Tag Archives: Action RPG

Review Oceanhorn Series, Game Mobile dengan Visual yang Apik

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Oceanhorn atau judul lengkapnya ialah Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas adalah game Adventure-RPG 3D yang dirilis pada 14 November 2013 dan dikembangkan oleh Cornfox and Brothers.

Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas tersedia untuk Platform seperti, NDS, Mbile, Playsation 4, IOS, Xbox One, Windows, Mac Os, dan PS Vita.

Baca Juga : Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Sinopsis Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas

Bercerita tentang keluarga yang awalnya terdiri dari sang ayah, ibu, dan anak laki-laki. Tidak ditunjukkan sosok sang ibu pada game ini. Pada suatu malam, sang ayah yang seorang petualang pergi dari rumah dengan alasan yang tidak diketahui dan meninggalkan sebuah jurnal dan kalung sang ibu.

Pada keesokan hari, sebangunnya sang karakter utama yang mendapati dirinya ditinggal pergi dan akhirnya memutuskan untuk berpetualang demi mencari tahu alasan sang ayah pergi.

Gameplay (9/10)

Review Oceanhorn Series
Gameplay – Review Oceanhorn Series, Adventure Mobile dengan Visual yang Apik

Oceanhorn memiliki mekanisme yang serupa dengan Zelda. Hal ini menjadikan Oceanhorn sebagai alternatif game seperti Zelda yang dapat dimainkan di Mobile. Oceanhorn juga memasukkan unsur RPG dan Adventure di dalamnya dan sedikit sentuhan cerita pembuka yang menjadi modal awal dari game Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas.

Oceanhorn hadir dengan mekanisme yang sederhana tetapi teka-teki yang menyusahkan. Dalam menjalankan alur cerita, player dituntut untuk bertarung, menyelesaikan quest, berlayar antar pulau, mengumpulkan emblem, dan banyak lagi.

Graphic (10/10)

Review Oceanhorn Series
Graphic – Review Oceanhorn Series, Adventure Mobile dengan Visual yang Apik

Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas memiliki visual yang memukau untuk ukuran game Offline yang dapat dimainkan tanpa perlu memiliki perangkat berspesifikasi tinggi.

Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas membawakan gaya sudut pandang isometrik dengan tokoh utama di tengahnya.

Game ini memadukan gaya Sandbox dan 3D Visual dalam pembawaan grafisnya. Dengan tone, pencahayaan, dan teksture obyek yang sesuai, menjadikan Oceanhorn sebagai salah satu game yang memanjakan mata.

Control (9/10)

Review Oceanhorn Series
Control – Review Oceanhorn Series, Adventure Mobile dengan Visual yang Apik

Oceanhorn tidak memiliki mekanisme kontrol yang rumit. Pada awal permainan, hanya ada di perintah kontrol untuk sang karakter yaitu, kontrol menyerang dan beregrak.

Karakter dapat menyerang hanya dengan kontrol tekan, kontrol yang hanya terdiri dari satu tombol. Seiring perkembangan sang karakter, semakin banyak kontrol yang dapat di eksekusi. Tetapi masih dengan satu kontrol menyerang.

Kontrol eksekusi untuk bergerak pada game ini hampir sama dengan analog. Uniknya, Oceanhorn tidak memberikan atau menunjukan tampilan layaknya sebuah analog. Karakter utama bergerak berdasarkan sentuhan dari tangan pada layar bagian kiri, seolah ada kontrol analog disana.

Addictive (8/10)

Review Oceanhorn Series
Addictive – Review Oceanhorn Series, Adventure Mobile dengan Visual yang Apik

Mungkin game ini akan sedikit terasa membosankan untuk player yang tidak mementingkan cerita pada game. Walaupun cerita dari Oceanhorn sangat pasaran, Oceanhorn masih sangat playable untuk mengisi waktu luang.

Music (9/10)

Review Oceanhorn Series
Music – Review Oceanhorn Series, Adventure Mobile dengan Visual yang Apik

Oceanhorn: Monster of Uncharetd Seas memiliki beberapa Sound Effect dan BGM yang menarik. BGM yang berbeda di setiap lokasi atau pulau. Memiliki Sound Effect layaknya berada di daerah pesisir, kicauan burung, deru ombak, dan suara dari hembusan angin yang sepertinya terasa menyejukkan.

Oceanhorn membawakan BGM layaknya sebuah game dalam dunia Fantasy, walaupun sebenarnya game ini berlatar di dunia Fantasy. Peniadaan BGM pada saat karakter berada di bawah tanah atau Dungeon menjadikan sebuah tantangan dan uji nyali yang cukup menegangkan.

Kesimpulan

Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas menjadi salah satu alternatif pengganti game Zelda yang dapat dimainkan di Mobile. Berikut kelebihan dan kekurangan Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Oceanhorn menjadi salah satu game Mobile dengan visual yang apik dan indah. Mengingat bahwa untuk memainkan game dengan visual yang luar biasa, dibutuhkan perangkat dengan spesifikasi tinggi. Oceanhorn mematahkan persepsi orang-orang tentang game visual tinggi.

Kekurangan

Untuk alur cerita yang mudah ditebak dan beberapa Boss yang sedikit tidak Fair. Oceanhorn memiliki sedikit problem yang sama dari dulu yaitu, berlangganan premium yang terlalu cepat. Pemain diharuskan berlangganan Premium jika ingin memulai petualangan di lautan.

Untuk Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas, Total Score yang dapat penuli berikan adalah 9.

Sekian Review Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Final Fantasy XVI Masuk Tahap Akhir Pengembangan

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Produser Naoki Yoshida telah mengungkap Final Fantasy XVI sudah memasuki tahap akhir pengembangan! Setelah mengalami penundaan, kabar ini tentunya disambut gembira oleh penggemar seri Final Fantasy.

Yoshida Menggunakan Brosur Dari Uniqlo Dalam Mengumumkan Kabar Terbaru Final Fantasy XVI!

Uniknya, alih-alih melalui press release atau media sosial seperti Twitter, Yoshida memastikan kabar itu melalui brosur atau pamflet Uniqlo di Jepang. Uniqlo sendiri akan meluncurkan lini T-shirt untuk menyambut hari jadi ke-35 seri Final Fantasy.

Yoshida mengonfirmasi kabar terbaru Final Fantasy XVI itu melalui sebuah wawancara. Wawancara tersebut kemudian diterjemahkan oleh pengguna Twitter dan streamer @aitaikimochi. Yoshida berpikir jalan cerita Final Fantasy XVI diharapkan menarik penggemar lama seri tersebut dengan cerita lengkap. Tentu saja pemain nantinya akan mendapat pengalaman berbeda dari Final Fantasy XIV online yang juga dibesutnya.

Yoshida juga berkata, “Tidak seperti sebuah game online yang melibatkan banyak pemain secara bersamaan, Final Fantasy 16 menawarkan pengalaman berbeda dalam berfokus pada single player dan dapat membenamkan pemain dalam cerita.”

Final Fantasy XVI

Produser Final Fantasy XVI itu juga berharap pemain yang sudah lama tidak bermain seri Final Fantasy dapat menikmati game terbarunya nanti. Ia juga berharap dengan bermain Final Fantasy XVI, pemain lama dapat mendapat kembali kesenangan seperti seri sebelumnya.

Sayangnya, belum ada tanggal peluncuran resmi Final Fantasy XVI dari pihak Square Enix. Yoshida sendiri sudah berjanji akan mengumumkan detail barunya pada musim semi ini. Pengumuman melalui brosur Uniqlo ini mungkin adalah awal dari detail barunya, jadi tampaknya penggemar tidak perlu khawatir.

Sebelumnya Sempat Tertunda Karena Pandemi COVID-19

Final Fantasy XVI sendiri telah diumumkan sebagai game PlayStation 5 pada September 2020. Sebelumnya, Yoshida telah mengumumkan pada Juli tahun lalu bahwa pengerjaan cerita dan sulih suara bahasa Inggris telah selesai. Namun, pengerjaan game harus tertunda karena pandemi COVID-19, menyebabkannya harus tertunda dari jadwal.

Baca juga: Final Fantasy XVI : Setelah Absen Sekian Lama, Proses Pengembangan Sejauh Mana?

Pada Desember lalu, Yoshida mengumumkan pengembangan Final Fantasy XVI terlambat dari jadwal sebanyak enam bulan. Tidak heran, banyak dari staf yang mengerjakan game ini terpaksa harus dirumahkan.

Semoga ada kabar baik lagi tentang seri terbaru Final Fantasy ini. Sambil menunggu kabar terbaru tentang tanggal rilis Final Fantasy XVI. Kalian dapat peroleh informasi tentang perkembangan games terbaru di Gamefinity. selain perkembangan games dan informasi lainnya, kalian bisa top up langsung dengan mudah di gamefinity.id

Dalam Waktu Dekat, Diablo Immortal Akan Hadir untuk Mobile dan PC

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Blizzard Entertainment merupakan perusahaan yang berada di divisi Activision Blizzard. Blizzard Entertainment didirikan pada Februari 1991 yang didirikan oleh Michael Morhaime, Allen Adham dan Frank Pearce. Perusahaan ini memiliki kantor pusat yang terletak di Irvine, California. Salah satu game terkenalnya adalah Diablo Series.

Belum lama ini, Blizzard Entertainment mengumumkan akan merilis game terbaru yang masih satu serial dengan Diablo pada tahun 2022 dan dapat dimainkan di Mobile.

Baca Juga : Serial Animasi Engage Kiss Dapatkan Adaptasi Dari Square Enix

Diablo Immortal, MMORPG Pertama Dalam Diablo Series

Sebelumnya, Blizzard Entertainment sempat merilis series Diablo seperti, Diablo, Diablo I, Diablo II, Diablo III, dan Diablo IV yang terakhir rilis pada akhir tahun 2019.

Diablo Series
Dalam Waktu Dekat, Diablo IV – Diablo Immortal Akan Hadir untuk Mobile dan PC

Diablo IV yang sempat diumumkan kehadirannya di acara BlizzCon 2019 merupakan game Action Hack and Slash yang berlatar tempat di Dungeon dan dapat dimainkan di Platform Playstation 4, Xbox One, dan Windows.

Pada 27 April 2022, Blizzard Entertainment mengumumkan bahwa pada tanggal 2 Juni 2022 pemain akan dapat mencoba game Diablo Immortal yang diluncurkan di beberapa negara di seluruh dunia salah satunya Asia-Pasifik yang akan dapatkan akses pada beberapa minggu kemudian.

Dalam rangka merayakan Pra-Registrasi game Diablo Immortal yang telah mencapai 30 juta pemain di IOS, Android, dan Windows PC melalui Battle.net, pemain yang melakukan Pra-Registrasi akan mendapatkan Set Kosmetik Horadrim secara percuma.

Dalam Diablo Immortal pemain dapat memilih salah satu dari enam kelas Diablo seperti, Barbarian, Crusader, Demon Hunter, Monk, Necromancer, atau Wizard dan player akan memulai perjalanan melalui delapan zona unik dan kota besar Westmarch.

Diablo Immortal mengusung gaya khas game Mobile yaitu, Mode PvP atau yang biasa disebut dengan Player lawan Player. Pemain dapat bergabung dan membentuk kelompok sebagai anggota Shadows atau Immortals dalam Cycle of Strife.

Tertarik untuk mencoba Diablo Series yang satu ini? Segera lakukan Pra-Registrasi di website Diablo Immortal sebelum 2 Juni 2022.

Update informasi seputar game menarik lainnya hanya di Gamefinity.id

Dying Light 2 Capai Penjualan Total 5 Juta Unit Pada Bulan Pertama

GAMEFINITY.ID, BANDUNG – Akhirnya penantian lama Techland untuk meliris Dying Light 2 terbayar. Pertama kali diumumkan di E3 2018, sekuel dari Dying Light ini telah menuai pujian dari pemain dan kritikus. Terlebih, Dying Light 2 telah terjual sebanyak 5 juta unit pada bulan pertama. Itupun untuk semua platform.

Dilansir dari GameRadar, Techland mengumumkan melalui press release-nya bahwa penjualan Dying Light 2 telah capai 5 juta unit pada 28 Februari 2022. Padahal, Dying Light 2 sendiri baru dirilis pada 3 Februari 2022, kurang lebih tiga minggu untuk mencapai prestasi ini.

Techland juga menyatakan penjualan Dying Light 2 terus naik pada bulan selanjutnya, meski mereka tidak mengungkapkan angka pastinya. Setidaknya, penjualan Dying Light 2 sampai sekarang bisa menjadi lebih dari 5 juta unit. Pemain tampaknya sangat menikmati sekuel dari Dying Light setelah menunggu selama tujuh tahun setelah perilisan pendahulunya.

Pemain dan kritikus telah memuji sistem parkour, combat, dan juga elemen open world yang disediakan Dying Light 2.

Konten Baru Akan Hadir di Dying Light 2?

Dying Light 2 visual

Techland juga mengumumkan mereka akan mempersiapkan berbagai konten baru untuk Dying Light 2. Salah satu di antaranya adalah beberapa fitur yang “highly requested” oleh pemain. Konten baru ini akan rilis dalam patch pekan depan.

Sebelumnya, mode New Game Plus akan dirilis akhir April ini. Dengan kata lain, mode New Game Plus bisa menjadi salah satu fitur yang “highly requested” oleh pemain yang ingin kembali menikmati ceritanya.

Techland juga mengatakan patch yang akan dirilis akhir April ini akan menjadi salah satu update terbesar bagi Dying Light 2.

Techland sebelumnya telah berjanji mereka akan menambah berbagai update dan DLC selama kurang lebih lima tahun untuk Dying Light 2.

Baca juga: Semua yang Bermasalah dengan Call of Duty Vanguard

Pendahulunya, Dying Light, Capai Penjualan Total 20 Juta Unit!

Dalam press release yang sama, pendahulunya, Dying Light, juga telah mencapai penjualan total 20 juta unit untuk semua platform. Dengan kata lain, franchise Dying Light sudah mencapai penjualan total 25 juta unit. Angka ini menjadi kebanggaan bagi Techland semenjak Dying Light pertama kali dirilis pada 2016

Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungRPG atau yang biasa dikenal dengan Role-Playing Game adalah game yang dimana pemain memainkan peran seorang karakter game dengan latar dunia fiksi. Pemain dapat melakukan banyak kegiatan seperti, bertarung, memancing, berternak, bertani dan sebagainya.

Epic Conquest Series merupakan game Action RPG Mobile garapan Studio dalam negeri yaitu, Gaco Games. Studio game yang hanya beranggotakan 4 orang ini telah meluncurkan kedua series Epic Conquest.

Baca Juga : Review CyberCode Online, MMORPG Berbasis Teks Ramah Device

Sinopsis Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Ratusan tahun yang lalu, sebuah retakan besar muncul di langit. Retakan yang menjadi sebuah gerbang dimensi yang menghubungkan kedunia para iblis. Dan ribuan iblis datang kebumi, membumi hanguskan apa yang mereka lihat.

Pada saat bersamaan, dunia yang pada saat itu sedang berperang akhirnya memutuskan untuk melakukan gencatan senjata, dan menggabungkan kekuatan untuk melawan para iblis. Kali pertama dalam sejarah, umat manusia bersatu dibawah bendera Aliansi.

Puluhan tahun telah berlalu, namun perang antar manusia dengan iblis masih belum berakhir. Seiring waktu berlalu, perkawinan silang antara manusia dengan iblis tidak dapat lagi dihindarkan. Dan memberikan sebuah perbedaan pada manusia normal dan campuran.

Akibat perkawinan silang itu, lahirlah anak berdarah campuran berwujud manusia yang memiliki kekuatan Magis pada dirinya. Para pemimpin Aliansi menjadikan mereka sebuah ancaman bagi umat manusia. Mereka disebut sebagai Penyihir. Karena hal ini, terjadilah perang saudara. Banyak penyihir yang mati dan menyerah pada sisi gelap dunia dan berubah menjadi iblis.

Gameplay (9/10)

Review RPG
Gameplay – Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Berawal dari kehadiran seorang darah campuran bernama Edna. Sama seperti RPG Action lainnya. Player diharuskan untuk selesaikan story dalam game ini. Player kedepannya akan bertarung melawan iblis. Player dapat melakukan Upgrade kemampuan dan senjata dalam mendukung jalannya permainan. Game ini mengusung sudut pandang orang ketiga dalam membawakan action dari gamenya.

Pada Epic Conquest 1, Gameplay berbentuk story yang dikemas dalam gaya game Campaign. Tetapi pada Next Update atau lebih tepatnya perilisan Epic Conquest 2, Gameplaynya berbentuk full story dan bukan Campaign lagi.

Graphic (10/10)

Review RPG
Graphic – Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Memiliki visual mendasar layaknya RPG lainnya seperti Toram Online. Pewarnaan yang sesuai dan tampilan karakter yang apa adanya. Membuat game ini sangatlah ringan bahkan dapat dimainkan di perangkat menengah kebawah sekalipun.

Untuk penggambaran beberapa iblis tertentu dibuat terkesan lucu seperti Bogu dan beberapa monster lainnya.

Game ini juga memberikan gambaran dialog antar karakter dan untuk visual dari karakternya layaknya game Galge. Karakter perempuan yang dibuat sedikit Kawaii membuat game ini hampi masuk dalam kategori JRPG.

Control (10/10)

Review RPG
Control – Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Kontrol yang diberikan sangat simpel. Karakter digerakkan menggunakan analog dan terdapat beberapa kontrol perintah ketika bertarung seperti, kontrol Basic Attack dan ada 4 skill yang dapat kita gunakan sesuai dengan jumlah Mana yang karakter miliki.

Addictive (9/10)

Review RPG
Addictive – Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Seperti pada umumnya, game RPG tidak terlalu jauh dengan unsur Grinding. Terkadang memerlukan skill dan statistik yang lebih tinggi untuk lanjut ke level selanjutnya. Epic Conquest juga seperti itu. Ada beberapa level yang memaksa player untuk Grinding berulang kali di level sebelumnya demi dapatkan item dan EXP yang memadai.

Tapi tenang, walaupun Epic Conquest mengusung sistem Grinding dan Farming, player masih dapat merasakan keasyikan dalam bermain game ini walau diharuskan Upgrade weapon dan Level. Karena game ini masih memungkinkan untuk bermain di level tinggi dengan keadaan level yang masih rendah. Tergantung dari bagaimana mekanik yang dimiliki player sendiri.

Music (10/10)

Kebanyakan game RPG membawakan lantunan musik Instrumental, tidak terkecuali dengan Epic Conquest. Instrumen yang dibawakan terdengar seperti perpaduan beberapa alat musik tiup.

Musik instrumen yang dibawakan terkesan bernuansa Fantasy. Untuk penikmat JPop atau Anime mungkin tidak asing dengan Instrumental yang dibawakan. Musik yang biasa terdengar di serial bergenre Fantasy Isekai yang membuat keseruan dan alur Fantasy game ini makin terasa.

Kesimpulan

Epic Conquest Series menjadi salah satu game RPG Dalam Negeri yang patut dicoba oleh penikmat Action RPG ataupun lingkup penikmat game lainnya. Sedikit game RPG dalam negeri yang memuat Story yang menarik dan penggambaran yang apik juga.

Berikut kelebihan dan kekurangan dari Epic Conquest Series yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Epic Conquest sangat memberikan visual yang sepadan dengan ukuran game dan cocok untuk dimainkan bagi pengguna device menengah kebawah. Menjadikan Epic Conquest sebagai alternatif game RPG serupa yang dapat dimainkan di Mobile.

Kekurangan

Tidak adanya optimasi Graphic pada Epic Conquest 1 dan Minimnya optimasi Graphic pada game Epic Conquest 2. Menjadikan Epic Conquest 2 sebagai game yang berkembang terlalu jauh dari game pendahulunya dan sedikit menyiksa device menengah kebawah.

Sekian Review Epic Conquest Series yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi seputar game menarik lainnya hanya di Gamefinity.id