GAMEFINITY.ID, Singkawang – Seorang Youtuber membuat eksperimen gila dimana ia menggunakan nuklir sebagai bahan baterai gameboy miliknya.
Youtuber itu adalah Charnas. Dalam channel Youtubenya yang bernama Ian Charnas, ia mencoba membuat baterai gameboy dari nuklir yang bisa digunakan selama bertahun-tahun.
Percobaan luar biasa ini berhasil dan digunakan pada gameboy miliknya. Selain itu, dia mengklaim radiasi yang dihasilkan dari baterai nuklir miliknya ini tidak berbahaya.
Berdasarkan pernyataan pada videonya, baterai yang ia buat terdiri dari 25 tabung tritium kecil dengan diapit dua solar panel di kedua sisinya.
Bagi kalian yang belum tahu, tritium sendiri adalah bentuk radioaktif dari gas hidrogen yang kemudian terurai dan menjadi helium. Hal ini terjadi karena salah satu elemen neutron terpecah dalam tabung tritium lalu menjadi proton dan electron.
Dengan mengapit 25 tabung kecil tritium menggunakan 2 panel surya, Charnas berhasil membuat penemuan yang cukup berguna untuk para gamer serta Charnas mengklaim baterai ini bisa bertahan hingga 100 tahun kedepan.
Diakhir video, Charnas mengatakan radiasi yang dihasilkan oleh baterai nuklir buatannya ini tidak berbahaya. Ia juga menampilkan angka pengetesan radiasi dan ternyata radiasi yang dihasilkan oleh baterai nuklir itu sama dengan radiasi granit.
GAMEFINITY.ID, Denpasar – Kita telah mengetahui bahwa Samsung bekerjasama dengan AMD untuk membuat SoC Samsung Exynos kedepannya, yakni Exynos 2200. Tapi bagaimana prakiraan dari performa SoC satu ini?
Ada rumor yang kuat mengatakan bahwa SoC Samsung Exynos 2200 ini akan menggunakan GPU 6 Core RDNA 2 dari AMD. Sebagai perbandingan saja, Steam Deck yang baru saja dirilis beberapa hari lalu dari Valve, menggunakan GPU 8 Core RDNA 2 dari AMD. Performa dari 8 Core RDNA 2 ini tidak main main, Steam Deck mengiklankan bahwa device mereka dapat memainkan game AAA (secara relatif) terbaru yang ada di platform PC seperti game Control .
Jadi seberapa cepat 6 Core RDNA 2 ini nantinya? GPU RDNA 2 dengan konfigurasi terkecil untuk saat ini ada di Steam Deck dengan 8 Core RDNA 2, lalu dikarenakan SoC ini akan digunanakn di ponsel, TDP dari SoC ini juga akan jauh lebih kecil dibandingkan Steam Deck. Prakiraan peforma dari SoC Samsung Exynos 2200 ini ada di sekitar 66-75% dari performa Steam Deck.
Performa ini jauh lebih cepat dibandingkan Nintendo Switch dan bisa dikatakan performa ini diatas dari Xbox One (performa Xbox One sekitar 1.3 TFLOPS). Dapat diekspektasikan SoC Samsung Exynos 2200 dapat memainkan game AAA sekelas AAA console.
Sekarang, misal, SoC Samsung Exynos 2200 ini performanya sesuai dengan ekspektasikan, yang jadi masalah adalah ketersediaan judul game saja yang dapat mengeluarkan seluruh potensi dari SoC tersebut. Ya kali cuma Genshin Impact (setidaknya Genshin Impact masih menjadi game AAA di platform mobile) yang bisa mengeluarkan potensi SoC ini.
GAMEFINITY.ID, Singkawang – Sebuah perusahaan bernama Valve merilis sebuah handheld konsol bernama Steam Deck. Konsol ini memiliki tampilan mirip dengan Swicth, namun bedanya controller pada Steam Deck tidak bisa dilepas seperti yang ada di Nintendo Switch.
Selain itu, kelebihan yang dimiliki oleh Steam Deck adalah konsol ini bisa memainkan game yang ada di PC, sedangkan Nintendo Switch hanya bisa memainkan game eksklusif yang telah disediakan.
Namun kabar buruknya, konsol fenomenal ini sudah diincar para penimbun di seluruh dunia. Bahkan dikabarkan oleh media luar, stok Steam Deck mulai ghoib karena telah ditimbun untuk dijual kembali.
Pengembang konsol ini sebenarnya sudah memperhitungkan akan adanya para penimbun yang membeli dengan jumlah banyak. Oleh karena itu, mereka menghadirkan fitur Pre Order dan para pembeli harus memiliki akun Steam terlebih dahulu untuk membeli konsol tersebut.
Akan tetapi ternyata banyak orang yang mengaku kesulitan saat melakukan pembayaran dan muncul pesan “something went wrong“. Bahkan server milik Valve dikabarkan sempat down dan harga konsol ini mulai naik.
Parahnya lagi, konsol Steam Deck ini ternyata sudah dijual oleh para penimbun di situs eBay dengan harga yang berkali-kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan harga resminya.
Masalah penimbunan ini cukup meresahkan para gamer, para gamer berharap pihak Valve maupun penimbun tersebut dapat menyelesaikan masalah ini dengan segera.
GAMEFINITY.ID, Purworejo – Valve baru saja mengumumkan Steam Deck, sebuah pc gaming portable yang yang bentuknya mirip Nintendo Switch. Sebelumnya, rumor mengenai perangkat handheld gaming dari Valve memang telah merebak pada Mei yang lalu, dan akhirnya hari ini Valve benar-benar menghadirkannya.
Introducing Steam Deck: powerful, portable PC gaming starting at $399. Designed by Valve, powered by Steam. Shipping December 2021.
Steam Deck sendiri akan menjalankan game-game dari Steam. Yep, kalian tinggal login akun Steam kalian ke Steam Deck dan game-game yang telah kalian beli sebelumnya di PC bisa kalian mainkan disini.
Tampilan & Spesifikasi dari Steam Deck
Bentuk dari Steam Deck sekilas memang terlihat mirip dengan Nintendo Switch hanya saja hadir dengan dua analog dan touchpad yang sejajar. Tombol ABXY dan D-Pad hadir di pojok atas bersebelahan dengan analognya. Di atas terdapat tombol bumper dan trigger dan di bagian belakang terdepat 4 tombol makro yang dapat dikustomisasi.
Steam Deck menghadirkan layar touchscreen berukuran 7 inch dengan resolusi 1280×800 16:10 dan refresh rate 60 hz. Selain itu, Steam Deck juga memiliki fitur gyroscope, haptic feedback, sebuah headphone jack, speaker stereo dan mikrofon.
Untuk hardwarenya, Steam Deck ditenagai custom AMD Zen 2 4 core, 8 thread dengan GPU RDNA 2 yang memiliki 8 compute unit (CU) dengan maksimal daya komputasi 1.6 TFlops. Sedangkan untuk RAM, Steam Deck hadir dengan RAM 16 GB LPDDR5. Dengan ini, performa Steam Deck diklaim dapat untuk menjalankan game AAA terbaru dengan lancar.
Steam Deck hadir dengan tiga varian storage dengan varian terendah 64 GB yang masih menggunakan eMMC. Sedangkan untuk varian 256 GB dan 512 GB telah menggunakan SSD NVMe. Namun, Steam Deck masih menghadirkan slot microSD untuk memperluas penyimpanan.
Dibekali baterai 40 watt-hour, Steam Deck diklaim dapat bertahan 2-8 jam. Batery life nya sangat bergantung dari seberapa intensif game memakan resource yang ada. Sebagai contoh, untuk pemakaian ringan seperti browsing dan bermain game 2D, Steam Deck dapat memaksimalkan batery life-nya hingga 8 jam. Namun untuk memainkan game-game AAA berat mungkin hanya akan bertahan 2-3 jam saja.
Valve juga akan menghadirkan dock terpisah yang dapat digunakan untuk menyambungkannya ke layar eksternal. Namun, kalian tidak harus menggunakan dock ini untuk menyambungkannya ke layar eksternal. Steam Deck sendiri mempunyai port USB-C yang memungkinkan kalian untuk meyambungkannya ke layar eksternal dengan resolusi hingga 8K 60 Hz atau 4K 120 Hz.
Di sisi software, Steam Deck menjalankan sistem operasi Steam OS yang telah didesign khusus untuk perangkat handheld. Walaupun Steam OS berbasis Linux, Valve telah menyematkan sebuah compatibility layer bernama Proton, yang memungkinkan game Windows bisa berjalan di Linux tanpa harus diporting oleh developer.
Karena pada dasarnya Steam Dock ini adalah sebuah PC berbasis Linux, kalian bisa menghubungkan peripheral seperti mouse, keyboard, controller atau apapun selama masih menggunakan port USB ataupun bluetooth. Selain itu, kalian juga bisa menggunakannya dengan monitor sebagai mini PC selayaknya PC biasa untuk menjalankan software apapun yang ada di PC berbasis Linux.
Kami tidak berpikir orang harus dikunci ke arah tertentu atau perangkat lunak tertentu yang dapat mereka instal, ”kata Lawrence Yang, desainer dari Valve. “Jika Anda membeli Steam Deck, itu adalah PC. Anda dapat menginstal apa pun yang Anda inginkan di dalamnya, Anda dapat memasang periferal apa pun yang Anda inginkan. Mungkin cara yang lebih baik untuk memikirkannya adalah bahwa ini adalah PC kecil dengan pengontrol terpasang sebagai lawan dari konsol game.
Dilansir dari IGN, kalian yang mau pun bahkan bisa mengganti Steam OS dengan Windows dan menginstal Epic Games Store ataupun Microsoft Store untuk Xbox Game Pass. Tapi kemungkinan hal ini bisa menurunkan performa gamingnya karena Steam OS yang ada memang telah dioptimalkan untuk Steam Deck.
Harga dan Ketersediaan
Steam Deck sendiri akan tersedia mulai Desember 2021 di beberapa wilayah seperti Amerika Serikat, Kanada dan Eropa. Untuk wilayah lainnya akan menyusul pada tahun 2022 mendatang. Untuk harganya, varian 64 GB akan dijual $399 atau sekitar 5,8 juta Rupiah. Sedangkan untuk varian 256 GB dijual $529 atau sekitar 7,6 juta Rupiah dan varian 512 GB dijual $649 atau sekitar 9,4 juta Rupiah
GAMEFINITY.ID, Singkawang – Kabar tidak menyenangkan untuk para gamers kali ini datang dari Ukraina. Para penambang coin kripto tampaknya mulai menggunakan konsol PlayStation 4 sebagai alat menambangnya.
Kabar ini awalnya datang dari Security Service of Ukraine (SSU) yang melaporkan bahwa mereka telah menemukan dan menghentikan kegiatan tambang kripto rahasia di kota Vinnytsia. Pelaku penambangan ini melakukan kegiatannya di sebuah gedung tua agar tak terdeteksi oleh petugas setempat. Parahnya lagi, diam-diam menyadap jaringan listrik kota untuk melakukan kegiatan penambangan tersebut.
Uniknya, Security Service of Ukraine (SSU) melaporkan para cryptominers tertangkap memiliki konsol PlayStation 4 dengan jumlah yang sangat banyak. Terhitung pihak Ukraina telah menemukan dan menyita total 5.000 unit hardware termasuk 3.800 unit konsol PlayStation 4, lalu juga ada 500 unit VGA, dan 50 prosesor.
Adanya PlayStation 4 dalam gedung miners ini terdengar aneh mengingat biasanya penambang hanya menggunakan kartu grafis dalam rignya. Namun jika melihat lebih dalam, ternyata PlayStation 4 sangatlah worth it jika digunakan sebagai alat tambang kripto.
Menurut Tom’s Hardware, konsol PlayStation 4 memiliki spek memori GDDR5 8GB dengan clock 5,5 Gbps. Di seluruh interface memori 256-bit, PlayStation 4 memberikan bandwidth memori hingga 176 GBps. Sedangkan pada varian PlayStation yang Pro, memiliki memori yang berjalan pada 6,8 Gbps, menawarkan hingga 217,6 GBps.
Spek yang dimiliki oleh PlayStation 4 Pro ini ternyata juga setara dengan VGA jenis Radeon RX 580 yang merupakan VGA tambang kripto terbaik saat ini.
Selain itu, sebelumnya juga hadir sebuah laporan yang mengabarkan bahwa adanya proyek DIY dengan Game Boy yang bisa menambang Bitcoin.
Jadi penemuan PlayStation 4 oleh SSU ini terbilang masuk akal mengingat bahwa mungkin para penambang di Ukraina yang mereka grebek tersebut telah mengetahui cara menggunakan PS 4 menjadi alat tambangnya.
GAMEFINITY.ID, Purworejo – Sebuah startup bernama UPspec Gaming menghadirkan sebuah aksesoris berupa layar monitor yang akan membuat konsol Xbox Series S menjadi konsol portabel mirip laptop.
Startup tersebut menyebutnya “xScreen”. Dengan aksesoris ini, kalian dapat membawa Xbox Series S kemana-mana layaknya laptop gaming. Kalian hanya perlu menghubungkannya ke listrik saat menggunakannya.
xScreen ini memiliki layar yang berukuran 11,6 inci dengan panel IPS LCD, resolusi 1080p dan refresh rate 60Hz. Aksesoris ini terhubung dengan Xbox Series S melalui port HDMI dan USB di belakang konsol. Selain itu, xScreen memiliki built-in speaker, jadi kalian tidak harus menggunakan headset saat memakai layar monitor ini.
Menariknya, xScreen tidak memerlukan kabel tambahan untuk menghubungkannya dengan Xbox Series S. Layar monitor ini mengambil daya langsung dari konsol dan port HDMI-nya juga langsung terhubung tanpa kabel.
Selain itu, xScreen memiliki pengait antara layar dan konsol yang memungkinkan Xbox Series S bisa tetap terhubung ke layar monitor ini sepanjang waktu. Form factor yang mirip dengan laptop tentunya membuat monitor ini dapat dilipat secara fit dengan Xbox Series S.
Menurut UPspec, xScreen hanya memiliki berat 695 g yang tergolong ringan untuk sebuah monitor. Xbox Series S sendiri memiliki berat 1,93 kg. Jadi saat keduanya dipasangkan, berat seluruhnya hanya sekitar 2,63 kg. Ini membuatnya masih dapat dimasukkan kedalam tas laptop ukuran 15 inch.
Untuk saat ini, xScreen hadir dalam bentuk crowdfunding di Kickstarter. Karena antusias yang sangat tinggi, crowdfunding tersebut langsung sepenuhnya terdanai hanya dalam waktu 20 menit setelah dibuka. Hingga saat artikel ini ditulis, crowdfunding di Kickstarternya telah mandapatkan dana sekitar $49.000.
Untuk mendapatkan xScreen ini, kalian perlu mendanai minimal $186 atau sekitar 2,7 juta Rupiah. Biaya pengiriman dibebankan secara terpisah dan estimasi pengirimannya sekitar Januari 2022. Crowdfunding di Kickstarter akan ditutup pada 6 Agustus mendatang, jadi untuk kalian yang tertarik bisa langsung ikut mendanainya.