Category Archives: Pop Culture

Setara The Beatles, Taylor Swift Jadi Penyanyi Wanita dengan Album Terbanyak

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Tahun ini menjadi tahun milik Taylor Swift. Bagaimana tidak, dimulai dari rangkaian turnya, The Eras Tour yang dilaksanakan dimulai bulan Maret 2023 hingga Agustus 2024di seluruh dunia. Lalu Taylor Swift juga merilis ulang album Speak Now (Taylor’s Version) pada 6 Mei 2023 lalu diunggah di akun Instagramnya, @taylorswift.

Tidak kalah mengejutkan, dirinya juga merilis video musik lagu I Can See You di mana video musik di mana model-modelnya ialah aktris Joey King dan Taylor Lautner, sang mantan. Tidak sampai di situ saja, ada istri Taylor Lautner juga, Taylor Dome. Kejutan tidak berhenti begitu saja. Bahkan Taylor Lautner bersama Joey King menjadi tamu konsernya. Seperti yang kita tahu bahwa Taylor Lautner  menjadi inspirasi Taylor Swift dalam penulisan lagu Back to December.

Dengan konsistenya dalam penulisan banyak lagu dan kontribusinya di industri musik, semuanya berjalan sangat manis. Setelah album Speak Now (Taylor’s Version) dirilis, Swift mencatatkan sejarah baru dalam musik global. Album ketiga yang merupakan rangkaian album rilis ulang ini debut di peringkat pertama setelah dirilis serta terjual sekitar 716 ribu.

Baca juga: 

Dilansir laman New York Times, berkat pencapaian dari album beserta lagunya tersebut menjadikan Taylor Swift sebagai penyanyi wanita yang memiliki album terbanyak. Album Speak Now (Taylor’s Version) merupakan album ke-12 yang dapat bertengger di puncak dengan sukses.

Dengan ini, Taylor Swift menggeser pencapaian Barbra Streisand di peringkat pertama. Tidak sampai situ saja, sang penyanyi juga dikabarkan meraih pencapaian setara dengan The Beatles.

Masih Berjaya dan Laris Manis di Billboard

Dilansir Forbes, album Speak Now (Taylor’s Version) membuat penyanyi berusia 33 tahun ini masuk ke dalam Hot 100 Billboard dengan 22 lagu. Kemudian ada juga tiga single dari tiga album yang berbeda dan masuk ke dalam Top 10.

Hebatnya lagi, dua dari tiga single itu bahkan sudah pernah dirilis sebelumnya. Oleh karena dukungan Swifties, sebutan penggemar Taylor Swift, single-single tersebut kembali masuk ke urutan 10 besar Billboard Hot 100.

Ketiga single tersebut ialah I Can See (Taylor’s Version) (from the Vault) yang menjadi salah satu lagu di album Speak Now (Taylor’s Version) yang berada di peringkat kelima. Single Cruel Summer yang berasal dari album Lover (2019) berada di urutan kesembilan serta Karma yang merupakan salah satu lagu dari album Midnights (2022) yang bertengger di posisi kesepuluh.

Pencapaian Taylor Swift Setingkat dengan The Beatles

Taylor Swift

Dari pencapaian-pencapaian tersebut menjadikan Taylor Swift setingkat dengan The Beatles. The Beatles, band legendaris asal Inggris pada era 1960 hingga 1970-an tersebut diketahui menjadi satu-satunya musisi yang masih menjadi pemegang rekor.

Beberapa lagu The Beatles yang pernah bertengger ialah I Want to Hold Your Hand di puncak tangga lagu. Kemudian lagu She Loves You ada di posisi kedua dan Please Please Me berada di peringkat keenam.

Variety menAgungkapkan bahwa Billboard sempat menyatakan Taylor Swift menjadi artis pertama di mana keempat albumnya bertengger di Top 10 secara bersamaan sejak 60 tahun terakhir ini. Album yang dimaksud antara lain Lover, Folklore, dan Midnights.A

Selain itu, Taylor Swift juga ikut masuk ke dalam kelompok penyanyi yang mempunyai 11 album yang bertengger di Chart Top 200 secara bersamaan. Single Anti-Hero yang berasal dari album Midnights masih ada di 20 besar Hot 100. Sebanyak 42 lagu andalannya juga ikutmasuk ke dalam Top 10.

Naruto: Alasan Mengapa Nama Belakang Naruto Bukan Namikaze

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Naruto merupakan karakter ikonik dari serial anime yang juga menyandang namanya sendiri, telah mencuri hati banyak penggemar dengan sifat-sifat uniknya. Namun, keputusan tentang nama belakang karakter ini, yaitu ‘Uzumaki‘, sering menjadi sorotan diskusi di antara para penggemar. Meskipun seharusnya Naruto mewarisi nama ‘Namikaze‘ dari ayahnya, beberapa alasan khusus menyebabkan keputusan aneh ini.

Baca juga:

Sistem Penamaan Tradisional Jepang

Uzumaki Naruto
Uzumaki Naruto ttd kontrak Summon (Foto: Gamerant)

Pertama-tama, perlu dipahami sistem penamaan tradisional Jepang yang berbeda dengan konvensi Barat. Di Jepang, nama belakang ditulis sebelum nama depan, dan penamaan sejarah dipengaruhi oleh prestise sosial keluarga. Dalam konteks dunia Naruto yang mirip dengan era pra-modern Jepang, adat ini masih berlaku.

Meskipun nama Namikaze terkait dengan ayah Naruto, nama Uzumaki jauh lebih dihormati karena mengacu pada klan Uzumaki yang ditakuti. Oleh karena itu, Naruto mengambil nama keluarga ibunya, Kushina, yang memiliki reputasi lebih kuat.

Selanjutnya alasan lain mengenai nama tidak konvensional Naruto adalah keinginan sang pengarang, Masashi Kishimoto, untuk menyimpan garis keturunannya sebagai rahasia dari penonton. Sejak awal, Minato, ayah Naruto, telah dikenal sebagai Hokage Keempat.

Jika Naruto diberi nama Namikaze dari awal, maka hubungan paternal mereka akan segera terungkap, menghilangkan elemen kejutan yang diinginkan oleh Kishimoto. Dengan memberikan nama belakang Uzumaki kepada Naruto, sang pengarang mampu menyimpan identitas sejati tokoh utama ini hingga saat-saat yang tepat. Hal ini menambah daya tarik cerita dari karakter Naruto.

Baca juga:

Melindungi Kehidupan Naruto

Minato dan Kushina melindungi Naruto
Minato dan Kushina melindungi Naruto (Foto: Fandom)

Selain itu, ada penjelasan dalam cerita itu sendiri tentang pilihan nama ini, yaitu untuk melindungi keselamatan Naruto. Sebagai Hokage, Minato menghadapi banyak musuh, terutama selama Perang Besar Ninja Ketiga.

Jika Naruto memiliki nama belakang Namikaze, dia akan menjadi target musuh-musuh ayahnya yang ingin membalas dendam. Namun, dengan menggunakan nama Uzumaki, yang terkait dengan klan yang hampir punah dan dilupakan, Naruto dapat terlindungi dari ancaman tersebut.

Secara keseluruhan, alasan mengapa nama belakang Naruto bukan Namikaze melibatkan kombinasi beberapa faktor. Sistem penamaan tradisional Jepang, keinginan sang pengarang untuk menyimpan rahasia garis keturunan, dan pertimbangan keselamatan Naruto menjadi faktor utama dalam keputusan tersebut.

Nama Uzumaki, yang penuh dengan makna sejarah dan kekuatan, melambangkan peran penting dalam perjalanan karakter ini. Sebagai salah satu karakter anime yang paling ikonik, nama belakang Naruto menjadi bagian integral dari pesona dan daya tarik serial yang tak terlupakan ini.

Baca juga:

Demikian pembahasan Naruto: Alasan Mengapa Nama Belakang Naruto Bukan Namikaze. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Secret Invasion Menggeser Hierarki Kekuatan di MCU

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Secret Invasion baru saja merilis episode keenam dan terakhirnya. Serial yang menutup bab terbaru dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) yang menampilkan Nick Fury dan Skrull. Namun, ada satu hal yang tidak bisa saya abaikan dari cerita ini, yaitu karakter G’iah.

Karakter Skrull, G’iah, yang diperankan oleh Emilia Clarke, merupakan putri dari Talos (Ben Mendelsohn). Awalnya, G’iah memberontak melawan ayahnya dan berpihak pada Gravik (Kingsley Ben-Adir), yang jahat. Namun, G’iah berubah pikiran dan bergabung dengan Ayahnya dan Fury (Samuel L. Jackson).

Episode penutup musim ini, ada hal yang cukup signifikan terjadi padanya. Artikel berikut ini mengandung bocoran cerita, jadi pastikan kamu sudah menonton Secret Invasion di Disney+.

Dua Skrull OverPower di Secret Invasion

dua skrull bertarung di secret invasion
G’iah dan Gravik bertarung sebagai Super Skrull

Pada episode sebelumnya, kita mengetahui bahwa selama ini Gravik sedang mencari sesuatu yang disebut “The Harvest“. Harvest adalah DNA setiap Avenger yang berperang dalam Pertempuran di Bumi, yang kita lihat dalam Avengers: Endgame.

Semua anggota Avengers, dari Hulk dan Thor hingga Carol Danvers alias Captain Marvel, termasuk dalam Harvest ini. Nick Fury merekrut Skrull untuk mengumpulkan darah mereka dari medan perang agar bisa digunakan ketika diperlukan. Sialnya, Gravik adalah salah satu dari mereka yang mengumpulkannya, inilah sebabnya dia mengetahui tentang Harvest.

Kita hanya bisa berasumsi bahwa para Avengers tidak mengetahui tentang hal ini, karena mereka pasti tidak akan setuju dengan tindakan Fury. Sebenarnya, ini adalah perbuatan jahat, tapi acara ini sepertinya mengabaikan fakta tersebut, dan kita pun akan mengikuti itu untuk saat ini.

Gravik ingin menggunakan Harvest untuk memberinya kekuatan dari seluruh Avengers. Tak disangka, Fury, yang dengan mudahnya berjalan masuk ke markas Skrull di mana semuanya sudah mati, dengan seenaknya memberikannya kepada Gravik. Lalu Gravik menggunakannya dan benar-benar menjadi makhluk dengan kekuatan semua Avenger (dan tampaknya beberapa villain juga) dalam Marvel Cinematic Universe.

Tentu saja, hal itu akan membuatnya tak terkalahkan jika dia tidak menyadari twist besar yang terjadi. Fury yang masuk ke markas bersama Harvest sebenarnya adalah G’iah yang menyamar. Karena dia berada dalam mesin itu bersama Gravik, sekarang dia juga memiliki kekuatan dari setiap Avenger di MCU.

Baca juga:

Karakter Avengers dalam Satu Tubuh di Secret Invasion

Giah di Secret Invasion dengan lengan Drax
G’iah menjadi Super Skrull

Mereka berdua bertarung, menggunakan semua kekuatan mereka, dan G’iah berhasil membunuh Gravik. Selama pertarungan itu, kita melihat kekuatan-kekuatan itu muncul sebagai bagian tubuh Avengers tertentu yang berubah bentuk pada tubuh Skrull mereka. G’iah mendapatkan tangan Hulk, lengan Drax, kepala Mantis, dan seterusnya. Pada akhir cerita, G’iah masih berada di luar sana, tampaknya bergabung dengan karakter kuat mirip Fury, yaitu Sonya Falsworth.

Baca juga:

Kekacauan di MCU Benar-Benar Terjadi Selain Multiverse

Presiden Ritson di Secret Invasion
Presiden Ritson di Secret Invasion

Sekarang kita tahu ada makhluk di MCU yang memiliki kekuatan gabungan dari setiap orang yang berperang dalam Avengers: Endgame. Semua kekuatan itu berada dalam satu tubuh. Apakah kita harus menerima hal ini begitu saja? Bagaimana MCU bisa berlanjut jika G’iah tidak menjadi pemimpin Avengers secara tiba-tiba atau menjadi ancaman terbesar bagi mereka? Tentu saja, dia mungkin tetap bersembunyi dan melakukan perintah Falsworth. Tapi benang merah yang dibuka oleh acara Disney+ ini, cerita ini menjadi yang terpenting.

Kita sudah membahas bagaimana Fase Empat MCU telah meninggalkan banyak karakter, poin plot, dan alur cerita terbuka untuk dijelajahi. Semuanya mulai dari cincin Shang-Chi, keberadaan Moon Knight, hingga Celestial di lautan dalam film Eternals.

Dengan cerita Fase Lima seperti Secret Invasion, kita berharap beberapa dari hal-hal tersebut akan terjawab. Memang benar, kita telah melihat karakter pada Black Widow, Rick Mason (O-T Fagbenle), muncul di episode Secret Invasion. Juga film The Marvels akan menghadirkan kembali bintang-bintang Disney+, Kamala Khan dan Monica Rambeau.

Namun, tidak ada dari karakter-karakter tersebut yang memiliki kekuatan gabungan dari setiap Avenger, seperti yang disebabkan oleh keputusan kontroversial Nick Fury.

Saya cukup kebingungan tentang perlakuan MCU terhadap karakter-karakter dalam Universe Marvel. Talos yang muncul dalam beberapa film dan merupakan bagian terbaik dari Secret Invasion, berakhir dengan sangat biasa saja dan tanpa sorotan yang memadai.

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa nasib G’iah juga mungkin tidak pasti, dan para penggemar merasa khawatir. Akankah dia akan hanya digunakan sebentar dan kemudian diabaikan dalam cerita MCU berikutnya?

Bagaimana Nasib G’iah Selanjutnya?

Giah bertemu Sonya Falsworth
Giah bertemu Sonya Falsworth

Kesimpulannya, “Secret Invasion” telah mengubah keseimbangan kekuatan dalam MCU dengan kemunculan G’iah. Seorang Skrull yang memiliki kekuatan gabungan dari para pahlawan terkuat di Bumi.

Keberadaannya membuka banyak kemungkinan bagi alur cerita dan interaksi karakter di masa depan. Sambil kita menantikan fase berikutnya dari MCU, satu hal yang pasti – kekuatan dan potensi G’iah menjadikannya sebagai kekuatan yang tangguh. Ceritanya kemungkinan akan menjadi titik fokus dalam saga berkelanjutan dari Marvel Cinematic Universe.

Baca juga:

Demikian pembahasan Secret Invasion Menggeser Hierarki Kekuatan di MCU. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Lagu Jung Kook, Seven, Capai Nomor 1 di Billboard Hot 100!

GAMEFINITY.ID, Bandung Single solo terbaru Jung Kook, Seven, berhasil memuncaki tangga lagu Billboard Hot 100. Hasil ini menjadikannya sebagai anggota BTS kedua yang meraih prestasi membanggakan itu. Jimin sebelumnya memuncaki Billboard Hot 100 dengan Like Crazy pada April lalu.

Tidak hanya menjadi prestasi bagi Jung Kook, Latto, rapper yang ambil bagian dalam single itu, juga mendapatkan lagu nomor satu pertamanya di Hot 100. Lagu Seven berhasil mengalahkan single Jason Aldean yang berjudul Try That in a Small Town.

Lagu Seven Jung Kook Dominasi Billboard Hot 100

Single solo terbaru Jung Kook, Seven, berhasil debut di nomor satu di Billboard Hot 100. Menurut Billboard, Seven berhasil mencetak 21,9 juta stream, 6,4 juta airplay, dan 153 ribu penjualan CD dan digital per 14-20 Juli 2023. Selain Hot 100, Seven mencapai peringkat kedua di tangga lagu Digital Song Sales dan peringkat keempat Streaming Songs.

Jung Kook Seven still

Secara total, ini jadi kali ketujuh Jungkook menikmati peringkat teratas Billboard Hot 100. Ia sudah enam kali sebagai anggota BTS menduduki peringkat puncak. Terakhir kali grup K-pop asuhan Big Hit itu berada di nomor satu dengan My Universe, single kolaborasi dengan Coldplay.

Jung Kook menjadi anggota BTS kedua yang berhasil menduduki peringkat puncak Hot 100 dengan single solonya. Jimin berhasil mencetak prestasi yang sama saat single-nya Like Crazy debut di peringkat satu pada April lalu.

Seven juga menjadi lagu nomor satu Hot 100 pertama bagi Latto. Dia sebelumnya mencapai tiga besar dengan Big Energy pada April 2022.

Baca juga:

Try That in a Small Town oleh Jason Aldean Duduki Peringkat Kedua Menyusul Kontroversi

Sementara itu, single terbaru penyanyi country Jason Aldean, Try That in a Small Down, berada di posisi kedua di Billboard Hot 100, tepat di bawah Seven oleh Jung Kook. MV lagu tersebut ternyata memicu kontroversi karena dianggap menampilkan pesan rasis dan penuh kekerasan, terutama tentang penggunaan senjata api. Channel CMT di Amerika Serikat memutuskan untuk tidak lagi memutar MV tersebut.

Meski begitu, popularitas single terbaru Jason Aldean itu justru meroket. Billboard mencatat single tersebut berhasil mencetak 11,6 juta stream, 7,3 radio airplay, dan terjual sebanyak 228.000 kopi baik digital dan fisik.

Lama Dinanti, Everglow Akhirnya Umumkan Comeback!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Lama tidak terdengar kabarnya, Everglow akhirnya akan comeback dalam waktu dekat. Ini menjadi kabar gembira bagi penggemar setianya itu. Pasalnya, girl group asuhan Yuehua Entertainment itu sudah lama tidak merilis karya terbarunya semenjak 2021.

Everglow Akan Comeback dengan All My Girls Agustus Ini!

Dilansir dari Soompi, Yuehua Entertainment mengunggah pengumuman comeback Everglow pada 26 Juli 2023 tengah malam waktu Korea Selatan. Comeback dari girl group asuhan Yuehua Entertainment itu akan digelar pada 18 Agustus 2023 pukul 18:00 waktu Korea Selatan dalam sebuah showcase. Pihak manajemen juga merilis poster promosi.

Everglow comeback all my girls schedule

Pada hari berikutnya, Yuehua juga merilis jadwal countdown sebelum Everglow resmi comeback. Jadwal promosi itu akan dimulai dengan concept photo pada 31 Juli hingga 3 Agustus. Mereka juga akan merilis teaser MV yang menampilkan setiap anggotanya. Jadwal itu pun akan berakhir pada 18 Agustus 2023 dengan comeback showcase dengan single album All My Girls.

Kabar ini tentu mendapat sambutan gembira oleh penggemarnya. Mereka membagikan kebahagiaannya di media sosial sebagai reaksi pengumuman comeback dari girl group besutan Yuehua Entertainment itu.

Baca juga:

Terakhir Kali Comeback pada Desember 2021

Everglow telah terakhir kali comeback pada Desember 2021. Saat itu, mereka merilis minialbum Return of the Girl dengan single Pirate. Mereka juga berkolaborasi dengan R3hab dalam versi remix dari Pirate yang rilis pada 15 April 2022. Setelah itu, girl group itu merilis single Ghost Light, lagu kolaborasi dengan DJ asal Jerman TheFatRat pada 18 November 2022.

Sayangnya, minimnya kabar semenjak comeback terakhir membuat penggemar khawatir. Tidak sedikit pula yang mengkritik pihak Yuehua Entertainment dan meminta kejelasan. Allkpop mencatat Yuehua Entertainment sering sekali mengabaikan satu-satunya girl group yang aktif itu. Everglow sama sekali tidak memiliki merchandise seperti lightstick untuk fandom-nya, Forevers Bahkan, tur Asia Tenggara yang sempat diumuman berakhir batal.. Saat itu, pihak manajemen enggan merespon terhadap backlash itu.

Everglow akan resmi comeback dengan single album All My Girls pada 18 Agustus 2023 pukul 18:00 waktu Korea Selatan.

Queen Charlotte Masuk 10 Serial Netflix Terpopuler Sepanjang Masa!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Queen Charlotte: A Bridgerton Story saat ini resmi menjadi salah satu serial terpopuler Netflix sepanjang masa! Prekuel Bridgerton produksi Shondaland itu berhasil mencuri perhatian dari penggemarnya semenjak tayang perdana pada 4 Mei 2023 dan berhasil menduduki peringkat atas di Netflix di 91 negara.

Queen Charlotte kini bergabung dengan dua season pertama Bridgerton di daftar 10 besar serial terpopuler di Netflix sepanjang masa. Season pertama Bridgerton menempati peringkat keempat, sementara season keduanya berada di peringkat kedelapan.

Queen Charlotte Kini Menjadi Salah Satu dari 10 Serial Netflix Berbahasa Inggris Terpopuler Sepanjang Masa

Queen Charlotte top 10 netflix shows of all time

Serial original Netflix produksi Shondaland itu berhasil mencetak 148,28 juta jam tontonan pada periode 1-7 Mei 2023. Ini menjadikannya sebagai serial terpopuler pada periode itu. (Semenjak penayangan perdana serial itu, Netflix sudah mengganti metrik Global Top 10-nya untuk menunjukkan total kali dan jam tontonan)

Dengan total 80,3 juta kali penayangan, drama romantis produksi Shondaland itu berhasil menduduki peringkat kesepuluh serial Netflix berbahasa Inggris terpopuler dalam sejarah. Di atasnya, masih ada The Witcher season 1 di posisi kesembilan dengan total 83 juta kali penayangan.

Baca juga:

Netflix Mengubah Perhitungan Angka Tontonan

Angka ini sontak mengejutkan semua orang. Pasalnya, Netflix selalu merilis 10 serial terbesarnya setiap minggu. Prekuel Bridgerton itu belum berada di top 10 semenjak 10.

Namun, Deadline mencatat bahwa Netflix sudah mengubah metrik tontonannya pada Juni. Alih-alih batas 28 hari, layanan streaming itu kini memperpanjang perhitungan tontonan terbanyak sepanjang masa itu sebanyak 91 hari.

Sementara itu, Wednesday season pertama masih bertahan kokoh sebagai serial terpopuler Netflix sepanjang masa dengan 252,1 juta kali tontonan pada 91 hari pertamanya. Stranger Things Season 4 menyusul di peringkat kedua dengan 140,7 juta kali tontonan pada periode yang sama. Stranger Things Season 3 juga berhasil masuk ke 10 besar, yaitu peringkat ketujuh dengan 94,8 juta kali tayang.

Mother: The Jeffrey Dahmer Story buatan Ryan Murphy pun berada di peringkat ketiga dengan 115,6 juta kali tonton. The Queen’s Gambit mengejar di peringkat kelima dengan 112,8 juta kali tonton. The Night Agent yang sudah sangat populer semenjak perilisannya pada Maret berhasil mencetak 98,2 juta kali tonton, menjadikannya berada di peringkat keenam.