GAMEFINITY.ID, Bandung – Gloomhaven telah disebut-sebut sebagai standar bagi game tabletop yang mendekati pengalaman bermain Dungeons & Dragons. Versi PC-nya rilis sebagai Early Access pada July 2019 di Steam. Gloomhaven resmi keluar dari Early Access pada 20 Oktober 2021.
Dibesut oleh Flaming Fowl Studios dan Asmodee Digital, Gloomhaven merupakan game RPG dungeon crawler adaptasi dari board game yang berjudul sama. Pemain berperan sebagai sekelompok mercenaries (tentara bayaran) untuk menyelesaikan berbagai quest di Gloomhaven. Setiap karakter saling bergiliran untuk mengalahkan musuh tanpa gugur. Setiap karakter pemain juga memiliki ability dan attack sesuai dengan unique class-nya. Gloomhaven dapat dimainkan secara co-op atau single player.
Gloomhaven Akan Rilis di Konsol Pada 2023
Pihak Asmodee Digital baru-baru ini mengumumkan Gloomhaven akan rilis di konsol pada 2023. Versi konsolnya akan dibesut oleh Saber Interactive yang merupakan studio milik Embracer Group.
Dilansir dari Eurogamer, CEO Asmodee Digital Pierre Ortolan mengatakan pada press, “Kami bersemangat untuk membawa Gloomhaven kepada pemain baru di seluruh dunia bersama Saber Interactive. Kemitraan seperti ini merupakan salah satu keuntungan hebat yang kita miliki sebagai bagian dari Embracer Group. Kami juga berharap dapat memanfaatkan lebih banyak peluang untuk memberikan kepada penggemar kami ke depannya.”
Sejauh ini, belum ada kabar tanggal rilis resminya. Belum diketahui pula apakah Gloomhaven akan dirilis di Xbox Series X|S dan/atau PlayStation 5, atau juga dirilis di Nintendo Switch.
Sementara itu, Gloomhaven versi Steam telah mendapat DLC expansion berjudul Gloomhaven: Jaws of the Lion. DLC tersebut sudah rilis 17 Mei lalu di Steam.
Expansion Jaws of the Lion menghadirkan 25 cerita baru, termasuk 10 musuh dan boss baru, dan juga empat karakter mercenaries baru. Item baru juga tersedia melalui mode Guildmaster dan Gloomhaven.
Setiap pemain harus memiliki DLC Jaws of the Lion jika ingin memainkannya secara co-op.
Penggemar game tabletop dan RPG di konsol tentunya harus memasukkan Gloomhaven ke dalam wishlist-nya nanti. Untuk top up dan voucher games murah dan mudah dapat langsung klik Gamefinity.id.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Final Destiny merupakan game RPG-Action Adventure yang dikemas dengan konsep yang cukup menawan. Dalam game ini, player dapat bertarung dan menyelesaikan kisah tiap chapter-nya.
Final Destiny dirilis pada 2 Januari 2020 dan ditawarkan oleh studio YEMA GAMES. Final Destiny dapat dimainkan di Platform Mobile Android.
Sinopsis Final Destiny, RPG-Action Dengan Segala Keunggulannya
Menceritakan tentang petualangan yang tidak mudah dari seorang gadis muda dalam mencari akhir dari takdir di dunia fantasy.
Mengubah dan mencari takdir dunia yang sebenarnya. Hal ini menuntut sang gadis untuk berpetualang menempuh bahaya dari dunia yang kini di dominasi oleh monster.
Dalam petualangannya, dirinya menemukan seorang anak bayi yang berada dalam kereta rusak, dan di sekeliling kereta itu banyak sekali monster. Setelah gadis itu mmenghabisi seluruh monster, dirinya memutuskan untuk mengadopsi sang bayi dan berpetualang bersama.
Gameplay (9/10)
Final Destiny mengusung gaya bermain layaknya game RPG. Memiliki mekanisme bertarung secara Stage dan masih mengusung alur cerita yang menarik. Final Destiny disajikan dengan baik, entah itu dari gameplay yang dibawakan ataupun alur cerita dan permulaan yang dibawakan.
Final Destiny menceritakan tentang petualangan seorang gadis didalam dunia Fantasy. Selain itu, game ini membawakan pengalaman bermain yang mengasyikan dan kaya akan mekanisme yang variatif.
Graphic (9/10)
Final Destiny disajikan dengan gaya Pixel yang tetap mempertahankan struktur penggambaran untuk karakter dan latar pada game agar terlihat lebih jelas. Walaupun game ini bergaya Pixel, Final Destiny tetap memperhatikan detil yang tidak dapat disangka oleh player.
Final Destiny dibawakan dengan visual yang baik dan hadirkan Side-View untuk sudut pandang yang digunakan. Walaupun menggunakan sudut pandang ini, Final Destiny tetap disajikan dengan gaya 3D tetapi masih mempertahankan pola gerakan 2 arah.
Control (9/10)
Final Destiny disajikan seperti pada game RPG-Action pada umumnya. Untuk model kontrol pada Final Destiny, sedikit terasa berbeda dari game RPG-Action Side-View. Final Destiny memberikan fungsi kontrol gerak non-analog, lebih tepatnya menggunakan 2 tipe pad yaitu, maju dan mundur.
Untuk kontrol lain, tidak ada hal yang dikhususkan. Final Destiny dalam urusan kontrol menyerang tetaplah sama dengan game Action-RPG lainnya.
Addictive(9/10)
Final Destiny merupakan game RPG-Action Adventure yang mengusung mekanisme Stage atau Level dalam tiap Battle-nya. Mengingat bahwa Final Destiny merupakan game RPG, game ini memberikan fitur untuk Upgrade Senjata, Pet dan banyak lagi.
Dalam Upgrade diperlukan beberapa bahan yang bisa didapatkan dari menyelesaikan Battle Stage atau kalau player mau, player bisa Top-Up. Dalam hal Upgrade Weapon, mungkin terasa sedikit sulit dikarenakan membutuhkan resource berupa batu permata yang bisa didapatkan dari menggabungkan batu mentah tertentu.
Untuk urusan Drop-Rate, Final Destiny memiliki Drop-Rate yang cukup tinggi. Player dapat dengan mudah untuk mendapatkan item baru berkualitas lebih baik dari yang digunakan saat itu. Mungkin untuk Upgrade dapat ditutupi dengan cara ini.
Music (10/10)
Final Destiny sebagai game RPG-Action Adventure tentu saja memberikan latar musik instrumen sepanjang permainan. Final Destiny memberikan latar musik apda tiap latar tempat yang berbeda, baik di Camp ataupun ketika Battle.
Pada saat battle, player dapat mendengarkan lantunan instrumen latar yang sangat cocok dan sempurna untuk Battle yang ditampilkan.
Selain instrumen yang keren dan ciamik, terdapat Sound Effect yang lebih mantap dari Final Destiny. Sound Effect berupa drap kaki ketika berlari dan monster-monster yang terhempas juga mendapatkan Sound yang keren.
Final Destiny menjadi salah satu RPG-Action Adventure bergaya Side-View yang dapat kalian mainkan. Berikut Kelebihan dan kekurangan Final Destiny yang dapat penulis sampaikan.
Kelebihan
Final Destiny tampil dengan gaya Pixel. Walaupun Final Destiny disajikan dengan gaya Pixel, game ini tetap memberikan Action Battle yang kece dan penuh dengan guncangan efek.
Mengingat Final Destiny merupakan game Adventure juga, mekanisme pertarungan dalam game ini sangat baik. Terdapat banyak gerakan combo dalam menyerang yang cukup kompleks dan variatif. Player tidak akan merasa gampang bisa Dengan mekanisme Final Destiny.
Kekurangan
Dibalik kelebihan yang diberikan Final Destiny, sedikit ada masalah yang membuat game ini terasa menyebalkan yaitu, Sistem Network.
Game dapat dijalankan dalam keadaan Offline. Tetapi, Player diharuskan Online untuk masuk ke dalam game. Bahkan membeli item di Shop memerlukan koneksi Internet.
Final Destiny yang mengusung gaya Stage Level ini ternyata menggunakan metode Energy. Terdapat maksimal 5 Energy guna meneruskan petualngan yang menghabiskan 1 Energy per-Battle. Cara ini terkesan boros, cukup monoton dan membuat player merasa bosan guna menunggu Energy terkumpul.
Untuk Final Destiny, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,2.
Sekian Review Final Destiny yang dapat penulis sampaikan.
Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung –Ares Virus merupakan game RPG-Survival dengan pembawaan visual yang kaya dan cukup naratif untuk diikuti. Berlatar pada pasca Apocalypse zombie yang telah mendunia. Ares Virus yang ditawarkan oleh Qcplay Limited dan dirilis pada Desember 2018. Tersedia untuk Platform Android.
Sinopsis Ares Virus, Game RPG-Survival yang Kaya Visual
Menceritakan tentang pasca Apocalypse yang disebabkan oleh virus zombie yang menyebar dengan cepat dan meracuni warga dunia. Beberapa kota dan negara melakukan isolasi demi meminimalisir penyebaran virus. Pada saat yang sama, hadir sekelompok regu dengan nama S.O.T Squad yang menyegerakan kelompok untuk pergi ke Institut penelitian “Ares Virus”.
S.O.T Squad yang diperintahkan untuk mengambil sampel antibodi dan laporan penelitian tentang virus yang menyebar.
Secara tidak diduga, regu ini mengalami masalah besar yang dimana satu persatu anggotanya terkena dan tertangkap oleh zombie yang mereka hadapi. Insiden ini menyisakan 2 anggota regu, ketua regu dan Neil si anak baru.
Sayangnya ketua pergi untuk menahan gelombang zombie yang segera dengan cepat menghampiri mereka. Ketua dengan tekad terakhirnya meledakkan jembatan yang menghubungkan mereka dengan para zombie. Disini sang ketua tewas.
Gameplay (9/10)
Ares Virus membawakan mekanisme gameplay seperti game Top-Down pada umumnya. Ares Virus menyajikan gabungan gaya bermain Survival Action dan Interaktif. Selain bertarung, mencari resource, player akan dituntut untuk menyelesaikan Main Quest.
Main quest disajikan layaknya teks Interaktif tanya jawab, interaktif yang dimana ada lebih dari satu orang dalam scene yang sedang berbincang. Dalam perbincangan interaktif inilah player akan mengetahui alur cerita yang akan terjadi.
Ares Virus berlatar belakang pada pasca penyebaran virus mematikan yang dimana para pengidap atau orang yang terjangkit disebut dengan Infestor. Player memerankan Neil yang seorang anak baru dipasukan S.O.T Squad yang bergerak dalam pencarian Antibodi dari Virus ini.
Graphic (9/10)
Ares Virus disajikan dengan visual penggayaan yang menarik dan cukup unik. Dalam pengambaran dan pewarnaan di game ini, Ares Virus hanya menyajikan setidaknya hampir semua latar berwarna Putih keabu-abuan tetapi kaya akan unsur.
Ares Virus mengusung sudut pandang Top-Down atau biasa dikenal dengan Bird’s Eye View. Player dapat melihat pergerakan karakternya dari atas. Mungkin akan terasa aneh untuk mereka yang tidak biasa memainkan game dengan gaya ini.
Pergerakan karakter hingga NPC cukup baik dan terasa halus. Mengingat bahwa Ares Virus adalah game Survival, sudah sewajarnya memiliki Visual yang cukup baik dan unik.
Control (9/10)
Tidak ada kontrol khusus, kontrol pada Ares Virus secara umum ada 2 jenis yaitu, permanen dan temporer.
Kontrol permanen seperti kontrol analog untuk bergerak dan kontrol menyerang. Kontrol temporer merupakan kontrol yang hanya akan muncul ketika dalam kondisi tertentu seperti, dekat pintu, mengganti senjata, sekarat dan banyak lagi.
Addictive (7/10)
Ares Virus memiliki gameplay yang unik dan alur cerita yang menarik. Ares Virus dapat dimainkan secara Offline dan sangat cocok dimainkan di waktu luang. Ares Virus juga memiliki gaya permainan yang cukup membuat cenat-cenut playernya.
Sayangnya, Ares Virus merupakan game Pay-to-Win. Bagaimana tidak, pada saat awal permainan pemain akan diberikan tas penyimpanan yang hanya terdiri dari 10 slot dan penyimpanan jumlah item yang kurang efisien. Terkadang ada beberapa item yang hanya memuat kuantitas maksimal 2 item dalam satu slot.
Untuk meningkatkan storage slot penyimpanan yang dimiliki, Player diharuskan Top-Up ataupun membayar untuk mendapatkan akses ini. Mengesalkan bukan? Tapi tidak terlalu masalah karena Player dapat Road to Victory dengan sangat Try Hard.
Music (9/10)
Ares Virus memberikan gaya permainan piano untuk mengisi musik instrumen, salah satunya terdapat pada menu awal. Selain BGM, Ares Virus tetap memberikan Sound Effect layaknya game Survival pada umumnya.
Dalam in-game, kita akan mendengar lantunan musik instrumen yang menenangkan dan kicauan burung yang cukup membuat player mengantuk. Stop! Jangan tertipu dengan lantunan instrumen ini.
Selain menyajikan instrumen yang tenang, Ares Virus memberikan alunan BGM yang cukup membuat tegang pemain. BGM ini didapatkan ketika karakter sedang dalam pertarungan.
Kesimpulan
Ares Virus merupakan game Survival Interaktif yang disajikan dengan gaya cukup unik didalamnya. Menggunakan sudut pandang Top-Down saja sudah cukup membuat game ini terlihat unik. Berikut kelebihan dan kekurangan Ares Virus yang dapat penulis sampaikan.
Kelebihan
Ares Virus menjadi game Survival-Apocalypse yang disajikan dengan visual yang keren dan menarik. Ares Virus cukup ringan untuk game-game ukuran Mobile dan tidak memberatkan perangkat. Ares Virus dapat dimainkan di perangkat berspesifikasi rendah sekalipun.
Kekurangan
Dibalik segala kelebihan yang dimiliki Ares Virus, game ini memiliki beberapa kekurangan dan menjadi masalah yang mengganggu jalannya permainan.
Ares Virus dapat dikatakan bahwa game ini adalah Pay-to-Win. Bukan karena sebab game ini menjadi Pay-to-Win, Ares Virus membebankan akses Top-Up untuk fitur umum pada game Survival lainnya. Salah satunya adalah upgrade penyimpanan item.
Musuh dan karakter yang kita mainkan memiliki tingkat perbedaan yang cukup jauh. Pada awal game, player hanya dapat mengakses senjata yang memiliki damage tidak lebih dari 100 point. Musuh yang kita hadapi memilik Health Point yang jauh berkali lipat dari Damage yang kita berikan.
Ares Virus memberikan akses grinding yang akan di perbarui setiap 2 hari sekali (waktu in-game). Jika resource disekitar habis, player dipaksa menunggu untuk 2 hari kedepan.
Untuk Ares Virus, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.
Sekian Review Ares Virus yang dapat penulis sampaikan.
Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Square Enix telah mengumumkan bahwa penjualan total Final Fantasy XV telah mencapai 10 juta unit! Angka tersebut merupakan kombinasi penjualan versi fisik dan digitalnya di semua platform secara global.
Final Fantasy XV pertama kali rilis secara global pada 29 November 2016 untuk Xbox One dan PlayStation 4. Versi PC-nya, bertajuk Windows Edition, rilis pada 6 Maret 2018. Versi Stadia-nya kemudian menyusul pada 19 November 2019 sebagai salah satu launch title layanan game Google itu. Berarti membutuhkan lebih dari lima tahun Final Fantasy XV untuk berhasil mencapai pencapaian penjualan total 10 juta unit di semua platform.
Bahkan Final Fantasy XV juga hadir di mobile dengan judul Final Fantasy XV: Pocket Edition. Versi mobile itu pertama kali rilis Februari 2018 di iOS dan Android.
Melalui akun Twitter-nya, pihak Square Enix juga berterima kasih pada pemain telah terus mendukung Final Fantasy XV.
Final Fantasy XV Mendapat Ulasan Positif
Saat pertama kali rilis, Final Fantasy XV telah mendapat ulasan memuaskan dari pemain dan kritikus. Banyak dari mereka memuji visual, musik, dan juga gameplay. Meski begitu, jalan ceritanya mendapat respon beragam, dengan kritikan bahwa cerita terasa masih belum terselesaikan.
Menjawab kritikan tersebut, Square Enix merilis empat story DLC, yakni Episode Gladiolus, Episode Prompto, Episode Ignis, dan Episode Ardyn. Mode multiplayer bertajuk Comrades juga dirilis pada November 2017 dan menampilkan cerita berbeda.
Sayangnya, Episode Ardyn yang rilis pada Maret 2019 menjadi DLC terakhir Final Fantasy XV. Beberapa expansion DLC-nya justru dibatalkan dan menjadi novel berjudul Final Fantasy XV: The Dawn of the Future.
Meski DLC selanjutnya dibatalkan, tercapainya angka penjualan yang fantastis ini sangat menakjubkan. Hal ini membuktikan Final Fantasy XV masih memiliki daya tarik kuat bagi pemain baru.
Sementara itu, Final Fantasy XIV mencapai lebih dari 25 juta pemain terdaftar tahun lalu. Square Enix juga mengabarkan Final Fantasy XIV menjadi game Final Fantasy paling menguntungkan sejauh ini.
Entri selanjutnya, Final Fantasy XVI, masih belum memiliki tanggal rilis. Naoki Yoshida, selaku produser entri Final Fantasy yang akan datang itu, telah berkata trailer akan segera rilis.
Semoga ada kabar baru tentang Final Fantasy XVI. Pastikan untuk pantau terus di Gamefinity untuk info terbaru seri Final Fantasy.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Warner Bros. Games dan WB Games Montreal baru-baru ini memperlihatkan gameplay Gotham Knights dalam trailer terbarunya. Video berdurasi 13 menit itu menunjukkan demonstrasi gameplay Gotham Knights menggunakan karakter Nightwing dan Red Hood. Nightwing ditunjukkan memiliki gaya bertarung akrobatik dengan aerial glider.
Red Hood ditampilkan memiliki skill twin firearm dan kemampuan melompat yang kuat. Gotham Knights juga nantinya menyediakan mode single player dan co-op. Akan tetapi, tidak akan ada mode co-op local atau crossplatform. Game action RPG open world itu juga nantinya bisa dimainkan secara offline.
Penggemar Beri Tanggapan Beragam
Setelah trailer tersebut rilis, penggemar memberi berbagai tanggapan, kebanyakan negatif. Salah satu komentar penggemar adalah sistem combat terlalu kaku. Terlebih, karakter Red Hood digambarkan memiliki kekuatan super juga dirasa aneh. Mereka juga membandingkan grafis Gotham Knights terhadap Batman: Arkham Knight.
Gotham Knights Versi PlayStation 4 dan Xbox One Batal
Pihak Warner Bros. Games mengumumkan bahwa Gotham Knights tidak jadi dirilis di PlayStation 4 dan Xbox One. Mereka justru akan merilisnya di PlayStation 5 dan Xbox Series X|S. Ditambah, game tersebut juga akan tersedia di PC melalui Steam dan Epic Games Store.
Pihak Warner Bros. Games ingin menyediakan pengalaman gameplay terbaik di konsol next-gen alih-alih merilisnya di konsol last-gen. Bisa dibilang mereka ingin mengutamakan kualitas dari game ini.
Tidak ada Microtransactions!
Menurut laman FAQ-nya, Gotham Knights sudah dipastikan tidak akan memiliki elemen microtransactions. Berarti penggemar tidak perlu menghabiskan uangnya untuk membeli mata uang premium dan boost di dalam game. Namun, Warner Bros. Games berencana untuk merilis DLC pack berisi item gear dan cosmetic, salah satunya Visionary Pack yang akan menjadi bonus untuk Deluxe Edition.
Bagi yang berminat untuk bermain Gotham Knights, pemain sudah mulai bisa melakukan pre-order mulai sekarang. Tersedia pula tiga edition, yaitu:
Standard Edition
Deluxe Edition – Base game dan DLC Visionary Pack berisi item eksklusif (gear dan cosmetic) serta skin karakter Beyond Suitstyle berdasarkan serial animasi Batman Beyond.
Collector Edition – Deluxe Edition, collectable pin augmented reality, buku media 16 halaman, map Gotham City eksklusif, dan diorama patung keempat karakter.
Selain itu, pemain juga akan mendapat bonus pre-order berupa skin 233 Kustom Batcycle.
Gotham Knights akan rilis 25 Oktober 2022 mendatang. Siapa yang sudah tidak sabar untuk mencobanya? Pantau terus Gamefinity untuk info terbaru Gotham Knights dan games seru lainnya. Saat ini rasakan transaksi murah dan mudah top up games dengan klik langsung gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Bandung – Babylon’s Fall masih kesulitan menarik minat pemain, baik lama dan baru. Meski pihak Square Enix dan Platinum Games terus berkomitmen untuk mengembangkan game ini, tampaknya kegagalan total sudah berada di depan mata.
Sempat Dimainkan 8 Pemain Aktif
Sejak perilisannya pada Februari lalu, Babylon’s Fall masih belum berhasil menarik jumlah pemain yang banyak. Game buatan Square Enix dan Platinum Games ini mendapat ulasan negatif.
Meski game ini mendapat hype sebelum rilis melalui preview, demo, dan trailer, pemain dan kritikus sepakat game ini memiliki gameplay hambar dan visual yang buruk. Alhasil, angka penjualan awalnya sangat mengecewakan.
Sebelumnya pada 13 April 2022 pukul 06:00, hanya terdapat delapan orang yang bermain Babylon’s Fall versi Steam. Menganggapi hal ini, Square Enix dan Platinum Games tidak memiliki rencana untuk mematikan server game ini.
Sayangnya, angka pemain aktif Babylon’s Fall mencapai titik terendah dari itu. Menurut SteamCharts, pada 4 Mei 2022 pukul 06:00 WIB, game ini hanya dimainkan satu pemain aktif.
Mengejutkan! Akhirnya Sentuh 0 Pemain Aktif!
Pada 9 Mei 2022 pukul 07:00, lebih mengejutkannya lagi, Babylon’s Fall versi Steam mencapai 0 pemain aktif! Berarti pada jam tersebut, tidak ada satupun pemain yang sedang memainkan Babylon’s Fall. Angka ini menjadi titik terendah bagi game buatan Square Enix itu sepanjang masa.
Situasi ini menjadi lampu kuning bagi pihak Square Enix. Pasalnya, Babylon’s Fall merupakan game live-service multiplayer. Dengan kata lain, angka pemain aktif menjadi hidup mati bagi game ini.
Sementara itu, belum diketahui jumlah pemain aktif Babylon’s Fall di PlayStation.
Apa Selanjutnya untuk Babylon’s Fall?
Square Enix dan Platinum Games belum memberikan pernyataan resmi tentang hal ini. Tetapi, mereka baru-baru ini merilis update versi 1.1.1. Dalam patch terbarunya, Babylon’s Fall menambah dua zone baru, 2nd Abandoned Cloister dan Gaol of Joy, lengkap dengan kelanjutan cerita Blockade Zone.
Square Enix dan Platinum Games juga berkata mereka telah selesai mengembangkan konten untuk Season 2. Mereka juga akan mengembangkan konten untuk Season 3 dan seterusnya.
Dengan rilisnya update terbaru tetapi angka pemain menyentuh titik terendahnya, apakah Square Enix akan menutup server Babylon’s Fall? Apapun bisa terjadi. Bisa saja mereka membatalkan konten dua season selanjutnya. Bisa saja mereka mendadak menutup servergame ini. Atau bisa saja mereka menambah kejutan baru yang menarik minat pemain.