Kemunculan AI

Kemunculan AI dan Perbudakan Jenis Baru di Zaman Modern

GAMEFINITY, Jakarta – Kemunculan AI digadang-gadang membawa perubahan pada tatanan dunia. AI atau Artificial Intelligence merupakan sebuah Kecerdasan buatan yang memiliki basis data komputerisasi. Kesulitan-kesulitan manusia terhadap aktivitasnya akan menjadi terbantu. Tetapi, adanya AI yang awalnya untuk memudahkan perlahan-lahan mulai mengancam kehidupan manusia.

kecerdasan buatan atau AI, perlahan-lahan mulai menggeser manusia sebagai main character. Hal itu mulai menimbulkan histeria pada manusia yang merasa terpinggirkan. Dampaknya mulai meluas dengan adanya aksi “No AI Art” pada portofolio para seniman. Wajar saja AI kini mulai menjadi musuh, terutama bagi pelaku seni. Kehadiran AI apalagi seperti yang dikembangkan Adobe Firefly, dapat mematikan para seniman.

Tim Gamefinity, mulai melakukan penelusuran terkait keresahan yang terjadi dengan cara bertanya pada ChatGPT. Pertanyaan ini harusnya hanya dapat dijawab ketika seseorang memiliki pengalaman, tetapi hal ini dijawab oleh AI. Berikut ringkasan pertanyaan pada ChatGPT yang membuat tim Gamefinity terkaget.

Baca juga:

Ikuti Twitch, TikTok Larang Konten Buatan Teknologi AI

Ciptakan Music dengan Google MusicLM, Bot AI Milik Google

Ringkasan dengan ChatGPT dan Histeria Kemunculan AI

Kemunculan AI

Percakapan dimulai dengan pertanyaan apakah AI itu berbahaya atau tidak dijelaskan oleh ChatGPT. Dalam penjelasannya ChatGPT seolah memberikan penjelasan sekaligus membela diri. Kemunculan AI yang awalnya untuk membantu manusia dapat menimbulkan masalah. Hal itu juga sama diamini oleh Elon Musk, dengan mengeluarkan statement untuk memberhentikan proyek AI.

ChatGPT ketika ditanyai dampak kemunculan AI
Jawaban ChatGPT ketika ditanya dengan pertanyaan menyudutkan Tetapi AI menggeser manusia dari banyak pekerjaan

Baca juga:

Google Buat Chatbot Bard untuk Bersaing dengan ChatGPT

Berkat AI Chatbot, Bing Capai 100 Juta Pengguna Aktif

Sama seperti kemunculan revolusi industri yang dibarengi mesip uap dan mengubah kondisi pekerjaan. Kemunculan mesin uap memang membantu, tetapi membuat kesenjangan sosial dan ekonomi. Begitu juga dengan kemunculan AI, tentu saja makin mempermudah tetapi akan menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi.

Kekhawatiran Mulai Timbul

Kekhawatiran atas munculnya AI mulai dirasakan bukan saja oleh pelaku seni, tetapi penggiat teknologi. Hal itu ditandai dengan munculnya sebuah petisi berjudul “Pause Giant AI Experiments: An Open Letter“. Petisi yang dipublikasikan di sebuah website futureoflife.org itu telah ditandatangani banyak orang, termasuk Elon Musk.

Kekhawatiran AI ini bermula pada hilangnya project-project yang dapat dilakukan oleh manusia dan tergantikan AI. Multifungsinya AI menjadi manfaat sekaligus permasalahan baru, efektifitas dan efisiensi pekerjaan membuat perusahaan memangkas pekerjanya. Pemangkasan ini yang menjadi hal yang dikhawatirkan akan memicu resesi sosial di masyarakat.

Baca juga:

Kemunculan AI, Ancaman Perusahaan Teknologi Karena Buat Rugi

Dragon Quest Memasukkan Salah Satu Vtuber Sebagai Robot

Bila berkaca pada film berjudul Black Mirror, Permasalahan kehidupan karena teknologi telah digambarkan secara nyata jauh sebelum ada keresahan ini. Oleh sebab itu, Kemunculan AI tidak terus menerus menjadi sebuah jawaban atas kesulitan manusia. Laju teknologi, khususnya perkembangan AI juga harus dikelola dengan baik sebelum menimbulkan masalah baru.

Dampak Kemunculan AI Adalah Perbudakan Jenis Baru

Bagaimana mungkin AI dapat menimbulkan perbudakan? pertanyaan yang sama muncul ketika Gamefinity mencoba bertanya pada ChatGPT. Pada dasarnya AI dianggap tidak mampu melakukan itu, tetapi permasalahan perbudakan jenis baru karena AI ini sudah terlihat. Beberapa hal yang mungkin terlinghat menyenangkan ternyata itu membuat seseorang terperangkap dalam AI.

  • Penggantian Pekerjaan: AI dapat menggantikan pekerjaan manusia pada sektor-sektor tertentu, seperti manufaktur dan transportasi. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan dan ketidakpastian ekonomi bagi masyarakat yang bergantung pada pekerjaan tersebut.
  • Keamanan Data: AI dapat digunakan untuk membobol atau memanipulasi data, yang dapat mengancam privasi dan keamanan data pribadi manusia.
  • Kecenderungan Bias: AI dapat menunjukkan kecenderungan bias yang tidak disengaja, tergantung pada data yang digunakan untuk melatihnya. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dan diskriminasi dalam keputusan yang dibuat oleh AI.
  • Ketergantungan pada Teknologi: Ketergantungan pada teknologi AI dapat membuat manusia kehilangan keterampilan dan kemampuan asli mereka dalam melakukan tugas-tugas tertentu, yang dapat membatasi kreativitas dan inovasi manusia.
  • Penggunaan Buruk: Seperti teknologi lainnya, AI dapat digunakan untuk tujuan yang buruk atau merugikan, seperti menciptakan senjata otomatis atau memanipulasi informasi untuk tujuan politik atau keuntungan pribadi.

Baca juga:

Gaet OpenAI, Spotify Luncurkan Fitur DJ Berbasis AI

Kecanggihan AI yang Mengancam Posisi Cosplayer

Perbudakan manusia bukan saja persoalan manusia diperas harta dan tenaga tanpa bayaran. Tetapi, juga terkait dengan kehilangan kekuatan seseorang secara sosial yang mengakibatkan kehilangan haknya. Kemunculan Ai ini akan memungkinkan terjadinya permasalahan perbudakan jenis baru. Tentu saja hal ini perlu diawasi dan pembatasan yang sesuai agar tidak terjadi tsunami teknologi.