GAMEFINITY.ID, Bandung – Disney kembali memberi kabar perihal PHK terhadap karyawannya. Kali ini, 75 karyawan dari Pixar Animation Studios terpaksa harus diberhentikan dari tugas kerjanya. Salah satu dari deretan karyawan tersebut di antaranya produser dan sutradara Lightyear.
Keputusan ini masih menjadi bagian dari rencana Disney untuk memberhentikan 7.000 karyawan dan menghemat anggaran sebesar US$5,5 miliar. Sebelumnya, Disney sudah menghapus lebih dari 50 serial televisi dari layanan streaming Disney+, Hulu, dan Star.
Produser dan Sutradara Lightyear Termasuk Daftar PHK Karyawan Disney
Angus MacLane, utradara Lightyear, menjadi salah satu karyawan yang terdampak keputusan di Pixar itu. MacLane merupakan animator berusia 26 tahun yang sempat menjadi bagian dari Senior Creative Team untuk film Coco, The Incredibles 2, dan Toy Story 4.
Galyn Susman, produser Lightyear, juga ikut termasuk dalam daftar karyawan yang di-PHK. Padahal Susman sudah bekerja di Pixar semenjak 1995, saat Toy Story pertama kali dirilis.
Keduanya merupakan bagian dari tim kreatif dari produksi film Lightyear, film spinoff dari Toy Story yang menampilkan Buzz Lightyear sebagai tokoh uama. Sayangnya, film yang dibintangi Chris Evans itu gagal di box office dengan total penghasilan global sebesar US$226,7 juta.
Susman juga menjadi terkenal sebagai sosok penyelamat Toy Story 2. Sebelum rilis, seorang karyawan Pixar tanpa sengaja menghapus files seluruh film sekuel Toy Story itu.
Walau dapat menyelamatkan melalui komputernya, Pixar memilih untuk mengulang produksi dari awal. Demi menghemat waktu dan uang, tidak diragukan lagi file-nya menjadi penyelamat dalam proses produksi.
Selain Angus MacLane dan Galyn Susman, Michael Agulnek selaku wakil presiden publisitas global ikut menjadi korban PHK.
Patut diketahui bahwa PHK di studio animasi tersebut biasanya jarang terjadi. Deadline mencatat Pixar memberhentikan lima persen dari 1.200 karyawan pada 2013. Saat itu juga menjadi momen The Good Dinosaur mengalami penundaan.
Setelah selesai melakukan PHK terhadap karyawannya di Amerika Serikat, Disney berencana untuk melakukan hal yang sama pada karyawan di luar negeri Paman Sam itu.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Barbie memang tidak dapat terpisahkan dari warna pink. Faktanya, warna itu menjadi elemen terpenting dalam produksi film karya Greta Gerwig itu. Saking pentingnya, ternyata proses produksi film itu memicu kelangkaan cat warna pink secara global.
Warna Pink pada Set Film Barbie
Architectural Digest telah melakukan wawancara pada Greta Gerwig bersama Sarah Greenwood, desainer produksi film dan Katie Spencer, decorator set. Ketiganya membahas desain set saat proses produksi. Greta Gerwig mengaku meminta Greenwood dan Spencer agar mereka dapat menangkap keunikan dari dunia Barbie. Oleh karena itu, tim mereka mempelajari rumah boneka ikonik dari franchise milik Mattel itu demi me-reka ulang dalam pembuatan set film.
Greenwood dan Spencer mengambil inspirasi dari gaya modernisme mid-century Palm Springs, seperti 1946 Kaufmann House karya arsitektur legendaris Richard Neura. Inspirasi lainnya termasuk rumah mewah San Fransisco Queen Anne, koleksi lukisan karya Wayne Thiebaud, dan film An American in Paris.
“Kenapa [harus] menuruni tangga saat bisa berseluncur ke kolam renang? Kenapa harus menaiki tangga saat bisa naik elevator yang serasi dengan pakaianmu?” tutur Gerwig sambil menceritakan konsep set film itu.
Untuk mencapai unsur fantastis itu, tim produksi harus membuat sebuah dunia yang pantas menjadi dunia Barbie dengan properti, set, dan pakaian yang serba pink. Oleh karena itu, mereka membutuhkan cat warna pink yang sangat banyak.
Picu Krisis Cat Pink secara Global!
Keputusan tersebut ternyata memicu konsekuensi yang cukup konyol. Saking banyaknya yang dibutuhkan, tim produksi film Barbie ternyata sudah memicu krisis cat pank secara global.
“Dunia kehabisan warna pink,” kata Greenwood sambil tertawa.
“Aku ingin warna pink-nya amat sangat cerah, dan semuanya hampir terlalu banyak,” tambah Gerwig.
Kabar baiknya, usaha mereka sudah terbayar. Gerwig mengaku ia puas dengan hasil pembuatan set film tersebut. Ditambah lagi, set tersebut tidak menggunakan teknologi CGI. Maka, warna pink dibutuhkan sangat banyak untuk mewarnai set itu.
Barbie akan rilis di bioskop mulai 21 Juli 2023 di Amerika Serikat. Di Indonesia, kemungkinan film karya Greta Gerwig itu akan mulai tayang pada 19 Juli. Siapa yang tidak sabar untuk menyaksikan peran Margot Robbie sebagai Barbie?
GAMEFINITY.ID, Bekasi – T.O.P atau musisi yang bernama asli Choi Seung Hyun mengungkapkan dirinya keluar dari grup BIGBANG. BIGBANG merupakan grup idol besutan YG Entertainment yang telah membesarkan namanya lebih dari satu dekade.
Sebelumnya, T.O.P memang sudah hengkang dari agensinya, YG Entertainment pada 16 Februari 2023 lalu usai 16 tahun bersama. Selain T.O.P, Taeyang dan Daesung juga ikut keluar dan tidak memperanjang kontrak lagi.
Diketahui Taeyang bergabung dengan agensi The Black Label di mana label tersebut merupakan label terafiliasi YG Entertainment. Sementara Daesung bersatu dengan agensi R&D Company.
Awal tahun lalu, BIGBANG sendiri melakukan aktivitas grup dengan comeback dengan meluncurkan single Still Life. Mereka pun tidak melakukan promosi lagu tersebut ke panggung atau konser seperti yang dilakukan idol lainnya jika meluncurkan lagu atau album terbaru.
Dia menjawab bahwa dia sudah mengundurkan diri dengan Bahasa Inggris. Alasannya pun karena dirinya ingin memulai awal yang baru lagi. T.O.P sendiri menegaskan bahwa dirinya sudah keluar dari BIGBANG sejak tahun lalu.
Tidak sampai di situ saja, seorang penggemar lainnya ikut bertanya mengenai karier T.O.P sebagai musisi. Rapper tersebut menjawab singkat bahwa dirinya pasti akan kembali secara solo.
Ia pun juga mengunggah postingan tentang berita tentang comeback solo dirinya di Insta Story dan menghapus nama BIGBANG yang selama ini melekat dengan dirinya.
Sibuk dengan Aktivitas Pribadi
#image_title
Usai keluar dari YG Entertainment dan BIGBANG yang sudah dilakoninya sejak 2006 silam, T.O.P mulai sibuk dengan aktivitas pribadinya. Dimulai dari pembuatan album baru, bisnis wine, hingga penerbangan sipil ke bulan. T.O.P memang dikenal sebagai musisi dan juga pebisnis.
Dengan keluarnya T.O.P dari BIGBANG tanpa ada pernyataan resmi dari BIGBANG dan YG Entertainment, BIGBANG menyisakan tiga anggota saja yakni G-Dragon, Taeyang, dan Daesung.
Awalnya grup yang melantunkan Still Alive dan Fantastic Baby ini berjumlah lima orang. Pada tahun 2019 Seungri keluar dari BIGBANG dan pensiun dari dunia hiburan setelah terlibat dalam skandal Burning Sun. Disusul T.O.P yang keluar pada tahun lalu.
GAMEFINITY.ID, Ngawi – Halsey dan Suga BTS resmi merilis Music Video untuk lagu Lilith yang merupakan soundtrack dari game Diablo IV. MV ini dirilis melaluI kanal youtube Halsey pada Senin, 5 Juni 2023. Simak informasi selengkapnya di bawah ini:
Music Video Lilith
Lilith sebenarnya merupakan lagu Halsey dalam album “If I Cant Have Love, I Want Power” yang telah dirilis pada 2021 silam. Lagu ini dibuat versi baru dengan Suga BTS untuk menjadi soundtrack dari video game Diablo IV.
Nah, untuk MV Lilith versi baru ini menampilkan Halsey dan Suga yang tenggelam dalam dunia Diablo dengan suasana gelap namun tetap menarik. Dalam MV ini, Halsey tampil sebagai bunda Lilith, protagonis dari video game Diablo IV. Sedangkan Suga tampil di pertengahan lagu dengan diselimuti kabut merah. Perpaduan vokal unik dari Halsey dengan suara berat Suga tidak pernah mengecewakan pendengar.
“Aku sangat senang bisa berkolaborasi dengan Suga BTS dalam lagu Lilith yang diaransemen ulang untuk soundtrack game Diablo IV. Setelah menghabiskan berjam-jam di sanctuary, aku hadir disini sebagai penggemar sekaligus kolaborator. Ditambah lagi, aku selalu ingin membuat konsep dark mythology yang seperti ini dengan Suga BTS. Semoga para penggemar Diablo, Suga, dan penggemarku sendiri menyukai lagu ini” Ungkap Halsey dikutip dari Billboard.
Syuting untuk MV ini dilakukan di dalam Chapelle des Jésuites (Kapel Yesuit) di Cambrai, Perancis dan disutradarai oleh Henry Hobson. Langit-langit katedralnya ditutupi dengan lukisan yang terinspirasi dari game dan mural monumental sepanjang 160 kaki. Sehingga, produksi MV ini memakan biaya yang besar.
Lilith (Diablo IV Anthem) menjadi projek kolaborasi ketiga untuk Halsey dan Suga BTS. Sebelum ini mereka telah bekerja sama dalam single BTS Boy With Luv pada tahun 2019, dan single solo suga yang berjudul Interlude pada tahun 2020.
Itulah informasi terbaru dari Halsey dan Suga BTS yang baru saja merilis MV Lilith, Ost game Diablo IV. Pantau terus informasi menarik lainnya di gamefinity.id.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Oshi no Ko saat ini masih menjadi sensasi bagi penggemar anime. Hal yang sama juga terjadi pada opening theme song-nya, Idol oleh YOASOBI. Lagu tersebut akhirnya berada di posisi puncak chart Billboard Global Excl. US edisi 10 Juni 2023. Prestasi membanggakan ini berhasil diraih setelah enam minggu mencapai 10 besar chart itu.
Cetak Sejarah! Opening Theme Song Oshi No Ko Berhasil Puncaki Billboard Global Excl. US!
Dilansir dari Billboard, lagu Idol naik dari nomor 6 menuju posisi puncak di chart Global Excl. US. Ini menjadi lagu pertama Yoasobi yang menjadi nomor satu di chart tersebut. Perilisan versi bahasa Inggris-nya pada 26 Mei juga membantu kesuksesan besar tersebut.
Tidak seperti chart Billboard Global, Bilboard Global Excl. US tidak melibatkan data streaming dan penjualan musik dari Amerika Serikat. Menurut Billboard, Idol sudah mencapai 45,7 juta stream dan 24.000 kopi terjual di luar Amerika Serikat.
Pada pekan yang sama, Ella Baila Sola oleh Eslabon Armando dan Peso Pluma justru menduduki posisi pertama chart Billboard Global 200. Lagu berbahasa Spanyol itu berada di posisi kelima di Global Excl. US.
Sementara itu, Cupid oleh Fifty Fifty turun dari posisi puncak Global Excl. US setelah dua minggu. Lagu K-pop itu juga tetap berada di posisi ketiga di Global 200.
Lagu Bahasa Jepang Pertama yang Jadi Nomor Satu di Chart Billboard Global Excl. US!
Tidak hanya itu, Idol juga menjadi lagu berbahasa Jepang pertama yang mencapai posisi puncak di chart Global Excl. US. Sebelumnya, Yoasobi menoreh prestasi di chart yang sama saat Yoru Ni Kakeru mencapai nomor 6 pada 2021.
Terlebih lagi, theme song Oshi No Ko itu masih kokoh menjadi lagu nomor satu di Japan Hot 100 edisi 31 Mei 2023. Sejauh ini, Idol sudah menguasai chart tersebut selama tujuh pekan berturut-turut. Prestasi ini mengalahkan Yoru ni Kakeru yang mendominasi chart itu selama enam minggu berturut-turut.
Bagi yang masih belum sempat menonton Oshi No Ko, kalian dapat menontonnya di channel YouTube Ani-One (dengan Ultra subscription) atau berbagai layanan streaming favorit seperti Bstation.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sejak Spider-Man debut di layar lebar dari tahun 2002 sampai sekarang, ada banyak film yang menampilkan Spidey. Dari adaptasi asli hingga kolaborasinya dengan para Avengers, perjalanan Spider-Man telah menciptakan momen-momen yang berkesan bagi para penggemar.
Dalam artikel ini, kami akan merangkum dan menilai film-film Spider-Man dari yang terbaik hingga yang terburuk, dengan mengambil referensi dari pandangan para pakar Spider-Man di tim Gamefinity!
Spider-Man: Into the Spider-Verse
Spider-Man: Into the Spider-Verse (Foto: IGN)
Spider-Man: Into the Spider-Verse adalah film Spider-Man yang benar-benar segar dan berbeda. Dengan animasi yang inovatif dan gaya visual yang memukau, film ini menggambarkan cerita Miles Morales yang menarik dan menginspirasi.
Dalam upaya untuk menyelamatkan multiverse, Miles belajar menjadi pahlawan sejati dan menghadapi tantangan di luar kemampuannya. Kombinasi humor, emosi, dan aksi yang brilian membuat Into the Spider-Verse menjadi film Spider-Man yang terbaik hingga saat ini.
Spider-Man: No Way Home
Spider-Man: No Way Home (Foto: IGN)
Spider-Man: No Way Home membawa penggemar ke dalam perjalanan epik yang melibatkan multiverse, dengan munculnya karakter dari film Spider-Man sebelumnya. Film ini tidak hanya menyuguhkan aksi yang spektakuler, tetapi juga menyentuh sisi emosional dengan melibatkan pertemanan dan cinta Peter Parker. Penampilan para aktor sebelumnya sebagai Spider-Man menghadirkan momen-momen yang mengharukan dan menggugah, sementara elemen kejutan yang menghubungkan alur cerita sebelumnya menghadirkan kegembiraan yang tak terduga.
Spider-Man 2 menjadi tolak ukur bagi semua film pahlawan super yang akan datang ketika dirilis. Film ini menghadirkan pertarungan antara Spider-Man dengan Doctor Octopus. Film yang memiliki perjalanan emosional dari mentor yang kecewa menjadi penjahat yang terdesak, menantang moralitas dan tekad Peter Parker. Spider-Man 2 menghadirkan aksi yang spektakuler, tetapi inti dari film ini adalah pertanyaan yang mengemuka, “Apakah Peter Parker bisa menjadi Spider-Man dan memiliki kehidupan pribadi yang bahagia?”.
Spider-Man
Spider-Man (Foto: IGN)
Spider-Man karya Sam Raimi tidak hanya meluncurkan era baru bagi film-film pahlawan super, tetapi juga menjadi salah satu yang paling sukses. Dinamika antara Peter, Norman, Harry, dan Mary Jane sangat baik, sementara Tobey Maguire sebagai Peter Parker berhasil menjiwai perannya secara sempurna.
Film ini merupakan cerita pahlawan super yang fantastis. Spider-Man memberikan kita seorang pahlawan yang benar-benar bisa kita dukung di tengah zaman yang semakin sinis, dan penggambaran semangat New York City menjadi salah satu aspek yang melekat dalam film ini.
Spider-Man: Homecoming adalah kombinasi menarik antara petualangan pahlawan super yang menyenangkan dengan kisah yang menghangatkan hati. Bercerita tentang seorang anak biasa yang menghadapi masalah yang sangat bisa kita pahami. Film ini menyajikan kisah yang manis, penuh kecerdasan, dan berlangsung dengan cepat. Spider-Man Homecoming juga menangkap esensi dari apa yang membuat Peter Parker dan alter ego-nya yang berpakaian unik begitu dicintai dan abadi selama lebih dari setengah abad.
Spider-Man: Across the Spider-Verse
Spider-Man: Across the Spider-Verse (Foto: IGN)
Spider-Man: Across the Spider-Verse melanjutkan cerita dari Spider-Man: Into the Spider-Verse dengan sisi yang lebih mengancam. Gwen dan Miles menghadapi pertentangan emosional. Sementara Spider-Man 2099 yang diperankan oleh Oscar Isaac memaksa semua orang mempertimbangkan apa arti dari “canon” dan beban sejati dari “cerita laba-laba”. Film ini juga menghadirkan banyak cameo dari multiverse yang sangat meta. Gaya seni Spider-Verse yang revolusioner semakin ditingkatkan dalam Across the Spider-Verse, memperluas visual yang sudah menakjubkan.
Spider-Man: Far From Home melanjutkan perjalanan Peter Parker dari seorang pahlawan remaja menjadi pewaris Tony Stark. Pembawaan dengan humor yang menyenangkan, komentar cerdik, dan juga aksi yang terampil. Film ini menghadirkan penjahat yang memanfaatkan ketakutan dan insecure-nya Peter Parker dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akhirnya, Far From Home mengakhiri Fase 3 Marvel dengan cara yang luar biasa. Film ini menempatkan Spidey muda ke dalam era baru yang penuh dengan tantangan dan kegembiraan.
Avengers: Infinity War
Avengers: Infinity War (Foto: IGN)
Meskipun Spider-Man baru diperkenalkan dalam Captain America: Civil War, ia benar-benar dikembangkan sebagai bagian integral dari Marvel Cinematic Universe dalam Avengers: Infinity War. Peter Parker mendapatkan adegan kematian yang paling mengesankan, dan hubungannya dengan Iron Man menjadi salah satu aspek penting dalam film ini. Ketertarikan Peter untuk mengesankan Tony Stark dan melakukan hal yang benar menjadi komponen utama dalam Infinity War.
The Amazing Spider-Man, dalam usahanya me-reboot franchise ini, terasa kurang memukau dengan memberikan kisah asal-usul yang serupa dengan film-film sebelumnya. Akan tetapi, kebersamaan Andrew Garfield dan Emma Stone sebagai Peter Parker dan Gwen Stacy berhasil memikat hati penonton. Meskipun pertarungan melawan Lizard terasa kurang mengesankan. Di sisi lain, versi Spider-Man ini terkesan agak arogan.
Captain America: Civil War
Captain America: Civil War
Penampilan pertama Spider-Man dalam Marvel Cinematic Universe di Captain America: Civil War sangat ditunggu-tunggu. Ia tidak hanya mencuri perhatian dengan mencuri perisai Captain America, tetapi juga mencuri perhatian penonton dengan kepribadian manis dan kepahlawanannya yang khas remaja. Marvel berhasil memulai ulang karakter ini dengan cara yang segar dan menarik, membuat penggemar bersemangat melihat kembali Spider-Man di layar lebar.
Avengers: Endgame
Avengers: Endgame (Foto: IGN)
Meskipun Peter Parker hanya muncul dalam sebagian kecil film ini, kami tidak bisa tidak menyebut Avengers: Endgame. Pada film ini, Peter disambut dengan hangat oleh mentornya, Tony Stark, dan memiliki adegan yang menarik saat mencoba melarikan diri dengan Sarung Tangan Stark. Keberadaannya juga penting dalam adegan kematian Iron Man, menghadirkan momen yang mengharukan bagi para penonton.
Spider-Man 3, meskipun berhasil secara finansial, menderita karena memiliki banyak karakter dalam satu film, terutama dengan penyisipan Venom yang terkesan dipaksakan. Meskipun demikian, film ini memiliki momen-momen keren, seperti penampilan Thomas Haden Church sebagai Sandman yang fantastis. Peter Parker yang sebenarnya memukul pacarnya juga tidak membantu menciptakan kesuksesan.
The Amazing Spider-Man 2 mempersembahkan penampilan yang tulus dari Andrew Garfield sebagai Peter Parker. Namun, film ini terjebak dalam alur cerita yang rumit mengenai orang tua Peter dan keterlibatan Jamie Foxx sebagai Electro yang kurang memuaskan. Selain itu, upaya membangun kelompok jahat Sinister Six terasa mengganggu dan tidak berujung.
Menurut kamu mana film Spiderman terbaik yang pernah kamu tonton? Demikian pembahasan Menyorot Perjalanan Film Spider-Man Terbaik Hingga Terburuk. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.