GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mereka adalah dua kekuatan biru yang tak terelakkan di panggung MPL ID S12, Rebellion dan EVOS Legends. Pertandingan ini bukan sekadar soal kemenangan atau kekalahan, tetapi juga tentang harga diri, semangat tak kenal lelah, dan tekad untuk menyapu kekalahan.
Dalam arena permainan yang dihiasi cahaya sorotan dan sorakan penonton, Rebellion dan EVOS Legends memasuki medan pertempuran dengan langkah mantap. Mereka adalah dua entitas berwarna biru yang mencerminkan dedikasi mereka untuk meraih kemenangan dan prestasi di tingkat tertinggi.
Baca juga:
Mengatasi Bayang-bayang Kekalahan di MPL ID S12
Rebellion yang biasa dikenal dengan Tanduk Birunya, memiliki tekad bulat untuk mengatasi bayang-bayang kekalahan yang sebelumnya melekat pada mereka. Di sisi lain EVOS Legends, Macan Putih yang memiliki beban berat untuk mempertahankan reputasi mereka sebagai kekuatan yang tak tergoyahkan.
Dalam pertandingan pertama, strategi ban menjadi langkah awal yang sangat penting. Rebellion memilih untuk mem-banned hero-hero seperti Kadita, Kaja, Claude, Wanwan, dan Brody. Sementara itu, EVOS menutup opsi dengan mem-banned Joy, Angela, Fanny, Ling, dan Uranus. Pilihan ini mencerminkan upaya untuk menghalangi kekuatan kunci lawan, sambil menciptakan peluang untuk tim sendiri.
Dalam draft pick, Rebellion memilih Beatrix, Franco, Yve, Fredrinn, dan Arlott sebagai hero-hero yang akan melibas medan perang. Sementara itu, EVOS memilih Paquito, Lancelot, Atlas, Valentina, dan Harith sebagai komposisi tim mereka yang tak kalah tangguh.
Tantangan Berharga Pertama: Match 1
Hasil pertandingan pertama membawa kejutan besar. Meskipun prediksi audiens memberi dukungan sebesar 70% pada EVOS, Rebellion tampil sebagai pemenang dengan kill 16-8. Sang pemain kunci, Audytzy, berhasil mengemban peran penting dengan membawa Franco dengan sangat efektif.
Saat Franco RBL melepaskan hook nya, semua penonton riuh ramai menyaksikan strike “mancing mania mantap”. Pertempuran ini bukan hanya tentang kill, tetapi juga tentang strategi objektif yang lebih matang. Rebellion berhasil mempertahankan semua turret mereka dengan kokoh dan membawa pulang kemenangan pertama dengan sangat cepat.
Baca juga:
Pertarungan Tanpa Ampun: Match 2
Rebellion tidak berpuas diri setelah kemenangan pertama mereka. Mereka memasuki pertandingan kedua dengan semangat yang lebih tinggi dan tekad untuk memenangkan pertempuran lagi. Dalam fase ban, hero-hero seperti Kadita, Paquito, Valentina, Grock, dan Faramis menjadi target untuk di-banned oleh RBL. Ini adalah pilihan Rebellion untuk membanned hero-hero yang memungkinkan EVOS bermain lincah.
Pertarungan kedua berlangsung lebih lama, mencapai menit ke-21. Namun, hasilnya tak berbeda jauh. Rebellion memenangkan pertandingan dengan kill 17-8. Audytzy sekali lagi menjadi pemain kunci, dengan strategi yang efektif dalam open war dengan Franco yang mengintimidasi. Walaupun EVOS mencoba untuk bertahan dan mencetak Triple Kill saat melindungi base turret, intimidasi Rebellion terbukti tidak terbendung. Pada akhirnya, hero-hero EVOS bersih terhapus dari Land of Dawn.
Gord Bangkit dari Brawl ke MPL ID S12
Selain kemenangan gemilang Rebellion, pemilihan hero Gord oleh tim ini juga menarik perhatian. Gord yang baru muncul di MPL ID S12, ternyata memiliki peran strategis dalam pertandingan ini. Swaylow, salah satu pemain Rebellion, memberikan wawasan tentang pemilihan ini. Ia mengungkapkan bahwa pemilihan Gord berkaitan dengan kesamaan antara Gord dan Yve, memberikan dimensi taktis yang lebih dalam kepada tim.
“Sebenarnya itu Yve dan Gord mirip,” ujarnya saat selesai pertandingan.
Swaylow juga menyebutkan bahwa pemilihan Gord bukan sekadar asal mirip, namun ada arahan dari coach RBL untuk memilih Gord.
“coach sih sebenanrnya (yang meminta Gord),” ujar Swaylow Rebellion.
Baca juga:
Kemenangan yang Berharga dan Momentum Masa Depan
Dengan kemenangan telak 2-0 atas EVOS Legends, Rebellion berhasil membuktikan diri mereka sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan di MPL ID S12. Lebih dari sekadar kemenangan, ini adalah pernyataan keseriusan dan semangat tak tergoyahkan.
“rasanya pasti senang (mengalahkan EVOS). Puas pasti ada, tapi masih belum puas karena belum kelar season,” ujar Haizzamor saat diwawancarai oleh Gamefinity.
EVOS Legends, sebagai tim yang dikenal sebagai Macan Putih, harus merenungkan hasil ini dan bersiap menghadapi tantangan-tantangan yang lebih besar.
Pertarungan dua tim biru ini bukan sekadar permainan, tetapi juga cerita tentang semangat, dedikasi, dan kerja keras. Pertandingan ini akan terus menginspirasi dan membakar semangat penonton dan para pemain di panggung kompetisi Mobile Legends.
Demikian pembahasan MPL ID S12: Battle of The Blue, Rebellion VS EVOS Legends. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.