GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mojang telah mengumumkan bahwa mereka akan menutup game mobile Minecraft Earth pada 30 Juni 2021. Dirilis pada akhir 2019, game ini menawarkan pemain kemampuan untuk membangun AR dan menampilkan game berbasis lokasi di mana pengguna dapat mengumpulkan sumber daya dan bertemu pemain lainnya saat mereka menjelajahi dunia nyata.
“Minecraft Earth dirancang dengan gerakan bebas dan permainan kolaboratif – dua hal yang hampir mustahil dalam situasi global saat ini,” kata Mojang, perusahaan milik Microsoft, Selasa (5/1/2021).
Hal tersebut memaksa Studio membuat keputusan sulit untuk mengalokasikan kembali sumber daya kami ke area lain yang memberikan nilai bagi komunitas Minecraft dan mengakhiri dukungan untuk Minecraft Earth pada Juni 2021.
Mojang pada Rabu (6/1/2021) telah merilis update terakhir game tersebut, yang mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membuat game dan biaya material tertentu. Ini dirancang untuk memungkinkan pemain membuat dan membangun dengan lebih mudah dan aman di rumah dalam beberapa bulan mendatang sebelum game dinonaktifkan pada tanggal 30 Juni 2021.
Pemain tidak bisa lagi mendownload atau memainkan Minecraft Earth setelahnya, dan Microsoft menghapus data pemain pada 1 Juli 2021. Selain itu, pemain yang sebelumnya telah mengeluarkan uang untuk membeli item di Minecraft Earth juga bakal mendapatkan salinan gratis dari game Minecraft Bedrock.
“Semua pemain dengan saldo ruby berbayar akan diberikan Minecoin, yang dapat Anda gunakan di Minecraft Marketplace untuk membeli paket skin dan tekstur, peta, dan bahkan minigame. Ini bukanlah keputusan yang mudah, dan kami melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan Anda mendapatkan hasil maksimal dari Minecraft Earth sebelum matahari terbenam.”
Diluncurkan pertama kali oleh Microsoft pada Mei 2019, Minecraft Earth menciptakan kembali pengalaman bermain Minecraft di dunia nyata melalui augmented reality dan memungkinkan pemain untuk membangun gedung virtual dari material. Game ini berfokus pada interaksi sosial dengan gamer lain.
Awalnya game ini digadang sebagai upaya yang lebih besar di seluruh Microsoft untuk memanfaatkan bantuan tim server cloud HoloLens dan Azure. Sebelum game ini dirilis, Apple bahkan mengundang Microsoft ke atas panggung di Worldwide Developers Conference (WWDC) untuk mendemonstrasikan judul baru tersebut. Sayangnya, pandemi memang menggagalkan rencana Microsoft. Ya, mau bagaimana lagi…