Category Archives: Teknologi

Berita Terbaru Seputar Teknologi

OpenAI Rilis API DALL-E Versi Beta Untuk Kepentingan Bisnis

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – OpenAI berencana untuk membuat software AI text-to-image mereka, DALL-E, menjadi lebih banyak tersedia untuk bisnis, dengan meluncurkan API (Antarmuka Pemrograman Aplikasi) versi public beta. API ini diciptakan agar perusahaan-perusahaan dapat menambahkan fungsionalitas DALL-E ke produk mereka, serta mengintegrasikan dan menyesuaikan perangkat lunak sesuai keinginan.

Minat dan adopsi AI text-to-image telah meledak dalam setahun terakhir. OpenAI yang sempat mendominasi bidang program kecerdasan buatan, kini telah ditantang oleh software-software AI pendatang baru seperti Midjourney dan Stability AI, yang menempatkan lebih sedikit batasan kepada para penggunanya. Memungkinkan mereka untuk membangun sistem AI sendiri, dengan lebih sedikit pengawasan. Sementara itu, pemain lain di ruang ini, seperti Google dan Meta, telah mengambil langkah yang jauh lebih hati-hati, dengan mengembangkan sistem berkemampuan serupa, namun membatasi penggunaan publik pada skenario yang sangat terbatas.

Dengan seiring berkembangnya penelitian yang dilakukan oleh OpenAI, termasuk kemajuan dalam kualitas gambar, latensi, skalabilitas, dan kegunaan, perusahaan tersebut kini telah meluncurkan API (Antarmuka Pemrograman Aplikasi) versi beta dari DALL-E. API ini dihadirkan untuk memudahkan bisnis milik para perusahaan investor, dengan menambahkan fungsionalitas text-to-image DALL-E ke produk mereka. Tidak hanya itu, API ini nanti juga akan memberikan program-program yang disederhanakan, agar para pengembang dapat mengintegrasikan dan menyesuaikan perangkat lunak mereka, sesuai keinginan.

Salah satu contoh penggunaan awal API ini adalah pada aplikasi Microsoft Designer, yang menggunakan perangkat lunak milik OpenAI untuk menghasilkan citra bagi para pengguna Microsoft Office, mulai dari slide PowerPoint hingga ilustrasi untuk pekerjaan rumah. Microsoft sendiri merupakan salah satu investor utama OpenAI dan telah meluncurkan aplikasinya bulan lalu.

Luke Miller, selaku manajer produk di OpenAI yang mengerjakan API, mengatakan kepada The Verge bahwa perusahaan senang melihat para pengembang aplikasi baru yang akan menemukan DALL-E.

“Kami sudah memiliki beberapa pelanggan yang membangun ini dengan cara yang sangat menarik,” ucap Miller. “Beberapa adalah eksplorasi kreatif, beberapa lebih berorientasi bisnis.”

Miller juga mencontohkan sebuah startup bernama Mixtiles, yang menggunakan API Dall-E untuk menghasilkan poster dan seni untuk dekorasi rumah, serta CALA yang menggunakan API untuk membantu pelanggan mendesain pakaian mereka sendiri.

“Selalu menginspirasi untuk melihat ide-ide kreatif yang muncul dari orang-orang,” imbuhnya.

OpenAI mengatakan bahwa akses ke DALL-E API untuk saat ini akan dibatasi dan pihaknya tidak akan memeriksa pelanggan saat menggunakannya. Meski begitu, DALL-E tetap akan membatasi pembuatan gambar tertentu yang mengandung ketelanjangan, gore, hingga materi sensitif yang berbau politik. Pelanggan nanti juga akan dikenakan biaya per gambar yang dihasilkan, dengan tiga tingkat resolusi yang tersedia, 256 x 256,  512 x 512, dan 1024 x 1024.

Baca juga: Pembalap Nascar Bawa Trik Video Game Ke Dunia Nyata

DALL-E untuk Bisnis
OpenAI | Tantangan Dalam Memanfaatkan AI Untuk Bisnis

Tantangan Dalam Memanfaatkan DALL-E Untuk Bisnis

Selain manfaat kreatif nyata yang ditawarkan oleh AI text-to-image, ada juga bahaya yang mungkin akan terjadi, jika software tersebut disalahgunakan oleh pengguna. Salah satunya adalah dapat menghasilkan informasi yang salah dan citra berbahaya seperti gambar telanjang nonkonsensual (meskipun OpenAI telah mempersulit penggunaan perangkat lunaknya melalui filter kata kunci), hingga penggunaan data dari gambar-gambar yang digunakan sebagai referensi oleh software AI.

Sistem AI text-to-image seperti DALL-E dilatih dengan gambar yang diambil dari berbagai website. Biasanya mencakup karya-karya berhak cipta milik fotografer, seniman, dan desainer.  Banyak seniman yang marah karena teknologi yang dihasilkan tidak hanya dapat digunakan untuk meniru gaya individu mereka, tetapi juga karena tidak adanya kompensasi atas penggunaan karya mereka, yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan bernilai miliaran dolar seperti OpenAI.

Beberapa perusahaan yang mengembangkan aplikasi text-to-image kini juga mulai menawarkan kompensasi. Seperti Shutterstock, yang melisensikan data kontributornya ke OpenAI untuk membuat DALL-E dan yang menggunakan API-nya, untuk menghasilkan citra stok khusus. Shutterstock baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka sedang menyiapkan Dana Kontributor, untuk mengganti uang individu yang pekerjaannya digunakan untuk melatih AI.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

AMD Resmi Umumkan GPU Radeon RX 7000 Series

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah lama menjadi rumor, AMD akhirnya resmi umumkan GPU Radeon RX 7000 Series. GPU itu digadang-gadang menjadi Radeon RX generasi selanjutnya.

AMD Radeon RX 7000 Resmi Diumumkan!

Dalam acara together we_advance gaming di Las Vegas, AMD resmi mengumumkan dua GPU pertama dari Radeon RX 7000 Series. Kedua GPU itu adalah Radeon RX 7900 XT dan Radeon RX 7900 XTX. Keduanya mengandalkan arsitektur grafis RDNA 3 milik AMD.

Dilansir dari press release-nya, Radeon RX 7900 XT dan Radeon RX 7900 XTX diklaim sebagai kartu grafis pertama yang menampilkan desain chiplet yang mutakhir milik AMD. Kedua kartu grafis itu diharapkan menambah performa yang menakjubkan untuk menghadirkan framerate 4K tinggi untuk game berspesifikasi tinggi. Sepertinya ini adalah jawaban AMD pada Nvidia RTX 40 Series.

Spesifikasinya Bukan Main!

AMD Radeon RX 7900 XTX
AMD Radeon RX 7900 XTX

Spesifikasi yang ditawarkan kedua kartu grafis seri Radeon RX 7000 itu bukan main. Pertama, Radeon RX 7900 XTX didukung oleh RAM 24GB GDDR6, 96 unit komputasi RDNA 3, game clock 2.3GHz, dan board power 350 watt. Radeon RX 7900 XTX diharapkan memiliki performa 1,7 lebih cepat daripada produk flagship milik AMD sebelumnya.

Radeon RX 7900 XT didukung 84 unit komputasi RDNA 3, game clock 2GHz, RAM 20GB GDDR6, dan board power 300 watt.

Kedua kartu grafis AMD itu akan memiliki konektor 8-pin. Tidak hanya itu, keduanya juga akan memiliki DisplayPort 2.1 yang mendukung resolusi 4K dan 8K.

Dalam performa gaming, AMD mengklaim Radeon RX 7900 XTX dapat mencapai 295fps dalam sesi bermain Apex Legends dengan kualitas 4K. Ditambah, jika digunakan bermain Valorant, frame rate-nya akan mencapai 704fps.

Baca juga: Pernyataan Nvidia Soal Driver Yang Bermasalah

Ini Tanggal Rilisnya

AMD memastikan Radeon RX 7900 XT dan Radeon RX 7900 XTX akan meluncur 13 Desember 2022. Sementara itu, belum ada versi mid-range atau low-range dari kartu grafis Radeon RX 7000 yang diumumkan.

Radeon RX 7900 XTX dipatok dengan harga 999 dolar AS, sementara Radeon RX 7900 XT dipatok sebesar 899 dolar AS. Angka tersebut menjadi bentuk upaya AMD untuk menyaingi kompetitornya, terutama Nvidia.

Sony Resmi Rilis Playstation VR2 Januari 2023

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sony secara resmi telah mengumumkan tanggal rilis dari Playstation VR generasi keduanya jatuh pada tanggal 22 Januari 2023 mendatang. Jauh sebelumnya, generasi kedua Playstation VR ini dilengkapi dengan fitur yang bisa dibilang canggih untuk era ini. Sony juga mulai membuka pre-order mulai pada tanggal 15 November mendatang.

Mulai Dibuka Dari Harga US$ 549,99

Melalui blog resminya, kalian bisa memesannya dengan harga US$ 549,99 atau Rp 8,5 juta,  lebih mahal dari Playstation 5 yang dibandrol dengan harga US$499,99 atau Rp 7,8 juta. Dalam paket penjualannya nanti akan disertakan headset PS VR2, Sense Controller, serta stereo Headset.

Sony PSVR2 Exclusive bundle
Bundle Eksklusif Playstation VR “Horizon Call of the Mountain ” yang dibanderol dengan harga US$599.99 atau Rp 9,5 juta

Selain paket standarnya, tersedia juga bundle eksklusif dari Horizon Call of the Mountain yang dijual lebih mahal seharga US$ 599,99 atau hampir Rp 9,5 juta. Perbedaannya dengan bundle standar ada pada kode voucher yang bisa kalian tukarkan untuk membeli game Horizon Call of the Mountain nantinya.

Sony PSVR2
Bundle standar Sony Playstation VR2

Di waktu yang bersamaan, Sony juga mengumumkan aksesoris gaming lainnya yang berupa Charging Station yang dimana ketika Playstation VR kamu hampir habis, kalian bisa mengisi ulang tanpa perlu terhubung langsung dengan Playstation 5 nya.

Baca juga: Sony Umumkan Playstation VR2

Daftar Negara Yang Kebagian Preorder, Adakah Negara Asia Termasuk Indonesia?

Sayangnya negara Asia masih belum dapat melakukan preorder untuk saat ini. Dan dalam pengumumannya, pemain yang berdomisili di Amerika Serikat, Inggris Raya, Perancis, Belgia, Belanda, serta Luksemburg dapat melakukan preorder lebih awal dengan mengakses situs direct.playstation.com .

Pada kolom Frequent Asked Question, bagi yang telah mendaftar nantinya calon pembeli akan dihubungi oleh pihak Playstation melalui email untuk diinfokan jadwal serta instruksi untuk memesan Playstation VR2. Walaupun telah mendaftar, belum menjamin pembeli dapat melakukan preorder.

Sony Juga Mengumumkan 11 Game Yang Bisa Dimainkan di Playstation VR2

Ada sebelas game yang dapat kalian mainkan setelah Playstation VR2 dirilis, game tersebut antara lain, Crossfire: Sierra Squad, The Light Brigade, Cities VR: Enhanced Edition, Cosmonious High, Hello Neighbor: Search and Rescue, Jurrasic World Aftermath Collection, Pistol Whip VR, Zenith: The Last City, After the Fall, Tentacular, dan Horizon Call of the Mountain yang kesemuanya akan dirilis pada 2023 mendatang.

Tak hanya game yang disebutkan diatas, ada juga game Resident Evil Village yang dirilis khusus untuk Playstation VR dan Starwars: Tales from the Galaxy’s Edge yang masih dalam tahap pengembangan.

Walaupun Indonesia Belum Sempat Kebagian Preorder, ada kemungkinan bahwa prosedur pra pemesanan nanti melalui sistem DP seperti pada preorder Playstation 5 di salah satu eCommerce beberapa waktu yang lalu. Diantara game – game diatas buat yang sudah memesan PS VR2 ini kalian mau mencoba yang mana?

Aplikasi Vine Akan Kembali Dibangkitkan Elon Musk

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Elon Musk melalui polling yang dipostnya di Twitter bahwa ia akan kembali membangkitkan aplikasi Vine pasca dirinya telah mengakuisisi platform berlambang burung biru itu. ia menanyakan kepada pengikutnya apakah Vine akan kembali dibangkitkan atau tidak.

Dikutip dari Axios ,Elon Musk meminta teknisi Twitter untuk kembali meninjau kode program lama Vine lalu mengerjakan sebuah reboot platform yang dapat digunakan setidaknya pada akhir tahun mendatang.

Dapatkan Feedback Positif Dari Pengguna Twitter, Vine Akan Kembali Meluncur Di Twitter

Menurut laporan dari IGN.com, kembalinya aplikasi Vine yang digagas oleh Musk ini rupanya disambut dengan positif dari banyak pihak, tercatat sebanyak hampir 70 persen pengguna setuju jika Vine dihadirkan kembali ke Twitter. MrBeast, salah seorang influencer mengatakannya pada IGN bahwa dirinya begitu antusias “Cukup menarik jika Vine bisa bersaing dengan Tiktok.”

Baca juga: Genshin Impact Kenalkan 2 Karakter Barunya

Sempat Dihapus Pada 2016 Akibat Kalah Saing Dengan Instagram

Awalnya Vine diperkenalkan oleh Twitter pada bulan Januari 2013 yang lalu setelah diakuisisi pada tahun 2012 yang lalu. Vine sendiri merupakan aplikasi yang dimana kamu bisa berbagi momen penting melalui video berdurasi singkat. Di waktu yang bersamaan, aplikasi Instagram mulai diperkenalkan. Tidak jauh berbeda dengan Vine, Instagram juga menawarkan fitur serupa, berbagi momen hanya dengan video berdurasi singkat.

Kala Instagram mulai merajai sosial media saat itu, Vine tengah memertahankan jumlah dari penggunanya yang mengalami fluktuasi selama beberapa tahun. Sayangnya usaha yang dilakukan oleh Vine tidak bertahan lama begitu saja. Pada tahun 2016 Vine resmi pamit serta seluruh video miliknya diarsipkan dan lalu dihapus pada 2019.

Dan pada 2019 yang lalu selepas pamitnya Vine, banyak bermunculan aplikasi pesaing seperti Youtube dengan shortsnya, Facebook pada Reelsnya, dan tentu saja Reels pada Instagram.

Tiktok Menjadi Momok Terbesar Saat Ini

Diantara seluruh aplikasi yang sama, ada yang menurutnya bakal menjadi pesaing terberat apabila Vine betul – betul dibangkitkan kembali. Tiktok hingga saat ini menjadi aplikasi berbagi video pendek terpopuler dan menurutnya cukup sulit untuk diturunkan pamornya . Ini karena jumlah penggunanya yang begitu besar di seluruh dunia. Dilaporkan bahwa pada 2021 Tiktok memiliki jumlah pengguna sebanyak 1 Milyar orang dan ada kemungkinan untuk terus bertambah nantinya.

Discord Blokir 55 Juta Akun Dan 68 Ribu Server

GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Discord hingga saat ini masih menjadi aplikasi pilihan pemain baik untuk nya komunikasi antartim maupun ke sesama pengguna Discord Lainnya. Pernahkah ketika kalian berpindah server kalian menemukan sesuatu yang mengganggu? Mereka adalah akun yang disinyalir melakukan spam walaupun kalian sama sekali tidak saling mengikuti satu sama lain.

Dilaporkan bahwa Discord telah melakukan blokir akun sebanyak 55 jutaan dan 68.379 severnya selama 6 bulan terakhir terhitung dari Januari hingga bulan Juni 2022.

Sebanyak 55 Juta Akun Dan 68 Ribuan Server Telah Dinonaktifkan oleh Discord

Dari 55 jutaan akun dan 68 ribuan server yang dibekukan oleh Discord di atas, Sebagian besar akun tersebut telah melanggar standar komunitas berupa spam. Apabila dirinci lebih dalam, dari kelima puluh lima jutaan akun yang diblokir, 1,8 jutaan akun  disebabkan pengguna terbukti melakukan manipulasi pada platform, serta aktivitas yang bersifat ilegal.

Sayangnya pihak Discord tidak dapat merinci secara pasti berapa server yang telah melanggar tersebut dikarenakan mereka tidak dapat melakukan spam. Selain itu Discord juga telah menetapkan aturan bahwa apabila server kedapatan melakukan spam,  Discord juga menganggap telah melakukan pelanggaran seperti di atas.

Baca juga: Bersiap Twitter Akan Memiliki Mode PvP

Discord juga Memblokir Akun Yang Ketahuan Melakukan Kekerasan Terhadap Anak Dan Ujaran Kebencian

Discord
Aplikasi Discord

Sementara sebagian besar pelanggaran diluar spam dikategorikan Lebih Luas lagi. Namun kebanyakan diantaranya dikarenakan  tindakan kekerasan pada anak, dan diikuti dengan eksploitasi dan beberapa konten terlarang lainnya. Nampaknya Discord juga tidak main – main ketika berhadapan dengan pihak yang melakukan ujaran kebencian terhadap sesame penggunanya.

Menurutnya, tindakan diatas sudah cukup tepat untuk menjaga kesehatan komunitasnya. terlebih sangat sedikit orang yang akunnya telah dikembalikan. Dilansir dari PC Gamers, tercatat hanya 2 persen pengguna mengajukan hak banding pada kuartal pertama, kemudian menurun menjadi 0,6 persen di kuartal kedua 2022. Dari 235.945 orang yang melakukan hak banding hanya 3.098 yang berhasil mendapatkan akunnya kembali.

Melihat situasi diatas  bahwa pengetatan regulasi yang ditetapkan oleh Discord dilakukan dengan begitu serius. Dan menariknya lagi, diantara mereka yang melakukan spam hanya sebagian kecil yang dilaporkan oleh pengguna, yaitu sebesar 25 persen. Selebihnya Discord menghapusnya secara otomatis bahkan sebelum orang tersebut melaporkannya.

PlayStation Plus Kehilangan 2 Juta Pelanggan Setelah Rebrand

GAMEFINITY.ID, Bandung – PlayStation Plus telah kehilangan 2 juta pelanggan pada periode Juli-September 2022. Hal tersebut terungkap dari laporan keuangan Sony pada kuartal kedua 2022. Padahal, layanan berlangganan dari PlayStation itu telah melakukan rebrand pada Juni lalu.

Jumlah Pelanggan PlayStation Plus Berkurang 2 Juta, Turun 4 Persen

PlayStation Plus page
Laman PlayStation Plus

Sony sebelumnya melakukan rebrand pada PlayStation Plus Juni lalu. Mereka menghadirkan tiga tier pada layanan itu, yaitu Essential, Extra, dan Premium. Tier Essential menawarkan fitur online gaming, penyimpanan cloud, dan beberapa game gratis per bulan. Extra menambah lebih banyak game dari katalog PlayStation 4 dan PlayStation 5. Akhirnya, Premium menawarkan fitur cloud gaming dan beberapa game klasik dari PlayStation hingga PlayStation 3.

Nyatanya, jumlah pelanggan PlayStation Plus berkurang dari 47,3 juta pada Juni lalu menjadi 45,4 juta per 30 September 2022. Angka ini menunjukkan penurunan 4 persen. Ini juga menjadi penurunan angka selama tiga kuartal berturut-turut.

Dilansir dari VGC, CFO Sony, Hiroki Totoki, berpendapat kurangnya game dari pihak ketiga, penjualan PS4, dan “semakin banyak orang ke luar rumah” menjadi pemicu turunnya pelanggan PlayStation Plus. Ia berharap jumlah itu akan bertambah pada kuartal selanjutnya, mengandalkan dampak dari Call of Duty: Modern Warfare 2 dan God of War: Ragnarok.

Sony telah mengatakan penurunan jumlah pelanggan PlayStation Plus ikut dipicu oleh berkurangnya pengguna PlayStation 4. Jumlah pengguna aktif di PlayStation Network juga turun dari 102 juta menjadi 101 juta.

Baca juga: Xbox Game Pass Gagal Capai Target di Tahun 2022

Total Angka Penjualan PlayStation 5 Meningkat Menjadi 25 Juta

Pada kuartal pertama 2022, Sony berhasil menjual PlayStation 5 sebanyak 3,3 juta unit, menjadikan total angka penjualannya sebanyak 25 juta unit. Kabar baiknya, angka produksi hardware-nya mencapai 6,5 juta unit pada kuartal yang sama. Angka ini tentu melampaui ekspektasi dan menandakan masalah logistik mulai membaik.

Sony menekankan bahwa mayoritas pelanggan PlayStation Plus adalah pelanggan PlayStation 5. Karena hal ini, mereka berencana untuk mempercepat produksi hardware PlayStation 5 demi mengembalikan keterlibatan pelanggan ke depannya.

Namun, Sony telah berharap mereka dapat menjual 18 juta unit PlayStation 5 pada tahun fiskal 2022 (April 2022-Maret 2023). Nyatanya, mereka baru menjual sebanyak 5,7 juta unit per 30 September 2022. Meski tujuan itu sulit untuk tercapai, pihaknya optimis dapat mencapai angka penjualan tersebut mengingat banyaknya permintaan dan masalah logistik mulai teratasi.

Apakah Masih Ada Harapan untuk PlayStation Plus?

Saat ini belum diketahui apakah penurunan angka pelanggan menjadi masalah bagi PlayStation Plus. Selain kurangnya game dari pihak ketiga, layanan berlangganan itu mendapat kritik lain. Ketiga tier yang ditawarkan dianggap membingungkan pengguna dan katalog game yang ditawarkan tidak terlalu kuat.

“Kami sudah memperbaharui layanan [PlayStation Plus] dan belum ada momentum kuat secara keseluruhan. Juga, kami tidak melakukan promosi secara agresif pada kuartal kedua,” tutur Hiroki Totoki.

Sementara itu, Xbox Game Pass sudah mendapat total 25 juta pelanggan per Januari 2022. Menurut Phil Spencer, box Xbox, layanan ini justru mengalami peningkatan jumlah pelanggan. Setiap tier di layanan berlangganan milik Microsoft itu memiliki katalog game yang konsisten dan menawarkan judul game baru secara gratis pada hari pertama perilisan.

Apakah jumlah pelanggan PlayStation Plus akan kembali meningkat senada dengan angka penjualan dan pengguna PlayStation 5 dalam tiga bulan ke depan? Atau dapatkah Xbox Game Pass justru melampauinya dalam angka jumlah pelanggan?