GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mantan pro player Counter-Strike: Global Offensive, Michael “shroud” Grzesiek kembali terlibat dalam perdebatan antara CSGO dan Valorant. Shroud khawatir tentang masa depan CSGO, dengan semakin banyaknya pemain yang hijrah ke Valorant.
Ketika game tactital shooter garapan Riot itu dirilis pada tahun 2020, para pemain langsung membandingkan Valorant dengan CSGO, salah satu game tactical shooter legendaris buatan Valve. Penggemar FPS telah memperdebatkan Valorant dengan CSGO, dimana kedua game saat ini telah memiliki komunitas pemainnya sendiri.
shroud adalah salah satu pemain pertama yang mengklaim Valorant akan mengambil alih popularitas CSGO. Kini, melihat pertumbuhan pemain Valorant membuatnya semakin khawatir tentang masa depan game yang dia mainkan selama bertahun-tahun itu.
Dalam streamingnya baru-baru ini, shroud mengakui dampak dari kesuksesan cepat Valorant. Streamer Twitch itu berpendapat bahwa pertumbuhan Valorant membahayakan masa depan CSGO.
“Saya khawatir untuk CS, jika mereka tidak melakukan sesuatu yang baru dan menyenangkan. Saya tidak akan terkejut jika (Valve) membiarkannya (CS) mati, tapi saya meragukannya. CSGO adalah bayi (kesayangan) mereka,” katanya.
Sekadar informasi, di awal 2021 ini Valorant sukses mengalahkan pendapatan Counter-Strike: Global Offensive. Menurut laporan dari Superdata, total pendapatan Valorant naik 39 persen, dengan jumlah pemain naik 29 persen dari Desember ke Januari.
Beberapa pemain profesional CSGO juga beralih ke Valorant. Salah satunya adalah Ethan Arnold, yang pada akhir Februari lalu secara resmi mengalihkan karier FPSnya dari Counter Strike: Global Offensive ke Valorant dengan bergabung bersama tim profesional 100Thieves.