GAMEFINITY.ID, Bekasi – We The Fest (WTF) 2023 kembali digelar. Festival musik tersebut digelar pada 21,22, dan 23 Juli 2023 mendatang. Lokasinya sendiri belum mendapat kepastian dari Ismaya Live selaku promotor. Pihak promotor pun meminta para netizen untuk menyampaikan wishlist para musisi baik itu dari lokal maupun internasional yang ingin kalian tonton di WTF 2023.
“Tanggal We The Fest 2023 sudah diumumkan. Nama-nama musisi besar Tanah Air dan mancanegara akan segera diumumkan,’ kata Brand Consultant Ismaya Live, Sarah Deshita.
Tahun ini menjadi acara festival yang ke-8 sejak 2014 dan dianggap sebagai festival musik terbesar di Asia Tenggara.
Musisi Lokal dan Internasional yang Hadir di We The Fest
Beberapa musisi internasional yang pernah datang yakni Dua Lipa, Phoenix, SZA, Lorde hingga The 1975. Mereka semua pernah manggung di lima tahun pertama WTF digelar. Selain mereka, Macklemore & Ryan Lewsi, G-Easzy, Mark Ronson, hingga Big Sean juga turut hadir dalam We The Fest.
Selama pandemi covid-19, WTF tetap digelar tapi secara online. Musisi internasional yang menjadi bintang tamu yaitu CL, Swae Lee, Offset, hingga Jackson Wang.
Tahun lalu, pada 23-24 September CL dan Jackson Wang kembali hadir di WTF 2022. Festival tersebut akhirnya digelar secara offline di GBK Sports Complex, Senayan, Jakarta. Selain kedua musisi tersebut, ada Pink Sweats, R3HAB, Oh Wonder, hingga Jeremy Zucker. Sementara musisi Tanah Air diwakilkan oleh Lyodra, Raisa, The Adams, Afgan, Dewa 19 ft. Ello, hingga Tulus.
Selain musik, perlu diketahui juga bahwa We The Fest juga menyediakan tiga elemen lainnya seperti seni, makanan, dan fashion untuk tiap tahunnya.
Bocoran WTF 2023
Bila dilihat dari line up musisi lokal maupun internasional, line up WTF 2023 tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pastinya dihadiri musisi berkelas dan populer. Untuk mengetahui informasi terbaru dari WTF 2023 dan melalukan pra-registrasi festival tersebut, kamu bisa mengunjungi situs www.wethefest.com.
Bagaimana sudah siap untuk beli tiketnya buat nonton WTF 2023 pada 21,22, dan 23 Juli mendatang? Siapa musisi yang ingin kalian tonton? Kunjungi Gamefinity untuk update Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Bekasi – Solois sekaligus leader dari Girls’ Generation atau yang dikenal SNSD, Kim Taeyeon merilis lagu perpisahan yang berjudul Nights Into Days pada 2 Februari 2023. Video musik Into Days diunggah Naul di kanal YouTube 1theK. Hingga saat ini videonya sudah ditonton 1,3 juta orang. Naul merupakan penyanyi dan penulis lagu.
Kim Taeyeon bekerjasama dengan Naul, yang menjadi produser. Lagu ini bergenre ballad dengan sentuhan music tahun 90-an. Kim Taeyeon sendiri memang sudah terkenal memiliki suara indahnya dalam genre ballad. Taeyeon juga dijuluki sebagai “Queen of OST” karena banyak mengisi soundtrack drama korea hingga film korea terkenal.
Bila dilihat video teasernya, ada seorang wanita yang sedang menghabiskan waktu sendiriannya di tepi pantai. Lagu Nights Into Days ini mengisahkan seseorang yang bingung tentang bagaimana cara menjalani hidup tanpa ada seorang pun yang mencintainya. Bisa dibilang ini lagu perpisahan yang pahit dengan seseorang yang kamu cintai.
Taeyeon dengan piawai menyelipkan perasaan yang sangat kuat melalui melodi dan vokalnya yang luar biasa. Suaranya yang indah itu mampu membawa emosi para pendengar hingga bisa merasakan kesedihan yang mendalam.
Tidak heran jika para pendengar terkagum-kagum akan suara indahnya Taeyeon. Banyak komentar positif dan pujian yang diterima leader SNSD ini. Sang pemilik lagu pun juga ikut mempromosikan Nights Into Days lewat akun Instagram miliknya, @taeyeon_ss.
Nights Into Days ini telah berhasil meraih runner-up pada chart Bugs dan Genie sebagai new peak sejak lagu ini dirilis. Lagu Nights Into Days merupakan bagian dalam proyek Naul yang berjudul “Ballad Pop City”. Sebelumnya, proyek ini sudah menampilkan lagu Lovesick yang dinyanyikan Sung Si Kyung.
Kalau kamu melihat video musik dari Lovesick dan Nights Into Days, maka ada kesinambungan satu sama lain dan nantinya mungkin kisahnya akan kembali dilengkapi melalui lagu ketiga.
Bagaimana kamu sudah mendengar lagu ini? Lagu ini cocok untuk kamu yang sedang galau apalagi di saat hujan.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Munculnya Apple Music dan Youtube Music Memberi sinyal sudah saatnya meninggalkan kebiasaan transfer dan mendengarkan musik secara offline di ponsel. Saat ini, lebih banyak pengguna memilih layanan streaming musik untuk menikmati ribuan lagu dengan mudah. Terjadi persaingan yang ketat antara Spotify, Amazon, Apple, dan Google dalam bisnis streaming musik. Baik Apple dan Google berupaya untuk mempromosikan Apple Music dan YouTube Music dengan berbagai macam layanan dan paket. Namun, manakah yang lebih unggul antara keduanya?
Sebaiknya berhati-hatilah dalam memilih layanan streaming musik. Transfer daftar putar dari satu layanan ke layanan lain mungkin tidak mudah. Perhatikan pula kompatibilitas dengan speaker pintar yang Anda miliki. Bandingkanlah YouTube Music dan Apple Music berdasarkan faktor seperti antarmuka pengguna, kemudahan akses di berbagai platform, fitur tambahan, kualitas pengalaman mendengarkan, harga, dan lain sebagainya.
Antarmuka Pengguna Youtube Music vs Apple Music
YouTube Music memiliki desain UI dengan tema gradien gelap yang terlihat modern. Google baru-baru ini melakukan revisi terhadap tab Perpustakaan dan tampilan daftar putar di aplikasi seluler. Sayangnya, YouTube Music tidak menawarkan pilihan tema ringan. Menu profil dan pencarian terletak di bagian atas, yang mungkin kurang nyaman untuk diakses pada perangkat Android dengan layar lebar. Kami menyukai bagaimana YouTube Music memperbarui tampilan pemutaran lagu berdasarkan album, memberikan sentuhan artistik yang halus dari Google.
Desain Apple Music di perangkat Android sangat mudah dipahami. Apple Music menawarkan pilihan tema terang dan gelap. Desainnya didasarkan pada sampul album dengan gradien yang rapi. Tema gradien ini bahkan berubah seiring dengan perubahan lagu yang diputar. Kami lebih menyukai antarmuka pengguna Apple Music dibandingkan YouTube Music.
Ketersediaan Lintas Platform Youtube Music dan Apple Music
Ketersediaan layanan di berbagai platform adalah hal penting lain yang harus diperhatikan saat memilih layanan streaming musik. YouTube Music tersedia dalam aplikasi resmi untuk perangkat iOS, iPadOS, Android, dan Wear OS. Pengguna desktop dapat mengakses layanannya melalui situs web. YouTube Music juga menawarkan PWA (Aplikasi Web Progresif) untuk pengalaman aplikasi yang lebih baik. Layanan ini juga didukung oleh speaker pintar Google dan Amazon Echo, sehingga Anda dapat memutar daftar putar favorit Anda saat bepergian.
Namun, untuk menggunakan Amazon Echo, Anda harus mengubah pemutar musik default dari aplikasi Alexa. Apple Music bekerja dengan sangat baik pada perangkat Apple. Layanan ini tersedia pada iOS, iPadOS, Apple Watch, Apple TV, HomePod, dan Amazon Echo. Apple Music juga tersedia dalam aplikasi resmi untuk perangkat Android. Aplikasi khusus untuk Windows akan tersedia di Microsoft Store pada waktu yang akan datang.
Pustaka Konten dan Fitur
Apple Music memulai dengan katalog 30 juta lagu pada tahun 2015 dan saat ini memiliki perpustakaan besar yang berisi lebih dari 100 juta lagu. Sementara itu, YouTube Music memiliki kurang lebih 80 juta lagu dalam perpustakaannya. Kedua layanan memiliki fitur untuk menemukan daftar putar yang dikurasi, rekomendasi, dan lagu-lagu baru saat bepergian.
Baik YouTube Music maupun Apple Music memungkinkan Anda untuk mengunduh lagu untuk didengarkan secara offline. Keduanya juga memungkinkan Anda untuk mengunggah 100.000 lagu Anda sendiri ke platform.
Apple Music memiliki fitur pembelian digital, yang memungkinkan Anda membeli lagu dan album secara terpisah. YouTube Music tidak memiliki fitur pembelian ini, sehingga penggunanya harus beralih ke Google Play Musik untuk membeli lagu atau album. Kedua layanan juga menawarkan berlangganan bulanan untuk menikmati akses tanpa batas ke perpustakaan musik dan fitur premium lainnya. Harga untuk berlangganan bulanan untuk kedua layanan cukup serupa, tetapi harga dapat bervariasi berdasarkan negara dan promosi yang sedang berlangsung.
Kedua layanan streaming musik ini memiliki widget yang memudahkan Anda melihat dan memutar musik favorit Anda tanpa harus membuka aplikasi. Dengan widget, Anda dapat memeriksa daftar putar dan lagu saat ini tanpa harus mengakses aplikasi secara penuh. Widget YouTube Music dan Apple Music memungkinkan Anda memutar, menghentikan, atau melompat ke lagu berikutnya dengan mudah.
Sedangkan YouTube Music tidak menawarkan pengalaman audio yang sama baiknya dengan Apple Music. Namun, layanan ini menawarkan kualitas suara standar yang cukup baik dan sudah memadai untuk sebagian besar pengguna. Anda juga dapat mengakses musik video dengan video resolusi tinggi yang tersedia di platform, yang membuat pengalaman visual lebih baik.
YouTube Music memiliki beberapa fitur yang membuat pengalaman mendengarkan menyenangkan, tetapi kurang dibandingkan dengan Apple Music. Apple Music menawarkan audio lossless dan audio spasial, yang tidak ditemukan di YouTube Music. Meskipun YouTube Music memiliki equalizer dan rekomendasi lagu, pengalaman mendengarkan yang ditawarkan tidak sebaik yang ditawarkan oleh Apple Music.
Kedua layanan juga menawarkan lirik, tetapi Apple Music memiliki dukungan lirik yang lebih luas dan menyediakan fitur Apple Music Sing, dimana pengguna dapat bernyanyi bersama puluhan juta lagu. Apple Music juga memiliki mode karaoke yang hanya tersedia di perangkat keras Apple.
Paket Langganan: YouTube Music VS Apple Music
Apple Music dan YouTube Music dapat dibeli secara terpisah atau sebagai bagian dari paket dengan layanan lain. Paket Apple Music Voice berharga $4,99 per bulan. Namun, Anda merelakan banyak fitur seperti dukungan Dolby Atmos, audio lossless, Apple Music Sing, dan lainnya.
Paket Individu dan Keluarga untuk Apple Music masing-masing mulai dari $10,99 dan $16,99 per bulan. Yang terakhir memungkinkan Anda untuk berbagi langganan Anda dengan hingga enam orang lainnya. Apple juga menawarkan bundel Apple One, yang mencakup langganan Apple Music, Apple TV+, Apple Arkade, dan iCloud+, serta penyimpanan iCloud. Paket untuk Apple One mulai dari $16,95 per bulan. Anda juga dapat meningkatkan ke paket yang lebih tinggi untuk mendapatkan lebih banyak penyimpanan iCloud.
Paket individual untuk YouTube Music mulai dari $9,99 per bulan. Anda dapat menambahkan hingga lima anggota keluarga ke rumah Anda dengan paket Keluarga, dengan biaya $14,99 per bulan. Kami merekomendasikan paket YouTube Premium, dengan biaya $11,99 per bulan untuk individu atau $22,99 per bulan untuk keluarga dan mencakup YouTube bebas iklan, download offline, dan streaming di latar belakang.
Di Apple Music, paket Pelajar berharga $5,99 per bulan, sedangkan YouTube Music dikenai biaya $6,99 per bulan.
Apple Music paling cocok untuk iPhone dan iPad. Beberapa fitur penting tidak ada di platform pesaing. YouTube Music adalah pilihan yang sangat baik untuk pengguna YouTube tingkat Premium. Jika Anda memutuskan untuk menggunakannya, pastikan untuk membaca panduan khusus kami untuk mendapatkan hasil maksimal dari langganan YouTube Music.
GAMEFINITY.ID, Riau – Girband K-Pop New Jeans sejak awal mula debut di tahun 2022 selalu saja mencuri banyak perhatian masyarakat. Kabar terbarunya kini, New Jeans berhasil menggeser boyband ternama BTS pada peringkat posisi pertama Perfect All-Kill.
Perfect All-Kill merupakan posisi dimana karya dari penyanyi atau grup mendapatkan gelar tertinggi yang tingkat kesulitannya mencapai 100%. Predikat ini juga menjadi tanda kesuksesan para musisi ditandai dengan karya mereka yang diterima oleh masyarakat.
Hitungan Perfect All-Kill dilihat dari jumlah streaming harian, mingguan, bulanan semua chart musik. Tak banyak musisi Korea yang mampu menempati posisi ini, tetapi New Jeans yang termasuk gilrband baru berhasil mencapai posisi tersebut dengan waktu yang cepat.
“Ditto” Mencetak Sejarah Prestasi Baru New Jeans
Ditto merupakan lagu pra-rilis dari album OMG New Jeans yang sangat populer hingga berhasil menggeser posisi BTS dengan lagunya Dynamite. Hanya berselisih sedikit saja, Ditto meraih 611 PAK, sedangkan Dynamite meraih 610 PAK. BTS yang meraih posisi urutan pertama Perfect All-Kill selama 2 tahun berturut – turut langsung tergeser oleh New Jeans. Ini menandakan bahwa New Jeans berhasil membuktikan grupnya layak untuk mendapat julukan Monster Rookie. Baru beberapa bulan debut sebagai girlband K-pop terbaru, New Jeans berhasil meraih banyak prestasi di industri musik. Monster Rookie merupakan julukan untuk grup yang baru debut namun dapat meraih segudang prestasi cemerlang.
Beberapa prestasi yang di raih oleh gilband New Jeans sejak awal debutnya antara lain, Perfomence Of The Year , “Best New Artist” pada acara Asia Artist Award 2022, dan terpilih pada nominasi “Rookie Of The Year 2022” pada Melon Music Awards dan The Fact Music Award. Mini album New Jeans berada di urutan 46 Rolling Stone sebagai 100 album terbaik 2022. Serta single Hype Boy ada di urutan 24 dari 100 lagu terbaik 2022. Hingga memasuki tahun 2023 prestasi terbaru New Jeans sukses meraih posisi pertama Perfect All-Kill.
Jangan lupa ikuti terus uptade informasi terbaru seputar game, anime, musik, lifestyle, dan lainnya hanya di website gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, NGAWI – Nama Radwimps sudah tidak asing lagi di kalangan pecinta anime dan film Jepang. Bagaimana tidak, band rock asal Jepang ini telah mengisi berbagai soundtrack film dan anime terkenal. Bahkan mereka mengisi soundtrack untuk tiga film Makoto Shinkai. Paling terbaru adalah adalah soundtrack dari film anime Suzume no Tojimari yang saat ini sedang tayang di Jepang. Penasaran dengan band satu ini? Simak informasi berikut :
Perjalanan karir Radwimps
Radwimps pertama kali dibentuk pada tahun 2001 di Kanagawa, Jepang. Band ini beranggotakan Yojiro Noda sebagai vokalis, Akira Kuwahara, Yusuke Takeda sebagai bassist dan Satoshi Yamaguchi sebagai drummer. Sayangnya sejak 2015, Yamaguchi harus hiatus dari grup karena kondisi kesehatannya. Nama Radwimps sendiri diambil dari dua kata slang yang memiliki arti berlawanan, yaitu Rad (hebat) dan Wimps (pecundang).
Radwimps memulai karirnya dengan single Moshi Mo dan full album pada tahun 2003. Mereka juga mempromosikan single tersebut di Yokohama. Pada saat itu mereka masih beraktivitas dengan label independen, Newtraxx. Namun pada tahun 2005 Radwimps telah bergabung dengan label ternama, Toshiba EMI.
Band ini meraih kesuksesan dengan album keempatnya, yaitu Radwimps 4: Okazu no Gohan. Album ini menduduki peringkat 5 di Oricon Chart, dan menjadi album pertama mereka yang memperoleh sertifikat platinum oleh Asosiasi Industri Rekaman Jepang. Beberapa lagu hits dalam album ini adalah Futarigoto dan Yuushinron. Selain itu, Single lainnya seperti Order Made dan Dada juga menempati peringkat 1 di Oricon Chart.Sampai saat ini, Radwimps telah merilis 13 album.
Popularitas Radwimps semakin melambung sejak mengisi soundtrack film anime Your Name pada tahun 2016. Film yang disutradarai oleh Makoto Shinkai ini sangat sukses di Jepang dan Internasional. Kesuksesan tersebut juga membawa mereka ke urutan 2 dalam Billboard World Album Chart. Album ini juga memenangkan penghargaan Album Soundtrack Of The Year dalam Japan Gold Disc Award ke 31.
Yojiro Noda sang vokalis mengerjakan sendiri album soundtrack ini mulai dari musik hingga lirik selama satu setengah tahun. Beberapa lagu yang terkenal dalam album ini adalah Sparkle, Zenzenzense, Nandemonaiya dan Dream Lantern. Semua lagu Radwimps memang di tulis sendiri oleh Yojiro, kecuali lagu Yonaki yang ditulis oleh Akira.
Selanjutnya di tahun 2019, mereka kembali mengisi soundtrack untuk film anime Makoto Shinkai lainnya, yaitu Weathering With You. Sama seperti sebelumnya, film ini juga sangat sukses di pasaran. Is There Still Anything That Love Can Do?, Celebration dan Grand Escape adalah lagu yang termasuk dalam album Weathering With you.
Kemudian untuk yang ketiga kalinya, Radwimps kembali bekerja sama dengan Makoto Shinkai. Kali mereka mengisi soundtrack untuk Suzume No Tojimari bersama dengan komposer Kazuma Jinnouchi. Mereka juga menggandeng Toaka untuk menyanyikan lagu utama Suzume. Film ini sendiri baru rilis di Jepang pada November 2022 lalu.
GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Google MusicLM sebuah terobosan baru dari Google untuk komposer musik. Mengkomposisi lagu kini jauh lebih mudah berkat majunya teknologi di dasawarsa 2020an ini. Karena Google tengah menciptakan bot kecerdasan buatan yang dimana kalian dapat menciptakan lagu hanya dengan memasukkan teks sebagai lirik yang kemudian di generate. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan perusahaan, Google belum berencana untuk merilisnya dalam waktu dekat.
Google MusicLM, Buat Lagu Hanya dengan Memasukkan Teks
Google akan memiliki Bot AI untuk mengkomposisi musik yang akan dinamai MusicLM, akan tetapi Google bukanlah perusahaan pertama yang menciptakan bot sejenis ini, ada Riffusion yang dapat memvisualisasikan musik serta audioML dan Jukebox OpenAI yang terlebih dahulu ada jauh sebelumnya. Namun dikarenakan adanya keterbatasan pada teknis dan data training, maka tidak ada yang dapat menghasilkan lagu dengan kualitas serta komposisi rumit.
Dilansir dari Tech Crunch melalui makalah yang dibuat, MusicLM dibuat dari kumpulan 280 ribu jam yang dilatih agar dapat menghasilkan lagu yang sesuai dengan deskripsi. Sang creator menuturkan bahwa dibutuhkan kompleksitas yang signifikan. Menurutnya lagu yang dihasilkannya condong ke instrumental mengingat vokal lagu tidak tersedia bahkan pada musik dengan deskripsi yang panjang sekalipun.
Selain itu MusicLM juga diklaim mampu melampaui pembuatan klip lagu. Disebutkan oleh Google bahwa MusicLM juga dapat menghasilkan lagu berdasarkan tulisan berurutan yang kemudian menghasilkan melodi lagu yang kemudian dapat diaplikasikan sebagai pengisi soundtrack film dikarenakan memberi kesan yang begitu hidup.
Dinilai Langgar Hak Cipta Karya
Meskipun Google MusicLM begitu impresif, sejumlah pihak lantas mengkritiknya lantaran melanggar hak cipta dengan membuat audio yang diserapnya dari sumber aslinya. Salah satunya dari Eric Sunray melalui laporan resmi yang dibuatnya. Menyusul dirilisnya aplikasi Jukebox AI , mereka juga mempertanyakan apakah dengan melatih model AI pada musik yang dilindungi merupakan hal wajar, serta kekhawatiran lainnya apabila digunakan tanpa seizin pemilik aslinya.
Sementara itu dari sudut pandang penggunanya, Andy Baio mengatakan bahwa hasil generasi tersebut merupakan karya turunan. Itu berarti elemen asli yang tetap dilindungi hak ciptanya. Masih belum jelas bagian yang dianggapnya asli. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan gubahan musik untuk kepentingan parodi merupakan contoh sederhana. ia pun berharap pengadilan dapat memberikan kejelasan hukum dengan membuat penilaian per basisnya.