GAMEFINITY.ID, Bandung – Marvel Entertainment memberi kejutan pada penggemar setianya pada hari yang seharusnya menjadi hari ulang tahun Stan Lee. Untuk merayakannya, Disney+ mengumumkan sebuah dokumenter yang akan berfokus pada komikus legendaris itu akan tayang pada 2023 mendatang.
Mengenal Stan Lee
Penggemar Marvel sudah tidak asing dengan legenda komik superhero yang satu ini. Stan Lee merupakan kreator berbagai superhero terkenal bersama penulis lain seperti Jack Kirby dan Steve Ditko. Beberapa karakter superhero ikonik yang ia berhasil buat di antaranya Iron Man, Hulk, Thor, Spider-Man, Ant-Man, Black Panther, Black Widow, X-Men, dan Fantastic Four.
Sebelum menjadi terkenal sebagai salah satu komikus terbaik sepanjang masa, ia memulai kariernya pada 1941 saat berusia 17 tahun. Karya pertamanya berupa cerita prosa yang terbit di edisi kelima Captain America Comics. Ia kemudian mencetak sejarah budaya pop dan membangun reputasinya pada 1960-an.
Lee sering tampil sebagai kameo di hampir setiap film Marvel, terutama Marvel Cinematic Universe. Penggemar setianya selalu menantikan setiap peran kameo tersebut.
Sayangnya, Stan Lee meninggal dunia pada 12 November 2018 di usia 95 tahun. Saat itu, penggemar beramai-ramai menyampaikan belasungkawa di media sosial sambil berterima kasih sudah membesarkan Marvel Comics sampai saat ini.
Pada hari yang seharusnya menjadi ulang tahunnya ke-100, yaitu 28 Desember 2022, Disney+ dan Marvel Entertainment merilis sebuah teaser 25 detik di media sosial. Teaser tersebut adalah teaser dokumenter tentang Stan Lee yang akan rilis 2023 mendatang.
“100 tahun bermimpi. 100 tahun berkarya. 100 tahun Stan Lee,” ungkap pihak Disney+ melalui Twitter-nya saat merilis teaser tersebut.
Kejutan ini disambut positif oleh penggemar Marvel. Banyak dari mereka yang mengucapkan selamat ulang tahun pada Lee. Banyak juga yang mengucapkan terima kasih atas pembuatan karakter ikonik Marvel yang kini sudah ikonik.
Dokumenter tersebut akan berjudul “Stan Lee”. Belum diketahui informasi lebih lanjutnya. Yang jelas, dokumenter ini akan rilis eksklusif di Disney+ pada 2023 mendatang.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Pele, legenda sepak bola asal Brasil sekaligus disebut sebagai pemain terbaik sepanjang masa, telah meninggal dunia di usia 82 tahun. Kematiannya pertama kali diumumkan oleh sang manajer, Joe Fraga.
Pemain sepak bola legendaris itu telah menderita kanker usus besar selama beberapa tahun terakhir. Ia menjalani operasi pencabutan tumor dari usus besarnya pada September 2021 di Albert Einstein Hospital, Sao Paulo.
Akan tetapi, ia kembali masuk rumah sakit pada akhir November lalu karena komplikasi akibat kanker usus besar, termasuk infeksi pada pernapasan. Tidak hanya kanker kolon, ia juga mengalami masalah pada ginjal dan prostat.
Pada Kamis, 30 Desember 2022, ia meninggal dunia di usia 82 tahun akibat gagal fungsi multiorgan karena kanker usus besar yang dideritanya. Penyebab kematian tersebut dikabarkan oleh pihak rumah sakit.
Deretan Prestasi yang Dicapai Pele
Pele juga menjadi sosok pahlawan nasional di Brasil. Ia merupakan sosok yang dicintai di seluruh dunia, baik miskin dan kaya. Ia juga menjadi seorang legenda dalam dunia sepak bola, menjadikannya sebagai pemain terbaik sepanjang masa.
Selama kariernya sepanjang 21 tahun, legenda sepak bola itu berhasil mencetak total 1.283 gol di 1.367 pertandingan profesional, termasuk 77 gol di 92 pertandingan tim nasional Brasil. Angka tersebut disebut-sebut sebagai rekor dunia karena telah mencetak gol terbanyak sepanjang masa.
Ia juga menjadi satu-satunya pemain yang memenangkan Piala Dunia tiga kali, mengangkat trofi pada 1958, 1962, 1970. Pele turut dinobatkan sebagai Player of the Century oleh FIFA pada tahun 2000.
New York Times mencatat banyak dari golnya menjadi legendaris, namun pengaruh Pele terhadap dunia melebihi prestasi gol dan penampilannya di Piala Dunia. Ia membuat sebuah gaya bermain yang disebut o jogo bonito, sebuah gaya yang memanfaatkan kontrol bola yang cerdas, umpat inventif dan tepat, dan rasa rakus untuk menyerang. Sejak saat itu, banyak pemain sepak bola yang menjadikan Pele sebagai panutannya.
Mengingat status Pele yang dianggap sebagai pemain sepak bola terbaik sepanjang masa, banyak ucapan belangsungkawa berdatangan. Deretan pemain sepak bola internasional mengungkap duka di media sosial.
“Dia mengubah sepak bola menjadi seni, menjadi hiburan. Ia memberi suara pada orang miskin, pada orang kulit hitam dan terutama: ia memberi visibilitas pada Brasil. Sepak bola dan Brasil telah naik statusnya berkat sang Raja!” tulis Neymar melalui Instagram-nya.
“Sebuah ucapan selamat tinggal biasa untuk Raja abadi Pele tidak akan cukup untuk mengungkap duka yang melanda seluruh dunia sepak bola,” tulis Cristiano Ronaldo di Instagram-nya.
“Saya miliki banyak kenangan dengan Pele, tanpa ragu lagi pesepakbola terbaik yang pernah saya hadapi. Bagi saya, Pele tetap menjadi yang terbaik sepanjang masa dan saya bangga bermain bersamanya. RIP Pele dan terima kasih,” ungkap mantan pesepakbola Inggris Geoff Hurst di Twitter-nya.
Gamefinity ingin mengucapkan terima kasih pada Pele karena telah membantu mempopulerkan sepak bola di seluruh dunia. Selamat tinggal, Pele. Jasamu takkan kami lupakan.
GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Tahun baru 2023 tinggal menunggu 3 hari lagi. Ada begitu banyak cara orang-orang dalam merayakan hari yang identik dengan kembang api tersebut. Diantaranya bermain permainan tradisional atau modern yang serba online, kumpul bersama sekaligus barbeque-an, menyaksikan kembang api, dan lain sebagainya.
Ide menarik lainnya yang boleh dicoba untuk mengisi liburan tahun baru adalah mengunjungi destinasi atau fasilitas umum yang tentunya gratis dan tidak perlu membayar tiket masuk sepeserpun. Kami akan memberikan rekomendasi tempat untuk mengisi acara tahun baru kalian secara cuma-cuma di Jakarta, yang bayarnya hanya ongkosnya.
Bundaran Hotel Indonesia Dan Sekitarnya Jadi Pilihan Kalian Habiskan Malam Tahun Baru 2023
Pilihan pertama untuk mengisi tahun baru kalian adalah area sekitar Bundaran Hotel Indonesia yang mencakup patung Selamat Datang, terminal Bundaran Hotel Indonesia, Hotel Indonesia Kempinski, dan mall Grand Indonesia yang menjadi salah satu ikon kota Jakarta saat ini. Menurut sejarah, Hotel Indonesia Kempinski ini pertama kali dibangun untuk sarana akomodasi atlit yang bertanding di event olahraga Asian Games yang keempat di Jakarta pada tahun 1962.
Hingga saat ini sudah banyak yang memanfaatkan lokasi ini mulai dari car free day, kampanye organisasi, dan tentunya malam tahun baru, dan ditambah lagi halte Busway Tosari dan Bundaran Hotel Indonesia yang baru direnovasi dengan bentuk desain kapal pesiar yang begitu catchy serta penambahan lantai 2 yang dimanfaatkan oleh pengunjung untuk berswafoto dan membuka area usaha.
Akses untuk ke Bundaran Hotel Indonesia juga tidak terlalu sulit. Kalian bisa berhenti di halte Busway Tosari yang tak jauh dari lokasi atau MRT menuju Bundaran Hotel Indonesia.
Monas Atau Monumen Nasional
Tempat selanjutnya yang bisa kalian pilih untuk menghabiskan malam tahun baru adalah Monas atau Monumen Nasional, ada banyak spot menarik di sekitar bangunan yang diresmikan pada tahun 1970an tersebut, seperti lapangan utama yang terletak di dalam area Monumen Nasional, Perpustakaan Nasional yang berada di seberang monas, ataupun hanya sebatas duduk santai di tempat yang disediakan.
Dan baru-baru ini Monas juga telah direnovasi selama beberapa tahun. Untuk ke Monas kamu cukup berhenti di halte Busway Balaikota yang tepat berada di pintu masuk Monas atau stasiun Juanda. Bagi kalian yang berhenti di Juanda terlebih dahulu kalian naik bus wisata yang tersedia secara gratis tanpa dipungut.
Kota Tua Jakarta
Destinasi selanjutnya yakni Kota Tua yang terletak di Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Kehadiran Kota Tua Jakarta ini tak dapat terlepas dari sejarah kolonial Eropa terutama Belanda di Indonesia yang dimana Jakarta atau Batavia menjadi pusat perdagangan dan penyimpanan hasil bumi di Hindia Belanda. Maka tak heran jika nama jalan di Kota Tua ini diambil dari nama rempah-rempah dan bekas gudang yang digunakan untuk menyimpan berbagai rempah-rempah yang akan dijual ke Eropa.
Kalian juga dapat menemukan bangunan sisa peninggalan Belanda yang ikonik seperti Toko Merah, Museum Fatahillah, Museum Mandiri, gedung Bank Mandiri , dan lain sebagainya. Ditambah lagi Kota Tua Jakarta yang juga dipercantik dengan revitalisasi yang dilakukan gubernur DKI sebelumnya, Anies Baswedan.
Pos Bloc, Pasar Baru
Tempat lainnya yang bisa kalian habiskan untuk akhir tahun besok adalah gedung Pos Bloc yang dekat dengan Pasar Baru, sebuah pusat perniagaan kaum Tionghoa tertua di Jakarta. Gedung ini mulai dibuka untuk umum pada 2021 yang lalu. Tempat yang dahulunya merupakan kantor pos tersebut kini menjadi spot favorit anak muda mulai dari sekedar duduk santai, menikmati kopi senja, dan lain sebagainya.
Untuk ke sana kamu bisa berhenti di Stasiun Juanda atau halte Pasar Baru. Tempat ini juga menyediakan berbagai makanan serta minuman dengan harga yang ramah kantong.
Sarinah
Sarinah merupakan pusat perbelanjaan tertua di Jakarta dan kedua di Indonesia setelah gedung Siola yang didirikan pada 1877 di Surabaya. Nama Sarinah diambil dari pengasuh sang Proklamator Soekarno Hatta dan kemudian nama tersebut diabadikan melalui pusat perbelanjaan yang terletak dekat dengan Bank Indonesia tersebut.
Pasca direnovasi dan dibuka kembali pada 2021 yang lalu, selain sebagai pusat UMKM atau usaha kecil menengah, Sarinah juga menyediakan berbagai spot menarik untuk berswafoto dan kopi senja. Tak lupa relief era Bung Karno yang menjadi saksi sejarah diresmikannya Sarinah juga dipamerkan di gedung ini.
Update informasi menarik lainnya seputar anime, game, pop culture serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Jika ditanya lebih suka K-pop atau J-pop, manakah yang akan mayoritas pilih? Suka pasti mayoritas dari penikmat akan menjawab musik asal Korea. Musik pop asal Jepang seperti sebuah afterthought bagi mayoritas dari publik global.
J-Pop Andalkan Penjualan Fisik di Negerinya Sendiri
Sebelum Korean wave menyebar secara global mulai akhir 2000-an, budaya Jepang sebenarnya sudah mendapat start terlebih dahulu. Anime mulai mengglobal, begitu juga dengan J-pop. Coba bayangkan, berapa banyak lagu Jepang dari theme song anime yang bisa diingat publik? Sangat banyak jika dibandingkan lagu non-anime. Ini membuktikan pengaruh anime berkontribusi dalam perkembangan J-pop secara global.
Meski teknologi semakin berkembang dari zaman ke zaman, Jepang cenderung masih mengandalkan penjualan fisik berupa CD ketimbang digital termasuk streaming. Faktanya, Oricon, lembaga barometer industri musik Jepang, hanya menghitung penjualan fisik di setiap chart musiknya hingga 2017.
Ini turut menunjukkan musik Jepang hanya berfokus pada penikmat di negerinya sendiri. Merambah ke audiens global seperti afterthought bagi mereka.
K-Pop Lebih Cepat Beradaptasi untuk Penikmat Musik Global
Penjualan digital dan angka streaming menjadi salah satu alasan K-Pop lebih cepat beradaptasi secara global. Ini membantu musik Korea berkembang mengingat penjualan CD secara global sudah terjun bebas selama beberapa tahun terakhir. Sementara angka penjualan musik digital dan streaming sudah sangat naik, meski saat ini streaming menjadi andalan utama untuk mendengarkan musik.
Contoh kesuksesan besar pertama secara global yang diraih industri K-pop adalah lagu Gangnam Style oleh PSY. Selain menjadi viral, MV Gangnam Style menjadi video pertama yang menembus satu miliar view di YouTube. Ini menunjukkan platform streaming seperti YouTube sangat membantu menembus pasar global.
BTS menjadi satu lagi contoh paling terkenal bahwa musik Korea semakin berkembang saat ini. Dimulai dari DNA yang debut di Billboard Hot 100 di posisi 85 pada 2017. Penampilan mereka di American Music Awards 2017 juga membantu menaikkan popularitas mereka. Setelah itu, BTS dapat bersaing dengan deretan artis global lainnya, terbukti dengan lagunya seperti Life Goes On dan Butter yang memuncaki Billboard Hot 100.
Musik Jepang Saat Ini?
Industri musik Jepang bisa dikatakan sangat terlambat untuk beradaptasi agar menarik perhatian audiens global. Terlihat saat Spotify resmi diluncurkan di Indonesia pada 2016, banyak lagu J-pop yang kena region lock. Sementara itu, lagu K-pop banyak yang bisa diperdengarkan secara global.
Akhirnya industri Jepang sudah mulai serius merambah ke streaming dimulai saat lagu “Yoru ni Kakeru” oleh Yoasobi menjadi viral di media sosial dan mencapai posisi ke-16 di Billboard Global 200 pada akhir Januari 2021. “Yoru ni Kakeru” saat itu hanya dirilis dalam bentuk digital di Jepang.
Yoasobi menjadi bukti bahwa industri musik di Jepang harus berubah agar dapat menjangkau audiens global. Sejak saat itu, banyak dari lagu J-pop bisa diperdengarkan di layanan streaming musik, meski beberapa video musik di YouTube masih terkena region lock secara utuh.
K-pop menjadi lebih mengglobal berkat kemampuannya cepat beradaptasi dengan situasi perkembangan teknologi. Tampaknya musik Korea akan semakin berkembang meski zaman akan berubah. J-pop pun sangat terlambat beradaptasi. Namun, karena kemauan industri Jepang untuk merambah ke streaming ketimbang hanya penjualan fisik, tampaknya mereka belum terlambat untuk menyusul.
Update informasi menarik lainnya seputar game, anime, esport, Teknologi dan pop culture hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Riau – Tayang perdana sejak 7 Desember 2022, Vidio mulai merilis series terbaru mereka yang berjudul “Can You Hear Me?”. Series ini di produksi oleh Sky Films dan disutradarai oleh Hestu Putra. Dibintangi oleh beberapa aktor muda berbakat yaitu, Salshabila Adriani (Mutia), Daffa Wardhana (Dimas), Gabriella Ekaputri (Sofie), Lea Ciarachel (Syifa), Farish Nahdi (Farish), Damara Finch (Ali), Fahira Mira (Eva), Shan Ryadi (Yogi), Jemsii (Galvin), Fadlan Holao (Akri), serta beberapa aktor lainnya.
Mimpi dan Harapan dalam Series Can You Hear Me?
Dalam Series “Can you Hear Me?” ini terlihat dari pemeran utamanya yaitu Mutia dan Dimas, yang sangat kekeuh dengan segala mimpi yang mereka punya. Salah satu mimpi terbesarnya yaitu mengembangkan StartUp yang sudah mereka rancang, Biru. Mereka selalu berusaha maksimal untuk mengembangkan biru, tetapi mereka juga mengalami kegagalan terus-menerus.
Series “Can You Hear Me?” bercerita tentang Mutia dan teman-temannya yang sedang mengikuti kompetisi StartUp terbesar di Indonesia. Pada kompetisi tersebut Mutia membuat sebuah alat yang berguna untuk dipakai para tuna runggu agar selamat dari bencana. Ide yang didapat dari Mutia ini juga diambil dari kisah masa lalu bersama ayahnya yang saat itu menjadi korban tsunami. Hal ini membuat trauma masa lalu yang di alaminya bisa menghasilkan suatu ide yang cemerlang.
Pada Series “Can You Hear Me?” Mutia mempunyai adik yang bernama Syifa. Ia juga seorang tuna runggu. Di beberapa adegan pada Series ini juga diperlihatkan interaksi antara dua kakak adik ini yang menggunakan bahasa isyarat. Hal ini membuat Series “Can You Hear Me?” ini berbeda dengan series lainnya. Ini juga merupakan pengalaman baru bagi para cast yang terlibat untuk memahami bahasa isyarat sebelum dilakukan proses syuting.
Penonton series ini pun secara tidak langsung ikut belajar memahami bahasa isyarat yang disampaikan oleh para cast yang terlibat dalam series “Can You Hear Me?”
Jangan lupa ikuti terus uptade informasi terbaru seputar game, anime, musik, lifestyle,dan lainnya hanya di website gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Riau – JKT48 merupakan Idol Group pertama di Indonesia yang merupakan grup saudari dari Idol Group AKB48 di Jepang. JKT48 sudah muncul sejak tahun 2011 dan mengeluarkan album pertama yang berjudul “Heavy Rotation” di tahun 2012. Saat ini JKT48 sudah berusia 10 tahun. Memasuki usia yang ke-10 tahun, kini JKT48 lebih bersinar dan mempunyai banyak penggemar.
Mempunyai Single Terbaru Yang Berjudul “Flying High”
Pada bulan Juni 2022 JKT48 mengeluarkan Single terbaru yang berjudul Flying High. Single ini dibawakan oleh 9 senbatsu yang terpilih, yaitu Zee, Shani, Feni, Gracia, Jinan, Christy, Fiony, Chika, dan Marsha. Proses pembuatan video clip Flying High dilakukan di Tokyo, Jepang. Flying High diproduseri oleh Matt Rad dan August Rigo yang merupakan produser yang pernah bekerjasama dengan musisi besar seperti BTS, Justin Bieber, Selena Gomez, One Direction. Pada Oktober 2022, Flying High masuk kedalam kategori Karya Produksi Grup Vokal Terbaik pada acara AMI Awards 2022.
Perkenalan Member Baru Generasi Ke-11
Setelah selesai membuka pendaftaran audisi member baru, kini JKT48 resmi mengumumkan 14 member baru yang akan menjadi generasi ke 11. Pengumuman member baru ini sudah dirilis di kanal YouTube JKT48. Nama 14 member ini yaitu, Aulia, Cathy, Alya, Elin, Greesel, Gendis, Grachie, Cynthia, Anindya, Daisy, Chelsea, Danella, Michie, dan Jeane. Sejak 2011 hingga saat ini terhitung sudah 47 anggota dari 11 generasi Girl Group JKT48. Dengan ini, para penggemar berharap semoga JKT48 bisa memberi warna baru dengan kehadiran para member baru.
Kembali Membawakan Setlist Ramune No Nomikata Pada Awal 2023
Pada 10th Anniversary Show Memory and Party JKT48, General Manager Theater JKT48, Melody Nurramadhani Laksani mengumumkan bahwa di tahun 2023 akan diadakan kembali Setlist Ramune no Nomikata (Cara Meminum Ramune). Di tahun 2020 Setlist Ramune no Nomikata juga pernah dibawakan oleh Tim KIII dengan total 23 show theater. Di tahun 2023 mendatang akan semenarik apa Setlist Ramune no Nomikata? Tunggu saja tanggal mainnya.
Jangan lupa ikuti terus uptade informasi terbaru seputar game, anime, musik, lifestyle,dan lainnya hanya di website gamefinity.id