GAMEFINITY.ID, Bandung – Mungkin kabar ini tidak akan mengejutkan siapapun, namun Ubisoft mengumumkan game bertema bajak laut Skull and Bones kembali ditunda. Ini kali keenam game besutannya yang pertama kali diumumkan di E3 2017 itu mengalami penundaan. Ubisoft menyebut sebagai bagian dari strategi barunya.
Tanggal Rilis Skull and Bones Dipindah Menjadi Tahun Fiskal Berikutnya Mulai 1 April
Pada awalnya, game buatan Ubisoft Singapore itu akan rilis paruh kedua 2018. Game bertema bajak laut itu pertama kali mengalami penundaan saat jadwal rilisnya pindah ke 2019. Kali kedua, waktu rilisnya menjadi Maret 2020.
Pada Oktober 2019, Yves Guillernot selaku CEO Ubisoft mengumumkan Skull and Bones ditunda hingga tahun fiskal April 2021-Maret 2022. Penundaan kembali terjadi keempat kalinya hingga tahun fiskal berikutnya. Akhirnya, pada Juli 2022, pihak perusahaan mengumumkan bahwa 8 November menjadi tanggal rilisnya.
Sebelum mengalami penundaan kelima kalinya pada September lalu, Skull and Bones sempat dipertunjukkan dua kali, yaitu Juli 2022 dan juga September 2022. Waktu perilisannya lagi-lagi tertunda hingga 9 Maret 2023.
Ubisoft mengumumkan pada para investor bahwa game tersebut belum akan berlayar hingga tahun fiskal selanjutnya, yaitu mulai 1 April 2023. Pihaknya sama sekali tidak menyebut tanggal rilisnya secara pasti.
“Kami percaya pemain akan sangat terkejut terhadap perubahan ini. Waktu tambahan yang didapat menjadi bermakna dan mempengaruhi perkembangan kualitas luar biasa, seperti yang ditunjukkan pada playtest akhir-akhir ini,” tulis Ubisoft dalam press release-nya.
Pihaknya mengungkap alasan di balik penundaan perilisan Skull and Bones agar memanfaatkan waktu demi pengalaman bermain lebih stabil dan mempromosikan game.
Baca juga: Ubisoft Konfirmasi Leak Gameplay Skull and Bones
Tiga Game yang Belum Diumumkan Batal
Press release yang sama juga menyebutkan tiga judul game telah dibatalkan. Ketiga game tersebut sama sekali belum diumumkan dan akan bergabung dengan empat judul game yang bernasib serupa seperti Ghost Recon: Frontline.
Akan tetapi, Ubisoft menyebut Assassin’s Creed Mirage dan Avatar: Frontiers of Pandora masih akan rilis pada tahun fiskal selanjutnya. Begitu pula dengan sederetan game premium yang belum diumumkan dan juga game free-to-play berdasarkan franchise besutannya.
Just Dance 2023 Edition dan Mario + Rabbids: Sparks of Hope Alami Kekecewaan Picu Ubisoft Buat Strategi Baru
Hal ini menyusul kekecewaan dari penjualan sederetan game barunya pada akhir tahun lalu. Just Dance 2023 dan Mario + Rabbids: Sparks of Hope secara mengejutkan mengalami performa di bawah ekspektasi perusahaan.
“Kami amat kecewa terhadap performa kami akhir-akhir ini. Kami sedang menghadapi pasar dinamis dan kontras saat industri sedang berfokus mengembangkan mega-brand dan live game untuk jangka panjang, mempertimbangkan kondisi ekonomi yang memburuk,” ungkap Guillernot.
Kabar tersebut membuat pihak perusahaan menerapkan strategi baru untuk tahun fiskal berikutnya. Salah satunya adalah mengurangi anggaran, berfokus pada lebih sedikit judul game, dan kemungkinan restrukturisasi.
Sementara itu, Beyond Good ann Evil 2 menjadi satu lagi game Ubisoft yang mengalami penundaan begitu panjang. Pertama kali diumumkan pada E3 2016 setelah mulai memasuki proses pengembangan pada 2008. Saat ini, Beyond Good and Evil 2 sama sekali belum diketahui nasibnya. Game tersebut memecahkan rekor Duke Nukem Forever sebagai waktu pengembangan game terlama saat ini, yaitu 15 tahun.
Apakah Skull and Bones akan bernasib sama dengan Duke Nukem Forever saat perilisannya? Update informasi menarik lainnya seputar game, esports, anime, teknologi dan Pop Culture hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.