GAMEFINITY.ID, BANDUNG – Sega akhirnya mengungkapkan detail lebih lanjut tentang proyek “Super Game”-nya yang masih misterius. Proyek tersebut berisi beberapa judul game dan mungkin akan melibatkan nonfungible token (NFT) dan teknologi cloud gaming.
Apa itu Super Game Sega?
Sebelumnya, pada Mei 2021 lalu, Sega mengumumkan salah satu rencana jangka panjang mereka meliputi pembuatan “Super Game”. Sebelumnya, rencana itu dipercaya sebagai hanya satu judul game.
Dalam sebuah wawancara internal, pihak Sega mengklarifikasi rencana “Super Game” merujuk pada beberapa judul game AAA dan beranggaran tinggi. Belum diketahui lebih lanjut lebih detailnya, tetapi game–game tersebut akan menawarkan pengalaman gaming lebih dari biasanya.
Sega telah menetapkan empat kriteria “Super Game”-nya, yakni multi-platform, multibahasa, perilisan global, dan berkelas AAA. Dengan kata lain, Sega mengharapkan semua “Super Game”-nya dapat menjadi blockbuster dalam skala kelas dunia.
Pada tahap awal, sebanyak 50 karyawan akan terlibat dalam rencana “Super Game” ini. Jumlah tersebut dapat bertambah hingga ratusan seiring berjalannya waktu.
Dilansir dari VGChartz, Masayoshi Kikuchi, produser Sega, mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa perusahaannya merasa “wajar” untuk berekspansi pada teknologi cloud gaming dan NFT.
Dia juga menyatakan bermain dan menonton game sudah menjadi budaya tersendiri. Pemain dan penonton dapat dianggap sebagai gamer menurutnya, maka Sega akan membuat bentuk baru hiburan dengan kemungkinan tersebut.
Sega juga mengumumkan kerja sama strategis dengan Microsoft pada November lalu.
Tujuannya, Sega akan mengandalkan teknologi cloud Azure untuk mengoptimalkan proses pengembangan game dan memungkinkan untuk merilisnya melalui layanan cloud gaming. Tidak hanya itu, Sega juga berencana untuk menggunakan Unreal Engine 5 untuk pengembangan game-nya.
Baca juga: Terdampak Pandemi Covid-19, Sega Lepas Bisnis Game Arcade
Dikabarkan Sega telah menginvestasi 882 juta dolar untuk mengembangkan “Super Game” selama lima tahun. Pengembang Sonic the Hedgehog itu juga mendaftarkan hak paten “Sega NFT” di Jepang pada Januari lalu, meski pada akhirnya memicu kontroversi di kalangan pegiat game.
Tetapi, hal itu tidak meruntuhkan ketertarikan Sega untuk mengembangkan NFT pada game buatannya pada masa depan.