GAMEFINITY.ID, Singkawang – Semua tindakan yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki sisi negatif dan positif, termasuk kegiatan bermain game online. Sebagian besar orang mengira bermain game online adalah suatu hal yang terlihat kurang baik.
Namun pada dasarnya bermain game online tidak selamanya berdampak buruk apabila dimainkan dan dimanfaatkan dengan cara serta pelaku yang benar.
Salah satunya adalah Frost Diamond, pria dengan nama asli Kananda Widyantara ini berhasil membuktikan bahwa game online tidak selalu berdampak negatif dengan kesuksesan yang diraihnya saat ini.
Pria yang lahir di Yogyakarta pada 23 Juni 1997 ini mengaku telah bermain video game sejak usianya yang baru menginjak 5 tahun. Ia juga termasuk murid yang bandel karena terlalu fokus dengan dunia games-nya.
“Jadi gamers sudah 18 tahun, aku pertama kali main games tahun 2000-an umur 5 tahun, itu pertama kali main games sering banget main game jadul.” Ujar Kananda.
Perjalanan 18 tahun memainkan game tersebut ternyata membuahkan hasil yang manis untuk Kananda Widyantara. Kini, ia berhasil mendapatkan hampir 20 juta subscriber pada kanal YouTube Frost Diamond yang dimulainya pada tahun 2017 lalu dan lebih dari 1,5 juta pengikut pada akun Instagramnya yaitu @frostdiamondd.
“Dari dulu aku percaya suatu saat games pasti besar di dunia. Dan tidak bisa dipungkiri lagi game saat ini sudah merajai pasar digital untuk promosi brand-brand besar,” jelas Kananda.
Frost Diamond awalnya memainkan game online bernama Minecraft untuk memulai kanal YouTube-nya, pada game ini ia berkreasi membuat bangunan-bangunan yang unik dan menarik.
“Jadi kita mengapresiasikan apa yang ingin kita buat di game Minecraft. Kalau untuk saat ini sudah agak bosan jadi aku coba bermain game lain. Tapi terkadang aku juga main game Minecraft. Karena Minecraft yang buat aku sebesar ini, kalau tidak ada Minecraft aku bukan siapa-siapa,” lanjutnya.
Tentang penghasilannya, ia menjelaskan angka yang kini banyak beredar di internet tersebut sudah mendekati dengan penghasilan sebenarnya.
“Mungkin bisa dilihat dari social bridge hampir mendekati itu namun bukan urutan paling atas“.
Lebih lanjut ia memberikan saran kepada para orang tua agar tidak mengekang anaknya untuk bermain game online. Menurutnya, anak-anak ini juga membutuhkan refreshing dalam bentuk bermain game.
“Untuk orangtua jangan terlalu dilarang anaknya untuk main game. Dibatasi saja mungkin sejam atau dua jam setelah itu baru belajar. Jadi ada waktunya bermain game dan belajar. Nantinya kalau aku punya anak juga akan berlakukan hal yang sama,”