Guardians of The Galaxy

Review Guardians of the Galaxy, Penutup Trilogy yang Epic

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Guardians of the Galaxy Vol. 3 merupakan film Marvel Cinematic Universe (MCU) terbaru yang tayang di bioskop sejak bulan Mei 2023. Film Guardians of the Galaxy Vol. 3 secara mengejutkan tampil memukau. Film garapan sutradara James Gunn ini digadang-gadang jadi film MCU terepic pasca Avenger End-Game.

Guardians of the Galaxy Vol. 3  berdurasi berdurasi 2 jam 30 menit menyuguhkan cerita dengan rasa emotional yang kental. Kita akan dibawa tertawa, sedih, dan juga bahagia.

Baca juga: 

Dikutip dari laman Rotten Tomatoes, Guardians of the Galaxy Vol. 3 mendapatkan penilaian 82% dari 340 kritikus dengan label ‘Certified Fresh’. Sedangkan untuk penilaian audience mencapai 94% dengan total 10ribu reviewer. 

Sementara itu, dikutip dari laman Internet Movie Database (IMDb), pengguna akun IMDb memberikan nilai 8,3 dari 100ribu orang.

Guardians of The Galaxy
Peter Quill Guardians of The Galaxy

Sinopsis Guardians of the Galaxy Vol. 3

Cerita berpusat dengan para Guardians yang kehilangan Gamora akibat ulah Thanos di Avengers. Perasaaan kehilangan yang mendalam dirasakan Peter Quill a.k.a Star-Lord (Chris Pratt).

Disaat itu, tiba-tiba mereka diserang Adam Warlock (Will Poulter) yang berniat menculik Rocket Raccoon atas pesanan seorang ilmuwan jenius yang jahat The High Evolutionary (Chukwudi Iwuji). Dia membutuhkan otak cerdas Rocket untuk menjalankan ambisinya.

Baca juga:

Beruntung, Rocket gagal diculik. Akan tetapi akibat dari pertarungan tersebut kondisi Rocket teruka parah dan kritis. Para Guardian harus merapatkan barisan untuk fokus menyelamatkan nyawa Rocket. Peter Quill pun memimpin aksi penyelamatan Rocket dari The High Evolutionary.

Rocket Raccoon Guardians of Galaxy
Rocket Raccoon

Misi semakin kompleks saat Peter Quill bertemu kembali dengan Gamora yang ternyata masih masih hidup. Namun Gamora yang  Peter temui bukanlah perempuan yang dia kenal. Gamora sama sekali tidak mengingat kisah asmaranya dan kisah petualangannya bersama para Guardian. Dia seperti Gamora berbeda sama sekali.

Film Marvel Paling Berkesan Pasca Endgame

Trilogy Guardians of the Galaxy
Trilogy Guardians of the Galaxy

Guardians of Galaxy Vol. 3 jadi persembahan terakhir James Gunn untuk MCU. Seperti kita ketahui, James Gunn akan meninggalkan Marvel untuk membantu DC Studio.

James Gunn berjasa mengembangkan semesta Guardians of Galaxy (GOTG). Dengan tangan dinginnya, setiap film GOTG selalu tampil menarik dan memukau.

Salah satu alasan film trilogi Guardians of Galaxy selalu menarik ditonton karena James Gunn mampu membuat suguhan cerita yang lengkap dan tak kehilangan arah. Konsisten menghadirkan film yang berkisah hanya berpusat di para guardian. Dia tidak tergoda melebarkan cerita ke berbagai arah. 

Bahkan, James tidak tertarik mengembangkan model crossover, suatu model pengembangan cerita yang belakangan dilakukan oleh Marvel Cinematic Universe (MCU).

Baca juga: 

Nah, penutup trilogi GOTG menyuguhkan perkembangan karakter dari setiap Guardian. Star-Lord, Rocket, Gamora, Drax, Mantis, Nebula, Groot, Mantis, bahkan Kraglin hingga Cosmo the Spacedog mendapat kesempatan untuk bersinar dengan pertaruhan masing-masing.

Kamu bisa melihat bagaimana nasib Peter Quill sebagai pemimpin Guardian setelah ditinggalkan Gamora. Kisah masa lalu Rocket yang menyedihkan, hingga dia menerima dirinya sebagai rakun. Gamora yang selalu ingin menemukan keluarga.

Drax yang dianggap selalu bertindak bodoh tapi baik hati. Mantis yang lembut dan sensitif, tapi berani. Paling menarik, Nebula sang robot pembunuh yang terlihat dingin tetapi ternyata paling bisa diandalkan dan paling peduli.

Pengaruh Musik di Guardians of the Galaxy

Selain penceritaan, musik juga menjadi unsur pendukung yang kuat di Guardians of the Galaxy. Selain emosi para penonton, musik mampu mendongkrak mood dari setiap adegan dalam film.

Setelah James Gunn membawa musik era 70-an untuk dua film pertama, kali ini kita disuguhkan musik era 2000-an. Dalam film ini, kamu bisa melihat musik lawas dari tape kesukaan Rocket dan Peter Quill.

Baca juga:

Crazy on You (Heart), Reasons (Earth, Wind, & Fire), No Sleep Till Brooklyn (Beastie Boys), dan Faith No More (We Care A Lot).

Pada adegan puncak pertarungan para guardian dengan High Evolutionary, kamu bisa melihat suguhan lengkap dari dari visual, koreografi, hingga musik. Dengan melihat karya brilian James Gunn lewat Guardians of the Galaxy, kita patut optimis dia mampu membawa DC Studios menelurkan karya-karya berkualitas sekaligus menghibur.

Mungkin saja di bawah kendalinya DC Studios bisa melahirkan karya yang berpotensi ‘mendobrak’ kemapanan Marvel Studios di industri film superhero.