Category Archives: Gaming Gear

Berita Terbaru Seputar Gaming Gear dan Hardware

Nintendo Umumkan Nintendo Switch OLED Model, Rilis Oktober Mendatang

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Nintendo akhirnya mengumumkan varian terbaru dari konsol Nintendo Switch yang diberi nama Nintendo Switch OLED model.

Yep, memang beberapa bulan belakangan memang banyak rumor mengenai hadirnya Nintendo Switch Pro sebagai upgrade dari Nintendo Switch yang telah hadir sejak 2017 yang lalu. Namun, sepertinya varian terbaru ini tidak hadir seperti yang diharapkan pada Nintendo Switch Pro.

Seperti namanya, Nintendo Switch OLED model hadir dengan layar OLED berukuran 7 inch, lebih besar jika dibandingkan versi originalnya yang hanya berukuran 6.2 inch.

Ukuran layar yang lebih besar ini juga membuat bezel pada Nintendo Switch OLED model ini menjadi lebih tipis. Sayangnya, resolusi dari layarnya masih sama dengan versi originalnya yaitu 720p dan 1080p saat didocking.

Selain layar yang baru, Nintendo Switch OLED model hadir dengan penyimpanan internal sebesar 64 GB, stand yang lebar dan dapat disesuaikan serta dock baru dengan port LAN. Nintendo juga menghadirkan peningkatan audio pada internal speaker verian terbaru ini.

Untuk masalah jeroan, ini mungkin yang agak mengecewakan. Nintendo mengonfirmasi bahwa tidak ada peningkatan CPU maupun RAM pada Nintendo Switch OLED model ini. Jadi performanya juga akan tetap sama dengan versi sebelumnya.

Nintendo Switch OLED Model

Mode yang hadir di Switch sebelumnya juga akan tetap hadir seperti TV Mode, Tabletop Mode, dan Handheld Mode. Sementara itu, baterai life untuk OLED model sepertinya juga masih sama dengan versi sebelumnya yaitu dengan kisaran 4,5-9 jam.

Nintendo mengatakan bahwa Joy-Cons yang ada sekarang juga akan tetap kompatibel dengan OLED model ini. Nintendo Switch terbaru ini juga akan tetap mendukung semua game yang telah hadir sebelumnya.

Nintendo Switch OLED Model akan tersedia pada 8 Oktober mendatang dengan dua varian warna yaitu hitam-putih(baru) dan biru-merah(warna original). Sementara untuk harga, Nintendo Switch terbaru ini dibanderol dengan harga $350 atau sekitar 5 juta Rupiah.

Gimana, tertarik membeli Nintendo Switch terbaru yang satu ini?

Seseorang Berhasil Jalankan Windows 11 di Android, Bisa Buat Main Game PC Juga!

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Ada kabar gembira untuk para penggemar ponsel mobile khususnya berbasis Android. Pasalnya seorang programmer kini telah menemukan cara untuk menjalankan OS Windows 11 ke dalam ponsel Android.

Xilin Wu, seorang programmer kini tengah menggarap sebuah projek yang dinamakan Project Renegade. Project ini berfokus untuk membuat device Android mampu jalankan Windows 11 secara optimal.

Dalam pengembangannya, Xilin Wu bersama tim Renegade berhasil menjalankan Windows 11 dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 845 dan 855. Tim Renegade menggunakan device OnePlus 6T dan Xiaomi Mi 8 untuk pengetesan.

Untuk kompatibilitas driver device seperti GPU, tim Renegade membuat sendiri driver mereka sehingga hardware smartphone mampu menjalankan Windows 11. Meskipun driver buatan Renegade belum sempurna, namun masih sanggup untuk berjalan pada berbagai program dasar di Windows 11.

Lewat akun Youtubenya tim Renegade menunjukkan bagaimana cara instalasi Windows 11 ke dalam device OnePlus 6T.

Dalam instalasi mereka mengaktifkan sistem UEFI pada Qualcomm Snapdragon 845, kemudian menginstal Windows 10 versi ARM64 dan terakhir  mem-flash Preview build Windows 11 untuk chip ARM.

Namun karena masih dalam tahap pengembangan, beberapa fitur yang ada pada ponsel belum bisa digunakan. Sampai saat ini fitur yang belum bisa dipakai adalah Wifi, Audio, sinyal seluler, sensor, dan lain-lain.

Gaming di Windows 11 Mobile? Apakah Bisa?

Tim Renegade mencoba untuk mengetes berbagai kemampuan device mobile dalam menangani berbagai aplikasi pada Windows 11, termasuk juga dalam performa menjalankan game PC.

Pada channel Youtubenya, Tim Renegade mempraktekkan berbagai game PC yang mampu dijalankan pada ponsel OnePlus 6T.

Salah satu game yang dicontohkan adalah Call of Duty Modern Warfare 2. Game FPS satu ini memang tidak memerlukan spesifikasi yang cukup tinggi. Hasilnya seperti yang ditunjukkan pada video, COD Modern Warfare 2 berjalan dengan cukup lancar di OnePlus 6T.

Selain itu game yang dicoba adalah Mafia 2, Prototype, Need for Speed Most Wanted. Kebanyakan game-game yang telah dicoba berjalan secara lancar. Namun beberapa masih mengalami berbagai masalah seperti glitch atau crash ditengah game.

Untuk daftar lengkap game yang pernah dicoba pada device OnePlus 6T Windows 11 ARM, kalian bisa coba cek link yang tertera di sini.

Marsback Zephyr Pro, Mouse Gaming Unik yang Dilengkapi Kipas Pendingin

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Mouse merupakan salah satu peripheral gaming yang utama bagi para PC gamer. Tak heran jika banyak dari PC gamer tidak asal-asalan dalam memilihnya. Hal yang diutamakan dalam memilih mouse biasanya adalah kenyamanan. Karena dengan memiliki mouse yang nyaman, tentu dapat meningkatkan pengalaman dalam bermain game.

Mouse gaming biasanya dilengkapi fitur khusus seperti pengaturan DPI, tombol macro dan lain-lain. Namun, berbeda dengan mouse Marsback Zephyr Pro, mouse ini menghadirkan fitur unik yang tidak akan kalian temukan di mouse gaming kebanyakan.

Marsback Zephyr Pro adalah mouse gaming anti keringat yang dilengkapi kipas pendingin didalamnya. Mouse ini merupakan versi upgrade dari mouse sebelumnya yang telah diluncurkan pada tahun 2020 yang lalu.

Mouse

Kipas pendingin dalam mouse ini dapat secara efektif menghilangkan keringat dan membuat tangan kalian terasa lebih dingin. Terdapat tiga pilihan kecepatan kipas yaitu 4.000, 7.000, dan 10.000 RPM yang dapat dikontrol dengan tombol khusus di bagian bawah mouse. Kipas hanya menghasilkan suara di bawah 30 desibel, jadi tidak akan mengganggu kalian saat bermain game.

Fitur-fitur gaming mouse kebanyakan juga tetap hadir. Ada 7 pengaturan DPI dengan tombol khusus untuk menyesuaikan antara office dan game mode. Sensornya menggunakan Pixart 3389 yang bisa mencapai 16.000 DPI. Sedangkan untuk switch, mouse ini menggunakan Omron switch yang dapat bertahan hingga 50 juta klik. Total terdapat 8 tombol yang terdapat di mouse ini termasuk scroll wheel-nya.

Mouse Zephyr Pro memiliki casing berlubang berbentuk honeycomb yang membuat bobot mouse ini tetap ringan, yaitu hanya sekitar 68g. Permukaan mouse ini hadir dengan tekstur matte yang anti sidik jari. Untuk kabel, mouse ini menggunakan kabel paracord kualitas tinggi dengan panjang 1.8 meter.

Mouse

Bagi kalian yang suka dengan RGB, mouse ini hadir dengan backlit RGB yang mengitari bagian bawah mouse serta pada bagian kipas. RGB lighting dalam mouse ini dapat dikostumisasi sepenuhnya melalui software yang telah disediakan. Selain itu, software ini juga dapat digunakan untuk mengatur DPI dan tombol makro.

Untuk harga, mouse ini dibanderol dengan harga mulai dari $69 atau sekitar 1 juta Rupiah. Sayangnya, mouse ini masih belum tersedia di Indonesia. Tertarik dengan mouse yang satu ini?

Dulu Guyonan Kini Jadi Idaman, Ini Dia Sejarah Perkembangan Gaming Phone

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Belakangan ini kita mulai sering melihat para produsen handphone seperti Xiaomi dan Asus merilis seri HP khusus gaming.

Perkembangan hardware dan pasar mobile gaming tentunya menjadi alasan utama mengapa berbagai brand handphone mulai mempertimbangkan untuk memproduksi gaming phone.

Gaming phone sendiri didesain dengan spesifikasi yang mutakhir, seperti high-end processor, RAM yang besar, kapasitas baterai yang besar, dan lain-lain.

Hal ini bertujuan untuk membuat para pengguna merasa nyaman dan dapat menikmati pengalaman bermain game secara maksimal.

Namun tahukah kalian? Ternyata sejarah perkembangan gaming phone tidak semulus yang dibayangkan.

Berbagai kegagalan dan kendala acap kali dialami para produsen ponsel untuk menciptakan gaming phone yang ideal. Mari kita tengok seperti apa kilas perjalanan gaming phone dari awal hingga saat ini.

Nokia N-Gage Series (2003)

Di tahun 2000-an Nokia berhasil menguasai pasar telepon genggam di seluruh dunia. Perusahaan ponsel asal Finlandia ini sukses di pasaran berkat berbagai inovasi yang mutakhir seperti OS Symbian dan Nokia Communicator.

Pada tahun 2003, Gameboy Advance milik Nintendo menuai kesuksesan secara global. Kesuksesan GBA sendiri datang dari harga konsolnya yang terjangkau, jumlah game yang sangat banyak dan bisa dimainkan kapanpun dan dimanapun.

Menengok kesuksesan Gameboy Advance, Nokia tertarik untuk membuat ponsel yang juga mampu bermain game layaknya GBA. Dari konsep tersebut, pada akhir tahun 2003 Nokia resmi merilis gaming phone pertama di dunia, Nokia N-Gage.

Desain bentuk dari N-Gage sendiri benar-benar terinspirasi dari Gameboy Advance dengan layar 2 inch di tengah, directional button di sebelah kiri dan keypad di sebelah kanan.

Untuk memainkan game eksklusif N-Gage, pengguna harus memasukkan MMC game cartridge ke dalam slot game. Nah, disinilah satu dari sekian banyak masalah dari N-Gage mulai muncul.

Slot MMC game N-Gage terletak di belakang baterai sehingga pengguna harus melepas baterai terlebih dahulu untuk memasukkan MMC.

Desain N-Gage yang terlalu gemuk dan berat juga membuat pengguna kerap merasa pegal dan tidak nyaman. Begitu juga dalam mengetik pesan dan mengangkat telepon.

Selain itu, game yang tersedia pada Nokia N-Gage hanya sekitar 56 game. Optimisasi game-game tersebut juga sangat buruk. Beberapa game eksklusif N-Gage hanya dapat berjalan dalam 10 Fps saja.

Melihat berbagai masalah tersebut, Nokia memutuskan untuk memperbaiki kekurangan N-Gage dan merilis ulang dengan nama N-Gage QD.

Namun langkah yang diambil Nokia tersebut dianggap sangat terlambat sehingga seri N-Gage dicap gagal total oleh para pengamat teknologi.

Pada akir tahun 2007, Nokia menghentikan produksi N-Gage dan hanya mampu menjual 3 juta unit saja di seluruh dunia. Kegagalan N-Gage juga dianggap menjadi salah satu faktor terpuruknya Nokia di pasar telepon genggam.

Sony Ericsson Xperia Play (2011)

Nah, kini kita telah memasuki era Android. OS gubahan Google satu ini sejak awal memang digadang-gadang sebagai pembawa perubahan untuk mobile gaming.

Di awal tahun 2010, Samsung dan Sony Ericsson bisa dibilang merupakan dua produsen ponsel berbasis Android terbesar di dunia. Samsung masuk ke ranah Android lewat seri Galaxy dan Sony Ericsson dengan seri Xperia miliknya.

Melihat potensi OS Android yang sangat besar, Sony Ericsson memutuskan untuk membuat ponsel yang didesain untuk bermain game layaknya Playstation Portable.

Tentunya Sony Ericsson sangat percaya diri dengan projek satu ini. Mereka bercermin dari kegagalan Nokia N-Gage dan pengalaman Sony dalam bidang konsol gaming membuat Sony Ericsson yakin ponsel gaming barunya ini akan laku keras di pasaran.

Pada tahun 2011, Sony Ericsson resmi merilis Xperia Play. Ponsel gaming yang didesain mirip seperti konsol portabel milik Sony sendiri yaitu PSP Go.

Xperia Play mengadopsi beberapa fitur dari Sony Playstation Portable, seperti desain geser yang mirip dengan PSP Go, serta tata letak tombol PlayStation yang menjadi ciri khas mereka plus tombol trigger.

Meskipun tidak seburuk N-Gage, Xperia Play masih memiliki beberapa kekurangan. Seperti game yang disediakan Sony hanyalah game dari Playstation 1 saja, spesifikasi hardware yang rendah, kapasitas baterai yang sangat kecil dan analog touch yang sulit untuk digunakan.

Jika pengguna ingin memainkan game PSP lewat emulator, sayang sekali di tahun 2011 emulator PSP masih belum dikembangkan secara optimal. Selain itu spesifikasi Xperia Play sendiri juga sangat terbatas.

Seperti N-Gage, Xperia Play juga dicap gagal oleh para pengamat. Meskipun di era modern ini para fans ingin Sony untuk merilis Xperia Play 2, namun sepertinya Sony ingin melupakan masa lalu mereka yang kelam.

Razer Phone Series (2017)

Belajar dari kesalahan Nokia dan Sony, perusahaan elektronik berbasis gaming yaitu Razer bertekad untuk membuat gaming phone yang ideal bagi para penggemar mobile gamers.

Pada tahun 2017 mereka merilis ponsel barunya yaitu Razer Phone. Razer sendiri memutuskan untuk mendesain gaming phone miliknya layaknya smartphone biasa. Mereka justru lebih memfokuskan pada spesifikasi yang tinggi dibandingkan menambahkan fitur gimmick yang dianggap tidak perlu.

Razer Phone sendiri dibekali dengan prosesor yang mutakhir pada zamannya, Snapdragon 835, RAM 8GB dan layar 5,7 inch dengan refresh rate 120 Hz.

Gaming phone milik Razer ini menuai banyak pujian oleh para pengamat teknologi lewat spesifikasi yang tinggi dan kenyamanan pengguna saat bermain game.

Kekurangan dari Razer Phone sendiri hanyalah kamera yang cukup buruk dan tidak tersedianya 3.5mm Headphone Jack.

Namun terlepas dari kekurangannya, Razer Phone sendiri sukses membangkitkan mobile gaming yang berkali-kali gagal di masa lalu. Sekaligus menjadi blueprint dari gaming phone modern ideal seperti Asus ROG Phone.

Seharga 3 Motor! Colorful Luncurkan VGA Flagship RTX 3090 iGame Kudan

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Colorful resmi meluncurkan VGA flagshipnya beberapa waktu lalu. Melalui channel Bilibili Colorful, mereka merilis video unboxing dan testing GPU GeForce RTX 3090 iGame Kudan.

Menurut informasi yang beredar, GPU GeForce RTX 3090 iGame Kudan ini merupakan barang yang sangat langka. Barang ini hanya akan diproduksi 1000 unit di seluruh dunia. Wajar saja harganya berada disekitar angka Rp 70 jutaan.

Saat membeli VGA ini kamu akan diberikan sebuah koper. Koper mewah tersebut akan berisi GPU itu sendiri, radiator, aksesoris, dan miniatur RTX 3090 iGame Kudan. Adapun aksesoris yang dimaksud di antaranya adalah GPU Card Holder, Keycaps, dan obeng. Koper yang diberikan tentu saja berbahan premium dan keras sehingga dapat melindungi barang-barang di dalamnya agar tetap aman.

Kemudian untuk masalah design tentu Colorful akan memberikan design premium pada produk seharga 70 jutaan tersebut. Colorful menggunakan bahan alumunium yang dipotong dengan mesin CNC, mereka menggabungkan warna hitam dan perak pada produk ini.

Sistem Pendinginan

Untuk masalah pendinginan, Colorful membekali GPU ini dengan 3 kipas dan selang radiator. Tak tanggung-tanggung,  mereka menggunakan teknologi hibrida yang merupakan gabungan dari sistem cooling udara dan cair.

Sistem hibrida ini dapat digunakan melalui selang yang dibekalkan oleh Colorful dalam paket pembelian ke raditor 240mm. Sistem cooling di GPU ini bisa menggunakan cairan namun tidak perlu tabung.

Sistem hibrida dikatakan sangat cocok untuk GPU berukuran besar seperti RTX 3090 iGame Kudan.

Lalu Colorful juga memberikan beberapa roda gigi yang juga digunakan pada seri RTX sebelumnya. Kemudian untuk ukuran GPU ini memakan 3 slot pcie sekaligus.

Tak lupa juga Colorful memberikan lampu-lampu LED bawaan pada sisi GPU tersebit yang konon katanya akan menambah FPS para gamer dalam bermain game.

Bagaimana para gamer? Tertarik mengeluarkan uang 70 juta untuk GPU yang premium ini?

Windows 11 Akan Hadir Menggantikan Windows 10 Di 2025

GAMEFINITY.ID, Bandung – Mungkin kalian sudah mengetahuinya, bahwa dukungan Windows 10 Pro dan Home secara resmi akan berakhir pada 14 Oktober 2025 dan akan di gantikan oleh Windows 11. Meskipun berakhir nya Windows 10 Pro Dan Home masih lama, tetapi kita dapat berharap untuk melihat generasi terbaru Windows yang lebih cepat. Microsoft berencana untuk secara resmi mengungkap kan fase berikutnya dari Windows pada tanggal 24 Juni.

Itu adalah rencana dari Microsoft yang mungkin akan terjadi. Seperti yang sering terjadi di era digital ini, tampilan pertama Windows yang baru telah tersebar secara online lebih cepat dari jadwal dimana Microsoft sendiri yang akan menyebarkan nya secara online. Kemungkinan terbesar ialah tidak akan terjadi nya upgrade untuk Windows 10 tetapi membuat yang baru yaitu Windows 11.

The Verge telah melihat screenshot yang diterbitkan di situs China Baidu. Tak lama setelah itu, seluruh Sistem Operasi (OS) Windows 11 akan melakukan pembaruan terbaru. Seperti menu baru, antarmuka pengguna, dan banyak lagi yang lainnya.

Atas izin editor senior The Verge Tom Warren, Windows 11 terlihat sangat lebih ramping di banding windows 10. Ikon Aplikasi bertitik pusat di sepanjang bilah tugas, itu adalah perubahan yang paling jelas terlihat antara Windows 10 dengan Windows 11. Kebanyakan orang mengatakan bahwa ini bukan lah suatu kemajuan yang drastis dari Windows 10. Meskipun begitu ada juga orang yang menikmati menggunakan Windows 11.

Ada juga beberapa orang yang menyambut baik fakta bahwa Windows 10 dengan Windows 11 terlihat sedikit sama, Ada juga yang menunjukkan bahwa Microsoft menjiplak Apple untuk mendapatkan inspirasi. CEO dari Microsoft Satya Nadella dengan Chief Product Office Panos Panay akan mempresentasikan OS terbaru mereka di acara Windows pada 24 Juni.