Kenapa Game Di China Family Friendly? Begini Alasannya!

GAMEFINITY.ID, Jakarta  – China atau kerap disebut Republik Rakyat Tiongkok sebagaimana kita tahu merupakan negara dengan sistem pemerintah Komunisme. Meskipun menganut paham komunisme, negara ini cukup terbuka secara ekonomi yang dibuktikan dengan majunya teknologi di sana lho.

Salah satunya yang tengah hangat kali ini adalah digalakkannya industri Video Game di negara tersebut. Terlebih Sony, perusahaan video game asal Jepang menggelontorkan dana sebesar 2,1 Milyar Rupiah guna mengembangkan game di Tiongkok.

Namun apakah kalian tahu kalau game-game yang diedarkan di China atau Tiongkok ternyata jauh berbeda jika dibandingkan dengan game yang dirilis di server global?

Baca juga:

Mobile Legends Dan Cookie Run: Kingdom Siap Rilis Di China

China baru – baru ini kembali menghadirkan dua game terbarunya, yakni Mobile Legends Bang – Bang dan Cookie Run: Kingdom. Yang saat ini sudah dalam fase beta atau ujicoba. Pada game Cookie Run: Kingdom, Devsister resmi membuka open beta mulai tanggal 11 Mei mendatang.

Cookie Run Kingdom Epic Skin
Devsister Merilis Skin Wizard Strawberry dan Custard III untuk server China<br >fotoTwittercomCRK CN News

Adapun hadiah yang didapatkan cukup berbeda, salah satunya skin Wizard, Strawberry, dan Custard III dengan rarity epic. Sementara itu game Mobile Legend pemerintah setempat secara resmi didaftarkan pada NPPA ( National Press and Publication Administration ) pada bulan April yang lalu, dan saat ini tengah dalam tahap beta test.

Dirilisnya game Mobile Legend ini mengikuti regulasi yang cukup ketat ( nanti akan dibahas dibawah ) dimana beberapa karakter akan disesuaikan. Jadi jangan kaget jika salah satu karakter kesayangan kalian tampil berbeda.

Berikut Mengapa Game – Game di China  Terkesan Family Friendly

Pemerintah China Tiadakan Atribut Agama Pada Game – Game Miliknya

Dikarenakan pemberlakuan regulasi yang ketat pada Video Game, Pemerintah China larang Atribut agama pada setiap Gamenya
Pastry Cookie server China yang tampil lebih modis<br >fotoTwittercomCRK CN News

Hal pertama yang kalian perhatikan jika kalian tengah memainkan game – game China. Kalian bakal tidak menemukan adanya karakter seperti Biarawati, Ustadzah, Biksu, dan lain sebagainya ataupun simbol yang berhubungan dengan agama. Larangan tersebut dilatarbelakangi dengan sekularisme yang berlaku di negara tersebut yang dimana agama tidak dicampur adukkan dengan hal – hal krusial.

Terlepas dari hal tersebut, negara China sangat menghargai keanekaragaman agama di negaranya meskipun mayoritas memeluk agama Buddha ataupun Konghucu. Dibuktikan dengan banyaknya masjid serta gereja berdiri kokoh di negara tirai bambu tersebut.

China Larang Tegas Game Dengan Atribut Berbau Kekerasan

Selain China mengesampingkan agama yang tentunya sensitif bagi kalangan tertentu, saking ketatnya pemerintah menetapkan aturan pada game yang akan dirilisnya yang dimana adegan kekerasan tidak boleh dijual secara komersial di China. Hal inilah yang membuat game Mobile Legends dilarang beredar di negara tersebut.

Dragon Battle Guild
Dragon Battle Guide perbandingan di server Global vs China<br >fotoTwittercom CRK CN News

Selain itu China juga melarang adanya atribut – atribut seperti tulang belulang, mayat, dan sejenisnya. Hal tersebut tentunya mengurangi kreatifitas developer terutama developer Indie. Pembatasan ini juga diikuti dengan beberapa solusi seperti mengganti visual pada darah, membuat adegan alternatif dimana pertarungan diminimalisir, dan lain sebagainya.

Menurut kalian, pembatasan apa lagi yang diterapkan di Negara China terhadap video game yang diedarkannya?