Imbas Pembatasan Main Game Online di Cina, Saham Perusahaan Game Turun

GAMEFINITY.ID, Jember – Baru-baru ini Cina merilis sebuah aturan baru yang melarang anak yang berusia dibawah 18 tahun untuk memainkan game lebih dari 3 jam selama seminggu.

Tentu hal ini memberikan dampak negatif bagi perusahaan-perusahaan video game karena pendapatan serta saham mengalami penurunan signifikan.

Sebelumnya, pemerintah Cina mengatakan bahwa aturan baru tersebut berguna untuk mengatasi kecanduan akibat video game. Dengan bermain secara rutin dan relatif lama dapat mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental.

Namun, para gamers Cina sangat marah atas kebijakan baru ini. “Kelompok kakek dan paman yang membuat aturan dan peraturan ini, apakah Anda pernah bermain game? Apakah Anda mengerti bahwa usia terbaik untuk pemain e-sports adalah saat remaja?” kata satu komentar di Weibo, seperti dikutip dari kontan.

“Persetujuan seksual pada usia 14, pada usia 16 Anda bisa pergi bekerja tetapi Anda harus berusia 18 tahun untuk bermain game. Ini benar-benar lelucon,” komentar lainnya

Dengan adanya kebijakan ini, menjadi sebuah pukulan bagi perusahaan-perusahaan game yang pasarnya berada di negara yang beribukota di Beijing tersebut.

Sebut saja Tencent, perusahaan game terbesar di dunia yang didasarkan pada pendapatan, mengalami tren penurunan 3,6% pada perdagangan hari ini. Selain tencent, saham NetEase yang berada di AS juga melemah sekitar 3,4%.

Saham perusahaan game asal Korea Selatan, Krafton Inc mengalami tren penurunan sekitar 3,4%. Nexon dan Koei Tecmo yang berada di Tokyo juga serupa, masing-masing melemah diangka 4,8% dan 4,7%.