GAMEFINITY.ID, Salatiga – Harga VGA atau GPU yang kian lama meroket tinggi membuat para gamers merasa kesal dan naik darah. Harapan para gamers untuk membangun PC impian mereka harus tertahan oleh melambungnya harga VGA sekarang.
Tidak hanya VGA kelas atas saja, bahkan harga GPU kelas menengah dan kelas bawah seperti GTX 1050 dan RTX 2060 juga terdampak krisis VGA yang tengah melanda. Hal ini semakin diperparah dengan tren cryptocurrency yang semakin ramai di tahun 2021.
Karena itu, banyak gamers menuduh para miners atau penambang cryptocurrency sebagai biang kerok atas krisis VGA. Para miners yang memborong semua VGA membuat stok langka dan semakin mahal.
Namun sebenarnya penyebab krisis VGA di tahun 2021 ini bukan hanya miners dan pandemi COVID-19 saja. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi harga dan stok VGA yang tersedia. Lalu selain miners, apa saja faktor yang mempengaruhi krisis VGA? Ini dia alasannya.
Mengenal Krisis TSMC
Tahukah kalian, para produsen GPU seperti AMD dan NVidia tidak membuat chip GPU mereka sendiri? Dalam membuat chip dan prosesor GPU, mereka meminta sebuah perusahaan yang bernama TSMC untuk memproduksi chip yang mereka butuhkan pada GPU.
TSMC atau Taiwan Semiconductor Manufacturing Company adalah produsen semikonduktor yang memproduksi berbagai chip dan prosesor untuk perusahaan hardware seperti AMD, Apple, NVidia, Mediatek, dan lain-lain.
Nah, di tahun 2021 ini, TSMC sedang mengalami krisis dimana mereka kesulitan memenuhi permintaan chip dari berbagai perusahaan. Hal ini dikarenakan sekarang Taiwan sedang mengalami kekeringan parah, sehingga suplai air bersih untuk produksi chip dan prosesor kurang dan menghambat produksi.
Selain itu, perpecahan politik antara Republik Rakyat Tiongkok dan Taiwan juga berpengaruh terhadap kondisi TSMC. Banyak sekali pekerja di TSMC yang berkewarganegaraan Republik Rakyat Tiongkok kesulitan untuk masuk dan keluar dari negaranya untuk bekerja di TSMC.
Karena situasi yang semakin suram, CEO TSMC mengungkapkan bahwa krisis chip TSMC akan terus berlanjut hingga tahun 2022. Jadi kemungkinan besar harga VGA tidak akan turun pada tahun 2021 ini.
Scalper VGA Yang Merajalela
Ketika NVidia merilis batch baru RTX Series, para gamers dikejutkan dengan VGA yang ludes dengan sangat cepat. Usut punya usut, ternyata biang kerok atas ludesnya VGA tersebut adalah para scalper yang merajalela.
Buat kalian yang kurang tahu apa itu scalper, Scalper VGA adalah orang-orang yang memborong VGA untuk dijual kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga pasaran.
Ulah scalper yang nakal ini membuat distributor resmi kesulitan untuk mendapatkan stok VGA sehingga para pelanggan terpaksa membeli VGA milik para scalper tersebut.
Pelayaran Internasional Yang Sedang Terganggu
Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, pelayaran internasional mengalami gangguan dalam pengiriman barang antar negara maupun benua.
Berdasarkan laporan dari NYTimes dan Gizmodo, pengiriman barang antar negara lewat jalur laut kini sedang mengalami gangguan karena pelabuhan kesulitan untuk memasukkan barang. Kekurangan pekerja karena pandemi COVID-19 dan membludaknya pengiriman E-Commerce menjadi alasan terbesar mengapa barang-barang impor sulit untuk masuk ke pelabuhan.
Karena itu, jasa pengiriman barang lewat jalur laut kini mematok harga yang lebih tinggi dari biasanya untuk menutup kerugian yang disebabkan pandemi COVID-19. Tentunya naiknya harga pengiriman juga berpengaruh dengan naiknya harga VGA yang ada.
Itu tadi berbagai faktor yang mempengaruhi kelangkaan dan meroketnya harga VGA atau GPU. Sebagai gamers kita tentunya terus berharap agar krisis VGA ini berakhir sehingga kita dapat memperoleh VGA yang kita inginkan secara mudah dan dengan harga yang normal.