan. Namun kepadatan gedung dan gang Night City yang paling mengesankan, dengan blok apartemen, pasar, dan kantor perusahaan yang berjejer satu sama lain.

Kontrol (8.5/10)

Secara umum, control mapping dari Cyberpunk 2077 memang tidak berbeda dengan game open world lainnya seperti Grand Theft Auto, semacam lari menggunakan shift kiri, lompat menggunakan spasi, hingga masuk mobil menggunakan F. Untuk menguasai kontrol dari game juga tidak terlalu sulit, mengingat di setiap mode dari game, baik itu combat, stealth hingga analisa melalui Braindance, selalu akan ada tutorial terlebih dahulu dan legenda sebagai pengingat tombol.

Pemain bisa menghabiskan waktu berjam-jam tanpa mengangkat senjata dan bahkan sebenarnya lebih baik tidak melibatkan mereka sama sekali. Menyelinap ke kantor pusat perusahaan hanya menggunakan kecerdasan, atau mengajak salah satu mantan pacar Silverhand berkencan ke bioskop drive-through Night City yang terlantar adalah keasyikan tersendiri ketimbang baku tembak.

Cyberpunk 2077 juga memperkenalkan fitur detektifnya sendiri, yang disebut rangkaian pengeditan Braindance, yang mengajak pemain meninjau peristiwa penting yang ditangkap oleh implan. Pengalaman ini serupa dengan yang didapatkan di Batman Arkham Knight, ya mungkin saja Batman memang menggunakan teknologi dari tahun 2077 (meski Batman tidak menggunakan implan) dalam memberantas kejahatan.

Dan ketika senapan dan pistol memang benar-benar harus dikeluarkan, pertempuran berlangsung lambat dan metodis, seringkali membutuhkan stealth dan peretasan untuk berhasil memenangkannya. Bahkan terkadang harus menggunakan jurus “1.000 langkah” alias melarikan diri dari pertempuran yang terlalu sulit untuk dimenangkan. Di sini pertempuran mungkin tidak terasa sama integralnya dengan pengalaman seperti dalam game Deus Ex atau Fallout.

CD Projekt telah menerapkan sistem kelas yang pada dasarnya memungkinkan pemain menetapkan poin ke salah satu dari lima statistik inti (Body, Reflexes, Intelligence, Technical Ability, dan Cool). Hal ini menghasilkan build yang benar-benar khusus yang disesuaikan dengan gaya bermain gamer, apakah seorang yang mau bertempur jarak dekat, atau seorang yang mengandalkan otak dengan memaksimalkan stealth dan keterampilan meretas.

Adiktif (8/10)

Pengalaman naratif sangat menjadi bintang tahun 2077 dan sangat menyenangkan karena dapat dicerna bahkan oleh pemain yang mungkin biasanya tidak memiliki waktu atau kesabaran untuk game open world. Terkait hal terakhir ini, 2077 memiliki tombol skip yang memungkinkan pemain untuk maju cepat melalui dialog atau perjalanan penumpang. Main campaign dari game lebih pendek dari misi sampingannya, kurang lebih 20 jam. Jadi jika CDPR mengklaim game ini memiliki waktu permainan 50+ jam, maka memang misi sampingannya atau eksplorasi dari game (replay, penelusuran lanjutan) memiliki durasi lebih lama dari main campaign.

Seperti halnya dengan The Witcher 3, misi opsional Cyberpunk juga menawarkan variasi yang menyenangkan dan beberapa pengalaman naratif yang menonjol, yang berpengaruh dalam cerita utama. Pemain dapat memilih untuk menjelajahi masa lalu Johnny Silverhand, melanjutkan cerita yang disusun oleh karakter pendukung lainnya, atau menggali lebih dalam tentang brain dancing dan pengetahuan lain dari game.

Di sinilah Cyberpunk 2077 terasa orisinil ketimbang rival genre-nya, dengan beberapa cerita paling berkesan dan unik yang pernah kami lihat dalam jenis game ini. Gamer dapat merasakan bahwa tim penulis dan desain CD Projekt Red diberi otonomi nyata untuk membuat konten ini, dan ini terlihat dalam kualitas produk akhir.

Kesimpulan

Jika tanpa kendala bug dan glitch, Cyberpunk 2077 tak diragukan lagi menjadi pengalaman yang tidak dapat dilewatkan bagi penggemar game yang berfokus pada cerita. Namun sekali lagi, sulit bagi kami untuk menampik rasa gusar akibat bug di versi rilisnya. Menurut pemberitaan, versi konsol generasi terkini (PS4 dan Xbox One) memang mengecewakan, sehingga ada baiknya jika pemilik Xbox One dan PS4 menunggu patch dari game sebelum membelinya.

Apabila gamer sudah memiliki banyak game untuk dimainkan selama periode liburan Natal ini, mungkin memang ada baiknya pertimbangkan untuk menunda perjalanan ke Night City hingga patch lebih lanjut yang direncanakan Januari dan Februari 2021. Meskipun demikian, jika gamer dapat mengabaikan banyak gangguan grafis, Cyberpunk 2077 merupakan pengalaman yang luar biasa. Dengan patch lebih lanjut, game ini rasanya memang tidak boleh dilewatkan.

Cyberpunk 2077 bisa dikatakan ialah salah satu game paling berkesan yang bisa gamer mainkan tahun ini. Pemain bisa merasakan beberapa alternatif dari petualangan yang membuat game ini memang tidak cukup apabila hanya dimainkan sekali. GAMEFINITY.ID memberikan total skor review 8.4 dari 10 untuk game garapan Insomniac ini.(zal)

Review Game Fall Guys: Game Battle Royale yang Fun dan Mudah Dimainkan

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Jagat game dunia saat ini ramai membincangkan game Fall Guys: Ultimate Knockout. Sebuah game bergenre Battle Royale garapan Mediatonic dan Devolver Digital yang belum lama ini dirilis untuk PC melalui Steam dan konsol Playstation 4.

Entah menggunakan racikan apa, sang developer game ini bisa langsung menggaet jutaan gamers untuk memainkan game Fall Guys: Ultimate Knockout hanya dalam waktu 24 jam. Tidak sampai disitu, di platform Steam game ini juga menjadi game terlaris di minggu ini. Dan akhirnya, kami pun penasaran dan ingin mencoba untuk memainkan game Fall Guys: Ultimate Knockout.

Kamipun memutuskan untuk membeli game Fall Guys: Ultimate Knockout di Steam dengan harga Rp. 108.999. Review game menggunakan PC milik Gamefinity yang memiliki spesifikasi hardware mid end. Selain dalam bentuk tulisan, review game ini juga sudah kami tayangkan dalam bentuk video streaming yang bisa kamu cek di Facebook dari Gamefinity melalui tautan berikut.

Gameplay (8/10)

Point ini merupakan point utama kenapa game ini bisa laku keras di pasaran. Gameplay dari game Fall Guys: Ultimate Knockout diracik sedemikian rupa agar tetap fun namun kompetitif layaknya game Battle Royale kebanyakan.

Di game ini, kamu akan berperan sebagai seorang karakter imut, lucu dan menggemaskan yang akan bertarung dalam berbagai arena tantangan obstacle bersama dengan 60 player lainnya. Jika kamu seorang yang lahir di era 90an, kamu akan teringat dengan sebuah acara film berjudul Benteng Takeshi setelah melihat gameplay dari game ini.

Kamu bersama dengan puluhan pemain lainnya yang terhubung secara online akan melewati beberapa ronde/rintangan yang akan dipilih secara acak. Dari setiap ronde tersebut, pastinya akan ada player yang tereleminasi karena gagal untuk melewati rintangan. Hingga pada akhirnya, hanya akan ada satu orang yang tersisa yang akan menjadi pemenang.

Konsep Battle Royale di game Fall Guys: Ultimate Knockout ini sangat seru. Meski gameplaynya hanya melewati halang rintang saja, namun tetap saja rusuh karena kita akan saling sikut menyikut dengan player lain saat melewati rintangan. Gameplay ini membawa suasana di dalam game jadi campur aduk. Kadang bikin kesal, kadang juga bisa membuat kita tertawa.

Tak hanya mode single player, game ini juga menyediakan mode multiplayer yang artinya kamu bisa bermain bersama teman-teman kamu di game Fall Guys: Ultimate Knockout. Kamu bisa invite langsung teman-teman kamu untuk bermain bersama sehingga jadi lebih seru dan menyenangkan.

Agar kamu tidak bosan dengan karakter yang dimainkan, game ini juga menyediakan opsi kostumisasi outfit. Mulai dari colour, pattern, face, upper dan lower. Item-item kostumisasi tersebut ada yang bisa kamu dapatkan secara gratis setelah naik level ataupun bisa langsung membelinya melalui Store yang tersedia di dalam game. Item-item tersebut bisa kamu beli dengan mata uang Fall Guys: Ultimate Knockout bernama Kudos dan juga Crown.

Grafis (9/10)

Kualitas grafis dari game ini sangat bagus. Sang developer game menggunakan berbagai kombinasi warna cerah yang dominan. Warna-warna cerah tersebut tidak hanya tampil di sisi karakter saja, arena bermainnya pun didominasi warna-warna cerah. Hal ini tentu saja untuk membawa suasana game lebih fun.

Kualitas grafis dari game ini bisa diatur sesuai dengan spesifikasi PC yang kamu gunakan. Untuk PC Gamefinity sendiri kami coba dengan settingan rata kanan agar mendapatkan pengalaman yang maksimal. Dan benar saja, kualitas gambar yang dihasilkan oleh game ini sangat bagus.

Kontrol (8/10)

Kontrol dari game ini sangat sederhana sama seperti game-game kasual lainnya. Kami sendiri mencoba game ini dengan perangkat mouse dan keyboard. Untuk menjalankan karakter, menggunakan tombol WASD. Untuk melompat menggunakan spasi. Untuk dive bisa menggunakan tombol CTRL dan tombol SHIFT berfungsi untuk grab. Untuk menggerakan kamera bisa menggunakan mouse.

Adiktif (8/10)

Game ini cukup adiktif namun menurut kami masih repetitif. Menurut penulis, unsur adiktif ini muncul karena adanya rasa penasaran untuk menjadi juara di game ini. Tidak hanya itu, penulis juga bermain game ini berulang-ulang untuk melakukan leveling demi mendapatkan reward item in game. Namun sayangnya map dari game ini terasa terbatas, karena penulis pribadi sering mengulang map yang sama saat bermain game ini.

Kesimpulan

Kesimpulan dari review game kali ini menurut kami Fall Guys: Ultimate Knockout membawa angin segar di jagat pergamingan saat ini. Dimana game ini mampu menunjukkan jika game Battle Royale tidak hanya soal gameplay pertempuran, gameplay sederhana tanpa kekerasan yang ditunjukkan oleh Fall Guys: Ultimate Knockout juga sangat seru untuk dimainkan. Gaya visual dari game ini juga sangat lucu dengan perpaduan warna-warna cerah.

Namun sayangnya karena map yang terbatas game ini terasa repetitif dan bisa membuat gamers cepat bosan. Oleh karena itu, menurut penulis developer dari game ini harus membuat update berkala yang berisi konten-konten baru terutama map ke game ini.

Kesimpulannya, kami memberikan nilai review 8.25 dari 10 untuk game Fall Guys: Ultimate Knockout. Good job!

Review Two Point Hospital

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Menurut penulis, game manajemen simulator merupakan game yang cukup adiktif dan benar-benar menjadi time killer. Salah satu game yang paling penulis ingat saat ini adalah Theme Hospital. Yap, game manajemen simulator rumah sakit yang dulu sempat populer di zaman Playstation 1. Nah kini, game serupa akhirnya muncul untuk platform konsol next gen Playstation 4 dengan judul yang berbeda, yakni Two Point Hospital. Tentu saja penulis sangat antusias untuk mencoba game yang diterbitkan oleh Sega dan Electonic Arts ini.

Gameplay (9/10)

Di game ini, kamu akan berperan sebagai pemilik rumah sakit yang ditugaskan untuk mengembangkan bisnis sekaligus menyembuhkan para pasien. Pengembangan bisnis pun beragam. Mulai dari pengadaan fasilitas alat kesehatan, tenaga medis, hingga menjaga mood baik dari pasien maupun para tenaga medis itu sendiri.

Di awal game, pemain akan diberi modal uang sebesar USD 200.000. Uang tersebut bisa kamu gunakan untuk membeli berbagai barang dan jasa. Seperti pembuatan farmasi, dan ruang kedokteran lainnya beserta tenaga medis. Pemain juga akan dituntut untuk mendekorasi rumah sakit tersebut agar mood dari pasien tetap terjaga. Pemain juga harus pintar-pintar dalam memilih SDM agar kepuasan dan tingkat kesembuhan dari setiap pasien baik.

Setiap SDM yang ingin di rekrut memiliki skill tambahan yang berbeda beda. Seperti diagnosa penyakit lebih cepat dan masih banyak yang lainnya. Tentunya, SDM yang memiliki skill tambahan ini dibandrol dengan harga yang cukup mahal dibanding SDM lainnya.

Dalam mengembangkan bisnis rumah sakit, kamu juga akan dipandu dengan tutorial yang cukup lengkap. Serta, ada beberapa list pekerjaan yang harus kamu lakukan. Seperti membuat ruang bedah, membuat farmasi, atau mendekorasi rumah sakit untuk menjaga mood para pekerja dan juga pasien. Beberapa item tertentu juga masih belum bisa kamu beli. Seperti televisi dan segala macam fasilitas lainnya. Kamu harus sabar dan terus menaikan level agar item-item tersebut dibuka dan dapat digunakan.

Grafis (7/10)

Untuk soal kualitas grafis menurut penulis sudah cukup baik meskipun masih terlihat klasik. Namun hal ini bukan jadi masalah, karena kekuatan dari game ini merupakan gameplay yang mampu membawa nostalgia para pemainnya hadir di konsol generasi terbaru.

Di game ini kamu juga akan dimanjakan dengan berbagai alat kesehatan dengan desain modern dan juga unik. Ini salah satu faktor yang membuat penulis betah untuk memainkan game ini.

Kontrol (8/10)

Kontrol dari game ini juga cukup mudah. Penulis tidak menemukan kesulitan sama sekali dan benar-benar merasakan nostalgia bermain game Theme Hospital di konsol Playstation 1 baik dalam menggerakan cursor, mengubah point of view, dan masih banyak kontrol lainnya.

Adiktif (9/10)

Hingga saat ini, penulis masih sangat ingat dengan gameplay legendaris yang dibawakan oleh game ini. Sehingga tentu saja, gameplay dan berbagai elemen dari game ini sangatlah adiktif. Pemain akan terus terpacu untuk untuk memainkan game ini demi menjadikan rumah sakit terbaik dan menyembuhkan para pasien. Dan tentu making money jangan dilupakan juga ya.

Kesimpulan

Game ini merupakan game yang mampu membawa kembali nostalgia para gamers di era 2000an. Penulis rasa, game ini merupakan gerbang bagi para gamers untuk mencoba game-game simulator khususnya manajemen. Di era tersebut, memang cukup banyak genre game-game simulator manajemen seperti ini. Salah satunya adalah game Sim City 2000. Namun menurut penulis, game tersebut cukup kompleks sehingga cukup sulit untuk dimainkan. Sangat berbeda dengan game Theme Hospital atau yang kini menjadi Two Point Hospital.

Dengan berbagai keseruan dan nostalgia yang dibawa oleh game ini, GAMEFINITY.ID dengan senang hati memberikan nilai review 8.25 dari 10 untuk game yang satu ini.