Mabar Game Online Ciptakan Klaster COVID-19 Baru di Sukabumi

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Kabupaten Sukabumi Jawa Barat terus mencatatkan penambahan kasus positif Covid-19 cukup tinggi setiap harinya. Kini Satgas COVID-19 di Kecamatan Jampang Kulon menemukan klaster baru yang timbul dari sekumpulan orang yang sedang mabar game online.

Satgas COVID-19 di Kecamatan Jampang Kulon, Dr. Givan menyatakan salah satu klaster yang terbentuk di beberapa titik yang mana sering digunakan para pemuda untuk mabar game online.

Dalam wawancaranya kepada sukabumiupdate.com, Dr Givan juga menjelaskan bagaimana klaster game online tersebut terbentuk.

“Hasil telusur terjadi kluster penularan saat berkerumun, seperti di tempat tongkrongan game online,” ujar Dr. Givan.

Penemuan cluster mabar game online ini didasarkan tracing riwayat kontak pasien baru COVID-19 di Jampang Kulon.

Berdasarkan penelusuran oleh Satgas COVID-19, warga yang berada di klaster mabar tersebut ada yang terpapar virus COVID-19 dan menularkannya pada keluarga atau kerabat yang di rumah.

“Anak-anak nongkrong main game online pada mabar. Nah pada sakit bawa pulang ke rumah, keluarga penghuni rumah jadi pada sakit,” ungkapnya.

Dalam pemeriksaan kontak suspect COVID-19, di Jampang Kulon, Satgas menemukan 14 orang yang terpapar virus COVID-19 per hari. Pemeriksaan oleh Satgas menggunakan metode Swab Antigen dan dilanjutkan dengan Swab PCR.

Kasus Positif COVID-19 Yang Kian Meningkat di Kabupaten Sukabumi

Jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sukabumi kini tengah meledak. Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman mencatat dari bulan Januari 2021 hingga 17 Juni 2021 total warga yang positif terjangkit virus COVID-19 adalah 2.906 warga.

“Penambahan 37 kasus pada hari ini (17 Juni) menyebabkan jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi menjadi 5.503 orang,” ujar Andi Rahman.

Kasus baru COVID-19 pada hari Kamis kemarin tercatat tersebar di tujuh kecamatan yakni Citamiang, Cikole, Cibeureum, Baros, Warudoyong, Gunungpuyuh dan Lembursitu.

Namun meningkatnya jumlah kasus menyebabkan berbagai kendala dalam penanganan COVID-19. Andi Rahman menjelaskan total ada 172 tempat tidur yang ada di Kabupaten Sukabumi. Sampai hari ini, ada 104 tempat tidur yang telah terisi sehingga hanya sejumlah 68 tempat tidur.

Melihat kasus yang kian menambah, Andi Rahman menegaskan bahwa warga harus lebih memperhatikan protokol kesehatan agar mengurangi jumlah kasus positif. Terutama wajib memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun, dan mengurangi mobilitas.