GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sudah menjadi rahasia umum bahwa kepopuleran Dota 2 menurun seiring waktu berjalan. Komunitas yang toxic, mekanik game yang terlalu sulit dan maraknya kasus smurfing menjadi alasan utama mengapa sangat sedikit pemain baru yang ingin mencoba Dota 2. Bahkan para pemain lama pun perlahan berhenti bermain Dota 2 dengan alasan yang sama.
Kemudian dibandingkan kompetitornya seperti League of Legends atau Mobile Legends, Dota 2 sangat minim akan pemasaran dan promosi. Berbeda dengan League of Legends yang berani menggandeng streamer dan content creator atau menciptakan berbagai macam promotional video seperti MV K/DA, teknik pemasaran Dota 2 dianggap lebih berfokus untuk mempertahankan pemain lama mereka dibanding mendatangkan para pemain baru dengan memberikan event-event tahunan seperti Diretide, TI Battle Pass, dan lain-lain. Alhasil, banyak gamers yang tidak tertarik dengan Dota 2 bahkan beberapa tidak mengetahui tentang adanya Dota 2 sama sekali.
Belajar dari dua kesalahan tersebut, Valve akhirnya memutuskan untuk merombak Dota 2 agar menarik para pemain baru sekaligus mempertahankan pemain lama. Kemudian pada awal Maret 2021 komunitas Dota 2 dikejutkan dengan pengumuman tentang serial animasi Netflix yang mengadaptasi Dota 2, yaitu Dota : Dragon’s Blood. Pengumuman ini disambut dengan antusias bukan hanya dari komunitas Dota 2 saja, namun para gamers yang belum pernah mencoba Dota 2.
Usai perilisan, Dota : Dragon’s Blood menuai pujian dari berbagai pihak. Mulai dari komunitas Dota 2, gamers mainstream, dan media mainstream seperti IGN yang sebelumnya jarang memuat berita tentang Dota 2. Dari kesuksesan Dota : Dragon’s Blood, subreddit Dota 2 mulai kebanjiran post tentang para pemain baru yang ingin mencoba Dota 2.
Strategi Valve dalam menarik para pemain baru tidak hanya berhenti di situ. Pada 25 Maret 2021 tepat pada perilisan Dota : Dragon’s Blood, Valve mengumumkan bahwa pada update Dota 2 yang akan datang, mereka akan menghadirkan berbagai macam fitur baru untuk menyambut para pemain baru.
Dalam update tersebut, Valve menciptakan sistem tutorial dan fitur baru yang lebih lengkap dan lebih ramah bagi pemain baru. Dalam hal ini Valve menggandeng para content creator Dota 2 seperti SirActionSlacks- yang lebih paham tentang bagaimana menghadirkan tutorial yang baik untuk para pemain baru.
Selanjutnya Valve memutuskan untuk memberantas akun-akun smurf yang sangat meresahkan baik pemain baru maupun pemain lama. Bagi para pemain yang bertemu akun yang diduga akun smurf, kini pemain dapat melaporkan akun tersebut kemudian Valve akan menindaklanjuti laporan tersebut dan memberikan hukuman yang berat bagi akun yang terbukti smurfing. Valve berharap pemberantasan smurf ini akan memberikan pengalaman Dota 2 yang lebih positif bagi pemain baru dan pemain lama.
Lewat langkah-langkah revolusioner tersebut di tahun 2021 ini Valve sangat berharap mengembalikan kepopuleran Dota 2 seperti pada tahun 2014-2016 yang lalu dimana playerbase aktif Dota 2 mencapai 1.2 juta pemain, 2 kali lipat dibandingkan playerbase aktif pada tahun ini.
Jadi menurut kalian apakah di tahun 2021 Dota 2 akan kembali berjaya ataukah sebaliknya?