Category Archives: Pop Culture

Kraven the Hunter Rilis Trailer, Asal Muasal Sang Pemburu

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Kraven The Hunter Sony Spider Universe. Kabar gembira untuk para penggemar Spider-Man, bersiaplah untuk spin-off yang mengungkap asal-usul salah satu karakter paling tangguh dari Marvel. Sony Pictures telah merilis trailer yang sangat dinantikan untuk “Kraven the Hunter,” sebuah film R-rated yang berada dalam Sony’s Spider-Man Universe. Mengikuti kesuksesan spin-off Venom dan Morbius, film ini akan menggali kisah menarik Kraven dari masa muda hingga transformasinya menjadi pemburu yang paling menakutkan.

Baca juga:

Kraven The Hunter Trailer

Setelah beberapa bulan spekulasi dan bocoran, Sony Pictures akhirnya merilis trailer untuk “Kraven the Hunter,” serta sebuah poster yang menarik perhatian. Dibintangi oleh Aaron Taylor-Johnson, yang dikenal dari perannya dalam Bullet Train, trailer ini memberikan gambaran menarik tentang dunia Kraven. Poster menampilkan Aaron dengan kostum Kraven yang sesuai dengan komik, disertai dengan tagline kuat, “Villains aren’t born, they’re made” (Penjahat tidak dilahirkan, mereka diciptakan).

Petualangan dengan Rating R

Poster Kraven The Hunter
Poster Kraven The Hunter (Foto: Greenscene.co.id)

Apa yang membedakan “Kraven the Hunter” dari spin-off Spider-Man sebelumnya adalah klasifikasinya yang mendapatkan rating R. Hal ini berarti penonton dapat mengharapkan aksi intens, bahasa kasar, dan adegan-adegan brutal yang pasti akan meningkatkan adrenalin. Sebagai spin-off pertama dengan rating R di dalam universe Spider-Man, “Kraven the Hunter” menjanjikan pengalaman sinematik yang mendebarkan dan dewasa.

Bertemu dengan Super Villain

Kraven The Hunter
Kraven the Hunter melawan Venom (Foto: pxfuel)

Trailer “Kraven the Hunter” juga memperkenalkan penonton pada salah satu super villain utama dalam film ini, Rhino, yang diperankan oleh Alessandro Nivola. Rhino, yang juga dikenal sebagai Aleksei Sytsevich, digambarkan sebagai karakter penjahat dengan penampilan mirip badak yang khas. Meskipun Rhino tampil secara menonjol dalam trailer, hal ini membuat para penggemar bertanya-tanya apakah ia akan menjadi satu-satunya super villain yang berhadapan dengan Kraven dalam seri terbaru yang menarik ini.

Meskipun banyak plot dan peran karakter lain yang masih dirahasiakan, trailer dan poster perdana memberikan gambaran menarik tentang apa yang bisa kita harapkan dari “Kraven the Hunter.” Tagline, “Villains aren’t born. They’re made,” mengisyaratkan eksplorasi yang menarik tentang sifat kejahatan dan transformasi individu menjadi penjahat. Film ini memungkinkan untuk menggali latar belakang Kraven secara mendalam, mengungkap peristiwa-peristiwa yang membentuknya menjadi pemburu yang tak terhentikan.

Dengan tanggal rilis yang ditetapkan pada bulan Oktober, “Kraven the Hunter” hanya beberapa bulan lagi sebelum tayang di layar lebar. Saat antisipasi semakin memuncak, para penggemar dapat menantikan informasi dan pembaruan lebih lanjut tentang film ini dalam beberapa minggu mendatang. Tetap pantau di Gamefinity.id untuk berita terbaru tentang “Kraven the Hunter” dan siap-siap untuk petualangan sinematik yang penuh aksi dan memikat.

Baca juga:

Demikian pembahasan Kraven the Hunter Rilis Trailer, Asal Muasal Sang Pemburu. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Kopdar Komunitas Fandom Anime, Kolektif dan Menyenangkan

GAMEFINITY, Jakarta – Event jejepangan offline tidak luput dari komunitas fandom anime yang dapat ditemui di venue terkait. Selain diramaikan oleh cosplayer anime, panggung hiburan dan vendor, perkumpulan hobi dapat ditemukan meramaikan acara.

Pada perhelatan Kompasfest, salah satu rangkaian kegiatannya adalah cosplay walk yang digelar di Senayan Park pada Minggu (18/06). Di sana terdapat banyak komunitas, salah satunya adalah komunitas Arknight.

Daya tarik event jejepangan adalah ruang untuk kopi darat sesama anggotanya. “pertemuan offline dapat jadi tempat bertukar informasi,” ucap Heka Bagaskara yang merupakan admin Arknight Indonesia (AKID) region Jakarta.

Baca juga: 

Saat ditemui di rooftop Senayan Park, dia bersama anggota komunitas terlihat saling bertukar informasi terkait game yang dia mainkan.

Kolektif Komunitas Fandom Anime

Komunitas wadah para pemain Arknight ini, dia sebut sudah berdiri sejak akhir tahun 2022. Sebelum kopdar di Senayan, AKID Indonesia pernah membikin booth pada event Comifuro 16. “Kami patungan membeli berbagai merchandise yang waktu itu bisa dimenangkan oleh pengunjung booth.

Sebelumnya di menyebut pernah mengajukan proposal ke Yostar, publisher game mobile ini. Namun proposal itu belum diterima karena waktu yang terlalu sempit saat menyiapkan booth Comifuro.

Meskipun begitu, booth komunitas yang digelar oleh komunitas ini diterima dengan baik oleh pengunjung comifuro. “Day one dan day two, pengunjung terlihat antusias saat kami menampilkan showcase,” ujar dia.

Baca juga: 

Booth Comifuro ini merupakan kerjasama fandom game rilisan Yostar yang juga memiliki komunitas sendiri yakni, Blue Archive dan Azur Lane.

Komunitas Fandom Anime
#Kopdar AKID Jakarta di Spark, Senayan.

Beberapa anggota komunitas AKID menyebut bahwa Arknight memiliki daya tarik yang unik. Hal tersebut lah yang dianggap menyatukan komunitas ini. Arknight disebut memiliki gameplay menantang beramaan dengan mekanik gacha yang ramah untuk pemain gratisan.

Selain itu mereka sepakat bahwa Arknight memiliki elemen storytelling yang menarik. Mereka sepakat bahwa dunia tempat cerita Arknight berlangsung memiliki paralel dengan dunia nyata.

Terbentuk di Beberapa Kota

Heka sendiri menyebut bahwa setiap stage dalam game tersebut memiliki ciri khas yang mendapat inspisrasi dari dunia nyata yang digabung dengan kreativitas pengembangnya.

Komunitas Arknight ini tidak hanya terbatas di ibu kota. Beberapa daerah lain juga memiliki komunitas diantaranya adalah Semarang, Banten, Bandung, Medan, Yogyakarta, dan beberapa daerah lainnya.

AKID Bandung disebut nya berhasil menggelar berbagai proyek cosplay photoshoot. Menurut si admin komunitas penggemar Arknight ini, hal tersebut sedang disiapkan untuk digelar di Jakarta. Namun tentu saja hal tersebut memiliki beberapa tantangan teknik dalam penyelenggaraannya.

Festival Jejepangan Menunggumu! Weekend Gak Lagi Bingung

GAMEFINITY, Jakarta – Ada beberapa hal yang hanya bisa didapatkan dengan berkunjung ke festival jejepangan. Bagi kaum wibu, hal tersebut dapat mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan produk budaya Jepang. Salah satu daya tarik utama adalah cosplay berbagai karakter anime yang memberi ruang bagi cosplayer untuk mengekspresikan diri dengan kostum buatannya. Beragama cosplay juga jadi dapat menjadi inspirasi lebih dari sekedar dinikmati mata.

Disamping cosplay, pengunjung event jejepangan juga dapat memanjakan diri dari berbagai vendor semi permanen yang menawarkan pernak-pernik. Melalui pemilihan pernak-pernik itu, seorang dapat menampilkan ekspresi diri dengan gantungan kunci, action figure, stand akrilik atau poster-poster.

Baca juga:

Acara Menarik Lainnya di Festival Jejepangan

Festival jejepangan 2017
Foto milik blogger cruelbeautifully.blogspot.com

Hal lainnya yang juga dapat menarik pengjung adalah panggung. Pengunjung event jejepangan dapat menikmati atmosfir lagu-lagu yang beragam, dari lagu dengan nuansa idol sampai dubsteb yang mengajak pengunjung untuk berdendang bersama. Panggung juga tempat perlombaan biasanya digelar, dari sayembara cosplay sampai karaoke.

Festival jejepangan seperti memiliki pola yang sama satu dengan yang lain. Perbedaan utamanya adalah harga tiket yang parallel dengan vendor atau venue. Namun semuanya memiliki pola-pola yang familiar bagi pengunjung acara jejepangan.

Baca juga: 

Berikut beberapa perhelatan jejepangan yang akan datang di weekend, 17-18 Juni 2023. Acara yang di list ini hanya terbatas pada Jabodetabek.

Tanggal Lokasi Daerah  Nama Acara
17-Jun-23 AKR Tower 3F, Kebon Jeruk Jakarta Barat ATTACK ON TITAN: The Final Exhibition
17-Jun-23 Akihabara Cafe, Lt 2 Mall of Indonesia, Jakarta Utara Jakarta Utara JujutsuKaisen X AKIHABARA Cafe
17-Jun-23 Transpark Mall Bintaro, Tangerang Selatan Tangerang Pra Event Impactnation Japan Festival 2023
17-Jun-23 Metropolitan Mall Cibubur Cibubur Metropolitan Japan Festival
17-Jun-23 Fave Hotel Ahmad Yani, Banjarmasin Banjarmasin Jafavenese Matsuri 2023
17-Jun-23 Main atrium Kota Kasablanka, Jakarta Jakarta Selatan Marketeers Kosupure Japanese Cosplay Competition
17-Jun-23 Jakarta (TBA) Jakarta Idol Phase 2023
17-Jun-23 Teater Terbuka @tamanbudayalampung, Bandar Lampung Lampung JAPANESE COSPLAY COMPETITION
18-Jun-23 AKR Tower 3F, Kebon Jeruk Jakarta Barat ATTACK ON TITAN: The Final Exhibition
18-Jun-23 Akihabara Cafe, Lt 2 Mall of Indonesia, Jakarta Utara Jakarta Utara JujutsuKaisen X AKIHABARA Cafe
18-Jun-23 Harmonie EXChange, Jakarta Jakarta Pusat Harmonisatin of of Coswalk Competition (bagian dari Funtastic June)
18-Jun-23 Transpark Mall Bintaro, Tangerang Selatan Tangerang Pra Event Impactnation Japan Festival 2023
18-Jun-23 Metropolitan Mall Cibubur Cibubur Metropolitan Japan Festival
18-Jun-23 Jakarta Design Center, Slipi, Jakarta Jakarta Pusat Nobar konser L’Arc en Ciel 30th Anniversary
18-Jun-23 Jakarta (TBA) Jakarta Idol Phase 2023
18-Jun-23 MANGGA DUA SQUARE MALL Jakarta Utara J-Festa Day
18-Jun-23 De KINCIR – Mall Bekasi Cyber Park lt 2 Bekasi Akademicosfest ch.IV
18-Jun-23 Senayan Park Mall, Jakarta Jakarta Pusat KOMPASFEST CREATION 2023 X COSPLAY JAKARTA
18-Jun-23 Satsikmil, Jln Cikutra, Cibeunying Kaler Bandung Sampurasun Matsuri
18-Jun-23 Chameleon Hall, Plaza Tunjungan 6 Surabaya Surabaya Cosplay & Creator Community Convention (C4)
18-Jun-23 Jakarta Design Center, Slipi, Jakarta Jakarta Pusat Nobar konser L’Arc en Ciel 30th Anniversary
18-Jun-23 Sevensky Lippo Plaza, Yogyakarta Yogyakarta Shiawase no Sekai
18-Jun-23 Jakarta (TBA) Jakarta Idol Phase 2023
18-Jun-23 MANGGA DUA SQUARE MALL Jakarta Utara J-Festa Day
18-Jun-23 Gedung PUSDIKAVY Padalarang Bandung Sampurasun Matsuri
18-Jun-23 BTM, Bogor Bogor Japan Fun Festival
18-Jun-23 De KINCIR – Mall Bekasi Cyber Park lt 2 Bekasi Akademicosfest ch.IV
18-Jun-23 Artos Mall, Magelang Magelang Cosplay Competition dalam rangka Vesak Celebration
18-Jun-23 Senayan Park Mall, Jakarta Jakarta Pusat KOMPASFEST CREATION 2023 X COSPLAY JAKARTA

Review The Idol Episode 1 dan 2: Layak Jadi Kontroversi?

GAMEFINITY, Jakarta The Idol episode 1 dan 2 sukses mencuri perhatian penonton. Baik itu dari sisi baik maupun tidak. Walaupun menjadi salah satu serial paling ditunggu di paruh kedua tahun ini, The Idol banjir dengan kritikan dan kontroversi.

Premis serial terbaru dari Sam Levinson ini sendiri cukup menarik. Meskipun tidak baru maupun unik. The Idol menceritakan tentang Jocelyn (Lily-Rose Depp), seorang bintang ternama Hollywood yang berusaha mengembalikan popularitasnya.

Baca juga: 

Sinopsis The Idol Episode 1 dan 2

The Idol Scene
The Idol Scene

Episode pertama The Idol menggambarkan upaya keras dari Jocelyn dalam proses perilisan single baru. Single ini diharapkan akan menjadi awal mulai kesuksesan sang bintang. Ia juga bermimpi untuk kembali bisa melakukan konser. Setelah sebelumnya, rencana konser seluruh dunianya terpaksa dibatalkan.

Sayangnya upaya Jocelyn sama sekali tidak mulus. Sebuah skandal pecah tepat ketika ia sedang melakukan pemotretan untuk single baru. Skandal tersebut dikhawatirkan akan merusak rencana comeback sang bintang ke dunia hiburan.

Jocelyn tentu saja merasa terpukul. Setelah mendapat informasi mengenai sebuah klub malam dari sahabatnya, Dyanne (Jennie Kim), Jocelyn pun memutuskan untuk pergi. Di klub tersebut ia bertemu dengan Tedros (Abel ‘The Weeknd’ Tesfaye). Mereka langsung saja dekat dan akhirnya terlibat dalam hubungan seksual.

Baca juga: 

Memasuki episode kedua, cerita masih belum berpindah dari upaya keras dan penuh kegagalan Jocelyn untuk bisa merilis single. Di episode ini, penonton mulai mendapat gambaran mengenai latar belakang sang bintang. Termasuk mengapa ia meninggalkan karirnya saat berada di puncak.

Di episode ini pula, hubungan Jocelyn dan Tedros menjadi semakin erat. Jocelyn diperlihatkan mengikuti semua perkataan Tedros. Mengingat Tedros menjadi satu-satunya orang yang mendengarkan dan berada di pihaknya.

Selain latar belakang dan masa lalu Jocelyn, yang sejujurnya tidak mengejutkan, episode ini juga mengungkap beberapa plot twist. Salah satunya bagimana manajer Jocelyn, Chaim (Hank Azaria) dan agensinya menunjukan ketertarikan pada Dyanne. Penonton pun mau tidak mau dibuat penasaran apakah Dyanne akan menggantikan posisi Jocelyn dan merilis single tersebut.

Di sisi lain, terungkap pula adanya hubungan antara Dyanne dan Tedros. Pada salah satu adegan, Dyanne menanyakan pada Tedros apakah Jocelyn lebih baik daripada dirinya.

Review The Idol

Photo still The Idol

Meskipun baru dua episode yang tayang, penonton bisa mengikuti jalan cerita yang ingin dikisahkan oleh The Idol. Sam Levinson, yang kali ini menggandeng Abel “The Weeknd” Tesfaye dan Reza Fahim sebagai penulis cerita, masih menggunakan cara penceritaan yang sama dengan serial sukses miliknya sebelumnya, Euphoria.

Plot yang berjalan dengan cepat tanpa basa-basi membuat penonton langsung bisa mengikuti jalan ceritanya. Bahkan plot twist dan latar belakang yang ditampilkan pun akhirnya tidak begitu mengejutkan.

Sayangnya, bagian penceritaan ini justru terasa kurang karena beberapa informasi penting dituturkan oleh karakter ketiga. Seperti mengenai latar belakang Jocelyn, yang terungkap dari Chaim dan Talia (Hari Nef), seorang jurnalis. Sepertinya penonton akan bisa merasa ikut simpatik dengan latar belakang Jocelyn bila sang tokoh utama sendiri menceritakan kisahnya.

Selain mengenai penceritaan, pemilihan warna di serial ini juga cenderung gelap. Namun tone warna ini sepertinya sesuai dengan tema dari serial ini sendiri. Terlebih banyaknya adegan yang diambil dari klub malam Tedros, yang tentunya akan menggunakan tone warna gelap dengan lampu-lampu neon.

Sisi kontroversial dari serial ini justru banyaknya adegan-adegan yang membuat tidak nyaman. Bukan sekedar adegan seksual, yang saat ini mungkin sudah lebih banyak diadopsi dalam serial-serial besutan kanal streaming lain. Melainkan lebih pada bagaimana penggambaran adegan seksual tersebut.

Tedros dan Jocelyn digambarkan memiliki dinamika hubungan yang begitu timpang. Dimana Tedros sebagai sosok dominan dan cenderung kejam. Di akhir episode pertama, misalnya, penonton dijamin akan dibuat berdebar ketakutan dengan aksi Tedros yang seakan hendak merobek bibir Jocelyn.

Penggambaran yang membuat tidak nyaman ini tidak hanya adegan seksual saja. Adegan Jocelyn kesakitan ketika syuting video klip untuk single terbarunya juga dijamin akan membuat penonton ikut meringis.

Adegan-adegan tersbeut sebenarnya memiliki potensi dikemas dengan lebih baik. Entah itu dari dialog, angle pengambilan gambar, maupun dari tone keseluruhan. Sayangnya The Idol episode 1 dan 2 justru hanya menampilkan adegan tersebut layaknya sebuah fantasi seksual penuh kekejaman.

The Idol episode 1 dan 2 memiliki sisi menarik tersendiri. Meskipun sepertinya, serial ini layak menghadapi kontroversi yang didapatkan.

Ujian dengan Cosplay Cuma Dilakukan Sama Universitas Ini

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Ada pemandangan menarik dan tidak biasa dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Para mahasiswa Sarjana Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) melakukan cosplay untuk Ujian Akhir Semester (UAS).

Salah satu mahasiswa Kayla Seraphine bercerita melalui akun Twitternya, @kayseraphine pada 22 Mei 2023. Ia bercerita bahwa dirinya dan teman-temannya diminta dosen untuk menjadi cosplayer.

Mahasiswa semester IV ini membagikan foto-foto dirinya dan teman-teman yang berias dengan berbagai macam riasan dan kostum. Ada yang menjadi DJ Marshmello, driver Grab, anime, pelamar kerja, dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya. Kayla menambahkan cosplay ini sebagai bagian UAS untuk mata kuliah Psikologi Komunikasi.

Baca juga:

Utas cuitan Kayla sendiri sudah mendapat likes sebanyak 5.236, dikomentari puluhan warganet Twitter, dan dibagikan sebanyak 1.184 kali hingga Selasa (30/5).

Cosplay Digagas untuk Penilaian UAS yang Menyenangkan

Dosen Ifa Cosplay sebagai maleficent
dosen DKV, Ifa; Source : akun Twitter @kayseraphine

Dosen mata kuliah Psikologi Komunikasi DKV ITB, Ifa Safira Mustidakara mengemukakan bahwa cosplay digagas untuk dijadikan sebagai penilaian UAS sesuai jadwal mata kuliah tersebut.

Pada awal mulanya, beliau berempati dengan mahasiswa yang tengah mendapat banyak tugas saat menjalani pekan UAS di ITB. Lalu seminggu sebelum jadwal UAS, Ifa bertanya kepada para mahasiswanya mengenai tugas dan kegiatan UAS yang tidak akan membebani.

“Saya sedang mencari kegiatan apa saja yang menyenangkan untuk UAS,” kata Ifa kala itu.

Lantas mahasiswa-mahasiswa didikannya ingin melakukan cosplay. Rupanya antusiasme tersebut disambut baik oleh dosen Psikologi Komunikasi DKV ITB. Ia pun mengajukan syarat harus mengandalkan kreativitas untuk menjadi cosplayer.

Ketika UAS, para mahasiswa semester IV DKV ITB pun datang dengan berbagai kostum serta aksesorisnya mewakili karakter-karakter tertentu. Untuk Ifa sendiri selaku dosen pengampu tampil sebagai Maleficent dengan tanduknya.

Pengalaman Lebih Penting

Tampilan Cosplay di ITB
Source : akun Twitter @kayseraphine

Selain itu, Ifa juga meminta para mahasiswa tersebut untuk melakukan parade di sekitar kampus pada pukul 10.00 WIB.

“Rute paradenya sendiri dimulai dari CADL gedung bagian utara, lalu berlanjut ke gedung Fakultas Seni Rupa Desain,” kata Ifa.

Tidak lupa, Ifa juga memberikan tugas untuk bertemu dan sapa orang asing di beberapa titik untuk menanyakan kesan mereka tentang cosplay serta harus ada fotonya. Nantinya itu semua dibuat dalam laporan untuk tugas UAS. Ifa ingin mahasiswa bisa mempunyai pengalaman tersendiri karena itu lebih penting dibandingkan dengan teori.

Benar saja, ketika aksi tersebut dilakukan, sudah banyak mendapat atensi dari berbagai pihak karena memang dilaksanakan saat UTBK 2023.

ITB sendiri memang dikenal serius dalam menjalankan aktivitas kuliah yang menyenangkan. Hal itu yang membuat banyak siswa UTBK tertarik dan antusias untuk melihatnya.

Perlu kamu tahu bahwa cosplay serupa juga pernah dibuat pada tahun 2022. Sayangnya, cosplay hanya dilakukan di dalam kelas saja, tidak seperti tahun ini. Cosplay tersebut diadakan untuk mata kuliah yang berkaitan dengan komunikasi konsep diri.

Avatar: The Last Airbender Live Action Netflix Tayang 2024

GAMEFINITY.ID, Bandung – Netflix akhirnya membagikan sneak peek dari serial Avatar: The Last Airbender live action saat event Tudum di Brasil pada 17 Juni 2023. Teaser yang menampilkan keempat elemen persis seperti di serial animasinya sudah rilis. Serial tersebut dipastikan akan tayang perdana pada tahun 2024.

Ini menjadi kali kedua Avatar: The Last Airbender diadaptasi dalam format live action. Sebelumnya, serial animasi Nickelodeon itu sempat diangkat menjadi film di bawah sutradara M. Night Shyamalan. Film tersebut mendapat kritikan negatif dari kritikus dan penggemar serta dianggap sebagai salah satu film terburuk sepanjang masa. Penggemar tentunya berharap serial live action ini tidak bernasib sama seperti film tersebut.

Netflix Bagikan First Look Avatar: The Last Airbender Live Action

Saat event Tudum pada 17 Juni 2023, Netflix membagikan first look berupa gambar dan trailer dari Avatar: The Last Airbender live action. Serial tersebut mengambil konsep sama persis seperti serial animasinya yang semula tayang di Nickelodeon.

Baca juga:

Cerita Avatar: The Last Airbender live action akan sekali lagi berfokus pada Avatar Aang bersama Katara dan Sokka untuk kembali menyatukan empat negara elemental dengan mengalahkan Fire Lord Ozai

Telah dalam Pengembangan sejak 2018

Netflix sendiri sudah mengumumkan rencana untuk membuat versi live action dari Avatar: The Last Airbender pada 2018. Awalnya, kreator serial animasinya, Michael DiMartino and Bryan Konietzko, terlibat dalam proses pengembangan tersebut. Mereka saat itu mengatakan akan berupaya melakukan hal yang benar dengan tidak me-whitewash karakternya saat casting. DiMartino dan Konietzko kemudian memilih hengkang dua tahun kemudian karena perbedaan visi.

Albert Kim kemudian mengambil alih sebagai showrunner pada 2021. Kim sendiri sebelumnya sempat menjadi produser eksekutif serial Sleepy Hollow. Ditambah, banyak dari kru yang mengerjakan serial tersebut berketurunan Asia,

Baca juga:

Avatar: The Last airbender live action netflix cast

Gordon Cormier akan memerankan tokoh utama Avatar Aang. Cast utama lainnya juga meliputi Kiawentiio (Katara), Ian Ousley (Sokka), dan Dallas Liu (Prince Zuko). Sederetan aktor terkenal yang ikut tampil di serial tersebut di antaranya Daniel Dae Kim, Danny Pudi, Arden Cho, dan George Takei.

Avatar: The Last Airbender live action akan tayang perdana eksklusif di Netflix pada 2024 mendatang.