Category Archives: Review PC Game

Temukan Review PC Game Favoritmu di Sini !

War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – War Robots merupakan salah satu Action PVP bertema Non-Human yang dapat dimainkan di Mobile.

War Robots dirilis pada April 2014 oleh Pixonic. Game ini tersedia dan dapat dimainkan di platform seperti Android, iOS, GeForce Now, Microsoft Windows, Game Room, SteamOS, Fire OS.

Sinopsis War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

Bermula dimasa depan, dimana hampir semua aspek menggunakan AI sebagai penggerak. AI yang hampir digunakan diseluruh aspek, salah satunya berupa penggunaan AI sebagai pilot robot raksasa.

Robot raksasa yang menjadi mesin tempur, demi menggapai tujuan tiap negara masing-masing. Salah satu tujuan pertempuran ini adalah kemenangan sebagai pemilik pleton tempur terkuat.

Gameplay (8/10)

Review War Robots
Gameplay – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sendiri memiliki mekanisme gameplay yang cukup menarik. War Robots membawakan mekanisme gameplay Player Vs Player atau biasa dikenal dengan Multiplayer. Dibawakan dengan metode PVP Online yang terdiri atas 2 tim yang saling bertarung.

Hadir dengan gaya PVP bukan berarti permainan akan berjalan secara satu lawan satu atau biasa dikenal one-by-one. Dala game ini, pemain akan bertarung dalam sebuah tim yang melawan tim lainnya. Setidaknya, dalam satu tim terdiri atas 6 player pertim dan saling bertarung hingga penghabisan robot para player hingga waktu tertentu.

Baca juga: Acer Kembali Guncang Pasar Laptop Gaming

Memiliki mode umum diawal permainan yaitu Domination. Domination sendiri merupakan gamemode yang terdiri atas 12 player yang dibagi 2 tim untuk saling bertarung hingga penghabisan armada robot ataupun batas waktu telah habis.

War Robots memiliki banyak jenis robot petarung, salah satu robot yang sangat umum adalah Cossack yang memiliki kecepatan mumpuni, namun rentang terhadap launcher musuh. Setiap robot memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Beberapa robot dapat melompat, namun tidak memiliki launcher dan sebaliknya.

Dalam War Robots, pemain dapat membawa armada dalam pertempuran, yang dimana armada robot tersebut berisikan beberapa robot yang cukup variatif untuk dibawa bertempur. Ketika robot satu telah hancur, pemain dapat memilih robot yang tersisa.

Graphic (8/10)

Review War Robots
Graphic – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sebagai game PVP yang menarik, turut hadirkan visual yang menggugah. Sebagai game mecha, War Robots memiliki visual dan tingkat detail yang cukup tinggi. Tingkat detail dan visualisasi ini dapat disesuaikan di pengaturan.

Sangat disayangkan, War Robots pada updatean terbaru kini, memiliki visual yang cukup payah untuk ukuran pengaturan visual paling rendah, tidak seperti awal-awal rilisnya War Robots yang memiliki penyesuaian visual yang sangat lebih baik dari yang sekarang.

Untuk settingan terendah pada visual War Robots memang terlihat cukup buruk dan kaku, namun jika pemain merupakan penikmat game untuk mengoleksi item atau robot  dalam game, hal ini tidak terlalu berpengaruh dari visualisasi yang ampas dalam pengaturan.

Control (9/10)

Review War Robots
Control – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sebagai game action PVP turut menghadirkan kontrol yang beragam. Memiliki kontrol yang variatif dan berbeda-beda tergantung dari unit robot yang digunakan.

Beberapa kontrol umum yang selalu ada pada tiap jenis robot apapun itu seperti, analog penggerak dan kontrol tembak. Ada juga kontrol eksekusi khusus seperti jump, hingga menggunakan secondary weapon pada robot tertentu.

Addictive (7/10)

Sebagai game action PVP, sudah seharusnya War Robots memiliki tingkat keadiktifan yang cukup baik sebagai game multiplayer. Sayangnya hal ini tidak memungkinkan akibat beberapa hal yang mengurangi nilai tersebut.

War Robots sebagai game multiplayer kompetitif hanya menghadirkan single-mode pada awal permainan yaitu, Domination. Domination sendiri menjadi mode yang cukup monoton di akhir permainan dan untuk permainan selanjutnya dijangka waktu yang lama.

Music (8/10)

War Robots memiliki fungsi suara pada gamenya. Terdiri atas background music atau BGM dan sound effect sebagai pelengkap.

Sama dengan kebanyakan game action lainnya, aspek ini disesuaikan dengan tema, genre dan latar dalam permainan War Robots sendiri.

Kelebihan

War Robots memiliki mekanisme maupun gameplay yang cukup menarik sebagai game PVP. Selain itu hadir dengan beragam fitur dan fungsi yang cukup keren, bahkan mampu menjadi nilai tambah untuk game ini.

Hadir dengan berbagai macam fungsi yang salah satunya adalah jenis dan jumlah robot yang terbilang cukup banyak.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan untuk War Robots, dan berharap dapat menjadi acuan untuk update mendatang.

War Robots sebagai PVP yang cukup kompleks ini memiliki kekurangan yang cukup parah pada visualisasi pengaturan yang diberikan. Kustomisasi satu ini terasa semakin buruk daripada pertama kali War Robots rilis.

Untuk War Robots, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review War Robots yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Sixtar Gate: STARTRAIL, Rhythm Game dengan Sistem Buka Tutup

GAMEFINITY.ID, Bandung Sixtar Gate: STARTRAIL adalah rhythm game PC besutan Lyrebird Studio. Game ini pertama kali dirilis sebagai early access pada 6 November 2021 dan belum memasuki masa perilisan resmi. Game ini juga pertama kali rilis di mobile sebagai Sixtar Gate pada Januari 2021 dan tidak pernah mendapat update lagi setelah Mei 2021.

Lyrebird Studio sendiri merupakan studio milik Lyrebird Ferdinant, seorang illustrator yang sudah terkenal membuat BGA dan ilustrasi untuk beberapa rhythm game seperti Pump It Up, EZ2ON, dan Overrapid.

Pada April Mop 2022, Sixtar Gate: STARTRAIL juga sempat menarik perhatian menampilkan parodi gameplay berbagai rhythm game lain seperti Pump It Up, Dance Dance Revolution, DJMAX Respect, EZ2ON, dan Sound Voltex.

Sinopsis Sixtar Gate: STARTRAIL, Rhythm Game dengan Sistem Buka Tutup

Sixtar Gate: STARTRAIL merupakan rhythm game bertema perjalanan luar angkasa. Pemain nantinya akan didampingi oleh navigator Shii yang imut selama berada di dalam game untuk mengeksplorasi sistem Sixtar. Dalam adventure mode yang saat ini belum tersedia, pemain dapat menikmati cerita di balik Sixtar Gate: STARTRAIL.

Gameplay Sixtar Gate: STARTRAIL (9/10)

Sixtar Gate: STARTRAIL gameplay
Gameplay Sixtar Gate: STARTRAIL

Sixtar Gate: STARTRAIL menawarkan pengalaman bermain rhythm game seperti biasa, yaitu berbagai note berjatuhan dan pemain harus menekan tombol sesuai penempatan masing-masing. Namun, rhythm game ini memiliki twist, yaitu sistem buka tutup sesuai dengan irama lagu. Sistem buka tutup tersebut memicu perubahan lane dari hanya empat key hingga lima key, begitupun sebaliknya.

Terdapat tiga mode dalam game ini. Mode pertama, Travel Mode, yaitu mode di mana pemain dapat bebas bermain solo dengan memilih lagu. Kedua, License Test yang diibaratkan sebagai dan course di kebanyakan rhythm game lain, di mana pemain dapat menguji sejauh mana skill mereka selama ini. Ketiga, Unity Quest, mode co-op di mana pemain dapat bermain bersama pemain lainnya. Sebenarnya masih ada satu mode lagi bernama Orbital Travelling yang mungkin akan menjadi adventure mode, namun saat ini belum tersedia.

Sixtar Gate: STARTRAIL license test
License Test mode di Sixtar Gate: STARTRAIL

Judgement dalam Sixtar Gate: STARTRAIL ini juga terbilang tidak biasa. Terdapat empat judgement, yaitu Blue Star untuk Perfect, White Star untuk Great, Yellow Star untuk Good, dan Red Star untuk Miss. Terdapat empat difficulty dengan nama bertema luar angkasa, Comet, Nova, Supernova, dan Quasar.

Sayangnya, game ini wajib dimainkan secara online. Jika pemain membuka game secara offline, setelah title screen akan force close.

Control (8/10)

Terdapat dua mode control di Sixtar Gate: STARTRAIL, Lunar Mode dan Solar Mode. Lunar Mode dapat dikatakan sebagai mode yang mendekati pengalaman rhythm game klasik, tetapi dapat berganti dari 4 keys menjadi 5 keys saat pintu buka tutup. Solar Mode menambah dua key berwarna merah panjang (ditekan menggunakan shift kiri dan kanan secara default, kebanyakan pemain menggunakan A dan J untuk key ini).

Untuk pemula mungkin akan lebih nyaman menggunakan control Lunar Mode terlebih dahulu. Menggunakan control Solar Mode mungkin terasa tidak nyaman bagi sebagian pemain, apalagi jika bermain lagu ber-level tinggi.

Graphic (8/10)

Sixtar Gate: STARTRAIL main menu

UI Sixtar Gate: STARTRAIL ini dapat dikatakan penuh warna cerah. Ditambah lagi navigator Shii ditampilkan sebagai perempuan imut bergaya anime, sesuai dengan tema grafik pada game ini. Pada main menu juga, tentu akan mengingatkan dengan UI rhythm game di mobile.

Sixtar Gate: STARTRAIL juga memiliki kustomisasi visual yang bisa diubah oleh pemain sesuai selera. Mulai dari skin untuk note, gear, dan line hingga penempatan widget seperti combo dan high score target.

Beberapa lagu Sixtar Gate: STARTRAIL juga memiliki BGA atau MV. Sayangnya, BGA hanya tersedia pada beberapa lagu. Lagu original yang memiliki BGA hanya “Starting Point” karya LucaProject. Ini sangat disayangkan mengingat Lyrebird Ferdinant biasanya memproduksi BGA untuk beberapa lagu di rhythm game seperti Pump It Up.

Music (8/10)

Sixtar Gate: STARTRAIL music select
Sixtar Gate: STARTRAIL music select

Seperti biasa, musik menjadi perhatian utama jika berbicara tentang rhythm game. Sixtar Gate: STARTRAIL menghadirkan berbagai lagu yang sudah tidak asing bagi penggemar rhythm game seperti “Conflict” karya siromaru & cranky, “Life is PIANO” karya Junk, dan “Brain Power” karya NOMA. Lagu dari album musik doujin seperti “Strange Bar” karya Laur, “Shadow Call” karya WHITEFIST feat. Sennzai, dan “Crossing Delta” karya t+pazolite, ginkiha, dan Hommarju.

Sixtar Gate: STARTRAIL juga memiliki berbagai lagu original. Beberapa komposer yang sudah tidak asing bagi penggemar rhythm game juga menyumbangkan lagu untuk Sixtar Gate: STARTRAIL, di antaranya Sound Souler, KARUT, yomoha, dan Tatsh.

Namun, saat ini, lagu yang sudah familier seperti lagu dari kompetisi BMS (seperti kompetisi tahunan BMS of Fighters) dan album musik doujin justru paling menarik perhatian dibandingkan berbagai lagu original. Lagu original yang justru menjadi highlight adalah “Starting Point” (theme song dari Sixtar Gate: STARTRAIL) karya LucaProject, “Pasteloid” karya Sound Souler, dan “One Way Drive” karya KARUT. Sejauh ini, penulis merasa beberapa lagu original masih kalah menonjol jika dibandingkan dengan lagu lainnya.

Sixtar Gate: STARTRAIL juga berjanji akan menghadirkan lagu Vocaloid dan aransemen Touhou Project. Sejauh ini, mereka telah menambah enam lagu aransemen Touhou Project seperti “Cirno’s Perfect Math Class” karya ARM (IOSYS) dan “WARNINGxWARNINGxWARNING” karya Akatsuki Records.

Addictive (7/10)

Untuk sekarang, karena lagu yang bisa dikatakan relatif belum begitu banyak, apalagi banyak mengambil lagu yang sudah familier, penulis belum terlalu bisa mengatakan game ini sangat adiktif. Namun, bagi pemain yang sudah familier dengan berbagai lagu yang tersedia dan juga menyukai visual cerah dan imut, Sixtar Gate: STARTRAIL berpotensi untuk menjadi adiktif.

Baca juga: Review NOISZ, Bullet Hell Berbumbu Rhythm Game

Verdict untuk Sixtar Gate: STARTRAIL

Dengan visual-nya yang berwarna, ditambah beberapa lagu yang cukup menarik meski masih terbilang sedikit, Sixtar Gate: STARTRAIL memiliki potensi menjadi rhythm game yang dapat menarik perhatian. Meski begitu, control di Solar Mode mungkin terasa tidak nyaman bagi beberapa pemain, namun beberapa justru akan menganggapnya sebagai tantangan tersendiri.

Sixtar Gate: STARTRAIL result
Sixtar Gate: STARTRAIL result screen

Untuk Sixtar Gate: STARTRAIL, penulis memberi total score 8.0.

Sixtar Gate: STARTRAIL bisa pemain unduh di Steam dengan harga Rp119999, cukup terjangkau untuk rhythm game di PC. DLC Flower & Destiny berisi 10 lagu tambahan juga tersedia dengan harga Rp78999.

Fallout Shelter, Kehidupan Evakuasi di Bunker Bencana Alam

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Fallout Shelter merupakan RPG bermekanisme Manage Construct yang dapat dimainkan di lintas platform, salah satunya di Mobile. Game ini dirilis pada Juni 2015 oleh Bethesda Studios. Fallout Shelter dapat dimainkan di platform Android, IOS, Windows, XBOX One, Nintendo Switch, dan Playstation 4.

Sinopsis Fallout Shelter, Kehidupann Evakuasi di Bunker Bencana Alam

Vault-Tec Corporation atau industri Teknologi Kubah merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam aspek sumber daya manusia dan lingkungan hidup,

Vault-Tec sendiri merupakan industri yang bergerak untuk melestarikan dan mempertahankan populasi manusia yang diambang kemusnahan akibat wabah. Vault-Tec juga yang menyediakan fasilitas bertahan hidup ditengah gurun.

Vault-Tec sebagai sebuah industri memiliki sebuah bunker tiap penjuru dunia. Bunker yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan bertahan hidup bagi pengungsi yang akan dikenal dengan nama Dwellers.

Gameplay (9/10)

Review Fallout Shelter
Gameplay – Fallout Shelter, Kehidupann Evakuasi di Bunker Bencana Alam

Fallout Shelter merupakan salah satu game yang menghadirkan sedikit unsur permainan peran atau yang biasa dikenal dengan RPG dan fokus terhadap gaya bermain Construction and Manage Game. Menjadi salah satu dari game simulasi yang terlihat seperti game Online, namun pada kenyataannya dapat dimainkan secara Offline berkat mode Single-player.

Fallout Shelter memberikan mekanisme gameplay game membangun dengan latar berupa dataran terbuang atau tercemar. Dihadapkan dengan sekelompok orang yang berusaha untuk bertahan hidup dari sulitnya kehidupan di Wateland. Hal ini mendukung salah satu korban atau main character untuk membangun sebuah shelter bawah tanah untuk dikelola dan jadi tempat perlindungan orang banyak.

Walau ditampilkan layaknya game Idle, Fallout Shelter tidak memberikan fitur layaknya game Idle yang dapat ditinggalkan keluar game oleh pemain sampai ketika akan ada syarat tertentu yang dapat melakukan fungsi ini.

Dalam Fallout Shelter, pemain akan dipaksa untuk menjalankan, membangun, hingga mengembangkan sebuah shelter bawah tanah yang berfungsi sebagai tempat perlindungan para pengungsi.

Sebuah shelter yang berisi fasilitas seperti pembangkit listrik, pembangkit air, tempat makan, hingga tempat istirahat atau living room. Dalam mengelola tempat dan ruangan tersebut, pemain akan mengendalikan segelintir orang yang nantinya akan turut membantu mengelola kebutuhan sumber daya selama tinggal di dalam shelter. Segelintir orang tersebut bukan lain adalah pengungsi itu sendiri, yang turut membantu sebagai balas jasa atas tempat tinggal.

Dalam mengelola shelter juga, pemain harus mampu untuk menyeimbangkan diagram bar yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup isi shelter seperti, air, listrik, makanan, dan tingkat mood penghuni.

Graphic (9/10)

Review Fallout Shelter
Graphic – Fallout Shelter, Kehidupann Evakuasi di Bunker Bencana Alam

Fallout Shelter hadir dengan visual yang lebih dari cukup untuk game construct sejenisnya. Tampil dengan visual bersudut pandang Side-Scrolling, sebuah sudut pandang yang kebanyakan digunakan dalam game platformer seperti Mario Bros, Alto, dan banyak lagi.

Memiliki penggambaran yang cukup detail dan pastinya nyaman dimata. Selain itu juga penggambaran karakter yang disebut Dwellers atau pengungsi ini terlihat sederhana dan memiliki gaya pelukisan Western.

Ada satu hal yang unik di Fallout Shelter dalam aspek visual yaitu, mendukung fungsi zoom dan juga mampu mendeteksi gerakan perangkat layaknya gyro. Sehingga pergerakan maupun jangkauan sudut pandang yang dapat di telusuri hingga titik buta dari persfektif ini.

Control (9/10)

Sebagai game Mobile yang hanya mengandalkan Touchscreen, Fallout Shelter hadir dengan gaya pengeksekusi layaknya game strategy seperti SimCity. Jadi lebih kurangnya hanya akan dijelaskan sedikit metode pengeksekusi umum dari game ini.

Mengandalkan Tap and Drag sebagai eksekusi utama kontrol. Tap yang memiliki fungsi paling banyak, sebuah fungsi untuk melakukan eksekusi umum seperti, melihat status Dwellers, room, dan banyak lagi.

Drag disini hanya berfungsi saat kondisi tertentu, salah satu kondisinya seperti memindahkan Dwellers untuk ditempatkan pada ruangan tertentu atau membiarkan Dwellers keluar shelter untuk berkelana Wasteland.

Addictive (7/10)

Review Fallout Shelter
Addictive – Fallout Shelter, Kehidupann Evakuasi di Bunker Bencana Alam

Sebagai game RPG bergaya construct manage, Fallout Shelter memiliki tingkat menyenangkan yang cukup tinggi. Sayangnya ada sedikit hal yang cukup menyulitkan dari game ini, salah satunya ialah ketiadaan fungsi Idle pada game ini.

Sebagai game Mobile, Fallout Shelter cukup menyenangkan. Namun ada sedikit kendala pada saat pemain Offline atau tidak memainkan game ini. Fallout Shelter tidak mendukung fungsi Auto Farm yang dapat berfungsi ketika pemain meninggalkan permainan.

Music (8/10)

Fallout Shelter sebagai RPG construct manage turut hadir dengan efek-efek suara dan musik yang cukup menyenangkan, menarik, dan ramah di telinga. Aspek satu ini cukup menjanjikan bagi Fallout Shelter.

Hadir dengan latar musik yang biasa saja, namun dikemas dengan sangat baik dan juga penyesuaian maupun pemilihan latar musik yang sesuai dengan background atau latar tempat pada Fallout Shelter.

Selain BGM, Fallout Shelter juga turut hadirkan sound effect yang cukup ramai dan sedikit terkesan berisik. Seperti game sejenis pada umumnya, Fallout Shelter hadirkan efek suara pada saat lakukan eksekusi kontrol, dan juga ada sound effect berbeda tergantung dari ruangan yang di singgahi.

Baca Juga : Review Rebel Inc, Invasi Game Berkedok Pemberontakan

Kesimpulan

Fallout Shelter menjadi salah satu game bergaya manage construct dengan latar bawah tanah yang worth untuk di mainkan di perangkat Mobile tanpa takut kehabisan data internet. Berikut kelebihan dan kekurangan Fallout Shelter yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Hadir dengan berbagai kelebihan yang terpusat pada mekanisme penggerak visual yang ada Fallout Shelter. Hal ini menjadi nilai tambah untuk Fallout Shelter yang tidak hanya mengandalkan fungsi Zoom saja.

Fitur Gyro berfungsi dengan sangat baik, mengingat sekalipun beberapa perangkat tidak memiliki fungsi Gyro bawaan, tetapi Fallout Shelter mampu memberikan pengalaman bermain tersebut secara keseluruhan.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari Fallout Shelter yang dapat penulis sampaikan pada paragraf ini. Pengalaman pemain yang lebih dari cukup untuk memberikan penilaian kurang dari Fallout Shelter.

Sebagai game bergaya Idle dengan mekanisme manage construct, Fallout Shelter tidak memberikan fitur Offline untuk permain. Sebuah fitur yang memungkinkan untuk pemain dapat meninggalkan permainan, dan permainan akan bekerja secara otomatis.

Tetapi hal ini dapat ditutupi dengan hadirnya karakter favorit andalan pemain, yaitu Mr. Handy. Mr. Handy adalah sebuah karakter robot yang memiliki fungsi Auto-collect dan sangat teramat berguna dalam Fallout Shelter.

Pemain dapat meninggalkan permainan tanpa harus aktif bermain secara intens, karena pekerjaan utama pemain dalam mengambil resource telah digantikan oleh Mr. Handy yang bekerja secara otomatis.

Sayangnya Mr. Handy cukup sulit untuk didapatkan. Ada dua metode cara mendapatkan Mr. Handy yaitu dengan membeli dengan cara top-up atau melalui box secara gacha, gacha yang memiliki persentase dengan nilai koma untuk mendapatkannya.

Untuk Fallout Shelter, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4.

Sekian Review Fallout Shelter yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

TerraGenesis, Sebuah Peradaban Besar yang Dimulai dari Nol

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – TerraGenesis menjadi salah satu game simulasi survival membangun peradaban dengan mekanisme dan detail yang menarik. TerraGenesis dirilis awal pada Juli 2016 oleh Edgeworks Entertainment. Game ini dapat dimainkan di platform Windows, Android, dan IOS.

Baca Juga : Review Rebel Inc, Invasi Game Berkedok Pemberontakan

Sinopsis TerraGenesis, Sebuah Peradaban Besar yang Dimulai dari Nol

Bermula dari perjalanan tim NASA dari bumi yang akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah peradaban baru di Bumi kedua, yaitu Mars.

Melalui proses yang tidaklah mudah, tim dari Bumi membutuhkan kesiapan dan kematangan serta daya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah peradaban baru. Peradaban yang berbeda dari peradaban sebelumnya di Bumi.

Gameplay (9/10)

Review TerraGenesis
Gameplay – TerraGenesis, Sebuah Peradaban Besar yang Dimulai dari Nol

Hadir dengan mekanisme yang sama seperti kebanyakan game membangun lainnya. TerraGenesis hadir sebagai jawaban dari banyaknya game bertema Space dengan konsep yang cukup logis dan sesuai dengan realita yang memungkinkan.

TerraGenesis menghadirkan gameplay seperti game simulasi dengan mekanisme memanejemen suatu wilayah dengan gaya Idle. Dikemas dengan metode permainan bernuansa survival dan penuh teknik Goverment Manage yang cukup baik.

TerraGenesis membawakan mekanisme game bergaya Idle dengan berdasarkan atas latar ruang angkasa yang berpusat pada planet Mars.

Jika dipikir lebih jauh, game ini menggambarkan sebuah rencana SpaceX untuk menjadikan planet Mars sebagai Bumi kedua atau tempat tinggal yang layak dihuni. Maka dari itu, game ini menuntut pemain untuk menjalankan dan memanajemen pergerakan dan pembangunan peradaban baru di planet Mars.

TerraGenesis hadir seperti sebuah game Interaktif yang condong ke gaya Idle didalamnya. Sebagai pemain, ada 6 aspek yang dapat dikembangan seperti, Research, Population, Culture, Satellites, Biosphere, dan Governors.

Research sendiri memungkinkan pemain untuk mengeksplore lebih jauh sumber daya dari planet yang akan ditempati seperti, ketersediaan oksigen, tambang, dan banyak lagi. Population yang berarti memiliki fungsi untuk meningkatkan jumlah populasi dan variasi tipe-tipe populasi yang akan berkembang di Mars.

Graphic (10/10)

Review TerraGenesis
Graphic – TerraGenesis, Sebuah Peradaban Besar yang Dimulai dari Nol

TerraGenesis hadir dengan pemampangan visual yang keren dan menacing. Sebagai game Mobile, TerraGenesis hadir dengan visual berupa penggambaran dan pewarnaan yang realistis, kemudia hadir dengan tingkat detail yang cukup tinggi.

Pada mode Cam atau bebas, pemain dapat mengeksekusi kontrol sudut pandang untuk melihat bentuk-bentuk permukaan planet dengan detail yang tinggi ketika di Zoom. Terlihat jelas dari bercak dan noda maupun kawah yang dapat dilihat dengan sangat jelas ketika di zoom.

Control (9/10)

TerraGenesis merupakan game simulasi bertema ruang angkasa yang dapat dimainkan di Mobile. Dapat dipastikan, TerraGenesis tidak menghadirkan eksekusi kontrol yang rumit. Umumnya hadir dengan kontrol touchscreen biasa untuk klik-klik menu yang ada.

Addictive (8/10)

Review TerraGenesis
Addictive – TerraGenesis, Sebuah Peradaban Besar yang Dimulai dari Nol

TerraGenesis menjadi game Simulasi yang cukup menyenangkan selain dari aspek visual yang dibawakannya. Hadir dengan mekanisme yang setara Idle game, namun dihadirkan dengan konsep Government Manage didalamnya.

Cukup menyenangkan memainkan game satu ini. Hanya saja, pemain dituntut untuk lebih teliti dalam mengatur pola hidup dan pembangunan yang ada pada planet Mars ini. Intinya, game ini lebih terfokuskan untuk menyeimbangkan suatu hal yang berlawanan seperti, jika meningkatkan daya oksigen, maka akan mengurangi daya tekanan.

Music (9/10)

Seperti game bertema ruang angkasa pada umumnya, TerraGenesis juga hadir dengan aspek musik yang cukup menarik dan relate dengan genre dan tema yang dibawakannya.

Hadir dengan Background Music dan Sound Effect. Background Music disini hanya sebatas seperti BGM yang ada pada film-film bertema ruang angkasa. BGM yang penuh dengan keheningan dan alunan yang terasa seperti kekosongan.

Sound Effect juga turut hadir meramaikan TerraGenesis. Walau hanya sebatas suara ketika eksekusi kontrol klik menu tertentu, hanya itu.

Kelebihan

TerraGenesis sebagai game simulasi kehidupan dan peradaban, hadir dengan cukup baik dan keren. Hadir dengan konsep yang futuristik turut melengkapi gaya permainan ini.

Selain itu, TerraGenesis juga menghadirkan visual yang luar biasa keren dan mantap. Baik dari detail, pewarnaan, pencahayaan, dan banyak lagi aspek visual yang diperhatikan. Membuat pemain betah untuk berlama-lama di game ini.

Kekurangan

Dibalik kelebihan yang sudah pasti jadi aspek unggulan, TerraGenesis juga memiliki sedikit kekurangan yang akan penulis sampaikan pada ulasan ini.

TerraGenesis sebagai game simulasi lebih menekankan ke gaya Idle, dan juga hadir dengan settingan waktu dalam bentuk Real-Time. Hal ini cukup menyulitkan, mengingat TerraGenesis memiliki waktu tunggu yang lumayan cukup panjang dan lama dalam hal durasi.

Selain itu juga cukup sulit membalikkan keadaan ekositem di TerraGenesis ketika pemain melakukan kesalahan yang cukup fatal.

Untuk TerraGenesis, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,0.

Sekian Review TerraGenesis yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Just Cause 2: Map Cantik di Game Lawas

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Just Cause 2 merupakan sebuah sekuel dari serial game yang memiliki konsep open world. Banyak orang membandingkan game Just Cause dengan seri Grand Theft Auto. Namun, perbandingan tersebut tidak setara karena Just Cause lebih mengusung gameplay yang menghibur dan tidak terkesan realistis.

Just Cause pertama kali diluncurkan pada tahun 2006 oleh Avalanche Game sebagai pengembang. Game pertama tersebut menerima tanggapan yang kurang baik dari para pemainnya.

Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2010, Avalanche Game merilis sekuel Just Cause terbarunya, yaitu Just Cause 2. Kali ini, Just Cause 2 dipasarkan oleh Square Enix.

Berbeda dengan game pertamanya, Just Cause 2 mendapat banyak pujian terkait dengan kualitas grafis yang ditawarkan. Menggunakan Havok Engine dan Avalanche Engine 2.0 membuat game ini memiliki grafis yang berkualitas.

Yuk, langsung saja ke pembahasannya!

Tampilan Interface Just Cause 2

Just Cause 2 Main Menu | Personal Archive
Tampilan Main Menu dari Just Cause 2 | Personal Archive

Ketika awal memasuki permainan, kita akan disuguhi oleh berbagai logo yang membangun game ini. Mulai dari Havox Engine, Nvidia PhysX, hingga penerbitnya yaitu Square Enix dan pengembangnya Avalanche Studio.

Memasuki main menu tampak tampilan dari menu tersebut terkesan rapi dan bergaya khas game AAA. Tampilan tersebut memudahkan para pemain untuk mengatur segala hal sebelum permainan dimulai.

Suara yang dihasilkan saat transisi pilihan juga terkesan enak didengar dan cocok dengan tema yang ada pada main menu.

Dalam permainan punya cerita yang berbeda. Tampilan data sang tokoh Rico terkesan lengkap namun kelihatannya terlalu kecil bahkan untuk layar sebesar 14 inci. Interface pada PDA juga terkesan ribet karena harus bergabung dengan peta dunia yang sangat luas.

Admin Rating: 7/10 (Tampilan menu bagus, namun masih kurang optimasi saat dalam permainan)

Story dalam Just Cause 2

Just Cause 2 Story | Personal Archive
Sebuah Cutscene di Sebuah Misi pada Game Just Cause 2 | Personal Archive

Ya, game ini memiliki sebuah cerita. Seorang agen organisasi rahasia bernama Rico Rodriguez dikirimkan oleh organisasinya untuk mengevakuasi seseorang dari pulau negara tropis bernama Panau. Negara Panau ini saat itu sedang mengalami masa-masa coup d’état atau biasa disebut kudeta oleh pihak militer.

Rico disini ditugaskan untuk menyelamatkan orang tersebut, mendapatkan informasi, dan menghancurkan rezim militer yang berkuasa. Uniknya, untuk melanjutkan cerita lebih jauh, para pemain diwajibkan untuk menyebabkan chaos dengan mensabotase camp militer. Setelah itu barulah terdapat misi yang dapat melanjutkan cerita di Just Cause 2.

Meski begitu, ketika bermain game ini, terkadang pemain akan lupa bila ada cerita tentang latar belakang Rico di game ini. Hal ini disebabkan oleh sistem eksplorasi unik yang terlalu mendominasi permainan ini. Selain itu, perkembangan cerita juga dapat terbilang lambat dan dibarengi dengan cutscene yang sama sekali tidak membuat tertarik.

Admin Rating: 5/10 (Saking membosankannya untuk mengikuti cerita, lebih asik melakukan eksplorasi)

Baca Juga: The IDOLM@STER Shiny Festa, Jadi Produser Agensi Bakat 765

Gameplay Just Cause 2

Just Cause 2 Map | Personal Archive
Tampilan Keseluruhan Peta pada Just Cause 2 | Personal Archive

Seperti yang dikatakan sebelumnya, sisi eksplorasi di game inilah yang membuat nama Just Cause dikenal. Para pemain akan diberikan map kosong di awal permainan dan ditugaskan untuk berkunjung ke beberapa tempat untuk memperlihatkan nama tempat tersebut.

Selain itu, sistem travel di game ini juga dapat dikatakan membuatnya seru. Mulai dari grappling hook, parasut, hingga ratusan jenis kendaraan yang dapat dikendarai.

Kepulauan Panau menjadi latar dari game ini. Kepulauan ini memiliki beberapa iklim berbeda, seperti pegunungan salju di tengah, hutang tropis di pinggiran, dan gurun pasir di sebuah pulau yang terletak pada barat daya.

Berbicara dengan map dan tempat eksplorasi, game ini menawarkan map berukuran lebih dari 1.000 kilometer persegi. Sebagai perbandingan, game GTA IV yang rilis di generasi yang sama hanya memiliki map seluas 16 kilometer persegi. Angka tersebut juga tidak dapat dibandingkan dengan map GTA: SA yang hanya punya luas 38,2 kilometer persegi. Namun tenang, dengan map yang luas game ini sudah punya sistem quick travel ke destinasi yang sudah dieksplorasi sebelumnya.

Dengan sisi eksplorasi yang menojol, sisi lainnya banyak yang masih dirasa kurang. Meskipun termasuk game action shooter, Just Cause 2 memiliki varian senjata yang sedikit. Ditambah lagi feels menembak yang agak kacau khususnya pada senjata SMG dan Revolver.

NPC juga menjadi masalah tersendiri. Pasalnya, NPC di game ini terkesan hanya diprogram untuk berjalan dan berlari. Bahkan, polisi dan tentara di game ini hanya punya kelebihan menembak senjata dengan sistem AI yang sama. Sementara pasukan elit sama seperti polisi namun dengan health yang lebih tebal.

Admin Rating: 8/10 (Sistem eksplorasinya patut diapresiasi, namun masalah AI dan gameplay lainnya masih kurang)

Grafis

Parachute Just Cause 2 | Personal Archive
Terbang Menggunakan Parasut Sambil Melihat Pemandangan | Personal Archive

Dapat dikatakan grafis game ini memukau untuk tahun 2010. Shader dapat di-render dengan baik, detail kecil seperti fisik pohon dan ledakan juga diperhatikan oleh sang pengembang. Tekstur dari game ini juga terkesan jelas meskipun dilihat dari jauh.

Dan yang paling penting adalah, optimalisasi dari game ini sudah di luar nalar. Dengan grafis yang memukau dan tingkat render lingkungan yang jauh, game ini mampu berjalan di perangkat low-end sekalipun dengan sangat baik. Hanya saja yang kurang adalah kendaraannya yang sekalinya pergi dari pandangan biasanya langsung hilang.

Admin Rating: 10/10 (Kelebihan grafis di game ini mampu menutupi kekurangannya di hal lain)

Audio

Musik terdengar bagus dan cocok untuk berbagai situasi. Suara lingkungan dan alam sudah dapat dikatakan pas. Namun, yang perlu diperhatikan adalah suara karakter.

Selain sang tokoh utama, Rico, seluruh suara dalam karakter ini terkesan garing dan tanpa penjiwaan. Khususnya bagi karakter dengan bahasa inggris aksen melayu. Suara mereka seperti datar dan tanpa penjiwaan sama sekali. Satu lagi, suara kendaraan di game ini monoton parah. Meski beragam, jarang kendaraan yang punya suara unik dalam game ini.

Admin Rating: 6/10 (Salah satu kelemahan dari Just Cause 2 adalah di aspek ini)

Baca Juga: Dark Souls 3 Kembali Mendapat Update baru

Addictivity

Berbicara tentang replayability, game ini dapat dibilang hanya worth untuk ditamatkan sekali. Akan tetapi, bila sebuah progress permainan belum 100%, maka game ini sepertinya masih layak dimainkan mengingat adanya Steam achievement di game ini.

Admin Rating: 6/10

Worthiness

Just Cause 2 merupakan sebuah game berbayar di Steam. Base price game ini berkisar di harga Rp. 107.299,00. Harga tersebut termasuk mahal untuk game berusia 12 tahun.

Namun, ketika ada sale, harga game ini bisa anjlok di harga Rp. 10.729,00. Kalau di harga promo, tentu game ini dapat dikatakan sangat worth untuk dibeli. Apalagi DLC milik game ini hanya berharga di sekitar Rp. 5.000,00 per item saat sale.

Admin Rating: 9/10 (Hanya saat sale, jangan beli di harga penuh)

Kesimpulan

Just Cause 2 merupakan sebuah game yang menonjol dari sisi grafis dan sistem eksplorasi. Meski punya 2 hal yang menjadi nilai jual, game ini masih banyak hal yang perlu dibenahi seperi di sisi audio, mekanisme shooting, dan AI di dalam game-nya. Di harga promo, game ini merupakan salah satu pilihan game ketika uang terbatas.

Admin Total Rating: 7.5/10

Review Stray, Menilik Dunia Distopia Dari Perspektif Berbeda

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Stray adalah game bergenre Adventure yang dibuat oleh developer indie BlueTwelve Studios dan Annapurna Interactive. Game ini pertama kali rilis pada 19 Juli kemarin untuk platform PS4, PS5, dan PC. Tidak disangka-sangka, game dengan konsep dan gameplay yang cukup sederhana ini dapat menarik banyak perhatian gamer.

Game Stray bahkan mendapatkan review dari berbagai platform media game dengan score yang sangat bagus. Game ini bahkan digadang-gadang akan masuk ke The Game Awards tahun ini menjadi saingan untuk Elden Ring dan Juga Horizon Forbidden West.

Kesuksesan game ini tentunya juga dilatarbelakangi oleh konsep dan cerita yang unik dan menarik. Kita akan diberikan dunia distopia yang dipenuhi robot-robot yang berperilaku layaknya manusia melalui perspektif seekor kucing.

Stray
Stray
Genre Adventure, Platformer, Puzzle
Developer BlueTwelve Studios, Annapurna Interactive
Platform PS4, PS5, PC
Durasi Gameplay 5 Jam

Sinopsis Stray

Dalam game Stray, kita akan berperan sebagai seekor kucing oren. Awalnya, kita bersama ketiga kucing lainnya akan berjalan-jalan dan melakukan interaksi layaknya kucing biasa. Namun, kucing yang menjadi protagonis game ini akan terjatuh ke dunia bawah dan terpisah dengan rombongan kucing lainnya di prolog game ini.

Dalam dunia bawah ini, petualangan kita untuk mengeksplorasi dunia tersebut dan mencari jalan keluar dimulai. Di dunia game ini, kita akan bertemu dengan berbagai robot berbentuk humanoid. Sepanjang perjalanan game ini, kita akan dibuat penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan robot-robot tersebut dan dimana keberadaan dari para manusia di dunia game ini.

Stray
Stray gameplay

Game ini memberikan sebuah gambaran tentang dunia distopia pasca hilangnya manusia dari perspektif yang sangat unik, yaitu sebuah kucing. Kita juga akan diperlihatkan berbagai robot yang melakukan aktivitas layaknya manusia.

Robot-robot tersebut awalnya adalah robot yang dibuat dengan tujuan membantu pekerjaan manusia, namun tetap melakukan berbagai pekerjaan tersebut meskipun manusia sudah tidak ada di dunia tersebut. Hal ini memberikan sebuah ironi tersendiri yang cukup membekas di hati kita setelah memainkannya.

Baca Juga: Modder Ubah Kucing di Game Stray Menjadi CJ dari GTA SA

Gameplay Stray (10/10)

Stray
Stray gameplay

Gameplay dari Stray didominasi oleh eksplorasi, platforming, dan beberapa puzzle yang cukup mudah untuk dipecahkan. Dari sisi eksplorasinya sendiri, game ini sebenarnya tidak memberikan banyak kebebasan dan cukup linear. Namun karena karakter kita adalah seekor kucing, kita bisa lebih fleksibel dan leluasa dalam memilih jalan dan mempunyai sisi platforming yang cukup fluid.

Animasi dari kucing yang menjadi karakter utama dalam game ini juga sangat menarik dan cukup realistis. Kita bisa berinteraksi dengan kucing lain, menjilat-jilat, mencakar-cakar, dan hal-hal unik nan nyeleneh ala kucing lainnya di game ini. Meskipun interaksi tersebut biasanya tidak memiliki pengaruh apapun kedalam gameplaynya, kita akan menjadi rileks hanya dengan melihat kelucuan tingkah kucing tersebut.

Visual dan Musik (9/10)

Stray
Stray gameplay

Untuk seukuran game indie, Stray memberikan tampilan visual yang sangat bagus dan memanjakan mata. Kita akan diberikan lingkungan dunia bertema cyberpunk distopia dengan berbagai lampu neon yang kontras. Selain itu, visual dari kucing kita maupun para robot disini juga terlihat cukup realistis.

Dari segi soundtrack-nya, Stray memberikan berbagai macam variasi soundtrack yang sangat pas. Di setiap momen dan lingkungan yang berbeda, kita akan diberikan soundtrack dengan alunan dan beat yang berbeda pula.

Hal ini sangat mendukung game Stray dalam menyampaikan suasana di suatu lokasi tersebut dengan lebih terasa kepada kita. Soundtrack game ini juga tersedia sebagai bundle yang bisa kalian beli di Steam jika tertarik.

Addictive (9/10)

Stray
Stray gameplay

Kita akan dibuat betah dengan story dan gameplay yang dibawakan oleh Stray. Pertama, game ini memberikan pengalaman yang jarang sekali ada di sebuah game, yaitu menjadi seekor kucing dengan segala tingkah lucu dan menggemaskannya.

Kedua, game ini tidak hanya mengeksploitasi konsepnya saja, namun juga memberikan sebuah cerita yang unik. Kita akan dibawa ke dunia cyberpunk distopia yang penuh dengan misteri untuk kita pecahkan.

Kesimpulan

Stray
Stray gameplay

Stray merupakan salah satu game terbaik yang muncul di tahun ini, bahkan digadang-gadang menjadi kandidat untuk Game of The Year nanti. Meskipun datang dari developer indie, game ini mempunyai sisi visual yang cukup menakjubkan. Selain itu, Stray juga mempunyai konsep dan cerita yang sangat unik dan berbeda dari yang lain.

Untuk itulah, Saya selaku reviewer game ini, memberikan score akhir untuk Stray dengan 9.8

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.