Category Archives: Gaming Gear

Berita Terbaru Seputar Gaming Gear dan Hardware

Didukung 5G Advanced Optical Sensor, Ini Fitur Lengkap Mouse Gaming Razer Naga X

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Razer pada Kamis (21/1/2021) telah mengumumkan jajaran mouse MMO terbarunya, Razer Naga X. Mouse canggih ini mempertahankan tombol-tombol khas yang dapat di program, serta di rancang untuk para gamer MMO agar dapat menyimpan perintah-perintah di mouse tersebut.

Razer Naga X juga merupakan mouse teringan dari jajaran Razer Naga. Razer Naga X memiliki 16 fitur tombol yang dapat diprogram agar mendapatkan akses yang cepat. Setiap tombol bisa diprogram untuk berbagai kegunaan mulai dari basic hingga advanced. Apabila mode Razer HyperShift aktif, memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan fungsi kedua sesuai yang di konfigurasi player, saat tombol HyperShift ditekan.

Dengan mempertahankan semua fitur yang ada, menjadikan Razer Naga menjadi pilihan utama bagi para gamer MMO. Razer Naga X memiliki berat sebesar 85 gram, membuat Razer Naga X sebagai mouse teringan dari seri Razer Naga. Mouse ini diperbaharui dengan Razer Optical Mouse Switches generasi ke-2, sehingga para gamer dapat menikmati pengalaman bermain yang lebih dari kecepatan aktuasi tercepat yang tak tertandingi.

Razer Naga X ini menggunakan Razer 5G Advanced Optical Sensor, hadir dengan kabel Razer Speedflex dan kaki-kaki mouse yang terbuat dari 100 persen PTFE akan membuat pengguna dapat menggunakan mouse ini secara bebas di berbagai permukaan dan memberikan pemain MMO untuk bermain dalam waktu yang cukup lama dimanapun berada.

Razer Naga X dilengkapi dengan penyimpanan memori on-board yang memudahkan para gamer untuk mengaktifkan profil yang sudah dibuat. Mouse ini juga didukung oleh Razer Chroma RGB untuk mempersonalisasi mouse dan memberikan pengalaman bermain game yang menyenangkan. Adapun Razer Naga X dibandrol dengan harga Rp1.299.000, dan tersedia di razer.com dan retail resmi dari Razer.

PUBG Mobile vs Free Fire, Mana yang Lebih Mulus Dijalankan di HP Kentang?

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Berbicara game battle royale, PUBG Mobile dan Free Fire bisa disebut menjadi dua game favorit saat ini. Kedua game tersebut dapat didownload secara gratis dari Google Play Store atau Apple App Store. Kedua game juga menawarkan mode permainan yang menarik selain dari pertandingan battle royale, yang bisa dinikmati oleh para gamer.

Faktanya tak semua gamer mobile didukung perangkat smartphone gaming. Kedua game itu sendiri sebenarnya tidak memerlukan smartphone high-end dengan spesifikasi tertentu supaya bisa dijalankan. Beberapa smartphone low-end alias HP kentang juga bisa menjalankan kedua game, meski tentunya tak semulus ketika dimainkan di smartphone high end.

GAMEFINITY.ID coba mengulik kompatibilitas game dengan perangkat Android low-end. Tiga hal yang dipertimbangkan ialah RAM, sistem operasi (OS), dan juga ruang penyimpanan (storage).

1. RAM

Kedua game tersebut membutuhkan ponsel dengan RAM minimal 2 GB agar bisa berjalan dengan lancar. RAM 4 GB direkomendasikan untuk pengalaman bermain game yang baik.

2. OS

Untuk Free Fire, diperlukan Android versi 4.1 ke atas. Google Play Store sendiri tidak menyebutkan persyaratan Android untuk PUBG Mobile, dengan menyebut “Bervariasi berdasarkan perangkat”. Sementara iOS 9.0 atau yang lebih baru diperlukan untuk menjalankan PUBG Mobile di versi Apple. iOS 8.0 menjadi syarat minimum untuk Free Fire.

3. Penyimpanan

Aspek Ini adalah menjadi faktor kunci dalam menentukan game mana yang lebih cocok untuk HP kentang. Update terbaru PUBG Mobile cukup mengejutkan karena ukuran unduhan game mobile itu dikurangi menjadi 610 MB. Ini memberi pemilik perangkat kelas bawah kesempatan untuk menikmati game battle royale populer tersebut. Sementara ukuran download Free Fire adalah 680 MB, alias lebih banyak ruang ketimbang PUBG Mobile.

Kesimpulan

Setelah update terakhir, pemilik HP low-end rasanya lebih bisa memainkan PUBG Mobile lebih lancara ketimbang Free Fire. Namun, mereka mungkin mengalami kendala lag dalam gameplay. Salah satu solusinya adalah dengan mengurangi kualitas grafis game untuk memperbaiki jalannya game.

Industri Game Jepang Tumbuh 12,5 Persen di 2020, Switch Kuasai 87 Persen Pasar Penjualan Konsol

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Situs berita video game Famitsu merilis datanya mengenai konsol video game dan penjualan perangkat keras untuk tahun 2020 di Jepang pada hari Selasa. Menurut situs web tersebut, industri video game di Jepang menghasilkan 367,38 miliar yen (sekitar 3,54 miliar USD) pada tahun 2020, naik 12,5 persen dibandingkan tahun 2019.

Pasar perangkat keras menjual 185,66 miliar yen (sekitar 1,79 miliar USD), naik 16,4 persen, dan pasar perangkat lunak menjual 181,72 miliar yen (sekitar 1,75 miliar USD), naik 8,9 persen. Ini adalah pertama kalinya sejak 2017 kedua sisi pasar meningkat.

Dikutip dari GwiGwi, berikut 10 game terlaris teratas di Jepang pada tahun 2020 adalah:

  1. Animal Crossing: New Horizons (6,378,103 eksemplar)
  2. Ring Fit Adventure (1,591,366 eksemplar)
  3. Momotaro Dentetsu: Showa, Heisei, Reiwa mo Teiban! (1,233,023 eksemplar)
  4. Final Fantasy VII Remake (949,379 eksemplar)
  5. Pokémon Sword / Shield (892,456 eksemplar)
  6. Mario Kart 8 Deluxe (798,174 eksemplar)
  7. Super Smash Bros. Ultimate (560,122 eksemplar)
  8. Minecraft (556,982 eksemplar)
  9. Sekai no Asobi Taizen 51 (519,649 eksemplar)
  10. Super Mario 3D All-Stars (492,620 eksemplar)

Sekadar informasi, angka penjualan di atas hanya mencakup penjualan edisi fisik. Famitsu juga merinci jumlah konsol yang dijual di Jepang pada tahun 2020, yaitu:

  • Nintendo Switch (termasuk Switch Lite): 5.956.943 unit (dengan total 17.340.374 unit)
  • PlayStation 4: 542.647 unit (dengan total 9.290.890 unit)
  • PlayStation 5 (termasuk kedua versi): 255.150 unit
  • Nintendo 3DS (keluarga konsol): 62.761 unit (dengan total 24.558.908 unit)
  • Xbox Series X / S: 31.424 unit
  • Xbox One: 3.585 unit (total 114.831 unit)

Nintendo Switch menjual 86,9 persen dari semua konsol yang terjual di Jepang pada tahun 2020. Konsol tersebut kini menduduki puncak penjualan konsol di Jepang selama empat tahun berturut-turut. Konsol Switch juga melihat tahun penjualan terbaiknya pada tahun 2020, menjual 1,32 kali lebih banyak konsol pada tahun 2020 daripada pada tahun 2019.

Switch dan Call of Duty Puncaki Rekor Penjualan Game di AS Tahun 2020

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Gamers di Amerika Serikat menghabiskan total rekor untuk perangkat keras, konten, dan aksesori video game pada tahun 2020. Hal ini diungkap firma riset pasar NPD Group. Total penjualan yang dilacak oleh perusahaan mencapai 56,9 miliar USD tahun lalu (sekitar Rp801,8 triliun), 27 persen lebih tinggi jika dibandingkan 2019.

Pengeluaran Desember 2020 untuk perangkat keras, konten, dan aksesori juga mencapai rekor 7,7 miliar USD (sekitar Rp108,5 triliun), 25 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Seperti diberitakan Video Games Chronicle, analis NPD Mat Piscatella mengatakan Nintendo Switch dan Call of Duty adalah bintang pada tahun 2020,

Switch adalah platform hardware terlaris dalam unit dan dolar pada Desember dan 2020 secara keseluruhan. Penjualan tahunan (dalam dolar) Switch hanya kalah dari Nintendo Wii di tahun 2008. Setelah memecahkan rekor penjualan peluncuran perangkat keras di AS pada November 2020, PS5 adalah konsol terlaris kedua tahun ini dalam penjualan dolar, sementara PS4 adalah konsol terlaris kedua berdasarkan unit yang terjual.

Seperti diberitakan GAMEFINITY.ID sebelumnya, beberapa analis masih memperkirakan Switch tetap menjadi konsol terlaris tahun 2021, didorong oleh rencana peluncuran model ‘Pro’ baru.

Sementata itu, di sisi software, Call of Duty: Black Ops Cold War menjadi game terlaris bulan Desember dan 2020 secara keseluruhan. Ini menandai rekor 12 tahun berturut-turut dimana game Call of Duty mendapat peringkat sebagai game terlaris di AS.

Rilis tahun 2019, Call of Duty: Modern Warfare adalah game terlaris kedua di tahun 2020, di depan Animal Crossing New Horizons (penjualan digital tidak termasuk), Madden NFL 21, dan Assassin’s Creed Valhalla. Animal Crossing New Horizons masih memecahkan rekor untuk penjualan fisik tertinggi untuk game yang diterbitkan Nintendo dalam satu tahun kalender sejak peluncuran Wii Fit Plus 2010.

Dirilis pada 10 Desember, Cyberpunk 2077 adalah game terlaris kedua di bulan Desember. Walau mendapat banyak kritik akibat bug dan gagal perform di versi konsol, game garapan CD Projekt Red itu tetap mencatatkan diri sebagai game terlaris ke-19 di tahun 2020, berdasarkan penjualan fisik saja.

The Last of Us Part II, yang merupakan game terlaris keenam tahun 2020 secara keseluruhan, kini menjadi game garapan penerbit Sony terlaris ketiga dalam sejarah AS (dalam penjualan dolar), hanya di belakang Marvel’s Spider-Man dan God of War tahun 2018.

ZenBook Pro Duo 15 OLED dan ZenBook Duo 14, Laptop Layar Ganda Terbaru dari ASUS

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah memamerkan deretan laptop gaming di hari kedua CES 2021, ASUS kembali mengumumkan jajaran laptop terbarunya di hari ketiga. Termasuk di dalamnya adalah dua laptop layar ganda ZenBook Duo versi terbaru. Ada dua model yang ditawarkan oleh ASUS, ZenBook Pro Duo 15 OLED yang memiliki layar 15,6 inch, dan ZenBook Duo 14. Keduanya sama-sama memiliki layar kedua dengan ukuran lebih kecil yang ditempatkan di atas keyboard dan telah mendapatkan sertifikasi Intel EVO.

ASUS mendongkrak spesifikasi ZenBook Pro Duo 15 terbaru. Laptop ini mengusung prosesor Intel generasi kesepuluh (hingga Core i9) dan GPU terbaru Nvidia GeForce RTX 3070. Mendukung CPU dan GPU-nya, laptop ini dibekali dengan RAM DDR4 hingga 32GB dan SSD NVMe PCIe sebagai tempat penyimpanan utamanya. ZenBook Pro Duo 15 tidak hanya menggunakan panel OLED tapi juga telah mengantongi sertifikasi Pantone Validated untuk memastikan akurasi warnanya.

Sementara ZenBook Duo 14 sekarang mengusung prosesor Intel i5 atau i7 generasi ke-11 dengan pilihan chip grafis Nvidia GeForce MX450 atau Intel Xe Graphics terbaru. ASUS mengklaim baterai ZenBook Duo 14 bisa bertahan hingga 17 jam. Laptop ini juga dibekali dengan charger USB Type-C, bahkan bisa diisi ulang menggunakan power bank.

Dengan bezel yang tipis, laptop ini memiliki rasio screen-to-body hingga 93%. ZenBook Duo 14 juga dilengkapi dengan sertifikasi Pantone Validated dan TUV Rheinland. Selain mengusung spesifikasi yang lebih mumpuni, kedua laptop ini juga memiliki mekanisme baru yang bisa mengangkat layar sekunder ScreenPad Plus dan membuat layar terhindar dari efek silau saat dilihat. ASUS juga memperbarui software ScreenPad yang membawa aplikasi baru untuk membuat multitasking menjadi lebih mudah.

Selain dua laptop ZenBook di atas, ASUS juga mengenalkan laptop VivoBook S14 terbaru yang sudah mendapatkan sertifikasi Intel EVO. ASUS mengklaim perangkat ini adalah laptop VivoBook 14 inch paling ringan dengan berat hanya 1,3 kg. Laptop ini ditenagai prosesor Intel generasi ke-11 dengan chip grafis Intel Xe yang terintegrasi. VivoBook S14 juga didukung oleh RAM DDR4 hingga 16GB dan SSD PCIe hingga 1TB.

Project Hazel, Konsep Masker N95 Razer dengan Teknologi Voiceamp dan Sensor Cahaya

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pandemi COVID-19 membuat masker kini menjadi salah satu kebutuhan pokok. Sayang, terkadang penggunaan masker justru membuat suara penggunanya kurang terdengar. Hal ini dimanfaatkan oleh Razer, untuk memperkenalkan produk baru berupa masker pintar (smart face mask).

Razer selama ini memang lebih dikenal sebagai perusahaan yang fokus menghadirkan beragam aksesoris gaming, seperti keyboard, speaker, atau mouse. Namun, sejak pandemi COVID-19 muncul, Razer menjadi salah satu brand yang turut membantu pencegahan penyebaran. Hal itu dilakukan dengan pengalihan beberapa lini produksinya untuk membuat masker medis guna digunakan oleh para tenaga kesehatan dan disebar ke berbagai penjuru dunia yang membutuhkan.

Konsep masker pintar milik Razer ini dinamakan Project Hazel. Dikutip dari BBC, prototipe yang dipamerkan pada konvensi teknologi CES ini diklaim dapat membuat suara pengguna terdengar lebih keras. Perusahaan mengatakan masker tersebut diklasifikasikan sebagai masker bedah N95.

Masker itu sendiri terbuat dari plastik transparan, sehingga memudahkan orang untuk membaca bibir dan melihat wajah orang yang mengenakannya. Masker transparan bukanlah inovasi baru karena sudah banyak dijual di pasaran. Namun perusahaan itu mengatakan masker yang mereka kembangkan juga memiliki sensor cahaya.

Itu berarti bagian dalam masker menyala secara otomatis saat gelap dan bisa menerangi mulut Anda. Razer mengklaim fitur ini memungkinkan pengguna untuk “mengekspresikan diri dengan jelas terlepas dari kondisi pencahayaan”. Razer mengatakan silikon yang pas di sekitar wajah akan membuat pengguna nyaman dan bisa mencegah masker itu menyentuh atau menempel di mulut Anda.

Dikatakan juga bahwa tali di telinga yang lebih tebal memberikan lebih sedikit tekanan pada telinga Anda. Fitur “voiceamp” masker yang sudah dipatenkan bisa dibilang merupakan aspek masker yang paling maju secara teknologi. Perusahaan mengatakan mikrofon dan pengeras suara akan membuat suara Anda lebih jelas.

Suara yang tak terdengar jelas memang menjadi masalah khusus terkait penggunaan masker tradisional. Mengingat masker ini masih sebatas konsep, belum ada kepastian apakah dan kapan Project Hazel akan diluncurkan untuk publik. Walau begitu, Razer mengatakan pihaknya memiliki rencana untuk melanjutkan konsep ini, dengan memanfaatkan umpan balik para pengguna.