Category Archives: Teknologi

Berita Terbaru Seputar Teknologi

TikTok Menambahkan Dukungan untuk Posting Teks

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Seiring dengan Twitter yang tengah menghadapi masalah dengan rebrandingnya, TikTok telah mengumumkan bahwa mereka akan menambahkan dukungan untuk posting teks. Awalnya, TikTok dikenal sebagai platform untuk video pendek, lalu mereka menambahkan dukungan untuk gambar dalam upaya bersaing dengan Instagram.

Sekarang, dengan menambahkan fitur posting teks, sepertinya mereka ingin menantang Twitter (sekarang bernama X) dan Meta’s Threads. Karena pengguna mencari tempat baru untuk memposting konten berbasis teks.

Baca juga:

Banyak Opsi Pilihan Konten

Proyek S TikTok Apa itu sebenarnya
Proyek S TikTok (Foto: Unsplash)

TikTok mengatakan opsi konten baru ini akan memungkinkan para kreator untuk berbagi cerita, puisi, lirik, dan konten tulisan lainnya. Memberi mereka cara lain untuk mengekspresikan diri.

Sekarang, ketika kamu membuka halaman Kamera aplikasi, kamu akan dapat memilih dari tiga opsi: foto, video, dan teks. Setelah kamu memilih opsi teks, kamu akan diarahkan ke halaman pembuatan teks, di mana kamu dapat mengetik isi postingan kamu.

Selanjutnya, kamu dapat menyesuaikan konten kamu dengan menambahkan suara, menkamui lokasi, mengaktifkan komentar, dan mengizinkan Duets. TikTok mengatakan bahwa postingan teks akan sama interaktif dan dinamisnya dengan postingan video atau foto.

kamu dapat menambahkan stiker, tag, dan hashtag pada postingan teks kamu. Ada juga pilihan untuk memilih dari berbagai warna latar belakang. Seperti postingan video atau foto, kamu dapat menyimpan draf kamu dan menyimpannya bersama postingan yang belum dipublikasikan lainnya. Hal itu untuk diedit nanti atau menghapusnya sama sekali.

“TikTok selalu berupaya memberdayakan para kreator dan komunitas kami dengan berbagai alat inovatif yang menginspirasi ekspresi diri,” tulis TikTok dalam sebuah artikel blog. “Hari ini, dengan senang hati kami mengumumkan ekspansi dari postingan teks di TikTok.

Sebuah format baru untuk membuat konten berbasis teks yang memperluas opsi bagi para kreator untuk berbagi ide dan mengekspresikan kreativitas mereka. Dengan postingan teks, kami melebarkan batas kreasi konten bagi semua orang di TikTok, memberikan ruang khusus bagi kreativitas tulisan yang selama ini kami lihat. Baik dalam komentar, keterangan, dan video.”

TXT from TikTok

Meskipun beberapa orang sempat meragukan keputusan TikTok untuk mendukung gambar tahun lalu, sekarang fitur tersebut dianggap sebagai bagian penting dari aplikasi.

Kemungkinan hal yang sama akan terjadi dengan postingan teks, terutama karena beberapa pengguna sudah sering memposting konten berbasis teks melalui video atau gambar di TikTok. Fitur baru dari TikTok ini hanya memudahkan dan lebih intuitif untuk menambahkan konten berbasis teks ke platform tersebut.

Tidak mengherankan bahwa TikTok memutuskan untuk menambahkan dukungan untuk postingan teks saat ini. Terutama ketika Twitter terus membuat keputusan kontroversial dan membatasi fitur untuk pengguna non-pembayar.

TikTok kemungkinan ingin memberikan opsi alternatif bagi pengguna yang ingin memposting konten berbasis teks. Meta juga melakukan hal serupa dengan peluncuran aplikasi Threads bulan lalu, yang terus berkembang dan mendapatkan perhatian di pasar global. Tentu saja, postingan teks di TikTok akan terlihat berbeda dari Twitter atau Threads, sehingga orang mungkin tidak menggunakan postingan teks di TikTok seperti yang mereka lakukan di platform lain.

Baca juga:

TikTok telah mendominasi pasar video pendek, dan kini sekali lagi mencoba untuk melebarkan sayapnya dengan menambahkan format konten lain yang membuatnya terkenal. Dengan tujuan memberikan pengguna lebih banyak cara untuk mengekspresikan diri, sambil bersaing dengan platform sosial populer lainnya.

Demikian pembahasan TikTok Menambahkan Dukungan untuk Posting Teks. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Twitter Resmi Mengganti Logo Menjadi ‘X’

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Twitter telah resmi menghapus logo burung ikoniknya dan menggantinya dengan ‘X’ sebagai logo resmi baru. Langkah ini diumumkan setelah Elon Musk mengumumkan perubahan tersebut akhir pekan lalu. Perubahan ini sudah diterapkan pada situs web Twitter.

Menariknya, Musk juga mengumumkan bahwa x.com kini mengarahkan pengguna ke twitter.com. Dalam kiriman tersebut, Musk juga menyebut logo ini sebagai logo “sementara,” sehingga kita mungkin akan melihat perubahan logo lainnya di masa depan.

Twitter mungkin tidak berhenti hanya dengan mengganti logo. Musk mengatakan bahwa perusahaan pada akhirnya akan “mengucapkan selamat tinggal pada merek Twitter dan secara bertahap, menghilangkan semua burung.”

Baca juga:

Minggu malam, Musk mengubah foto profilnya dengan logo Twitter yang baru. Akun resmi Twitter @Twitter juga mengubah nama dan foto profilnya dengan logo ‘X’ baru.

Twitter @twitter X
X (Foto: Twitter/@Twitter)

Dalam balasan kepada seorang pengguna, Musk juga memberi petunjuk bahwa kita sebaiknya menyebut postingan di Twitter sebagai “x’s.”

CEO perusahaan, Linda Yaccarino, mengatakan bahwa meskipun Twitter telah mengubah cara orang berbicara satu sama lain, ‘X’ akan menghadirkan fitur-fitur lebih lanjut. Fitur yang berfokus pada audio, video, pesan, pembayaran/perbankan, dan menjadikannya “pasar global untuk ide, barang, jasa, dan peluang.” Itu terdengar seperti banyak hal.

Baca juga:

Produk Elon Musk Serba X

X Twitter Elon Musk
Twitter X Elon Musk (Foto: TechCrunch)

Obsesi Musk terhadap huruf “X” sudah cukup terkenal. Ia mendirikan X.com pada tahun 1997, yang kemudian berkembang menjadi PayPal. Perusahaan antariksa miliknya, SpaceX, memiliki logo berupa huruf “X”. Terbaru, ia mendirikan perusahaan kecerdasan buatan bernama X.ai. Pada bulan April, jaringan sosial milik Musk mengubah nama hukumnya dari Twitter Inc. menjadi X Corp.

Setelah mengambil alih Twitter, CEO Tesla ini berbicara tentang merubah jaringan sosial tersebut menjadi “X, aplikasi segala sesuatu” berkali-kali.

Ini bukan pertama kalinya Musk mengubah logo Twitter. Tahun ini, ia sebentar mengganti logo jaringan sosial tersebut dengan meme Doge. Seorang pengembang yang telah membuat ekstensi untuk menghindari logo Doge juga mengatakan ekstensi tersebut juga berfungsi untuk logo “X” baru. Sehingga pengguna dapat dengan cepat mengembalikan logo burung tersebut.

Baca juga:

Logo burung ikonik Twitter sebenarnya tidak digunakan di awal-awal eksistensinya. Pada tahun 2010, perusahaan secara resmi mengadopsi logo ikonik yang disebut “Larry the bird”. Dinamai setelah pemain legendaris bola basket Boston Celtics, Larry Bird.

Perubahan merek oleh perusahaan ini datang beberapa hari setelah Musk menanggapi seorang pengguna. Pengguna tersebut menyatakan bahwa Twitter masih mengalami “arus kas negatif” karena “penurunan pendapatan iklan sekitar 50% ditambah beban utang yang berat.”

Demikian pembahasan Twitter Resmi Mengganti Logo Menjadi ‘X’. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Seri Novel Game of Thrones Diselesaikan ChatGPT, Hasilnya?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Seorang penggemar berhasil menyelesaikan seri novel A Song of Ice and Fire atau lebih dikenal sebagai Game of Thrones karya George R.R. Martin. Ternyata, ia hanya mengandalkan AI chatbot ChatGPT hanya untuk membantu menyelesaikan seri novel yang telah lama tertunda itu. Dan hasilnya cukup mengejutkan.

Penggemar terakhir kali mendengar Game of Thrones saat episode terakhir serial televisinya itu tayang perdana pada 2019 di HBO. Entri novel terbarunya, A Dance with Dragons, rilis 2011, kurang lebih 12 tahun lalu. Entri selanjutnya, The Winds of Winter telah lama tertunda. Terlebih, Martin juga berencana untuk menulis A Dream of Spring setelah itu.

Baca juga:

ChatGPT selesaikan Dua Novel Game of Thrones, Bagaimana Hasilnya?

game of thrones ending chatgpt

Seorang pengembang independent Liam Swayne mengungkap dirinya meminta ChatGPT untuk menulis dua buku terbaru dari dari A Song of Ice and Fire. Ia mengungkap pada IGN bahwa ia hanya memandu ChatGPT untuk menulis bukunya melalui rangkaian perintah. Pertama-tama, ia memerintahkan ChatGPT untuk membuat outline untuk The Winds of Winter. Lalu, ia mengulangnya berkali-kali hingga mencapai total 45 bab.

Hasilnya, ChatGPT ternyata berhasil membuat kontinuitas karakter secara konsisten meski seri novel Game of Thrones sangat terkenal kompleks.Contohnya, ChatGPT memasukkan karakter Illyrio dalam beberapa paragraf pertama sebelum kembali dalam agegan dengan Varys ratusan ribu kata kemudian. AI chatbot itu bisa mengingat Illyrio dan memperkenalkannya kembali saat adegan yang masuk akal.

ChatGPT juga disebut hebat dalam menerapkan plot twist umum. Swayne mengaku salah satu plot twist favoritnya yang dibuat AI itu adalah Lord Jon Connington mengkhianati Daenerys Targaryen.

Namun, ChatGPT tidak mampu melakukan trik terbaik George R.R. Martin, yaitu mematikan karakter menggunakan cara yang mengejutkan. AI chatbot itu rupanya tidak berhasil membuat adegan kematian karakter sangat menarik dalam dua novel itu. Dengan kata lain, hasil ChatGPT untuk membuat dua novel Game of Thrones selanjutnya bisa dibilang cukup bagus, tapi masih tidak setingkat dengan tulisan Martin.

Nasib The Winds of Winter karya George R.R. Martin

The Winds of Winter merupakan novel keenam dari seri A Song of Ice and Fire atau Game of Thrones yang saat ini belum rilis. Penggemar setia seri novel itu benar-benar menantikan perilisannya setelah ketidakpuasan mereka dengan ending serial TV Game of Thrones di HBO.

Esquire menyebut Martin sudah menulis kurang lebih tiga per empat dari keseluruhan novel, kira-kira 1.100 hingga 1.200 halaman. Disebutkan pula bahwa hanya terdapat 400 hingga 500 halaman lagi yang belum ditulis.

Sambil menunggu versi George R.R. Martin, kamu bisa membaca The Winds of Winter dan A Dream of Spring versi ChatGPT.

Google Uji Coba AI yang Diklaim Bisa Tulis Artikel, Geser Jurnalis?

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Google uji coba AI yang diklaim mampu menulis berita. Mengikuti kemajuan teknologi alat/produk yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bisa hasilkan artikel/berita.

Berdasarkan theverge.com, mengatakan bahwa Google telah melakukan uji coba atau demo kepada beberapa perusahaan berita besar terkait alat tersebut.

Beberapa diantaranya adalah The Washington Post, The New York Times & Owner The Wall Street Journal, News Corp.

Projek Google ini disebut dengan nama Genesis, dimana ia bisa mengambil informasi secara detail dari berbagai peristiwa terkini & menghasilkan salinan berita.

Genesis ini dikenalkan oleh Google sebagai asisten pribadi jurnalis, yang bisa membuat mereka punya lebih waktu untuk hal lain.

Google juga menilai alat AI ini bisa menjadi teknologi yang bertanggung jawab serta membatu dalam industri penerbitan dari jebakan AI Generatif.

Alat Baru Google & Kontranya

Google Uji Coba AI
Google AI. Foto Pixabay/@Alexas_Fotos

Meskipun alat ini terlihat sangat membantu dan efisien, nyatanya Genesis ini tuai banyak kontra.

Terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang serupa yang menganggap alat Genesis ini sebagai bentuk lain dari jebakan teknologi AI.

Pengembangan alat baru Google yang bisa tulis artikel berita ini, mengundang tanggapan dari seorang profesor jurnalisme & komentator media, Jeff Jarvis.

Direktur Pusat Jurnalisme Wirausaha Tow Knight di Craig Newmark Graduate School of Journalism di City University of New York, katakan bahwa teknologi ini memiliki kelebihan & kekurangannya.

Jeff mengatakan jika teknologi ini dirilis maka akan mampu memberikan informasi yang faktual yang akan sangat membantu bagi para jurnalis.

Baca juga: 

Tapi apabila disalahgunakan oleh jurnalis dan organisasi berita misalnya pada topik tulisan yang membutuhkan pemahaman budaya, maka dapat merusak kredibilitas tulisan itu.

Dimana hal ini tak hanya berdampak pada alat tersebut melainkan juga kredibilitas dari organisasi berita akan dipertanyakan.

Alat ini juga dikenalkan Google dengan maksud untuk mengeksplorasi potensi penggunaan AI & apa bisa diterapkan ke bidang berita yang punya risiko tinggi itu.

Meskipun alat ini memiliki kecepatan dalam akses berita, akurasinya masih dikembangkan sehingga nantinya bisa hasilkan tulisan yang tak hanya cepat tapi juga tepat.

Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa alat baru Google ini tuai banyak kontra terutama di kalangan jurnalis yang telah menulis artikel mereka sendiri bertaun-taun.

AI memang memungkinkan pengguna menghasilkan artikel dalam skala luas, tapi jika tak diedit/diperiksa secara hati-hati justru dikhawatirkan bisa menyebarkan informasi salah.

Demikianlah informasi tentang Google yang lakukan uji coba alat AI yang dinilai bisa hasilkan tulisan berita atau artikel seperti dilansir dari The Japan Times.

Meta Parental Control, Fitur Baru untuk Keamanan Anak

GAMEFINITY.ID, JAKARTAMeta Parental Control, sebuah fitur baru yang dihadirkan meta untuk orang tua dan anak. Sebagai pemilik dari beberapa media sosial populer Facebook, Whatsapp, Instagram, dan baru-baru ini Threads kembali meluncurkan fitur untuk Facebook Messenger mereka, Parental Control.

Diluncurkannya Messenger Parental Control juga dilatarbelakangi oleh maraknya anak dibawah umur yang melakukan tindakan kejahatan siber serta mengakses situs yang tidak pantas.

Melihat situasi diatas itu mengapa orang tua sangat berperan penting dalam pengawasan ketika kalian tengah mengakses beberapa situs internet.

Dengan hadirnya Messenger Parental Control, orang tua kalian dapat begitu mengawasi gerak gerik kalian ketika mengakses fitur Facebook Messenger.

Namun fitur diatas untuk sementara tersedia di region terbatas seperti Amerika Serikat,  Kanada serta Inggris Raya. Namun Meta mengatakan bila fitur ini akan dirilis di seluruh dunia.

Baca juga:

Cara Mengaktifkan Fitur Messenger Parental Control

Dikarenakan fitur ini mendapatkan kesan positif bagi orang tua ketika anak tengah mengakses baik fitur Facebook serta  Messenger. Untuk mengaktifkan messenger Parental control adalah sebagai berikut,

  • Terlebih dahulu hubungkan akun facebook kalian dengan anak atau anggota keluarga kalian yang lebih muda
  • Klik logo panah di pojok kanan atas, kemudian klik setting
  • Setelah diklik akan muncul opsi privacy and security yang dimana fitur parental control dapat kalian aktifkan

Sementara cara kerja dari Messenger Parental Control cukup mirip dengan Google parenting.

Meta Parental Controls
Fitur Meta untuk akses orang tua demi keamanan anak

Apabila Google Parent control membatasi aplikasi yang akan diunduh ke ponsel anak kalian, pada Messenger Parent control, orang tua kalian nantinya akan memantau siapa saja yang sedang kalian chat, voice call, dan lain sebagainya.

Jadi kalian tidak lagi leluasa untuk berkomunikasi dengan orang – orang yang dirasa tidak baik bagi kalian.

Selain fitur pantauan, orang tua kalian juga dapat memberikan peringatan bila kalian kedapatan mengakses atau mengirimkan konten – konten sensitif seperti SARA, pornografi, dan lain sebagainya.  

Fitur terakhir mungkin dirasa kurang penting namun berguna adalah pembatasan waktu penggunaan ketika kalian mengakses sosial media satu ini.

Perlu diingat segala yang berlebihan selalu tidak baik ya. Walau belum dirilis secara global, sudah banyak pengguna yang begitu menanti salah satu fitur unggulan Meta satu ini. 

Apple Kembangkan AI Chatbotnya Sendiri? Demi Saingi ChatGPT?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Apple tampaknya sedang membuat chatbot berbasis AI-nya sendiri. Rupanya, perusahaan pembuat iPhone dan Mac itu ingin mengikuti jejak sederetan raksasa teknologi lainnya untuk bersaing dengan ChatGPT buatan OpenAI. Proyek ini saat ini dipercaya belum akan terungkap pada publik.

Apple Buat Chatbot-nya Sendiri?

Apple chatbot

Menurut laporan dari Bloomberg, beberapa teknisi mengungkap Apple sedang membuat chatbot yang mereka sebut sebagai Apple GPT. Sebenarnya, proyek itu bernama Ajax. Proyek ini menggunakan Google Cloud dan dikembangkan dengan Google JAX, sebuah framework yang dibuat untuk mempercepat riset pembelajaran mesin.

Saat ini belum diketahui bagaimana Ajax akan berfungsi. Apple juga dilaporkan belum memiliki rencana untuk peluncuran dan platform-nya. Namun, sebuah sumber anonim menyebut pihak perusahaan kemungkinan akan mengumumkan proyek ini dalam waktu dekat. Ditambah, Apple juga menggelar earning call bulan depan, saat itulah Ajax berpotensi terungkap.

Masih Bungkam dalam Penggunaan AI

Apple sebelumnya sudah terkenal dengan sistem AI bernama Siri, sebuah voice assistant yang memulai trend di kalangan raksasa teknologi. Sejak saat itu, berbagai voice assistant bermunculan seperti Alexa dari Amazon dan Cortana dari Microsoft. Alexa saat ini disebut lebih baik oleh kebanyakan pengguna dan kritikus.

Meski begitu, Apple masih cukup bungkam dalam pembahasan AI. Bahkan, pihak perusahaan melarang karyawannya untuk menggunakan ChatGPT.

Baca juga:

Laporan ini terungkap setelah Tim Cook, CEO Apple, berbicara pada Good Morning America. Dirinya mengaku bahwa bahwa AI generatif menjadi sesuatu yang diawasi ketat oleh pihak perusahaan.

Cook juga mengungkap kekhawatirannya tentang produk AI saat earning call Mei lalu. Ia mengaku terdapat beberapa masalah yang harus diatasi.

Bloomberg juga menambah John Giannandrea dan senior vice president of software engineering Craig Federighi memimpin inisiatif AI dari Apple. Giannandrea sebelumnya direkrut untuk mengawasi Siri dan kemampuan pembelajaran mesin.

Sementara itu, semenjak popularitas ChatGPT, banyak rakasasa teknologi yang merambah dalam mengandalkan AI. Google telah merilis chatbot Bard, sementara Microsoft mengandalkan teknologi OpenAI untuk merilis Bing Chat.

Saat ini, rencana Apple dalam mengandalkan AI masih belum diketahui.