GAMEFINITY.ID, Bandung – Satu lagi game bakal meramaikan Piala Presiden eSports 2022, yaitu Battle of Guardians. Fighting game besutan Good Games Guild itu telah rilis pada 9 September 2022. Tak lama setelah itu, Piala Presiden eSports 2022 menambah game tersebut sebagai cabang baru.
Pengumuman tersebut mengejutkan pegiat esports di Indonesia. Tidak sedikit yang ingin mencari tahu detail tentang game ini. Inilah deretan fakta tentang Battle of Guardians.
Fighting Game Asal Indonesia
Battle of Guardians ternyata merupakan game buatan pengembang asal Indonesia, Good Games Guild. Tidak seperti kebanyakan game lokal yang mengusung genre RPG atau MOBA, Battle of Guardians merupakan sebuah fighting game.
Dilansir dari laman download-nya, game ini memiliki empat mode. Pertama, dua mode PvE Story dan Training. Training Mode dapat melatih pemainnya mempelajari teknik dasar dan kompleks dari game. Dalam Story Mode, pemain akan berhadapan dengan computer sebanyak 10 stage. Setiap kesulitan stage di Story Mode pastinya akan meningkat.
Dua mode lainnya adalah PvP Mode dan Tournament Mode. PvP Mode merupakan mode di mana pemain berhadapan dengan pemain lain menggunakan matchmaking. Tournament Mode sendiri adalah mode turnamen bersistem knockout yang akan diikuti 8-32 pemain.
Ini adalah game lokal ketiga yang dipertandingkan di Piala Presiden eSports menyusul Lokapala dan Battle of Satria Dewa. PUBG Mobile, Mobile Legends, dan Free Fire menjadi tiga game lain yang juga dipertandingkan.
Baca juga: Daftar Peserta Piala Presiden Esport 2022, Pilih Jagoanmu!
Menggunakan Konsep Pay-to-earn
Tidak hanya menjadi fighting game, Battle of Guardians juga menggunakan konsep pay-to-earn. Game ini juga memanfaatkan Web 3.0 dengan unsur NFT dan metaverse. Disebutkan pula bahwa Battle of Guardians menjadi game Indonesia pertama yang mengusung Web 3.0.
“Saat kamu memainkannya, kemudian menang, kamu dapat reward berdasarkan tingkat kesulitan fight tersebut. Reward-nya ini berbentuk token atau koin kripto,” ujar Alexander Halim, co-founder Good Games Guild pada SEA Today, “kalau kamu akrab dengan kripto, kamu bisa mengubahnya menjadi uang sungguhan.”
Alexander Halim juga menjelaskan sistem pendapatan reward di setiap mode. Ia menyebut reward tidak akan banyak apabila melawan computer. Jika pemain melawan pemain lain dan berpartisipasi dalam Tournament Mode, mereka dapat memperoleh reward lebih banyak.
Karakter di Battle of Guardians Terinspirasi Budaya Indonesia
Detikinet menyebut karakter di Battle of Guardians terinspirasi dari budaya Indonesia. Tokoh mitologi dan sejarah menjadi referensi untuk membuat setiap karakter di game tersebut.
Contoh tokoh yang menjadi inspirasi karakter adalah Prabu Siliwangi, Nyi Roro Kidul, dan Angling Darma. Prabu Siliwangi menjadi referensi untuk karakter harimau humanoid Nix. Sedangkan tokoh Tzofia terinspirasi oleh Nyi Roro Kidul, Ratu Pantai Selatan.
Battle of Guardians menjadi satu lagi game lokal yang bisa membanggakan. Terpilih menjadi game yang dipertandingkan di Piala Presiden eSports turut menarik perhatian publik, terutama penggemar eSports. Tertarik untuk mencobanya?