Category Archives: Musik

Serba Serbi HACHI, Vocaloid Milik Kenshi Yonezu

GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Mendengar kata HACHI, hal pertama yang terlintas adalah seekor lebah yang tengah mencari sang ibundanya. Akan tetapi kita tidak bakal membahas karakter tersebut ya, Hachi yang dimaksud di sini adalah grup Vocaloid ya. Eksisnya HACHI ini tak bisa lepas dari peranan sang produser, Kenshi Yonezu.

Negara Jepang memang cukup terkenal dengan band Vocaloidnya, sebut saja Honeyworks, Flower, HACHI, GUMI, dan lain sebagainya. Nah, mari kita kupas tuntas soal grup besutan Kenshi Yonezu yang satu ini.

HACHI, Vocaloid Yang Diambil Dari Nama Samaran Sang Produser

Kenshi Yonezu
Kenshi Yonezu

HACHI memulai perjalanan debutnya ketika Kenshi Yonezu merekam dua puluh empat judul lagu yang digubahnya melalui situs Nico Nico menggunakan Nickname miliknya yang menjadi nama grup tersebut, HACHI saat ini. Dari ke-24 judul lagu yang diunggahnya, tak satupun orang-orang mendengarkan lagu tersebut. Hanya Beezelbub yang mendapatkan view sebanyak 23 ribu. Meskipun sepi viewers, Kenshi Yonezu tetap melanjutkan karyanya sebagai sang Musisi dan membuat blog yang dinamai Tekito Edda.

Menggunakan Teknologi AI

Tahukah kamu kalau seluruh lagu yang dinyanyikan oleh HACHI menggunakan teknologi AI atau kecerdasan buatan? Karirnya di dunia musik mulai intens pasca pindah ke sekolah seni di Osaka. Ia pun mencoba peruntungan dengan menggunakan aplikasi musik dan kecerdasan buatan Hatsune Miku. Semenjak dirinya mengunggah musiknya melalui Hatsune Miku, popularitas Kenshi Yonezu semakin melonjak drastis.

Baca juga: Mengenal YOASOBI Yang Naik Daun

Ingin Tidak Dilihat, Yonezu Sempat Hapus Semua Musiknya

HACHI World End Umbrella
Cuplikan video World’s End Umbrella ( Kenshi Yonezu )

Dirinya lantas memulai Debutnya dengan mengunggah judul lagu Musunde Hiraite Rasetsu no Mukuro dan mendapatkan 1 juta view pada 2009 dan dilanjutkan dengan Clock Work yang masuk ke kompilasi album Exit Tune Supernova.

Ada yang menarik dari dinamika perjalanan karirnya sebagai musisi, entah karena dirinya lalu menghapus semua lagu-lagi ciptaannya, tak lama setelah dirinya naik daun.

Dapatkan Banyak Viewers Di Nico Nico

Clock Lock Work
Cuplikan video HACHI Clock Lock Works ( Kenshi Yonezu )

Beberapa karya musiknya telah ditampilkan di berbagai event dan game Hatsune Miku seperti Vocalonexus ft. Hatsune Miku, Hatsune Miku Project DIVA, dan lain sebagainya. Sementara itu jumlah viewers akun miliknya di Nico Nico melonjak drastis pasca mengunggah karya lainnya seperti Matryoshka yang mendapatkan lima juta orang pada 2012.

Beberapa Diskografi HACHI Yang Terkenal

Update informasi menarik lainnya seputar game, anime, pop culture dan teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Serba-Serbi Denonbu, Franchise Musik EDM Milik Bandai Namco

GAMEFINITY.ID, Bandung Denonbu merupakan sebuah franchise multimedia bertema musik EDM milik Bandai Namco. Franchise ini sekaligus menjadi hasil kolaborasi dengan label musik Asobinotes. Proyek ini pertama kali diperkenalkan pada akhir stream Asobinotes Online Fes di Twitch pada 28 Juni 2020.

Konsep Cerita Denonbu

Denonbu memiliki konsep cerita tentang gadis-gadis yang berimpian menjadi top DJ berlatar waktu masa depan yang futuristik. Diceritakan EDM sudah menjadi pusat budaya musik di dunia pada masa depan. Ini berkat perkembangan teknologi yang masif, memudahkan budaya DJ menjadi pusat perhatian.

Karena hal itu, klub “Denonbu” atau singkatan dari electronic music club mulai marak di kalangan SMA. Klub ini bertujuan untuk mengasah kemampuan DJ dari masing-masing murid. Nantinya mereka akan bersaing di sebuah kompetisi bernama Stack Battle. Penilaian Stack Battle akan berdasarkan pilihan lagu, teknik, dan keramaian penonton untuk menentukan pemenangnya.

Denonbu characters
Terdapat 15 karakter yang terbagi menjadi 5 distrik di Tokyo

Denonbu memiliki 15 karakter perempuan sejauh ini, masing-masing dibagi menjadi lima distrik Tokyo dan juga sekolahnya. Distrik tersebut adalah Akiba, Harajuku, Azabu, Shibuya, dan Kabuki. Masing-masing sekolah menampilkan ciri khas dan fokus masing-masing dalam melakukan pertunjukan EDM.

Undang Komposer Jepang Terkenal untuk Buat Musik

Bandai Namco dan Asobinotes sudah mengundang berbagai komposer dance music Jepang untuk memperkuat franchise ini. Lagu yang mereka buat nantinya dinyanyikan oleh berbagai karakter franchise yang sudah diperankan oleh seiyuu.

Line up komposer yang diundang ini bukan main semenjak awal diumumkannya proyek ini pada 2021. Contoh komposer EDM kondang yang pernah menulis lagu Denonbu di antaranya Taku Inoue, Yunomi, Snail’s House, Tofubeats, dan kz(livetune).

Setiap lagu yang sudah rilis dapat diperdengarkan secara global di streaming service favorit seperti Spotify dan Apple Music.

Baca juga: Mengenal Genre J-Core, Hardcore Techno Jepang yang Energetik

Terdapat Tiga Tipe Event

Dalam event perdananya yang bertajuk Denonbu 1st GAME, Bandai Namco menjelaskan terdapat tiga tipe live event dalam franchise. Ketiganya adalah Live, Party, dan Game.

Live dapat diibaratkan sebuah konser di mana pengisi suara karakter menyanyi sambil menjadi DJ. Party merupakan penampilan komposer yang akan memainkan lagu dari Denonbu. Terakhir, Game menjadi ajang DJ battle oleh karakter 3DCG yang dikendalikan AI.

Selain musik dan live DJ event, Denonbu merambah ke adaptasi novel, manga 4-koma, dan drama CD. Sejauh ini, Bandai Namco masih menganggap franchise ini sebagai character project. Bukan berarti tidak mungkin akan ada proyek anime dan rhythm game berdasarkan franchise ini. Dapat dikatakan bahwa Denonbu menjadi ambisi Bandai Namco untuk memperkenalkan budaya EDM Jepang pada penggemar di seluruh dunia.

Update informasi menarik lainnya seputar game, pop culture dan Anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Mengenal Duo YOASOBI Yang Sedang Hits Lebih Dalam

GAMEFINITY.ID, PATI – Popularitas group duo Yoasobi saat ini memang sedang berada dipuncak sejak beberapa tahun belakangan. Dari pecinta J-pop hingga mereka yang tidak begitu suka J-pop mulai mendengarkan lagu-lagu Yoasobi saat ini. Bisa dibilang Yoasobi telah berhasil menyentuh hati para penggemarnya yang datang dari berbagai kalangan pecinta musik. Nah, mari kita mengenal lebih dalam duo Yoasobi yang sedang naik daun.

Asal Usul Terbentuknya Yoasobi

Yoasobi adalah duo musik Jepang yang terdiri dari seorang produser dan penulis lagu Ayase bersama penyanyi perempuan Ikura. Mereka terkenal karena lagu-lagu pop yang menyentuh hati yang telah mereka rilis sejak debut mereka pada tahun 2019.

Awal terbentuknya duo Yoasobi bermula pada saat Ayase yang masih seorang produser musik vocaloid mendapatkan tawaran dari situs cerita online monogatary.com. Dalam kolaborasinya Ayase akan membuat lagu – lagu yang terinspirasi dari cerita yang ada di website monogatary.

Saat itu Ayase sedang mencari – cari vokalis untuk project-nya melalui media sosial. Dan bertemulah dia dengan suara dari seorang penyanyi sekaligus penulis lagu, Lila Ikuta yang mana sekarang menjadi partnernya di Yoasobi sebagai Ikura. Pada awalnya Ikura sendiri masih bingung dengan konsep yang ditawarkan oleh Ayase. Namun setelah dia mendengan karya – karya Ayase sebelumnya yang merupakan musik – musik Vocaloid, Ikura langsung menyadari bahwa mereka berdua memiliki selera musik yang sama.

Nama Yoasobi sendiri bisa diartikan secara kasar “Kehidupan Malam” yang mana memiliki makna bagaiman Ayase dan Ikura yang sebelumnya memiliki karir masing – masing di siang hari sebelum pada akhirnya bersatu menjadi group Yoasobi. Ayase yang awalnya merupakan produser musik – musik vocaloid seperti Hatsune Miku, dan Ikura yang seorang penyanyi sekaligus penulis lagu.

Novel Dan Cerpen Sebagai Sumber Lagu

Seperti yang dijelaskan, Yoasobi terbentuk karena kolaborasi Ayase dan Ikura dengan platform cerita online Monogatary. Maka dari itu hampir semua musik yang dirilis oleh superduo ini diadaptasi langsung dari cerita – cerita para penulis di monogatary.

Contoh paling terkenal adalah Yoru ni Kakeru yang merupakan adaptasi dari cerita karya Mayo Hoshino yang berjudul “Thanatos no yuuwaku”. Meski memiliki irama musik yang asik, ternyata ada cerita kelam dibalik setiap lirik lagu Yoru ni Kakeru. Thanatos no Yuuwaku atau diartikan Godaan Thanatos menceritakan tentang sepasang kekasih yang berulang kali mencoba untuk bunuh diri.

Menurut Ayase apabila dia menulis lagu yang suram untuk mengekspresikan cerita yang suram hanya akan menjadi karya yang biasa saja. Maka dari itu Yoru ni Kakeru dibuat sebaliknya untuk membuatnya lebih menarik dan menonjol. Alhasil lagu ini berhasil trending dan viral di mana – mana hingga saat ini.

Berhasil Meraih Berbagai Penghargaan di Awal Debut

Perilisan lagu pertama mereka berjudul Yoru ni Kakeru berhasil meledak di internet pada tahun 2019. Popularitas lagu ini pun semakin meningkat ketika dirilisnya versi The Home Take di Youtube pada tahun 2020. Dalam lima bulan dirilis, Yoru ni Kakeru berhasil memuncaki tangga lagu Billboard Japan Hot 100 selama tiga minggu berturut – turut. Single ini juga dinobatkan oleh MTV Video Music Award Japan 2020 dan Space Shower Music Awards 2021 sebagai Song of the Year.

Yoasobi
Yoasobi dinobatkan sebagai Artist of The Year di Ajang Penghargaan Space Shower Music Awards 2022

Pretasi duo group ini tentunya tidak sampai situ saja. Pada tahun 2021 MTV Video Music Award Japan 2021 kembali memberikan penghargaan terbesar mereka kepada Yoasobi sebagai Artist of The Year. Penghargaan ini juga kembali mereka raih di ajang penghargaan SPACE SHOWER MUSIC AWARDS 2022 yang baru saja diadakan beberapa waktu lalu.

Ikut Terlibat Dalam Pembuatan Anime

Tak hanya fokus pada industri musik, Yoasobi juga sering terlibat dalam pembuatan Anime. Pada tahun 2021 kemarin Yoasobi berkesempatan untuk menangani theme song dari anime populer Beastars Season 2. Yoasobi mengisi opening song dengan judul Kaibutsu (Monster) sekaligus ending song yang berjudul Yasashii Suisei (Gentle Comet). Kedua lagu ini masing-masing didasari pada kisah novel Jibun no Mune ni Jibun no Mimi o Oshi Atete (I Press My Own Ear to My Chest), dan Shishiza Ryūseigun no Mama ni (A Leonid, Alwayskarya Paru Itagaki.

Lagu terbaru, Yoasobi kembali hadir untuk mengisi soundtrack anime mecha populer Mobile Suit Gundam: The Witch from Mercury. Dalam anime ini Yoasobi membawakan lagu berjudul The Blessing yang terinspirasi dari novel karangan Ichiro Okouchi berjudul Yurikago no Hoshi (Cradle Star).

Baca juga: Daftar Anime Yang Layak Remake dan Wajib Dinantikan

Tour Dunia Yoasobi Pertama Akan di Indonesia

Dalam festival musik Head in The Cloud Jakarta, Yoasobi hadir sebagai bintang tamu untuk memeriahkan acara tersebut. Ini sekaligus menjadi penampilan perdananya di Indonesia mapun di luar negeri. Setelah sukses tampil di HITC Jakarta, Yoasobi menuliskan tweet ucapan terima kasih sekaligus memberikan tease mengenai konser solo mereka. Dalam tweet tersebut Yoasobi seolah telah merencanakan Indonesia sebagai destinasi konser solo mereka nantinya.

Beberapa waktu lalu Yoasobi baru saja memberikan informasi mengenai tour arena pertama mereka yang akan diadakan tahun 2023. Tour ini akan dimulai pada 5 April 2023 di Nippon Gaishi Hall dan berakhir di 4 Juni 2023 di Saitama Super Arena. Dalam tour ini Akan ada total 12 pertujukan di enam lokasi berbeda nantinya.

Jangan lupa untuk kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Mengenal Genre J-Core, Hardcore Techno Jepang yang Energetik

GAMEFINITY.ID, Bandung – Jepang dapat dikatakan sebagai salah satu industri kreatif terbesar di dunia. Penggemar budaya negeri sakura itu memiliki jumlah yang banyak di seluruh dunia. Salah satu medium budaya itu adalah musik seperti J-pop. Namun, ada juga genre yang terkenal di luar mainstream di sana, salah satunya adalah J-core.

Asal-Usul J-core, Japanese Hardcore

J-core merupakan versi Jepang dari genre hardcore techno, biasanya UK hardcore. Bedanya, genre musik tersebut mengombinasikan trope dari budaya Jepang yang menjadi ciri khas tersendiri. Biasanya elemen trope tersebut berupa sample melodi dari anime, musik J-pop terutama denpa, dan juga game. Trope itulah yang menjadikan Japanese Hardcore memiliki ciri khas energetik.

Redbull Music Academy mencatat Jea dari DJ Sharpnel menjadi pionir genre Japanese Hardcore. Ia merilis album debut di bawah label Sharpnelsoundlabel sebagai Sharpnel vs. Project Gabbangelion. Judul album dan alias artis itu mengambil referensi dari anime populer Neon Genesis Evangelion.

Awalnya, J-core mulai menyebar pada 2000-an melalui jaringan peer to peer Jepang. Namun, genre ini mulai populer di Barat saat anime naik daun di sana. Cukup banyak penggemar anime yang menikmati genre hardcore khas Jepang itu. Hal itu menginspirasi fenomena nightcore yang marak pada 2010-an.

Tokyo menjadi pusat musik hardcore Jepang, terlihat dari beberapa klub malam menampilkan DJ dan musisi untuk menghibur pengunjung dalam sebuah event. Event kecil serupa juga marak di Sendai, Osaka, dan Hokkaido.

Rhythm Game Membuatnya Semakin Naik Daun

Tidak dapat dipungkiri bahwa rhythm game membuat genre J-core benar-benar naik daun. Beatmania IIDX dan Dance Dance Revolution menjadi game yang memperkenalkan Japanese hardcore pada publik. Mayoritas musisi yang berkecimpung di genre ini juga membuat lagu untuk berbagai game musik.

J-core Hardcore Syndrome 16
Hardcore Syndrome 16, album ke-16 dari kompilasi Hardcore Syndrome, salah satu seri kompilasi musik J-core terkenal

Contoh komposer terkenal yang biasa membuat lagu rhythm game adalah REDALiCE. Ia adalah pendiri Hardcore Tano*C, salah satu label J-core terbesar. Dalam wawancaranya dengan Vice, dirinya mengaku Dance Dance Revolution menjadi salah satu inspirasi untuk membuat musik.

“Sederhananya, itulah musik yang menyenangkan untuk menari bersama. Sebelumnya hanya sekadar musik dance. Sekarang, lebih banyak musik tersebut dibuat untuk game. Itu membuat suaranya lebih beragam,” jelas REDALiCE.

Baca juga: PUBG Mobile Dirikan Label Musik Beat Drop

Japanese hardcore tidak hanya berkecimpung pada elemen UK hardcore, happy hardcore, dan gabber. Lebih banyak musik yang berekspansi pada genre lain seperti future bass, trance, dan psychedelic.

Event Comic Market dan M3 di Jepang turut menjadi pusat penjualan album musik bergenre J-core. Kedua event tersebut biasanya digelar dua kali dalam setahun. Penggemar Japanese hardcore dan lagu rhythm game dapat membeli album fisik saat mengunjungi event tersebut.

Berawal dari hardcore techno khas Jepang menjadi sangat beragam, J-core sudah jauh lebih berkembang semenjak kemunculannya. Genre musik electronic dance yang satu ini cocok untuk pesta berenergi tinggi. Meski tidak menjadi mainstream, genre ini tampaknya akan terus berkembang dari waktu ke waktu.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Rekomendasi Musik JPop Yang Wajib Didengar

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Diantara banyaknya aliran musik yang ada, Jpop atau kepanjangan dari Japanese pop menjadi salah satu genre musik yang masih cukup banyak diminati terutama bagi para Otaku serta gamers yang cenderung menyukai dub Jepang. Menjamurnya anime-anime happening seperti Chainsaw Man, Kimetsu No Yaiba, Boku no Hero, dan sebagainya serta sebagian anggota band Vocaloid yang juga mengisi suara di video Game menjadi sebagian alasan mengapa aliran musik ini menjadi begitu populer.

Nah, kami akan membagikan rekomendasi band serta musisi Jepang yang wajib kalian masukkan ke playlist untuk menemani kalian bekerja ataupun rebahan.

Baca juga: Reroll Blue Archive : Makna ” No Hibiki ” Untuk Akun Baru

Kenshi Yonezu Dan Hachi

Kenshi Yonezu JPop
Kenshi Yonezu

Kenshi Yonezu ini menjadi sosok pertama yang kami ulas kali ini, ia merupakan musisi, illustrator, dan produser rekaman yang lahir di Tokushima, 10 Maret 1991. Kenshi Yonezu memulai debutnya sebagai musisi ketika dirinya menginjak bangku SMP. Bersama kawannya Hiroshi Nakajima, mereka membentuk sebuah grup band yang bernama Late Rabbit Edda.

Musisi yang mengisi opening anime Chainsaw Man baru-baru ini juga memiliki grup vocaloid yang bernama Hachi yang diisi oleh Hatsune Miku dengan album perdananya Hanataba to Suisou (Bouquet and Burial at Sea) pada 2010. Selain itu, pembawaan dan irama lagu yang unik serta upbeat ini menjadi begitu disukai.

Berikut judul lagu dari Kenshi Yonezu yang wajib dimasukkan ke daftar putar kalian:

Honeyworks

Honeyworks Salah satu Jpop
Honeyworks

Honeyworks merupakan grup Vocaloid sekaligus yang dimana dinyanyikan oleh berbagai seiyuu atau aktor terkemuka diantaranya pengisi suara Uraraka dari Boku no Hero, Ayane Sakura Kamiya Hiroshi yang mengisi karakter anime dan video game diantaranya Licorice Cookie, Levi Ackerman, dan lain sebagainya. Grup ini menjadi terkenal sejak kolaborasinya dengan Chico dengan label nama Chicco With Honeyworks sejak 2014, empat tahun setelah debutnya pertama kali pada 2010 yang lalu.

Grup yang menceritakan kehidupan anak SMA ini  juga telah melahirkan beberapa band serta musisi lainnya seperti, Lip x Lip, GUMI, Gero, dan lain sebagainya. Versi animenya juga telah ditayangkan dengan judul  Heroine Tarumono yang salah satunya dibintangi oleh Inori Minase juga.

Berikut pilihan lagu Honeyworks untuk menceriakan pagimu:

LIP X LIP

Lip x Lip poster
Lip x Lip

Lip X Lip merupakan idol grup yang diproduseri oleh Honeyworks yang beranggotakan Aizo serta Yujiro. Mereka ini diisi oleh sosok yang sudah tak lagi asing di telinga para Otaku, mereka adalah Kouki Uchiyama yang terkenal dengan karakter villain Boku no Hero Shigaraki Tomura serta Nobunaga Shimazaki yang mengisi Clover Cookie dari Cookie Run serta Kazuha dari Genshin Impact.

dubbed by nobunaga
Aizo Lip x Lip diisi oleh Nobunaga Shimazaki yang juga mengisi Clover Cookie dari Cookie Run dan Kazuha dari Genshin Impact

Lip x Lip memulai debut lagunya dengan album perdananya Non Fantasy Hitsuyoufukaketsu pada 2016 yang lalu.

Daftar lagu dari Lip x Lip yang wajib kalian masukkan, antara lain:

Amatsuki

Amatsuki
Amatsuki

Selanjutnya dari Amatsuki, musisi yang memulai debutnya pada 2012 ini menjadi begitu terkenal semenjak dirinya melakukan cover berbagai macam lagu Jpop dan yang paling terkenal yaitu soundtrack Doraemon: Stand by Me yang berjudul Himawari no Yakusoku yang dibawakan oleh Motohiro Hata.

Amatsuki selain berprofesi sebagai musisi, ia juga mengisi waktu luangnya dengan menjadi Youtuber dengan nama channel yang sama dengan dirinya. Dan baru-baru ini ia juga berkolaborasi dengan Honeywork dengan judul Sukinakoniusotsuita serta Flowers For an Angel.

Rekomendasi lagu:

Ayase

Ayase YOASOBI
Ayase

Siapa yang tidak kenal dengan YOASOBI? Beliau inilah sosok dibalik kepopuleran dari grup band ini. Ayase merupakan produser sekaligus musisi. Ia memulai debutnya sebagai produser Vocaloid dengan lagu yang berjudul Last Resort yang dibawakan oleh Hatsune Miku. Ayase yang baru – baru ini mengisi konser Head in the Cloud beberapa hari lalu selain mengisi grup YOASOBI, ia juga memproduksi lagu – lagu lainnya untuk dinyanyikan oleh musisi Jepang lainnya seperti Lisa, Creepy Nuts, dan lain sebagainya.

Rekomendasi lagu:

Demikian rekomendasi lagu Jpop yang wajib kalian dengar dan tentunya sudah tidak asing di telinga kalian. Jangan lupa selalu update berita jika kalian menyukai berita kami. Update informasi menarik lainnya seputar game dan Pop Culture lainnya hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

PUBG Mobile Dirikan Label Musik Beat Drop

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tidak disangka-sangka! Game battle royale populer battle royale PUBG Mobile membuat pengumuman mengejutkan. Bukan senjata atau fitur game baru, melainkan label musik. Game besutan Krafton dan Tencent itu mendirikan label musik bernama Beat Drop.

Pendirian label musik ini disebut sebagai langkah selanjutnya dalam rencana ekspansi brand PUBG Mobile. Game battle royale itu berambisi menjadi tren kultural dengan merambah ke luar game.

Didirikan Menyusul Kesuksesan Konser Virtual Blackpink

PUBG Mobile sebelumnya menggelar konser virtual K-Pop Blackpink pada akhir Juli lalu. Ini menjadi konser virtual pertama yang digelar game ini menyusul Fortnite yang menggelar acara serupa dengan menghadirkan penampilan Marshmello dan Ariana Grande.

Konser virtual Blackpink yang digelar selama dua minggu itu sukses besar. Music Business Worldwide mencatat terdapat 15,7 juta penonton global yang telah menyaksikan konser tersebut. Ditambah, konser tersebut memenangkan penghargaan Best Metaverse Performance di MTV Video Music Awards 2022, mengalahkan konser Ariana Grande di Fortnite dan juga konser BTS di Minecraft.

Baca juga: PUBG Mobile Hadirkan Kembali Aftermath Mode

Beat Drop, Label Musik PUBG Mobile, Ingin Menyatukan Industri Game dan Musik

Menyusul kesuksesan besar konser virtual Blackpink, PUBG Mobile memutuskan untuk mendirikan label musik Beat Drop. Mereka mengungkap label rekaman dalam video di YouTube resminya.

PUBG Mobile Beat Drop
Beat Drop, Label Musik PUBG Mobile

Menurut press release yang didapat The Verge, label musik baru itu bertujuan untuk memberi spotlight bagi artis pendatang baru yang menakjubkan di seluruh dunia, memproduksi lagu yang menjadi standar industri dengan ikon terkenal, dan menyediakan lagu epik untuk memperluas pengalaman bermain.”

Disebut pula bahwa nama Beat Drop dapat diartikan memacu sensasi dari klimaks sebuah lagu EDM yang menggetarkan hati. Tidak heran, reveal video label musik itu diiringi oleh lagu bergenre EDM.

Lagu pertama di bawah label tersebut sudah rilis pada 21 September 2022 di YouTube. Lagu tersebut merupakan versi remix dari The Battlegrounds oleh Mariana BO. Pihak PUBG Mobile menambah bahwa sebuah lagu tema baru akan hadir 30 Desember 2022.

Label musik Beat Drop dapat menjadi kabar menggembirakan bagi penikmat musik dan pemain PUBG Mobile. Mereka juga berharap dapat berkolaborasi dengan lebih banyak musisi dan menghadirkan banyak konten musik untuk penggemarnya. Apakah ambisi mereka akan berhasil?

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.