GAMEFINITY.ID, Jakarta – Game simulasi peternakan FarmVille telah menghentikan layanannya per 31 Desember 2020. Zynga selaku pengembang FarmVille menyatakan bahwa keputusan ditutupnya game tersebut dilatarbelakangi penghentian dukungan Flash oleh Adobe dan Facebook.
“Oleh karena itu, seluruh game berbasis Flash (termasuk FarmVille) tidak lagi dapat dimainkan setelah akhir tahun 2020,” bunyi pernyataan Zynga.
Sejak diluncurkan Zynga pada 19 Juni 2009, FarmVille sempat sangat populer dan pernah menjadi salah satu game yang sangat membuat kecanduan. Game ini menyajikan gameplay yang sederhana, di mana para pemain dapat bercocok tanam dan menggembala hewan ternak.
Pada puncak popularitasnya, tak kurang dari 30 juta orang memainkan FarmVille setiap harinya. Zynga kemudian melahirkan beberapa sekuel game yang serupa, seperti Farmville 2: Tropic Escape dan Farmville 2: Country Escape, serta FarmVille 3 yang akan hadir di platform mobile.
Dilaporkan Techcrunch, Mark Pincus, salah satu pendiri dan Mantan CEO Zynga menjelaskan mengapa FarmVille berperan penting dalam evolusi game saat itu. Inovasi nyata dari FarmVille adalah membuat game dapat diakses oleh orang dewasa yang sibuk, memberikan mereka tempat untuk berinvestasi dan mengekspresikan diri, serta dilihat oleh pemain lain dalam kehidupan mereka sebagai orang yang kreatif. FarmVille diklaim sebagai game pertama yang memanfaatkan skala data besar, dimana hampir semua yang ada di game telah diuji dan dioptimalkan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, game lain yang sempat begitu populer di Facebook, Ninja Saga juga tidak bisa lagi dimainkan per 31 Desember 2020. Hal ini seiring Adobe yang memensiunkan Flash Player akhir 2020. Setelah yanggal tersebut, Adobe tak akan lagi menyalurkan update atau patch sekuriti apapun untuk Flash.
Flash Player juga akan dihapus dari laman download Adobe. Sementara konten Flash tidak akan bisa diputar lagi di Adobe Flash Player setelah tanggal EOL. Pengguna pun diminta menghapus Flash dari perangkatnya sebelum akhir tahun.