Category Archives: Gaming Gear

Berita Terbaru Seputar Gaming Gear dan Hardware

Staf Diancam, Penjualan PS5 Hitam Berakhir Gagal Total, Semua Order Dibatalkan

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Peluncuran konsol PlayStation 5 hitam (black PS5) pada akhir pekan lalu berakhir dengan bencana. Perusahaan pihak ketiga SUP3R5 membatalkan semua pesanan karena dugaan ancaman yang dialami para stafnya, meski mereka telah mengklaim semua unitnya telah terjual habis.

“Tadi malam, tim kami mulai menerima ancaman terhadap keselamatan mereka. Kami menanggapi ancaman ini dengan serius. Kami tidak bersedia mengambil risiko keselamatan dan kesejahteraan tim kami, atau potensi dampak yang ditimbulkannya terhadap pengiriman pesanan Anda. Semua pesanan yang ada akan dibatalkan dan uang akan dikembalikan sepenuhnya dalam beberapa hari mendatang. Anda akan menerima pemberitahuan lebih lanjut.”

SUP3R5 awalnya berniat meluncurkan sekitar 300 konsol yang memiliki desain khusus berwarna hitam. Black PS5 disebut-sebut memiliki desain seperti PlayStation 2, yang menciptakan kesan nostalgia dengan konsol jadul milik Sony itu. Rencananya black PS5 mulai dijual kepada pelanggan Amerika Utara pada Jumat (8/1/2021) dengan harga 649 USD, atau 200 USD lebih mahal ketimbang harga RRP PlayStation 5 biasa.

Mengingat permintaan akan konsol generasi berikutnya yang memang tinggi, tidak mengherankan apabila black PS5 langsung terjual habis dalam waktu kurang dari 20 menit. Sayangnya, beberapa pelanggan melaporkan bahwa mereka ditagih untuk pesanan mereka tanpa benar-benar menerima konfirmasi bahwa mereka telah mendapatkan konsol.

Hal ini membuat perusahaan pada Jumat malam mengeluarkan pernyataan yang mengatakan “malu” dengan bagaimana peluncuran di Amerika Utara berlangsung. Sejumlah besar konsol PS5 hitam juga mulai muncul di situs pengecer seperti eBay, dengan penjual memasarkannya hingga ribuan dolar.

SUP3R5 berjanji akan mengembalikan uang mereka yang telah ditagih secara tidak benar dan berjanji untuk melakukan lebih baik dengan peluncuran internasionalnya yang ditunda hingga akhir bulan ini. Namun, hanya beberapa jam setelah pesan itu, perusahaan mengumumkan pembatalan semua pesanan dan akan melakukan pengembalian dana, setelah timnya diduga mendapatkan “ancaman yang mengancam keselamatan mereka.”

“Kami ingin ini menjadi cara yang menyenangkan untuk merayakan nostalgia bersama. Ternyata, di luar sana ada orang yang mau ikut campur. Jika kami memutuskan sudah aman untuk menjual lagi, kami akan melakukannya. Untuk saat ini, kami hanya ingin tetap aman.”

Kabar ini tentunya membuat frustrasi mereka yang telah berhasil membeli konsol. Banyak pelanggan menuduh SUP3R5 melakukan taktik penipuan (scam). Sebelumnya perusahaan asal Inggris CustomizeMyPlates (sebelumnya PlateStation5) juga membatalkan seluruh pre-order faceplate PS5 ciptaan mereka, setelah mendapatkan tuntutan dari pihak Sony.

Sekadar informasi, saat ini Sony belum merilis konsol PS5 dengan warna berbeda selain dengan warna dasar putih, sesuai saat peluncuran konsol November lalu.

Penuhi Ambisi PS5, Sony Jepang Hentikan Produksi PS4 Pro

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sony Interactive Entertainment secara resmi menghentikan produksi PS4 Pro dan semua model PS4 lainnya. Satu-satunya model PS4 yang masih diproduksi dan dijual Sony ialah PlayStation 4 model “slim” standar Jet Black 500GB. Seperti dilansir GameWatch, semua produksi konsol PS4 lainnya akan dihentikan setelah stok yang tersedia saat ini terjual, dan SIE akan mengalihkan produksi ke PS5.

Hingga tulisan ini dibuat, belum ada konfirmasi apakah PS4 Pro akan dihentikan di pasar Barat. Namun, bulan lalu toko resmi PlayStation Amerika Serikat secara singkat menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi menjual konsol PlayStation 4 Pro, yang mengindikasikan bahwa konsol premium generasi terakhir itu akan dihentikan.

Sekadar informasi, PS4 sendiri memulai debutnya pada tahun 2013 lalu. Adapun model slim-nya rilis pada bulan September 2016. Dua bulan kemudian, November 2016 versi PS4 Pro dirilis.

Dengan melihat permintaan awal yang kuat untuk PS5 dan ambisi yang dinyatakan perusahaan untuk mentransisikan pemain ke konsol generasi berikutnya, tidak mengherankan jika Sony mulai menghentikan konsol generasi terakhir. Sebelumnya, Senior Vice President sekaligus Platform Planning & Management Sony Interactive Entertainment, Hideaki Nishino menyebut masa transisi antara PS4 ke PS5 bisa memakan waktu hingga tiga tahun.

Selain itu, jika ditinjau dari sisi harga, PS4 Pro dibanderol di pasar AS seharga 400 USD, atau hampir sama dengan harga PS5 Digital Edition (harga yang direkomendasikan), atau hanya lebih murah dari 100 USD dari PS5 standar (disk). Pada Selasa (5/1/2021), mengutip dari VGC, laporan pengecer Jepang memberi tahu pelanggan bahwa mereka tidak akan lagi menerima stok lima model PlayStation 4, karena produsen telah mengakhiri produksi.

Model yang dimaksud adalah PS4 500GB Glacier White, PS4 1TB Jet Black, PS4 1TB Glacier White, PS4 2TB Jet Black, dan PS4 Pro 1TB Glacier White. Dalam pernyataan yang diterbitkan bulan lalu, Sony menyebut PS5 menikmati peluncuran konsol terbesar dalam sejarah dan berhasil mengalahkan rekor PS4.

Langkah Sony ini seolah mengikuti pesaingnya, Microsoft yang telah menghentikan konsol generasi terakhirnya Xbox One X musim panas lalu, menjelang peluncuran Xbox Series X / S di bulan November.

ASUS Umumkan Kartu Grafis ROG Strix dan TUF Gaming AMD Radeon RX 6800 Series

GAMEFINITY.ID, Jakarta – ASUS mengumumkan jajaran terbaru kartu grafis ROG Strix dan TUF Gaming AMD Radeon 6000 Series. Seri AMD Radeon RX 6000 terbaru dan arsitektur game GPU RDNA 2 yang mendasari menandai era baru kekuatan grafis Radeon. Untuk mendapatkan hasil maksimal dari GPU baru yang menarik ini, teknisi ASUS telah bekerja keras mengembangkan kartu grafis ROG Strix dan TUF Gaming yang memberikan kinerja tinggi, suhu rendah, dan pengoperasian yang tenang yang diharapkan para penggemarnya.

Radeon RX 6800 XT adalah salah satu GPU terkuat yang pernah dibuat AMD. Ketika para tenaga ahli ASUS mulai membuat sketsa kartu ROG Strix, kekuatan dasar Radeon RX 6800 XT memacu desain sistem pendingin yang dapat mengeluarkan potensi penuhnya. Selama proses ini, tim ASUS secara alami beralih ke pendinginan cair. Kalangan pengemar PC diseluruh dunia sudah terbiasa dengan manfaat sistem pendinginan cair all-in-one untuk CPU mereka, dan banyak dari mereka bahkan telah menambahkan sistem serupa ke kartu grafis mereka menggunakan perangkat aftermarket untuk mengejar batas luar kinerja GPU.

ROG Strix LC Radeon RX 6800 XT memadukan kekuatan udara dan pendingin cairan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Produk ini dirancang dari awal dengan modul pendingin cairan khusus yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan kartu grafis. Pelat dingin yang besar mendinginkan penahan GPU dan modul memori GDDR6 yang melapisi chip. Panas dari komponen tersebut ditransfer langsung ke loop pendingin cair daripada ke dalam internal casing.

Di ujung lain loop, radiator berukuran 240 mm memberikan keseimbangan yang tepat antara potensi pendinginan yang tinggi dan kompatibilitas yang luas dengan titik pemasangan yang tersedia dalam casing PC masa kini. Kipas blower dengan kebisingan rendah dan heatsink profil rendah di dalam lapisan kartu grafis memastikan sirkuit penghantar daya tetap dingin.

Ketika unit tersebut terpasang pada sebuah PC, ROG Strix LC Radeon RX 6800 XT terintegrasi mulus dengan sistem yang dibangun. Kartu ini dilengkapi dengan selang pendingin berukuran 600 mm yang sangat panjang untuk memungkinkan lebih banyak opsi pemasangan dalam sebuah wadah, bahkan dalam penutup EATX dengan interior yang luas. Selang dilapisi dengan anyaman tekstil untuk melindungi dari abrasi dan untuk menambahkan sentuhan kelas ekstra pada sistem.

Untuk mengeluarkan panas dari loop, sepasang kipas radiator berukuran 120 mm yang dirancang khusus dioptimalkan untuk CFM tinggi dan tekanan statis menjaga udara tetap bergerak melalui sirip heat exchanger yang sangat rapat. Seperti kartu ROG Strix lainnya, header FanConnect II onboard ROG Strix LC Radeon RX 6800 XT dapat dihubungkan ke sepasang kipas sistem. Header ini memungkinkan kipas casing yang terhubung merespon secara langsung perubahan suhu GPU atau CPU, meningkatkan aliran udara tepat saat diperlukan.

Bersamaan dengan Radeon RX 6800 XT, AMD juga mengumumkan AMD Radeon RX 6800 untuk menghadirkan performa ‘Big Navi’ ke sistem kelas menengah. Untuk penggemar Radeon di Republic of Gamers, RX 6800 versi ROG Strix hadir dengan semua kemajuan ASUS terbaru untuk kartu grafis berpendingin udara.

Heatsink 2,9 slot yang besar secara efektif memindahkan panas dari silikon GPU itu sendiri menggunakan beberapa heat pipe dan pelat dasar MaxContact, yang meningkatkan luas permukaan untuk perpindahan panas yang lebih baik. Trio kipas angin dengan desain Axial-tech terbaru mendorong banyak aliran udara melalui rangkaian sirip padat heatsink sambil meminimalkan tingkat kebisingan.

Cincin penghalang berlekuk pada kipas luar, bersama dengan jumlah bilah yang lebih tinggi dari generasi sebelumnya dan kipas sentral yang berputar berlawanan, memastikan aliran udara diarahkan ke bagian terpanas dari pendingin GPU dengan gangguan minimal dari turbulensi yang tidak diinginkan. PCB pendek kustom dari ROG Strix Radeon ™ RX 6800 memfasilitasi lubang ventilasi di pelat belakang pendingin berukuran penuh, menyediakan lebih banyak ruang untuk panas untuk keluar dari GPU dan masuk ke jalur aliran udara casing.

Untuk para gamer yang menginginkan kartu grafis desain kokoh dan tersembunyi, ASUS juga menciptakan versi TUF Gaming dari Radeon ™ RX 6800 XT dan RX 6800. Desain pendingin kedua kartu dimulai dengan heatsink 2,9 slot yang dibuat untuk banyak ruang inti termal dan pengoperasian yang tenang di bawahnya tuntutan GPU dengan watt tertinggi saat ini. Udara didorong melalui heatsink dengan area permukaan tinggi tersebut menggunakan tiga kipas Axial-tech.

Sama seperti pada pendingin ROG Strix, kipas sentral berputar searah jarum jam sementara dua di sisi berputar berlawanan arah jarum jam untuk mengurangi turbulensi. Desain yang telah terbukti ini memungkinkan RPM yang lebih tinggi dan lebih banyak pergerakan udara melalui heatsink tanpa peningkatan jejak akustik yang sesuai. Lapisan aluminium bersudut dengan desain industri baru yang kokoh membungkus heatsink untuk memberikan kesan kinerja yang bermanfaat.

Pelat belakang aluminium panjang penuh menambahkan sentuhan gaya ke sistem dengan grafis TUF Gaming yang halus, dan lubang ventilasi besar di depan PCB kustom pendek menyediakan rute lain untuk udara panas memasuki jalur aliran udara casing. Teknologi perakitan Auto-Extreme, digunakan di seluruh jajaran, secara tepat menempatkan dan menyolder komponen tanpa campur tangan manusia untuk meningkatkan keandalan dan kualitas bangunan.

Rezim pengujian 144 jam dan kapasitor ekstra kokoh memastikan keandalan yang luar biasa dan masa pakai yang lama. Pengguna juga dapat mempersonalisasi kartu agar sesuai dengan sistem lainnya menggunakan LED Aura RGB onboard.

PlayStation 5 Berlapis Emas Seharga Rp25,8 Miliar Siap Dijual

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Perusahaan aksesoris mewah asal Rusia, Caviar akan segera merilis PlayStation 5 berlapiskan emas. Dikutip dari PlayStation Universe, Caviar memasukkan PlayStation berlapis emas ini sebagai salah satu produk jualannya yang dibanderol seharga 1,5 juta EUR atau sekitar Rp25,8 Miliar (estimasi 1 EUR = Rp17.200).

Dalam keterangannya, PlayStation 5 ini akan bertahtakan 8 lapis emas dengan total beratnya mencapai 20 kilogram. Emas yang akan digunakan dalam membuat lapisan luar atau cover untuk PS5 adalah emas 18 karat.

Agar sesuai dengan konsole PS5, Caviar juga merilis jostick spesial yang padu dengan PS5 berlapis emas itu. Joystick spesial dari PlayStation 5 berlapis emas yang dirilis oleh Caviar juga akan memiliki hiasan emas.

Tak hanya hiasan emas, joystick itu juga nantinya akan dilapisi dengan kulit buaya asli berwara hitam. Tentunya, PlayStation 5 berlapis emas ini adalah barang yang sangat langka di dunia. Mengingat PlayStation “normal” saja kini harganya bisa meningkat berkali-kali lipat akibat pasokannya yang terbatas.

Caviar dalam keterangannya hanya akan merilis satu konsole PlayStation 5 dan dua jostick spesial ini. Jadi bisa dibilang, yang akan mampu membeli PlayStation 5 berlapis emas ini hanyalah para gamer sultan!

Sekadar informasi, PlayStation 5 secara resmi bakal dirilis di Indonesia pada 22 Januari 2021. PS5 Digital Edition akan tersedia dengan harga ritel yang direkomendasikan sebesar Rp7,299 juta dan PS5 dengan drive disk Ultra HD Blu-ray (edisi standar) akan tersedia dengan SRP sebesar Rp8,799 juta.

Sebelum Buat Xbox, Microsoft Mau Beli Nintendo Tapi Dianggap Hanya Lelucon

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Nintendo hanya “tertawa terbahak-bahak” ketika ingin dibeli oleh Microsoft. Hal itu diakui para eksekutif Microsoft saat mengenang upaya perusahaan sekitar 20 tahun lalu. Setelah kegagalan membeli Nintendo, Microsoft akhirnya membuat Xbox, yang kini menjadi pemain papan atas industri konsol, bersaing dengan Nintendo dan Sony PlayStation.

Diungkap dalam laporan feature Bloomberg terkait asal mula bisnis Microsoft Xbox, para eksektuif Microsoft awalnya mendiskusikan upaya membeli berbagai perusahaan game, termasuk Nintendo, perusahaan pencipta Super Mario.

“Perusahaan pertama yang kami hubungi untuk dibeli adalah EA. Mereka berkata, ‘Tidak, terima kasih,’ lalu Nintendo,” kenang kepala pengembangan bisnis Microsoft, Bob McBreen.

“Steve (Steve Ballmer, yang kini menjadi CEO Microsoft – red) meminta kami menemui Nintendo untuk melihat apakah mereka mempertimbangkan untuk diakuisisi. Mereka hanya tertawa terbahak-bahak. Bayangkan selama satu jam seseorang hanya menertawakan Anda. Begitulah gambaran dari pertemuan itu,” tambah Kevin Bachus, direktur hubungan pihak ketiga Xbox saat itu.

Spencer Platt/Newsmakers

Diakui oleh McBreen, pertemuan dengan Nintendo terjadi sekitar Januari 2000. Awalnya, Microsoft ingin bekerja sama untuk mengerjakan detail semua spesifikasi teknis Xbox. Saat itu, Nintendo dianggap memiliki kelemahan pada perangkat keras (hardware).

“Jadi ide yang kami tawarkan adalah, ‘Dengar, kalian jauh lebih baik dalam bagian permainannya seperti Mario dan semua itu. Mengapa kalian tidak membiarkan kami mengurus perangkat kerasnya?’ Tapi tawaran itu tidak berhasil.”

Menurut McBreem, Microsoft juga berusaha untuk membeli Square Enix, pengembang game Final Fantasy, dan Midway Games, penerbit dibelakang Mortal Komabt yang sekarang sudah bangkrut. Bahkan, Microsoft disebut-sebut sudah memiliki letter of intent (LOI) untuk membeli Square.

“Awal November 1999, kami pergi ke Jepang. Kami makan malam besar bersama CEO dan Steve Ballmer. Keesokan harinya, kami duduk di ruang rapat mereka, dan mereka berkata, ‘Bankir kami ingin membuat pernyataan.’ Dan pada dasarnya, bankir itu berkata, ‘Square tidak dapat melakukan kesepakatan ini karena harga (yang ditawarkan – red) terlalu rendah.’ Kami berkemas, pulang, dan itulah akhir cerita dari Square.”

Sementara terkait Midway, Bachus mengatakan bahwa setelah berdiskusi, Microsoft akhirnya memutuskan bahwa kesepakatan itu tidak potensial.

“Mereka sangat serius ingin diakuisisi, tetapi kami tidak dapat menemukan cara untuk membuatnya berhasil. Kami akan segera mengeluarkan mereka dari bisnis PlayStation, tetapi tidak membutuhkan grup penjualan dan pemasaran mereka.”

James Leynse/Corbis via Getty Images

Satu akuisisi penting yang akhirnya berhasil dibuat Microsoft adalah untuk pengembang PC yang saat itu kurang dikenal, Bungie. Pada saat itu, kesepakatan tersebut menghadapi beberapa reaksi internal dan eksternal.

“Saya mendapat pesan suara dari Neil Nicastro, CEO Midway mengatakan bahwa kami adalah orang paling bodoh di industri ini. Dia mengaku dapat memahami kenapa kami tidak jadi membelinya, tetapi mengapa kami harus membeli pengembang game PC? Semua orang berpikiran itu bodoh,” kata Bachus.

Niatan itu sendiri juga ditentang oleh orang-orang Microsoft Jepang. Pada akhirnya, kesepakatan itu menjadi salah satu kesepakatan terbaik Microsoft, setelah Bungie menghasilkan game Halo: Combat Evolved, game launch title dari Xbox yang terjual lebih dari 5 juta kopi. Halo kini menjadi franchise eksklusif dari Microsoft, dengan seri keenamnya, Halo Infinite akan dirilis pada Q3/Q4 2021.

Analis Perkirakan Penjualan Switch Masih Lebih Banyak dari PS5 dan Xbox Series di 2021

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Beberapa analis memperkirakan Nintendo Switch akan tetap menjadi konsol terlaris tahun 2021, meski dua pesaingnya, Sony dan Microsoft telah meluncurkan konsol generasi berikutnya, PlayStation 5 dan Xbox Series X / S. Dikutip dari GamesIndustry.biz, Senin (4/1/2021) tiga pengamat industri memperkirakan platform Nintendo yang hampir berusia empat tahun itu akan terjual lebih banyak dari PS5 dan Xbox Series lantaran terbatasnya stok dua konsol generasi berikutnya tersebut sejak diluncurkan pada November 2020.

Dua analis, Piers Harding-Rolls Ampere Analysis dan Dr. Serkan Toto dari Kantan Games, juga memperkirakan bahwa model Switch baru akan membantu mendorong penjualan yang kuat untuk Nintendo tahun ini. Harding-Rolls mengestimasikan Switch untuk menjual sekitar 24 juta unit tahun ini, hanya terpaut sedikit dari gabungan penjualan PS5 dan Xbox Series X / S sekitar 25 juta.

“Ekspektasi saya, Nintendo Switch menjadi konsol terlaris lagi pada tahun 2021 setelah performa tahun 2020 yang sangat kuat. Lebih masuk akal secara komersial untuk merilis versi yang diperbarui pada tahun 2021,” kata Harding-Rolls.

Toto dari Kantan Games memprediksi Nintendo akan meluncurkan model Switch “4K” yang ditingkatkan selama tahun keuangan berikutnya, yang dimulai pada April 2021.

“Semua orang yang memperkirakan Switch akan kehabisan tenaga pada tahun 2021 akan mengalami kekecewaan yang pahit. Switch akan menjadi konsol terlaris tahun ini, didorong oleh lebih banyak game pihak pertama, penyegaran perangkat keras, dan perangkat yang telah berkembang menjadi produk gaya hidup untuk pasar massal selama tahun 2020. ”

Mat Piscatella dari NPD Group juga memprediksi Nintendo Switch masih menjadi yang teratas pada tahun 2021. Hal ini seiring dengan konten dan upaya promosi dari Nintendo. Beberapa outlet telah melaporkan bahwa Nintendo sedang bersiap untuk meluncurkan Switch terbaru pada awal 2021 dan mungkin menampilkan daya komputasi yang ditingkatkan dan dukungan untuk grafik 4K, yang disebut-sebut sebagai “Switch Pro”.

Sebelumnya, saat diwawancarai Polygon pada bulan lalu, presiden Nintendo of America Doug Bowser menampik laporan bahwa perusahaannya sedang merencanakan perombakan Switch dalam waktu dekat. Menurt Doug, perusahaannya akan memanfaatkan momentum dengan model yang ada saat ini.

“Pertama, kami selalu melihat teknologi. Seperti yang kita ketahui, teknologi terus berkembang dan berubah. Kami selalu melihat apa yang akan datang untuk menentukan: Bagaimana cara meningkatkan pengalaman bermain game? Apakah itu di platform saat ini, atau di platform masa depan, kami selalu melihat itu,” kata Doug Bowser.

Meski tengah memasuki tahun keempat, Doug Bowser yakin momentum di Nintendo Switch dan Nintendo Switch Lite masih kuat. Bowser optimistis bawha Switch masih berada “di titik tengah” dari siklus hidupnya, alias belum mencapai puncak dan belum akan mengalami penurunan. Nintendo pada September lalu menyebut Switch yang diluncurkan sejak Maret 2017 telah terjual lebih dari 68 juta unit.

“Di masa mendatang, kami akan terus mengandalkan kedua platform tersebut (Switch dan Switch Lite) dan konten yang menyertainya, karena hubungan simbiosislah yang membuat perbedaan nyata. Itulah mengapa Nintendo Switch sangat berbeda.”