Capcom Akui Kebocoran Data yang Dialami Perusahaan Lebih Buruk dari yang Diduga

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Capcom telah mengonfirmasi bahwa kebocoran data personal yang dideritanya akhir tahun lalu lebih buruk dari dugaan awal, dengan jumlah total orang yang berpotensi disusupi meningkat 40.000 menjadi 390.000. Penerbit Resident Evil itu pertama kali mengonfirmasi pada November bahwa mereka telah menjadi korban serangan ransomware, yang menyebabkan ratusan ribu data pribadi dicuri dari servernya, termasuk nama dan alamat pelanggan dan mantan karyawan.

Pada hari Selasa (12/1/2021), perusahaan memberikan pembaruan tentang penyelidikannya atas pelanggaran tersebut. Capcom mengaku, setelah diverifikasi terdapat 16.406 informasi pribadi dari orang yang telah dicuri, naik dari 9 di bulan November.

Data-data yang dicuri termasuk nama, alamat, detail kontak, dan informasi SDM untuk 3.248 mitra bisnis, 3.994 karyawan dan 9.164 mantan karyawan. Peretas juga mencuri laporan penjualan, informasi keuangan, dokumen pengembangan game, dan banyak lagi. Capcom mengklaim, karena penyedia pihak ketiga menangani transaksi online, tidak ada data kartu kredit yang dibobol.

Seperti diberitakan VGC, file-file dari kebocoran tersebut secara aktif diedarkan secara online, termasuk data pribadi dan dokumen yang menyebutkan game dan konten yang belum diumumkan. Secara total, Capcom mengatakan jumlah maksimum pelanggan potensial, mitra bisnis dan pihak eksternal lainnya yang informasi pribadinya mungkin telah disusupi dalam serangan itu adalah sekitar 390.000 orang, meningkat 40.000 dari laporan sebelumnya.

Itu termasuk 134.000 item dari dukungan pelanggan Jepang, 14.000 item dari Capcom Store Amerika Utara, dan 4.000 item dari situs web Esports-nya. Informasi tersebut termasuk nama dan email, dan untuk alamat dan nomor telepon Jepang.

“Capcom menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas segala komplikasi dan kekhawatiran yang mungkin ditimbulkan kepada pelanggan yang berpotensi terkena dampak, serta banyak pemangku kepentingannya,” kata Capcom.

Seperti yang diberitakan GAMEFINITY.ID pada November lalu, penerbit Resident Evil ini menjadi korban seragan kelompok hacker Ragnar Locker. Capcom mengatakan mereka telah dimintai sejumlah uang tebusan atas data yang dicuri dari servernya. Saat itu, dilaporkan sekitar lebih dari 1TB data telah dicuri selama peretasan, dengan kelompok peretas meminta 11 juta USD dalam bentuk bitcoin untuk mengembalikan file tersebut. Jika tidak ada kesepakatan yang dibuat, maka data akan dipublikasikan atau dijual.

Capcom telah menyiapkan saluran telepon khusus Jepang untuk individu yang ingin menanyakan tentang informasi pribadi yang berpotensi disusupi (0120-400161). Pelanggan Amerika Utara disarankan untuk menghubungi dukungan pelanggannya.