Ubisoft Tencent

Mayoritas Saham Ubisoft Diincar Tencent?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Ambisi Tencent untuk menjadi perusahaan game terbesar tidak terkalahkan tampaknya masih berlanjut. Reuters telah mengungkap melalui laporannya bahwa mereka berencana untuk membeli mayoritas saham dari Ubisoft.

Tencent dilaporkan mengincar 15 persen kepemilikan saham dari keluarga Guillemot, pendiri Ubisoft yang saat ini masih memimpin perusahaan. Jika mereka jadi membelinya, tanpa diragukan lagi Tencent akan menjadi pemilik mayoritas saham Ubisoft.

Tencent Sebelumnya Miliki Lima Persen Dari Saham Perusahaan

Ubisoft Assassin's Creed Valhalla
Assassins Creed Valhalla telah menjadi game tersukses kedua Ubisoft

Tencent telah mengakuisisi lima persen saham dari Ubisoft pada 2018. Kabar tersebut muncul setelah Vivendi berupaya untuk mengambil alih secara paksa perusahaan. Vivendi sendiri telah mengakuisisi 56 persen saham Gameloft pada 2016, pengembang game yang juga didirikan keluarga Guillemot.

Keberhasilan Tencent dalam memiliki lima persen saham Ubisoft pada 2018 membuat Vivendi mundur. Vivendi telah menjual kurang lebih 27 persen saham Ubisoft. Konglomerat media besar asal Prancis itu telah sepakat tidak melakukan upaya akuisisi berapapun saham Ubisoft selama lima tahun.

Ini Harga yang Diincar Tencent!

Pada laporan yang sama dari Reuters, Ubisoft saat ini memiliki harga 5,3 miliar dolar AS. Saat ini, keluarga Guillemot memiliki 15 persen saham, kurang lebih setara dengan 795 juta dolar AS.

Tencent dipercaya akan menawarkan harga 100 euro per sahamnya untuk upaya akuisisi saat ini. Sebelumnya, Tencent berhasil membayar 66 euro per saham saat akuisisi pada 2018. Berbagai sumber juga telah melaporkan konglomerat raksasa asal China itu juga mengincar sebagian yang dimiliki pemegang saham publik. Terlebih, 80 persen saham Ubisoft saat ini dimiliki publik.

Belum ada komentar apapun dari Ubisoft dan Tencent. CEO Ubisoft, Yves Guillemot, hanya bertutur perusahaannya terbuka untuk mengkaji tawaran pembelian. Patut diingat, Tencent juga memiliki Riot Games secara utuh, 84 persen dari Supercell, 40 persen dari Epic Games, dan 17 persen dari Netmarble.

Ubisoft Alami Kekecewaan Akhir-Akhir Ini

Ubifost Avatar: Frontiers of Pandora
Avatar Frontiers of Pandora jadi salah satu game Ubisoft yang mengalami penundaan

Kabar ini muncul menyusul rangkaian kekecewaan yang dialami Ubisoft akhir-akhir ini. Game besar buatannya, Far Cry 6, Watch Dogs: Legion, Ghost Recon: Breakpoint alami hasil penjualan yang mengecewakan. Sementara game free-to-play-nya, Roller Champions sempat dirumorkan akan dihentikan. Game yang akan datang, Skull and Bones, juga dikabarkan mendapat kekecewaan dari penggemar setelah mengalami banyak penundaan.

Baca juga: Ubisoft Batalkan Ghost Recon Frontline Dan Tiga Game Lain

Selain itu, Ubisoft juga sebelumnya menunda perilisan Avatars: Frontiers of Pandora dan membatalkan Splinter Cell VR, Ghost Recon Frontline, serta dua game lainnya. Alasan dibalik penundaan dan pembatalan itu dipicu oleh masalah finansial perusahaan.

Apakah dengan Tencent mengakuisisi mayoritas dari saham perusahaan, Ubisoft dapat kembali bangkit? Mampukah Tencent mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan game terbesar dan tidak terkalahkan setelah mengakuisisi mayoritas saham Ubisoft?

Sementara itu, Ubisoft masih akan mengadakan acara Ubisoft Forward 2022 pada 10 September mendatang untuk mengumumkan berbagai game terbarunya.