Category Archives: Pop Culture

Disney Hercules Melenceng Dari Mitologi Asli

GAMEFINITY.ID, JAKARTA – God of War 1 s.d 3 , Percy Jackson dan Disney Hercules merupakan hasil adaptasi dari mitologi Yunani yang paling terkenal. Namun, tahukah anda jika Disney Hercules ternyata banyak mengalami kekeliruan dengan versi aslinya? Disney sebagai pengadaptasi yang saat itu berorientasi pada anak-anak tentunya mempertimbangkan alasan dirubahnya plot tersebut.

Hercules Versi Adaptasi Disney Tayang Di Bioskop Mulai 13 Juni 1997, Dapatkan Feedback Positif

Disney Hercules tayang di Bioskop seluruh dunia pada tanggal 13 Juni 1997, rilisnya Hercules ini menjadi film ke-35 yang Disney tayangkan. Dibintangi oleh Tate Donovan, Danny DeVito, Susan Egan, dan lain sebagainya. Disney Hercules menjadi film manual pertama yang memfiturkan skywalker Sound.

Baca juga: Maddah, Lagu Sarasvati Yang Jadi Judul Novel Dan Film

Terlepas dari banyaknya hal-hal yang kurang sesuai dengan aslinya, animasi yang menghabiskan modal sebanyak 85 juta Dolar tersebut balik modal hingga hampir tiga kali lipat atau 252 jutaan dolar Amerika dan mendapatkan feedback yang positif

Siapa Sosok Hercules Atau Herakles Sebenarnya?

Hercules
Hercules versi Mitologi vs Disney

Untuk sementara ini terlebih dahulu mengulas Hercules dari sisi Mitologi aslinya. Hercules atau Herakles dalam mitologi Romawi merupakan anak dari dewa Zeus dan Alkmene yang diberkati kekuatan serta kecerdasan yang diatas rata-rata sehingga dapat menghadapi monster yang berusaha menganggu masyarakat Yunani ataupun pemimpin dan raja yang zalim.

Yang membuatnya terkenal dari tokoh ini adalah diberikannya dua belas tugas yang sepuluhnya berasal dari Euristheus, seorang Raja dari Tyrins, sebuah kota kuno di Yunani dan dua tambahan tugas lainnya pasca membunuh istrinya, Megara dan anak-anak Hercules akibat rencana jahat dewi Hera. Diantara keduabelas tugas yang diberikannnya, pertempuran melawan singa Nemea dan Hydra yang paling terkenal. Bagi kalian yang pernah bermain God of War 3 pada senjata milik Hercules terukir seekor singa Nemea.

Hercules memiliki arti Hera yang Berjaya atau kejayaan Hera, namun dewi Hera sangat membenci Hercules. Sementara itu di versi Disney Dewi Hera sangat begitu menyayangi Herakles, jauh berbeda daripada cerita aslinya.

Sosok Yang Begitu Dibenci Oleh Dewi Hera

Hera Disney
Perbandingan dewi Hera di mitologi vs Disney yang berbanding terbalik

Walaupun dalam adaptasi Disney Hera digambarkan sebagai dewi yang begitu keibuan, pada mitologi aslinya dewi Hera merupakan istri dari Zeus yang pendendam serta pencemburu terhadap siapapun yang jatuh cinta kepada dewa Zeus, saudara sekaligus suaminya itu termasuk anak dari hasil perselingkuhan dengan Zeus.

Hera begitu membenci Hercules semenjak kelahirannya, Hercules hampir saja tidak dilahirkan. Usaha yang dilakukan Hera digagalkan oleh pembantu Alkmene, Galanthis dengan menipu Eilithia, dewi kelahiran Yunani. Rencana jahat Hera lainnya adalah percobaan pembunuhan dengan mengirim dua ekor ular, dan berakhir gagal setelah dibunuh oleh Hercules bayi.

Dalam versi Disney rencana jahat dewi Hera digantikan oleh sang kakak, dewa dan penguasa Underworld  Hades yang juga mengalami kekeliruan alur. Ini merupakan kesalahan pertama Disney dalam mengadaptasi film Hercules.

Zeus Dan Hades Bertukar Posisi? Begitupun Hera

Zeus
Zeus di Disney dan Mitologi

Kesalahan selanjutnya adalah Urutan kelahiran dari dewa dewi Yunani. Dalam versi Disney dewa Zeus merupakan anak tertua dari Titan Cronus dan Rea sementara Hades menjadi dewa termuda yang kejam serta berusaha menggulingkan Zeus dari Mount Olympus. Sementara Zeus digambarkan sebagai dewa tertua yang bijaksana terhadap Olympus.

Berbanding terbalik dengan versi Mitologinya, Hades merupakan dewa Underworld sekaligus putra tertua Titan Cronus dan Rea yang pernah ditelan oleh sang ayah karena takut akan ramalan dari Uranus bahwa dirinya akan seperti sang ayah, digulingkan oleh anak sendiri dan terbukti Zeus sang anak berhasil menggulingkan Cronus pasca kemenangannya pada perang Titanomachia.

Sementara Zeus merupakan putra termuda yang tak ditelan oleh Cronus pasca Rea mengelabui Cronus dengan batu yang dibungkus oleh kain seolah-olah batu tersebut adalah Zeus. Ada banyak versi mengenai masa kecil Zeus setelah disembunyikan oleh Rea di gunung Ida, pulau Kreta. Melihat situasi di atas melihat Hera begitu kejam terhadap Hercules, justru Hera lah antagonis utama pada Disney Hercules daripada Hades.

Hades Bukan Sosok Jahat Seperti Yang Digambarkan Oleh Media Modern, Inilah Penggambaran Yang Sebenarnya

Hades
Hades di Disney yang banyak mengalami miskonsepsi dengan versi asli

Kesalahan terakhir pada Disney Hercules adalah miskonsepsi pada dewa Hades. Berbagai media modern selalu menggambarkan sosok dewa bawah tanah tersebut sebagai dewa yang jahat hanya karena Asosiasinya dengan kegelapan serta kematian. Sosok Hades pun juga ditakuti oleh masyarakat Yunani kebanyakan karena dengan menyebut Hades maka kematian semakin mendekat, justru dewa Thanatos yang bertanggung jawab atas pencabutan nyawa seseorang dan Moirai dalam menentukan nasib orang yang telah mati tersebut.

Selanjutnya Hades juga berusaha menggulingkan Zeus untuk menguasai Mount Olympus. Namun pada kenyataannya tak ada satupun sumber bahwa Hades memiliki niat mengambil alih kekuasaan para dewa setelah undian yang dilakukan oleh ketiga dewa setelah tumbangnya Cronus pada perang yang berlangsung selama sepuluh tahun tersebut.

Justru dewa-dewi lainnya yang ingin berusaha menggulingkan Zeus dan Hades begitu bahagia dengan kekuasaan bawah tanahnya serta Persephone, istri Hades yang diculik dari Demeter, saudaranya. Hades juga bertanggungjawab pada pergantian musim di Yunani.

Hades juga tidak diasosiasikan dengan Api seperti yang digambarkan di plot Disney Hercules, kenyataannya Hades juga dijuluki sebagai Plouton yang artinya kekayaan mengingat kekuasaannya dipenuhi banyak mineral berharga yang terkandung didalamnya. Dapat dipastikan elemen yang dimilikinya adalah tanah.

Demikian beberapa hal melenceng Disney Hercules dari Mitologi aslinya. Jangan lupa untuk share bila kalian suka dengan artikel ini. Update informasi menarik lainnya seputar game, pop culture dan Anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

The Big 4 Berhasil Menduduki Top 10 Netflix Worldwide

GAMEFINITY.ID, PATI – Jagat sinema Indonesia baru saja dihebohkan dengan salah satu film yang sukses di kancah internasional.  Membawakan tema action komedi, film The Big 4 karya sutradara Timo Tjahjanto berhasil menorehkan prestasi di Indonesia dan dunia. The Big 4 menjadi salah satu film yang masuk daftar top 10 film global Netflix.

Sejarah Baru Untuk Perfilman Indonesia

Menurut laporan dari Variety, The Big 4 menduduki peringkat dua dalam daftar film non-inggris dengan jumlah penonton lebih dari 16,4 juta jam selama periode 12 sampai 18 Desember 2022. Sedangkan untuk posisi pertama ditempati oleh film God’s Crooked Lines dalam periode waktu yang sama. Tercatat film The Big 4 masuk ke dalam daftar 10 film teratas di 53 negara, seperti Spanyol, Argentina, Yunani, Korea Selatan, hingga Thailand. Di Indonesia sendiri, The Big 4 menjadi film paling populer di Netflix Indonesia.

Dalam jumpa pers, sutradara Timo Tjahjanto membeberkan alasan menggabungkan genre komedia dan action dalam film The Big 4. Beliau berkeinginan untuk menyuguhkan tontonan komedi tetapi masih memiliki unsur laga penuh darah. Ini juga merupakan ciri khas dari film-film buatan Timo. Terlebih lagi Timo sering mendapatkan kritikan jika film-film yang dia garap selalu bernuansa suram.

Baca juga: Live Action The Last Of Us Akan Sesuai Dengan Gamenya

Tentang The Big 4

The Big 4 merupakan film lokal Indonesia terbaru hasil arahan sutradara kondang Timo Tjahjanto. Film ini mengusung tema action brutal dengan bumbu-bumbu komedi di dalamnya. The Big 4 mengisahkan empat mantan pembunuh bayaran dan seorang polisi yang terlibat dalam suatu misi pembunuhan. Dibintangi oleh aktor-aktor terkenal seperti Abimana Aryasatya, Arie Kriting, Lutesha, Kristo Immanuel, dan Putri Marino.

The Big 4 berhasil menorehkan sejarah baru dengan menjadi film pertama dari negara Asia Tenggara yang berhasil menduduki peringkat pertama di Top Movie Netflix Worldwide. Film ini juga sukses mengambil hati para penonton di 53 negara berbeda termasuk Filipina, Malaysia, Argentina, dan beberapa negara lainnya.  The Big 4 terbilang sangat berhasil dalam menyuguhkan keindahan alam Indonesia melalui wilayah bali dan Indonesia Timur.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk menonton The Big 4 di Netflix?

Update informasi menarik lainnya seputar game, pop culture dan Anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Maddah Yang Diambil Dari Novel Risa Saraswati

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Maddah merupakan salah satu judul lagu dari sebuah band Indie asal Bandung, Sarasvati dengan vokalis Risa Saraswati. Selama ini Risa Saraswati dikenal dengan novel Danur yang menceritakan dirinya bertemu dengan kawan hantunya yang berasal dari Belanda Hans, Hendrik, William, Janshen, dan Peter serta Maddah, Sunyaruri, Asih, dan lain sebagainya.

Selain aktivitasnya sebagai Penulis dan juga Youtuber, Risa Saraswati atau biasa dipanggil Teh Risa ini juga aktif di dunia musik. Dengan membentuk grup band bernama Sarasvati yang beranggotakan delapan orang termasuk dirinya sebagai sang vokalis pada tahun 2010 dengan album pertamanya Peter’s Story yang menjadi soundtrack film Danur hingga yang terbarunya Ratimaya pada 2016.

Baca juga: PUBG Mobile Dirikan Label Beat Drop

Maddah, Lagu Risa Saraswati Yang Menjadi Sebuah Judul Novel

Danur 2
Maddah atau Danur 2

Diciptakan oleh sang Vokalis, Maddah sendiri merupakan judul lagu dari album Mirror Risa Saraswati yang dirilis pada tahun 2012 yang menceritakan seseorang yang tengah berjuang dalam kegundahannya menghadapi masalahnya. Terdapat fakta menarik mengenai lagu ini, beberapa penggalan lirik pada lagu Maddah digunakan pada judul bab novel Maddah itu sendiri. diantaranya Meruntih berang, Canting, serta Belukar Kini Gersang.

Maddah

Diam dalam gelisah

Rentang tawa riang gundah

Ceracau hati yang lelah tak henti trus mendesah

Belukar kini gersang

Hampaku kian terbentang

berai mengharapkan terang, diri meruntih berang

Reff:

Uuh…. resahku melayang

uuh….. gusarku tak tenang

Harapan lama pudar

Semesta pun mendengar

Rintik jeritan tergetar

Tak cukup tuk berpendar

Sempat Dibuatkan Filmnya Dengan Judul Yang Sama, Serta Sinopsis Singkat

Maddah Banner
Poster fil Danur 2 yang tayang pada 2018 lalu

Setelah kesuksesan Danur pada 2017 yang menceritakan masa kecil Risa yang ditemani dengan kelima kawan Belandanya Hans, Hendrik, Peter, Janshen, serta William. Sekuelnya, Maddah ditayangkan di bioskop pada tahun 2018 yang lalu dibintangi oleh aktris Prilly Latuconsina yang dipercayakan untuk berperan menjadi Risa Saraswati.

Menceritakan Risa Saraswati bersama sang adik menginap di rumah Pamannya yang berhantu. Risa yang diberkahi kemampuan melihat hal tak kasat mata merasakan adanya aura tidak enak di rumah pamannya, terbukti sesosok hantu bernama Ivanna Van Dijk mengganggu sang paman beserta keluarganya tak lama setelah menempati rumah tersebut.

Jangan lupa untuk kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Mengenal Duo YOASOBI Yang Sedang Hits Lebih Dalam

GAMEFINITY.ID, PATI – Popularitas group duo Yoasobi saat ini memang sedang berada dipuncak sejak beberapa tahun belakangan. Dari pecinta J-pop hingga mereka yang tidak begitu suka J-pop mulai mendengarkan lagu-lagu Yoasobi saat ini. Bisa dibilang Yoasobi telah berhasil menyentuh hati para penggemarnya yang datang dari berbagai kalangan pecinta musik. Nah, mari kita mengenal lebih dalam duo Yoasobi yang sedang naik daun.

Asal Usul Terbentuknya Yoasobi

Yoasobi adalah duo musik Jepang yang terdiri dari seorang produser dan penulis lagu Ayase bersama penyanyi perempuan Ikura. Mereka terkenal karena lagu-lagu pop yang menyentuh hati yang telah mereka rilis sejak debut mereka pada tahun 2019.

Awal terbentuknya duo Yoasobi bermula pada saat Ayase yang masih seorang produser musik vocaloid mendapatkan tawaran dari situs cerita online monogatary.com. Dalam kolaborasinya Ayase akan membuat lagu – lagu yang terinspirasi dari cerita yang ada di website monogatary.

Saat itu Ayase sedang mencari – cari vokalis untuk project-nya melalui media sosial. Dan bertemulah dia dengan suara dari seorang penyanyi sekaligus penulis lagu, Lila Ikuta yang mana sekarang menjadi partnernya di Yoasobi sebagai Ikura. Pada awalnya Ikura sendiri masih bingung dengan konsep yang ditawarkan oleh Ayase. Namun setelah dia mendengan karya – karya Ayase sebelumnya yang merupakan musik – musik Vocaloid, Ikura langsung menyadari bahwa mereka berdua memiliki selera musik yang sama.

Nama Yoasobi sendiri bisa diartikan secara kasar “Kehidupan Malam” yang mana memiliki makna bagaiman Ayase dan Ikura yang sebelumnya memiliki karir masing – masing di siang hari sebelum pada akhirnya bersatu menjadi group Yoasobi. Ayase yang awalnya merupakan produser musik – musik vocaloid seperti Hatsune Miku, dan Ikura yang seorang penyanyi sekaligus penulis lagu.

Novel Dan Cerpen Sebagai Sumber Lagu

Seperti yang dijelaskan, Yoasobi terbentuk karena kolaborasi Ayase dan Ikura dengan platform cerita online Monogatary. Maka dari itu hampir semua musik yang dirilis oleh superduo ini diadaptasi langsung dari cerita – cerita para penulis di monogatary.

Contoh paling terkenal adalah Yoru ni Kakeru yang merupakan adaptasi dari cerita karya Mayo Hoshino yang berjudul “Thanatos no yuuwaku”. Meski memiliki irama musik yang asik, ternyata ada cerita kelam dibalik setiap lirik lagu Yoru ni Kakeru. Thanatos no Yuuwaku atau diartikan Godaan Thanatos menceritakan tentang sepasang kekasih yang berulang kali mencoba untuk bunuh diri.

Menurut Ayase apabila dia menulis lagu yang suram untuk mengekspresikan cerita yang suram hanya akan menjadi karya yang biasa saja. Maka dari itu Yoru ni Kakeru dibuat sebaliknya untuk membuatnya lebih menarik dan menonjol. Alhasil lagu ini berhasil trending dan viral di mana – mana hingga saat ini.

Berhasil Meraih Berbagai Penghargaan di Awal Debut

Perilisan lagu pertama mereka berjudul Yoru ni Kakeru berhasil meledak di internet pada tahun 2019. Popularitas lagu ini pun semakin meningkat ketika dirilisnya versi The Home Take di Youtube pada tahun 2020. Dalam lima bulan dirilis, Yoru ni Kakeru berhasil memuncaki tangga lagu Billboard Japan Hot 100 selama tiga minggu berturut – turut. Single ini juga dinobatkan oleh MTV Video Music Award Japan 2020 dan Space Shower Music Awards 2021 sebagai Song of the Year.

Yoasobi
Yoasobi dinobatkan sebagai Artist of The Year di Ajang Penghargaan Space Shower Music Awards 2022

Pretasi duo group ini tentunya tidak sampai situ saja. Pada tahun 2021 MTV Video Music Award Japan 2021 kembali memberikan penghargaan terbesar mereka kepada Yoasobi sebagai Artist of The Year. Penghargaan ini juga kembali mereka raih di ajang penghargaan SPACE SHOWER MUSIC AWARDS 2022 yang baru saja diadakan beberapa waktu lalu.

Ikut Terlibat Dalam Pembuatan Anime

Tak hanya fokus pada industri musik, Yoasobi juga sering terlibat dalam pembuatan Anime. Pada tahun 2021 kemarin Yoasobi berkesempatan untuk menangani theme song dari anime populer Beastars Season 2. Yoasobi mengisi opening song dengan judul Kaibutsu (Monster) sekaligus ending song yang berjudul Yasashii Suisei (Gentle Comet). Kedua lagu ini masing-masing didasari pada kisah novel Jibun no Mune ni Jibun no Mimi o Oshi Atete (I Press My Own Ear to My Chest), dan Shishiza Ryūseigun no Mama ni (A Leonid, Alwayskarya Paru Itagaki.

Lagu terbaru, Yoasobi kembali hadir untuk mengisi soundtrack anime mecha populer Mobile Suit Gundam: The Witch from Mercury. Dalam anime ini Yoasobi membawakan lagu berjudul The Blessing yang terinspirasi dari novel karangan Ichiro Okouchi berjudul Yurikago no Hoshi (Cradle Star).

Baca juga: Daftar Anime Yang Layak Remake dan Wajib Dinantikan

Tour Dunia Yoasobi Pertama Akan di Indonesia

Dalam festival musik Head in The Cloud Jakarta, Yoasobi hadir sebagai bintang tamu untuk memeriahkan acara tersebut. Ini sekaligus menjadi penampilan perdananya di Indonesia mapun di luar negeri. Setelah sukses tampil di HITC Jakarta, Yoasobi menuliskan tweet ucapan terima kasih sekaligus memberikan tease mengenai konser solo mereka. Dalam tweet tersebut Yoasobi seolah telah merencanakan Indonesia sebagai destinasi konser solo mereka nantinya.

Beberapa waktu lalu Yoasobi baru saja memberikan informasi mengenai tour arena pertama mereka yang akan diadakan tahun 2023. Tour ini akan dimulai pada 5 April 2023 di Nippon Gaishi Hall dan berakhir di 4 Juni 2023 di Saitama Super Arena. Dalam tour ini Akan ada total 12 pertujukan di enam lokasi berbeda nantinya.

Jangan lupa untuk kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Mengenal Genre J-Core, Hardcore Techno Jepang yang Energetik

GAMEFINITY.ID, Bandung – Jepang dapat dikatakan sebagai salah satu industri kreatif terbesar di dunia. Penggemar budaya negeri sakura itu memiliki jumlah yang banyak di seluruh dunia. Salah satu medium budaya itu adalah musik seperti J-pop. Namun, ada juga genre yang terkenal di luar mainstream di sana, salah satunya adalah J-core.

Asal-Usul J-core, Japanese Hardcore

J-core merupakan versi Jepang dari genre hardcore techno, biasanya UK hardcore. Bedanya, genre musik tersebut mengombinasikan trope dari budaya Jepang yang menjadi ciri khas tersendiri. Biasanya elemen trope tersebut berupa sample melodi dari anime, musik J-pop terutama denpa, dan juga game. Trope itulah yang menjadikan Japanese Hardcore memiliki ciri khas energetik.

Redbull Music Academy mencatat Jea dari DJ Sharpnel menjadi pionir genre Japanese Hardcore. Ia merilis album debut di bawah label Sharpnelsoundlabel sebagai Sharpnel vs. Project Gabbangelion. Judul album dan alias artis itu mengambil referensi dari anime populer Neon Genesis Evangelion.

Awalnya, J-core mulai menyebar pada 2000-an melalui jaringan peer to peer Jepang. Namun, genre ini mulai populer di Barat saat anime naik daun di sana. Cukup banyak penggemar anime yang menikmati genre hardcore khas Jepang itu. Hal itu menginspirasi fenomena nightcore yang marak pada 2010-an.

Tokyo menjadi pusat musik hardcore Jepang, terlihat dari beberapa klub malam menampilkan DJ dan musisi untuk menghibur pengunjung dalam sebuah event. Event kecil serupa juga marak di Sendai, Osaka, dan Hokkaido.

Rhythm Game Membuatnya Semakin Naik Daun

Tidak dapat dipungkiri bahwa rhythm game membuat genre J-core benar-benar naik daun. Beatmania IIDX dan Dance Dance Revolution menjadi game yang memperkenalkan Japanese hardcore pada publik. Mayoritas musisi yang berkecimpung di genre ini juga membuat lagu untuk berbagai game musik.

J-core Hardcore Syndrome 16
Hardcore Syndrome 16, album ke-16 dari kompilasi Hardcore Syndrome, salah satu seri kompilasi musik J-core terkenal

Contoh komposer terkenal yang biasa membuat lagu rhythm game adalah REDALiCE. Ia adalah pendiri Hardcore Tano*C, salah satu label J-core terbesar. Dalam wawancaranya dengan Vice, dirinya mengaku Dance Dance Revolution menjadi salah satu inspirasi untuk membuat musik.

“Sederhananya, itulah musik yang menyenangkan untuk menari bersama. Sebelumnya hanya sekadar musik dance. Sekarang, lebih banyak musik tersebut dibuat untuk game. Itu membuat suaranya lebih beragam,” jelas REDALiCE.

Baca juga: PUBG Mobile Dirikan Label Musik Beat Drop

Japanese hardcore tidak hanya berkecimpung pada elemen UK hardcore, happy hardcore, dan gabber. Lebih banyak musik yang berekspansi pada genre lain seperti future bass, trance, dan psychedelic.

Event Comic Market dan M3 di Jepang turut menjadi pusat penjualan album musik bergenre J-core. Kedua event tersebut biasanya digelar dua kali dalam setahun. Penggemar Japanese hardcore dan lagu rhythm game dapat membeli album fisik saat mengunjungi event tersebut.

Berawal dari hardcore techno khas Jepang menjadi sangat beragam, J-core sudah jauh lebih berkembang semenjak kemunculannya. Genre musik electronic dance yang satu ini cocok untuk pesta berenergi tinggi. Meski tidak menjadi mainstream, genre ini tampaknya akan terus berkembang dari waktu ke waktu.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Snow Queen Yang Jadi Inspirasi Frozen Dan Cotton Cookie

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Diadaptasinya cerita rakyat seperti Snow Queen, Putri Duyung, dan skisah lainnya pada industri hiburan modern menjadi salah satu langkah dalam pelestarian keberadaan kisah yang telah diceritakan sejak turun temurun ini baik lokal maupun mancanegara terlebih mayoritas generasi muda saat ini cenderung menyukai selebriti maupun karakter fiksi. Sebagian menganggapnya sebagai hal yang telah ketinggalan zaman.

Terlepas dari itu kepopuleran sang artis terkadang hanya bersifat sementara dan dapat terlupakan begitu saja di masa mendatang. Hal ini berbeda dengan cerita rakyat yang keeksisannya begitu abadi dikarenakan isinya yang sarat akan pesan moral dan akan diingat selalu sepanjang masa.

The Snow Queen, Mahakarya Dari Hans Christian Andersen Yang Menjadi Inspirasi Film Frozen Dan Cotton Cookie

HC Andersen
Hans Christian Andersen

The Snow Queen merupakan cerita rakyat dan dongeng pengantar tidur anak yang dikarang oleh penulis sekaligus penyair masyhur berkebangsaan Denmark Hans Christian Andersen pada tahun 1844. Sosok Hans Christian Andersen memang tidak bisa dipisahkan dari cerita anak- anak. Alasan utamanya dikarenakan cerita yang dibawakan olehnya begitu mendalam dan sarat akan pesan moral yang selalu dikenang sepanjang hayatnya serta inspiratif.

Baca juga: Daftar Anime Yang Layak Di Remake

Karya – karya beliau selepas kepergiannya telah diterjemahkan menjadi 147 bahasa yang berbeda di seluruh dunia. Karya beliau yang terkenal diantaranya The Snow Queen, Thumbelina, Putri Duyung, dan masih banyak lagi. Sebagian yang disebutkan juga telah diadaptasi menjadi film.

Menariknya diantara cerita yang dibuat oleh HC Andersen, The Snow Queen menjadi cerita terpanjang dan memiliki adaptasi terbanyak.

Alur Cerita Ratu Salju Yang Banyak Diadaptasi ke Media Modern

The Snow Queen menceritakan seorang gadis bernama Gerda yang berusaha mencari sahabatnya Kai yang hilang dibawa oleh Ratu Salju akibat pengaruh sihir dari serpihan cermin bangsa troll yang jahat. Nenek Kai mengatakan kepada dua anak tersebut bahwa Ratu salju akan datang ketika salju berkumpul semakin banyak.

Snow Queen diff version
The Snow Queen merupakan salah satu karya HC Andersen yang banyak mendapatkan adaptasi cerita

Di suatu malam yang bersalju, Kai melihat sesosok Ratu Salju yang kemudian datang untuk menemuinya. Kai seketika takut dan mundur dari dalam rumahnya. Hingga pada musim panas, serpihan kaca yang berasal dari Troll masuk ke diri Kai. Dirinya berubah 180 derajat menjadi begitu kejam terhadap kawannya, Gerda dan sang Nenek serta patuh terhadap Sang Ratu.

Kai Snow Queen
Perbandingan Kai dibawa Ratu Salju yang asli vs Cookie Run

Kemudian pada musim dingin, Kai meninggalkan Gerda dan keluarganya untuk ikut bersama Ratu Salju menggunakan kereta saljunya. Untuk melupakan keberadaan Gerda, Ratu salju kemudian mencium Kai sebanyak dua kali, pertama untuk membuatnya mati rasa kemudian ciuman keduanya untuk melupakan sahabatnya. Banyak yang beranggapan bahwa Kai telah meninggal semenjak dibawanya Kai oleh Ratu Salju.

Gerda yang betul-betul paham dengan keadaan Kai menolaknya, ia pun menanyakan keberadaannya, sayang nihil, tak satupun mengetahui Kai. Gerda selanjutnya datang mengunjungi rumah sesosok penyihir. Dan sang penyihir ingin Gerda tinggal bersamanya dengan tujuan melupakan sesosok sahabatnya dan bunga pada taman sang penyihir seketika tenggelam agar tujuan sang gadis tersebut betul-betul dilupakan.

Gerda saat menemukan beberapa bunga mawarnya pun menangis dan bunga bunga yang tenggelam tersebut terangkat. Iapun juga tidak menemukan sang sahabat dan merasa bunga-bunga tersebut tak dapat membantunya lalu pergi dari taman tersebut.

Hingga pada suatu hari, seekor burung gagak memberitahu posisi Kai saat ini kalau ia ada di sebuah Istana sang Putri. Alih-alih Kai, justru sang pangeran yang wajahnya identik dengan Kai bersama sang Putri. Ia lalu menceritakan yang sebenarnya kepada mereka berdua dan merekapun memberikan pakaian hangat kepada Gerda. Sampai pada suatu hari, Gerda ditangkap oleh sekawanan perampok dan dibawa ke kastil mereka. Setibanya di Istana sang Perampok, ia berteman dengan sang Gadis di Istana tersebut.

Sang Putri memiliki seekor burung merpati, dan rupanya sang burung merpati tersebut secara langsung menyaksikan Kai dibawa oleh sang Ratu tersebut. Apa yang dikatakan oleh sang merpati tersebut membuatnya bernapas lega. Sang burung mengatakan bahwa Kai dibawa ke Istana Sang Ratu salju yang berada di Lapland. Begitupun dengan sang Rusa, ia tahu persis lokasi istana tersebut karena tempat tinggalnya tidak jauh dari Istana Ratu Salju.

Sebelum Gerda tiba di Istana Sang Ratu, Gerdapun bertemu dengan wanita berkebangsaan Lapp dan Finlandia. Wanita itu kemudian memberi tahu sifat Gerda yang berhati baik dan tulus. Menurutnya sifat ialah yang dapat mengusir pengaruh jahat sang Ratu Salju. Setibanya Gerda dan sang Rusa di Istana, ia dihadang oleh penjaga kastil. Ia lalu memohon kepada Yang Kuasa untuk membantu dirinya.

Berkat bantuan dari Tuhan, sang penjaga akhirnya mengizinkan Gerda masuk dan terkejut jika Kai diam mematung di danau beku milik Ratu Salju itu. Gerda kemudian memohon Ratu Salju untuk membebaskan Kai. Ratu Salju menyetujui permintaan Sang gadis dengan memberikan tugas berupa sebuah puzzle yang dimana Kai harus merangkainya dan apabila membentuk suatu kata. Kai harus mengejanya agar kutukan tersebut terlepas.

Gerda
Cotton Cookie pada franchise Cookie Run diambil dari Gerda The Snow Queen

Si Gadis berlari menemui Kai dan menciumnya. Ia pun mengeluarkan air mata yang mampu menghapus kutukan yang mengakar di tubuh sahabatnya. Akhirnya Kai terlepas dari kutukan tersebut dan dirinya kembali seperti yang dahulu. Merekapun menari dan membentuk sebuah kata yang dieja oleh Kai. Sepuas mereka menari serpihan tersebut membentuk sebuah kata keabadian dan Kai mengejanya. Dibantu oleh Rusa, dan dua wanita yang ditemuinya dahulu mereka lantas meninggalkan Istana sang Ratu.

Mereka juga bertemu dengan wanita perampok yang membantu melepaskan dirinya dahulu dan seketika kembali ke Rumah mereka dalam keadaan dirinya yang lebih dewasa.