Category Archives: Teknologi

Berita Terbaru Seputar Teknologi

China Kembangkan Jaringan 6G Berkecepatan 300 GBPS

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Teknologi jaringan 6G sedang dikembangkan oleh China. Negara yang selalu dipandang sebelah mata terutama oleh negara Barat, Republik Rakyat Tiongkok, atau biasa disingkat RRT saat ini tengah menguji teknologi mutakhir mereka. Jaringan internet 6G dengan kecepatan yang tak main – main, yakni 300 GBps. Bayangkan saja dengan kecepatan internet seperti itu, kalian tidak perlu lagi pusing untuk mengakses internet serta streaming film dan musik.

Selain itu, kecepatan yang diuji mencapai 10 kali lipatnya apabila dibandingkan dengan jaringan internet saat ini. Walaupun jaringan 5G belum sepenuhnya merata di seluruh dunia. Uji coba tersebut dilaksanakan di 25th Institute of the Second Academy of China Aerospace Science and Industry.

Baca juga:

China Resmi Ujicoba Teknologi Jaringan 6G, Gunakan Frekuensi Terahertz

Nantinya apabila telah diterapkan, teknologi 6G ini juga menggunakan frekuensi berkecepatan tinggi terahertz (THz). Sebagai informasi, bahwa teknologi terahertz menawarkan potensi kecepatan yang begitu luar biasa dan mampu mengubah tatanan komunikasi nirkabel dunia. Meskipun demikian, penerapan ini juga menemui beberapa tantangan, diantaranya beberapa material bahan yang dapat memperlambat kecepatan THz apabila dibandingkan dengan genrasi sebelumnya.

Jaringan 6G
peralihan 5g ke 6g

Selain itu, teknologi THz masih dalam tahap awal, yang tentunya masih banyak kekurangan yang ditemukan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, China mampu menciptakan teknologi dengan kecepatan setinggi itu. Namun, peneliti Tiongkok tetap optimis kalau permasalahan yang ditemuinya dapat segera diatasi.

Bikin Ketar – Ketir Amerika, Pemerintah AS Siap Susul Tiongkok

Hadirnya revolusi komunikasi nirkabel yang diciptakan oleh negara Tiongkok ini rupanya mengejutkan saingannya, yakni Amerika Serikat. Seakan tidak mau kalah, Pemerintah Amerika juga tengah menggodok teknologi 6G dengan menggelontorkan biaya penelitian sebesar 1 milyar dolar AS. Selain itu, di gedung Putih Washington DC dimana pertemuan dengan pakar teknologi tersebut berlangsung untuk membicarakan peralihan teknologi dari 5G ke 6G.

Baca juga:

Tidak jauh – jauh soal persaingan antarkedua negara terkuat, negara Amerika beserta sekutu begitu takut dengan kemajuan teknologi yang dibuat oleh negara komunis tersebut. Selain itu, dengan China berhasil menguasai teknologi terkhusus jaringan internet 6G, keberadaan Amerika menjadi tersingkirkan. Begitu juga dengan hegemoni yang telah diciptakannya sejak puluhan tahun yang lalu.

Tentang rencana penelitian teknologi 6G yang telah didiskusikan oleh kedua pihak tersebut masih belum menjawab apakah mampu menyaingi negara Tiongkok tersebut?

Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC: Laptop Terjangkau dengan Performa Mengagumkan

Bagi Anda yang terjun dalam dunia content creation, tentu membutuhkan sebuah laptop yang bukan hanya memiliki performa tinggi namun juga memiliki harga yang terjangkau. Asus memahami kebutuhan tersebut dan meluncurkan Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC. Dengan harga sekitar 16 jutaan rupiah, laptop ini menawarkan berbagai fitur dan teknologi yang siap mendukung aktivitas content creation Anda.

Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC didesain secara khusus untuk menangani software content creation ternama, seperti After Effects, Photoshop, Premiere Pro, 3DS Max, Maya, Blender, DaVinci Resolve, dan banyak lainnya. Laptop ini diotaki oleh prosesor Intel Core i5 12450H yang dapat mengoptimalkan kinerja software tersebut.

Spesifikasi Mumpuni Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC

Selain prosesor, laptop ini juga dilengkapi dengan kartu grafis diskrit NVIDIA GeForce RTX 3050. GPU ini memiliki VRAM 4 GB GDDR6 dedicated, memastikan Anda mendapatkan performa visual yang maksimal saat menggunakan software content creation. GPU ini juga telah memenuhi standar NVIDIA Studio laptop dengan RTX, sehingga siap mengakselerasi ide kreatif Anda dengan teknologi RTX dan AI.

Salah satu aplikasi teknologi AI pada laptop ini adalah NVIDIA Canvas, sebuah software content creation yang memanfaatkan kemampuan AI dari NVIDIA. Dengan teknologi ini, Anda dapat menciptakan karya seni dengan lebih mudah dan cepat. Selain itu, laptop ini juga mendukung NVIDIA Broadcast, sebuah software yang dapat menyulap ruangan Anda menjadi studio profesional untuk live streaming atau video conferencing. Dengan memanfaatkan Tensor Core di NVIDIA RTX, software ini dapat menciptakan Virtual Background, mengeliminasi suara bising, dan menghilangkan suara gema ruangan.

Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC juga mendukung NVIDIA Omniverse, sebuah platform software yang menghubungkan sejumlah software content creation untuk menciptakan sebuah objek atau animasi 3D. Dengan Omniverse, Anda dapat melakukan editing di software seperti 3DS Max, Maya, atau Blender dan melihat hasil render atau simulasi akhir di NVIDIA Omniverse secara real time.

Dari sisi spesifikasi, Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC memiliki RAM 16 GB DDR4 3200 MHz Single Channel. Kapasitas penyimpanan yang ditawarkan juga cukup besar dengan SSD 512 GB M.2 NVMe PCIe Gen 4 x4 dan dilengkapi dengan slot M.2 tambahan untuk peningkatan kapasitas. Anda tidak perlu khawatir kehabisan ruang penyimpanan saat membuat atau mengedit konten.

Display Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC

Layar laptop ini juga menjadi salah satu keunggulan dengan ukuran 15.6 inch dan resolusi 2.8K 2880 x 1620 Pixel. Panel OLED yang digunakan membuat tampilan layar menjadi sangat tajam dan nyata. Refresh rate 120 Hz juga memastikan tampilan yang halus dan responsif. Layar ini juga telah memenuhi sertifikasi DisplayHDR True Black 600 yang siap untuk menampilkan konten HDR dengan optimal.

Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC juga dilengkapi dengan baterai 3-cell 73 Whrs, sehingga Anda bisa menggunakan laptop ini dalam waktu yang cukup lama tanpa perlu khawatir kehabisan baterai. Selain itu, laptop ini juga mendukung fast charging, memungkinkan Anda untuk mengisi daya laptop dengan cepat saat dibutuhkan.

Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC dilengkapi pula dengan dua buah speaker stereo dengan teknologi SonicMaster, serta dua port USB 3.2 Gen 1, sebuah port USB-C yang mendukung Thunderbolt 4 dan DisplayPort, serta sebuah HDMI 2.0. Terdapat juga slot microSD dan jack audio 3.5 mm. Untuk konektivitas nirkabel, laptop ini mendukung WiFi 6 dan Bluetooth 5.1.

Fitur Menarik Lainnya Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC

Fitur lainnya yang tidak kalah penting adalah keyboard backlit dengan 1.4 mm key travel dan trackpad yang dilengkapi dengan NumberPad 2.0. Anda juga mendapatkan kamera HD dengan shutter privacy, sehingga privasi Anda tetap terjaga saat menggunakan laptop ini.

Secara keseluruhan, Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC menawarkan sebuah paket lengkap untuk content creator. Performa tinggi, layar OLED yang indah, serta berbagai fitur dan teknologi yang mendukung aktivitas content creation menjadi alasan mengapa laptop ini menjadi pilihan yang tepat. Dengan harga sekitar 16 jutaan rupiah, laptop ini menjadi pilihan yang sangat menarik bagi Anda yang membutuhkan laptop performa tinggi untuk content creation. Anda tidak perlu merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan laptop yang mumpuni dalam mendukung pekerjaan Anda sebagai content creator. Asus Vivobook Pro 15 OLED K6502ZC menjadi sebuah opsi yang sangat menarik dan terjangkau.

Kuno! Netflix Resmi Hentikan Layanan Rental DVD by Mail

GAMEFINITY.ID, Bandung – Akhir dari era! Netflix mengumumkan mereka akan menghentikan layanan rental DVD by mail yang pertama kali membesarkan namanya. Kabar ini menyusul keputusan layanan streaming raksasa itu berfokus pada streaming, termasuk paket berlangganan. Layanan tersebut akan berakhir 29 September 2023.

Baca juga:

Berawal dari Keluhan Denda Keterlambatan

Netflix DVD by mail service Reed Hastings
Reed Hastings dengan amplop merah ikonik Netflix pada 2004

Netflix sebenarnya berawal dari perusahaan rental DVD pada tahun 1997 yang didirikan Reed Hastings dan Marc Randolph. Pembuatan perusahaan itu dipercaya berawal dari keterlambatan Hastings mengembalikan film Apollo 13 di salah satu outlet Blockbuster, franchise rental video terbesar saat itu, memicunya terkena denda keterlambatan yang sangat besar.

Sejak saat itu, mereka meluncurkan Netflix sebagai penyedia rental video tanpa denda keterlambatan. Mereka menerapkan sistem berlangganan bulanan semenjak 1999. Pelanggan tinggal berkunjung ke situsnya untuk meminta DVD yang ingin ditonton, lalu Netflix akan mengirimkannya dengan amplop merah ikoniknya.

Netflix kemudian meluncurkan layanan streaming-nya pada 2007. Sejak saat itu, layanan streaming-nya menjadi lebih terkenal hingga saat ini. Walau sudah menyediakan layanan streaming nomor satu di dunia saat ini, layanan DVD by mail-nya yang kini bernama DVD.com tetap memiliki penggemar setia.

Baca juga:

Layanan DVD by Mail Netflix Dihentikan September demi Fokus ke Streaming

Bersamaan dengan kabar laporan keuangan kuartal pertama, Netflix resmi mengumumkan mereka akan menghentikan DVD by mail mulai 29 September mendatang. CEO Ted Sarandos menulis kabar itu melalui laman blog resmi yang berjudul “Netflix DVD – The Final Season”.

“Setelah 25 tahun yang luar biasa, kami sudah membubat keputusan sulit untuk menghentikan [layanan rental DVD] pada akhir September. Tujuan kami memang selalu menyediakan layanan terbaik untuk anggota kami, tapi semenjak bisnis DVD semakin menurun, semakin sulit untuk melanjutkannya. Menjadikan 2023 sebagai season terakhir kami sebagai bagian dari mempertahankan kualitas layanan kami hingga hari terakhir dan mengakhiri dengan catatan tinggi,” tulis Sarandos.

Netflix DVD by mail stats
Fakta unik DVD by mail Netflix

Baca juga:

Layanan streaming raksasa itu juga membagikan fakta menarik layanan DVD by mail-nya. Secara keseluruhan, mereka telah mengirim 5,2 miliar DVD, dengan judul terpopulernya The Blind Side yang dibintangi Sandra Bullock.

Di laman FAQ-nya, Netflix akan mengirimkan DVD terakhirnya pada 29 September 2023, hari penutupan layanan DVD by mail-nya. Mereka tetap melayani pengembalian DVD hingga 27 Oktober dan berhenti menagih pelanggan layanan tersebut pada Agustus

Terancam Bing, Google Kembangkan Search Engine Berbasis AI?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Menghadapi kompetisi dari Microsoft dan OpenAI, Google kini dikabarkan sedang mengembangkan search engine berbasis AI (artificial intelligence). Kabar ini menyusul keputusan perusahaan teknologi raksasa itu mulai mengeluarkan Bard, chatbot berbasis AI buatannya.

Google Kembangkan Search Engine Baru Berbasis AI?

Google AI search
Tidak ingin ketinggalan, Google dilaporkan sedang kembangkan search engine berbasis AI

The Verge menyebut proyek itu sedang dikembangkan dengan codename Magi. Dipercaya bahwa proyek tersebut akan berdasarkan dari konsep chatbot Bard yang masih eksperimental. Namun, belum jelas lebih lengkap apa yang akan ditawarkan lebih lanjut dari proyek itu. Fitur baru tersebut direncanakan akan tersedia eksklusif di Amerika Serikat.

Baca juga:

Salah satu fitur tersebut adalah chatbot yang dapat menjawab pertanyaan dan membuat semacam code. Raksasa teknologi itu pernah bereksperimen dengan fitur yang memudahkan pengguna dalam mencari musik melalui percakapan chatbot.

Engadget menyebut tambahan fitur baru di search engine itu di antaranya “Searchalong”. Fitur itu membuat chatbot memindah laman web yang sedang dibaca pengguna untuk menjelaskan konteks dari informasi tersebut.

Pihak perusahaan berencana untuk menghadirkan Magi pertama kali pada satu juta pengguna di Amerika Serikat. Mereka akan memperluas jangkauannya hingga 30 juta pengguna pada akhir tahun.

Terancam oleh Bing?

Dipercaya bahwa Google sedang terancam oleh Bing yang telah mengandalkan chatbot untuk semakin kompetitif. Bahkan, Samsung dilaporkan tengah mempertimbangkan mengganti Google dengan Bing sebagai search engine default di setiap produk perangkat mobile-nya. Saat ini, belum diketahui seberapa seriusnya Samsung tengah mempertimbangkan keputusan ini.

Baca juga:

Bing oleh Microsoft tengah melejit popularitasnya dan menuai pujian berkat fitur AI chatbot-nya, Bing Chat. Tentunya, Samsung mungkin tertarik untuk menggaet Bing sebagai pengganti Google untuk search engine default-nya. Microsoft mungkin saja ingin memanfaatkan kelemahan Google seperti ini.

Google kini dipercaya berencana untuk mengumumkan Magi bulan depan sebelum memperkenalkan berbagai fitur baru lainnya pada musim gugur. Tentunya ini mungkin bertepatan dengan event I/O 2023, di mana Google akan memperkenalkan deretan produk baru lainnya. Google I/O 2023 akan digelar di Shoreline Amphitheatre, Mountain View, California pada 10 Mei mendatang. Acara tersebut akan digelar di hadapan penonton dan juga sebagai live stream.

Winamp Relaunch! Hadirkan Tampilan Lebih Modern

GAMEFINITY.ID, Bandung – Penikmat musik di PC era 90-an dan 2000-an pasti sudah tidak asing dengan Winamp, sebuah aplikasi pemutar musik dengan fitur kustomisasi pada interface dengan skin, visualiser, dan plug-in. Aplikasi tersebut memang disebut melegenda karena sudah menemani pengguna dalam memutar berbagai lagu favorit berformat MP3.

Sempat mati suri karena gempuran layanan streaming seperti Spotify dan Apple Music, kini Winamp resmi relaunch! Namun, tampilannya jauh berbeda daripada yang pernah dikenal dulu.

Baca juga:

Kembalinya Winamp sebagai Pemutar Media dengan Sentuhan Modern

Winamp old logo
Logo lama Winamp

Sebelumnya, Winamp sempat mengumumkan segera comeback dengan wajah baru pada akhir 2021. Pada akhirnya, penantian itu berakhir saat relaunching-nya pada 13 April 2023. Namun, tampilannya justru jauh lebih berbeda daripada berbagai versi sebelumnya.

Winamp 2
Tampilan baru Winamp yang lebih modern

Winamp yang baru, atau dapat dikatakan Winamp 6, meluncur sebagai media player berbasis web. Berarti, belum ada dalam bentuk aplikasi untuk PC dan mobile. Llama Group, pengembangnya, berjanji akan menghadirkan aplikasi untuk iOS dan Android pada kuartal ketiga tahun ini.

Baca juga:

Pengguna belum dapat memperdengarkan musik dari PC-nya melalui aplikasi ini, begitu juga dengan mengunggahnya. Saat ini, pengguna hanya dapat mendengarkan kumpulan lagu dari berbagai artis yang sudah bekerja sama dengan Winamp.

Tidak melulu soal musik, Winamp berjanji bakal menghadirkan fitur lain seperti podcast, stasiun radio, dan audiobook, semua untuk penikmat musik dan audio. Mereka juga akan menghadirkan fitur untuk menghubungkan dengan layanan streaming musik favorit ke depannya. Laman resminya menyebut Winamp akan menjadi pusat multimedia universal.

Fanzone Jadi Fitur Baru

Fitur baru di versi terbaru Winamp adalah Fanzone. Kreator dan musisi dapat menyediakan sekaligus menjual produknya sendiri, salah satunya musik, dalam bentuk paket berlangganan. Penggemar nantinya dapat mengakses konten eksklusif denan berlangganan menjadi anggota sambil mendukung artis favorit.

Baca juga:

Menurut Business Wire, para musisi dapat mengakses Fanzone melalui Winamp for Creators yang meluncur 15 Maret 2023. Saat itu, mereka mendapat tawaran untuk membuat konten untuk Fanzone. Winamp for Creators menyediakan para kreator untuk menghasilkan penghasilan dari streaming, dan juga nantinya layanan lain seperti manajemen hak cipta serta penjualan konten NFT.

Versi baru dari Winamp sudah dapat dinikmati melalui laman resminya.

Whatsapp Ketahuan Plagiat Fitur Telegram Ini

GAMEFINITY.ID, JAKARTAWhatsapp kini menjadi aplikasi pesan singkat paling banyak digunakan oleh pengguna smartphone di seluruh dunia. Sejak berakhirnya era Black Berry Messenger pada 2015- 2016 Meta menjadi pusat aplikasi pesan dan sosial media. Aplikasi Whatsapp baru saja meng-update versi mereka melalui Test flight beta program. Versi tersebut antara lain 23.6.0.73 atau 23.6.0. Sementara itu versi Whatsapp saat ini masih di 2.23.7.78.

Whatsapp
Whatsapp

Jika dilihat penerapan pada versi baru ini masih cukup lama berhubung versi tersebut sedang dalam tahap uji coba.

Whatsapp Ketahuan Contek Fitur Unggulan Telegram ini, Apa Itu?

Telegram, aplikasi pesan singkat yang begitu mirip dengan Whatsapp ini kembali diminati. Hal itu lantaran Telegram bisa menggunakan dua nomor lebih dalam satu aplikasi serta penggunaannya yang lebih simpel. Selain itu, rupanya Whatsapp menghadirkan fitur yang sudah ada di Telegram. Fitur tersebut mirip dengan voice note, pengguna merekam percakapan pada kontak yang dituju selama 60 detik hanya dengan memencet kamera. 

Baca juga:

Pembaruan tersebut juga dapat mengirim pesan suara dalam bentuk video sehingga mempermudah penerima menangkap isi pesan yang dikirimkan tersebut. Update ini dirasa lebih berguna bagi pengguna yang belum begitu jelas menangkap apa yang terekam hanya melalui voice note biasa.

Karena sifat pesan tersebut end to end encrypted, hanya pengguna dan penerima saja yang bisa membaca pesan tersebut. Akan tetapi pengguna juga dapat menscreenshot isi percakapan tersebut.

Masih Dalam Tahap Pengembangan

Lantaran update tersebut masih dalam tahap pengembangan, maka fitur tersebut lebih dulu diterapkan pada OS IOS. Pada versi lainnya secepatnya akan diberitahukan kedepannya. Bagi pengguna Android Kalian bisa mencek update secara rutin di Playstore. Mungkin untuk kalian yang sudah menggunakan fitur ini di Telegram sudah tidak asing.

Namun bagi yang belum terlalu familiar dengan aplikasi diatas tentunya menjadi terobosan  dalam berkomunikasi dengan orang – orang terdekat kalian.  Lantas dimanakah fungsi tersebut? Kalian bisa menggunakan fitur tersebut dengan memencet tombol berbentuk kamera agak lama. Setelah itu kalian akan dipertemukan dengan menu rekaman berbentuk lingkaran.