Category Archives: Film & TV

The Mysterious Benedict Society Dihentikan Disney+

GAMEFINITY.ID, Bandung – Serial TV The Mysterious Benedict Society telah dihentikan Disney+. Serial adaptasi dari seri novel anak berjudul sama karya Trenton Lee Stewart telah mencapai dua season. Season keduanya telah berakhir pada awal Desember lalu.

Kreator Phil Hay Pertama Kali Menyampaikan Kabar Penghentian The Mysterious Benedict Society

Kabar ini pertama kali diumumkan oleh Phil Hay selaku kreator dan eksekutif produser melalui Twitter pribadinya. Dirinya mengungkap bahwa serial besutannya itu tidak akan lanjut ke season 3.

Season 2 jadi akhir perjalanan The Mysterious Benedict Society di Disney+. Kami sayang semua yang membuat serial ini sangat istimewa dan pengalaman yang menegaskan hidup terjadi. Tidak ada penyesalan, sangat bangga dengan apa yang kami buat!” tulis Hay.

Hay memastikan serial produksi Halcyon Studios dan 20th Television itu masih bisa di-stream di Disney+ kapan pun.

The Mysterious Benedict Society Tony Hale
Tony Hale mengambil peran ganda dalam The Mysterious Benedict Society

Tony Hale yang memerankan Mr. Benedict dan Dr. Curtain juga membuka suara tentang kabar serial itu. Ia menggunakan akun Instagram pribadinya untuk berterima kasih pada pihak Disney+ karena telah mewujudkan pembuatan serial The Mysterious Benedict Society.

“Sulit untuk mengucapkan perpisahan dengan #MysteriousBenedictSociety, tapi sangat amat berterima kasih pada Disney+ telah mewujudkan dua season dari cerita indah yang ditulis Trenton Stewart. Terima kasih kepada penulis, produser, kru, dan pemeran yang luar biasa … cerita indah dan orang-orang yang menakjubkan,” tulis Hale.

Baca juga: Apakah Ant-Man dan Kang The Conqueror Pernah Bertemu?

Season 2 Berakhir Menggantung!

The Mysterious Benedict Society children
The Mysterious Benedict Society kisahkan empat anak yang harus menghancurkan rencana Curtain

The Mysterious Benedict Society berfokus pada empat anak jenius – Reynie, Sticky, Kate, dan Constance – yang direkrut oleh Mr. Benedict. Keempatnya harus menjalankan misi untuk menghentikan Curtain, saudara kembar Benedict, yang ingin menguasai dunia dengan mencuci otak semua orang.

Di season keduanya, keempat anak tersebut melakukan scavenger hunt yang berbahaya demi mencari Mr. Benedict dan menghancurkan rencana Curtain sekali lagi. Sayangnya, season kedua dari serial ini berakhir menggantung. Penggemar setia serial ini tampaknya tidak akan mendapat jawaban dari pertanyaan dari ending tersebut. Setidaknya, Phil Hay memastikan keempat anak jenius itu masih berteman pada akhirnya.

The Mysterious Benedict Society masih bisa di-stream di Disney+. Sementara itu, salah satu serial original platform streaming milik Disney itu, The Mandalorian, akan memulai season ketiganya pada 1 Maret 2023.

Amazon sedang Kembangkan Tomb Raider sebagai TV Series

GAMEFINITY.ID, Bandung – Amazon tengah dilaporkan sedang mengembangkan serial TV berdasarkan franchise Tomb Raider. Ini kemungkinan menjadi comeback bagi Lara Croft di layar setelah adaptasi filmnya tidak berlanjut. Tidak lengkap sampai di situ, Amazon juga ingin membuat filmnya untuk membuat sebuah universe.

Adaptasi TV Series Tomb Raider Ditulis oleh Phoebe Waller-Bridge

Tomb Raider Phoebe Waller Bridge
Phoebe Waller-Bridge didapuk sebagai penulis naskah dan eksekutif produser

The Hollywood Reporter melaporkan Phoebe Waller-Bridge dipercaya sebagai penulis naskah dan eksekutif produser dari serial tersebut. Waller-Bridge sendiri sebelumnya sukses sebagai kreator sekaligus bintang dari Fleabag yang sukses terlebih dahulu di Amazon. Namun, dirinya tidak akan menjadi bintang utama dari TV series adaptasi franchise game itu.

Tidak hanya TV series, adaptasi film juga tengah dalam pengembangan. Mereka ingin membuat sebuah universe yang saling berkaitan dengan game-nya. Sebelumnya, Amazon juga akan menjadi publisher game Tomb Raider terbaru dari Crystal Dynamics. Sejauh ini, pihak Amazon menolak berkomentar tentang kabar ini.

Baca juga: Game Tomb Raider Baru Akan Gunakan Unreal Engine 5

Sebelumnya Diadaptasi Menjadi Film

Tomb Raider 2018 film
Film Tomb Raider oleh MGM dirilis pada 2018

Tomb Raider sendiri sebelumnya telah diadaptasi menjadi film pada 2001 dan 2018. Film 2001-nya oleh Paramount dibintangi oleh Angelina Jolie, sedangkan versi 2018-nya oleh MGM dibintangi Alicia Vikander. Setidaknya, film 2001 mendapat sekuel pada 2003, sedangkan rencana untuk sekuel dari versi 2018 justru batal saat masa hak MGM berakhir.

Menariknya, MGM kini menjadi milik Amazon sejak Maret 2022. Namun, Amazon Studio menjadi studio di balik universe TV dan film adaptasi Tomb Raider alih-alih MGM.

Jika kabar ini benar, ini dapat menjadi satu lagi proyek adaptasi game besar bagi Amazon. Sebelumnya, perusahaan e-commerce raksasa itu akan mengadaptasi God of War pada Desember 2022 dengan bantuan PlayStation Productions dan Sony Pictures Television.

Adaptasi game menjadi serial TV tengah menjadi trend saat ini. The Last of Us dari HBO telah mendapat sambutan hangat dan sudah dipastikan berlanjut ke season 2. Netflix juga sukses dengan serial TV adaptasi dari game seperti Arcane, Dota: Dragon’s Blood, Castlevania, dan Cyberpunk: Edgerunners.

Amazon bukan menjadi satu-satunya platform yang akan mengadaptasi franchise Tomb Raider ke layar kaca. Netflix juga akan mengadaptasi franchise besar bagi Crystal Dynamics itu sebagai serial anime produksi Legendary Television. Kunjungi Gamefinity untuk update Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Katarsis, Series Thriller Pevita Pearce Tayang 16 Februari

GAMEFINITY.ID, NGAWI – Series Katarsis akan tayang perdana di platform Vidio pada 16 Februari mendatang. Series ini menjadi salah satu dari belasan series original Vidio yang akan tayang pada tahun 2023. Rencananya series bergenre dark comedy dan thriller ini akan memiliki total 8 episode.

Katarsis diproduksi oleh Screenplay Films dan disutradarai oleh Randolph Zaini. Selain itu, series ini juga akan diperankan oleh beberapa Aktor Aktris ternama di Indonesia, yaitu Pevita Pearce, Slamet Raharjo, Prisia Nasution, Sigi Wimala, Bront Palarae, dan Shareefa Daanish.

Adaptasi novel  karya Anastasia Aemilia

Katarsis
Poster adaptasi series Katarsis

Serial Katarsis merupakan adaptasi dari novel dengan nama yang sama karya Anastasia Aemilia. Katarsis sendiri adalah novel psychological thriller yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2013 oleh Gramedia Pustaka Utama.

Katarsis bercerita tentang Tara Johandi (Pevita Pearce) yang menjadi saksi sekaligus satu-satunya korban selamat dari pembunuhan sadis di rumah keluarga angkatnya. Tara pun mengalami trauma berat karena menyaksikan sendiri bagaimana orang tua angkatnya terbunuh.

Oleh karena itu, Alfons yang seorang Psikiater berusaha untuk membantu menyembuhkan Tara dari traumanya. Namun seiring berjalannya konsultasi, Tara semakin menunjukkan gelagat aneh. Seakan-akan dia sedang menyembunyikan rahasia yang kelam.

Tidak lama muncullah Ello teman kecil Tara. Ello yang jatuh cinta kepada Tara mulai mengorek segala informasi tentang kehidupan Tara. Ditengah teka-teki pembunuhan ini, Apakah Tara benar-benar korban atau justru pelaku?

Baca Juga : Serial Horor Chucky Lanjut Season 3, Ada Kejutan Apa lagi?

Katarsis menjadi series psychological thriller pertama bagi Pevita Pearce

Katarsis
Konferensi pers series original Video, Katarsis

Pada series ini, Pevita Pearce akan berperan sebagai tokoh utama, yaitu Tara Johandi. Dikutip dari Detik.com melalui konferensi pers, Pevita mengungkapkan bahwa dirinya sangat menantikan peran ini. Hal ini karena selama 17 tahun karirnya sebagai aktris, baru pertama kali ini dia bermain series yang bergenre psychological thriller.

Aktris cantik tersebut menambahkan bahwa series ini akan sadis dan seru. Ada banyak adegan romantis dan penuh darah yang sangat membekas. Adegan-adegan tersebut bahkan membuatnya terbayang-bayang hingga terbawa mimpi. Selain itu, Pevita juga memberikan totalitasnya untuk peran Tara. Dia rela mengubah penampilannya, mulai dari mengganti warna rambut sampai outfit agar sesuai dengan karakter Tara. 

The Last of Us HBO Resmi Bakal Lanjut ke Season 2!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Serial original HBO The Last of Us sudah resmi dipastikan lanjut ke season 2. Kabar ini diumumkan setelah dua episode pertamanya mendapat rating dan angka penonton tinggi. Serial yang diproduksi Sony Pictures Television itu menjadi sensasi di media sosial.

Resmi Lanjut ke Season 2, Bakal Adaptasi The Last of Us: Part 2

The Last of Us renewed
The Last of Us resmi lanjut ke season 2 setelah dapat sambutan hangat

The Last of Us sebagai serial televisi telah mendapat sambutan hangat dari penonton dan kritikus. Sebenarnya serial ini sudah diharapkan akan lanjut ke season 2 menurut sebuah wawancara Craig Mazin dan Neil Druckmann di The Hollywood Reporter. Harapan mereka akhirnya benar-benar terwujud.

“Saya berterima kasih pada Neil Druckmann dan HBO atas kerjasamanya, dan saya lebih berterima kasih pada jutaan penonton yang sudah bergabung dalam perjalanan ini. Penonton sudah memberi kami kesempatan untuk lanjut, dan sebagai penggemar karakter dan dunia buatan Druckmann dan Naughty Dog, saya benar-benar siap untuk kembali,” ujar Mazin.

“Kolaborasi dengan Craig Mazin, pemeran dan kru yang luar biasa, dan HBO melebihi ekspektasi yang sangat tinggi. Kami sekarang sangat senang dapat melakukannya lagi di season 2. Mewakili semuanya di Naughty Dog dan PlayStation, terima kasih,” ungkap Neil Druckmann.

Setelah kabar tersebut tersebar, Druckmann juga membagikan informasi tentang detail season 2 melalui Twitter. Ia memastikan season 2 akan mengadaptasi The Last of Us: Part 2. Season 1-nya dipastikan akan mengadaptasi semua cerita dari The Last of Us: Part 1.

Baca juga: The Last of Us Easter Egg Oleh Google

Capai Angka Penonton Tinggi di Amerika Serikat dan Jadi Sensasi di Media Sosial

The Last of Us telah capai angka penonton tinggi di channel HBO dan layanan streaming HBO Max. Serial produksi PlayStation Productions itu telah menarik total 22 juta penonton di Amerika Serikat untuk episode perdananya. Episode keduanya mendapat jumlah penonton sebesar 5,7 juta di HBO dan HBO Max saat malam penayangannya. Angka tersebut menjadikannya kenaikan terbesar pada minggu kedua untuk serial drama original HBO.

Serial ini juga menjadi perbincangan hangat di media sosial. Menariknya, hal ini juga berlaku di Indonesia. Pasalnya, Jakarta dijadikan latar tempat pada awal episode kedua.

The Last of Us tayang setiap Minggu pukul 21:00 waktu New York di HBO dan HBO Max. Di Indonesia, serial ini bisa disaksikan di HBO Go setiap Senin pukul 09:00 WIB.

Memories of the Alhambra, Drama yang Mengusung Tema Game AR

GAMEFINITY.ID, NGAWI – Memories of the Alhambra merupakan drama korea yang tayang pada Desember 2018 silam. Drama karya Song Jaejung ini tayang di TVN dan Netflix dengan total 16 episode. Selain itu, drama ini juga dibintangi oleh aktor aktris papan atas, seperti Hyun Bin, Park Shinhye, dan Chanyeol EXO. Meskipun sudah lama, drama ini tetap menarik untuk ditonton karena memiliki tema unik, yaitu game AR. Sampai saat ini Memories of the Alhambra merupakan drama korea pertama dan satu-satunya yang mengusung tema Game AR.

Penasaran dengan drama ini? simak ulasan berikut

Sinopsis Memories of the Alhambra

Memories of the Alhambra
Poster Memories of the Alhambra

Memories of the Alhambra bercerita tentang Yoo Jinwoo (Hyun Bin), CEO dari perusahaan investasi J One Holdings. Suatu ketika, dia mendapat panggilan dari Sejoo (Chanyeol), seorang pengembang game yang ingin menjual gamenya ke perusahaan Jinwoo. Ia pun lantas terbang ke Granada untuk menemui Sejoo dan mencoba game yang diberi nama ‘Memories of  the Alhambra’. Di Granada, dia bertemu dengan Heejoo (Park Shinhye) yang merupakan kakak Sejoo. Heejoo menjelaskan bahwa adiknya telah hilang secara misterius.

Meskipun tidak bisa menemui Sejoo, Jinwoo berhasil mencoba game tersebut. Rupanya game tersebut dapat dimainkan dengan menggunakan lensa kontak. Ketika bermain, Jinwoo bertemu dengan Cha Hyunseok, rival bisnisnya. Mereka pun bertarung habis-habisan di dalam game, dan akhirnya Jinwoo lah yang memenangkan pertarungan. Namun anehnya musuh yang telah ia kalahkan terus terusan muncul bahkan disaat dirinya tidak menggunakan lensa kontak. Jinwoo harus mencari Sejoo untuk memperbaiki kesalahan dalam game tersebut.

Mengangkat tema Game AR

Tampilan Game di Memories of the Alhambra

Memories of the Alhambra bergenre Sci-Fi, Action, dan Romance dengan tema Game Augmented Reality (AR). Drama ini sebenarnya terinspirasi dari Pokemon Go yang pada saat itu tengah naik daun.

Tampilan Game di Memories of the Alhambra

Untuk bermain game ‘Memories of the Alhambra’, harus menggunakan lensa kontak khusus. Di dalam gamenya terdapat misi-misi yang harus diselesaikan untuk naik level. Selain itu, pemain juga bisa membuat aliansi dengan pemain lain. Gamenya sendiri bercerita tentang pertempuran tokoh-tokoh Eropa.

Oleh karena itu, drama ini juga mengambil latar di beberapa tempat di Eropa. Beberapa diantaranya adalah Granada, Budapest, Hungaria dan Slovenia. Salah satu latar paling ikonik adalah istana alhambra di Granada, Spanyol, yang merupakan latar tempat dari game ‘Memories of the Alhambra’ sendiri.

Karakter Emma di Memories of the Alhambra

Selain itu, drama ini didukung dengan visual dan efek CGI yang luar biasa. Hal tersebut membuat penonton merasa seperti bermain game sungguhan. Tak heran apabila penonton berharap dapat memainkan game tersebut di dunia nyata.

Baca Juga : 5 Game Besar yang Patut Dinanti pada Tahun 2023

Secara umum, Memories of the Alhambra memiliki konsep unik yang berbeda dari drama korea lainnya. Drama ini memiliki keunggulan dari segi sinematografi dan efek CGI yang mampu memanjakan mata penonton. Sinematografi dalam drama ini membuat keindahan tempat-tempat di Eropa semakin menonjol.

Disamping itu, drama ini memiliki alur cerita maju mundur. Jadi penonton harus tetap fokus agar tidak kehilangan poin-poin penting. Meskipun begitu, drama ini tetap mudah diikuti. Selain itu juga terselip sedikit romance antara Jinwoo dengan Heejoo yang dapat mengurangi ketegangan dalam cerita.

Sedikit disayangkan, ending drama ini tidak begitu memuaskan. Di akhir cerita masih banyak misteri yang belum terjawab. Terutama point of view dari si pencipta game. Disini karakter Sejoo sebagai pencipta game kurang di explore. Akan lebih baik apabila diceritakan asal usul, serta penjelasan mengapa terjadi bugs yang menyebabkan leburnya dunia game dengan reality

Setelah 25 Tahun Reed Hastings Mundur Sebagai CEO Netflix

GAMEFINITY.ID, Riau – Setelah 25 tahun menjabat, kini Reed Hastings selaku pendiri dari perusahaan Netflix memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai CEO. Hal ini telah di umumkan oleh perusahaan netflix sendiri sejak Kamis, 19/1/2023. Reed Hastings di kabarkan mundur dari posisi CEO karena akan menjabat sebagai ketua eksekutif. Dengan demikian, posisi CEO Netflix akan di gantikan oleh rekan kerjanya, yaitu Ted Sarandos sebagai Co-CEO dan Greg Peter selaku Chief Operating Officer. Keduanya akan bertanggung jawab untuk meneruskan semua kinerja yang telah di ciptakan oleh Reed Hastings.

Reed Hastings berkata dalam sebuah pernyataan Reuters “Itu adalah pembaptisan api, mengingat adanya Covid dan tantangan baru dari bisnis kami. Mereka berdua berhasil dengan sangat baik menjadi dewan. Saya percaya ini adalah waktu yang tepat untuk bersaing dalam suksesi saya”. Hal ini dapat di simpulkan bahwa Reed Hastings ingin memperbaiki kinerja Netflix agar dapat bertahan, dimana sekarang aplikasi streaming semakin banyak.

Direktur Pelaksana Global Data Netflix, Neil Saunders mengatakan bahwa jika Reed Hastings mengundurkan diri dari jabatannya, hal ini akan berpengaruh besar terhadap mental perusahaan.

Netflix sudah berdiri sejak 1997, hal ini berawal sejak memulai bisnis DVD hingga akhirnya cara menonton film berubah menjadi live streaming.

Reed Hastings dan Sejarah Perkembangan Netflix

Reed Hastings CEO Netflix

Sejak awal berdirinya di tahun 1997, Netflix di dirikan bertujuan untuk suatu bisnis layanan penyediaan streaming film maupun televisi. Bisnis Netflix berawal dari penjualan DVD-by-Mail. Hingga pada tahun 2010, Netflix mulai memperkenalkan layanan streaming. Seiring berjalannya waktu, Netflix telah beroperasi lebih dari 190 negara.

Saat ini banyak aplikasi streaming yang mempermudah masyarakat untuk mengakses film atau program televisi yang di inginkan, hal itu membuat kinerja Netflix menurun karena kehilangan pelanggan. Salah satu strategi yang di lakukan Netflix agar penonton tetap bertahan yaitu dengan cara membuat diskon besar – besaran dari setiap film yang di tonton.

Baca Juga : Netflix Akan Segera Melarang Berbagi Kata Sandi Akun

Ternyata hal tersebut sangat menarik perhatian masyarakat. Hingga Netflix mengalami peningkatan sebanyak 7,6 juta pelanggan. Hal ini mengalami peningkatan yang cukup baik, karena melebihi dari target perusahaan sebanyak 4,5 juta pelanggan.

Jangan lupa ikuti terus uptade informasi terbaru seputar game, anime, musik, lifestyle, dan lainnya hanya di website gamefinity.id