GAMEFINITY.ID, Bandung – European Commission sudah menyetujui merger Microsoft-Activision Blizzard pada pertengahan Mei lalu. Kali ini, pihaknya meyebut konsol PlayStation memiliki angka penjualan lebih besar daripada Xbox di Eropa. Hal itu menjadi salah satu faktor di balik alasan persetujuan
Uni Eropa Merasa Inggris Tidak Tepat Memblokir Merger
Dalam sebuah transkrip pidato di laman resmi European Commission, Margrethe Vestager selaku wakil presiden menyebut pihaknya akan memblokir sebuah merger jika itu diperlukan. Dirinya menganggap Competition and Market Authority (CMA) Inggris tidak tepat memblokir merger tersebut.
“Saat ini, beberapa orang berpikir semua agensi harus memutuskan antara memblokir atau menyetujui merger. Jadi, jika Anda memblokir [merger], Anda penegak yang keras. Jika mengesahkan, anggap saja Anda tidak dianggap keras. Itu bukan kebijakan kami. European Courts (pengadilan Eropa) telah memutuskan kami tidak dapat melakukannya, sebagai prinsip, mengabaikan proposal untuk memperbaiki. Kami harus menyelidiki kelayakan setiap solusi yang ditawarkan. Tentu saja kami memiliki perbaikan struktural,” ungkap Vestager.
Dirinya mengaku European Commission percaya merger Microsoft (Xbox)-Activision Blizzard tidak hanya cocok pada pasar tunggal, tetapi ikut mewakili pengembangan secara positif asalkan ada solusi yang cocok.
European Commission menerima Microsoft menawarkan solusi berupa lisensi 10 tahun bagi konsumen agar dapat menikmati semua game Activision di layanan cloud gaming. Hal itu menjadi sesuatu yang tidak dapat diterima oleh CMA. Bagi European Commission, solusi itu mengatasi kekhawatiran pihaknya terhadap pasar dan persaingan.
Baca juga:
Sebut Penjualan Konsol PlayStation Empat Kali Lebih Besar daripada Xbox di Eropa
“Market share secara keseluruhan bagi Microsoft dan Activision umumnya rendah di Eropa. Hanya jika Anda melihat pada segmen tertentu seperti game shooter yang melebihi 20 persen. Sementara untuk konsol, Sony berhasil menjual PlayStation empat kali lebih banyak daripada Microsoft yang menjual konsol Xbox. Dengan konteks ini, kami tak berpikir merger ini memicu masalah vertikal,” tambah Vestager.
Hal ini serupa dengan laporan dari Eurogamer pada 2017. Dalam laporan itu, popularitas PlayStation 4 tiga kali lebih besar daripada Xbox One di Eropa.
“Misi kami … untuk mencari soluusi agar permainan tetap adil bagi semua pemain. Kami juga bekerja sama dengan berbagai agensi saudara kamu. Itulah Call of Duty kami,” tutup Vestager.
Baca juga:
Jika dibandingkan dengan Sony yang rutin membeberkan angka penjualan PlayStation 5 saat ini, Microsoft masih bungkam tentang penjualan konsolnya. Perusahaan teknologi raksasa itu tidak menyebutkan penjualan Xbox Series sejauh ini.
Saat ini Microsoft sudah mengajukan banding secara formal pada CMA.