GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Gacha Game saat ini menjadi game terlaris serta banyak digandrungi oleh gamers muda masa kini. Desain karakter yang begitu ciamik memanjakan mata, background karakter yang variatif, voice over yang dibawakan oleh dubber kenamaan, dan lain sebagainya. Belum lagi collab dari brand ternama lainnya yang mampu membuat jenis game ini selalu tidak pernah kehilangan pemainnya.
Disamping dari kelebihan yang ditawarkan diatas, rupanya game gacha pun tetap memiliki sisi gelap yang para pemain belum begitu tahu. Memang tidak akan pernah ada hal yang terlalu sempurna, begitu pula game gacha yang satu ini.
Terlalu Banyak Memberikan Hadiah Gratis Pada Pemainnya Membuat Gacha Game Semakin Sepi
Pasti banyak pemain yang begitu girang ketika developer rutin membagikan begitu banyak hadiah menarik secara Cuma-Cuma seperti diamond, kupon gacha , dan lain sejenisnya. Alih-alih pemain puas menggesek di menu gacha untuk mendapatkan karakter idamannya tanpa perlu lagi mengeluarkan banyak diamond justru game tersebut memasuki era dead-nya.
Nah, mengapa bisa begitu? Dengan developer membagi-bagikan banyak hadiah itu berarti mereka sedang membakar banyak pengeluaran terlebih apabila game tersebut pemainnya banyak, bagaimana caranya mereka mengembalikan modalnya? Tentunya dengan membuat event maupun item baru yang untuk mendapatkannya hanya pemain tertentu bisa melakukannya (catatan: Whale player atau jalur top up).
Baca juga: Pay To Win Atau Pay to Play, Man Yang Lebih Baik
Itu artinya developer game mengharuskan kita untuk melakukan lebih banyak top up dengan tujuan menutup event bakar-bakar duit tersebut. Bagi pemain veteran yang sudah memiliki banyak char ataupun equipment level maksimal mungkin cukup mudah menyelesaikan tapi tidak bagi pemain yang sama sekali baru menjejakkan kakinya pada game tersebut yang berakibat persaingan menjadi tidak sehat yang dimana musuh merupakan Whale player.
Whale player merujuk pada pemain yang menghabiskan banyak uangnya untuk mendapatkan karakter, boost level maupun item-item langka. Nah, akibat persaingan tidak sehat inilah player berpikir untuk kedua kalinya jika ingin bermain game tersebut.
Banyak Fanservice Tapi Kurang Improvisasi Bakal Kurang Mampu Menjual
Fanservice pada pemainnya seperti visual karakter yang dikemas cantik memikat menjadi kelebihan dari Gacha Game ini. Tidak bisa dipungkiri jika karakter menarik ini menjadi nilai jual wajib di hampir semua game Gacha. Sempat viral pada beberapa hari lalu kalau Gacha game lebih laris dibandingkan game lainnya, itu karena disajikannya karakter yang begitu menggoda tersebut.
Namun apakah pernyataan tersebut sepenuhnya benar? Kunci bertahannya gacha game terletak pada inovasi atau improvisasi yang diberikan developer kepada pemainnya. Menjual karakter game yang wah namun event dan gameplay membosankan tanpa adanya improvisasi dari developer tetap saja pemain bakal pindah ke game lainnya yang lebih variatif.