GAMEFINITY.ID, Bandung – Satu lagi negara telah menyetujui akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft. Japan Fair Trade Commission (JFTC), regulator asal Jepang, baru-baru ini menyetujui kesepakatan tersebut setelah menyimpulkan akuisisi Activision Blizzard tidak akan menghalangi persaingan pasar.
JTFC Menyetujui Merger Microsoft-Activision Blizzard
Keputusan tersebut disampaikan melalui pernyataan resmi Japan Fair Trade Commission melalui lamannya. Pihaknya telah mengevaluasi apakah akuisisi senilai US$68,7 miliar itu akan berdampak negatif di Jepang dan melanggar Anti-Monopoly Act di sana.
“JTFC mengkaji transaksi tersebut dan mengambil kesimpulan bahwa transaksi itu tidak memungkinkan untuk menghalangi persaingan secara substansial dalam bentuk apapun. JTFC telah memberitahu pihak yang terlibat bahwa JFTC tidak akan memberi perintah cease and desist, mengakhiri pengkajian ini,” tulis JFTC.
Keputusan dari regulator Jepang itu untuk tidak menentang merger Microsoft dan Activision Blizzard merupakan kabar baik bagi kedua pihak. Pemilik Xbox itu masih membuktikan pada beberapa negara seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa bahwa kesepakatan itu tidak akan merugikan persaingan atau menaikkan harga game-nya untuk konsumen.
Competition and Market Authority (CMA), regulator Inggris, sudah menyimpulkan bahwa akuisisi tersebut tidak merugikan kompetisi pasar. Namun, mereka harus menyelesaikan laporan penyelidikan tersebut hingga akhir April untuk mencapai kesimpulan akhir. Setidaknya, melembutnya CMA terhadap kesepakatan itu sudah menjadi kabar baik.
Baca juga: Inggris: Merger Microsoft Activision Blizzard Tak Merugikan
Anggota Kongres A.S. Tuduh Sony Antikompetitif dalam Menghadapi Xbox di Jepang
Sementara itu, kabar Sony berupaya untuk menghalangi Microsoft mengesahkan akuisisi Activision Blizzard tampaknya terdengar pada kongres Amerika Serikat. Sebanyak 11 anggota Kongres A.S. telah menandatangani surat yang mengatakan bahwa Sony sengaja menggunakan taktik antikompetitif untuk mendapat keuntungan di pasar game Jepang untuk mengalahkan Xbox. Tampaknya tidak hanya akuisisi Activision Blizzard, tetapi juga kompetisi antara PlayStation dan Xbox secara keseluruhan.
“Hari ini, kami menulis untuk mendapat perhatian terhadap pasar game Jepang ang tidak seimbang, inilah yang kami khawatir menjadi dampak dari praktik pasar diskriminatif yang dapat melanggar semangat Digital Trade Agreement Amerika Serikat-Jepang,” tulis salah satu surat yang didapat oleh Axios.
Tertulis pada surat tersebut bahwa pihak Kongres A.S. menduga Sony secara strategis bernegosiasi untuk membuat game pihak ketiga populer menjadi eksklusif di konsol PlayStation dan mencegahnya berada di konsol Xbox.
“Taktik antikompetitif Sony pantas untuk menjadi bahan diskusi, dan kami hormati penyelidikan lebih dalam untuk memastikan lapangan permainan tingkat di industri game,” tutur perwakilan Microsoft pada Axios.
Microsoft hanya perlu persetujuan dari regulator Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa. Dengan begitu, akuisisi Activision Blizzard berpeluang besar menjadi sah.